2) Tujuan KB
3) Sasaran KB
Menurut Suratun (2008) sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu
sasaran langsung dan sasaran tidak langsung, tergantung tujuan yang ingin
dicapai, yakni:
a. Sasaran langsung
pasangan usia subur (PUS) yaitu pasangan yang wanitanya berusia
antara 15- 49 tahun, karena kelompok ini merupakan pasangan yang aktif
melakukan hubungan seksual dan setiap kegiatan seksual dapat
mengakibatkan kehamilan.
b. Sasaran tidak langsung
kelompok usia remaja 15- 19 tahun, remaja ini memang bukan
merupakan target untuk menggunakan alat kontrasepsi secara langsung
tetapi merupakan kelompok yang beresiko untuk melakukan hubungan
seksual akibat telah berfungsinya alat- alat reproduksinya.
c. KB SUNTIK
KB SUNTIK KOMBINASI
Suntikan kombinasi disuntikkan secara IM , Diberikan setiap 1
bulan sekali dan mengandung 2 hormon , jenisnya ada 3 yaitu cyclofem
sebanyak 1cc , gestin F2 sebanyak 1,5cc , cyclogeston sebanyak 1cc
1) Cara kerja :
Suntikan kombinasi menekan ovulasi , mengentalkan lender
serviks sehingga penetrasi sperma terganggu, perubahan pada
endometrium ( atrofi ) sehingga implantasi terganggu , dan
menghambat transportasi gamet oleh tuba.
2) Efek Samping :
1. Perubahan pola haid ( haid jadi sedikit atau semakin pendek , haid
tidak teratur , haid memanjang , haid jarang atau tidak haid )
2. Sakit kepala atau pusing
3. Nyeri payudara
4. Kenaikan berat badan
3) Keuntungan :
1. Praktis , efektif , dan aman
2. Tidak mempengaruhi ASI , cocok untuk ibu menyusui
3. Tidak terbatas umur
4) Keuntungan non kontrasepsi :
1. Mengurangi jumlah perdarahan
2. Mengurangi nyeri saat haid
3. Mencegah anemia
4. Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker
endometrium
5. Mencegah kehamilan ektopik
6. Mengurangi risiko penyakit radang panggul
5) Kerugian
Penggunaanya begantung pada tenaga Kesehatan
6) Yang tidak boleh menggunakan KB Suntik Kombinasi
1. Ibu hamil
2. Tumor
3. Pendarahan di vagina yang tidak tahu sebabnya
4. Penyakit jantung , lever ( hati ) , darah tinggi dan kencing manis
5. Sedang menyusui bayi < 6 minggu
7) Yang boleh menggunakan KB Suntik Kombinasi
1. Usia reproduksi
2. Telah memiliki anak , ataupun yang belum , ingin mendapatkan
kontrasepsi dengan efektivitas tinggi
3. Memberi ASI pasca persalinan > 6 bulan
4. Pasca persalinan dan tidak menyusui
5. Anemia
6. Nyeri haid hebat
7. Riwayat kehamilan ektopik
8. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
9. Perokok
KB SUNTIK PROGESTIN
1) Cara Kerja
Suntikan progestin mencegah ovulasi mengentalkan lender serviks
sehingga penetrasi sperma terganggu , manjadikan selaput Rahim tipis
dan atrofi dan menghambat transportasi gamet oleh tuba.
2) Efek Samping
1. Perubahan pola haid ( haid tidak teratur atau memanjang dalam 3
bulan pertama , haid jarang , tidak teratur atau tidak haid dalam 1
tahun )
2. Sakit kepala atau pusing
3. Kenaikan berat badab
4. Perut kembung atau tidak nyaman
5. Penurunan Hasrat seksual
6. Pada penggunaan jangka Panjang dapat sedikit menurunkan
kepadatan tulang ( densitas )
7. Pada penggunaan jangka Panjang dapat menimbulkan kekeringan
vagina , dan menimbulkan jerawat
3) Efektivitas
Bila digunakan dengan benar , risiko kehamilan kurang dari 1
diantara 100 ibu dalam 1 tahun
4) Keuntungan :
1. Sangat efektif pencegahan kehamilan jangka Panjang
2. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
3. Tidak mempengaruhi ASI
5) Keuntungan non kontrasepsi :
1. Mengurangi risiko kanker endometrium dan fibroid uterus
2. Mencegah beberapa penyebab terjadinyapenyakit radang
panggul
3. Menurunkan krisis anemia bulan sabit ( sickle cell )
4. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
6) Kerugian
1. Penggunaanya bergantung pada Tenaga Kesehatan
2. Harus Kembali ke tempat pelayanan Kesehatan
7) Yang tidak boleh menggunakan KB Suntikan Progestin :
1. Hamil
2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas sebabnya
3. Penderita diabetes melitus disertai komplikasi
4. Menderita kanker payudara atau Riwayat kanker payudara
8) Yang boleh menggunakan KB Suntikan Progestin :
1. Usia reproduksi
2. Nullipara yang telah memiliki anak
3. Menghendaki kontrasepsi jangka Panjang dan memiliki
efektivitas tinggi
4. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
5. Telah banyak anak dan belum menghendaki tubektomi
6. Perokok
d. KB Implan
Implan adalah kontrasepsi yang bersifat hormonal, dan
dimasukkan kebawah kulit. Ada beberapa jenis implant yang biasa
dipakai di indonesia adalah norplant. Implant merupakan salah satu
metode kontrasepsi yang efektif berjangka 2-5 tahun.
1) Jenis- Jenis Implan
1. Norplant terdiri 6 kapsul silastik lembut berongga dengan panjang
3,4 cm, diameter 2,4 mm yang beisi 36 mg levonorgestrel.
2. Implanon, tersiri satu batang putih lentur, pajangnya 40 mm,
diameter 2 mm, berisi 68 mg desogestrel.
3. Jadena dan Indoplant, terdiri dari 2 batang yang berisi 75 mg
levonorgestrel.
2) Mekanisme kerja implant
Menghambat ovulasi sehingga ovum tidak diproduksi,
membentuk secret serviks yang tebal untuk mencegah penetrASI
sperma, menekan pertumbuhan endometrium sehingga tidak siap
untuk nidASI, mengurangi sekresi progesteron selama fase luteal
dalam siklus terjadinya ovulasi
3) Keuntungan KB Implan
1. Daya guna tinggi
2. Cepat bekerja 24 jam setelah pemasangan
3. Perlindungan jangka Panjang
4. Pengambilan tingkat kesuburan yang cepat setelahpencabutan
5. Bebas daripengaruh estrogen
6. Tidak menggangu kegiatan senggama dan tidak menggangu
ASI(Air Susu Ibu)
4) Kerugian KB Implan
1. Perubahan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting)
2. Meningkatnya jumlah darah haid (hipermenorea) dan amenorea
3. Keluhan nyeri kepala dan nyeri payudara
4. Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular
seksual termasuk AIDS
5. Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian implant ini
sesuai dengan keinginan tetapi harus pergi ke klinik untuk
pencabutan.
5) Kontra Indikasi
1. Kehamilan atau disangka hamil
2. Kangker payudara
3. Kelainan jiwa
4. Penyakit hati akut, jantung, hipertensi, diabettes mellitus, trombo
emboli
5. Riwayat kehamilan etropik (28)
e. KB IUD
Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR) Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu
AKDR yang mengandung hormon sintetik (sintetik progesteron) dan
yang tidak mengandung hormon (Handayani, 2010). AKDR mengubah
transportasi tubal dan rahim dan mempengaruhi sel telur dan sperma
sehingga pembuahan tidak terjadi.
1) Efek Samping
a) Efek samping pemasangan AKDR termasuk diantara : Rasa
tidak enak di perut, perdarahan per vaginam atau spotting, dan
infeksi.
b) Efek samping dari penggunaan AKDR termasuk : perdarahan
yang banyak, kram, infeksi, kemandulan dan kebocoran rahim.
2) Indikasi
Wanita usia subur dan tidak bisa menggunakan kontrasepsi lain.
3) Kontra indikasi
a) Kehamilan
b) Gangguan perdarahan
c) Peradangan pada alat kelamin
d) Kecurigaan tumor ganas
e) Tumor jinak pada rahim
f) Kelainan bawaan pada Rahim
f. Tubektomi
Pembedahan untuk menghilangkan patensi tuba falopi. Tindakan
ini dilakukan sebagai metode kontrasepsi mantap (permanen) untuk
wanita. Prosedurnya dapat dilakukan dengan memotong, mengablasi,
atau mengikat tuba, sehingga gamet tidak dapat melewati tuba falopi.
Tubektomi dapat dilakukan segera setelah persalinan, segera setelah
abortus, atau kapanpun sebagai pembedahan elektif.
1) Indikasi tubektomi
1. Kontrasepsi permanen untuk wanita yang yakin ingin mengakhiri
fertilitasnya dan tidak ingin menggunakan metode kontrasepsi
reversibel.
2. Wanita yang dapat mengalami masalah medis serius bila hamil.
3. Kandidat tubektomi harus bebas dari penyakit ginekologis lain
yang mungkin mengganggu prosedur
4. untuk kontrasepsi mantap (permanen) bagi wanita yang ingin
mengakhiri fertilitasnya secara irreversible atas dasar keinginan
sendiri.
2) Kontraindikasi utama tubektomi
1. Pasien yang ambivalen atau tidak yakin tentang sterilisasi.
2. Pasien yang sedang hamil,
3. Pasien yang tidak mampu membuat keputusan sendiri,
4. Pasien yang memiliki keganasan ginekologi,
5. Pasien yang memiliki infeksi pelvis aktif juga menjadi
kontraindikasi.
3) Teknik tubektomi
1. Laparotomi
2. minilaparotomi,
3. laparoskopi, tidak dianjurkan pada pasien dengan obesitas atau
riwayat bedah abdomen yang berisiko adhesi.
4. histeroskopi, tidak dianjurkan pada wanita yang memiliki
hipersensitivitas terhadap agen anestesi local.
Metode untuk menghilangkan patensi tuba juga dapat bervariasi,
misalnya dengan oklusi tuba, salpingektomi parsial, atau
salpingektomi lengkap.
4) Komplikasi umum dari tubektomi
1. Perdarahan dan infeksi.
2. Kehamilan ektopik
3. Postablation tubal sterilization syndrome.
5) Kriteria menentukan tubektomi harus ditunda.
1. kondisi postpartum
2. postabortus tertentu
3. kondisi kardiovaskular
4. infeksi saluran reproduksi
g. Vasektomi
Vasektomi merupakan prosedur yang sangat efektif untuk
mencegah terjadinya kehamilan karena bersifat permanen. Dalam
kondisi normal, sperma diproduksi dalam testis. Pada saat ejakulasi,
sperma mengalir melalui 2 buah saluran berbentuk pipa (vas deferens),
bercampur dengan cairan semen (cairan pembawa sperma), dan keluar
melalui penis. Bila sperma masuk dan bergabung dengan sel telur
wanita, maka terjadilah kehamilan. Prosedur vasektomi mempunyai
konsep bahwa saluran (vas deferens) tersebut dipotong dan kedua ujung
saluran diikat, sehingga sperma tidak dapat mengalir dan bercampur
dengan cairan semen. Dengan kata lain vasektomi adalah prosedur
klinik untuk menghentikan kapasitas pria dengan jalan melakukan
okulasi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat
dan proses fertilasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
1) Indikasi Vasektomi
Vasektomi dapat dilakukan kepada pasien yang tidak
berkeinginan memiliki anak lagi. Metode kontrasepsi ini realtif
membutuhkan waktu perawatan di rumah sakit lebih singkat. Meski
demikian, sebaiknya keputusan untuk melakukan vasektomi
merupakan kesepakatan bersama dengan pasangan. Hal tersebut
dikarenakan operasi membuka kembali saluran sperma tidak selalu
berhasil dilakukan.
2) Peringatan Vasektomi
Vasektomi dapat dilakukan pada pria usia berapa saja. Meski
demikian, dokter biasanya tidak menganjurkan metode ini untuk pria
berusia di bawah 30 tahun dan belum memiliki anak. Pertimbangan
khusus juga perlu diberikan pada pria dengan kondisi medis tertentu,
seperti:
DAFTAR PUSTAKA