1. Anjurkan klien
c. Mengiden tifikasi tanda untuk mengungkapkan
dan gejala rasajengkel/marah
yang dialami.
perilakukekerasan 2. Simpulkan bersama
klien tanda dan gejala
marah.
1. Tanyakan
kebiasaan perilaku
d. Mengiden tifikasi kekerasan yang dilakukan
pasien.
perilaku kekerasan yang 2. Beri kesempatan pada
dilakukan klien untuk bermain peran
dengan perilaku kekerasan
yang biasa dilakukan.
1. Bicarakan
akibat/kerugian dari
perilaku kekerasan yang
dilakukan.
e. Mengiden tifikasi akibat 2. Bersama klien
perilaku kekerasan. simpulkan akibat/kerugian
dari perilaku kekerasan
yang dilakukan klien.
3. Diskusikan dengan
klien:
a) Apakah klien
mau mempelajari cara
baru mengungkapkan
marah yang sehat.
b) Jelaskan berbagai
alternatif pilihan untuk
mengungkapkan marah
selain perilaku kekerasan
yang
diketahui klien.
3. Diskusikan dengan
klien cara mengontrol
perilaku kekerasan
secara konstruktif :
a. Secara fisik: tari nafas
dalam jika klien sedang
kesal/marah, memukul
bantal/kasur, olah raga atau
pekerjaan yang
memerlukan tenaga.
b. Secara verbal: katakan
bahwa anda
sedang marah/kesal/
tersinggung / jengkel.
c. Secara sosial: lakukan
dalam kelompok cara- cara
marah yang sehat, latihan
asertif, latihan menejemen
perilaku kekerasan perilaku
kekerasan.
d. Secara spiritual:
anjurkan klien untuk
sembahyang, berdo’a/
ibadah lain: meminta
kepada Tuhan untuk diberi
kesabaran
1. Berikan reinforcement
positif atas keberhasilan
dan usaha klien dalam
mencoba melakukan cara
mengontrol marah dengan
menarik nafas dalam.
2. Motivasi klien untuk
g. Melatih klien cara melakukan tarik nafas
mengon trol perilaku dalam sebanyak 5x atau
lebih.
kekerasan fisik(nafas dalam)
. 1. Motivasi klien untuk
memasukan kegiatan yang
telah dilakukan ke dalam
jadwal harian.
2. Beri reinforcement
positif pada klien setelah
memasukan kegiatan yang
telah dilakukan ke dalam
h. Membimbing pasien
jadwal harian.
memasuk kan kegiatan ke
dalamjadwal harian.
1. Motivasi klien
untuk menyebutkan
dan
mendemonstrasikan latihan
sebelumnya.
2. Anjurkan klien
b. Melatih klien cara untuk mengikuti lalu
mengon trol marah dengan
mempraktikan cara
cara fisik II
mengontrol marah
(memukul bantal).
3. Beri reinforcement
positif
2. Beri reinforcement
positif atas tindakan benar
c. Menganjurkan klien yang dilakukan klien.
untuk memasuk kan
1. Motivasi klien
kegiatan yang telah
untuk mengungkapkan
dilakukan ke dalam jadwal
masalah dan
kegiatan harian.
mendemonstrasikan
kembalilatihan sebelumnya.
kekerasan dengan
b. Melatih cara mengon trol
menolak, mengungkapkan
marah dengan cara verbal.
marah secara verbal. “saya
marah sama kamu”.
3. Beri reinforcement
positif atas tindakan klien
yang benar.
2. Beri reinforcement
positif atas tindakan benar
c. Meminta klien untuk yang dilakukan klien.
memasuk kan kegiatan yang
telah dilakukan ke dalam
jadwal kegiatan harian.
1. SP 1 : Membantu klien
mengenal halusinasi,
menjelaskan cara
mengontrol
halusinasi, mengajarkan
dengan menghardik
halusinasi.
mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
mengontrol halusinasi
dengan melaksanakan
aktivitas terjadwal.
Mengidentifikasi penyebab
isolasi sosial
Bina hubungan saling perc
aya dengan menggunakan
prinsip komunikasi
terapeutik.
Diskusikan bersama klien
pentingnya kebersihan diri
dengan cara menjelaskan
pengertiantentang arti bersih
dan tanda- tanda bersih.
Isolasi Sosial
Dorong klien untuk
menyebutkan 3 dari 5 tanda
kebersihan diri
Diskusikan fungsi
kebersihan diri dengan
menggali pengetahuan klien
Klien dapat mengenal terhadap hal
tentang pentingnya yang berhubungan dengan
kebersihan diri.
kebersihan dir
Bantu klien mengungkapkan
arti kebersihan diri dan
tujuan memelihara
kebersihan diri
Beri reinforenment positif
setelah klien mampu
mengungkapkan arti
kebersihan diri.
Ingatkan klien untuk
Defisit Perawatan memelihara kebersihan diri
Diri seperti : mandi 2 kali pagi
dan sore, sikat gigiminimal
2 kali sehari (sesudah
makan dan sebelum tidur)
keramas dan menyisir
rambut, gunting kuku jika
panjang.
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)