Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

TENTANG: BENTUK DAN PROFIL USAHA

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV

1. RIKA ANA YUSTIA (201000454201031)


2. SILVIE YUNISA (201000454201020)

Prodi Agribisnis
Fakultas Pertanian
Universitas Maha Putra Muhammad Yamin
Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan maklah yang membahas
mengenai bentuk dan profil usaha. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah kewirausahan. Kami berharap dapat menambah wawasan dan
pengetahuan khususnya dalam bidang kewirausahaan. Serta pembaca dapat
mengetahui tentang bagaimana bentuk dan profil usaha dalam kewirausahaan.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pada pembaca untuk
melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini. Kami dengan rendah
hati menerima berbagai masukan maupun saran yang bersifat membangun yang
diharapkan berguna bagi seluruh pembaca.

Terimakasih.

Solok, November 2021

(penulis)
Daftar isi

Kata Pengantar……………………………………………………………………..i
Daftar Isi…………………………………………………………………………… ii

BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang……………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………………………….. 1

BAB II Pembahasan
A. Bentuk-bentuk kepemilikan usaha………….………………………………. 2
B. Perdagangan besar, eceran, dan kaki lima…………………………………... 7

BAB III Penutup


A. Kesimpulan………………………………………………………………….. 17
B. Sumber………………………………………………….…………………… 17
BAB I
Pendahuluan

A. Latar belakang masalah


Setiap orang mempunyai impian, namun tidak semua orang berani
mewujudkannya. Hanya orang-orang tangguh yang berani mewujudkan apa yang
diimpi-impinya. Sungguh perbedaan orang besar dan orang kecil adalah terkait
mimpinya. Ingat, orang-orang sukses dalam sejarah adalah orang kecil, orang
yang pernah  merasakan kemiskinan, dan orang-orang yang pernah menikmati
keterbatasan dibawah hidup mereka. Keadaan telah mendorong mereka untuk
berpikir keras, besar,dan selalu mencari solusi. Berpikirlah positif biar mukjizat
dalam diri anda melesat agar hidup lebih sukses dan lebih bahagia, sebab pikiran
adalah kekuatan yang sangat efektif. Apalaginya untuk membentuk usaha yang
akan dijalaniya.
Oleh karena itu pembahasan makalah kami ialah tenteng  “bentuk dan
profil usaha” yang mana kami merangkum semaksimal mungkin, yaitu apa yang
dimaksud dengan bentuk-bentuk kepemilikan usaha, penjelasan mengenai
perdagangan besar, eceran, dan kaki lima.

B. Rumusan masalah
1. Apa saja bentuk-bentuk kepemilikan usaha?
2. Apa yang dimaksud dengan perdagangan besar, eceran, dan kaki lima?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kepemilikan usaha
2. Untuk mengetahui perdagangan besar, eceran, dan kaki lima
BAB II
Pembahasan

A. Bentuk-bentuk kepemilikan usaha


Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan mencari
keuntungan (profit eriented). Sedangkan perusahaan merupakan kesatuan teknis
dalam produksi yang tujuannya untuk menghasilkan barang dan jasa (product
eriented). Jadi perusahaan merupakan bagian dari badan usaha; Perusahaan adalah
alat badan usaha dalam upaya mencapai tujuannya, yaitu memperoleh
keuntungan/laba.
Jadi sangat diharuskan bagi semua perusahaan untuk memiliki bentuk
kepemimpinan yang sesuai dengan perusahaan yang berjalan tersebut.
Pemilihan bentuk perusahaan merupakan langkah awal dalam menjalankan
kegiatan perusahaan. Sebab berhasil tidaknya usaha yang dijalankan tergantung
dari keputusan tersebut.
Berikut ini akan kita bahas bentuk-bentuk perusahaan sebagai berikut :
1. Usaha Perseorangan
2. Frima
3. Persekutuan Komanditer (CV)
4. Perseroan Terbatas (PT)
5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
6. Bentuk-bentuk Perusahaan lainnya.

1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan merupakan salah satu bentuk perusahaan
yang banyak dipergunakan di Indonesia. Maju mundurnya perusahaan
tergantung sepenuhnya kepada kemampuan si pemilik usaha.
Sebagai pemimpin perusahaannya sendiri harus sanggup mencurahkan
segala pikiran dan tenaganya untuk perusahaan tersebut. Pimpinan
perusahaan itu harus mempunyai pengetahuan dan keuletan serta harus arif
dan bijaksana karna orang yang kurang cakap dan berhati lemah akan mudah
menjerumuskan perusahaannya sendiri dalam suatu kerugian.
Dari uraian diatas kebaikan usaha ini adalah kemudahan dalam
memulai usaha, adanya kebebasan, flexibilitas dan kerahasiaan lebih
terjamin. Sedangkan keburukannya adalah sebagai berikut :
Tanggungjawab pemilik tidak terbatas
· Kelangsungan usaha kurang terjamin
· Sumber keuangan terbatas
· Kesulitan dalam namagemen
· Kurang kesempatan berkembang bagi karyawan
2. Frima
Bentuk perusahaan frima merupakan suatu persekutuan untuk
menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama.
Tanggung jawab masing-masing anggota frima tidak terbatas, sedangkan
keuntungan dan kerugian dibagi rata bersama-sama.
3. Persekutuan Komanditer
Menurut pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Persekutuan
Komanditer (Commanditaire Vennotschaap/CV ) adalah suatu perjanjian
kerja sama untuk berusaha bersama orang-orang yang bersedia memimpin,
mengatur perusahan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan
pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak
bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada
kekayaan yang diikut sertakan dalam perusahan tersebut.
Di dalam persekutuan terdapat dua jenis sekutu yang berlainan sifat dan
tugasnya, ialah: sekutu komanditer dan sekutu komplementer. Sekutu
komanditer, apabila tidak diperjanjikan lain, tidak tampil kedepan, artinya
tetap tinggal dibelakang layer, ia hanya mempercayakan sejumlah uang atau
barangnya kepada sekutu komplementer untuk ikut serta membiayai
perusahannya. Sedangkan sekutu komplementer adalah sekutu yang aktif
menjalankan perusahaan berhubungan dengan pihak-pihak ketiga, lazim
disebut sebagai sekutu pemeliharaan.
Bentuk persekutuan Komanditer (CV), mempunyai kebaikan dan
keburukan.
Kebaikanya adalah:
 Modal yang terkumpul relatif besar
 Relatif mudah memperoleh kredit
 Kemampuan manajemen lebih besar
 Pendiriannya relatif mudah
Keburukanya adalah:
 Sebagian sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas
 Kelangsungan hidup perusahaan relatif tidak menentu
 Sulit untuk menarik kembali modalnya terutama bagi sekutu pimpinan.
4. Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT) yang juga disebut Naamloze Vennooschap
(NV) merupakan bentuk perusahaan yang terdiri atas pemegang saham yang
mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap untang-utang perusahaan
sebesar modal yang disetor.
Saham yang dikeluarkan PT pada prinsipnya dapat digolongkan dalam
dua jenis saham yaitu :
a. Saham biasa (common stock)
b. Saham istimewa (preferred stock)
PT adalah : didirikan dengan akte dibawah tangan dan didaftarkan serta
disah kan oleh Direktorat Koprasi. PT mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
didirikan dengan akte notaries dan disahkan oleh Departemen Kehakiman,
merupakan persekutuan modal, tidak langsung mengerjakan kepentingan
anggota; anggotanya bersifat menunggu, maju mundurnya usaha tegantung
pada kecakapan direksinya, hak suara dan rapat anggota seimbang dengan
besar kecilnya saham yang dipegang oleh para anggota masing-masing, besar
kecilnya keuntungan berdasarkan kepada jumlah saham yang dimiliki dan
besarnya keuntungan yang diterima dibatasi dan pada umumnya acuh tak
acuh terhadap kesejahteraan masyarakat.
Dalam perusahaan bentuk PT ini selain diperlukan akte notaries juga
ada syarat financial dan yuridis . Dalam bentuk PT harus ada :
a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
b. Komisaris
c. Dewan Direktur
Jenis-jenis PT yang perlu diketahui adalah :
a. PT Tertutup
b. PT Terbuka
c. PT Perseorangan
d. PT Kosong
e. PT Asing
f. PT Dometik
Kebaikan bentuk PT ini adalah :
 Tanggungjawab yang terbatas dari pemegang saham
 Kelangsunan hidup perusahaan lebih terjamin
 Relatif mudah memperoleh tambahan modal
 Manajemen yang lebih kuat dan besar
 Mudah untuk memindahkan hak milik perusahaan dengan menjual
saham
Keburukannya adalah :
 Pendirian perusahaan relatif sulit
 Biaya pendirian perusahan relatif besar
 Relatif lama waktu pendiriannya
 Rahasia perusahaan relatif kurang terjamin
5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara merupakan badan usaha yang dikenal
public enterprise yang berisikan dua elemen esensial yakni unsur pemerintah
(public) dan unsur bisnis (enterprise) artinya BUMN ini tidaklah murni
pemerintah 100 persen dan tidak murni bisnis 100 persen.
Untuk lebih jelas mengenai klasifikasi dan ciri-ciri yang melekat pada
masing-masing bentuk BUMN, dapat dilihat pada diagram berikut ini.
Ciri-ciri pokok usaha Negara menurut undang-undang no.9 tahun 1994.
a. Perjan (IBW) Governmental Agency
1) Makna usaha, tujuan perusahaan public service
2) Status hukum: Bukan badan hukum
3) Hubungan organisatoris dengan pemerintah: sebagai bagian dari
Departemen/Ditjen (tidak otonom)
4) Pemilikan/penguasaan pemerintah: sepenuhnya dan langsung seperti
terhadap bagian Departemen/Ditjen/Dit
5) Pengurusan oleh pemerintah: pemimpin adalah kepala jawatan yang
diangkat oleh pemerintah
6) Pengawasan oleh pemerintah: langsung dan secara hierarkis fungsional,
pemeriksaan oleh akuntan Negara, neraca disahkan oleh menteri
7) Kekayaan/permodalan: dari pemerintah melalui Anggaran Belanja
Tahunan
8) Status kepegawaian: pegawai negri
9) Ruang lingkup kegiatan usaha: pada umumnya public utility yang
bersifat vital dan strategis
b. Perum (UU prp 1998) public Corporation
1) Makna usaha, tujuan perusahaan: public service dan profic
seimbang/kondsional.
2) Status hukum: badan hukum berdasarkan UU 19 prp tahun 1998 dan
PP/pendirian
3) Hubungan organisatoris: berdiri sendiri sebagai kesatuan organisasi
yang terpisa(otonom)
4) Pemilikan/penguasaan oleh pemerintahan: sepenuhnya dan tidak
langsung yaitu mulai penanaman kekayaan Negara yang dipisah
5) Pengurusan oleh peerintah: pimpinan adalah suatu direksi yang
diangkat oleh pemerintah
6) Pengawasan oleh pemerintah: melalui pejabat atau badan yang
berfungsi sebagai komisaris. Pemeriksaan oleh akutan Negara, neraca
disahkan menteri
7) Kekayaan/permodalan: dari kekayaan Negara yang dipisahkan dan
merupakan modal dasar perum. Modal tidak terbagi dalam saham.
8) Status kepegawaian: pegawai perusahaan Negara berdasarkan UU
tersendiri
9) Ruang lingkup kegiatan usaha: pada umumnya usaha-usaha penting
berupa public utility/service
c. Persero (KUHD) Government/State Campany
1) Makna usaha, tujuan perusahaan: profit sebagai titik berat
2) Status hukum: badan hukum berdasarkan KUHD dan PP
pendirian( dengan akte notaris)
3) Hubungan organisasi dengan pemerintahan: berdiri sendiri sebagai
kesatuan organisasi yang tercapai(otonom)
4) Pemilikan/penguasaan oleh pemerintah: dapat sepenuhnya atau
sebagian yaitu melalui pihak saham secara keseluruhan atau sebagian
5) Pengurusan oleh pemerintahan: pimpinan adalah suatu direksi diangkat
oleh rapat umum pemegang saham
6) Pengawasan oleh pemerintahan: pelalui dewan komisaris yang diangkat
oleh rapat umum pemegang saham
7) Kekayaan/permodalan: dari kekayaan Negara yang dipisahnya dan
merupakan modal dasar persero, untuk keseluruhan atau sebagian
modal perseroan terbagi dalam saham-saham
8) Status kepegawaian: pegawai perusahaan swasta biasa.
9) Ruang lingkup kegiatan usaha: seperti pada perusahaan swasta biasa

B. Perdagangan besar, eceran, dan, kaki lima


1. Perdagangan Besar
Perdagangan besar meliputi semua kegiatan yg terlibat dalam
penjualan barang atau jasa kepada orang-
orang yang membelinya untuk dijual kemabli atau untuk penggunaan bisnis. 
Perdagangan besar tidak mencakup produsen dan petani, karena keduanya ter
utamaterlibat produksi dan juga tidak mencakup pengecer. Pedagang besar
atau disebut jugaDistributor berbeda dengan pengecer dalam beberapa hal
yaitu :
a. Pedagang besar memberikan perhatian yg lebih sedikit pada promosi,
atmosfer dan lokasi, karena berhadapan dengan pelanngan bisnis bukan
dengan pelanngan atau konsumen akhir.
b. Transaksi perdagangan besar biasanya lebih besar dari
pada transaksi eceran,dan pedagang besar biasanya menjangkau daerah
perdagangan yang lebih luas daripada pengecer.
c. Pemerintah berhubungan dengan pedagang besar dan pengecer dengan cara 
yang berbeda dalam peraturan hokum dan pajak
Pada umumnya Pedagang besar digunakan jika mereka lebih efisien
dalam melaksanakan beberapa fungsi sebagai berikut 
a. Penjualan dan Promosi Tenaga penjualan pedagang besar membantu
produsen menjangkau banyak pelanngan bisnis kecil dgn biaya yg relative
lebih rendah,.Pedagang besar memiliki lebih banyak hubungan dan pembeli
sering lebih mempercayai pedagang besar daripada produsen yg jauh.
b. Pembelian dan Penyediaan Produk yang beragamPedagang besar sanggup
memilih jenis barang dan menyediakan beragam produk ygdibutuhkan
pelanggannya sehingga menguransi sangat banyak pekerjaan pelanggan.
c. Memecah-mecah dalam jumlah yang sangat besar Pedasgang besar
memberikan penghematan bagi pelangganya dengan membeli dalam
jumlah besar dan memecah-mecah jumlah yg sangat besar tsb menjadi unit-
unit yg lebih kecil
d. Pergudangan Pedagang besar menyimpan persediaan sehingga mengurangi
resiko dan biaya persediaan bagi pemasok atau pelanggan.
e. PengangkutanPedagang besar sering dapat melakukan pengiriman yg lebih
cepat kepada pembeli karena mereka lebih dekat dengan pembeli tsb
f. Pembiayaan Pedagang besar membiayai pelanggan dengan memberikan
kredit dan membiayai pemasokdengan memesan lebih awal dan membayar
tagihan tepat waktu.
g. Penanggung resikoPedagang besar menanggung sebagian resiko dengan
memegang kepemilikan dan menanggung resiko pencurian, kerugian,
kerusakan dan keusangan.
h. Informasi PasarPedagang besar memasok informasi kepada pemasok dan
pelanggan berkaitan dengankegiatan pesaing, produk baru, perkembangan
harga dsb.
i. Jasa Manajemen dan Konsultasi Pedagang besar sering
membantu pedagang eceran atau pengecer untuk meningkatkan usahanya
dengan melatih petugas penjualan, membantu tata letak dan pajangan toko
juga menciptakan system akuntansi dan pengendalian persediaan

Keputusan Pemasaran Perdagangan Besar


Dalam beberapa tahun terakhir, distributor atau pedagang besar telah
menghadapi tekanan yang semakin meningkat dari sumber-2 persaingan baru,
pelanggan yg banyak menuntut, tekhnologi baru, dan program pembelian yg
lebih langsung oleh bagian pembelian industri, institusi dan eceran besar.
Sehingga para distributor tsb harus mampu dalam
memberikan jawaban dan mengembangkan strategi yang tepat. Salah satu pen
dorong utamanya adalah meningkatkan produktivitas asset dengan mengelola
persediaan dan piutangnya sendiri dengan lebih baik lagi.1.Pasar Sasaran
Pedagang besar perlu mendefinisikan pasar sasarannya. Mereka dapat
memilih kelompok pelanggan sasaran berdasarkan ukuran (hanya pengecer
besar), jenis pelanggan (hanya toko makanan nyaman), kebutuhan layanan
(pelanggan yg membutuhkan kredit) atau criteria lainnya. Dalam kelompok
sasaran tsb, mereka dapat mengindentifikasikan pelangganyg paling
menguntungkan dan merancang tawaran yg lebih kuat guna membina
hubungan yglebih baik dengan mereka.
Keragaman Produk dan Layanan
“ Produk “ pedagang besar adalah keragamannya. Pedagang Besar
mendapat tekanan besar untuk menyediakan Lini lengkap dan
mempertahankan persediaan yang memadai untuk dikirimkan segesra tetapi
biaya menyimpan persediaan besar dapat menghilangkan laba. Keputusan
Harga Pedagang besar biasanya menaikkan harga pokok barang sebesar
presentasi konvensional, misalkan 20 % untuk menutupi pengeluaran-
pengeluarannya. Pengeluarannyamungkin mencapai 17 % dari marjin kotor,
yang akan menyisakan marjin laba sekitar 3 %. Mereka juga meminta
potongan harga khusus dari pemasok jika mereka dapat mengubahnya
menjadi peluang untuk meningkatkan penjualan pemasok. Keputusan
PromosiPedagang besar, terutama mengandalkan tenaga penjualannya untuk
mencapai tujuan-tujuan promosinya. Bahkan kebanyak pedagang besar
memandang penjualan sebagai satuorang wiraniaga yang bicara dengan satu
orang pelanggan. Pedagang besar perlu mengembangkan strategi promosi
menyeluruh yang melibatkan iklan perdagangan, promosi penjualan dan
pemberitaan. Perlu juga memanfaatkan bahan dan promosi pemasok.
Keputusan TempatPada masa lalu pedagang besar biasanya terletak di
daerah-daerah yang biaya sewanya rendah dan pajaknya murah dan hanya
mengeluarkan sedikit uang untuk lingkungan fisik dan kantornya.

2. Eceran
Eceran (Retailing) meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam
penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk pengguna
pribadi dan non bisnis. Pengecer ( Retailer ) atau Toko Eceran ( Retail Store )
adalah setiap usaha bisnis yang volume penjualannya terutama berasal dari
eceran.
Setiap organisasi yang melakukan penjualan kepada konsumen akhir,
apakah itu produsen, pedagang besar atau pengecer melakukan eceran. Tidak
menjadi masalah bagaimana barang atau jasa tersebut dijual baik melalui
orang, surat, telepon atau mesin penjaja atau internet atau dimana dijual baik
di toko, dipinggir jalan atau di rumah konsumen.
Jenis-Jenis Eceran
Organisasi-organisasi pengecer sangat beragam, dan bentuk-bentuk
baru terus bermunculan antara lain; pengecer toko (store retailers), penjualan
eceran tanpa toko (non store retailers), dan berbagai organisasi eceran (retail
organization).
Tingkat Layanan
Hipotesis Roda Eceran menjelaskan bahwa salah saru alasan mengapa
muncul jenis-jenis toko baru. Toko-toko eceran konvensional biasanya
meningkatkan layanannya dan menaikkan harganya untuk menutupi biaya.
Biaya yang lebih tinggi memberikan peluang bagi bentuk-bentuk toko baru
menawarkan harga yang lebih rendah dan layanan yang lebih sedikit.
Pengecer dapat memposisikan diri dalam menawarkan salah satu dari empat
tingkat layanan:
a. Swalayan (Self Service) adalah Landasan semua usaha diskon. Banyak
pelanggan bersedia melakukan proses menemukan, membandingkan,
memilih sendiri guna menghemat uang.
b. Swa Pilih (Self Selection) adalah Pelanggan mencari barangnya sendiri,
walaupun mereka dapat meminta bantuan.
c. Layanan Terbatas ( Limited Service) adalah Pengecer ini menjual lebih
banyak barang belanja dan pelanggan memerlukan lebih banyak
informasi dan bantuan. Toko-toko tersebut juga menawarkan layanan
seperti Kredit dan Hak mengembalikan barang.
d. Layanan Lengkap (Full Service) adalah Wiraniaga siap membantu dalam
setiap tahap proses menemukan. Membandingkan dan memilih tersebut.
Pelanggan yang suka dilayani lebih menyukai jenis toko ini. Biaya
karyawan yang tinggi ditambah dengan jumlah barang khusus yang tinggi
dan jenis barang yang perputarannya lambat dan banyaknya jasa,
menyebabkan eceran yang berbiaya tinggi.
Jenis Pengecer Utama Toko
a. Toko Khusus (Specially Store), yaitu toko lini produk dijual dengan
sempit dengan berbagai pilihan yang sama. Seperti toko sepatu, toko
bunga, toko pakaian dll.
b. Toko Serba Ada (Departement Store), yaitu toko yang menjual beberapa
lini produk, biasanya menjual pakaian, perlengkapan dan barang
kebutuhan rumah tangga dan biasanya tiap lini tersebut beroperasi
sebagai departemen tersendiri yang dikelola oleh pembeli spesialis atau
pedagang khusus.
c. Pasar Swalayan, yaitu toko dimana operasinya lebih besar dengan biaya
dan marjin rendah, tetapi bervolume tinggi. Swalayan dirancang untuk
melayani semua kebutuhan konsumen seperti makanan dan produk
peralatan rumah.
d. Toko Kenyamanan (Convenience Store), yaitu toko yang relative kecil
dan terletak di daerah pemukiman, mempunyai jam buka yang panjang
selama 7 hari selama seminggu, serta menjual lini dalam produk bahan
pangan yang terbatas dan memiliki tingkat perputaran tinggi.
e. Toko Diskon ( Discount Store ), yaitu toko yang menjual barang standar
dengan harga lebih murah karna mengambil marjin yang lebih rendah
dan menjual dengan volume yang tinggi dan umumnya menjual merek
nasional, bukan barang bermutu rendah.
f. Pengecer Potongan Harga ( Off Price Retail ), yaitu toko dimana
membeli dengan harga yang lebih rendah dari pada harga pedagang besar
dan menetapkan harga untuk konsumen lebih rendah dari pada harga
eceran, sering merupakan barang sisa, berlebih dan tidak regular yang
diperoleh dengan harga yang lebih rendah dari produsen atau pengecer
lainnya.
g. Toko Super ( Super Store ), yaitu toko yang rata-rata memiliki ruang jual
yang sangat luas dan bertujuan untuk memenuhi semua kebutuhan
konsumen akan produk makanan dan bukan makanan yang dibeli secara
rutin. Toko super dapat dibedakan menjadi :
1) Toko Kombinasi ( Combination Store ), merupakan difersifikasi
usaha swalayan ke bidang obat-obatan.
2) Pasar Hiper ( Hipermarket ), yaitu toko yang menggabungkan
prinsip-prinsip pasar swalayan, toko diskon serta pengecer gudang,
ragam produknya lebih dari sekedar barang-barang rutin yang dibeli
tapi meliputi mebel, peralatan besar dan kecil, pakaian dan beberapa
jenis lainnya. Seperti Carrefour.
h. Ruang Pameran, yaitu menjual banyak pilihan produk bermerek, mark up
tinggi, perputaran cepat dengan harga diskon. Pelanggan memesan
barang tersebut dari suatu area pengambilan barang di toko itu.
Jenis-jenis Utama Organisasi Eceran
a. Toko Jaringan Korporat, yaitu dua gerai atau lebih yang biasanya dimiliki
dan dikendalikan dengan melakukan pembelian dan perdagangan terpusat
dan menjual lini dagangan yang mirip. Ukurannya memungkinkan toko
jaringan korporat tersebut membeli dalam jumlah besar dengan harga
yang lebih rendah dan mampu memperkerjakan ahli-ahli korporat untuk
melakukan tugas-tugas penetapan harga, promosi perdagangan,
pengendalian, persediaan dan perkiraan penjualan. Contoh :  Tower
Records, GAP dll
b. Jaringan Sukarela, yaitu kelompok Pengecer Independen yang disponsori
pedagang besar yang melakukan pembelian besar-besaran dan
perdagangan umum Contoh : Indepndent Grocers Alliance (IGA).
c. Koperasi Pengecer, yaitu Pengecer-pengecer independen yang
membentuk organisasi pembelian pusat dan melakukan kegiatan-kegiatan
promosi bersama Contoh : ACE Hardware (perkakas), Associated
Grocers (Pangan).
d. Koperasi Konsumen, yaitu Perusahaan Eceran yang dimiliki
pelanggannya. Dalam Koperasi konsumen, penduduk menyerahkan uang
untuk membuka toko mereka sendiri, memberikan suara untuk
menetapkan kebijakannya, memilih suatu kelompok untuk mengelolanya
dan menerima deviden keanggotaan.
e. Organisasi Waralaba, yaitu Perhimpunan berdasarkan  kontrak antara
pemberi waralaba  (produsen, pedagang besar, organisasi jasa) dan
pemegang waralaba (pengusaha independent yan g membeli hak untuk
memilki dan menjalankan satu atau beberapa unit dalam system waralaba
tsb) . Contoh : McDonald’s, Pizza Hut, 7-Eleven dll.
f. Konglomerat Perdagangan, yaitu Perusahaan berbentuk bebas yg
menggabungkan beberapa lini eceran yang berbeda-beda dan terbentuk
dibawah kepemilikan yang terpusat, bersama suatu penggabungan
distribusi dan manajemen. Contoh : Allied Domeq, PLC menjalankan
Duncin Donuts dan Baskin Robbins.
Kategori Usaha Eceran Non toko
a. Penjualan Langsung
Disebut juga penjualan multilevel dan pemasaran jaringan, dengan
ratusan perusahaan menjual dari pintu ke pintu atau kegiatan penjualan di
rumah. Contoh: Amway yang memberi kompensasi persentase penjualan.
b. Pemasaran Langsung
Yakni pemasaran surat langsung (pemasaran jarak jauh atau
telemarketing, pemasaran televisi respon langsung dan belanja
elektronik) dan catalog. Contoh: Amazon.com sebagai situs
penjualan  online yang sukses.
c. Mesin Otomatis
Menawarkan berbagai barang, seperti minuman ringan, kopi, permen,
surat kabar,majalah, dan lain-lain di berbagai tempat. Contoh: Di Jepang,
negara dengan mesin otomatis terbanyak, Coca Cola memiliki lebih dari
1 juta mesin.
d. Layanan Pembelian
Yakni pengecer tanpa toko yang melayani klien tertentu (biasanya
karyawan organisasi besar) yang ingin membeli dari sejumlah pengecer
yang setuju memberi diskon sebagai imbalan keanggotaan.
Lingkungan Eceran Baru. Contohnya, Whole Foods Market, gerai makanan
yang memberi contoh lingkungan eceran baru seperti karyawan yang siap
membantu dan produk yang unik.
Perkembangan Lingkungan Eceran Lainnya
a. Bentuk dan Kombinasi Eceran Baru
Contoh: Loblaw’s Supermarkets  yang menambahkan klub kebugaran di
toko.    
b. Pertumbuhan Persaingan Antarjenis
Contoh: Department store yang harus bersaing dengan jenis toko berbeda
seperti toko diskon dan ruang pamer katalog karena memiliki konsumen
yang sama dengan menjual jenis barang yang sama.
c. Persaingan antara Pengecer Berbasis Toko dan Nontoko
Contoh: Kmart yang memperluas bisnis dengan membuka penjualan
online.
d. Pertumbuhan Pengecer Raksasa
Contoh: WalMart, supercenter yang menggabungkan  barang makanan
dan pilihan barang bukan makanan.
e. Penurunan Pengecer Pasar Menengah
Contoh: Kohl’s memperoleh kesuksesan saat memasukkan nama-nama
trendi seperti Vera Wang dan majalah Elle untuk merancang lini
eksklusif.
f. Profil Global Pengecer Utama
Kini banyak pengecer dengan format unik dan positioning merk yang
kuat di Negara lain. Contoh: hipermarket ,Carrefour dari Perancis.
3. Kaki lima
Pedagang Kaki Lima atau yang biasa disingkat dengan kata PKL
adalah istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang menggunakan gerobak.
Secara “etimologi”atau bahasa, pedagang biasa diartikan sebagai jenis
pekerjaan yang berkaitan dengan jual beli. Pedagang adalah orang yang bekerja
dengan cara membeli suatu barang yang kemudian barang tersebut dijual
kembali dengan harga yang lebih tinggi sehingga mendapat keuntungan dari
barang tersebut. Kaki lima diartikan sebagai lokasi berdagang yang tidak
permanen atau tetap. Dengan demikian, pedagang kaki lima dapat diartikan
sebagai pedagang yang tidak memiliki lokasi usaha yang permanen atau tetap.
Sedangkan menurut kamus umum Bahasa Indonesia oleh W.J.S
Poerwadarminta, istilah kaki lima adalah lantai yang diberi atap sebagai
penghubung rumah dengan rumah, arti yang kedua adalah lantai (tangga)
dimuka pintu atau di tepi jalan. Arti yang kedua ini lebih cenderung
diperuntukkan bagi bagian depan bangunan rumah toko, dimana di jaman silam
telah terjadi kesepakatan antar perencana kota bahwa bagian depan dari toko
lebarnya harus sekitar lima kaki dan diwajibkan dijadikan suatu jalur dimana
pejalan kaki dapat melintas. Namun ruang selebar kira-kira lima kaki itu tidak
lagi berfungsi sebagai jalur lintas bagi pejalan kaki, melainkan telah berubah
fungsi menjadi area tempat jualan 26 barang-barang pedagang kecil, maka dari
situlah istilah pedagang kaki lima dimasyarakatkan.
Pedagang kaki lima merupakan salah satu jenis perdagangan dalam
sektor informal, yakni operator usaha kecil yang menjual makanan, barang dan
atau jasa yang melibatkan ekonomi uang dan transaksi pasar, hal ini sering
disebut dengan sektor informal perkotaan Ciri-ciri umum pedagang kaki lima
lebih lanjut dijelaskan oleh Kartono dkk sebagai berikut27:
a. Kelompok pedagang yang kadang sekaligus menjadi produsen, yaitu
pedagang makanan dan minuman yang memasaknya sendiri
b. Pedagang kaki lima memberikan konotasi bahwa mereka umumnya mejual
dagangannya di atas tikar di pinggir jalan, di depan toko, maupun dengan
menggunakan grobak dorongan kecil dan kios kecil
c. Pedagang kaki lima umumnya menjual dagangannya secara eceran
d. Pedagang kaki lima umumnya bermodal kecil
e. Kualitas dagangan yang dijual relatif rendah, bahkan ada pedagang yang
khusus menjual barang cacat dengan harga sangat rendah
f. Omzet penjualan pedagang kaki lima tidak besar dan cenderung tidak
menentu
g. Para pembeli umumnya berdaya beli rendah
h. Umunya pedagang kaki lima merupakan usaha “familt enterprise”, artinya
anggota keluarga juga turut membantu dalam usaha tersebut
i. Mempunyai sifat “one man enterprise”, yaitu usaha yang hanya dijalankan
oleh satu orang
j. Memiliki ciri khas yaitu terdapat sistem tawar-menawar antara pembeli dan
pedagang
k. Sebagian Pedagang Kaki Lima melakukan usahanya secara musiman, sering
kali jenis dagangannya berubah-ubah
l. Pedagang Kaki Lima umumnya menjual barang yang umum, jarang menjual
barang yang khusus
m. Anggapan bahwa para Pedagang Kaki Lima ini merupakan kelompok yang
menduduki status sosial terendah dalam masyarakat 28
n. Pedagang Kaki Lima tidak memiliki jam kerja yang tetap
o. Pedagang Kaki Lima memiliki jiwa “entrepeneurship” yang tinggi
Penyebab Kemunculan Pedagang Kaki Lima Sejak terjadinya krisis
ekonomi pada tahun 1998, banyak sekali kegiatan ekonomi yang bergerak di
sektor formal beralih ke sektor informal. Faktor utama beralihnya kegiatan
ekonomi dari sektor formal ke sektor informal adalah sifat dari sektor informal
yang tidak memerlukan tingkat keterampilan yang tinggi, modal usaha yang
besar, dan sarana yang sederhana sehingga mudah dijangkau oleh semua
lapisan masyarakat atau 31 mereka yang belum memiliki pekerjaan yang tetap
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan mencari
keuntungan (profit eriented). Sedangkan perusahaan merupakan kesatuan teknis
dalam produksi yang tujuannya untuk menghasilkan barang dan jasa (product
eriented). Jadi perusahaan merupakan bagian dari badan usaha; Perusahaan adalah
alat badan usaha dalam upaya mencapai tujuannya, yaitu memperoleh
keuntungan/laba.
Bentuk-bentuk perusahaan sebagai berikut :
1. Usaha Perseorangan
2. Frima
3. Persekutuan Komanditer (CV)
4. Perseroan Terbatas (PT)
5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Perdagangan besar meliputi semua kegiatan yg terlibat dalam penjualan
barang atau jasa kepada orang-orang yang membelinya untuk dijual kemabli atau 
untuk penggunaan bisnis.
Eceran (Retailing) meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan
barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk pengguna pribadi dan
non bisnis.
Pedagang Kaki Lima atau yang biasa disingkat dengan kata PKL adalah
istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang menggunakan gerobak.

B. Sumber
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198504092010121005/pendidikan/Materi+Bisnis
+(Bentuk+Badan+Usaha).pdf

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3867/1/ISLAHUDDIN.pdf
https://www.sosial79.com/2021/05/pengertian-pedagang-eceran-mekanisme.html

Anda mungkin juga menyukai