1. Jelaskan makna dari otonomi daerah dalam pengelolaan keuangan daerah! (Dengan
berdasar pada teori. Silahkan pergunakan BMP dan juga teori dari sumber lain)
2. Tentukan satu contoh Pemerintah Daerah, lalu silahkan anda kemukakan bagaimana
kekuasaan pengelolaan keuangan daerah di pemerintah daerah tersebut !
3. Tentukan satu contoh pemerintah daerah, lalu silahkan anda kemukakan bagaimana
proses penyusunan anggaran di daerah tersebut. Selanjutnya, kemukakan oleh Anda
bahwa penyusunan anggaran tersebut merupakan anggaran berbasis kinerja (dengan
menganalisis berdasarkan teori anggaran berbasis kinerja)
Jawaban:
1. Dalam otonomi daerah, pimpinan daerah memegang peran sangat srategis dalam
mengelola dan memajukan daerah yang dipimpinnya. Perencanaan strategis sangat vital,
karena disanalah akan terlihat dengan jelas peran kepala daerah dalam mengoordinasikan
semua unit kerjanya. Betapapun besarnya potensi suatu daerah, tidak akan optimal
pemanfaatannya bila bupati/walikota tidak mengetahui bagaimana mengelolanya.
Sebaliknya, meskipun potensi suatu daerah kurang, tetapi dengan strategis yang tepat
untuk memanfaatkan bantuan dari pusat dalam memberdayakan daerahnya, maka akan
semakin meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang ada.
Sebagaimana dijelaskan dalam pasal 156 ayat (1) Undang-Undang No. 32 tahun
2004, Kepala Daerah adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah. Untuk
itulah, perlu kecakapan yang tinggi bagi pimpinan daerah agar pengelolaan dan terutama
alokasi dari keuangan daerah dilakukan secara efektif danefisien guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan daerah.
Otonomi daerah harus diikuti dengan serangkaian reformasi sektor publik.
Dimensi reformasi sektor publik tersebut tidak sekadar perubahan format lembaga, akan
tetapi menyangkut pembaruan alat-alat yang digunakan untuk mendukung berjalannya
lembaga-lembaga publik tersebut secara ekonomis, efisien, efektiftransparan, dan
akuntabel sesuai dengan cita-cita reformasi yaitu menciptakan good governance benar-
benar tercapai.
Untuk mewujudkan good governance diperlukan reformasi kelembagaan
(institutional reform) dan reformasi manajemen publik (public management reform).
Reformasi kelembagaan menyangkut pembenahan seluruh alat-alat pemerintahan di
daerah, baik struktur maupun infrastrukturnya.
Reformasi manajemen sektor publik terkait dengan perlunya digunakan
digunakan model manajemen pemerintahan yang baru yang sesuai dengan tuntutan
perkembangan zaman, misalnya new public management yang berfokus pada manajemen
sektor publik yang berorientasi pada kinerja, bukan berorinentasi pada kebijakan.
Penggunaan paradigma new public management tersebut menimbulkan beberapa
konsekuensi bagi pemerintah. Di antaranya perubahan pendekatan dalam dalam
penganggaran, yakni dari penganggaran tradisional (traditional budget) menjadi
penganggaran berbasis kinerja (performance budget), tuntutan untuk melakukan efisiensi,
pemangkasan biaya (cost cutting), dan kompetensi tender (compulsory competitive
tendering contract).
4) Kepala Bidang Perbendaharaan pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota
Bandung selaku Kuasa Bendahara Umum Daerah, mempunyai tugas, wewenang
dan tanggungjawab melaksanakan penatausahaan keuangan daerah dalam rangka
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah:
a. Menerbitkan dan menandatangani Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
b. memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh Bank
dan/atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk;
c. Bertanggung jawab dan melaporkan atas pelaksanaan tugasnya kepada
Bendahara Umum Daerah.
5) Kepala Bidang Pemberdayaan Aset pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Kota Bandung selaku Kuasa Bendahara Umum Daerah, mempunyai tugas,
wewenang dan tanggung jawab melaksanakan penatausahaan keuangan daerah
dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah:
a. Menyimpan seluruh bukti asli kepemilikan Kekayaan Daerah;
b. Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan
Barang Milik Daerah;
c. Bertanggung jawab dan melaporkan atas pelaksanaan tugasnya kepada
Bendahara Umum Daerah.