Anda di halaman 1dari 126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK DENGAN


MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING
(Studi Kasus di UD. Berkah Agung Kapuk Super)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Disusun oleh:

Fransiskus Wahyu Septiano

NIM: 142114143

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Skripsi

PEI\ENTUAI\I IIARGA JUAL PRODT]K DENGAI\I


MENGGUNAKAIY METODE COST PLUS PRICING

(Studi Kasus di UD. Berkah fuung Kapuk Super)

Oleh:

Fransiskus Wahyu Septiano

NIM: 142114143

Telah disetujui oleh:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Skripsi

PEI\TENTUAN ITARGA JUAL PRODT,K DENGAI\I


MENGGT]NAKAN METODE COST PLUS PMCING
(Studi Kasus di LJD. Berkah Agung Kapuk Super)

Dipersiapkan dan ditulis oleh:


Fransiskus Wahyu Septiano
NIM:142114143

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


PadzTznggal : 18 Juli 2018
Dan dinyatakan memenuhi syarat:

Susunan Dewan Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Dr. Fr. Reni Retro Anggraini, M.Si., Ak., CA

Sekretaris Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA

Anggota k. Drs. Ilansiadi Yuli I[ M.Si., Ak., QIA., CA

Anggota Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Ak., QIA., CA

Anggota Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA

Yogyakarta, 31 Juli 2018


Fakultas Ekonomi
Universitas Dharma

f**€
i
ffr

uniarto, S.E., M.B.A

ill
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“No Sacrifice, No Victory”

“Bapa-mu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada- Nya”

(Matius 6:8)

Persembahan :

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Santo Fransiskus dan Rm. Vanlith sebagai Bapa Pelindung

Ibuku Theresia, Bapakku Antonius

Teman-teman AKT’14 Kelas C

Sahabat Kos Gajah dan Godzila

Almamater USD

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

T]NTVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI
ruRUSAN AKLINTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
PENENTUAN HARGA ruAL PRODUK DENGAN
MENGGIINAKAN METODE COST PLUS PRICING
(Studi Kasus di UD. Berkah Agung Kapuk Super)

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan
gagasan atau pendap at atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai
tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan saya salin, tiru,
ata:u yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada
penulisaslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini
saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini.
Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru
tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang
telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta,28 Mei 2018


Yang membuat pernyataan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LBMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama

- Nomor Mahasiswa : Fransiskus Wahyu Septiano


NIM :142114143

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK DENGAN


MENGGIINAKAN METODE COST PLUS PNCING
(Studi Kasus di UD. Berkah Agung Kapuk Super)

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpang, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagaipenulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 28 Mei 2018
Yang Menyatakan,

(Fransiskus Wahyu Septiano)

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melipahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini.Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian
kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
SanataDharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Sanata DharmaYogyakarta.
4. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt., QIA., CA selaku dosen pembimbing yang
dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
5. Bapak Mualim dan Ibu Nur selaku pemilik usaha UD. Berkah Agung yang
memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan telah bersedia memberikan data yang
diperlukan.
6. Ibuku Theresia dan Bapakku Antonius yang telah memberikan semangat, berkat
segala kecukupan dan semua kebutuhanku demi terselesaikannya skripsi ini.
7. Teman-teman Akuntansi USD angkatan 2014, teman-teman Akuntansi Kelas C,
teman-teman seperjuangan MPAT yang berjuang bersama.
8. Sahabat saya KOS Gajah dan Godzila yang sudah bersedia berbagi suka, duka dan
hidup bersama selama 4 tahun.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9. Keluarga Vanlith angkatan 2l yang sudah mendoakan dan mensupport dalam studi
dan belajar saya. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu-

Penulis menyadari bahwa skripsi ini mhsih banyak'kekurangan, oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 28 Mei 2018

Fransiskus Wahlu S eptiano

vilt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIANKARYATULIS ................................... v
HALAMAN PERSETUJUANPUBLIKASI ............................................................ vi
HALAMAN KATAPENGANTAR ......................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ...................................................................................... ix
HALAMAN DAFTARTABEL ............................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
ABSTRAK ............................................................................................................... xv
ABSTRACT ............................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 3
E. Sistematika Penulisan.......................................................................... 5
BAB IIKAJIAN PUSTAKA................................................................................................. 7
1. Biaya .................................................................................................... 7
a. Pengertian ......................................................................................... 7
b. Konsep Biaya ................................................................................... 7
c. Klasifikasi Biaya ............................................................................... 8
d.Unsur-unsur Biaya Produksi ........................................................... 12
2. Harga Pokok Produksi........................................................................ 13
a. Pengertian ...................................................................................... 13
b. Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi ................................. 13
c. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi ............................... 15
d. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ..................................... 19
3. PenentuanHarga Jual .......................................................................... 21
a. Pengertian Harga Jual ................................................................... 21
b. Metode Penentuan Harga Jual ....................................................... 22
4. Penerapan Markup .............................................................................. 27
a. Pengertian Markup ........................................................................ 27
b. Metode Penetapan Markup ........................................................... 28

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 31


6. Kerangka Berpikir .............................................................................. 32
BAB IIIMETODE PENELITIAN ............................................................................ 33
A. JenisPenelitian ..................................................................................... 33
B. Subyek danObyek Penelitian .............................................................. 33
C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 34
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 34
E. Teknik Analisa Data ............................................................................ 35
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................................. 39
A. Letak Perusahaan ................................................................................ 39
B. Sejarah Berdirinya Perusahaan ........................................................... 40
C. Visi dan Misi Perusahaan .................................................................... 41
D. Bahan Baku ......................................................................................... 41
E. Tenaga Kerja Langsung ...................................................................... 44
F. Biaya Overhead Pabrik ....................................................................... 45
G. Biaya non Produksi ............................................................................. 50
H. Proses Produksi ................................................................................... 50
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................................ 53
A. Melakukan Penggolongan Biaya ......................................................... 53
B. Menghitung Biaya Produksi ................................................................ 53
C. Perhitungan Harga Pokok Produksi .................................................... 81
D. Perhitungan Harga Jual menurut Cost Plus Pricing ............................ 83
BABVI PENUTUP .................................................................................................. 94
A. Kesimpulan ......................................................................................... 95
B. Keterbatasan Masalah ......................................................................... 96
C. Saran .................................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 97

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Harga Jual per Unit menurut Perusahaan dan
menurut Cost-Plus Pricing .................................................................. 38
Tabel 5.1 Total Produksi UD. Berkah Agung tahun 2017 .................................. 54
Tabel 5.2 Pemakaian Bahan Baku Kapuk per Unit ............................................. 55
Tabel 5.3 Total Pemakaian Bahan Baku Kapuk ................................................. 55
Tabel 5.4 Biaya Bahan Baku Kapuk per Unit .................................................... 56
Tabel 5.5 Pemakaian Bahan Baku Kain per Unit ................................................ 57
Tabel 5.6 Total Pemakaian Bahan Baku Kain .................................................... 58
Tabel 5.7 Total Biaya Bahan Baku Kain per Produk .......................................... 59
Tabel 5.8 Total Biaya Bahan Baku per Produk ................................................... 60
Tabel 5.9 Upah Tenaga Kerja per Unit (Proses Pengolahan Kain) ..................... 61
Tabel 5.10 Biaya Tenaga Kerja Langsung (Proses Pengolahan Kain) ................. 62
Tabel 5.11 Total Pemakaian Bahan Bakar ............................................................ 63
Tabel 5.12 Total Pemakaian Plastik, Karung, dan Renda ..................................... 64
Tabel 5.13 Total Pemakaian Bahan Habis Pakai .................................................. 65
Tabel 5.14 Total Biaya Bahan Habis Pakai ........................................................... 65
Tabel 5.15 Biaya Bahan Habis Pakai per Produk ................................................. 66
Tabel 5.26 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Proses Pengolahan Kain dan
Finishing .............................................................................................. 67
Tabel 5.17 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Proses Pengolahan Kain .......... 68
Tabel 5.18 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Finishing.................................. 69
Tabel 5.19 Total Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung per Produk...................... 70
Tabel 5.20 Harga Perolehan Mesin, Bangunan dan Kendaraan ............................ 71
Tabel 5.21 Biaya Depresiasi Mesin dan Alat Kerja .............................................. 72
Tabel 5.22 Biaya Depresiasi Gedung dan Kendaraan ........................................... 73
Tabel 5.23 Total Biaya Depresiasi ........................................................................ 75
Tabel 5.24 Biaya Depresiasi per Produk ............................................................... 76
Tabel 5.25 Pemakaian Listrik................................................................................ 76
Tabel 5.26 Total Biaya Listrik .............................................................................. 77
Tabel 5.27 Alokasi Biaya Listrik per Produk ........................................................ 78
Tabel 5.28 Total Biaya Overhead Pabrik .............................................................. 79
Tabel 5.29 Biaya Overhead Pabrik per Produk..................................................... 80
Tabel 5.30 Harga Pokok Produksi......................................................................... 81

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.31 Harga Pokok Produksi per Produk ...................................................... 82


Tabel 5.32 Biaya Non Produksi ............................................................................ 84
Tabel 5.34 Biaya Non Produksi per Produk .......................................................... 85
Tabel 5.35 Laba yang diharapkan ......................................................................... 86
Tabel 5.36 Menghitung PersentaseMarkup ........................................................... 93
Tabel 5.37 Harga Jual Produk secara keseluruhan ................................................ 88
Tabel 5.37 Harga Jual Produk per Unit ................................................................. 89
Tabel 5.37 Harga Jual Produk menurut Perusahaan ............................................. 90
Tabel 5.38 Membandingkan Harga Jual menurut Perusahaan dan menurut
Cost-Plus Pricing ................................................................................ 91

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................... 32

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rekapan Penjualan UD. Berkah Agung ........................................ 99


Lampiran 2 Rekapan Wawancara ................................................................... 101
Lampiran 3 Contoh Nota Penjualan ............................................................... 107
Lampiran 4 Foto Bahan Baku dan Pabrik....................................................... 109

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK DENGAN


MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING
(Studi Kasus di U.D Berkah Agung Kapuk Super)

Fransiskus Wahyu Septiano


NIM: 142114143
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penentuan harga jual produk
berdasarkan metode Cost Plus Pricing. Penelitian ini dilakukan pada UD. Berkah Agung
Kapuk Super yang berlokasi di Karaban, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Metode penelitian menggunakan teknik
deskriptif kuantitatif untuk menganalisis data. Data dianalisis dengan 5 langkah, yakni: 1)
Menggolongkan biaya produksi dan non produksi, 2) Menghitung biaya bahan baku
langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, 3) Menghitung
penentuan harga pokok produksi menurut pendekatan Full Costing, 4) Penentuan harga
jual menurut metode Cost Plus Pricing dan 5) Membandingkan harga jual menurut
perusahaan dengan harga jual menurut metode Cost Plus Pricing.

Hasil penelitian menunjukkan adanya selisih pada penghitungan harga jual produk
yang ditetapkan oleh perusahaan dengan penghitungan harga jual produk menurut metode
Cost Plus Pricing. Berdasarkan penentuan harga jual yang ditentukan oleh perusahaan,
terdapat 15 produk yang ditetapkan dengan harga jual yang lebih tinggi. Selisih terbesar
terdapat pada produk kasur lantai kain semi ukuran 80 sebesar Rp15.812 (11,29%) dan
selisih terkecil terdapat pada produk kasur lantai kain satin ukuran 180 sebesar Rp487
(0,24%). Lalu, terdapat 1 produk yang ditetapkan dengan harga jual yang lebih rendah.
Produk tersebut adalah produk kasur lantai kain katun ukuran 180 dengan selisih harga
sebesar Rp5.498 (-2,62%). Perbedaan selisih Harga Jual Produk tersebut disebabkan
karena perusahaan masih menggunakan penentuan harga jual berdasarkan intuisi dan
perkiraan pemilik usaha tanpa melakukan perhitungan harga pokok produk, biaya non
produksi dan markup secara akurat.

Kata Kunci: Cost Plus Pricing, Full Costing, Harga Jual Produk, Harga Pokok
Produksi

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

DETERMINATION OF PRODUCT SELLING PRICE BASED ON


COST PLUS PRICING METHOD
(A Case Study at UD. Berkah Agung Kapuk Super)

Fransiskus Wahyu Septiano


NIM: 142114143
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2018

The purpose of this research is to determine product selling price based on Cost Plus
Pricing method. This research was conducted at UD. Berkah Agung Kapuk Super in
Karaban, Gabus, Pati.

The type of this research was a case study. The research method used quantitative
descriptive technique to analyze the data. The data was analyzed through 5 steps: 1)
Classify the cost of production and non-production, 2) Calculate the direct material cost,
direct labor cost, and factory overhead cost, 3) Calculate the cost of goods manufactured
using a full costing approach, 4) Determine the product selling price based on Cost Plus
Pricing method, 5) Compare the product selling price according to the company and
according the Cost Plus Pricing method.

The result showed that there were differences in determining the product selling
price between the company and the method of Cost Plus Pricing. According to the
company’s determination of the product selling price, there were 15 products that
determined with the higher price having the difference. The largest difference was on
semi fabric floor mattress products sized 80 about Rp15.812 (11.29%) and the smallest
difference was on the satin fabric floor mattress product sized 180 about Rp487 (0.24%).
Then, there was 1 product determined with the lower price. The product was the cotton
fabric mattress product sized 180, with the difference about Rp5.498 (-2,62%). These
differences occured because the company still use the determination of product selling
price based on owner’s intuition and estimation without considering the cost of goods
manufactured, the non product cost, and mark up accurately.

Keywords: Cost of Goods Manufactured, Cost Plus Pricing, Full Costing, Product
Sales Price and

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan manufakturpada umumnya memiliki proses bisnisnya yaitu

mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang kemudian dijual kepada

konsumen untuk mendapatkan laba yang diharapkan. Laba yang dihasilkan

dari penjualan produk dapat digunakan untuk mengembangkan perusahaan

agar semakin berkembang dimasa yang akan datang, namun untuk mencapai

laba yang diingikan perusahaan perlu didukung perhitungan biaya produksi

atau harga pokok produksi secara akurat. Harga pokok produksi merupakan

salah satu elemen yang dapat digunakan sebagai pedoman dan sumber

informasi bagi pemilik usaha dalam pertimbangan mengambil keputusan

untuk penentuan harga jual yang akan ditetapkan (Riwayadi,2016:42).

Penentuan harga pokok produksi secara akurat dan menyeluruh sangat

penting, karena jika perusahaan salah menentukan harga pokok produksi

tanpa melakukan perhitungan secara cermat pada biaya bahan baku, tenaga

kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang ada perusahaan maka akan

mempengaruhi keputusan dalam penentuan harga jual. Penentuan harga

pokok produksi yang salah akan mengakibakan perusahaan akan mengalami

kerugian apabila harga yang ditetapkan tidak dapat menutup semua biaya

yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.

Penentukan harga jual yang tepat yaitu penentuan harga jual dengan

didasari oleh harga pokok produksi yang dikalkulasi denganmarkup, sehingga

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

perhitungan harga pokok produksi yang akurat belum cukup untuk penentuan

harga jual produk maka perlu adanya perhitungan markup yang didasarkan

pada biaya non produksi dan laba yang ingin dicapai oleh perusahaan yang

dinyatakan dalam persentase (Samryn,2012:352).

Perusahaan dengan skala kecil menengah atau UMKMpada

umumnyamenentukan harga jual produk tidak berdasarkan perhitungan dan

prinsip akuntansi yang benar, melainkan menggunakan perkiraan manajemen

atau pemilik usaha sehingga banyak perusahaan yang kemudian gulung tikar

karena penghasilan dari penjualan produk atau jasa mereka tidak dapat

menutup seluruh biaya produksi karena dalam perhitungan harga pokok

produksi, perhitungan biaya non produksi dan laba yang diharapkan

didasarkan pada perkiraan pemilik usaha.

Penelitian ini membahas mengenai perhitungan harga pokok produksi,

penetapan markup untuk digunakan dalam penetapan harga jual pada

UD.Berkah Agung Kapuk Super dengan usaha yang bergerak pada

pengolahan kapuk menjadi produk kasur lantai kain semi, kasur lantai kain

katun dan kasur lantai kain semi. UD.Berkah Agung Kapuk Super

berorientasi pada laba tanpa melakukan perhitungan harga jual secara tepat

dan masih mengandalkan perkiraan menurut pemilik usaha sehingga dengan

perhitungan harga jual menurut metode Cost Plus Pricingdiharap dapat

membantu perusahaan dalam menentukan harga jual dan mengetahui biaya

produksi dan non produksi apa saja yang sudah dikorbankan oleh perusahaan

dalam proses produksinya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan latarbelakang tersebut maka peneliti ingin melakukan

penelitian dengan judul “Penentuan Harga Jual Produk dengan Menggunakan

Metode Cost Plus Pricing”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka

penulis merumuskan masalah yang akan ditelitiadalah bagaimana penentuan

harga jual produk pada UD. Berkah Agung jika menggunakan metode Cost

Plus Pricing?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah tersebut, maka tujuan dilakukan

penelitian tersebut adalah untuk mengetahui penentuan harga jual yang

ditetapkan berdasarkan metode Cost Plus Pricingdibanding dengan harga jual

yang ditetapkan oleh UD. Berkah Agung Kapuk Super

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan dan referensi

dalam menghitung harga pokok produksi dan penentuan harga jual secara

akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Bagi Universitas

Dapat menambah referensi pustaka di Universitas Sanata Dharma

dan menambah wawasan bagi para pembaca.

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan dan pembelajaran

dalam melakukan peneltian selanjutnya.Serta dapat menambah

pengetahuan tentang penentuan harga jual dengan membandingkan antara

kajian teori dengan keadaan yang sebenarnya.

E. Sistematis Penulisan

BAB 1 ; PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan harga

pokok produksi dan harga jual produk, yang meliputi pengertian

biaya, konsep biaya, klasifikasi biaya dan unsur-unsur biaya

produksi; pengertian harga pokok produksi, metode perhitungan

harga jual, metode pengumpulan harga pokok produksi dan

metode penentuan harga pokok produksi; serta pengertian harga

jual, metode penentuan harga jual, dan penentuan mark-up. Bab


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ini juga berisi penelitian terdahulu yang mendukung penelitian

dan kerangka berpikir.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bagian ini, menguraikan mengenai jenis penelitian, tempat

dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, sumber data,

teknik pengumpulan data, data yang diperlukan dan teknik

analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai letak perusahaan,

sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan. Selain itu dibahas

tentang bahan baku dan tenaga kerja yang digunakan perusahaan,

overhead pabrik serta biaya non produksi, dan proses produksi

perusahaan.

BABV : ANALISIS DATA DANPEMBAHASAN

Pada bab ini menguraikan mengenai hasil penelitian dengan cara

menghitungan dan menganalisis harga pokok produksi pada

perusahaan, persentase markup dan harga jualberdasarkan kajian

teori. Hal tersebut dilakukan untuk melihat penghitungan harga

pokok produks dan persentase markup yang digunakan sebagai

dasar harga jual produk menurut kajian teori lalu dibandingkan

dengan harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BABVI :PENUTUP

Pada bab ini disajikan kesimpulan penelitian, keterbatasan

penelitian dan saran yang diperoleh dari hasil pembahasan yang

diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dan peneliti

selanjutnya mengenai perhitungan harga jual menggunakan

metode CostPlus Pricing.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Biaya

a. Pengertian

Menurut Wasillah (2009:22), biaya adalah pengeluaran-

pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau

jasa yang berguna untuk masa yang akan datang atau mempunyai

manfaat melebihi satu periode akuntansi tahunan.Mulyadi (2012:7),

menjelaskan biaya sebagai pengorbanan sumber ekonomis yang diukur

dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedangkan atau yang

kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.Samryn (2012:26),

menyatakan bawah biaya adalah kas atau nilai setara kas yang

dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan member manfaat

pada saat ini atau dimasa mendatang bagi organisasi

b. Konsep Biaya

Samryn (2012:26)dalam akuntansi dikenal konsep biaya yang

berbeda untuk tujuan yang berbeda.Untuk berbagai keperluan, biaya

dapat dikelompokan menurut berbagai karakteristik untuk penyajian

laporan keuangan bagi kepentingan pihak eksternal, biaya dibagi

menurut fungsi-sungsi organisasi.Dengan demikian terdapat kelompok

beban pokok penjualan, biaya penjualan, beban administrasi dan

umum serta beban non operasi.

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Informasi sangat penting dalam penetapan harga, efisiensi

penggunaan sumber daya dan bahkan evaluasi tentang lini produk

yang paling menguntungkan.Untuk memenuhi kebutuhan manajemen,

biaya-biaya dapat dikelompokan sebagai biaya periodik dan harga

pokok produk.Untuk mengetahui reaksi biaya terhadap perubahan

volume aktivitas biaya dikelompokan menurut perilakuknya.

c. Klasifikasi Biaya

Klasifikasi biaya diperlukan untuk menyampaikan dan menyajikan

data biaya agar berguna bagi manajemen dalam mencapai berbagai

tujuannya (Wasillah, 2009:23)

1) Biaya berdasarkan objek

a) Biaya langsung

Suatu biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri hubunganya

dengan objek biaya tertentu. Dengan kata lain, biaya langsung

merupakan biaya yang dapat ditelusuri hubungan antara input

dengan outputnya termasuk dalam kelompok ini yaitu biaya

bahan langsung dan tenaga kerja langsung yang digunakan

dalam proses produksi.

b) Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung meliputi biaya tidak dapat dengan mudah

ditelusuri hubunganya dengan objek yang dibiayai.Biaya tidak

langsung juga sering terdiri dari biaya bersama seperti

overhead pabrik. Biaya ini terjadi di pabrik dalam rangka


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

operasi pabrik tetapi tidak dapat ditelusuri hubunganya

langsung sebagai input dengan produk sebagai output yang

dihasilkan dalam proses produksi.

2) Biaya berdasarkan fungsi

Riwayadi (2016:19) mengklasifikasikan biaya berdasarkan fungsi

menjadi sebagai berikut:

a) Biaya produksi

Biaya produksi (manufacturingcost) adalah biaya yang

berhubungan dengan fungsi produksi. Biaya produksi terdiri

atas biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung

dan biaya overhead pabrik.

b) Beban pemasaran

Beban pemasaran (marketing expense) adalah biaya yang

berhubungan dengan fungsi pemasaran.Beban gaji karyawan

pemasaran, beban iklan, dan ongkos angkut penjualan adalah

beberapa contoh beban pemasaran.

c) Beban administrasi dan umum

Beban administrasi dan umum (administrative and general

expense) adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi

administrasi dan umum.Beban gaji karyawan departemen

personalia, beban penyusutan peralatan departemen akuntansi

dan beban perlengkapan departemen keuangan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3) Biaya berdasarkan perlaku biaya

Menurut Samryn (2012:36), biaya berdasarkan perilaku biaya di

bagi menjadi:

a) Biaya tetap

Biaya yang konstan secara total sekalipun terjadi perubahan

tingkat aktivitas dalam suatu kisaran relevan tertentu. Bila

suatu biaya tetap dinyatakan dalam dasar per unit maka biaya

tersebut akanberubah secara terbalik dengan tingkat aktivitas.

Artinya, bila volume aktivitas meningkat maka biaya tetap per

unit akan menjadi kecil sebaliknya bila tingkat aktivitas

menurun maka biaya tetap per unit objek biaya akan

mengalami kenaikan.

b) Biaya variabel

Biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional dengan

perubahan tingkat aktivitas. Biaya ini disebut variabel karena

jumlahnya akan berubah secara proporsional jika terjadi

perubahan volume aktvitas.

c) Biaya semivariabel

Selain dua kelompok biaya diatas yang jelas perilakunya,

juga terdapat biaya yang berubah secara tidak proporsional

dengan perubahan volume aktivitas.Biaya-biaya ini dikenal

sebagai biaya campuran atau biaya semivariabel karena


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

didalamnya terdiri dari elemen-elemen biaya variabel dan biaya

tetap sekaligus.

4) Biaya berdasarkan departemen

Dalam perusahaan manufaktur terdapat dua jenis departemen atau

bagian, sebagai berikut (Wasillah, 2009:25).

a) Departemen produksi (production department)

Merupakan unit organisasi dari suatu perusahaan

manufaktur dimana proses produksi dilaksanakan secara

langsung atas produk, baik dengan tangan maupun dengan

menggunkan mesin. Jika dalam suatu departemen terdapat 2

jenis mesin yang berbeda atau lebih maka untuk penentuan

biaya produk yang tepat, departemen tersebut dapat dibagi

menjadi beberapa pusat biaya.

b) Departemen pendukung (service department)

Merupakan suatu unti organisasi yang secara tidak langsung

terlibat dalam proses produksi. Departemen ini memberikan

jasanya kepada departemen-departemen lain dalam perusahaan,

baik departemen produksi maupun departemen pendukung

lainya

5) Biaya berdasarkan waktu pembebanan

Wasilah (2009:23) membedakan biaya berdasarkan waktu

pembebanan menjadi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a) Biaya produk

Dalam perusahaan manufaktur, biaya ini sama dengan biaya

produksi (manufacturing cost) yaitu bahan langsung, tenaga

kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya-biaya ini pada saat

terjadinya dicatat dan dialokasikan sebagai persediaan

(inventory), tetapi apabila terjadi penjualan atas persediaan atau

produk, maka biaya dari persediaan akan menjadi “harga/beban

pokok penjualan” (expense) yang akan dibandingkan dengan

pendapatan yang telah terealisir dari penjualan tersebut.

b) Biaya periode

Biaya-biaya yang tidak berkaitan dengan persediaan atau

produk tetap berhubungan dengan periode waktu atau periode

akuntansi.Biaya periode ini bisa bermanfaat untukmemperoleh

pendapatan dalam beberapa periode akuntansi dan ada juga

yang member manfaat hanya periode akuntansi yang

berjalan.Contohbiaya ini adalah biaya pemasaran dan biaya

administrasi.

d. Unsur – unsur Biaya Produksi

Harga pokok produksi menunjukan pengeluaran biaya secara total

untuk pengolahan bahan baku ke produk jadi yang akan dijual (Hansen

dan Mowen, 2014:32), ada 3 unsur menentukan harga pokok produksi:

1) Biaya bahan baku merupakan pengeluaran biaya untuk bahan baku

utama yang dibeli dan diolah pada proses produksi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2) Biaya tenaga kerja langsung merupakan sejumlah uang yang dapat

dilakukan identifikasi pada barang jadi yang dihasilkan dan

dibayarkan kepada pekerja yang secara langsung.

3) Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang mencakup biaya

produksi yang digunakan yaitu biaya bahan penolong, tenaga kerja

tidak langsung dan reparasi dan perawatan.

2. Harga Pokok Produksi

a. Pengertian

Mulyadi (2012:38) mendefinisikan harga pokok produksi sebagai

biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa selama

periode bersangkutan.Harga pokok produksi merupakan biaya untuk

memperoleh barang jadi yang siap jual.Firmansyah (2013:57), harga

pokok produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber

ekonomi yang digunakan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk

jadi.

b. Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi

Bustami dan Nurlela (2008:43), metode perhitungan harga pokok

produksi suatu barang merupakan tujuan pokok akuntansi biaya.Harga

pokok produksi tersebut diperoleh melalui pengumpulan biaya-biaya

yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut.

Ada tiga metode menurut Bustami dan Nurlela (2008:43) dalam

perhitungan harga pokok produksi yaitu:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1) Metode Harga Pokok Sesungguhnya (actual cost)

Dalam metode ini perhitungan harga pokok produksi per unit

berdasarkan biaya bahan baku sesungguhnya, biaya tenaga kerja

langsung sesungguhnya dan biaya overhead pabrik sesungguhnya.

Metode perhitungan harga pokok produksi sesunggunya biasanya

digunakan pada metode harga pokok proses yang menggunakan

pencatatan persediaan produk jadi dengan metode periodik.

2) Metode Harga Pokok Normal (normal cost)

Pada metode ini, biaya-bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung berdasarkan biaya sesungguhnya karena biaya tersebut

mudah untuk ditelusuri kepada produk tertentu, dan biaya overhead

pabrik menggunakan tarif pembebanan dimuka. Metode ini biasanya

digunakan pada metode harga pokok pesanan (job-order costing)

yang menggunakan pencatatan persediaan produk jadi dengan

metode perpetual.

3) Metode Harga Pokok Standar (standard cost)

Dalam metode ini, perusahaan terlebih dahulu menetapkan harga

pokok produk per unit dengan menggunakan standar tertentu,

sehingga harga pokok produk per unit bukan harga pokok yang

seharunya.Metode harga pokok standar ini biasanya digunakan pada

perusahaan yang memproduksi secara massal dan menggunakan

pencatatan persediaan produk jadi dengan metode perpetual.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

Ada dua cara yang digunakan untuk pengumpulan harga pokok yaitu

metode harga pokok pesanan dan metode harga proses (Mulyadi,

2012:35).

1) Metode harga pokok pesanan.

a) Pengertian

Menurut Mulyadi (2012:39),harga pokok pesanan adalah

metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya

dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontra atau jasa. Samryn

(2012:90) mendefinisikan harga pokok produksi pesanan sebagai

suatu sistem penetapan harga pokok produk yang digunakan

dalam industri yang bekerja berdasarkan pesanan.

b) Karakteristik

(1) Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai

dengan spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu

dihitung harga pokok produksinya.

(2) Biaya produksi harus harus di golongkan berdasarkan

hubungan dengan produk menjadi dua kelompok berikut:

biaya produk langsung dan biaya produk tidak langsung.

(3) Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku, dan

biaya tenaga kerja langsung, sedangkan biaya produksi tidak

langsung disebut dengan biaya overhead pabrik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(4) Biaya produk langsung diperhitungkan sebagai harga pokok

produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang

sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik

diperhitungkan kedalam harga pokok pesanan berdasarkan

tarif yang ditentukan dimuka.

(5) Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan

selesai diproduksi dengan membagi jumlah biaya produksi

yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit

produk produk yang dihasilkan dalam pesanan yang

bersangkutan

c) Manfaat Informasi Harga Pokok Produk Pesanan

Mulyadi (2012:42), dalam perusahaan yang produksinya

berdasarkan pesanan, informasi harga pokok produksi per

perpesanan bermanfaat bagi manajemen untuk;

(1) Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada

pemesan:

Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rpxxx

Taksiran biaya nonproduksi yang dibebankan ke pesanan Rpxxx

Taksiran total biaya pesanan Rpxxx

Laba yang diinginkan Rpxxx

Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rpxxx


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(2) Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan.

Biaya produk pesanan

Taksiran biaya bahan baku Rpxxx

Taksiran biaya tenaga kerja Rpxxx

Taksiran biaya overhead Rpxxx

Taksiran total biaya produksi Rpxxx

Biaya nonproduk

Taksiran biaya admnistrasi dan umum Rpxxx

Taksiran biaya pemesaran Rpxxx

Taksiran biaya nonproduksi Rpxxx

Taksiran total harga pokok pesanan Rpxxx

(3) Memantau realisasi biaya produk

Biaya bahan baku sesungguhnya Rpxxx

Biaya tenaga kerja langsung Rpxxx

Taksiran biaya overhead pabrik Rpxxx

Total biaya produksi sesungguhnya Rpxxx

(4) Menghitung laba atau rugi bruto tiap pesanan

Harga jual yang diebebankan kepada pemesan Rpxxx

Biaya produksi pesanan tertentu:

Biaya bahan baku sesungguhnya Rpxxx

Biaya tenaga kerja langsung Rpxxx

Taksiran biaya overhead pabrik Rpxxx

Total biaya produksi pesanan (Rpxxx)

Laba bruto Rpxxx


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2) Metode Harga Pokok proses

Samryn (2012:116), Harga pokok proses adalah suatu system

penetapan harga pokok produk yang digunakan dalam industri yang

menyelenggarakan kegiatan produksi untuk suatu produk tertentu

secara berkelanjutan tanpa berdasarkan permintaan yang spesifik dari

pelanggan tertentu. Mulyadi (2012:70) menyatakan bahwa, metode

harga pokok proses merupakan biaya produksi dikumpulkan untuk

setiap proses selama dalam proses tertentu, dan biaya produksi per

satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam

proses tertentu, selama periode tertentu, dengan jumlah satuan

produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu

yang bersangkutan.

1) Karakteristik

(a) Produk yang dihasilkan merupakan produk standar

(b) Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama

(c) Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah

produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk

jangka waktu tertentu.

2) Perbedaan metode harga pokok proses dengan metode harga

pokok pesanan :

Untuk memahami karakteristik metode harga pokok proses,

berikut ini disajikan perbedaan metode harga pokok proses

dengan metode harga pokok pesanan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(a) Pengumpulan biaya produksi

(b) Perhitungan harga pokok produksi per satuan

(c) Penggolongan biaya produksi

(d) Unsur biaya yang dikelompokan dalam biaya overhead

pabrik.

d. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara

memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi.

Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok

produksi, terdapat 2 pendekatan (Mulyadi, 2012:18)

a. Full costing

Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi

yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga

pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel

maupun tetap.Dengan demikian harga pokok produksi menurut metode

full costing terdiri dari unsur biaya sebagai berikut:

Biaya bahan baku Rpxxx

Biaya tenaga kerja langsung Rpxxx

Biaya overhead pabrik variabel Rpxxx

Biaya overhead pabrik tetap Rpxxx

Harga pokok produksi Rpxxx


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan full

costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya

overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya non produksi (biaya

pemasaran, biaya administrasi dan umum).

b. Variabel Costing

Metode variable costing merupakan metode penentuan harga

pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang

berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari

biaya bahanbaku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead

variabel pabrik variabel. Dengan demikian harga pokok produksi

menurut metode variable costing terdiri dari unsur biaya sebagai

berikut:

Biaya bahan baku Rpxxx

Biaya tenaga kerja langsung Rpxxx

Biaya overhead pabrik variabel Rpxxx

Harga pokok produksi Rpxxx

Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan variabel

costing terdiri dari unsur harga pokok produksi variabel (biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel)

ditambah dengan biaya non produksi variabel (biaya pemasaran

variabel, dan biaya administrasi dan umum variabel serta tetap).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Perbedaan full costing dan variabel costing

Menurut Mulyadi (2012:52), konsep biaya yang berhubungan

langsung dengan volume menurut full costing adalah berupa biaya

produksi, sedangkan biaya yang tidak berhubungan langsung dengan

volume adalah biaya nonproduksi.Variabel costing memandang dengan

cara yang berbeda terhadap biaya yang dipengaruhi secara langsung

oleh volume produk bila dibandingkan dengan full costing. Dalam

pendekatan variabel costing biaya penuh yang di pengaruhi secara

langsung oleh volume produk terdiri dari biaya variabel, sedangkan

biaya penuh yang tidak dipengaruhi langsung oleh volume produk

terdiri dari biaya tetap.

3. Penentuan Harga Jual

a. Pengertian Penentuan Harga Jual

Hansen dan Howen (2001:633) menyatakan bahwa penentuan harga

jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada

pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang di jual atau

diserahkan.Mulyadi (2012:346) mendefinisikan penentuan harga jual

sebagai suatu nilai yang dapat menutupi seluruh biaya yang membebankan

barang atau jasa yang dihasilkan ditambah dengan sejumlah keuntungan

yang diinginkan oleh perusahaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Metode Penentuan Harga Jual

Metode penentuan harga jual menurut Mulyadi (2001:348), diuraikan

ada 3 metode yang digunakan yaitu penentuan harga jual dalam keadaan

normal, penentuan harga jual dalam cost-type contractdan penentuan harga

jual pesanan khusus.

1) Penentuan Harga Jual Normal (Normal Pricing)

Dalam keadaan normal, manajer penentuan harga jual memerlukan

informasi biaya penuh masa yang akan datang sebagai dasar penentuan

harga jual produk atau jasa. Metode penentuan harga jual normal

seringkali disebut cost-plus pricing, karena harga jual ditentukan

dengan menambah biaya masa yang akan datang dengan suatu

persentase markup(tambahan diatas jumlah biaya) yang dihitung

dengan formula tertentu (Mulyadi, 2001:348).

Dalam keadaan normal, manajer penentuan harga jual memerlukan

informasi biaya penuh masa yang akan datang sebagai dasar penentuan

harga jual produk atau jasa. Metode penentuan harga jual normal

seringkali disebut cost-plus pricing, karena harga jual ditentukan

dengan menambah biaya masa yang akan datang dengan suatu

presentase markup (tambahan diatas jumlah biaya) yang dihitung

dengan formula tertentu (Mulyadi,2001:348). Harga jual produk atau

jasa dalam keadaan normal ditentukan dengan faktor sebagai berikut:

Harga Jual = Taksiran biaya penuh + Laba yang diharapkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ada 2 pendekatan dalam Penentuan harga jual keadaan normal

yaitu Cost PlusPricingdan Penentuan harga jual dalam perusahaan

yang menjual waktu, bahan dan suku cadang dalam pelayanan

pelanggannya.

a) CostPlusPricing

Menururt Mulyadi (2001:349) CostPlusPricing adalah

penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang

diharapkan diatas biaya penuh masa yang akan datang untuk

memproduksi dan memasarkan produk. Harga jual menggunakan

CostPlusPricing dihitung dengan rumus seperti yang digunakan

untuk menghitung harga jual dalam keadaan normal. Dengan

demikian ada 2 unsur yang dipehitungkan dalam penentuan harga

jual ini: taksiran biaya penuh dan laba yang diharapkan. Taksiran

biaya penuh dapat dihitung dengan 2 pendekatan yaitu full costing

dan variabel costing.

Biaya bahan baku Rpxxx


Biaya tenaga kerja langsung Rpxxx
Biaya overhead pabrik (variabel + tetap) Rpxxx
Taksiran total biaya produksi Rpxxx
Biaya administrasi dan umum Rpxxx
Biaya Pemasaran Rpxxx
Taksiran total biaya komersial Rpxxx
Taksiran biaya penuh Rpxxx
*Unsur biaya penuh dengan metode full costing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Biaya Variael:
Biaya bahan baku Rpxxx
Biaya tenaga kerja langsung Rpxxx
Biaya overhead pabrik (variabel ) Rpxxx
Taksiran total biaya produksi variabel Rpxxx
Biaya administrasi dan umum variabel Rpxxx
Biaya Pemasaran variable Rpxxx
Taksiran total biaya komersial Rpxxx
Taksiran biaya penuh Rpxxx
*Unsur biaya penuh dengan metode variabel costing

Unsur kedua yang diperhitungkan dalam harga jual adalah

laba yang diharapkan.Dalam keadaan normal, harga jual harus

dapat menutup biaya penuh dan dapat menghasilkan laba yang

diharapkan.Laba yang diharapkan dihitung berdasarkan investasi

yang ditanamkan untuk menghasilkan produk dan jasa, untuk

memperkirakan berapa laba wajar yang diharapkan, manajer

penentuan harga jual perlu mempertimbangkan: cost of capital,

risiko bisnis dan besarnya capital employed(Mulyadi, 2012:350).

(1) Perhitungan Harga Jual per Unit

Mulyadi (2001:351) menjelaskan biaya dipakai sebagai

dasar penentuan harga jual, baik dalam pendekatan full costing

maupun variabel costing, biaya penuh masa yang akan datang

dibagi menjadi 2 yaitu biaya yang dipengaruhi secara langsung

oleh volume produk dan biaya penuh yang tidak dipengaruhi oleh

volume produk.Dalam penentuan harga jual, taksiran biaya

penuh yang secara secara langsung berhubungan dengan volume

produk dipakai sebagai dasar penentuan harga jual, sedangkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

taksiran biaya penuh yang tidak dipengaruhi oleh volume produk

ditambahkan kepada laba yang diharapkan untuk kepentingan

penghitungan presentase markup.

Rumus perhitungan harga jual atas dasar biaya secara

umum baikfull costing maupun variabel costing dapat dinyatakan

dalam persamaan berikut ini:

Biaya yang
Berhubungan Persentase
Harga Jual per unit = Langsung dengan
+ Markup
Volume (per unit)

Persentase markup dihitung dengan rumus:

Laba yang Biaya yang Tidak dipengaruhi


+
diharapkan Langsung oleh Volume Produk

Persentase Markup =
Biaya yang dipengaruhi Langsung
oleh Volume Produk

Terdapat perbedaan dalam konsep langsung dan tidak

langsung dengan volume antara metode full costing dengan

metode variabel costing.Konsep biaya yang berhubungan

langsung dengan volume menurut full costing adalah berupa

biaya produksi, sedangkan biaya yang tidak berhubungan

langsung dengan volume adalah berupa biaya nonproduksi.

Variabel costing memandang dengan cara yang berbeda

terhadap biaya yang dipengaruhi secara langsung oleh volume

produk bila dibandingkan dengan full costing. Dalam pendekatan

variabel costing, biaya penuh yang dipengaruhi secara langsung


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

oleh volume produk terdiri dari biaya variabel, sedangkan biaya

penuh yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh volume

produk terdiri dari biaya tetap (Mulyadi, 2001:353).

b) Penentuan Harga Jual dan Waktu (Time and Material Pricing)

Penentuan harga jual waktu dan bahan ini pada dasarnya

merupakan cost-plus pricing.Harga jual ditentukan sebesar biaya

penuh ditambah dengan laba yang diharapkan.Metode penentuan

harga jual ini digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, dok

kapal dan perusahaaan yang menjual jasa reparasi, bahan dan

suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa.Volume jasa

dihitung berdasarkan waktu diperlukan untuk melayani customer,

sehingga perlu dihitung harga jual per satuan waktu yang

dinikmati oleh costumer.Sedangkan volume bahan dan suku

cadang yang diperlukan sebagai pelengkap penyerahan jasa

dihitung berdasarkan kuantitas bahan dan suku cadang yang

diserahkan kepada costrumer, sehingga perlu di hitung harga jual

per satuan bahan dan suku cadang yang dijual kepada

costumer(Mulyadi, 2001:355).

2) Penenentuan Harga Jual dalam Cost-type Contract

Cost-type Contract adalah kontrak pembuatan produk atau jasa

yang pihak pembeli setuju untuk membeli produk atau jasa harga yang

berdasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar presentase

tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut

Jika dalam keadaan normal, harga jual produk atau jasa yang akan

dijual di masa yang akan datang ditentukan dengan metode cost-plus

pricing, berdasarkan taksiran biaya penuh sebagai dasar, dalam cozt-

type contract harga jual yang dibebankan kepada customer dihitung

berdasarkan biaya penuh sesungguhnya yang telah di dikeluarkan

untuk memproduksi dan memasarkan produk

3) Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus

Menurut Mulyadi (2001:361), pesanan khusus merupakan pesanan

yang diterima oleh perusahaan di luar pesanan regular

perusahaan.Biasanya customer yang melakukan pesanan khusus ini

meminta harga di bawah harga jual normal, bahkan seringkali harga

yang diminta oleh customer berada dibawah biaya penuh, karena

biasanya pesanan khusus mencakup jumlah yang besar.

4. Penerapan Markup

a. Pengertian Markup

Samryn (2012:352) mendefinisikan markupsebagai selisih antara

harga jual suatu produk atau jasa dengan harga pokoknya.Selisih ini

biasanya dinyatakan dengan presentase dari biaya yang dapat

diperhitungkan, dari beban pokok penjualan atau bisa juga berdasarkan

harga pokok bahan langsung yang terpakai.Sugiri(1999:135)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mendefinisikan markup dibentuk untuk menutup biaya-biaya selain

biaya yang menjadi dasar perhitungan dan laba yang

diinginkan.Biasanya markup ini ditentukan dengan presentase dari

biaya produk atau harga jual.

Dua pendekatan yang dapat digunakan dalam penetapan markup

yaitu penetapan markup berdasarkan biaya variable dan markup atas

biaya penuh.

b. Metode Penetapan Markup

1) Markup: Harga Pokok Produk/cost plus

Penetapan markup harga pokok produk adalah penetapan

harga jual dimana markupditetapkan dimuka terhadap suatu

produk, dan jika target harga jual didasarkan pada sejumlah biaya.

Cara menentukan harga jual yang paling sederhana adalah

menambah sejumlah markup atas harga pokok produk yang akan di

jual.

Misalnya, biaya perusahaan X berjumlah Rp1000 Jika

menginginkan laba Rp100 maka perusahaan harus menjual

produknya dengan harga Rp1.100 yang terdiri dari unsurcost

sebesar Rp1.000 dan plus Rp100. Adapun rumus yang digunakan

dalam perhitungan cost plus sebagai berikut:

𝐛𝐞𝐛𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐦𝐢𝐧𝐢𝐬𝐭𝐫𝐚𝐬𝐢 + 𝐥𝐚𝐛𝐚 𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚


PersentaseMarkup= 𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐩𝐨𝐤𝐨𝐤 𝐩𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2) Markup: Beban Pemakaian Bahan

Menurut Samryn (2012;354),markup berdasarkan beban

pemakain bahan merupakan suatu pendekatan dalam menentukan

markup yang diaplikasikan terhadap biaya bahan yang dirancang

untuk menutupi biaya-biaya pemesanan, penanganan dan

pengangkutan bahan dalam persediaan akhir dan

memungkinkannya untuk mendapatkan laba. Berdasarkan

pendekatan ini markup dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut;

Tenaga Kerja Langsung+Overhead


( )+ Laba usaha
+beban penjualan dan adminitrasi
Presentase markup: Beban Langsung

3) Markup : Beban Pemakaian Bahan dan Waktu

Bagi perusahaan – perusahaan jasa metode markup harga

pokok dapat dimodifikasi dengan menetapkan markup berdasarkan

komponen beban pemakaian waktu dan komponen bahan baku

yang berkaitan dengan proses produksi. Modifikasi ini perlu

dilakukan karena dalam perusahaan tertentu seperti perusahaan jasa

harga pokok bahan merupakan komponen biaya yang kecil nilainya

yang mahal dalam pembiayaannya justru tenaga kerja professional

(Samryn, 2012:355).

Sesuai dengan namanya, yang diperhitungkan sebagai elemen

biaya dalam metode ini adalah nilai dari komponen waktu tersebut

dan nilai bahan langsung seperti suku cadang yang dikonsumsi

dalam produksi.Komponen waktu biasanya dinyatakan sebagai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tarif tenaga kerja per jam. Tarif ini dihitung dengan menambahkan

secara bersama-sama 3 elemen harga jual yang terdiri dari:

a) Biaya tenaga kerja langsung.

b) Cadangan untuk biaya penjualan, biaya administrasi, dan

umum organisasi.

c) Cadangan untuk laba yang diinginkan per jam tenaga kerja.

4) Markup Modal Terpakai: Harga Pokok Penuh

Dalam pendekatan ini markup didasarkan pada semua biaya

yang diserap dalam proses produksi. Selain harga pokok produk,

dalam metode penetapan harga jual ini perlu diperhitungkan biaya-

biaya tetap pemasaran, distribusi dan biaya-biaya lain dalam rantai

nilai pelayanan pelanggan.Markup harga pokok penuh dalam

penetapan harga jual menggunakan pendekatan biaya

absorpsi.Sedang untuk menghitung markup, biaya harus terlebih

dahulu disusun dengan pendekatan full costing(Samryn, 2012:359).

Rumus dalam perhitungan Markup atas dasar harga pokok penuh:

ROI+Beban penjualan,umum dan administrasi


= volume penjualan x Biaya produksi per unit

5) Markup Modal Terpakai: Harga Pokok Variabel

Untuk menghitung markup dengan pendekatan ini data biaya

harus terlebih dahulu di kelompokan dengan pendekatan variabel

costing. Sesudah itu markup dapat dihitung dengan rumus:

ROI+Biayatetap
= Volumepenjualan+biayavariabelperunit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Penelitian Terdahulu

Penetapan Harga Jual dengan Metode Cost-Plus Pricing pada Rumah

Makan Soto Rusuk Ko’ Petrus cabang Magamas oleh Desliane Wauran

(2016). Hasil penelitian yang ada menggambarkan bahwa harga pokok

produksi dan harga jual yang ditetapkan di Rumah Makan dengan olah data

yang di lakukan penulis terdapat perbedaan yaitu harga jual yang berlaku

pada rumah makan lebih kecil daripada harga jual hasil perhitungan dengan

metode Cost-Plus Pricing. Hal tersebut timbul karena harga pokok produksi

lebih tinggi dari perkiraan dari perkiraan pemilik.Penentuan harga pokok

produksi yang dilakukan pemilik hanya menggambarkan perkiraan serta

perhitungan yang dilakukan seadanya tanpa klasifikasi biaya yang

dikeluarkan, sehingga pembebanan biaya dihitung secara menyeluruh.

Pada penelitian Penentuan Harga Jual Produk dengan Menggunakan

Metode Cost-Plus Pricingpada UD.Sinar Sakti oleh Christanti Natalia dan

Harijanto Sabijono (2012).Hasil yang diperoleh, penetapan harga jual yang

ditetapkan oleh UD.Sinar Sakti masih menggunakan metode metode harga

jual berdasarkan harga jual relative, dimana harga jual masih mengikuti

harga pasaran yang telah ditetapkan oleh usaha-usaha sejenis lainnya. Hasil

penelitian ini menunjukan harga harga jual yang ditetapkan perusahaan lebih

tinggi daripada harga jual produk yang dihitung dengan menggunakan

metodeCost Plus Pricing.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir digunakan dalam mendiskripsikan tahapan-tahapan

yang diada didalam penelitian ini, tahapan dimulai dari perusahaan

UD.Berkah Agung, identifikasi biaya, perhitungan harga pokok produksi,

perhitungan harga jual dan membandingkan perhitungan menurut

perusahaan dan Cost Plus Pricing

Gambar 2.1: Kerangka Berpikir

UD. Berkah Agung


Kapuk Super

Identifikasi Biaya

Perhitungan Harga
Pokok Produksi

Perhitungan Penentuan
Harga Jual

Metode Penentuan Harga


Jual

Menurut Perusahaan Metode Cost-Plus Pricing

Perbedaan Harga Jual

Rekomendasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus dengan menggunakan

metode penelitian kuantitatif berupa penganalisisan data dengan menggunakan

data berbentuk angka-angka (Sugiyono;2013). Data yang digunakan yaitu data

primer dengan secara langsung meneliti pada obyek penelitian yang

sebelumnya dilakukan penyusunan daftar pertanyaan dan langsung melakukan

wawancara pada pemilik. Serta menggunakan data sekunder dengan

menggunakan catatan dan dokumen yang digunakan dalam proses usaha UD.

Berkah Agung Kapuk Super.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subyek Penelitian

a. Pemilik Usaha UD. Berkah Agung Kapuk Super.

Untuk mengetahui gambaran umum perusahaan mengenai profil

perusahaan, visi dan misi perusahaan, dan data keuangan yang

digunakan dalam perhitungan.

b. Kepala Gudang dan Produksi

Untuk mengetahui proses bisnis dan penjualan UD. Berkah Agung

Kapuk Super.

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Obyek Penelitian

a. Produk yang diteliti adalah Kasur lantai kain satin, Kasur lantai kain

semi dan Kasur lantai kain katun.

b. Biaya – biaya yang digunakan dalam proses produksi dan penentuan

harga jual produk.

c. Metode penentuan harga pokok produksi dan metode penentuan harga

jual produk.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diUD.Berkah Agung Kapuk Super yang

beralamat di Desa Karaban, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati. Penelitian

akan dilakukan pada bulan Desember 2017 sampai dengan bulan Februari

2018.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancaradilakukan dengan bertanya langsung kepada subyek penelitian,

pada kasus ini adalah pemilik usaha UD.Berkah Agung Kapuk Superdan

kepala gudang yang merangkap kepala produksi.

2. Observasi

Observasi dilakukan untuk melihat langsung keadaan lingkungan kerja,

bahanbaku yang digunakan, pengolahan bahan baku, produktivitas tenaga

kerja, dan proses produksi pembuatan produk.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Dokumentasi

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dengan teknik dokumentasi

adalah:

a. Sejarah berdirinya perusahaan

b. Proses bisnis

c. Catatan biaya produksidalam 1 tahun

d. Perhitungan Harga Pokok Produksi berdasarkan perusahaan

e. Daftar harga jual produk

f. Catatan penjualan dalam 1 tahun

g. Dokumen dan data keuangan

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisi

data deskriptif, yaitu analisis dengan merinci dan menjelaskan secara rinci

terkait data penelitian dalam bentuk kalimat (Nurastuti, 2007:130)

Langkah-langkah yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah

yang pertama adalah

1. Melakukan Penggolongan Biaya

Langkah yang pertama adalah menentukan biayaapa saja yang dibebankan

pada produk pada proses produksi, seperti bahan baku yang digunakan,

tenaga kerja langsung yang diperlukan, biaya overhead dan biaya non

produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Menghitung Biaya

a. Menghitung Biaya Bahan Baku yang sesungguhnya terjadi dengan cara

mendeskripsikan berapa harga dan kuantitas bahan baku kapuk dan

kain yang digunakan oleh UD. Berkah Agung dalam membuat produk

b. Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung yang sesungguhnya terjadi

dengan cara mendeskripsikan berapa upah pekerja, bagaimana sistem

pembayaran tenaga kerja, dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan

dalam proses produksi

c. Menghitung Biaya Overhead Pabrik dibebankan dengan cara

menghitung Alokasi Biaya Bersama dan menghitung biaya yang

dibebankan pada tiap produk yang dibabankan

3. Menghitung penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan

metode full costing.

a. Mengumpulkan data produksi dalam periode 1 tahun operasional

dengan mengumpulkan data bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya

overhead pabrik.

b. Menghitung harga pokok produksi dengan metode full costing dalam 1

tahun:

Biaya bahan baku Rpxxx


Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik xxx +
Harga Pokok Produksi Rpxxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Penentuan harga jual menurut Cost Plus Pricingdengan cara:

a. Menghitung biaya non produksi yang dibebankan pada setiap produk

yang dihasilkan oleh perusahaan seperti biaya penjualan, dan biaya

administrasi umum yang dibebankan pada produk yang djual.

b. Menghitung laba yang diharapkan untuk menentukan besaran markup

dengan cara sebagai berikut:

Laba = Total Biaya Penuh xpersentase laba yang diharapkan dari


Perusahaan

c. Melakukan perhitungan markup untuk penentuan harga jual dengan

cost plus pricing:

𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐀𝐝𝐦𝐢𝐧𝐢𝐭𝐫𝐚𝐬𝐢 + 𝐥𝐚𝐛𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧


PersentaseMarkup= 𝐛𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐩𝐫𝐨𝐝𝐮𝐤𝐬𝐢

d. Menghitung harga jual dengan menggunakan rumus perhitunga harga

jual berdasarkan cost plus pricingadalah sebagai berikut:

Total Harga Jual:Harga Pokok Produksi+ 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑢𝑝

5. Perhitungan harga jual per unit menurut perusahaan dibandingkan dengan

perhitungan menggunakan cost plus pricing dengan menggunakan tabel

perbandingan harga jual untuk mengetahui selisih perhitungan harga jual

serta mengetahui persentase selisih harga.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 2.1: Perbandingan Harga Jual per unit menurut perusahaan dan
menurut Cost PlusPricing
Harga
Harga Jual
Jual per
Jenis per Unit Selisih
NO Ukuran Produk Unit Selisih
Produk menurut Persentase
menurut
Perusahaan
Teori
200 cm × 180 cm Rpxxx Rpxxx Rp( xxx) xx %
200 cm × 160 cm xxx xxx (xxx) xx %
Kasur 200 cm × 140 cm xxx xxx (xxx) xx %
1 Lantai
Satin 200 cm × 120 cm xxx xxx (xxx) xx %
200 cm × 100 cm xxx xxx (xxx) xx %
200 cm × 80 cm xxx xxx (xxx) xx %
200 cm × 180 cm xxx xxx (xxx) xx %
200 cm × 160 cm xxx xxx (xxx) xx %
Kasur 200 cm × 140 cm xxx xxx (xxx) xx %
2 Lantai
Semi 200 cm × 120 cm xxx xxx (xxx) xx %
200 cm × 100 cm xxx xxx (xxx) xx %
200 cm × 80 cm xxx xxx (xxx) xx %
200 cm × 180 cm xxx xxx (xxx) xx %
200 cm × 160 cm xxx xxx (xxx) xx %
Kasur 200 cm × 140 cm xxx xxx (xxx) xx %
3 Lantai
Semi 200 cm × 120 cm xxx xxx (xxx) xx %
200 cm × 100 cm xxx xxx (xxx) xx %
200 cm × 80 cm xxx xxx (xxx) xx %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Letak Perusahaan

Bapak Mualim dan Ibu Nur Janah selaku pemilik usaha pengbuatan

kasur dan pengolahan kapuk UD. Berkah Agung Kapuk Super menjalanan

usahanya sekaligus sebagai tempat tinggal di desa Karaban RT 04/RW 05

gang Gunung Tidar, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Hanya

berjarak 200 meter dari tempat usahanya bertepat dijalan Pati - Kayen km 11,5

terdapat pabrik yang biasa digunakan sebagai penyimpanan produk siap jual

dan bahan baku seperti kapuk dan kain. Desa Karaban yang berbatasan dengan

Desa Kayen dibagian Utara, Desa Tambakromo dan Desa Kayen dibagian

Timur, Desa Sambirejo dibagian Selatan dan Pati dibagian Barat yang berada

dijalan Pati-Kayen KM 11,5. Untuk mencapai lokasi tempat usaha Bapak dan

Ibu Nur memerlukan waktu 30 menit dari pusat Kota Pati.

Desa Karaban merupakan sentral pengolahan kapuk terbesar di

Indonesia, menurut data Desa Karaban tahun 2015 terdapat 30 pengusaha

besar dan 400 usaha kecil pengolahan kapuk yang tersebar didaerah Karaban.

Produk yang dihasilkan oleh olahan kapuk dari Desa Karaban memiliki

kualitas terbaik dan sudah menjadi komoditas ekspor dengan Negara tujuan

seperti Timur Tengah, Malaysia, Brunei, dan India.

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Sejarah Berdirinya Perusahaan

UD. Berkah Agung Kapuk Super didirikan sekitar tahun 2005 dari

pasangan Bapak Mualim dan Ibu Nur Janah, dimulai dengan Bapak Mualim

yang bekerja dipabrik kapuk serta Ibu Nur Janah yang bekerja dipengepakan

kasur. Dengan menggunakan uang tabungan yang mereka kumpulkan sedikit

demi sedikit dari bekerja dipabrik kapuk dan menyerap ilmu dari usaha

tersebut, maka sekitar tahun 2005 mereka memberanikan diri membuka usaha

pembuatan kasur dirumah mereka di Desa Karaban RT 4/ RW 5 gang Gunung

Tidar dengan bahan baku kapuk yang masih dibeli secara langsung dari

pemasok serta kain yang harus dibeli langsung dipasar. Pada awalnya pesanan

yang diterima adalah kain kasur lantai,mereka membuatnya sedikit demi

sedikit karena terbatasnya modal dan tenaga kerja. Berjalannya waktu usaha

UD.Berkah Karya permintaan semakin meningkat dan produksi semakin

meningkat, dengan pengalaman dari bekerja Pabrik Kapuk terdahulu

membuat Bapak Mualim menjadi paham betul seluk beluk usaha pengolahan

kapuk maka usaha yang digeluti oleh Bapak Mualim semakin maju dan

berkembang.

Pada tahun 2008 dengan laba usaha yang dikumpulkan dari hasil

penjualan olahan kapuk, UD. Berkah Karya merombak dan memperluas

rumah yang sekaligus digunakan untuk proses usaha. Selain merenovasi

rumah, Bapak Mualim membangun pabrik 1 dan 2 yang beralamat dijalan

Pati-Kayen KM 11,5 untuk tempat penyimpanan sementara produk sebelum

dikirim dan gudang untuk bahan baku.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dalam menjalankan usahanya, Bapak Mualim dan Ibu Nur Janah

dibantu oleh adik mereka Bapak Kusnadi.Pembagian tugas, Bapak

Mualimbertanggungjawab dalam penjualan, perijinan, dan proses produksi,

Ibu Nur Janahbertugas dalam mengatur keuangan, pencatatan dan

pemberkasan.Sedangkan Bapak Kusnadi bertugas sebagai kepala gudang,

pengadaan bahan baku dan pengiriman produk mereka.

C. Visi dan Misi Perusahaan

UD.Berkah Karya memiliki visi perusahaan yaitu sebagai usaha yang

dapat membangkitkan ekonomi daerah dan memberikan kontribusi kepada

masyarakat sekitar.Misi dari dari UD. Berkah Karya adalah menghasilkan

produk berkualitas dengan harga terjangkau, memberdayakan masyarakat

dalam kemandirian usaha, mengangkat nama baik kota Pati khususnya

Karaban sebagai sentra pengolahan kapuk randu dan mengembangkan inovasi

dan kreatifitas dari kapuk randu.

D. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan kasur oleh UD.

Berkah Agung adalah sebagai berikut:

1. Kapuk

Sebelum menjadi kapuk siap pakai, bahan dasar kapuk adalah Randu

mentah yang dibeli dari petani dan warga sekitar, kemudian diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menjadi kapuk siap pakai. Adapun proses dari randu menjadi kapuk adalah

sebagai berikut:

a. Setelah randu dipanen dari petani, randu dimasukan kedalam karung

yang berbobot 100 kg untuk setiap karung. Lalu dikirim ke pabrik

untuk diolah menggunakan mesin.

b. Randu dikupas lalu dipisahkan dari kulit dan ari buah oleh karyawan

secara manual. Proses ini dilakukan secara manual karena untuk

mengetui kondisi buah randu apakah layak dipakai atau tidak layak.

c. Lalu randu sudah dikupas bersih dibawa ketempat pemprosesan kapuk

dan dijemur selama 1 sampai 2 jam tergantung dari cuaca. Randu

setngah kering lalu dimasukan kedalam molen (alat untuk

mengembangkan kapuk) didalam alat tersbut selain untuk

mengembangkan kapuk, proses ini dilakukan untuk memisahkan

antara kapuk dengan biji kapuk (klenteng)

d. Lalu kapuk yang sudah terpisah dari klenteng lalu dipres dan

dimasukan kedalam karung kapuk khusus yang dinamakn bal gajah,

setiap bal gajah memilki berat 100 Kg dan kapuk siap diproses

menjadi kasur.

2. Kain

Bahan baku kain adalah berupa lembaran kain dengan jenis kain yang

dipakai adalah kain katun, kain satin dan kain semi. UD. Berkah Agung

memakai 6 motif kain satin, kain katun sendiri ada 2 motif yaitu gambar

dan batik, untuk kain semi hanya memiliki motif polos dengan berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

warna. Kain tersebut disetor dari perusahaan kain disekitar Kota Pati dan

dibeli langsung dari pabrik untuk mengurangi biaya dan mendapat harga

yang sesuai.Lembaran kain tersebut kemudian diproses agar menjadi kain

kasur yang kemudian diisi dengan kapuk agar menjadi kasur siap pakai.

Adapun prosesnya adalah sebagai berikut:

a. Ada 3 proses dalam mengolah lembaran kain menjadi kain kasur yaitu

potong, jahit dan nyuki. Proses ini dilakukan oleh pekerja lepas dengan

memberikan upah berdasarkan jumlah kain yang diproses pada setiap

tahap.

b. Kain yang sudah siap diberikan garis dengan menggunakan penggaris

kayu dan jenis ukuran kain adalah 200 cm x 180 cm, 200 cm x 160 cm,

200 cm x 140 cm, 200 cm x 120, 200 cm x 100cm, 200 cm x 80 cm.

200 Baik kain katun, kain semi dan kain satin memiliki ukuran yang

sama.

c. Kain yang sudah dipotong sesuai ukurang yang diinginkan lalu dijahit

lalu digaris panjang dan lebarnnya 5 cm untuk kain satin dan kain

katun sedangkan untuk kain semi adalah 7 cm berbentuk kotak.

d. Setelah kain dijahit, tahap selanjutnya nyuki, nyuki sendiri adalah kain

digantung kanan kiri lalu diberi cantolan kawat agar kain tersebut

terbentang. Lalu setelah kain dibentangkan dengan kawat, kain lalu

ditusuk satu persatu dengan benang sesuai dengan garis yang sudah

dibuat lalu diikat satu per satu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

e. Kain yang sudah dicuki berarti sudah jadi lalu diteliti apakah cukian

dan jahitan kain sudah benar dan tidak tidak terlewatkan. Karena jika

salah dalam penyukian akan membuat kasur tidak berbentuk dengan

baik dan bolong.

f. Kain yang sudah siap diikat, satu ikatan terdiri dari 10 biji terdiri dari

setiap ukuran serta warna dan motif diacak dalam satu ikat.

E. Tenaga Kerja Langsung

Pada tahun 2011 sampai dengan saat ini ada 2 jenis tenaga kerja

langsung yang ada di UD.Berkah Agung yaitu harian lepas dan karyawan

tetap. Harian lepas adalah tenaga kerja yang bekerja pada pengolahan kain

pada proses nyuki dengan gaji karyawan didasarkan pada ukuran kain dan

jumlah kain yang dapat diselesaikan. Jumlah karyawan pada proses nyuki

sekitar 130 orang yang tersebar disekitar daerah karaban dan bekerja dirumah

masih-masing. UD.Berkah Agung memberlakukan karyawan harian lepas

karena jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan terlalu banyak sehingga rumah

produksi tidakcukup untuk menampung jumlah karyawan serta lebih mudah

dalam menghitung upah bagi karyawan berdasarkan kain nyuki yang dapat

diselesaikan.

Karyawan tetap diterapkan pada proses pengolahan randu menjadi

kapuk dipabrik, proses potong dan jahit pada kain serta serta pada proses

pengisian kasur menggunakan kapuk dan pengepakan kasur. Jumlah karyawan

yang dibutuhkan pada proses potong ada 18 orang yang terdiri dari memotong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kain ada 6 orang dan garis ada 12 orang. Pada proses jahit menggunakan

mesin jahit ada 15 orang karyawan.

F. Biaya Overhead Pabrik

1. Bahan Habis Pakai

a. Bahan bakar solar

Bahan bakar solar digunakan untuk menjalankan mesin pengolahan

kapuk dan setiap bulan UD.Berkah Agung memerlukan sekitar 10 liter

solar per hari untuk menjalankan mesin pengolahan kapuk.Mesin

pengolahan kapuk ini berfungsi untuk mengembangkan kapuk serta

memisahkan dengan biji.

b. Benang Cuki

Benang cuki digunakan untuk proses nyuki, benang cuki sendiri

digunakan untuk memberikan bentuk pada kasur serta untuk

merekatkan kain satu dengan lainya. Benang cuki dibeli dalam ukuran

per kg (kilogram) dengan harga Rp. 29.000/Kgestimasi 1 kg benang

cuki dapat digunakan untuk 40 kain berbagai ukuran.

c. Benang jahit

Benang jahit sangat penting dalam proses pembuatan lembaran kain

menjadi kain kasur. Benang jahit digunakan pada proses penjahitan

kain menggunakan mesin jahit. Dalam satu bulan perusahaan

membutuhkan sekitar 50 kg benang jahit dengan harga per

kilogramnya Rp. 30.000.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Plastik

Plastik digunakan dalam proses packaging produk kasur yang sudah

siap, dalam 1 kasur lantai yang sudah jadi menggunakan 1 plastik.

Plastik digunakan untuk menghindari kotoran dan air dalam

pengiriman dan menghindari produk rusak.

e. Karung

Karung berfungsi untuk membungkus kasur yang sudah dilapisi

dengan pastik agar tidak robek dan lecet dalam pengiriman. Dalam 1

karung ukuran besar berisi 5 kasur lantai dengan ukuran yang sama.

f. Renda

Berfungsi untuk memberikan label pada setiap kasur yang berada pada

sisi pojok produk untuk memberikan label bahwa kasur lantai tersebut

adalah produk dari UD. Berkah Agung, renda ini dibeli dari percetakan

sekitarrumah produksi dengan harga Rp1000, untuk satu renda dengan

ukuran 10x10 cm.

g. Jarum Cuki

Jarum digunakan dalam proses nyuki, karena dalam proses nyuki

dilakukan oleh karyawan harian lepas maka perusahaan tidak

mengeluarkan biaya dalam pembelian jarum cuki dan dibebankan pada

karyawan.

3. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Biaya tenaga kerja yang ada diperusahaan adalah karyawan tetap pada

proses pengolahan kapuk dan proses finishing. Jumlah karyawan pada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

proses pengolahan kapuk ada 10 karyawan yang bertugas dalam

mengolahan bahan baku mentah yaitu randu menjadi kapuk siap pakai.

Pada proses finishing jumlah karyawan pada proses ini ada 10 karyawan

yang bertugas dalam packaging, penyoritiran dan pembungkusan.

4. Penilaian Terhadapat Aktiva

Biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain yaitu:

a. Depresiasi Bangunan

Bangunan yang didepresiasi meliputi tempat produksi yang

digunakan pada produksi UD. Berkah Agung, rumah produksi

digunakan penyimpanan produk siap jual dan gudang sementara

bahan baku seperti kapuk dan kain untuk diolah pada proses

selanjutnya. Pabrik 1 untuk proses pengolahan kapuk, menjahit dan

proses finishingdan Pabrik 2 untuk proses pengepakan dan

memotong kain

b. Depresiasi kendaraan dan Mesin

Kendaraan yang didepresiasi meliputi:

1) Truk

UD.Berkah Agung memiliki 1 buah truk ukuran besar yang biasa

digunakan untuk proses produksi perusahaan. Selain untuk

mengirim produk, truk digunakan untuk mengangkut bahan baku

kapuk dari petani menuju tempat pengolahan diPabrik 1 namun

penggunaan kendaraan truk sanga jarang digunakan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2) Puso

Sama dengan Truk, Puso ini digunakan khusus untuk membantu

proses produksi perusahaan UD. Berkah Agungdan untuk

mengangkut bahan baku menuju Pabrik jika diperlukan

Mesin yang didepresiasi meliputi:

1) Mesin Molen

Mesin molen berfungsi untuk memisahkan biji kapuk dengan isi

kapuk agar kapuk tersebut tidak bercampur dengan biji kapuk,

sehingga dapat mengakibatkan kualitas kapuk menurun.

2) Mesin Potong

Mesin potong digunakan pada proses pemotongan lembaran kain

menjadi kain dengan ukuran yang diinginkan. Mesin potong

menggunakan listrik dan dalam sehari mesin potong ini digunakan

selama 10 jam. Dalam proses pemotongan kain, dilakukan dengan

menggunakan mesin agar potongan yang dihasilkan sesuai dengan

ukuran dan efisiensi waktu

3) Mesin Jahit

Mesin jahit berfungsi untuk menjahit kain yang sudah dipotong

untuk kemudian masuk ke dalam proses nyuki, selain itu untuk

menjahit produk yang sudah jadi pada bagian tepi kasur agar kapuk

tidak keluar. UD.Berkah Agung memiliki mesin jahit sebanyak 10

buah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Depresiasi Alat Kerja

Alat kerja yang didepresiasi meluputi:

1) Penggaris Kayu

Penggaris Kayu berbeda dengan penggaris pada umumnya,

penggaris ini berbahan kayu dan berukuran besar dengan panjang 2

meter. Penggaris kayu ini berfungsi untuk memberikan ukuran

pada kain yang kemudian akan dipotong dan dijahit dengan ukuran

yang sudah digaris.

2) Gunting Potong

Selain menggunakan mesin, dalam proses potong diperlukan

gunting potong untuk merapikan kain yang sudah dipotong sesuai

dengan ukuran yang diinginkan.

6. Overhead Pabrik Lain yang Secara Langsung Memerlukan Pengeluraran

Uang Tunai,

Biaya yang masuk dalam biaya ini adalah penggunaan Listrik PLN

pada Pabrik 1 dan Pabrik 1. Rumah produksi tidak dihitung karena proses

produksi dirumah tidak memerlukan listrik dalam proses produksi, hanya

penggunaan lampu untuk penerangan. Rumah produksi selain digunakan

pada proses pengepakan, digunakan juga sebagai tempat tinggal pemilik

sehingga rumah produksi penggunaan listrik tidak dihitung. Pabrik 1 dan

Pabrik 2 menggunakan rekening listrik yang sama dengan kategori

Industri berdaya 2200V dengan biaya per kWh sebesar Rp 1,467.28


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Biaya non Produksi

1. Biaya Penjualan

Biaya penjualan yang ada pada perusahaan adalah biaya angkut, biaya

buruh panggul, dan biaya perijinan ekpedisi. Biaya angkut yang

dikeluarkan oleh perusahaan adalah biaya pengiriman produk kepada

pemesan dimana biaya angkut ditanggung oleh perusahaan dan perusahaan

juga menanggung biaya ijin untuk pengiriman berupa surat jalan dari

kepolisian. Serta terdapat biaya angkut buruh untuk mengangkut produk

kedalam truk kontainer untuk keperluan pengiriman dan perusahaan

membutuhkan 20 orang untuk sekali pengakutan.

2. Biaya Administrasi dan umum

Biaya administrasi pada perusahaan berupa biaya nota, pulpen dan cap

untuk keperluan pencatatan dan dokumentasi proses produksi. Selain itu

terdapat biaya eksekutif berupa gaji eksekutif yaitu pemilik usaha, kepala

gudang dan kepala administasi.

H. Proses Produksi

Proses produksi pada produk kasur lantai katun, kasur lantai satin dan

kasur lantai semi adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan bahan baku seperti randu dan kain dengan jenis katun, semi

dan satin. Bahan baku kapuk kemudian di pilih untuk memisahkan buah

randu yang baik dengan buah randu kualitas rendah. Penyortiran dilakukan

secara manual oleh para pekerja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Buah randu yang baik lalu dibelah dan dipisahkan antara kulit, isi randu

dan ati buah randu. Setelah berhasil dipisahkan maka isi randu yang biasa

disebut dengan kapuk dijemur diterik matahari selama 2 – 3 jam. Langkah

selanjutnya adalah memasukan kapuk kedalam mesin molen untuk

memisahkan kapuk dengan isi. Hasil kapuk yang berhasil dipisahkan dari

biji maka dapat diisikan kedalam kain kasur.

3. Lembaran kain dengan jenis katun, semi dan satin dipotong dengan mesin

potong dengan ukuran panjang 200 cm dan lebar 180 cm, 160 cm, 140 cm,

120 cm,100 cm, 80 cm. Ukuran kain dilebihkan 5 sampai 7 cm untuk

proses jahit dan cuki.

4. Kain yang sudah di potong lalu diberi garis berdasarkan ukuran,

pemberina garis berfungsi untuk memberikan gambaran dan alur jahit pada

kain kasur. Yang dijahit pada kain kasur adalah 3 sisi tepi kain, atas kanan

dan kiri kain dijahit agar menyatu dengan kain yang lainya dan

menyisakan 1 sisi dibagian bawah guna untuk memasukan kapuk. Setelah

kain di berikan garis dan dijahit maka proses kemudian adalah nyuki untuk

memberikan pola dan bentuk pada kasur. Tidak lupa sebelum masuk ke

proses selanjutnya kain yang sudah siap dicek kekuatan jahit, pola dan

ukuran agar tidak terjadi kesalahan pada proses selanjutnya.

5. Setelah bahan baku utama kasur lantai sudah siap, proses selanjutnya

adalah memasukan kapuk kedalam kain kasur. Proses ini adalah yang

paling lama, karena diperlukan ketelitian dan kesabaran dalam memasukan

kapuk kedalam kain yang sudah berbentuk persegi panjang sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ukuran. Cara memasukan kapuk kedalam kain dengan menggunakan kayu

dan pipa. Pipa dimasukan kedalam kain kasur yang sudah diberikan jahitan

dan pola pada proses cuki, lalu kapuk dimasukan kedalam pipa agar kapuk

mudah masuk maka perlu didorong dengan menggunakan kayu.

6. Proses memasukan kain dilakukan secara hati dan dicek apakah kapuk

sudah masuk dengan merata dan tidak ada bagian kain yang kosong.

Proses dengan pipa juga untuk menghindari robeknnya jahitan dan pola

cuki ang sudah dibuat.

7. Setelah kapuk randu dimasukan kedalam kain kasur, proses selanjutnya

adalah menjahit kasur secara manual pada bagian bawah kasur agar kapuk

tidak keluar serta melakukan pengecekan ulang pada jahitan sisi pinggir

kasur agar tidak ada lubang dan bagian yang belum terjahit.

8. Kasur yang sudah disiap dilap pada kedua sisi dengan kain lap sedikit

basah agar kapuk yang menempel pada kasur dapat diangkat. Lalu kasur

diberikan renda pada bagian tepi kasur untuk memberikan tanda bahwa

kasur tersebut berasal dari UD. Berkah Agung

9. Kasur yang sidah diberikan renda lalu digulung dan dimasukan kedalam

plastik dan sak untuk menghindari kotoran, debu dan air yang dapat

merusak kasur lantai tersebut.

10. Kasur dikelompokan sesuai dengan jenis kain dan ukuran kasur. Agar

memudahkan dalam mengidentifikasi kasur.Kasur siap didistribusi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Melakukan Penggolongan Biaya

Pada penelitian ini, penulis akan menganalisis perhitungan biaya HPP,

harga jual dan markup yang ditetapkan pada 18 produk tersebut sebagai objek

yang diteliti dalam 1 tahun produksi pada tahun 2017 sehingga biaya dan

pemakaian bahan yang timbul dari proses produksi berdasarkan perkiraan dan

data yang ada pada perusahaan. Data Produksi pada tahun 2017 berdasar

perkiraan terdapat pada pemakaianbahan baku,perkiraan harga perolehan alat,

mesin, kendaraan dan gedung, serta biaya penjualan berupa biaya buruh

angkut dan biaya gaji eksekutif

UD. Berkah Agung memiliki 2 bahan baku dalam proses produksi yaitu

Kapuk dan Kain, biaya tenaga kerja langsung terdapat pada proses pengolahan

kain. Sedangkan untuk biaya overhead pabrik terdapat biaya bahan penolong, ,

biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya depresiasi mesin dan alat kerja, biaya

depresiasi gedung, biaya depresiasi kendaraan dan biaya listrik.Biaya non

produksi terdapat biaya penjualan berupa biaya angkut, biaya buruh angku dan

biaya perijinan ekpedisi dan biaya administrasi terdapat biaya nota, pulpen

dan cap serta biaya gaji eksekuitf.

B. Menghitung Biaya Produksi

Perhitungan dimulai dengan mengetahui total produksi perusahaan pada

tahun 2017, total produksi digunakan untuk menghitung alokasi biaya ke

setiap produk. Total produksi perusahaan adalah sebagai berikut:

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.1: Total Produksi UD. Berkah Agung KS Tahun 2017


Total Produksi (unit) Persentase (%)
Produk Ukuran (cm)
(a) (b) = (a) / (*)
180 2.750 5.47
160 2.650 5.27
Kasur 140 2.200 4.38
Lantai
Satin 120 1.800 3.58
100 1.900 3.78
80 2.750 5.47
180 4.350 8.66
160 3.550 7.07
Kasur 140 3.625 7.21
Lantai
Katun 120 3.125 6.22
100 2.845 5.66
80 3.600 7.16
180 3.025 6.02
160 2.600 5.17
Kasur 140 2.325 4.63
Lantai
Semi 120 2.050 4.08
100 1.800 3.58
80 3.300 6.57
Total 50.245* 100%

Tabel 5.1 menunjukan total produksi UD.Berkah Agung pada tahun 2017

untuk setiap produk dengan lini produk berdasarkan ukuran.Pada tabel ini

adalah rekapan penjualan dengan menjumlah produksi setiap bulan dari

Januari 2017 sampai dengan Desember 2017.Rincian produksi untuk setiap

bulan dapat dilihat pada data yang ada dilampiran.

1. Perhitungan Biaya Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan oleh UD. Berkah Agung ada 2 jenis yaitu

bahan baku kapuk dan bahan baku kain. Perhitungan bahan baku kapuk

dan bahan baku kain akan dijelaskan pada tabel berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.2: Pemakaian Bahan Baku Kapuk per Unit


Pemakaian Kapuk pada Produk
Kain Kain Kain
UkuranProduk(cm)
Satin(kg) Katun(kg) Semi(kg)
180 5,0 5,5 6,0
160 4,0 4,5 5,0
140 3,5 4,0 4,5
120 3,0 3,5 4,0
100 2,5 3,0 3,5
80 2,0 2,5 3,0

Tabel 5.2 merupakan data penggunaan bahan baku kapuk untuk setiap

produk, besaran bahan baku yang dibebankan pada produk tergantung

pada ukuran produk dan jenis produk. Produk kasur kain semi

membutuhkan bahan baku kapuk paling besar karena harga jual produk

kasur kain semi tertinggi dibanding produk lainnya. Pemakain bahan baku

kapuk diturunkan 1 kg untuk ukuran 180 ke 160 dan 0,5 kg pada ukuran

140 sampai 80.

Tabel 5.3: Total Pemakaian Bahan Baku Kapuk


Total Pemakian Permakaian Total Bahan
Nama
No Ukuran (unit) Bahan Baku (kg) Baku (kg)
Produk
(a) (b) (c) = (a) x (b)
180 2.750 5,0 13.750
160 2.650 4,0 10.600
Kasur Kain 140 2.200 3,5 7.700
1
Satin 120 1.800 3,0 5.400
100 1.900 2,5 4.750
80 2.750 2,0 5.500
180 4.350 5,5 23.925
160 3.550 4,5 15.975
Kasur Kain 140 3.625 4,0 14.500
2
Katun 120 3.125 3,5 10.938
100 2.845 3,0 8.535
80 3.600 2,5 9.000
180 3.025 6,0 18.150
160 2.600 5,0 13.000
Kasur Kain 140 2.325 4,5 10.463
3
Semi 120 2.050 4,0 8.200
100 1.800 3,5 6.300
80 3.300 3,0 9.900
Total 196.585
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.3 adalah total bahan baku randu untuk diolah menjadi

kapuk yang dibutuhkan untuk setiap produk untuk diproses menjadi

kasur.perusahaan membuat estimasi dalam 5 kg randu dapat menghasilkan

1 kg kapuk siap pakai. Harga randu sebesar Rp3.200 per kg dan setelah

menjadi kapuk harga per kg sebesar Rp16.000 sehingga harga yang

digunakan untuk biaya bahanbaku kapuk adalah sebesar Rp16.000, total

kebutuhan bahan baku kapuk UD. Berkah Agung sebesar 196.925 kg

Total Bahan Baku Randu = Total Pemakaian Bahan Baku x 5

= 196.925 kg x 5

= 982.925 kg

Tabel 5.4: Biaya Bahan Baku Kapuk per Produk


Kebutuhan
Nama Harga per kg Biaya BB per Produk
No Ukuran Bahan Baku
Produk (a) (c) = (a) x (b)
(b)
180 13.750 Rp220.000.000
160 10.600 169.600.000
Kasur Kain 140 7.700 123.200.000
1
Satin 120 5.400 86.400.000
100 4.750 76.000.000
80 5.500 88.000.000
180 23.925 382.800.000
160 15.975 255.600.000
Kasur Kain 140 Rp16.000 14.500 232.000.000
2
Katun 120 10.938 175.000.000
100 8.535 136.560.000
80 9.000 144.000.000
180 18.150 290.400.000
160 13.000 208.000.000
Kasur Kain 140 10.463 167.400.000
3 120 8.200 131.200.000
Semi
100 6.300 100.800.000
80 9.900 158.400.000
Total 196.585 Rp3.145.360.000

Total bahan baku kapuk yang diperlukan oleh perusahaan dalam

produksi Tahun 2017 sebesar 196.925 kg kapuk, dalam pengolahan bahan

baku kapuk membutuhkan 5 kg randu untuk menghasilkan 1 kg kapuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebagai bahan baku kasur lantai. Setelah mengetahui total kebutuhan

bahan baku kapuk, maka dihitung total biaya bahan baku kapuk dengan

cara sebagai berikut:

Total Biaya BB Kapuk =Total Kebutuhan Bahan Baku × Harga per kg

= 196.925 kg × Rp16.000

= Rp3.145.360.000

Tabel 5.5: Pemakaian Bahan Baku Kain per Unit


Pemakaian Kain pada Produk
Ukuran (cm) Kain Satin (m) Kain Katun (m) Kain Semi (m)
180 3,6 3,6 3,6
160 3,2 3,2 3,2
140 2,8 2,8 2,8
120 2,4 2,4 2,4
100 2,0 2,0 2,0
80 1,6 1,6 1,6
Harga/meter Rp16.500 Rp18.000 Rp17.500

Tabel 5.5 merupakan rincian pemakaian kain untuk setiap produk

dan total biaya yang dibebankan pada setiap produk. Biaya kain didapat

dengan mengkalikan pemakaian kain per produk dengan harga kain per

meter sehingga didapat biaya kain per produk sedangkan harga per meter

didasarkan pada harga yang ditetapkan oleh tengkulang dan harga

digunakan untuk menghitung biaya kain. Perhitungan biaya per unit

digunakan untuk menghitung jumlah biaya bahan baku kain per produk

dan total biaya bahan baku kain.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.6: Total Pemakaian Bahan Baku Kain


Perkiraan Total Total Pemakaian
Nama
No Ukuran Pemakaian Produksi Kain (meter)
Produk
(a) (b) (c) = (a) x (b)
180 3,6 meter 2.750 9.900
160 3,2 meter 2.650 8.480
Kasur Kain 140 2,8 meter 2.200 6.160
1
Satin 120 2,4 meter 1.800 4.320
100 2 meter 1.900 3.800
80 1,6 meter 2.750 4.400
180 3,6 meter 4.350 15.660
160 3,2 meter 3.550 11.360
Kasur Kain 140 2,8 meter 3.625 10.150
2
Katun 120 2,4 meter 3.125 7.500
100 2 meter 2.845 5.690
80 1,6 meter 3.600 5.760
180 3,6 meter 3.025 10.890
160 3,2 meter 2.600 8.320
Kasur Kain 140 2,8 meter 2.325 6.510
3
Semi 120 2,4 meter 2.050 4.920
100 2 meter 1.800 3.600
80 1,6 meter 3.300 5.280
Total 50.245 132.700

Tabel 5.6 menjelaskan total pemakaian bahan baku kain untuk

setiap produk per meternya, jumlah pemakaian kain dihitung dengan cara

mengkalikan perkiraan pemakaian per unit dengan jumlah yang

diproduksi. Total kain yang dibutuhkan untuk produk kasur kain satin

adalah sebesar 37.060 meter, produk kasur kain katun sebesar 56.120

meter dan produk kasur kain semi sebesar 39.520 meter. Total pemakaian

bahan baku kain digunakan untuk menghitung biaya bahan baku kain

secara keseluruhan dengan dasar perhitungan total pemakaian bahan baku

kain dan harga kain per meter yang akan dijelaskan pada tabel 5.7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.7: Total Biaya Bahan Baku Kain per Produk


Nama Total Pemakaian Kain Harga/meter Total Biaya
No Ukuran
Produk (a) (b) (c) = (a) x (b)
180 9.900 Rp163.350.000
160 8.480 139.920.000
Kasur Kain 140 6.160 101.640.000
1 Rp16.500
Satin 120 4.320 71.280.000
100 3.800 62.700.000
80 4.400 72.600.000
180 15.660 281.880.000
160 11.360 204.480.000
Kasur Kain 140 10.150 182.700.000
2 Rp18.000
Katun 120 7.500 135.000.000
100 5.690 102.420.000
80 5.760 103.680.000
180 10.890 190.575.000
160 8.320 145.600.000
Kasur Kain 140 6.510 113.925.000
3 Rp17.500
Semi 120 4.920 86.100.000
100 3.600 63.000.000
80 5.280 92.400.000
Total 132.700
Rp2.313.250.000

Biaya bahan baku kain per produk yang sudah dibebankan maka

dihitung jumlah pemakaian bahan baku kain untuk setiap produk per tahun

dengan mengkali harga bahan baku kain per meter untuk setiap jenis kain.

Jumlah biaya bahan baku kain per produk kemudian dijumlah untuk

menentukan total biaya bahan baku kain yang dibutuhkan perusahaan

dalam 1 tahun produk. Maka didapat total biaya bahan baku kain sebesar

Rp2.313.200.000

Total biaya bahan baku kain akan digunakan untuk menghitung

total biaya bahan baku secara keseluruhan dengan menjumlah total biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bahan baku kapuk dan bahan baku kain yang akan dijelaskan pada tabel

5.8.

Tabel 5.8: Total Biaya Bahan Baku per Produk


Total Biaya BB Total Biaya BB
Nama Total Biaya BB
No Ukuran Kapuk Kain
Produk (c) = (a) x (b)
(a) (b)
180 Rp220.000.000 Rp163.350.000 Rp383.350.000
160 169.600.000 139.920.000 309.520.000
Kasur Kain 140 123.200.000 101.640.000 224.840.000
1
Satin 120 86.400.000 71.280.000 157.680.000
100 76.000.000 62.700.000 138.700.000
80 88.000.000 72.600.000 160.600.000
180 382.800.000 281.880.000 664.680.000
160 255.600.000 204.480.000 460.080.000
Kasur Kain 140 232.000.000 182.700.000 414.700.000
2
Katun 120 175.000.000 135.000.000 310.000.000
100 136.560.000 102.420.000 238.980.000
80 144.000.000 103.680.000 247.680.000
180 290.400.000 190.575.000 480.975.000
160 208.000.000 145.600.000 353.600.000
Kasur Kain 140 167.400.000 113.925.000 281.325.000
3
Semi 120 131.200.000 86.100.000 217.300.000
100 100.800.000 63.000.000 163.800.000
80 158.400.000 92.400.000 250.800.000
Total Rp5.458.610.000

Perhitungan biaya bahan baku melibatkan bahan baku kapuk siap

pakai dan bahan baku kain yang sudah melalui pemproses sehingga jadi

kain kasur. Total biaya bahan baku dihitung dengan menjumlahkan total

biaya bahan baku kapuk dan total biaya bahan baku kain yang dapat dilihat

pada tabel 5.4 dan tabel 5.7 maka, didapat perhitungan dengan menjumlah

kedua biaya bahan baku pada setiap produk dan didapat biaya bahan baku

per produk pada setiap ukuran produk. Total biaya bahan baku secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

keseluruhan dengan menghitung semua biaya bahan baku per produk

sehingga total biaya bahan baku UD. Berkah Agung sebesar

Rp5.458.610.000

2. Tenaga Kerja Langsung

Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung dalam proses produksi yang

meliputi proses pengolahan pengolahan kain, UD. Berkah Agung

menghitung biaya upah berdasarkan setiap proses yang diselesaikan oleh

karyawan dimana upah setiap proses berbeda tergantung jenis kain dan

ukuran kain yang diolah. Pengolahan kain terdiri dari 3 proses yaitu proses

potong, proses jahit dan proses nyuki pemberian upah untuk setiap proses

dapat dilihat pada tabel 5.9

Tabel 5.9: Upah Tenaga Kerja per Unit (Proses Pengolahan Kain)
Nama Proses Garis Proses Jahit Proses Nyuki Total Biaya
No Ukuran
Produk (a) (b) (c) (d)=(a)+(b)+(c)
180 1100 900 6700 8.700
160 1000 800 6300 8.100
Kasur 140 900 700 5700 7.300
1 Kain
Satin 120 800 600 4500 5.900
100 700 500 3700 4.900
80 600 400 3500 4.500
180 1200 1000 7000 9.200
160 1100 900 6500 8.500
Kasur 140 1000 800 5500 7.300
2 Kain
Katun 120 900 700 5000 6.600
100 800 600 4500 5.900
80 700 500 4000 5.200
180 1200 900 8000 10.100
160 1100 800 7500 9.400
Kasur 140 1000 700 7000 8.700
3 Kain
Semi 120 900 600 6500 8.000
100 800 500 6000 7.300
80 700 400 5500 6.600
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Biaya tenaga kerja pengolahan kain dengan proses potong, jahit dan

nyuki memiliki perbedaan dengan proses pengolahan kapuk dan proses

finishing karena pada proses pengolahan kain biaya upah dihitung

berdasarkan pada setiap proses. Biaya nyukikain satin paling murah

dibanding produk lainya dikarenakan kain satin dianggap lebih mudah dan

cepat.

Tabel 5.10: Biaya Tenaga Kerja Langsung (Proses Pengolahan Kain)


Nama Total Pemakian Biaya Total Biaya
No Ukuran
Produk (a) (b) (c) = (a) x (b)
180 2.750 8.700 23.925.000
160 2.650 8.100 21.465.000
Kasur Kain 140 2.200 7.300 16.060.000
1
Satin 120 1.800 5.900 10.620.000
100 1.900 4.900 9.310.000
80 2.750 4.500 12.375.000
180 4.350 9.200 40.020.000
160 3.550 8.500 30.175.000
Kasur Kain 140 3.625 7.300 26.462.500
2
Katun 120 3.125 6.600 20.625.000
100 2.845 5.900 16.785.500
80 3.600 5.200 18.720.000
180 3.025 10.100 30.552.500
160 2.600 9.400 24.440.000
Kasur Kain 140 2.325 8.700 20.227.500
3
Semi 120 2.050 8.000 16.400.000
100 1.800 7.300 13.140.000
80 3.300 6.600 21.780.000
Total Rp 373.083.000

Pada perhitungan biaya tenaga kerja langsung pada proses

pengolahan kain, biaya per produk didasarkan pada perhitungan pada tabel

5.9 dengan melihat jumlah biaya proses potong, proses jahit dan proses

nyuki pada bahan baku kain yang diselesaikan. Biaya per produk dihitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan menjumlah biaya proses potong, proses nyuki dan proses jahit

sehingga didapat total biaya tenaga kerja proses pengolahan kain untuk

setiap jenis produk. Total biaya tenaga kerja langsung pada pada proses

pengolahan kain adalah sebesar Rp373.083.000.

3. Biaya Overhead Pabrik

Penghitungan biaya overhead pabrik dalam proses produksi UD. Berkah

Agung yang meliputi biaya listrik, biaya habis pakai, biaya tenaga kerja

tidak langsung, depresiasi mesin dan alat kerja, depresiasi gedung dan

depresiasi kendaraan adalah sebagai berikut:

a. Biaya Habis Pakai

Bahan habis pakai terdiri dari biaya bahan baku solar, benang cuki,

benang jahit, plastik, karung dan renda. Pemakaian bahan habis pakai

untuk produksi UD. Berkah Agung adalah sebagai berikut:

Tabel 5.11: Pemakaian Bahan Bakar


Jumlah Pemakaian Total Pemakaian
No Bulan Jam Mesin
Hari Bahan (liter)
1 Januari 26 10 Liter 8 Jam 260
2 Februari 24 10 Liter 8 Jam 240
3 Maret 27 10 Liter 8 Jam 270
4 April 25 10 Liter 8 Jam 250
5 Mei 27 10 Liter 8 Jam 270
6 Juni 20 10 Liter 8 Jam 200
7 Juli 26 10 Liter 8 Jam 260
8 Agustus 27 10 Liter 8 Jam 270
9 September 26 10 Liter 8 Jam 260
10 Oktober 26 10 Liter 8 Jam 260
11 November 26 10 Liter 8 Jam 260
12 Desember 26 10 Liter 8 Jam 260
Total 306 3.060

Total pemakain bahan habis pakai untuk bahan bakar solar adalah

3.060 liter dengan rincian setiap bulan pemkaian didasarkan pada

jumlah hari kerja dan pembebanan setiap hari diasumsikan sama yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10 liter per hari. Pada benang cuki dan benang jahit perusahaan

memperkirakan pemakian 1 kg bebang cuki dapat digunakan untuk 40

produk, sedangkan benang jahit perusahaan memperkirakan 1 kg

benang jahit dapat digunakan untuk menjahit 200 produk maka

perhitungan pemakaian bebang cuki dan jahit adalah sebagai berikut:

Pemakaian Benang Jahit = Total Produksi / estimasi pemakaian

= 50.245 unit / 40

= 1.256,25 kg benang cuki

Pemakaian Benang Jahit = Total Produksi / estimasi pemakaian

= 50.245 unit / 200

= 251,225 kg benang cuki

Kebutuhan pada bahan habis pakai plastik, karung dan renda akan

dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 5.12: Pemakaian Plastik. Karung dan Renda


No Nama Total Kebutuhan Pemakain per Unit Total Pemakaian
1 Plastik 50.245 1 50.245pcs
2 Karung 50.245 1 50.245 pcs
3 Renda 50.245 1 50.245 pcs

Total pemakaian bahan habis pakai untuk plastik, karung dan renda

adalah 50.245 pcs, hal ini dikarenakan pembebanan untuk setiap unti

produk adalah masing-masing 1 pcs per unit. Total kebutuhan

didasarkan pada total produksi pada tahun 2017 aitu sebesar 50.245

unit dan diasumsikan kebutuhan bahan habis pakai untuk plastik,

karung dan renda menyessuaikan dengan total yang diproduksi.

Rincian kebutuhan bahan habis pakai adalah sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.13: Pemakaian Biaya Habis Pakai


Bahan Habis Pakai
No Nama Harga Perolehan TotalPemakaian
1 Solar Rp5.150/liter 3.060 Liter
2 Benang cuki 29.000/kg 1.256,13 kg
3 Benang jahit 30.000/kg 251,23 kg
4 Plastik 2.500 per pcs 50.245 pcs
5 Karung 2.500 per pcs 50.245 pcs
6 Renda 1.000 per pcs 50.245 pcs

Tebel diatas adalah total pemakaian bahan habis pakai UD. Berkah

Agung, total pemakaian bahan habis pakai digunakan untuk

menentukan total biaya bahan habis pakai dan pembebanan pada setiap

produk yang dihasilkan. Pada tabel dibawah ini akan dijelaskan

perhitungan total biaya bahan habis pakai dan alokasi untuk setiap

produk.

Tabel 5.14: Total Biaya Bahan Habis Pakai


Bahan Habis Pakai
Harga Perolehan Total Pemakaian Total Biaya
No Nama
(a) (b) (c) = (a) x (b)
1 Solar Rp5.150/liter 3.060 liter Rp15.759.000
2 Benang cuki 29.000/kg 1.256,13 kg 36.427.625
3 Benang jahit 30.000/kg 251,23 kg 7.536.750
4 Plastik 2.500 per pcs 50.245 pcs 125.612.500
5 Karung 2.500 per pcs 50.245 pcs 125.612.500
6 Renda 1.000 per pcs 50.245 pcs 50.245.000
Total Rp361.193.375

Total biaya dihitung dengan cara mengkalikan harga perolehan

setiap bahan dengan total pemakaian, dengan menghitung dengan cara

tersebut maka diperoleh biaya setiap bahan yaitu total biaya bahan

bakar solar sebesar Rp15.759.000, biaya benang cuki dan benang jahit

sebesar Rp36.427.625 dan Rp7.536.750.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Biaya terbesar ada pada bahan baku plastik, karung dan renda

dengan rincian biaya plastik dan karung sebesar Rp125.612.500 serta

biaya renda sebesar Rp50.245.000 sehingga total biaya bahan habis

pakai adalah sebesar Rp361.193.375. Total biaya bahan habis pakai

akan digunakan untuk menghitung alokasi biaya per produk yang akan

dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 5.15: Biaya Bahan Habis Pakai per Produk


Nama Ukuran Total Produksi Biaya per Unit Biaya per Produk
No
Produk (cm) (a) (b) (c) = (a) x (b)
180 2.750 Rp7.189 Rp19.768.769
160 2.650 7.189 19.049.904
Kasur Kain 140 2.200 7.189 15.815.015
1
Satin 120 1.800 7.189 12.939.558
100 1.900 7.189 13.658.422
80 2.750 7.189 19.768.769
180 4.350 7.189 31.270.598
160 3.550 7.189 25.519.683
Kasur Kain 140 3.625 7.189 26.058.831
2
Katun 120 3.125 7.189 22.464.510
100 2.845 7.189 20.451.690
80 3.600 7.189 25.879.115
180 3.025 7.189 21.745.646
160 2.600 7.189 18..690.472
Kasur Kain 140 2.325 7.189 16.713.595
3
Semi 120 2.050 7.189 14.736.718
100 1.800 7.189 12.939.558
80 3.300 7.189 23.722.522
Total 361.193.375

Biaya per unit adalah Rp7.189 dihitung dengan cara membagi total

biaya bahan habis pakai sebesar Rp361.193.375 dengan total produksi

sebesar 50.245 unit.Biaya bahan habis pakai per unit digunakan untuk

menghitung jumlah biaya per produk dengan dasar perhitungan jumlah

unit yang diproduk dikalikan dengan biaya per unit unit. Perhitungan

biaya bahan habis pakai dapat dilihat pada perhitungan berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Biaya per unit = Total Biaya / Total produksi

= Rp361.4193.375 / 50.245

= Rp7.189 per unit

Biaya per produk = Jumlah produk × biaya per unit

= 2.750 unit × Rp7.189

= Rp19.768.769 (kasur kain satin 180)

b. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung dalam proses

produksi yang meliputi proses pengolahan kapukdan proses finishing

pada UD. Berkah Agung adalah sebagai berikut:

Tabel 5.16: Biaya Tenaga Kerja Proses Pengolahan Kapuk dan


Finishing
No Tenaga Kerja Jumlah Upah per hari Hari Kerja Total Biaya
1 Proses Kapuk 10 orang Rp50.000 306 Hari Rp153.000.000
2 Proses Finishing 10 orang 50.000 306 Hari Rp153.000.000

Hari kerja tenaga kerja pada proses pengolahan kapuk dan

finishing adalah sama, Perkiraan rata-rata hari kerja setiap karyawan

pada proses pengolahan kapuk adalah sebesar 306 hari dan untuk

proses finishing rata-rata sebesar 306 hari dengan 306 hari masa

produksi tahun 2017. Hari kerja perusahaan adalah hari senin sampai

dengan hari sabtu sehingga perusahaan memperkirakan waktu

produksi adalah 365 hari dikurangi hari minggu dalam 1 tahun yaitu

49 dan 10 hari libur nasional. Total biaya dihitung dengan cara sebagai

berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Total Biaya proses pengolahan Kapuk:

= hari kerja karyawan × jumlah karyawan × upah karyawan

= 306 × 10 karyawan × Rp50.000

= Rp153.000.000

Tabel5.17:Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung


(ProsesPengolahan Kapuk)
Biaya Proses Kapuk
Total Produksi Persentase Biaya per
Ukuran Total Biaya
No (unit) (%) Produk
Produk (c)
(a) (b) (d) = (b) x (c)
180 2.750 5,47 8.373.968
160 2.650 5,27 8.069.460
140 2.200 4,38 6.699.174
1
120 1.800 3,58 5.481.142
100 1.900 3,78 5.785.650
80 2.750 5,47 8.373.968
180 4.350 8,66 13.246.094
160 3.550 7,07 10.810.031
140 3.625 7,21 11.038.412
2 Rp153.000.000
120 3.125 6,22 9.515.872
100 2.845 5,66 8.663.250
80 3.600 7,16 10.962.285
180 3.025 6,02 9.211.364
160 2.600 5,17 7.917.206
140 2.325 4,63 7.079.809
3
120 2.050 4,08 6.242.412
100 1.800 3,58 5.481.142
80 3.300 6,57 10.048.761
Total 50.245 100% Rp153.000.000

Dalam proses pengolahan kapuk dari bahan mentah menjadi

kapuk siap pakai dibutuhkan 10 pekerja dengan Jam Kerja selama 8

jam per hari. Total biaya tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan

untuk mengolah kapuk sebesarRp153.000.000 per tahun dengan

rincian jumlah hari yang dibutuhkan adalah 306 hari pada tahun 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

namun terdapat karyawan yang tidak hadir disetiap bulanya sehingga

setiapkaryawan berbeda-beda upah yang diterima pada setiap

bulannya. Upah yang diberikan pada karyawan sebesar Rp50.000 per

hari. Pembebanan pada setiap produk dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Total Biaya
Pembebanan per produk: Total Produksi 𝑥 total produksi per produk

Rp 153,000,000.00
: 𝑥 2750
50245 unit

: Rp8.373.968( Produk 180 satin)

Tabel 5.18:Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (ProsesFinishing)


Biaya Proses Kapuk
Total Produksi Persentase Biaya per
Ukuran Total Biaya
No (unit) (%) Produk
Produk (c)
(a) (b) (d) = (b) x (c)
180 2.750 5,47 8.373.968
160 2.650 5,27 8.069.460
140 2.200 4,38 6.699.174
1
120 1.800 3,58 5.481.142
100 1.900 3,78 5.785.650
80 2.750 5,47 8.373.968
180 4.350 8,66 13.246.094
160 3.550 7,07 10.810.031
140 3.625 7,21 11.038.412
2 Rp153.000.000
120 3.125 6,22 9.515.872
100 2.845 5,66 8.663.250
80 3.600 7,16 10.962.285
180 3.025 6,02 9.211.364
160 2.600 5,17 7.917.206
140 2.325 4,63 7.079.809
3
120 2.050 4,08 6.242.412
100 1.800 3,58 5.481.142
80 3.300 6,57 10.048.761
Total 50.245 100% Rp153.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pada proses finishing, jumlah tenaga kerja dan biaya upah per

hari sama dengan proses pengolahan kapu. Pada proses finishing,

karyawan yang hadir pada tahun 2017 diperkirakan sama

dibandingkan proses pengolahan kapuk, sehingga biaya yang

dikeluarkan sama karena karyawan pada kedua proses melakukan

aktiitas dipabrik. Berbeda dengan proses pengolahan kain yang upah

didasarkan jumlah kain yang diselesaikan, pada proses pengolahan

kapuk dan finishing dilakukan dipabrikdengan pengawasan oleh

petugas. Pemberian upah diberikan sama dan jumlah tenaga kerja

yang dibutuhkan sama.

Tabel 5.19: Total Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung per Produk
Biaya Proses Biaya
Nama Ukuran Total Biaya
No Kapuk Finishing
Produk Produk (c) = (a) + (b)
(a) (b)
180 Rp8.373.968 Rp8.373.968 Rp16.747.935
160 8.069.460 8.069.460 16.138.919
Kasur Kain 140 6.699.174 6.699.174 13.398.348
1
Satin 120 5.481.142 5.481.142 10.962.285
100 5.785.650 5.785.650 11.571.301
80 8.373.968 8.373.968 16.747.935
180 13.246.094 13.246.094 26.492.188
160 10.810.031 10.810.031 21.620.062
Kasur Kain 140 11.038.412 11.038.412 22.076.824
2
Katun 120 9.515.872 9.515.872 19.031.744
100 8.663.250 8.663.250 17.326.500
80 10.962.285 10.962.285 21.924.570
180 9.211.364 9.211.364 18.422.729
160 7.917.206 7.917.206 15.834.411
Kasur Kain 140 7.079.809 7.079.809 14.159.618
3
Semi 120 6.242.412 6.242.412 12.484.824
100 5.481.142 5.481.142 10.962.285
80 10.048.761 10.048.761 20.097.522
Total Rp153.000.000 Rp153.000.000 Rp306.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Biaya Depresiasi Mesin, Gedung dan Kendaraan.

Biaya depresiasi mesin, gedung dan kendaraan menggunakan

metode garis lurus.Harga perolehan mesin, gedung dan kendaraan

diketahui berdasarkan harga beli dan perkiraan pemilik usaha serta

nilai residu berasal dari perkiraan pemilik usaha.Rincian data

depresiasi UD. Berkah Agung adalah sebagai berikut:

Tabel 5.20: Harga Perolehan Mesin, Bangunan dan Kendaraan


Harga Perolehan Mesin
No. Nama Harga Perolehan Jumlah Umur Ekonomis
1 Mesin Molen Rp45.000.000 1 15 tahun
2 Mesin Potong 550.000 3 5 tahun
3 Mesin Jahit 3.500.000 15 10 tahun
4 Penggaris Kayu 150.000 5 5 tahun
5 Gunting 20.000 5 1 tahun
Harga Perolehan Bangunan
No. Nama Harga Perolehan Jumlah Umur Ekonomis
1 Rumah Produksi Rp1.000.000.000 1 15 tahun
2 Pabrik 1 1.000.000.000 1 20 tahun
3 Pabrik 2 750.000.000 1 20 tahun
Harga Perolehan Kendaraan
No. Nama Harga Perolehan Jumlah Umur Ekonomis
1 Truk Rp160.000.000 1 10 tahun
2 Puso 250.000.000 1 15 tahun

Harga perolehan digunakan untuk menghitung biaya depresiasi,

menggunakan data harga perolehan, jumlah unit dan umur

ekonomis.Perhitungan biaya depresiasi menggunakan metode garis

lurus dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Biaya depresiasi=[(Harga Perolehan – Nilai Residu) : Umur

Ekonomis]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Rumus diatas berlaku untuk semua biaya depresiasi yang dihitung,

yang membedakanadalah jumlah unit depresiasi karena harus dikalikan

dengan jumlah unit seperti pada mesin potong, mesin jahit, penggaris

dan gunting.

Tabel 5.21: Biaya Depresiasi Mesin dan Alat kerja


Jumlah Biaya
No Nama Biaya Depresiasi Jumlah
Depresiasi
1 Mesin Molen Rp2.333.333 1 Rp2.333.333
2 Mesin Potong 80.000 3 240.000
3 Mesin Jahit 275.000 15 4.125.000
Penggaris
4 25.000 5 125.000
Kayu
5 Gunting 18.000 5 90.000

Beban depresiasi mesin dan alat kerja terdiri dari mesin molen,

mesin potong, mesin jahit, penggaris kayu dan gunting.Harga

perolehan didasarkan pada harga beli barang tersebut berdasarkan data

perusahaan.Perusahaan menggunakan metode garis lurus dalam

menentukan depresiasi pada Mesin dan alat kerja yang ada

diperusahaan, mesin molen dibeli pada tahun 2008 dengan harga

perolehan Rp45.000.000 dengan nilai residu diperkirakan sebesar

Rp10.000.000 berdasarkan perkiraan pemilik usaha dan dapat bertahan

selama 15 tahun pemakaian.

Beban depresiasi mesin molen dihitung dengan rumus:

= [(Harga Perolehan – Nilai Residu) : Umur Ekonomis]

= [(Rp45.000.000 - Rp10.000.000) : 15 tahun]

= Rp2.333.333,33 per tahun


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Beban Depresiasi Mesin Potong

= [(Harga Perolehan – Nilai Residu) : Umur Ekonomis]

= [(Rp550.000 - Rp150.000) :5 tahun]

= Rp80.000 per tahun

Beban Depresiasi Mesin Jahit

= [(Harga Perolehan – Nilai Residu) : Umur Ekonomis]

= [(Rp3.500.000 - Rp750.000) : 10 tahun]

= Rp275.000 per tahun

Beban Depresiasi Penggaris Kayu

= [(Harga Perolehan – Nilai Residu) : Umur Ekonomis]

= [(Rp150.000 - Rp25.000) : 5 tahun]

= Rp25.000 per tahun

Beban Depresiasi Gunting

= [(Harga Perolehan – Nilai Residu) : Umur Ekonomis]

= [(Rp20.000 - Rp2.000) : 1 tahun]

= Rp18.000 per tahun

Tabel 5.22: Biaya Depresiasi Gedung dan Kendaraan


Harga Umur Biaya
Nilai Residu
No Nama Perolehan Ekonomis Depresiasi
(b)
(a) (c) (d) =(a)-(b)/(c)
Rumah
1 Rp1.000.000.000 Rp250.000.000 15 tahun Rp50.000.000
Produksi
2 Pabrik 1 1.000.000.000 250.000.000 20 tahun 37.500.000
3 Pabrik 2 750.000.000 150.000.000 20 tahun 30.000.000
4 Truk 160.000.000 35.000.000 10 tahun 12.500.000
5 Puso 250.000.000 50.000.000 15 tahun 13.333.333

Metode depresiasi yang digunakan untuk menghitung beban

depresiasi adalah metode garis lurus. Nilai residu atas rumah produksi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pabrik 1 dan pabrik 2 didasarkan menurut perkiaraan pemilik

usahaRumus yang digunakan untuk menghitung beban depresiasi

adalah sebagai berikut:

Beban Depresiasi Rumah produksi

= [(Rp1.000.000.000 - Rp250.000.000) :15]

= Rp750.000.000 : 15

= Rp50.000.000 per tahun

Beban Depresiasi Pabrik 1

= [(Rp1.000.000.000 - Rp250.000.000) : 20]

= Rp750.000.000 : 20

=Rp37.500.000 per tahun

Beban Depresiasi Pabrik 2

= [(Rp750.000.000 –Rp150.000.000) : 20]

= Rp750.000.000 : 20

=Rp37.500.000 per tahun

Beban Depresiasi Truk

= [(Rp160.000.000 - Rp 35.000.000) :10]

= Rp125.000.000 : 10

= Rp12.500.000 per tahun

Beban Depresiasi Puso

= [(Rp250.000.000- Rp50.000.000) :15]

= Rp200.000.000 : 15

= Rp13.333.333,33 per tahun


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Perhitungan biaya depresiasi mesin dan alat kerja berbeda

dengan perhitungan depresiasi gedung dan kendaraan, hal ini karena

pada perhitungan biaya depresiasi mesin dan alat kerja harus

didesuaikan dengan jumlah unit mesin dan alat sehingga bisa diketahui

total biaya depresiasi mesin dan alat kerja. Langkah berikutnya adalah

menjumlah semua biaya depresiasi mesin, alat kerja, gedung dan

kendaraan untuk mengetahui total biaya depresiasi per tahun.

Tabel 5.23: Total Biaya Depresiasi


No Nama Biaya Depresiasi
1 Mesin Molen Rp2.333.333
2 Mesin Potong 240.000
3 Mesin Jahit 4.125.000
4 Penggaris Kayu 125.000
5 Gunting 90.000
6 Rumah Produksi 50.000.000
7 Pabrik 1 37.500.000
8 Pabrik 2 30.000.000
9 Truk 12.500.000
10 Puso 13.333.333
Total Rp150.246.667

Total biaya depresiasi mesin, alat kerja, gedung dan kendaraan

adalah Rp150.246.667 melalui perhitungan dengan menggunakan

metode garis lurus. Jumlah biaya depresiasi mesin yang terdiri dari

mesin molen, mesin potong dan mesin jahit adalah sebesar

Rp6.193.333, jumlah biaya alat kerja Rp215.000 yang terdiri dari

penggris kayu dan gunting.Jumlah biaya depresiasi gedung adalah

sebesar Rp117.500.000 dan biaya depresiasi kendaraan sebesar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Rp25.833.333. Jumlah setiap depresiasi digunakan untuk menghitung

jumlah biaya overhead pabrik.

Tabel 5.24: Biaya Depresiasi per Produk


Biaya Depresiasi per
Ukuran Total Produksi (unit) Persentase (%)
Produk Produk
(cm) (a) (b) = (a)/(*)
(c) = (b) x (**)
180 2.750 5.47 Rp8.223.272.63
160 2.650 5.27 7.924.244.54
Kasur
140 2.200 4.38 6.578.618.10
Lantai
120 1.800 3.58 5.382.505.72
Satin
100 1.900 3.78 5.681.533.82
80 2.750 5.47 8.223.272.63
180 4.350 8.66 13.007.722.16
160 3.550 7.07 10.615.497.40
Kasur
140 3.625 7.21 10.839.768.47
Lanta
120 3.125 6.22 9.344.627.99
Katun
100 2.845 5.66 8.507.349.32
80 3.600 7.16 10.765.011.44
180 3.025 6.02 9.045.599.89
160 2.600 5.17 7.774.730.49
Kasur 140 2.325 4.63 6.952.403.22
Lantai
120 2.050 4.08 6.130.075.96
Semi
100 1.800 3.58 5.382.505.72
80 3.300 6.57 9.867.927.16
Total Depresiasi 50.245* 100% Rp150.246.667**

d. Biaya Listrik

Biaya listrik yang digunakan perusahaan berfokus pada pabrik 1

dan pabrik 2 karena proses produksi berada pada pabrik 1 dan pabrik 2

maka biaya listrik yang dihitung adalah biaya listrik pada pabrik 1 dan

pabrik 2

Tabel 5.25: Pemakaian Listrik


Biaya Listrik
No Jenis Pemakaian Daya Jumlah Total Pemakaian
1 Lampu LED Highbay 70 watt 2 140 watt 10 jam per hari
2 Lampu Biasa 45 watt 4 180 watt 10 jam per hari
3 Mesin Potong 250 watt 3 750 watt 8 jam per hari
4 Mesin Jahit 60 watt 15 900 watt 8 jam per hari
Kategori Industri 2200V dengan tarif dasar listrik per kWh sebesar Rp1.467,28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Perhitungan pemakain listrik dan tarif berdasarkan data pemilik

usaha dengan dasar perkriaan dalam daya dan jumlah alat elektronik

yang digunakan pada proses produksi. Biaya listrik akan digunakan

untuk perhitungan dan analisis pada tabel 5.26 mengenai biaya untuk

setiap jenis pemakian dan tabel 5.27 mengenai total biaya listrik dan

jumlah biaya yang dibebankan pada setiap produk.

Tabel 5.26: Total Biaya Listrik


Lama
No Jenis Pemakaian Total Pemakaian Tarif (Rp/kWh)
Produksi
Lampu LED
1 140 watt 10 jam 306 Hari Rp1.467,28
Highbay
2 Lampu biasa 180 watt 10 jam 306 Hari 1.467,28
3 Mesin Potong 750 watt 8 jam 306 Hari 1.467,28
4 Mesin Jahit 900 watt 8 jam 306 Hari 1.467,28

Total
No Jenis Pemakaian kWh Biaya Total Biaya
Daya
Lampu LED
1 1.400 1,4 2.054,19 Rp628.582,75
Highbay
2 Lampu biasa 1.800 1,8 2.641,10 808.177,82
3 Mesin Potong 6.000 6,0 8.803,68 2.693.926,08
4 Mesin Jahit 7.200 7,2 10.564,42 3.232.711,30
Total Rp7.363.397,95

Tarif dasar listrik yang dipakai adalah tarif yang berlaku pada

akhir Desember 2017 kategori industri dengan tarif adjustment

golongan I-1/2200V, besaran tarif per kWh adalah Rp 1,467.28.

Perhitungan diawali dengan menghitung daya dalam kWh untuk setiap

alat elektronik yang dipakai agar mempermudah dalam perhitungan

biaya yang didasarkan pada tariff per kWh. Total daya dihitung dengan

rumus: Total daya per item/1000 sehingga didapat total daya dalam

ukuran kWh kemudian dikali dengan total daya kWh sehingga

diperoleh total biaya sebesar Rp7.363.397,93.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.27: Alokasi Biaya Listrik per Produk


Ukuran Total Produksi
Produk Persentase(%) Biaya per Produk
(cm) (unit)
180 2.750 5.47 Rp403.012,13
160 2.650 5.27 388.357,14
Kasur 140 2.200 4.38 322.409,70
Lantai
Katun 120 1.800 3.58 263.789,76
100 1.900 3.78 278.444,74
80 2.750 5.47 403.012,13
180 4.350 8.66 637.491,91
160 3.550 7.07 520.252,02
Kasur 140 3.625 7.21 531.243,26
Lantai
Satin 120 3.125 6.22 457.968,33
100 2.845 5.66 416.934,37
80 3.600 7.16 527.579,51
180 3.025 6.02 443.313,34
160 2.600 5.17 381.029,65
Kasur 140 2.325 4.63 340.728,44
Lantai
Semi 120 2.050 4.08 300.427,22
100 1.800 3.58 263.789,76
80 3.300 6.57 483.614,55
Total 50.245 100% Rp 7,363,397.95

Diperoleh data perhitungan biaya listrik PLN untuk setiap produk

yang dihasilkan adalah sebagai diatas, perhitungan biaya per produk

Total Biaya Listrik


dihitung dengan rumus: x jumlah unit produksi. Total
Total Produksi

biaya listrik PLN yang harus dibayarkan oleh perusahaan adalah

Rp7.363.397,95dan dibebankan pada produk berdasarkan jumlah unit

yang di hasilkan.

e. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik

Total perhitungan overhead pabrik pada UD. Berkah Agung dapat

dilihat pada tabel berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.28: Total Biaya Overhead pabrik


No Nama Biaya Total Biaya
1 Biaya Bahan Habis Pakai Rp361.193.374
3 Biaya Tenaga Kerja TL 306.000.000
4 Beban Depresiasi Mesin 6.913.333
5 Beban Depresiasi Gedung 117.500.000
6 Beban Depresiasi Kendaraan 25.833.333
7 Biaya Listrik 7.363.398
Total Rp824.803.438

Berdasarkan perhitungan biaya overhead pabrik UD. Berkah

Agung yang meliputi biaya bahan penolong, biaya habis pakai,biaya

tenaga kerja tidak langsung, beban depresiasi mesin, beban depresiasi

gedung, beban depresiasi kendaraan dan biaya listrik yang dihitung

pada tabel 5.11 sampai Tabel 5.27. Maka besar biaya overhead pabrik

sebesar Rp824.803.438. Alokasi biaya overhead pabrik yang

dibebankan untuk setiap unit adalah sama, maka biaya overheadpabrik

per unit dapat dihitung dengan cara:

Biaya overheat pabrik per unit

Total Biaya Overhead pabrik


=
Total produksi

Rp824.803.438
= 50.245 unit

= Rp16.416per unit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.29: Biaya Overhead pabrik per Produk


Nama Ukuran Total Persentase BOP per
Total Biaya
Produk (cm) Produksi(unit) (%) Produk
180 2.750 5.47 Rp45.142.988
160 2.650 5.27 43.501.425
Kasur Kain 140 2.200 4.38 36.114.391
Satin 120 1.800 3.58 29.548.138
100 1.900 3.78 31.189.701
80 2.750 5.47 45.142.988
180 4.350 8.66 71.408.000
160 3.550 7.07 58.275.494
Kasur Kain 140 3.625 7.21 59.506.667
Rp824.803.438
Katun 120 3.125 6.22 51.298.851
100 2.845 5.66 46.702.474
80 3.600 7.16 59.096.276
180 3.025 6.02 49.657.287
160 2.600 5.17 42.680.644
Kasur Kain 140 2.325 4.63 38.166.345
Semi 120 2.050 4.08 33.652.046
100 1.800 3.58 29.548.138
80 3.300 6.57 54.171.586
Total 50.245 100% Rp824.803.438

Biaya overhead pabrik per produk digunakan untuk menghitung

Harga Pokok Produksi untuk setiap produk. Alokasi biaya BOP per

produk dihitung dengan membagi total biaya BOP dengan total unit

yang dihasilkan untuk setiap produk. Langkah selanjutnya adalah

dengan mengkalikan dengan jumlah unit yang dihasilkan. Contoh

perhitungan BOP per produk dapat dilihat sebagai berikut:

BOP per Produk (kain satin 180):

Unit produk yang dihasilkan


= Total BOP × Total Produksi

2.750
= Rp824.803.438×
50.245

= Rp45.142.988
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Perhitungan Harga Pokok Produksi

Perhitungan Harga Pokok Produksi menggunakan pendekatan full

costing, berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 5.1 sampai Tabel 5.30 maka

perhitungan Harga pokok produksi dengan pendekatan full costing

menggunakan rumus sebagai berikut:

Biaya Bahan Baku Rp xxxx


Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xxxx
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp xxxx
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp xxxx +
Harga Pokok Produksi Rp xxxx

1. Pengumpulan Data Harga Pokok Produksi

Tabel 5.30: Harga Pokok Produksi


No Nama Biaya Total Biaya
1 Biaya Bahan Baku Rp5.458.610.000
2 Baya Tenaga Kerja Langsung 373.083.000
3 Biaya Overhead Pabrik 824.803.438
Harga Pokok Produksi Rp6.656.496.438

Berdasarkan perhitungan Harga Pokok Produksi dengan

menggunakan pendekatan full costing¸total harga pokok produksi

perusahaan UD. Berkah Agung sebesar Rp6.656.496.438untuk 50.245 unit

yang diproduksi tahun 2017. Pendekatan full costing berfokus pada biaya

secara keseluruhan yang terjadi pada produksi perusahaan yaitu biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead

pabrik.Perhitungan harga pokok produksi dengan pendekatan full costing

berfokus pada biaya yang ada pada proses, ada perbedaan perhitungan

harga pokok produksi menurut perusahaan dengan teori. Perusahaan tidak

memiliki persediaan barang dagang awal dan barang dagang akhir maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

besaran persediaan barang dagang awal dan akhir dianggap memiliki 0

atau tidak ada.Total biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik diasumsikan sama

dengan harga pokok produksi karena tidak ada persediaan barang dagang

awal dan persediaan barang dagang akhir.

2. Perhitungan Harga Pokok Produksi

Tabel 5.31: Harga Pokok Produksi per Produk


Harga Pokok
Nama Ukuran BBB BTKL BOP
Produksi
Produk (cm) (a) (b) (c)
(d)=(a)+(b)+(c)
180 Rp383.350.000 Rp23.925.000 Rp45.142.988 Rp452.417.988
160 309.520.000 21.465.000 43.501.425 374.486.425
Kasur 140 224.840.000 16.060.000 36.114.391 277.014.391
Kain
Satin 120 157.680.000 10.620.000 29.548.138 197.848.138
100 138.700.000 9.310.000 31.189.701 179.199.701
80 160.600.000 12.375.000 45.142.988 218.117.988
180 664.680.000 40.020.000 71.408.000 776.108.000
160 460.080.000 30.175.000 58.275.494 548.530.494
Kasur 140 414.700.000 26.462.500 59.506.667 500.669.167
Kain
Katun 120 310.000.000 20.625.000 51.298.851 381.923.851
100 238.980.000 16.785.500 46.702.474 302.467.974
80 247.680.000 18.720.000 59.096.276 325.496.276
180 480.975.000 30.552.500 49.657.287 561.184.787
160 353.600.000 24.440.000 42.680.644 420.720.644
Kasur 140 281.325.000 20.227.500 38.166.345 339.718.845
Kain
Semi 120 217.300.000 16.400.000 33.652.046 267.352.046
100 163.800.000 13.140.000 29.548.138 206.488.138
80 250.800.000 21.780.000 54.171.586 326.751.586
Total Rp5.458.610.000 Rp373.083.000 Rp824.803.438 Rp6.656.496.438
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Perhitungan Harga Pokok Produksi per Unit dihitung dengan cara

menambah biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead

pabrik per unit. Perhitungan Harga Pokok Produksi per unit adalah sebagai

berikut:

Bahan Baku: Kapuk Rp80.000


Kain Rp59.400
Tenaga Kerja Langsung: Rp8.700
Biaya Overhead Pabrik: Rp16.416 +
Harga Pokok Produksi Rp164.516(kasur satin 180)

Harga pokok produksi produk kasur kain satin ukuran 180 adalah sebesar

Rp164.516 dengan menjumlahkan biaya per produk, perhitungan harga

pokok produksi dapat dihitungan dengan cara lain yaitu dengan membagi

jumlah harga pokok produksi per produk pada tabel 5.31 dengan jumlah

produk yang dihasilkan pada tabel 5.1

Harga Pokok Produksi per unit : Rp452.417.988 / 2.750


: Rp164.516

D. Perhitungan Harga Jual menggunakan Cost Plus Pricing

Perhitungan harga jual produk menggunakan metode Cos Plus Pricing

adalah dengan menjumlahkan semua biaya produksi yaitu harga pokok

produksi ditambah dengan persentase markup. Persentase markup dihitung

dengan cara menjumlah biaya non produksi dengan laba bersih lalu dibagi

dengan harga pokok produksi, maka langkah pertama setelah mengetahui

harga pokok produksi adlaah menentukan besaran persentase markup.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Perhitungan Biaya non Produksi

Berdasarkan hasil wawancara, biaya non produksi yang ada di UD.

Berkah Agung adalah biaya penjualan dan biaya administrasi. Biaya

penjualan mencakup biaya angkut untuk mengirim produk ke daerah

padang, palembang dan jambi dengan biaya sebesar Rp21.500.000 untuk

sekali pengiriman. Selain biaya angkut terdapat biaya surat jalan untuk

mengantisipasi dalam perjalanan karena pengiriman ini dilakukan antar

pulau sehingga memerlukan surat jalan dari polres setempat, biaya untuk

mengurus surat jalan adalah sebesar Rp250.000 untuk sekali pengiriman

dan biaya angkut belum termasuk biaya bongkar muat sehingga

perusahaan membutuhkan buruh angkut sebanyak 20 orang dalam

membantu pengepakan dengan biaya per buruh sebesar Rp35.000.

Biaya administrasi yang ada diperusahaan adalah biaya nota, pulpen

dan cap untuk keperluan admiinitrasi, pencatatan dan mengurus perijinan

dan berdasarkan wawancara biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan

membeli buku nota, pulpen cap dan keperluan adminitrasi adalah sebesar

Rp125.000. selain itu terdapat biaya gaji eksekutif yaitu kepala produksi,

kepala gudang dan kepala administrasi. Gaji pemilik usaha adalah

Rp6.000.000, kepala gudang sebesar Rp4.500.000 dan bagian adminitrasi

sebesar Rp4.500.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.32: Biaya Non Produksi


No Nama Biaya Kategori Biaya Jumlah per Bulan Total 1 Tahun
1 Biaya Penjualan Biaya Angkut Rp21.500.000 Rp258.000.000
Biaya Surat Jalan 250.000 3.000.000
Gaji Buruh Angkut 700.000 8.400.000
2 Biaya Adminitrasi Biaya Nota,Pulpen dan Cap 125.000 1.500.000
Gaji Ekekutif 15.000.000 180.000.000
Total Rp450.900.000

gaji eksekutif dihitung dengan menjumlah gaji pemilik usaha,

kepala gudang dan bagian administrasi.Biaya non produksi yang terdiri

dari biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum dihitung per bulan

sehingga harus disesuaikan dengan jumlah biaya dalam 1 tahun dengan

mengkalikan biaya per bulan dengan 12 bulan sehingga didapat total biaya

non produksi secara keseluruhan.

Tabel 5.33: Biaya Non Produksi per Produk


Total Biaya Per
Nama Ukuran Persentase (%) Total Biaya
Produksi Produk
Produk (cm) (a) (b)
(unit) (c)=(a)x(b)
180 2.750 5.47 Rp24.678.575
160 2.650 5.27 23.781.172
Kasur
Kain 140 2.200 4.38 19.742.860
Satin 120 1.800 3.58 16.153.249
100 1.900 3.78 17.050.652
80 2.750 5.47 24.678.575
180 4.350 8.66 39.037.019
160 3.550 7.07 31.857.797
Kasur
140 3.625 7.21 32.530.849
Kain Rp450.900.000
120 3.125 6.22 28.043.835
Katun
100 2.845 5.66 25.531.108
80 3.600 7.16 32.306.498
180 3.025 6.02 27.146.432
160 2.600 5.17 23.332.471
Kasur
140 2.325 4.63 20.864.613
Kain
120 2.050 4.08 18.396.756
Semi
100 1.800 3.58 16.153.249
80 3.300 6.57 29.614.290
Total 50.245 100% Rp450.900.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Perhitungan biaya non produksi per produk digunakan untuk

menghitung persentase markup untuk setiap produknya dengan dasar biaya

non produksi, laba yang diharapkan dan harga pokok produksi. Biaya non

produksi per produk dihitung dengan cara mengkalikan total produksi

setiap produk dalam persentase dengan total biaya non produksi sehingga

didapat biaya produksi per produk.

Perhitungan biaya non produksi dapat dihitung dengan cara

membagi jumlah biaya non produksi per produk dengan jumlah unit yang

dihasilkan per produk.

Biaya non Produksi per unit : Rp24.678.575 / 2.750 unit

: Rp8.974 per unit ( kasur satin 180)

2. Menghitung laba yang diharapkan untuk menentukan Markup

Perusahaan menetapkan laba yang diingkan adalah sebesar 10%

dari total biaya bukan berdasarkan penjualan produk, besaran laba yang

diingkan digunakan untuk menghitung persentase markup berdasarkan

metode Cost Plus dengan dasar harga pokok produksi, biaya non

produksi, total biaya penuh dan laba yang diharapkan menurut metode

Cost Plus. Laba menurut cost plus dihitung dengan cara sebagai berikut:

Total Biaya Penuh = Harga Pokok Produksi + Biaya non Produksi

Laba yang diharapkan = Total Biaya Penuh x 15%


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.34: Laba yang diharapkan


Harga Pokok Biaya Non Total Biaya Laba yang
Nama Ukuran
Produksi Produksi Penuh diharapkan
Produk (cm)
(a) (b) (c) = (a) + (b) (c) x 15%
180 Rp452.417.988 Rp24.678.575 Rp477.096.563 Rp71.564.484
160 374.486.425 23.781.172 398.267.597 59.740.140
Kasur 140 277.014.391 19.742.860 296.757.251 44.513.588
Kain
Satin 120 197.848.138 16.153.249 214.001.387 32.100.208
100 179.199.701 17.050.652 196.250.353 29.437.553
80 218.117.988 24.678.575 242.796.563 36.419.484
180 776.108.000 39.037.019 815.145.019 122.271.753
160 548.530.494 31.857.797 580.388.291 87.058.244
Kasur 140 500.669.167 32.530.849 533.200.016 79.980.002
Kain
Katun 120 381.923.851 28.043.835 409.967.686 61.495.153
100 302.467.974 25.531.108 327.999.082 49.199.862
80 325.496.276 32.306.498 357.802.774 53.670.416
180 561.184.787 27.146.432 588.331.219 88.249.683
160 420.720.644 23.332.471 444.053.115 66.607.967
Kasur 140 339.718.845 20.864.613 360.583.458 54.087.519
Kain
Semi 120 267.352.046 18.396.756 285.748.802 42.862.320
100 206.488.138 16.153.249 222.641.387 33.396.208
80 326.751.586 29.614.290 356.365.876 53.454.881
Total Rp6.656.496.438 Rp450.900.000 Rp7.107.396.438 Rp1.066.109.466

3. Menghitung Persentase Markup

Penentuan markup dengan metode harga pokok produk atau Cost

Plus didasarkan dengan cara menambah laba yang diharapkan dengan

biaya penjualan dan biaya administrasi lalu dibagi dengan harga pokok

produksi yang sehingga didapat besaran persentase markup berdasarkan

metode harga pokok produk atau Cost Plus. Persentase markup ini akan

digunakan untuk menghitung harga jual dimana penentuan harga jual

menurut Cost Plus Pricingadalah dengan menambahkan sejumlah

markup atas harga pokok produk yang dijual .


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.35: Menghitung Persentase Markup


Biaya Non Laba yang Harga Pokok Persentase
Nama Ukuran Markup
Produksi diharapkan Produksi Markup
Produk (cm) (c) = (a) + (b)
(a) (b) (d) (c) / (d)
180 Rp24.678.575 Rp71.564.484 Rp96.243.059 Rp452.417.988 21,3

160 23.781.172 59.740.140 83.521.312 374.486.425 22,3


Kasur 140 19.742.860 44.513.588 64.256.448 277.014.391 23,2
Kain
Satin 120 16.153.249 32.100.208 48.253.457 197.848.138 24,4

100 17.050.652 29.437.553 46.488.205 179.199.701 25,9

80 24.678.575 36.419.484 61.098.059 218.117.988 28,0

180 39.037.019 122.271.753 161.308.772 776.108.000 20,8

160 31.857.797 87.058.244 118.916.041 548.530.494 21,7


Kasur 140 32.530.849 79.980.002 112.510.851 500.669.167 22,5
Kain
Katun 120 28.043.835 61.495.153 89.538.988 381.923.851 23,4

100 25.531.108 49.199.862 74.730.970 302.467.974 24,7

80 32.306.498 53.670.416 85.976.914 325.496.276 26,4

180 27.146.432 88.249.683 115.396.115 561.184.787 20,6

160 23.332.471 66.607.967 89.940.438 420.720.644 21,4


Kasur 140 20.864.613 54.087.519 74.952.132 339.718.845 22,1
Kain
Semi 120 18.396.756 42.862.320 61.259.076 267.352.046 22,9

100 16.153.249 33.396.208 49.549.457 206.488.138 24,0

80 29.614.290 53.454.881 83.069.171 326.751.586 25,4

Total Rp450.900.000 Rp1.066.109.466 Rp1.517.009.466 Rp6.656.496.439

4. Menghitung Harga Jual Produk berdasarkan metode Cost Plus Pricing

Perhitungan harga jual menurut cost plus pricing, Harga jual

ditentukan dengan menambah Harga Pokok Produksi dengan

markup.Besaran Total Biaya samadengan harga pokok produksi karena

perusahaan tidak memiliki persediaan barang dalam proses sehingga biaya

produksi Perusahaan menjadi harga pokok produksi. Perusahaan juga tidak

memiliki persediaan barang jadi, sehingga harga pokok produksi dijadikan

harga pokok penjualan.Perhitungan harga jual akan dijelaskan pada tabel

berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.36: Harga Jual Produk secara keseluruhan


Harga Pokok Persentase Besaran Total Harga
Nama Ukuran
Produksi Markup Markup Jual
Produk (cm)
(a) (b) (c) = (a) x (c) (d) = (a) + (c)
180 Rp452.417.988 21,3 Rp96.243.059 Rp548.661.047
160 374.486.425 22,3 83.521.312 458.007.737
Kasur Kain 140 277.014.391 23,2 64.256.448 341.270.839
Satin 120 197.848.138 24,4 48.253.457 246.101.595
100 179.199.701 25,9 46.488.205 225.687.906
80 218.117.988 28,0 61.098.059 279.216.047
180 776.108.000 20,8 161.308.772 937.416.772
160 548.530.494 21,7 118.916.041 667.446.535
Kasur Kain 140 500.669.167 22,5 112.510.851 613.180.018
Katun 120 381.923.851 23,4 89.538.988 471.462.839
100 302.467.974 24,7 74.730.970 377.198.944
80 325.496.276 26,4 85.976.914 411.473.190
180 561.184.787 20,6 115.396.115 676.580.902
160 420.720.644 21,4 89.940.438 510.661.082
Kasur Kain 140 339.718.845 22,1 74.952.132 414.670.977
Semi 120 267.352.046 22,9 61.259.076 328.611.122
100 206.488.138 24,0 49.549.457 256.037.595
80 326.751.586 25,4 83.069.171 409.820.757
Total Rp6.656.496.439 Rp1.517.009.466

Harga jual secara keseluruhan digunakan untuk menghitung harga

jual per unit dengan perhitungan yang akan dijelaskan pada tabel 5. 37

dibawah ini.

Tabel 5.37: Harga Jual Produk per Unit


Total Harga Total Produksi Harga Jual per
Nama Ukuran
Jual (unit) Unit
Produk (cm)
(a) (b) (c) = (a) / (b)
180 Rp548.661.047 2.750 Rp199.513
160 458.007.737 2.650 172.833
Kasur
140 341.270.839 2.200 155.123
Kain
120 246.101.595 1.800 136.723
Satin
100 225.687.906 1.900 118.783
80 279.216.047 2.750 101.533
180 937.416.772 4.350 215.498
160 667.446.535 3.550 188.013
Kasur
140 613.180.018 3.625 169.153
Kain
120 471.462.839 3.125 150.868
Katun
100 377.198.944 2.845 132.583
80 411.473.190 3.600 114.298
180 676.580.902 3.025 223.663
160 510.661.082 2.600 196.408
Kasur 140 414.670.977 2.325 178.353
Kain
120 328.611.122 2.050 160.298
Semi
100 256.037.595 1.800 142.243
80 409.820.757 3.300 124.188
Total 50.245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Total harga jual yang dihtung pada tabel 5.34 lalu dibagi dengan

total produksi setiap produk untuk menentukan harga jual produk per unit

berdasarkan perhitungan Cost Plus Pricing. Hasil perhitungan harga jual

menurut kajian teori akan dibandingkan dengan harga jual yang sudah

ditetapkan oleh perusahaan untuk mengetahui selisih yang terjadi antara

harga jual produk menurut perusahaan dan menurut kajian teori.

Dari hasil analisis data yang dilakukan diatas yaitu dengan

menerapkan metode Cost Plus Pricing dengan pendekatan full costing

E. Membandingkan Harga Jual Produk menurut Perusahaan dan Menurut

Metode Cost Plus Pricing

Perhitungan harga jual per unit menurut perusahaan dibandingkan

dengan perhitungan menggunakan cost plus pricing dengan menggunakan

tabel perbandingan harga jual untuk mengetahui selisih perhitungan harga jual

serta mengetahui persentase selisih harga.

Tabel 5.38: Harga Jual Produk menurut Perusahaan


Produk Ukuran Harga Jual
180 200.000
160 180.000
Kasur
140 160.000
Lantai
120 145.000
Satin
100 130.000
80 115.000
180 210.000
160 190.000
Kasur
140 170.000
Lanta
120 155.000
Katun
100 140.000
80 125.000
180 225.000
160 205.000
Kasur
140 185.000
Lantai
120 170.000
Semi
100 155.000
80 140.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha, harga jual yang

ditetapkan oleh perusahaan adalah seperti diatas dengan ketentuan harga jual

produk kasur kain satin lebih paling murah dibanding produk lainnya.

Perusahaan menetapkan harga berdasarkan perkiraan pemilik dengan

pertimbangan selain harga yang ditetapkan oleh pesaing selain dari biaya

produksi perusahaan sendiri. Turunan harga ukuran 180 ke 160 dan 140

diturunkan sebesar Rp20.000 sedangkan untuk produk 140 ke 120 dan

seterusnya turun sebesar Rp.15.000.

Tabel 5.39: Membandingkan Harga Jual Produk Menurut Perusahaan


dan Menurut Metode Cost Plus Pricing
Harga Jual Harga Jual
Nama Ukuran Menurut Menurut Cost Perbedaan Persentase
Produk (cm) Perusahaan Plus Pricing (c) = (a)-(b) (d) = (c)/(a)
(a) (b)
180 Rp200.000 Rp199.513 Rp487 0,24
160 180.000 172.833 7.167 3,98
Kasur 140 160.000 155.123 4.877 3,05
Kain
Satin 120 145.000 136.723 8.277 5,71
100 130.000 118.783 11.217 8,63
80 115.000 101.533 13.467 11,71
180 210.000 215.498 (5.498) (-2,62)
160 190.000 188.013 1.987 1,05
Kasur 140 170.000 169.153 847 0,50
Kain
Katun 120 155.000 150.868 4.132 2,67
100 140.000 132.583 7.417 5,30
80 125.000 114.298 10.702 8,56
180 225.000 223.663 1.337 0,59
160 205.000 196.408 8.592 4,19
Kasur 140 185.000 178.353 6.647 3,59
Kain
Semi 120 170.000 160.298 9.702 5,71
100 155.000 142.243 12.757 8,23
80 140.000 124.188 15.812 11,29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Harga Jual Produk pada 16 produk yang dihasilkan oleh

Perusahaan, 15 produk ditetapkan lebih tinggi dibanding menurut Cost

Plus Pricing dan 1 produk yaitu kasur kain katun ukuran 180cm

ditetapkan lebih rendah dari harga jual menurut kajian teori. Harga Jual

Produk kasur kain satin ditetapkan lebih tinggi disemua lini produk dengan

selisih pada produk ukuran 180 sebesar Rp487 (0,24%), 160 sebesar

Rp7.167 (3,98%), 140 sebesar Rp4.877 (3,05%), 120 sebesar Rp8.277

(5,71%) untuk ukuran 100 dan 80 memiliki selisih harga sebesar Rp11.217

(8,63%) serta Rp13.468 (11,71%). Selisih terbesar terjadi pada produk

kasur kain satin ukuran 80 cm sebesar Rp13.467 (11.71%) dan selisih

terkecil terjadi pada produk kasur kain satin ukuran 180 cm sebesar Rp487

(0,24%).

Harga Jual Produk kasur kain katun yang ditetapkanlebih tinggi

dibanding menurut kajian teori pada produk 160,140,120,100 dan

80sedangan untuk produk ukuran 180 ditetapkan lebih rendah, selisih pada

produk ukuran 180 sebesar Rp5.498 (-2,63%) dimana perusahaan

menetapkan harga lebih rendah dari perhitungan berdasarkan kajian teori,

selisih harga yang ditetapkan lebih tinggi dari kajian teori memiliki selisih

sebesar 160 sebesar Rp1.987 (1,05%), 140 sebesar Rp847 (0,50%), 120

sebesar Rp4.132 (2,67%) untuk ukuran 100 dan 80 memiliki selisih harga

sebesar Rp7.417 (4,10%) serta Rp10.702 (8,56%). Selisih terbesar terjadi

pada produk ukuran80 cm sebesar Rp10.702 (8,56%) dan selisih terkecil

terjadi pada produk ukuran 140 sebesar Rp847 (0,50%). Produk kasur kain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

katun ukuran 140 hampir mendekati perhitungan menurut kajian teori

dengan selisih dibawah 1%.Perusahaan menetapkan Harga Jual Produk

kasur kain semi juga ditetapkanlebih tinggi, selisih pada produk ukuran

180 sebesar Rp1.337 (0,59%), 160 sebesar Rp8.592 (4,19%), 140 sebesar

Rp6.647 (3,59%), 120 sebesar Rp9.702 (5,71%) untuk ukuran 100 dan 80

memiliki selisih harga sebesar Rp12.757 (8,23%) serta Rp15.812

(11,29%). Selisih terbesar terjadi pada produk kasur kain satin ukuran 80

cm sebesar Rp15.812 (11,29%) dan selisih terkecil terjadi pada produk

kasur kain satin ukuran 180 cm sebesar Rp1.337 (0,59%).

Berdasarkan perhitungan diatas terdapat selisih persentase diatas

10% yaitu terdapat pada produk kasur kain satin ukuran 80 sebesar 11,71%

dan produk kasur kain semi ukuran 80 dengan selisih presentase sebesar

11,29%. Selisih dengan presentase diatas 10% dianggap memliki selisih

yang tinggi dibanding produk lainya sehingga perusahaan perlu

menurunkan harga jual sebesar Rp3.000 sampai Rp5.000.

Setelah diterapkannya metode cost plus pricing dalam penentuan

harga jual produk pada UD. Berkah Agung dan melakukan analisis, selisih

harga yang timbul disebabkan perusahaan tidak melakukan perhitungan

harga jualberdasarkan biaya. Harga jual produk yang ditetapkan

didasarkan pada perkiraan pemilik yang dipengaruhi oleh pengalaman dan

harga jual yang ditetapkan oleh pesaing sehingga selisih yang timbul pada

setiap produk memiliki besaran yang beragam.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perhitungan Harga Jual pada 16 produk kasur lantai kain satin, kasur

lantai kain katun dan kasur lantai kain semi yang ditetapkan oleh UD.Berkah

Agung Kapuk Super, harga jual pada 15 produk ditetapkan lebih tinggi dan 1

produk ditetapkan lebih rendah dibanding harga jual produk jika dihitung

berdasarkan Cost Plus Prcing.Harga Jual 15 produk yang ditetapkan lebih

tinggi terdapat pada produk kasur kain satin ukuran 180, 160, 140, 120, 100

dan 80. Pada produk kasur kain katun harga yang ditetapkan oleh perusahaan

lebih tinggi dibanding Cost Plus Prcing terdapat pada produk ukuran 160, 140,

120, 100 dan ukuran 80. Produk kasur kain semi semua produk ditetapkan

lebih tinggi, produk yang ditetapkan lebih tinggi terdapat pada produk ukuran

180, 160, 140, 120, 100 dan 80. 1 produk kasur kain katun ukuran 180

ditetapkan lebih tinggi dari Cost Plus Pricing.

Selisih harga jual produk yang timbul memiliki selisih yang beragam

untuk setiap produk,15 produk yang ditetapkan lebih tinggi memiliki selisih

terbesar terjadi pada produk kasur lantai kain semi ukuran 80 sebesar

Rp15.812 (11,29%)dan selisih terkecil terdapat pada produk kasur lantai kain

satin ukuran 180 sebesar Rp487 (0,24%). Produk yang ditetapkan lebih rendah

yang terjadi pada produk kasur kain katun ukuran 180 dengan selisih harga

jual sebesar Rp5.498 (-2,62%)

94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Perbedaan selisih Harga Jual Produk disebabkan karena perusahaan

masih menggunakan penentuan harga jual berdasarkan intuisi dan perkiraan

pemilik usaha tanpa melakukan perhitungan harga pokok produk, biaya non

produksi dan markup secara akurat.

B. Keterbatasan Penelitian

Data yang dibutuhkan penelitian tidak didukung dokumen dan catatan

yang memadai sehingga peneliti kesulitan dalam merangkum data produksi

perusahaan yang dibutuhkan selain itu, perusahaan tidak melakukan

perhitungan harga jual sehingga peneliti hanya bisa membandingkan harga

jual yang sudah ditetapkan oleh perusahaan tanpa bisa membandingkan

perhitungan menurut perusahan.

C. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan penulis memberikan beberapa saran

yang dapat dipertimbangkan, antara lain:

Bagi Perusahaan:

1. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan perhitungan markupdapat

digunakan sebagai gambaran untuk rencana produksi dengan dasar

perhitungan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya overhead

dan biaya non produksi berdasarkan kajian teori.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. UD. Berkah Agungdapat menggunakan perhitungan harga jual

menurut kajian teori sebagai pertimbangan dalam mengambil

keputusan untuk menaikan harga jual pada produk kasur lantai kain

katun ukuran 180jika ingin mendapatkan labasesuai yang diharapkan

karena dengan harga jual yang sudah ditetapkan, perusahaan tidak

mencapai laba yang diharapkan sehingga dengan perhitungan menurut

kajian teori menjadi pertimbangan perusahaan jika ingin mencapai

laba yang diharapkan pada produk kasur kain katun ukuran 180.

3. Perhitungan harga jual menurut cost plus pricing dapat dijadikan

pertimbangan dalam menurunkan harga pada produk kasur kain satin

ukuran 80 dan kasur kain semi ukuran 80 karena memiliki selisih

persentase harga jual yang lebihi dari 10% sehingga perusahaan perlu

menurunkan harga sampai selisih harga jual yang ditetapkan

perusahaan dengan harga jual menurut kajian teori sebesar Rp3.000 –

Rp5.000.

Bagi Penelitian Selanjutnya:

1. Penelitian berikutnya bisa memilih perusahaan yang memiliki catatan

produksi secara lengkap yang disertai dengan dokumen yang memadai

agar memudahkan dalam mengumpulan data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Lilian Yulia. Evaluasi Strategi Penetapan Harga Jual dalam Bisnis
Gourmet Land Café. Universitas Ciputra, Surabaya.

Adimurni, Valentina. Evaluasi Harga Jual (Studi Kasus pada Usaha Karya Baru
Souvenir). Skripsi Universitas Sanata Dharma. Yokyakarta

Bustami, Bastian dan Nurlela. 2007. Akuntansi Biaya: Kajian Teori dan Aplikasi.
Edisi Pertama Cetakan Pertama. GRAHA ILMU. Yogyakarta

Bustami, Bastian dan Nurlela. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Jakarta.
Mitra Wacana Media, Jakarta.

Carter, William. 2009. Akuntansi Biaya “Cost Accounting”. Diterjemahkan oleh


Salemba Empat. Salemba Empat, Jakarta.

Cahyadi, Hendro. 2008. “Evaluasi Penentuan Harga Jual Toko Bakpao (Studi
Kasus pada Toko Bakpao Lengkongsari)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan.
Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

Dewi, Sofia Prima dan Kristanto, Septian Bayu. 2016. Akuntansi Biaya Edisi 2.
IN MEDIA. Bogor

Erawati dan Syafitri, Lili. 2012. “Analisis Harga Pokok Produksi Sebagai Dasar
Penentuan Harga Jual pada CV Harapan Inti Usaha Palembang”. Jurnal.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data, Palembang.

Felicia, Monica. Evaluasi Penentuan Harga Jual Produk (Studi Kasus pada
Kerajinan Agus Ceramics). Skripsi Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta

Firmansyah, Iman. 2016. Akuntansi Biaya itu Gampang. Dunia Cerdas. Bandung

Hansen, Don dan Mowen dalam Kwary, Deny Arnos. 2009. Akuntansi Manajerial.
Edisi Kedelapan. Salemba Empat,Jakarta.

Hansen, Don dan Mowen dalam Fitriasari, Dewi dan Kwary, Deny Arnos. 2014.
Akuntansi Manajerail. Edisi Kesembilan. Salemba Empat, Jakarta.
Ikhsan, Arfan. 2009. Akuntansi Manajemen Perusahaan Jasa. Graha Ilmu,
Yoyakarta.
Kamarudin, Ahmad. 2013. Akuntansi Manajemen : Dasar-dasar Konsep Biaya
dan Pengambilan Keputusan. Edisi Revisi 8. Rajawali Pers Bisnis, Jakarta.
Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian
Biaya. Edisi Kelima. STIE YKPN, Yogyakarta.

97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaar dan Rekayasa. Edisi


Ketiga. Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. UPP STIM YKPN. Yogyakrta

Natalia, Christanti dan Sabijono, Harijanto. 2012. “Penentuan Harga Jual


Produk dengan Menggunakan Metode Cost-Plus Pricing pada UD. Sinar
Sakti”. Universitas Sam Ratulangi. Manado

Riwayadi. 2014. Akuntansi Biaya Pendekatan Tradisional dan Kontemporer.


PT. Salemba Empat, Jakarta.

Riwayadi. 2016. Akuntansi Biaya: Pendekatan tradisional dan kontemporer. PT.


Salemba Empat. Jakarta

Samryn. 2012. Akuntansi Manajemen: informasi biaya untuk pengendalian


aktivitas operas dan inromasi. Jakarta. PT. Fajar Intertama Mandiri

Slat, Andre Hendri.2013.”Analisis Harga Pokok Produksi dengan Metode Full


Costing dalam Penentuan Harga Jual”.Jurnal.Universitas Sam Ratulangi
Manado. Manado

Sugiri, Slamet. 1999. Akuntansi Manajemen. Yokyakarta. Unit penerbit dan


percetakan – AMP YKPN

Suwito, Teguh. 2018. Potensi Perdagangan Kasur Kecamatan Karaban.


http://patikab.go.id. Diakses tanggal 15 Maret 2018.

Wasillah dan Firdaus Ahmad. 2009. Akuntansi Biaya. PT.Salemba Empat. Jakarta

Wauran, Desline. 2016. “Penetapan Harga Jual dengan Metode Cost Plus Pricing
pada Rumah Makan Soto Rusuk Ko’ Petrus cabang Magamas”Fakultas
Ekonomi Sam Ratulangi, Manado.

Widilestariningtas, Ony dan Anggadini, Sri Dewi. 2012. Akuntansi Biaya. Graha
Ilmu. Bandung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1

RekapanPenjualan UD. BerkahAgung KS

Ukura Januar Februar Agustu Novermbe Desembe


Produk Maret April Mei Juni Juli September Oktober TOTAL
n i i s r r
180 250 225 200 225 200 250 225 200 275 225 250 225 2750
160 225 225 250 200 225 225 200 250 225 200 225 200 2650
KasurLanta 140 200 200 200 150 200 200 150 200 200 150 200 150 2200
Satin 120 200 100 125 175 100 125 175 125 200 175 125 175 1800
100 200 150 150 150 150 150 200 150 150 150 150 150 1900
80 300 200 200 250 200 200 200 200 300 250 200 250 2750
180 400 350 375 400 450 300 350 400 325 300 350 350 4350
160 300 325 250 300 275 300 300 300 300 300 300 300 3550
KasurLantaiKatu 140 300 250 300 325 300 300 300 300 300 325 300 325 3625
n 120 250 275 275 250 250 275 250 275 275 250 250 250 3125
100 220 250 200 250 225 250 275 250 200 250 225 250 2845
80 350 250 300 275 375 250 350 300 275 250 325 300 3600
180 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 275 3025
160 225 200 200 225 225 225 200 200 200 225 225 250 2600
KasurLantai 140 200 175 200 150 200 150 200 200 200 200 200 250 2325
Semi 120 200 150 150 200 150 150 200 150 150 200 150 200 2050
100 150 125 150 150 150 175 150 150 150 150 150 150 1800
80 300 250 250 300 250 300 300 250 250 300 300 250 3300
417
Total 4520 3950 4025 4225 4075 4275 4150 4225 4150 4175 4300 50245
5

100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2 (Rekapan Wawancara

101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3: Contoh Nota Penjualan

107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4: Pabrik dan Bahan Baku

109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Anda mungkin juga menyukai