Anda di halaman 1dari 2

Kelompok D:

Ivana Ruth E. S. (01011282025061)


Muhammad Nabil Maren (01011382025225)
Putri Lerian Nanda (01011282025128)
Thania Janita Yusa (01011282025118)
Manajemen Sumber Daya Manusia (B) Palembang

Insiden 1 Masalah Prioritas


Sebagai manajer produksi untuk Thompson Manufacturing, Sheila Stephens
memiliki wewenang terakhir untuk menyetujui perekrutan supervisor baru yang
bekerja untuknya. Manajer sumber daya manusia melakukan inisial penyaringan
semua calon supervisor dan kemudian mengirimkan yang paling mungkin kandidat
untuk Sheila untuk wawancara. Suatu hari baru-baru ini, Sheila menerima telepon dari
Pete Peterson, manajer sumber daya manusia: “Sheila, saya baru saja berbicara
dengan seorang pria muda siapa yang mungkin Anda cari untuk mengisi supervisor
baris terakhir posisi. Dia memiliki beberapa pengalaman kerja yang baik dan
tampaknya memilikinya kepala disekrup lurus. Dia ada di sini sekarang dan tersedia
jika Anda mungkin bisa melihatnya.” Sheila ragu-ragu sejenak sebelum menjawab.
“Wah, Pete” dia berkata, "Saya benar-benar sibuk hari ini, tetapi saya akan mencoba
memerasnya. Kirim dia ke bawah.” Sesaat kemudian Allen Guthrie, pemohon, tiba di
kantor Sheila dan dia memperkenalkan dirinya. "Ayo masuk, Allen," kata Sheila.
“Aku akan tepat dengan Anda setelah saya membuat beberapa panggilan telepon.
Lima belas menit kemudian Sheila menyelesaikan panggilan dan mulai berbicara
dengan Allen. Sheila cukup terkesan. Setelah beberapa menit pintu Sheila terbuka dan
seorang supervisor berteriak, "Kami memiliki masalah kecil di saluran satu dan
membutuhkan bantuan Anda." Sheila berdiri dan berkata, "Permisi sebentar, Allen."
Sepuluh menit kemudian Sheila kembali, dan percakapan berlanjut selama 10 menit
lagi sebelum serangkaian panggilan telepon kembali mengganggu pasangan itu. Pola
interupsi yang sama berlanjut selama satu jam berikutnya.
Akhirnya, Allen melihat arlojinya dan berkata, "Maaf, Nyonya Stephens, tapi aku
harus menjemput istriku.”
"Tentu saja, Allen," kata Sheila ketika telepon berdering lagi. "Panggil aku nanti hari
ini.”
Pertanyaan:
1. Apa yang harus dilakukan Sheila untuk menghindari wawancara seperti ini satu?
2. Jelaskan mengapa Sheila, bukan Pete, yang harus memilih keputusan.
3. Langkah-langkah apa dalam proses seleksi yang terlewatkan, jika ada? Apa
masalah mungkin terjadi sebagai akibat dari kelalaian ini?
Jawab:
1. Sheila harus membuat jadwal wawancara bagi kandidat perusahaan yang akan di
wawancara dan memastikan jadwal di hari tersebut benar-benar kosong. Sebagai
production manager di sebuah perusahaan, Sheila harus bersifat profesional dan
membagi waktu atau me-reschedule pekerjaannya dengan baik. Sehingga, hal-hal
yang seperti ini, mewawancara kandidat dengan waktu dan momen yang terputus-
putus dapat dihindari. Wawancara semacam ini sangat tidak efektif dan juga
merugikan waktu kandidat secara cuma-cuma (tidak efisien waktu). Hal ini bisa
membuat kandidat berpikir bahwa manajer perusahaan tidak bersikap profesional dan
berakibat menarik diri dari pelamar pekerjaan. Sheila juga harus melalui tahap
wawancara atau seleksi dengan metode-metode sebagaimana yang telah tersusun
secara sistematis.
2. Yang pertama, karena Sheila memiliki wewenang terakhir untuk menyetujui setiap
perekrutan supervisor baru yang bekerja untuknya.
Kedua, ia lebih mengetahui posisi, skill dan kualifikasi seperti apa yang dibutuhkan.
Ketiga, karena itu adalah pekerjaannya, untuk mewawancara setiap pelamar yang
berpotensi sehingga dapat terbentuklah sebuah keputusan final. Pete hanya memilah
setiap pelamar dan mengirimkan pelamar yang berpotensi kepada Sheila yang mana si
pembuat keputusan final.
3. Langkah yang terlewatkan pada proses seleksi di atas adalah disaat Sheila bersedia
berbicara dengan si pelamar, Allen, sedangkan Sheila sedang sibuk pada saat itu.
Seperti yang terjadi, perbincangan antara Sheila dan Allen menjadi tidak kondusif
karena banyaknya gangguan. Pembicaraan menjadi sering terpotong dan membuat si
pelamar merasa kurang nyaman. Selain itu juga, banyak waktu yang terbuang. Karena
setiap mereka berbincang, selalu ada gangguan yang membuat si pelamar harus
menunggu Sheila menyelesaikan hal tersebut lalu melanjutkan perbincangan dengan
si pelamar. Seharusnya Sheila berbicara dengan si pelamar disaat ia memiliki waktu
senggang atau mengesampingkan pekerjaannya terlebih dahulu agar perbincangan
dengan si pelamar dapat lebih kondusif dan tidak membuang banyak waktu.

Anda mungkin juga menyukai