Keyakinan Mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter Terhadap Pembelajaran
Keyakinan Mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter Terhadap Pembelajaran
Ayendi
PENDAHULUAN
Keyakinan merupakan sesuatu yang tidak mudah diungkapkan (Graves, 2000), tak
terkecuali pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter di Universitas Andalas kelas C angkatan
tahun 2020 yang sedang berada pada semester tiga tahun 2021 ini. Ada sejumlah 60 orang
mahasiswa yang sedang mengikuti perkuliahan mata kuliah Bahasa Inggris di kelas ini. Posisi
mata kuliah Bahasa Inggris adalah mata kuliah yang wajib diambil oleh mereka. Seperti
diketahui bersama sejak awal mereka diterima hingga mereka telah duduk pada tahun kedua
atau semester tiga ini perkuliahan yang mereka jalani adalah melalui kuliah daring dan
sebagian kecil dengan kuliah tatap muka yang menghendaki adanya praktek langsung. Hal ini
disebabkan oleh adanya pandemi covid-19 yang telah berlangsung sejak dua tahun
belakangan ini.
Keyakinan seperti yang disampaikan oleh Gee (1990) di dalam Graves (2000) bisa
berasal dari latar belakang pendidikan dan wacananya. Menjadi mahasiswa kedokteran dan
dokter merupakan kelompok orang-orang yang berpendidikan tinggi dan lingkungan dari
sekolah kedokteran ini sangat kompetitif dan bergengsi (Groene, 2021; Lee, 2017; Finger,
2013; Sonu, 2018). Hal ini dibuktikan dengan sarat-sarat yang tinggi pada penerimaannya di
fakultas kedokteran yang meliputi bidang kognitif dan psikososial untuk memastikan
pemilihan yang terbaik bagi calon mahasiswa. Misalnya, General Point Average (GPA)
adalah salah satu seleksi mahasiswa kedokteran yang paling umum digunakan dan diakui
secara internasional sebagai salah satu prediktor terbaik dan sukses. Selain itu, bidang ilmu
alam dan kemampuan tes kognitif merupakan alat masuk yang sering digunakan (Groene,
2021).
Dengan tren globalisasi di banyak bidang, termasuk kedokteran, program-program
berbahasa Inggris telah diperkenalkan di universitas dan perguruan tinggi di banyak negara
yang tidak berbahasa Inggris. Pertumbuhan Bahasa Inggris untuk Keperluan Medis
tampaknya merupakan respons yang tak terhindarkan terhadap internasionalisasi profesi
medis karena informasi medis diproduksi dan disimpan dalam bahasa Inggris di seluruh dunia
(Piroozan, Boushehri, & Fazeli, 2016 di dalam Nguyen) dan penggunaan bahasa Inggris
dalam kuliah, buku kursus dan artikel penelitian tentang kedokteran meningkat terus (Hwang
& Lin, 2010 dalam Nguyen, 2019).
Berdasarkan semua fenomena yang telah dijabarkan di atas, artikel ini bagaimanapun
mencoba untuk mengungkap sejauh mana keyakinan mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter
Universitas Andalas angkatan 2020 di kelas C terhadap pembelajaran Tatabahasa Inggris.
Adapun perihal yang akan diungkap diantaranya: pemahaman tentang Tatabahasa Inggris,
seberapa pentingnya Bahasa Inggris, bagaimana Tatabahasa Inggris diajarkan, fungsi Bahasa
Inggris, materi tatabahasa Inggris yang sulit, dan bagaimana sebaiknya tatabahasa Inggris
diajarkan kepada mahasiswa pada masa pandemi ini.
Populasi yang menjadi informan di dalam penelitian ini adalah keseluruhan atau 60
orang mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter Universitas Andalas angkatan 2020 kelas C yang
sedang mengikuti perkuliahan mata kuliah Bahasa Inggris pada semester ganjil 2021-2022.
Data diambil pada informan atau mahasiswa ini pada pertemuan kelas keempat mereka di
awal Oktober 2021. Dari keseluruhan 60 orang mahasiswa, terdapat 42 orang perempuan dan
18 orang laki-laki.
Dari kuisioner yang diberikan dapat diketahui bahwa keyakinan tentang pemahaman
mahasiswa terhadap tatabahasa Inggris berdasarkan introspektif mereka secara dominan
berada pada skala 3 yaitu 61.67% atau sejumlah 37 mahasiswa. Ini mengindikasikan bahwa
pemahaman mereka pada umumnya masih kurang. Data tentang keyakinan pemahaman
mahasiswa secara keseluruhan dapat dilihat pada grafik 1.
Pertanyaan terbuka terkait dengan interview melalui google form berkenaan dengan
keyakinan mahasiswa yaitu apa pentingnya pengetahuan Tatabahasa Inggris bagi mahasiswa
Pendidikan Dokter. Hasil yang didapatkan ada beberapa keyakinan yang dominan yang
diekspresikan oleh mahasiswa tersebut. Secara berturut-turut keyakinan tersebut dari yang
paling dominan ke yang kurang dominan secara umum adalah sebagai berikut:
1. Untuk membantu pemahaman bacaan terhadap artikel-artikel jurnal internasional (20
orang mahasiswa). Berikut petikan jawaban dari mahasiswa:
“menguasai bahasa inggris aktif dan pasif, memudahkan dalam membaca ebook
kedokteran bahasa inggris”
“Untuk mempelajari sumber referensi-referensi pembelajaran yang berbahasa inggris,
dan belajar”
“Dapat memudahkan dalam menerjemahkan ebook yang berbahasa inggris ke bahasa
indonesia”
“mengerti saat membaca jurnal bahasa inggris dan komunikasi”
“Untuk membaca sumber bacaan dan lainnya”
“Untuk memahami bacaan yang rumit, seperti jurnal internasional berbahasa inggris.”
“Untuk memahami sumber bacaan ilmiah dan membuat literatur”
“Untuk memahami literatur”
“Untuk lebih memahami sumber-sumber bacaan terkait kedokteran dan penulisan
literatur”
“untuk mencari tahu materi dalam bahasa inggris”
“Untuk membaca jurnal dan menambah pengetahuan”
“Agar mahasiswa lebih paham dengan grammar, membantu dalam membaca jurnal2
bahasa inggria”
“Untuk menunjang kebutuhan pendidikan dan upgrade pengetahuan, bisa memahami
jurnal untuk belajar”
“untuk membaca ebook, jurnal, membuat karya ilmiah, dsb”
“penting untuk memahami dalam membaca textbook , membaca jurnal international”
“Untuk memahami jurnal-jurnal serta speaking dalam bahasa inggris”
“untuk membaca jurnal" yang lebih banyak dan lengkap dalam bahasa inggris”
“Untuk membantu translate jurnal internasional dan menulis jurnal internasional”
“Untuk membaca jurnal berbahasa inggris, untuk membaca text book, untuk melihat
video pembelajaran”
“untuk mengerti materi pelajaran dari sumber yang berbahasa inggris”
2. Membantu mahasiswa untuk keperluan menulis artikel jurnal (11 orang mahasiswa).
Berikut petikan jawaban dari mahasiswa:
“bisa digunakan untuk berpartisipasi dalam jurnal internasional”
“Untuk memudahkan kami dalam membuat jurnal”
“Untuk membuat/ menulis jurnal”
“Ketika berkomunikasi dan membuat laporan tertulis resmi misalnya”
“Untuk membuat laporan, jurnal, atau artikel ilmiah dalam bahasa inggris nantinya.”
“untuk keperluan menulis, seperti karya ilmiah”
“Jika ingin berskala internasional, misal jurnalnya, atau lanjut studi”
“Untuk menulis jurnal dan memahami jurnal Kedokteran”
“Untuk keperluan perkuliahan terutama dalam publikasi jurnal internasional”
“Untuk menulis karya ilmiah, dimana sangat penting dalam dunia kesehatan.”
“Untuk bisa menulis seperti jurnal atau semacamnya”
3) Membantu mahasiswa dalam menulis skripsi atau tesis (5 orang mahasiswa). Berikut
petikan jawaban dari mahasiswa tersebut:
“membuat tesis berkaitan dengan bahasa inggris”
“Sangat penting khususnya dalam penelitian dalam bahasa inggris”
“thesis, essay, dll”
“Untuk membuat penelitian”
“Untuk membuat tesis dan istilah kedokteran memiliki istilahnya sendiri”
4) Untuk dapat berkomunikasi dengan pasien dari negara lain (5 orang mahasiswa). Berikut
komentar dari mahasiswa:
“Menurut saya untuk memahami materi berbahasa inggris dan kemungkinan pasien
orang luar.”
“sangat diperlukan karena dalam membuat laporan penelitian kemudian bisa saja nanti
menemui pasien”
“Untuk komunikasi dengan pasien dari negara lain”
“Kondisi darurat, ada pasien tidak bisa berbahasa indo”
“Untuk berkomunikasi jikalau ada pasien dari luar negeri dan belajar ebook kedokteran
yang inggris”
5) Sebagai calon dokter harus memiliki kemampuan Bahasa Inggris (5 orang mahasiswa).
Jawaban dari mahasiswa tersebut adalah sebagai berikut:
“Karna kedokteran juga memakai bahasa inggris”
“Sebagai calon dokter tentu harus memikiki kemampuan berbahasa inggris dengan baik”
“Sebagai calon dokter tentu harus memiliki kemampuan bahasa yang baik”
“Sebagai bahasa universal maka dokter harus bisa mengerti bahasa inggris”
“kepentingan belajar keilmuan dokter”
Kemudian satu respon untuk untuk setiap 1 mahasiswa sebagai berikut, seperti untuk
mengikuti ujian TOEFL atau IELTS, untuk mengikuti lomba berbahasa Inggris, untuk
menghindari kesalahan tatabahasa, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, untuk mengetahui pola kalimat, untuk mempermudah pemahaman secara umum,
untuk kebutuhan akedemik dan belajar.
Isu kontroversial dari studi tata bahasa dan instruksi tata bahasa dalam pembelajaran
EFL adalah apakah tatabahasa itu sebaiknya diajarkan secata eksplisit atau implisit di dalam
konteks komunikasi tertentu. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tidak adanya informasi
tentang keyakinan dari mahasiswa terhadap pembelajaran tatabahasa Inggris. Tujuan dari
studi ini adalah untuk mengeksplorasi variabel-variable keyakinan mahasiswa terkait dengan
pembelajaran tatabahasa Inggris,
KESIMPULAN
Penelitian ini berupaya untuk mengeksplorasi keyakinan Mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter
angkatan 2020 terhadap pembelajaran Tatabahasa Inggris pada Mata Kuliah Bahasa Inggris pada
semester ganjil 2021/2022. Dari referensi yang telah ditelusuri diketahui bahwa keyakinan yang
dimiliki oleh siswa sangat penting dan bermakna bagi guru untuk memperluas strategi pembelajaran
dan merancang penerapannya (Schulz, 2001; Davis, 2003; Lightbown & Spada, 2006).
berkenaan dengan penelitian ini, hasil yang didapatkan menunjukkan keyakinan dari siswa
memiliki korelasi positif terhadap pentingnya grammar bagi mereka dan berkorelasi negatif
terhadap instruksi yang telah diberikan. Mereka menginginkan sebagai dampak dari pandemi
covid-19 ini agar pembelajaran dapat dilaksanakan melalui media zoom dipadukan dengan
Whatsapp, atau dengan memberikan video pembelajaran yang dibuat langsung oleh dosen.
Mahasiswa percaya bahwa pengetahuan tatabahasa sangat penting dan perlu adanya
penjelasan langsung dari dosen. Para mahasiswa meyakini bahwasanya pengetahuan
tatabahasa itu dapat dipergunakan nantinya terutama dalam memahami referensi atau artikel
jurnal berbahas Inggris dalam bidang kedokteran. Pengetahuan tatabahasa itu juga menambah
keyakinan mereka untuk mampu menulis artikel, tesis, dan essai berbahasa Inggris. Selain itu
mereka menganggap bahwasanya seorang dokter itu mesti memiliki keterampilan bahasa
Inggris secara umum agar dapat berkomunikasi terutama dengan pasien dari negara lain.
DAFTAR PUSTAKA
Dornyie, Zoltan. 2007. Research Methods in Applied Linguistics. Oxford University Press
Finger, Guilherme dkk. 2013.Use of methylphenidate among medical students: a systematic
review Medical School, Universidade de Caxias do Sul (UCS), Caxias do Sul, RS, Brazil
Gee, J. 1990. Social Linguistics and Literacies: Ideology in Discourse. Philadelphia: Falmer
Press
Graves, Kathleen. 2000. Designing Language Course: A Guide for Teachers. Heinle &
Heinle
Groene, Oana R. dkk. 2021. How good are medical students at communicating risk? An
implementation study at three German medical schools. a Institute of Biochemistry and
Molecular Cell Biology, Center for Experimental Medicine, University Medical Center
Hamburg-Eppendorf, Germany
Hwang, Y., & Lin, S. (2010). A study of medical students’ linguistic needs in Taiwan. Asian
ESP Journal, 6(1), 35-58
Lee, Soo Jin dkk. 2017. The effects of personality traits on academic burnout in Korean
medical students Department of Psychotherapy, School of Nursing and Public Health,
Kyungil University, Gyeongsan, Korea
Lightbown, P. M. & Spada, N. (2006). How languages are learned. Oxford University Press.
Nguyen Le, Chinh Ngan dan*, Miller, Julia. 2019. A corpus-based list of commonly used
English medical morphemes for students learning English for specifific purposes
School of Education, the University of Adelaide, 10 Pulteney Street, Adelaide, SA,
5005, Australia
Piroozan, A., Boushehri, E., & Fazeli, R. (2016). A review of English for medical purpose for
Iranian EFL learners. Journal of Advances in English Language Teaching, 4(2), 24-29.
Sonu, Goel dkk. 2018. What motivates medical students to select medical studies: a
systematic literature review
Schulz, R. A. (2001). Cultural differences in student and teacher perceptions concerning the
role of grammar instruction and corrective feedback: USA- Colombia. Modern
Language Journal, 85, 244-258.
Davis, A. (2003). Teachers' and students' beliefs regarding aspects of language learning.
Evaluation & Research in Education, 17 (4), 207-222.