Anda di halaman 1dari 22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

dengan jenis desain deskriptif analitik yaitu penelitian yang dilakukan

untuk mengetahui suatu masalah pada antara dua variabel atau lebih,

tanpa melakukan perubahan tambahan, atau manipulasi terhadap data

yang memang sudah ada hasil yang ada di analisis dan diambil

kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian

case control yaitu jenis penelitian penelitian yang dilakukan dengan

cara membandingkan antara dua kelompok yaitu kelompok kasus dan

kelompok kontrol (Notoatmodjo, 2010).

Penelitian kuantitatif yaitu lebih menekankan analisisnya pada

data - data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian

interensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan

kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan

hipotesis nihil. Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan

penelitian sampel besar (Azwar 2012).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila

56
seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah

penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi

(Arikunto 2010).

3.2.1.1 Populasi Target

Populasi target adalah populasi yang menjadi akhir

merupakan sasaran penelitian . Pada penelitian ini

menggunakan 62 sampel .

3.2.1.1 Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau adalah bagian dari populasi target yang

dapat dijangkau oleh peneliti (Riyanto, 2013). Populasi

terjangkau pada penelitian adalah lansia dipuskesmas Baloi

Permai Kota Batam Tahun 2018.

3.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009) dalam (Nasir dkk,

2014).Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diharapkan

dapat mewakili atau representative populasi (Riyanto, 2013).

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah lansia di Puskesmas

Baloi Permai Kota Batam Tahun 2018 yang terpilih dan

berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:

3.2.2.1 Kriteria Inklusi

57
Kriteria Inklusi merupakan penentuan sampel yang

didasarkan atas karakteristik umum subjek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti.

Kriteria inklusi ini mengarahkan peneliti untuk menunjuk dan

menentukan populasi yang akan dijadikan sebagai dasar

pertimbangan ilmiah (Nursalam, 2003) dalam (Nasir dkk).

Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum subjek

penelitian pada populasi target dan sumber (Riyanto, 2013).

a. Lansia di Puskesmas X yang berusia 45-70 tahun

b. Lansia dengan penyakit Hipertensi di puskesmas X

c. Lansia yang tidak memiliki gangguan kognitif

d. Lansia yang tidak memiliki gangguan mobilitas fisik

e. Lansia yang bersedia menjadi responden

3.2.2.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan untuk menghilangkan/

mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi

(Nasir dkk, 2014). Kriteria eksklusi merupakan kriteria dari

subjek penelitian yang tidak boleh ada, dan jika subjek

mempunyai kiteria eksklusi maka subjek harus dikeluarkan

dari penelitian (Riyanto, 2013).

a. Lansia yang tidak bersedia menjadi responden

b. Lansia yang tidak kooperatif

c. Lansia yang mengalami gangguan komplikasi dari hipertensi

58
Dalam penelitian ini adalah Lansia di Puskesmas Baloi Permai

di Batam .

3.2.2.3 Besar sampel

Besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus case

control dengan rumus sebagai berikut:


2

n=
[ Z √ 2 P ( 1−P ) + Z √ P ( 1−P ) + P ( 1−P ) ]
1−∝ 1−β 1 1 2 2
2
( P1−P2 )

Keterangan:

n = Sampel

P1 = Proporsi paparan pada kelompok kasus

P2 = Proporsi paparan pada kelompok kontrol

Z1−∝ = Tingkat kemaknaan

Z1− β = Kekuatan Uji

Pada penelitian ini , besar sampel yang akan digunakan

berdasarkan desain case control adalah

59
2

n=
[ Z √ 2 P ( 1−P ) + Z √ P ( 1−P ) + P ( 1−P ) ]
1−∝ 1−β 1 1 2 2
2
( P1−P2 )

2
[ 1,96 √2 ( 1−0.5 ) +0,84 √0,34 ( 1−0,34 )+ 0,66 (1−0,66 ) ]
n=
( 0,34−0,66 )2

n=
[ 1,96 √2.(0,5)+0,84 √0,34 ( 1−0,34 ) +0,66 ( 1−0,34 ) ]
0,102

[ 1,96+ 0,84 . 0,67 ] 2


n=
0,102

n=62,14

Jadi besar sampel yang dibutuhkan pada penelitian ini sebesar 62 orang

3.2.2.4 Teknik Pengamnbilan Sampel

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penarikan

sampel dengan teknik non probability sampling dengan teknik

purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan

pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan yang di kehendaki

(Arikunto & Suharsimi, 2006).

3.3 Lokasi Dan Waktu Penelitian

60
3.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah Kerja Puskesmas Baloi

Permai Kota Batam tahun 2019 .

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2019 – 24 Januari

2019.

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

3.4.1 Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen ini biasa disebut sebagai variabel stimulus,

predictor, antecendent, variabel pengaruh, atau dalam bahasa indonesia

disebut variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

Kualitas Tidur pada lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Baloi

Permai Kota Batam tahun 2019.

3.4.2 Variabel Dependen (Terikat)

Variabel ini sering disebut variabel output. Variabel ini akan

muncul sebagai akibat dari manipulasi suatu variabel bebas. Adapun

variabel terikat dalam penelitian ini adalah Tekanan Darah pada lansia

hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Baloi Permai Kota Batam Tahun

2019.

61
3.4.3 Definisi Operasional

Tabel 3.4.3
Definisi Operasional Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan darah
pada Lansia Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Beduk
Kota Batam Tahun 2019

Variabel Definisi Definisi Parameter Cara Alat Skala Has


Konsep Operasional ukur ukur ukur

Variabel Kualitas Tidur Kualitas 1. Kualitas Wawan Kuesio Ordinal Jaw


bebas : adalah suatu Tidur adalah tidur cara ner dari
Kualitas keadaan suatu keadaan subjektif Terpim PSQI pert
Tidur dimana tidur dimana tidur 2. Latensi pin (PITTS dibe
yang dialami yang dialami tidur BURG sko
seseorang lansia 3. Durasi H den
individu hipertensi di tidur SLEEP krit
menghasilkan Puskesmas 4. Efisiensi QUALI tert
kebugaran Sei Beduk tidur TY Sko
disaat tahun 2019 5. Gangguan INDEX pert
terbangun. akan Tidur ) yan
mencangkup menghasilkan 6. Pengguna dibe
aspek kebugaran an obat diju
kuantitatif dari disaat tidur dan
tidur seperti terbangun. 7. Disfungsi dipe
durasi tidur , Untuk aktivitas sko
latensi tidur kepentingan siang hari anta
serta aspek analisis Masing– Kua
subjektif kualitas tidur masing tidu
seperti tidur yang pertanyaa dika
dan istirahat dikategorikan n di beri n:
(Khasanah, 2 yaitu : penilaian Sko
2012). 1. Kualitas angka kua
tidur antara 0- tidu

62
baik 3, yang Sko
2. Kualitas artinya : ≤ 5
tidur 1. Nilai 0 tidu
buruk = Kem
Tidak dica
pernah rata
/ sko
sangat selu
baik resp
2. Nilai 1 ters
= satu .
kali
semin
ggu /
Baik
3. Nilai 2
= dua
kali
semin
ggu /
kuran
g baik
4. Nilai 3
= tiga
kali
semin
ggu /
sangat
buruk
.
Variabel Tekanan darah Tekanan darah 1. Tekanan Observ Pengec Interval Dik
terikat adalah tekanan adalah tekanan darah asi ekan ting
Tekanan yang yang sistolik dengan pad
darah ditimbulkan ditimbulkan 140 – 159 Sphyg teka
pada dinding pada dinding mmHg manom dara
arteri. Tekanan arteri. Tekanan 2. Tekanan eter dan bera
puncak yang puncak yang darah stetosk leta
terjadi pada saat terjadi pada diastolik op pada yait
kontraksi saat kontraksi 90-99 mmHg lengan Rin
disebut tekanan disebut tekanan pasien TD
sistolik . sistolik . den
Tekanan Tekanan nila
diastolik adalah diastolik adalah 159
tekanan tekanan dan
terendah yang terendah yang dias
terjadi saat terjadi saat den

63
jantung istirahat jantung 90 -
. Tekanan darah istirahat . mm
biasanya Dilakukan Sed
digambarkan pemeriksaan TD
dengan tekanan pada sisi kiri den
darah sistolik atau kanan nila
dan diastolik . sesuai posisi 179
(Smeltzer & lansia dan
Bare,2012) . Hipertensi di dias
Puskesmas Sei den
Beduk tahun 100
2019. mm
Untuk Ber
kepentingan TD
analisis den
dikategorikan nila
tekanan darah 3 mm
yaitu : TD
1. Tekana dias
n darah den
ringan ≥ 11
2. Tekana mm
n darah Per
sedang berd
3. Tekana teka
n darah dara
berat bera
leta

64
3.5 Kerangka Kerja

Berdasarkan kerangka konsep ini dijelaskan tentang variabel-variabel yang

dapat diukur dalam penelitian, dapat dilihat pada skema berikut :

Variabel Bebas : Variabel Terikat :

Kualitas Tidur Tekanan Darah

Skema 3.1 Kerangka Kerja Penelitian

3.6 Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah penelitian

sebagai berikut :

a. Menyelesaikan kelengkapan administrasi seperti surat izin penelitian dari

Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Mitra Bunda Persada

Batam.

b. Mendapatkan izin penelitian dari Kepala Puskesmas X untuk meneliti

lansia di Wilayah Kerja Puskesmas X.

c. Melakukan pendataan kepada calon responden dengan memperkenalkan

diei dan menjelaskan tujuan serta manfaat penelitian

d. Memberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk ditanda tangani

oleh calon responden apabila menjadi subjek penelitian.

65
e. Memberikan pertanyaan sesuai dengan lembar kuesioner.

f. Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya kepada peneliti

apabila ada yang kurang jelas dengan pertanyaan peneliti.

66
3.7 Pengumpulan Data

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

beberapa metode , yaitu metode observasi atau pengamatan lansia di

lokasi penelitian. Berikutnya dengan metode wawancara langsung

seperti nama, usia, riwayat penyakit sekarang dan terdahulu. Data ini

didapatkan melalui wawancara langsung dengan responden ataupun

keluarga.

Penelitian ini dilakukan secara langsung di Posyandu lansia

Wilayah Kerja Puskesmas Baloi Permai Kota Batam serta door to

door (dari rumah ke rumah) pada pasien yang telah terpilih

berdasarkan kriteria inklusi penelitian.

3.7.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data, agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga data dapat lebih mudah

diolah. Instrumen yang digunakan pada pengumpulan data yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang disebarkan pada

responden. Kuisioner merupakan daftar pertanyaan yang disusun

secara tertulis dalam rangka pengumpulan data pada penelitian.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa

kuisioner yang terdiri dari empat bagian. Bagian pertama permintaan

menjadi responden, kedua persetujuan menjadi responden, bagian

54
ketiga identitas responden, dan bagian keempat berisi tentang

pernyataan yang akan diamati dan responden memberi jawaban

dengan memberi tanda ceklist sesuai dengan hasil yang diinginkan.

Kuisioner penelitian yang digunakan adalah kuisioner kualitas tidur .

1. Kuisioner Kualitas Tidur

Kuisioner kualitas tidur yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan skala The Pittsburgh Sleep

Quality Index (PSQI). Kuisioner PSQI dibuat oleh Carole

Smyth. Kuisioner PSQI terdiri dari 9 item pertanyaan

dengan masing – masing pertanyaan memiliki skor 0-3. Cara

Perhitungan The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) :

1. Latensi Tidur

Kesulitan tidur (kesulitan memulai tidur) didapatkan

dari total nilai dari pertanyaan nomor 2 dan 5a.

Pertanyaan nomor 2:

≤ 15 menit = 0

16-30 menit = 1

31-60 menit = 2

> 60 menit = 3

Pertanyaan nomor 5a:

Tidak pernah =0

Sekali seminggu =1

2 kali seminggu =2

55
>3 kali seminggu =3

Jumlahkan skor pertanyaan nomor 2 dan 5a, dengan skor

dibawah ini:

Skor 0 =0

Skor 1-2 =1

Skor 3-4 =2

Skor 5-6 =3

2. Durasi tidur malam à Dilihat dari pertanyaan nomor 4

> 7 jam =0

6-7 jam =1

5-6 jam =2

< 5 jam =3

3. Efisiensi tidur

Efisiensi tidur didapatkan dari total nilai dari pertanyaan

nomor 1,3, dan 4. Efisiensi tidur : (lama tidur/ lama ditempat

tidur) x 100 %. Lama tidur dilihat dari pertanyaan nomor 4.

Lama di tempat tidur adalah kalkulasi respons dari

pertanyaan nomor 1 dan 3, lalu tentukan efisiensi kebiasan

tidur dengan jumlah nilai :

> 85 % =0

56
75-84 % =1

65-74 % =2

< 65 % =3

4. Kualitas tidur subjektif dilihat dari pertanyaan nomor 9

5. Gangguan ketika tidur malam à Pertanyaan nomor 5b sampai

5j.

Nomor 5b sampai 5j dinilai dengan skor dibawah ini:

Tidak pernah =0

Sekali seminggu =1

2 kali seminggu =2

>3 kali seminggu =3

Jumlahkan skor pertanyaan nomor 5b sampai 5j, dengan

skor dibawah ini:

Skor 0 =0

Skor 1-9 =1

Skor 10-18 =2

Skor 19-27 =3

6. Menggunakan obat-obat tidur à Pertanyaan nomor 6

57
Tidak pernah =0

Sekali seminggu =1

2 kali seminggu =2

>3 kali seminggu =3

7. Terganggunya aktivitas disiang hari à Pertanyaan nomor 7

dan 8

Pertanyaan nomor 7:

Tidak pernah =0

Sekali seminggu =1

2 kali seminggu =2

>3 kali seminggu =3

Pertanyaan nomor 8:

Tidak antusias = 0

Kecil =1

Sedang =2

Besar =3

Jumlahkan skor pertanyaan nomor 7 dan 8, dengan skor di

bawah ini:

58
Skor 0 =0

Skor 1-2 =1

Skor 3-4 =2

Skor 5-6 =3

3.7.3 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

Uji validitas dan reabilitas tidak dilakukan karena sudah tersedia

instrumen atau kuesioner yang baku dari variabel yang ingin diukur.

3.8 Pengolahan Data & Analisa Data

3.8.1 Pengolahan Data

Teknik analisis dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan

menggunakan software khusus untuk analisis data yang dinamakan

Statistical Product And Service Solution (SPSS).

Secara umum ketika melakukan analisis data baik secara manual

maupun menggunaan SPSS, analisis data melewati tahap-tahap berikut:

3.8.1.1 Pemeriksaan Data (Editing)

Editing adalah upaya

untuk memeriksa kembali lembar observasi yang telah diisi

pengecekan yang dilakukan meliputi kelengkapan, kejelasan,

relevansi serta konsistensi jawaban responden. Data yang

belum lengkap akan dikembalikan kepada responden dan

untuk diisi kembali pada saat itu juga.

59
3.8.1.2 Pembuatan Kode (Coding)

Setelah tahap pemeriksaan data dianggap memadai, tahap

selanjutnya ialah pembuatan kode (coding) yang dilakukan

berdasarkan item pertanyaan pada kuesioner. Coding bertujuan

untuk menyederhanakan data dengan cara memberikan simbol

angka atau huruf pada setiap jawaban.

3.8.1.3 Tabulasi

Tabulating merupakan proses memasukkan data yang sudah

dikelompokkan dalam tabel-tabel yang mudah dipahami.

Melalui tabulating, data lapangan terlihat lebih ringkas dan

dapat dibaca dengan mudah.

Mencatat skor secara sistematis memudahkan pengamat data

dan memperoleh gambaran analisisnya dan tabulasi data.

Analisis dapat dilakukan secara sederhana, yaitu mencari

jumlah skor, nilai rata-rata (mean), median dan modus.

Tabulasi data dimulai dan membuat tabel yang berisi

kumpulan skor dan kuesioner yang telah dibuat.

3.8.1.4 Entri Data

adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master tabel atau data base komputer. Entri data pada

penelitian ini menggunakan aplikasi statistik.

60
3.8.1.5 Cleaning

Cleaning yaitu proses pengecekan kembali data-data yang

telah dimasukkan untuk melihat ada tidaknya kesalahan,

terutama kesesuainan pengkodean yang dilakukan. Apabila

terjadinya kesalahan, maka data tersebut akan segera

diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil pengumpulan data

yang dilakukan.

3.8.2 Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan univariat, dan bivariat kemudian

dianalisis dan diinterpretasikan lebih lanjut untuk menguji hipotesa.

Dalam penelitian ini, untuk menganalisa data yang telah di

kumpulkan. Analisa data yang di lakukan :

3.8.2.1 Analisa Univariant

Analisa ini untuk menyajikan data secara deskriptif yang

menggambarkan distribusi frekuensi dengan persentase dari

variabel-variabel yang diteliti. Untuk mendapatkan persentase

pada masing-masing independen menggunakan rumus yaitu :

f
P = x 100%
n

Keterangan :

P = Proporsi

f = Frekuensi

n = Jumlah sampel

61
3.8.2.2 Analisa bivariat

Yaitu analisa data yang dilakukan pada dua varibel yang diduga

mempunyai hubungan atau korelasi. Uji statistik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji Case control dengan

interval kepercayaan (CI) 95% (α −0,05) melalui program

komputerisasi.

62
3.9 Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian khususnya dalam hal ini yang

dijadikan subjek penelitian adalah manusia, maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-

benar menjunjung tinggi kebebasan manusia.

Dalam melakukan penelitin ada beberapa aspek yang merupakan

menjadi masalah etika yang sangat penting dalm penelitian. Hal tersebut

dilandasi dengan penelitian keperawatan yang berkaitan dengan manusia

secara langsung. Masalah etika yng harus diperhatikan adalah :

3.10.1 Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian

dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Tujuan informed concent adalah agar subjek mengerti

maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek

bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.

Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak

pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed concent

tersebut antara lain : partisipasi pasien, tujuan dilakukannya

tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur

63
pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat,

kerahasiaan informasi yang mudah dihubungi dan lain-lain.

3.10. 2 Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika penelitian merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data

atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3.10.3 Kerahasiaan (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan menjamin

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

3.10 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah :

Sampel yang diambil berdasarkan jumlah lansia hipertensi

di suatu puskemas dan bukan mencangkup semua puskesmas di

kota Batam.

64

Anda mungkin juga menyukai