Anda di halaman 1dari 20

04/07/2018

PENGUKURAN BEBAN
KERJA FISIOLOGI

• Meliputi : Mekanisme tersedianya energi


untuk pekerja, fungsi – fungsi yang
terkait dalam produksi energi (sistem
pernapasan, sistem kardiovaskular, dan
proses metabolisme), penentuan
kapasitas kerja fisik seseorang saat
bekerja, metode evaluasi beban kerja
(pengukuran konsumsi oksigen, denyut
jantung dan penilaian subjektif).

1
04/07/2018

KEMAMPUAN FISIK DAN BEBAN KERJA


• Pesatnya teknologi tidak serta merta menghilangkan
aktivitas fisik masih dapat diamati di berbagai sektor
industri, seperti manufaktur, transportasi, pertanian,
konstruksi, logistik dan lain-lain.
• Pekerjaan-pekerjaan ini sering kali menuntut aktivitas
fisik yang cukup melelahkan (lingkungan kerja yang
tidak memadai)

Secara garis besar terdapat beberapa faktor yang


mempengaruhi hasil kerja manusia, dan dibagi atas 2
kelompok, yaitu :
• Faktor-faktor diri : sikap, sifat, sistem, nilai,
karakteristik fisik, minat, motivasi, usia, jenis kelamin,
pendidikan, pengalaman, dll
• Faktor-faktor situasional : lingkungan fisik, mesin
dan peralatan, metode kerja, dll

2
04/07/2018

Dituntut utk memiliki Penerapan sejumlah


kapasitas kerja fisik teknik perancangan
yang memadai kerja

• Tujuan Utama dalam Perancangan Ergonomi adalah


Tuntutan beban kerja (D) haruslah lebih kecil daripada
kapasitas Pekerja (C)  D < C

3
04/07/2018

• Dampak buruk dapat terjadi saat beban fisik suatu


pekerjaan telah melampaui kapasitas fisiologis pekerja
• Dampak buruk : sebagai rendahnya energi yang
dihasilkan melalui proses metabolisme tubuh bila
dibandingkan dengan energi yang dibutuhkan untuk
Kelelahan berlebihan 
melakukan suatu aktivitas.memicu penyakit akibat
kerja

KE LE LAHAN

Beban Kerja
berlebihan

1. Penurunan waktu reaksi


2. Peningkatan kesalahan dalam
Buruk pada kualitas pengambilan keputusan
dan performansi 3. Penurunan kemampuan untuk
kerja konsentrasi
4. Peningkatan potensi kecelakaan kerja

4
04/07/2018

• Tujuan yang ingin dicapai : Memastikan bahwa


sistem kerja dirancang sedemikian rupa sehingga
diperoleh produktivitas dan kualitas kerja terbaik,
yang dapat dicapai jika beban (energy cost) berada
dalam batas kemampuan fisik.

KRITERIA PENGUKURAN PENGARUH


PEKERJAAN TERHADAP MANUSIA
• Kriteria faali meliputi : kecepatan denyut jantung,
konsumsi oksigen, tekanan darah, tingkat penguapan,
temperatur tubuh, komposisi kimia dalam darah dan air
seni.
• Kriteria kejiwaan meliputi : pengujian tingkat kejiwaan
pekerja, seperti tingkat kejemuan, emosi motivasi, sikap
dan lain-lain.
• Kriteria hasil kerja meliputi pengukuran hasil kerja yang
diperoleh dari pekerja.

5
04/07/2018

PERUBAHAN FUNGSI ALAT-ALAT


TUBUH AKIBAT BEKERJA
• Konsumsi oksigen
• Denyut jantung
• Peredaran darah dalam paru-paru
• Temperatur tubuh
• Konsentrasi asam laktat dalam darah
• Komposisi kimia dalam darah dan air seni
• Tingkat penguapan, dan faktor lainnya

MEKANISME TERSEDIANYA ENERGI UNTUK


KERJA
• Agar bisa beraktivitas maka diperlukan adanya energi.
• Energi berasal dari zat-zat gizi yang berasal dari
makanan (dan minuman) yang masuk kedalam tubuh.
• Sistem Pernapasan dan Sistem Kardiovaskular

6
04/07/2018

Proses Metabolisme

Oxygen Uptake and Energy Production

Atmosphere Respiratory Circulatory Muscle


System System

Oxygen Tidal Volume Blood Capillary


Available System
Heart Rate
Respiratory
Rate Stroke
Volume
Oxygen Energy
Uptake Production
(VO2) (E)

Volume of O2 ~ Quantity of Energy


1 L O2 ~ 5 kcal

7
04/07/2018

Metabolisme Otot

Oxygen Food

Aerobic
Anaerobic
Metabolism
Metabolism

Lactic Acid HEAT WORK Carbon


Dioxide

Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas kerja fisik


(Åstrand, 2003).

8
04/07/2018

EVALUASI BEBAN KERJA

D < C

PENGUKURAN PENGELUARAN ENERGI


• Konsumsi Oksigen
• Denyut Jantung
• Penilaian Subyektif

9
04/07/2018

KONSUMSI OKSIGEN
• Pengukuran energi yang dibutuhkan saat seseorang bekerja
umumnya dilakukan secara tidak langsung melalui pengukuran
jumlah oksigen yang dikonsumsi per satuan waktu (liter/menit)
• Asumsi : rata-rata sekitar 4,8 – 5 kkall dapat dihasilkan dari
setiap liter oksigen yang digunakan dalam proses metabolisme
(Kroemer et al, 2001)
• Energi saat bekerja dapat dihitung dengan cara mengukur
oksigen yang dikonsumsi
• Perbandingan peningkatan konsumsi oksigen pada saat bekerja
terhadap konsumsi oksigen saat istirahat merupakan indeks
beban fisiologis.

10
04/07/2018

• Besarnya beban fisiologis pekerja daapat dievaluasi dengan


cara mengukur konsumsi oksigen saat bekerja, kemudian
membandingkannya dengan VO2 maks.

11
04/07/2018

12
04/07/2018

• Pengukuran VO2 maupun VO2 maks tidak dapat dilakukan


dengan mudah di tempat kerja. Walau sejumlah alat ukur
bersifat portable, namun pengukuran umumnya dilakukan di
laboratorium
• Tempat seperti ini tentu tidak mencerminkan situasi kerja yang
sesungguhnya, sehingga penggunaan indikator ini harus
dilakukan secara hati-hati.
• Penelitian yang dilakukan oleh Iridiastadi dan Aghazadeh
(2006), menggambarkan perbedaan antara VO2 maks yang
diperoleh melalui treadmill dibandingkan dengan yang diperoleh
dari (simulasi) kerja yang sesungguhnya

DENYUT JANTUNG
• Pendekatan ini dapat dilakukan mengingat bahwa semakin
berat kerja fisik seseorang, semakin berat pula kerja jantung,
yang diindikasikan oleh kenaikan denyut jantung.
• Untuk pekerja industri, Brouha (1960) menyarankan agar denyut
jantung tidak melebihi 110 – 155 bpm
• Penelitian Brouha dilakukan dengan mengukur temperatur
badan dan denyut nadi selama masa pemulihan (istirahat)
setelah suatu siklus kerja ataupun waktu-waktu tertentu selama
bekerja dengan tujuan untuk melihat apakah pemulihan cukup
atau apakah beban kerja berlebihan.

13
04/07/2018

• Persamaan untuk merumuskan hubungan antara energy


expenditure dengan kecepatan denyut jantung :

Y = 1,80411 – 0,0229038X + 4,71733.10-4X2

Dimana :
Y : energi (kilokalori per menit)
X : kecepatan denyut jantung (denyut per menit)

KONSUMSI ENERGI
• konsumsi energi untuk kegiatan kerja tertentu bisa
dituliskan dalam bentuk matematis
KE = Et-Ei

Dimana :
KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu
(kilokalori/menit)
Et : Pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu
(kilokalori/menit)
Ei : Pengeluaran energi pada saat istirahat (kilokalori/menit)

14
04/07/2018

• Beban fisiologis dapat dihitung menggunakan indikator Heart


Rate Range (HRR) :

15
04/07/2018

16
04/07/2018

• Untuk pekerja yang melakukan aktivitasnya selama 8 jam


berturut-turut, nilai HRR rata-rata yang disarankan ialah tidak
melebihi 33% (Chengalur et al., 2004).
• Idealnya, evaluasi beban kerja dengan menggunakan HRR
maupun konsumsi oksigen akan memberikan hasil yang sama
• Namun, denyut jantung dapat dengan mudah dipengaruhi oleh
aspek-aspek yang tidak berhubungan langsung dengan
pekerjaan, misalnya beban mental atau panas lingkungan

PENILAIAN SUBJEKTIF
• Penilaian atas beban kerja dapat pula dilakukan dengan
memanfaatkan persepsi seseorang atas beban yang dirasakan
oleh tubuh pada saat melakukan pekerjaan.
• Manusia pada dasarnya memiliki kemampuan untuk menilai
besarnya usaha yang dilakukan sebagai fungsi dari intensitas
kerja
• Dengan memanfaatkan model seperti ini, berat atau ringannya
suatu aktivitas fisik dapat dievaluasi dengan cara memperoleh
masukan berupa nilai (rating) dari pekerja yang bersangkutan

17
04/07/2018

• Borg pada tahun 1960


mengembangkan suatu
skala yang disebut
sebagai rating of
perceived exertion (RPE),
yang dapat digunakan
untuk menilai seberapa
besar usaha yang
dikeluarkan oleh
seseorang dalam
melakukan suatu aktivitas
tertentu

PENGUKURAN WAKTU ISTIRAHAT KERJA


• Setelah memahami bagaimana beban kerja dapat dievaluasi dari
sudut pandang fisiologis, selanjutnya adalah memastikan bahwa
suatu pekerjaan tidak membutuhkan energi yang berlebihan.
• Perancangan ulang sistem yang lebih bersifat administratif,
misalnya jadwal istirahat kerja.
• Pemberian waktu istirahat yang cukup diyakini dapat membantu
seseorang saat melakukan pekerjaan yang cukup berat.
• Diyakini bahwa istirahat singkat yang dilakukan secara berkala
lebih baik daripada istirahat panjang namun sesekali.

18
04/07/2018

WAKTU ISTIRAHAT SEBAGAI KOMPENSASI DARI


PEKERJAAN FISIK
Murrel (1971) membuat metoda untuk menentukan
pemberian waktu istirahat :

W(b-s)
R = -----------
b – 0,3

Dimana :
R : lama waktu istirahat (menit)
w : lama waktu kerja yang dilakukan secara berturut-turut (menit)
b : rata-rata energi yang dikeluarkan saat kerja ( kkal/menit)
s : batas atas energi yang boleh dikeluarkan (kkal/menit) (biasanya
4 atau 5 Kkal/menit)
Cadangan energi = 25 Kcal
Energi yang dikeluarkan saat beristirahat = 0,3 kcal/menit

19
04/07/2018

SELESAI

20

Anda mungkin juga menyukai