Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Herman Habibi
I2K016014
Semester 2 MAP SORE
1
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
lain bidang ekonomi dan bidang politik mempunyai implikasi pada kehadiran warga
negara asing untuk tinggal di Indonesia, baik sebagai diplomat, investor, tenaga ahli
maupun sebagai pekerja pada berbagai bidang usaha dan badan-badan perkumpulan
internasional. Hal ini menuntut perlunya disediakan layanan pendidikan yang sesuai
di Indonesia. Kehadiran layanan pendidikan bagi warga negara asing sudah terjadi
sejak lama di Indonesia bahkan sejak era sebelum tahun 1960-an. Sebelum terbitnya
Tahun 1960 tentang Pengawasan Pendidikan dan Pengajaran Asing. Dalam aturan ini
keberadaan sekolah asing pada awalnya hanya diutamakan bagi anak-anak diplomat
dan sebagian kecil anak-anak ekspatriat. Namun kemudian keberadaan orang asing di
2
Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0184/O/1975 tentang Pedoman Pelaksanaan
keperluan pendidikan dan pengajaran terutama bagi anak-anak warga negara asing
Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan terbitnya
Pasal 76 dinyatakan bahwa Undang-undang Nomor 48 Prp Tahun 1960 tidak berlaku
0184/O/1975 yang merupakan turunannya, juga tidak berlaku lagi. Namun dengan
belum adanya peraturan pengganti maka peraturan yang lama masih diberlakukan dan
Mulai tahun 2000-an banyak berdiri sekolah yang menyatakan diri sebagai
”sekolah nasional plus”, yang belum dapat diberikan izin baru karena belum adanya
payung hukum yang jelas sebagai pengganti peraturan lama yang sudah dicabut
3
segera terbit untuk dapat membenahi pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan
termasuk perizinan sekolah internasional ini, tidak kunjung terbit, sehingga untuk
mengatasi kevakuman ini dan agar dapat memberikan layanan kepada masyarakat
yang memerlukan izin pendirian sekolah internasional, maka pada tahun 2009
hukum resmi dari pemerintah. Izin sementara yang diberikan hanya berlaku 2 (dua)
Pendidikan di Indonesia.
pendidikan di SMP Buin Batu. SMP Sekolah Buin Batu adalah sekolah yang
didirikan oleh PT.Newmont Nusa Tenggara yang dinaungi oleh Yayasan Pendidikan
Buin Batu (YPBBS) dan beroperasi dengan mengacu pada sistem pendidikan
nasional dan bekerjasama dengan Cambridge University dalam hal ini disebut sebagai
4
kerjasama, maka proses penyelenggaraan pendidikan di SMP Sekolah Buin Batu
mengacu pada 8 standar pendidikan nasional dan juga mengacu pada standard and
practices atau benchmark yang telah ditetapkan oleh Cambridge University Press.
di SMP Buin Batu dalam pemenuhan 8 standar nasional pendidikan dan standar-
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari tulisan ini adalah:
5
b. Mengelaborasi proses penyelenggaraan pendidikan di SMP Buin Batu sebagai
pendidikan nasional.
I.4 Manfaat
Melalui tulisan ini penulis ingin menyajikan penjelasan dan analisa terkait
mutu pendidikan pada satuan tingkat pendidikan yang relevan. Disamping itu,
dipandang dari 8 standar nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan baik
II. KAJIAN
Seperti yang telah penulis sampaikan pada bab pendahuluan, SMP Buin Batu
Kerjasama). Sebagai sekolah SPK SMP Buin Batu bekerjasama dengan Lembaga
belajar mengajar, perekrutan pendidik dan dalam proses evaluasi pendidikan. SMP
Buin Batu menggunakan mengadopsi dua kurikulum yaitu Kurikulum 2013 dan
agar sesuai dengan konteks standar pendidikan nasional dan internasional. Disamping
6
itu untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik Warga Negara Indonesia (WNI)
1. Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut
Standar Isi terdiri dari Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai
ketrampilan.
3. Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan
Menengah.
Menengah.
6. Pencapaian Kompetensi Inti dan penguasaan ruang lingkup materi pada setiap
mata pelajaran untuk setiap kelas pada tingkat kompetensi sesuai dengan
7
jenjang dan jenis pendidikan tertentu ditetapkan oleh Pusat Kurikulum dan
Perbukuan.
7. Perumusan Kompetensi Dasar pada setiap Kompetensi Inti untuk setiap mata
pelajaran sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu ditetapkan oleh
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (6) pada mata pelajaran Pendidikan
dimaksud pada ayat (6) pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
10. Standar Isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran
yang merupakan bagian yang tidak terpisah dari Peraturan Menteri ini.
Dengan menganalisa potensi yang ada di SMP Buin Batubaik dari segi input/
sekolah, peran serta masyarakat, dan out come/ keberhasilan lulusan SMP Buin
Batu serta masyarakat sekitar sekolah yang religius, serta melalui komunikasi dan
koordinasi yang intensif antar sekolah dengan warga sekolah maupun dengan
8
Adapaun visi SMP Buin Batu adalah : Menumbuhkembangkan warga global
b. Misi Sekolah
Dalam rangka mencapai visi sekolah yang telah dirumuskan, maka misi SMP
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: a. beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur;
b. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; c. sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
9
d. Struktur Kurikulum dan beban belajar di SMP Buin Batu
1. Struktur kurikulum
nasional dan ujian sekolah siswa kelas 9 juga mengikuti ujian check point yang di
Struktur kurikulum SMP Sekolah Buin Batu teraplikasi dalam dua jenis
kurikulum yang saling mengintegrasi satu sama lain, yaitu Kurikulum Nasional dan
Buin Batu mengaplikasi Cambridge Secondary 1 Curriculum yang terdiri dari 3 mata
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran
dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga
dalam usic belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah usic
10
Struktur kurikulum juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai
posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang
posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata
VII VIII IX
Kelompok A
1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan
2 2 2
kewarganegaraan
3.
Bahasa Indonesia 5 5 5
4.
Matematika 6 6 6
5.
Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7.
Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1.
Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
2 2 2
Kesehatan
3. Teknologi Informasi dan Komputer 2 2 2
4. Pertambangan (Mining) 2 2 2
11
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 37 37 37
Keterangan: Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain
adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata
pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, dan Prakarya adalah kelompok mata pelajaran
yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten yang
pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan
tersebut.
mata pelajaran integrated science dan integrated social studies, bukan sebagai
pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan dan alam.
12
bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah Negara Kesatuan Republik
nusantara.
Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari,
dan seni teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan
pendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai dengan kemampuan (guru dan
fasilitas) pada satuan pendidikan itu. Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni
prakarya paling sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi
daerah pada satuan pendidikan itu. Sedangkan untuk struktur kurikulum Cambridge
Secondary 1 terbagi menjadi 3 mata pelajaran dan akan dijelaskan terpisah sebagai
berikut:
pembelajaran ini disusun secara detail tentang apa yang harus diketahui dan apa yang
harus dikuasai oleh siswa dalam mata pelajaran IPA pada tiap jenjang pembelajaran
di SMP. Susunan pembelajaran ini juga menyediakan struktur untuk proses belajar
mengajar dan juga referensi pembelajaran yang bisa di ujikan. Kurikulum IPA pada
13
Cambridge Secondary 1 dibagi menjadi 4 kriteria: Metode Ilmiah, Biologi, Kimia,
dan Fisika. Metode Ilmiah mencakup tentang pengembangan ide, mengevaluasi bukti,
Metode Ilmiah meliputi Biologi, Kimia dan Fisika, yang berfokus pada
menjadi bagian dari hal ini. Kerangka kurikulum IPA pada Cambridge Secondary 1
ini melanjutkan apa yang telah dipelajari pada jenjang sebelumnya dan menyediakan
luas didalam maupun diluar benua Eropa untuk memetakan perkembangan Bahasa
Inggris para siswa. Kerangka pembelajaran ini dibagi dalam 5 bagian: Membaca,
dengan CEFR, hasil pembelajaran pada tiap bagian pada tiap jenjang pembelajaran
ditentukan melalui apa yang bisa dilakukan seorang siswa pada pelajaran Bahasa
Inggris. Hal ini tentunya mendorong metode pembelajaran yang berdasarkan pada
proses pembelajaran yang berbasis aktifitas yang dilakukan oleh guru dalam
14
mengimplementasikan kurikulum ini. Perkembangan siswa pada setiap bagian
kurikulum dapat dipetakan berdasarkan level referensi umum yang dibuat oleh CEFR.
A1 A2 A3 A4 A5 A6
Pengguna Dasar Pengguna Mandiri Pengguna Ahli
Matematika
ini disusun secara detail tentang apa yang harus diketahui dan apa yang harus
dikuasai oleh siswa dalam mata pelajaran Matematika pada tiap jenjang pembelajaran
di SMP. Susunan pembelajaran ini juga menyediakan struktur untuk proses belajar
Strategi mental juga merupakan bagian penting pada pembahasan Nomor. Keduanya
belajar di jenjang yang lebih tinggi. Kurikulum ini mengacu pada prinsip dasar, pola,
15
Secondary 1 ini melanjutkan apa yang telah dipelajari pada jenjang sebelumnya dan
menyediakan dasar yang kuat untuk pembelajaran di tingkat yang lebih tinggi.
2. Beban Belajar
jam per minggu. Jam belajar SMP/MTs adalah 40 menit. Dalam struktur kurikulum
SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu dari semula 32, 32, dan 32
menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama
belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit. Dengan adanya
tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki
Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari
proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk
respon peserta didik karena mereka belum terbiasa.Selain itu, bertambahnya jam
e. Organisasi Kompetensi
Mata pelajaran adalah unit organisasi terkecil dari Kompetensi Dasar. Untuk
16
pelajaran yang diikat dengan Kompetensi Inti. Berdasarkan pendekatan ini maka
SMP Buin Batu menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran dan jumlah
dalam mata pelajaran Seni Budaya. Substansi muatan lokal yang berkenaan dengan
Sekolah Buin Batu telah mencapai standar isi yang telah ditetapkan oleh pemerintah
dengan mengikuti setiap ketetapan yang telah di muat dalam Peraturan Menteri. SMP
Buin Batu tetap mengacu pada prinsip-prinsip amanah pendidikan nasional dengan
dan internasional.
17
II.2 Standar Kompetensi Lulusan
Menteri ini.
standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
MENENGAH, maka standar Kompetensi Lulusan SMP Buin Batu adalah memiliki
18
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di
19
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten
lainnya.
tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan RPP yang dibuat guru.
20
dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan
berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta Didik.
2. Pembelajaran Ekstrakurikuler
yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin
setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan.
kegiatan pendahuluan
kegiatan inti
kegiatan penutup.
21
1. Kegiatan Pendahuluan pada Proses Pembelajaran Kurikulum 2013
siswa baik psikis maupun fisik agar dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan baik.
materi pembelajaran baik materi yang telah siswa pelajari serta materi-materi
diberikan.
Pada hakikatnya, kegiatan inti adalah suatu proses pembelajaran agar tujuan
yang ingin dicapai dapat diraih. Kegiatan ini mestinya dilakukan oleh guru dengan
22
cara-cara yang bersifat interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
siswa agar dengan cara yang aktif menjadi seorang pencari informasi, serta dapat
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Metode yang digunakan dalam kegiatan inti harus bersesuaian dengan karakteristik
siswa dan mata pelajaran. Kegiatan inti mencakup proses-proses berikut: (1)
yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi sedemikian rupa
pengecekan dan pemberian umpan balik, dan latihan lanjutan kepada siswa.
terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan,
menghargai pendapat orang lain sebagaimana yang telah dicantumkan pada silabus
relevan dengan jenis data yang sedang dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio,
atau data yang telah dikumpulkan dan diperoleh siswa mesti tahu dan kemudian
23
Berikut ini merupakan contoh penerapan dari kelima tahap kegiatan ini pada proses
pembelajaran:
membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.
b. Bertanya
Pada saat siswa berada pada kegiatan melakukan pengamatan, guru membuka
apapun yang telah mereka lihat, mereka simak, atau mereka baca. Penting bagi guru
Pertanyaan yang dimaksud di sini berkaitan dengan pertanyaan dari hasil pengamatan
objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak baik berupa fakta, konsep, prosedur,
atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan dapat pula yang bersifat faktual
agar terus meningkat kualitas tahapan ini sehingga pada akhirnya siswa mampu
mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan bertanya ini akan dihasilkan
24
mengembangkan rasa ingin tahunya. Pada prinsipnya, semakin terlatih siswa untuk
Pertanyaan-pertanyaan yang telah mereka ajukan akan dijadikan dasar untuk mencari
informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber-sumber belajar yang telah
oleh siswa sendiri, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.
bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari beragam sumber dengan
bermacam cara. Dalam hal ini siswa boleh membaca buku yang lebih banyak,
mengamati fenomena atau objek dengan lebih teliti, atau bisa juga melaksanakan
eksperimen.
kesimpulan.
d. Mengkomunikasikan hasil
Kegiatan terakhir dalam kegiatan inti yaitu membuat tulisan atau bercerita
tentang apa-apa saja yang telah mereka temukan dalam kegiatan mencari informasi,
25
mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa tersebut.
Buin Batu
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana
pembelajaran.
a. KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses
pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3, untuk semua mata
26
pelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak diajarkan langsung, tetapi menggunakan proses
internasional dan yang telah distandarisasi oleh Lembaga Pendidikan Asing. Dengan
di SMP Buin Batu tetap memenuhi standar proses pendidikan nasional dan diperkaya
dalam memadukan kedua program kurikulum agar tetap sesuai dengan kebutuhan
siswa dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah dan LPA.
27
Sistem manajemen pengelolaan pendidikan diselenggarakan dengan
Pendidikan Asing (LPA). Untuk memenuhi kualifikasi standar pendidik dan tenaga
kependidikan bagi peserta didik WNA dan WNI, SMP Buin Batu merekrut pendidik
a. Komposisi jumlah pendidik WNI harus minimal 30% (tiga puluh persen) dari
28
b. Pendidik WNI harus memiliki ijazah S1/DIV yang diperoleh dari perguruan
tinggi yang terakreditasi/diakui dan khusus untuk guru mata pelajaran sesuai
d. Pendidik WNA harus memiliki ijazah setara minimal Strata 1 (S1) yang
(mapel) yang diampu dan dilengkapi dengan sertifikasi yang sesuai dengan
f. Pendidik pada SPK diutamakan yang memahami Budaya Indonesia dan atau
29
a. Sehat jasmani rohani serta bebas Narkoba, yang dibuktikan dengan surat
Sehat dari dokter/Rumah Sakit dari negara asal WNA untuk rekruitmen baru
penugasan);
Bahasa Inggris, SMP Buin Batu mempekerjakan WNA yang memiliki kualifikasi
bahasa dan sebagai penutur asing. Disamping itu, bahasa pengantar yang digunakan
adalah bahasa inggris mengingat bahasa inggris adalah bahasa internasional. Akan
tetapi, bahasa pengantar khusus untuk mata pelajaran bahasa indonesia disampaikan
berupa komputer untuk masing-masing siswa dan 40 buah Macbook tersedia dengan
fasilitas jaringan internet WiFi di setiap area sekolah. Di dalam ruang kelas, tersedia
komputer bersama yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik. Media visual berupa
LCD projector terpasang di setiap ruang kelas dengan IT Smart Board. Meja, kursi
dan sofa membaca bagi peserta didik tersedia di setiap sudut ruang belajar siswa.
30
Berikut daftar inventaris sarana dan prasarana belajar di SMP Buin Batu:
Ruang Kelas
No ITEM KETERANGAN
.
1. Meja Meja persegi
siswa
9. Papan tulis White board Papan interaksi siswa
Prasarana
31
Sperti yang telah ditetapkan pada 8 standar nasional pendidikan, satuan
ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah,
No ITEM KETERANGAN
.
1. Ruang pimpinan 3 Buah Ruang Pimpinan
staff
3. Ruang tata usaha 3 Ruang Admin/tata usaha beserta
7. Mushalla 1 Mushalla
32
SMP Buin Batu telah memenuhi standar sarana dan prasarana yang telah
ditetapkan. Akan tetapi mengacu pada kebijakan perusahaan PT. Newmont Nusa
dalam bentuk pengajuan oleh skeolah kepada perusahaan dan selanjutnya menjadi
SMP Buin Batu tidak menerima Dana Operasional Sekolah (BOS) dari
pemerintah dan tidak memungut biaya pendidikan kepada peserta didik. Hal ini
dikarenakan telah menjadi perjanjian kontrak antara karyawan PT. Newmont yang
33
II.8 Standar penilaian
1. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan
a. sikap;
b. pengetahuan; dan
c. keterampilan.
dan ayat (4) dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan/atau Pemerintah.
Standar penilaian di SMP Buin Batu tertuang dalam satu kebijakan penilaian
dalam kebijakan penilaian SMP Buin Batu tertuang beragam bentuk penilaian yang
34
aspek penilaian tersebut diadopsi dari praktek-praktek penilaian dari sistem
diselenggarakan oleh pemerintah. SMP Buin Batu melakukan penilaian berupa Check
Point Exam dan Progression test yang diselenggarakan oleh Cambridge University.
baik proses penilaian yang dipersyaratkan oleh pemerintah dan juga oleh Lembaga
Pendidikan Asing.
35
III. Simpulan dan Rekomendasi
III.1 Simpulan
Berdasarkan kajian di atas, dapat disimpulkan bahwa SMP Buin Batu telah
dan memenuhi standar nasional dan internasional. Sekolah SPK dituntut untuk
belum dirumuskan. Disatu sisi Sekolah SPK dapat memenuhi bahkan memperkaya
pemenuhan 8 standar nasional, akan tetapi di sisi lain SPK belum menemukan bentuk
baku pola penyelenggaraan pendidikan pada konteks pendidikan nasional. Hal ini
tidak terlepas dari dinamika kebijakan pemerintah yang masih sering berubah-ubah
36
III.2 Rekomendasi
Melalui kajian ini, penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut:
pendidikan.
lain proses pengwasan tidak hanya menitik beratkan pada hasil, akan tetapi
pendidikan kerjasama.
37
Daftar Pustaka
38
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Direktur Jendral Pendidikan
Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia tentang Petunjuk Teknis Kerja Sama Penyelenggaraan Pendidikan
Dasar dan menengah Oleh Lembaga Pendidikan Asing Dengan Lembaga
Pendidikan di Indonesia Nomor: 407/D/PP/2015 Tahun 2015.
39