Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PERTANIAN

“FUNGISIDA”

DOSEN PENGAMPUH :
Umar Battong, SP, MP
NIDN 1105078706

DISUSUN OLEH :
Sarif Hidayatullah
20.1.39.407.012

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN MUHAMMADIYAH
TANAH GROGOT
2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan kimia
pertanian. Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Umar Battong, SP, MP yang
telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya
ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa laporan kimia pertanian yang kami buat ini masih
jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi
di masa mendatang.
Semoga laporan kimia pertanian ini bisa menambah wawasan para
pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.

Kerang, 24 oktober 2020

Sarif hidayatullah

I
LAPORAN PRATIKUM KIMIA PERTANIAN
FUNGISIDA

Di Susun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Pertanian
Tahun Akademik 2020/2021

Disusun Oleh :
Sarif Hidayatullah

Hari, tanggal : Sabtu, 24 Oktober 2020

Tempat : -1.874183,116.187701

Pukul : 13.00 s/d 16.00 Wita

Oleh Dosen : Umar Battong, SP, MP

Asisten dosen I Asisten dosen II

Herman Tandililing Husynatul Hayami


NIK.19139407007 NIK.19139407003

Menyutujui
Dosen kimia pertanian

Umar Battong, SP.MP


NIDN 1105078706

II
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam membudidayakan tanaman tidak terlepas dari hama dan penyakit


yang menyerang tanaman tersebut. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman
berbeda-beda sesuai dengan jenis dan varietas dari tanaman yang ditanam. Untuk
mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang biasanya menggunakan
pestisida. Pestisida adalah semua bahan yang dapat mempengaruhi kehidupan
organisme kehidupan mikroorganisme, atau pestisida adalah semua bahan-bahan
racun yang digunakan untuk membunuh jasad hidup yang mengganggu tumbuhan,
ternak dan sebagainya yang diusahakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya.
Pestisida dapat dikelompokkan berdasarkan jenis sasaran, bentuk fisik,
bentuk formulasi, cara kerjanya, cara masuk, golongan senyawa, dan asal (bahan
aktif). Fungisida merupakan salah satu pestisida yang berdasarkan jenis sasaran,
Fungisida sasaran utamanya ialah jenis cendawan. Umumnya cendawan
berbentuk seperti benang halus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Namun, kumpulan dari benang halus ini yang disebut miselium bisa dilihat
dengan jelas. Dalam pengendalian cendawan patogen di gunakan senyawa kimia
fungisida tersebut. Fungisida adalah zat kimia yang digunakan untuk
mengendalikan cendawan (fungi).
Pengendalian yang sering digunakan oleh petani adalah dengan
menggunakan fungisida, karena sampai saat ini belum ada tanaman cabai merah
yang tahan terhadap antraknosa. Prinsip penggunaan fungisida didasarkan pada
prinsip antibiotik terhadap tanaman. Prinsip lainnya yang berpotensi untuk
mengendalikan penyakit yaitu penggunaan bahan kimia sintetik yang mampu
memicu ketahanan tanaman.

Tujuan

Dapat mengetahui pengaruh fungisida terhadap jamur dan


mekanisme fungisida dalam menghilangkan atau mematikan jamur.

4
LANDASAN TEORI

Fungisida adalah jenis pestisida yang secara khusus dibuat dan


digunakanuntuk mengedalikan (membunuh, menghambat atau mencegah) jamur
atau cendawan patogen penyebab penyakit. Bentuk fungisida bermacam-macam,
adayang berbentuk tepung, cair, gas dan butiran. Fungisida yang bebentuk tepung
dan cair adalah yang paling banyak digunakan. Fungisida dalam bidang pertanian
diunakan untuk mengendalikan cendawan pada benih, bibit, batang, akar, daun,
bunga dan buah. Aplikasinya dilakukan dengan penyemprotan langsung
ketanaman, injeksi batang, pengocoran pada akar, perendaman benih dan
pengasapa

5
METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Praktikum fungisida ini dilaksanakan di kebun Umar Battong SP, MP.


kordinat 1.874183,116.187701. pada tangga 24 Oktober 2020

Alat dan Bahan

 Gelas ukur
 Sprayer
 Air bersih
 Fungisida
 Masker
 Lahan praktikum

Gambar 2.1 Gelas Ukur Gambar 2.2 Sprayer

Gambar 2.3 Air Bersih Gambar 2.4 Fungisida

6
Prosedur kerja atau Langkah kerja

 Siapkan gelas kimia


 Tuangkan fungisida kedalam gelas kimia
 Siapkan sprayer untuk digunakan di lapangan
 Masukan air kedalam sprayer
 Masukan fungisida tersebut kedalam sprayer yang sudah disiapkan
 Eksekutor harus menggunakan masker sebelum penyemprotan dilakukan
 Ketika semuanya telah siap, lakukan penyemprotan pada lahan yang
disiapkan
 Catat apa yang terjadi pada jamur tersebut

Perhitungan dosis : Fungisida / Propineb


Diketahui : dosis anjuran 2 ml/L
Ditanya : dosis untuk 15 liter air
Jawab :
2 ml/L = 2 x 15 x 80%
= 30 x 80
100
= 24 ml.

7
HASIL PENGAMATAN

 Nama umum : Fungisida sistemik


 Nama dagang :-
 Bahan aktif : Propineb
 Dosis : 24 ml
 Sasaran fungi : cabai
 Sasaran fungi lainnya :-
 Tanaman : cabai

 Reaksi fungi sasaran :


1. Reaksi pada cabai pada hari pertama belum menunjukan reaksi apapun dalam
artian fungisida belum bereaksi pada jamur yang di semprotkan
2. Reaksi fungisida pada hari ketiga, jamur pada tanaman cabai sudah mulai
menghilang dan sebagian sudah pudar

Gambar 2.5 Penyemprotan fungisida di tanaman cabai

8
PEMBAHASAN

Fungisida adalah senyawa kimia beracun untuk memberantas dan


mencegah perkembangan fungi atau jamur. Penggunaan fungisida adalah
termasuk dalam pengendalian secara kimia.
Adapun keuntungan yang diperoleh dari penggunaan fungisida adalah :
1. Mudah diaplikasikan
2. Memerlukan sedikit tenaga kerja
3. Penggunaanya praktis
4. Jenis dan ragamnya bervariasi
5. Hasil pengendalian tuntas
( Djodjosumarto, 2000).

Fungisida dapat berbentuk cair (paling banyak digunakan), gas, butiran,


dan serbuk. Perusahaan penghasil benih biasanya menggunakan fungisida pada
benih, umbi, transplan akar, dan organ propagatif lainnya, untuk membunuh
cendawan pada bahan yang akan ditanam dan melindungi tanaman muda dari
cendawan patogen. Selain itu, penggunaan fungisida dapat digunakan melalui
injeksi pada batang, semprotan cair secara langsung, dan dalam bentuk fumigan
(berbentuk gas yang disemprotkan). Fungisida dapat diklasifikasikan menjadi dua
golongan, yaitu fungisida selektif (fungisida sulfur, tembaga, quinon, heterosiklik)
dan non selektif (fungisida hidrokarbon aromatik, anti-oomycota, oxathiin,
organofosfat, fungisida yang menghambat sintesis sterol, serta fungisida sistemik
lainnya) (Hriday Chaube, V.S. Pundhir, 2006)

9
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan yang pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut


1. Fungisida adalah senyawa kimia beracun untuk memberantas dan mencegah
perkembangan fungi atau jamur
2. Fungisida dapat berbentuk cair (paling banyak digunakan), gas, butiran, dan
serbuk
3. Setiap wadah fungisida tercantum label berupa tulisan, gambar atau simbol
yang berfungsi untuk memberikan keterangan dan informasi agar
mempermudah pengguna fungisida
4. Jenis fungisida dibedakan menjadi tiga jenis yaitu fungisida nonsistemik,
sistemik dan sistemik lokal.

Saran

Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi


pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada saya.
Apabila ada kesalahan mohon dan memaafkan dan memakluminya, karena
saya adalah hamba Allah yang tak luput dari kesalahan dan lupa

10
DAFTAR PUSTAKA

Djojosumarto, Panut. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius.


Yogyakarta. Hal 46.

Hriday Chaube, V.S. Pundhir (2006). Crop Diseases and Their Management.
Prentice-Hall of India Pvt.Ltd. ISBN 978-81-203-2674-3. Page.292-3

Nuraini, S. 2011. Fungisida. http://syienaainie.blogspot.com/. Diakses pada


tanggal 13-11-2012

11
AYAT AL-QUR’AN

َ‫ات َوالنُّ ُذ ُر ع َْن قَوْ ٍم ال ي ُْؤ ِمنُون‬


ُ َ‫ض َو َما تُ ْغنِي اآلي‬ ِ ‫قُ ِل ا ْنظُرُوا َما َذا فِي ال َّس َما َوا‬
ِ ْ‫ت َواألر‬
“Katakanlah perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah
bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi
orang-orang yang tidak beriman”. (QS. Yunus, 10:101)

َ ْ‫َو َما خَ لَ ْقنَا ال َّس َما َء َواألر‬


ِ ‫ض َو َما بَ ْينَهُ َما‬
َ‫العبِين‬
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara
keduanya secara main-main.” (QS. Al-Anbiya’, 21:16).

ِ َّ‫ك َما الط‬


)٣( ُ‫) النَّجْ ُم الثَّاقِب‬٢(ُ‫ارق‬ َ ‫) َو َما أَ ْد َرا‬١(‫ق‬ ِ َّ‫َوال َّس َما ِء َوالط‬
ِ ‫ار‬
“Demi langit dan yang datang (malam hari), tahukah engkau apa datang (malam
hari) itu, (yaitu) bintang yang cahayanya menembus…” (QS. Ath-Thaariq, 86:1-3)

)١٩٠(‫ب‬ ْ ‫ت ألولِي‬
ِ ‫األلبَا‬ ِ َ‫الف اللَّ ْي ِل َوالنَّه‬
ٍ ‫ار آليَا‬ ْ ‫ض َو‬
ِ ِ‫اخت‬ ِ ْ‫ت َواألر‬ ِ ‫إِ َّن فِي َخ ْل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬
‫ َذا‬Žَ‫ا خَ لَ ْقتَ ه‬ŽŽ‫ا َم‬ŽŽَ‫ض َربَّن‬
ِ ْ‫ت َواألر‬
ِ ‫اوا‬ ِ Ž‫وبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُونَ فِي خَ ْل‬ŽŽُ‫ودًا َو َعلَى ُجن‬ŽŽ‫ا َوقُ ُع‬ŽŽ‫الَّ ِذينَ يَ ْذ ُكرُونَ هَّللا َ قِيَا ًم‬
َّ ‫ق‬Ž
َ ‫ َم‬Ž‫الس‬
ِ َّ‫اب الن‬
)١٩١(‫ار‬ َ ‫بَا ِطال ُس ْب َحانَكَ فَقِنَا َع َذ‬
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka.

12

Anda mungkin juga menyukai