Jurnal Percobaan 5 - Kelompok 9 - Kimia 25
Jurnal Percobaan 5 - Kelompok 9 - Kimia 25
KELOMPOK 9 :
- Ariel Duftin Sinaga (5002211046)
- Sabrina Najwa Banina (5002211146)
- Daniswara A. Aryasatya (5007211193)
Asisten Lab : Desindy Ramadhani Putri
TUJUAN
DASAR TEORI
1. Larutan
Larutan merupakan campuran karena terdiri dari dua bahan dan disebut
homogen karena sifat-sifatnya sama disebut cairan. Karena larutan adalah campuran
molekul biasanya molekul-molekul pelarut agak berjauhan dalam larutan bila
dibandingkan dalam larutan murni. Gaya tarik antar molekul tidak sejenis menyebabkan
pelepasan energi dan entalpi menurun. Larutan pada dasarnya adalah campuran
homogen, dapat berupa gas, zat cair maupun padatan. Menyebabkan komponen-
komponen dalam larutan saja tidak cukup memberikan larutan secara lengkap. Banyak
cara untuk memberikan konsentrasi larutan yang semuanya menyatakan kuantitas zat
terlarut dalam kuantitas pelarut (atau larutan). Dengan demikian setiap sistem
konsentrasi menyatakan satuan yang digunakan zat terlarut, kuantitas zat terlarut
pelarut. (Syukri, 1999).
2. Standarisasi
Larutan standar primer adalah larutan yang mengandung zat baku utama dalam
kadar tertentu dan biasanya di gunakan untuk membaku titran. Larutan standar primer
ini merupakan seyawa yang dapat diperoleh dengan tingkat kemurnian yang tinggi.
Sedangkan larutan standar skunder adalah larutan (titran) yang biasanya ditempatkan
pada buret yang kemudian ditambahkan kedalam larutan zat yang telah diketahui
konsentrasinya secara standar primer. (Cairns, 2009)
3. Titrasi
Titrasi merupakan suatu proses analisis dimana suatu volume larutan standar
ditambahkan ke dalam larutan dengan tujuan mengetahui komponen yang tidak dikenal.
Titran atau titer adalah larutan yang digunakan untuk mentitrasi (biasanya sudah
diketahui secara pasti konsentrasinya). Dalam proses titrasi suatu zat berfungsi sebagai
titran dan yang lain sebagai titrat. Titrat adalah larutan yang dititrasi untuk diketahui
konsentrasi komponen tertentu. Titik ekivalen adalah titik yg menyatakan banyaknya
titran secara kimia setara dengan banyaknya analit. Analit adalah spesies (atom, unsur,
ion, gugus, molekul) yang dianalisis atau ditentukan konsentrasinya atau strukturnya.
Titik akhir titrasi adalah titik pada saat titrasi diakhiri/dihentikan. Dalam titrasi biasanya
diambil sejumlah alikuot tertentu yaitu bagian dari keseluruhan larutan yang dititrasi
kemudian dilakukan proses pengenceran. (Khopkar, 1990).
SKEMA KERJA
A. Pembuatan Larutan
NaCl
2-5 gram
-ditaruhdiatas kaca
-ditimbang
arlojidengan neraca
-dipindahkan
analitis ke dalam gelas
beker
Gelas beker berisi
NaCl
dilakukan
ditambahkan diaduk
Aquades Hingga
48-45 mL Larut
dihitung
% Berat NaCl
dalam Larutan
b. Pembuatan Larutan Standar HCl
HCl Pekat
37%
dilakukan
NaOH
25 gram
Dilakukan
Ditimbang Dicata
Menggunakan Botol Berat sam pait 4 Angka
Timbang Dibelakang koma
Dihitung
Disisihkan
Larutan ini untuk
Distandarisasi dengan Molaritas Normalitas
HCL
B. Standarisasi NaOH dengan
Buret 5 mL HCL
- buret dibilas dengan 5
- buret dimiringkan
mL HCl dan diputar putar sehingga larutan mengaliri
seluruh permukaan
- larutan
dalam dikeluarkan melalui kran dan diulangi 2x
Buret yang sudah 1 mL
dibilas dengan 5
0 NAOH
mL HCL -NaOH dipipet dengan pipet gondok
-dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 100
1 mL NaOH dalammL indikator
0 Erlenmeyer 100 phenolphtalei
mL n
-di tambahkan indicator PP ke dalam
-dititrasi denganNaOH
HCl
Ada warna dari
merah ke tidak
perubahan
berwarna
dicatat diulangi
Volume HCl yang Titrasi sampai
diperlukan pengamatan
perbedaan tidak lebih
dari 0,05
mL
dihitung
Dibandinkan dengan
Erlenmeyer 125 mL
Hitung konsentrasi