Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM KIMIA TEKNIK

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Kampus II : Jl. Raya Karanglo. Km 2. Telp (0341) 417636 Fax. (0341) 417634 Malang

Daftar Harga Analisa

No. Jenis Analisa Harga


1. Berat Jenis Rp. 30.000
2. FFA Rp. 45.000
3. Kadar Abu Rp. 30.000
4. Kadar Air Rp. 20.000
5. Kadar Garam Rp. 40.000
6. Kadar Gliserol Rp. 100.000
7. Kadar KOH Rp. 35.000
8. Kadar proksimat karbonat (kadar air, abu, volatile Rp. 80.000
meter, karbon)
9. Kadar protein Rp. 110.000
10. Kadar sabun Rp. 35.000
11. pH Rp. 20.000
12. Kadar serat Rp. 50.000
13. Kadar ethanol (GC) Rp. 100.000
14. Viskositas Rp. 30.000
15. Keasaman Rp. 40.000
16. Lemak Rp. 85.000
17. Lignin Rp. 70.000
18. Hemiselulosa Rp. 65.000
19. Selulosa Rp. 80.000
20. TSS Rp. 35.000
21. TDS Rp. 35.000
22. Kesadahan Rp. 10.000
23. Paket lengkap uji kelayakan air (SO-3, Cl-) Rp. 95.000
Analisa Kadar Protein

Alat yang digunakan: Bahan yang digunakan:


- Ball pipet - Aquadest
- Batang pengaduk - CuSO4
- Beakerglass - H2SO4 pekat
- Botol aqudest - HCl
- Buret - Indikator phenolptalein
- Erlenmeyer - K2SO4
- Gelas arloji - NaOH 0,1 N (50%)
- Hotplate - Sampel
- Klem
- Kompor listrik
- Labu kehjdal
- Labu ukur
- Pipet tetes
- Pipet volume
- Rangkaian destilasi
- Spatula
- Statif
Prosedur percobaan
- Menimbang 1 gram sampel, masukkan dalam labu kehjdal
- Menambahkan 7,5 gram K2SO4 dalam labu kehjdal
- Menambahkan 0,35 gram CuSO4 dalam labu kehjdal
- Menambahkan 15 mL H2SO4 pekat dalam labu kehjdal
- Memanaskan semua bahan dalam labu dengan menggunakan kompor listrik dibawah
blower, hingga berhenti berasap
- Biarkan dingin terlebih dahulu
- Menambahkan 100 mL Aquadest kedalam labu kehjdal yang didinginkan dalam lemari es
- Menambahkan larutan NaOH 50% sebanyak 50 mL yang sudah didinginkan dalam lemari es
- Memasang alat destilasi
- Destilasi bahan yang berada dalam labu kehjdal, destilatya diletakka dalam erlenmeyer
sampai destilat 25 mL
- Destilat ditambahkan 50 mL lautan HCl 0,1 N (1 mL diencerkan dalam 100mL)
- Destilat yang sudah dicampur HCl dipipet 10mL, kemudian tambahkan 3-5 tetes indikator
PP
- Titrasi dengan NaOH 0,1 N sampai warnanya merah muda
- Menghitung kadar protein:
mL NaOH titrasi blanko mL NaOH titrasi sampel
%N = x N NaOH x 14,008 x 100%
gram sampel x 1000
%protein = %N x faktor konversi
Faktor konversi = 6,25 (untuk daging ayam dan telur ) dan umbi-umbian(5,7)
Analisa Uji pH

Alat yang digunakan: Bahan yang digunakan:


- Botol kocok - larutan buffer pH 4 (sampel asam)
- Pipet tetes - larutan buffer pH 7 (sampel yang belum
- Neraca diketahui sifatnya)
- Botol semprot - larutan buffer pH 9(sampel basa)
- Pipet mohr 50 mL
- pH meter
Cara kerja:
- timbang 10 gram contoh masukkan dalam botol kocok
- ditambah 50 mL air bebas ion, kocok dengan mesin kocok selama 30 menit
- suspense contoh diukur dengan pH meter yang telah dikalibrasi menggunakan larutan
buffer pH 7 dan pH 4
Analisa Berat Jenis

Nama metode: piknometer


Alat yang digunakan: Bahan yang digunakan:
- piknometer - sampel
- pipet volume - Aquadest
- ball pipet
- neraca
Prosedur:
- Piknometer ditimbang
- Aquadest dimasukkan didalam piknometer hingga Aquadest menyembur keluar ketika
ditutup kemudian ditimbang dan catat
- Sampel dimasukkan kedalam piknometer yang sama hingga menyembur keluar ketika
ditutup kemudian ditimbang dan di catat
- Hasil penimbangan dimasukkan dalam appendiks
Analisa Kadar Abu

Metode: Gravimetric
Alat yang digunakan: Bahan yang digunakan:
- Cawan - sampel
- Timbangan
- Furnace
- Desikator
Prosedur:
- timbang cawan kosong dan catat
- tambahkan 3-5 gram sampel kering (V)
- panaskan pada suhu 550 oC selama 3 jam, dinginkan pada desikator
- ditimbang (B)

Kadar air = V – B
Analisa Kadar Lemak (Sampel Cairan)

Alat yang digunakan: Bahan yang digunakan:


- neraca analitik - asam klorida atau asam sulfat, (1:1),
- corong pisah, 2000 mL campur volume yang sama antara asam
- labu destilasi, 125 mL dan air
- corong gelas - pelarut organik, pelarut organik
- kertas saring, diameter 11 cm sebaiknya tidak meninggalkan residu
- alat sentrifugal, yang mampu mencapai pada proses destilasi
putaran sampai 2400 rpm - n-Heksan dengan titik didih 69 oC
- pompa vakum - methyl tert buthyl ether (MTBE) titik
- adapter destilasi dengan driptip (lihat didih 55 oC sampai dengan 56 oC
(gambar A.1) - kristal natrium sulfat, Na2SO4 anhidrat
- penangas air yang dilengkapi pengatur (penyerap kandungan air)
suhu dan dapat diatur suhunya - campurat pelarut, 80% n-Heksan, 20%
- wadah buangan pelarut MTBE v/v
- desikator - pelarut lain, petroleum benzene atau n-
- botol gelas mulut lebar Heksan atau petroleum ether atau
dichloro methane(DMC)
Persiapan contoh:
- masukkan contoh uji sebanyak 500 mL sampai dengan 1000 mL yang mewakili kedalam
botol gelas mulut lebar yang telah bersih
- ambil contoh uji hanya untuk penentuan minyak-lemak dan wadah jangan di isi penuh

pengawetan contoh uji:


- awetkan contoh uji dengan mengasamkan contoh uji sampai pH 2 atau lebih kecil dengan
1:1 HCl atau 1:1 H2SO4
- contoh uji dsimpan pada pendingin 4 oC dengan waktu simpan 28 hari
Prosedur:
- pindahkan contoh uji ke corong pisah. Tentukan volume contoh uji seluruhnya (tandai botol
contoh uji pada meniskus air atau timbang beratcontoh uji) bilas botol contoh uji dengan 30
mL pelarut organik dan tambahkan pelarut pencuci kedalam corong pisah
- kocok dengan kuat selama 2 menit. Biarkan lapisan memisah, keluarkan lapisan air
- keluarkan lapisan pelarut melalui corong yang telah dipasang kertas saring dan 10 gram
Na2SO4 anhidrat, yang keduanya telah dicuci dengan pelarut, ke dalam labu bersih yang
telah ditimbang
- jika tidak di peroleh lapisan pelarut yang jernih (tembus pandang), dan terdapat emulsi lebih
dari 5 mL, lakukan sentrifugasi selama 5 menit pada putaran 2400 rpm. Pindahkan bahan
yang disentrifugasi ke corong pisah dan keringkan lapisan pelarut melalui corong dengan
kertas saring dan 10 gram Na2SO4, yang keduanya telah dicuci sebelumnya, kedalam labu
bersih yang telah ditimbang
- gabungkan lapisan air dan emulsi atau padatan dalam corong pisah. Ekstraksi 2 kali lagi
dengan pelarut 30 mL riap kalinya, sebelumnya cuci dahulu wadah contoh uji dengan tiap
bagian pelarut
- ulangi langkah pada butir e) jika terdapat emulsi dalam tahap ekstraksi berikutnya
- gabungkan ekstrak dalam labu destilasi yang telah ditimbang, termasuk cucian terakhir dari
saringan dan Na2SO4 anhidrat dengan tambahan 10 mL sampai dengan 20 mL pelarut
- destilasi pelarut dalam penangas air pada suhu 85 oC. Untuk memaksimalkan perolehan
kembali pelarut lakukan destilasi (lihat Gambar A.1)
- saat terlihat kondensasi pelarut berhenti, pindahkan labu dari penangas air, dinginkan dalam
desikator selama 30 menit pastikan labu kering dan timbang sampai diperoleh berat tetap

Perhitungan
Jumlah minyak-lemak dalam contoh uji:
( A−B ) x 1000
Kadar minyak-lemak (mg/L) =
mL contoh uji

Dengan pengertian:
A : berat labu + ekstrak, mg
B : adalah berat labu kosong, mg
Kadar Serat

Metode: gravimetric
Alat yang digunakan: Bahan yang digunakan:
 Erlenmeyer 500mL  sampel
 labu ukur 100mL
 labu ukur 50mL
 1set alat reflux
 Kertas saring
 Kertas lakmus
 Gelas arloji
 Spatula
 oven
Prosedur
 3 gramsampel dimasukkan ke dalam labu leher ditambahkan 50mL larutan H 2SO4 1,25% v/v
dan reflux selama 30 menit
 Campurandisaring dengan menggunakan kerta saring dan residu yang tertinggal pada labu
leher dibilas dengan air mendidih, residu yang terdapatpada kertas saring dibilasdengan air
hingga tidak bersifat asam
 Residu dikertas saring dipindahkan kedalam labu leher dan ditambahkan larutan NaOH 3,25%
b/v 50mL, direlfuxselama 30 menit
 Campuran disaring menggunakan kertas saring, kemudian dicuci dengan HCl 1,25% lalu
dibilas dengan Aquadest dan 15mL alkohol 95%
 Residu pada kertas saring dikeringkan pada suhu 110 oC selama 1 jam hingga berat konstan
dinginkan pada desikator dan ditimbang

Kadar air = B – V
Analisa Kadar Lemak (sampel padat)

Metode: Soxlet
Alat yang digunakan: Bahan yang digunakan:
 1 set alat ekstraksi  sampel
 Kertas saring  alkohol 95% (mensterilkan alat)
 Neraca  petroleum eter / methanol / benzena /
 gelas arloji aseton / dll (pelarut lemak)
 spatula
 gelas ukur
 oven
Prosedur:
 bilas labu dasar dega alkohol 95%, dimasukkan 3 gram sampel pada tabung soxlet dan
dibungkus kertas saring
 dimasukkan 200mL petrolium eter kedalam labu dasar, dilakukan proses ekstraksi selama 8
jam hingga pelaurt berwarna jernih
 pelarut pada labu dasar diuapkan hingga kering dan dimasukkan kedalam oven dengan suhu
100 oC selama 30 menit
 dinginkan pada desikator, ditimbang bobot lemaknya
Uji FFA (Asam Lemak bebas)

Alat yang digunakan: Bahan yang digunakan:


 thermometer  Methanol 96%
 pipet volume  Indikator PP
 pipet tetes  KOH 0,1 N
 pemanas  sampel
 1 set alat titrasi
Cara kerja:
 menimbang 20 gram sampel
 dipanaskan hingga suhu 40 oC
 ditambahkan methanol 96% sebanyak 50mL dan indikator PP
 mendinginkan larutan hingga suhu ruang
 dititrasi dengan larutan KOH 0,1 N hingga terbentuk warna merah jambu
 mencatat volume titrasi

mL KOH x N KOH x BM asamlemak


% FFA = x 100%
berat contoh x 1000
Analisa Kadar Gliserol

Alat yang digunakan: Pereaksi yang digunakan:


 neraca analitis  natrium periodat (NaIO4), 60 gram NaIO4
 erlenmeyer 500 mL dilarutkan dalam 500 mL air, ditambahkan
 pipet Mohr 50 mL, 10 mL H2SO4 0,1 N diencerkan dengan air
 buret sampai1000 mL. Bila larutan tidak jernih
 pipet tetes saring dengan glasswall.simpen dalam
 tutup erlenmeyer botol coklat dalam ruangan gelap
 etilen glikol netral dan bebas gliserol,
campurkan 200 mL etilen glikol dengan
200 mL dengan 200 mL air
 indikator bromtimol biru 0,1% dilarutkan
100mg bromtimol biru kering ke 16 mL
NaOH 0,1 N dipindahkan kedalam labu
takar 100mL dan diencerkan dengan air
hingga tanda batas
 larutan standard NaOH 0,5 dan 0,05 N
 larutan H2SO4 0,2 N
Cara kerja:
 ditimbang 0,5 gram contoh dan larutkan dengan 50mL air dalam erlenmeyer 500 mL
 ditambahkan 5 tetesbromtimol biru
 asamkan dengan H2SO4 0,2 N sampai terbentuk warna hijau kekuningan
 dinetralkan dengan NaOH 0,05 N sampai tepat terbentuk warna biru
 buat blanko dengan 50mL air sebagaimana perlakuan terhadap contoh
 pipet 50 mL larutan NaIO4 kedalam contoh & dan blanko aduk perlahan, tutup dan diamkan
ditempat gelap pada suhu kamar selama 10 menit
 tambahkan 10mL larutan etilen glikol aduk perlahan, tutup dan diamkan pada ruang gelap
suhu kamar selama 20 menit
 encerkan dengan 300 mL air dan tambahkan indikator bromtimol biru, titrasi dengan NaOH
0,5 N sampai terbentuk warna biru

kadar gliserol (%) = (mL NaOH titrasi contoh – mL NaOH titrasi blanko) x NNaOH x 9,209/w
Uji Kadar KOH dan Sabun

Cara kerja:
 larutkan 0,5 gram gliserol ke dalam 100 mL air dan tambahkan 3-5 tetes indikator PP 1%
 titrasi dengan HCl 0,01N sampai tepat warna merah muda menghilang
 ditambahkan 3-5 tetes indikator bromtimol biru 0,4 % (berubah menjadi hijau kekuningan
pada pH 4,5)
 dititrasi dengan HCl 0,01 N sampai tepat terbentuk warna hijau kekuningan

kadar KOH (volume HCl titrasi 1 x 0,01 x 56,1)(berat contoh x 10)


kadar sabun berupa k-oleat(%): (volume HCl titrasi 2x 0,01 x 320,56)(berat contoh x 10)

Anda mungkin juga menyukai