“MANAJEMEN KINERJA”
(Disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Sumber Daya Insani dan
Leadership)
Kelas : RA
Kelompok 4 :
S1 EKONOMI ISLAM
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan bisa selesai tepat pada waktunya dengan judul “Manajemen Kinerja”
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya kami banyak mendapat halangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak semua itu bisa teratasi. Oleh karena
itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Allah Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sepurna baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.
Surabaya,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan manajeme kinerja tidak langsung menggambarkan
proses evolusi praktik, konsep, teori dan filosofi manajemen kinerja. Pada awalnya
manajemen kinerja hanya sebuah alat bantu manajemen untuk mengendalikan
karyawan. Manajemen kinerja pada mulanya identik dengan evaluasi atau penilaian
kinerja atau biasa disebut sebagai performance evaluation.
Kinerja dalam Bahasa Indonesia berarti kemampuan, penampilan, prestasi dan
kapasitas. Menurut The Scriber-Bantam English Dictonary (1979), kinerja berasal
dari kata “to perform” yang memiliki beberapa arti, yaitu: (1) melakukan,
menjalankan, melaksanakan, (2) memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu niat
atau nazar, (3) melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab, dan (4)
melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin.
Melaksanakan manajemen kinerja akan memberikan manfaat bagi organisasi,
tim, dan individu. Manajemen kinerja mendukung tujuan menyeluruh organisasi
dengan mengaitkan pekerjaan dari setiap pekerja dan manajer pada keseluruhan unit
kerjanya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sasaran dan standar dalam manajemen kinerja ?
2. Bagaimana penilaian-penilaian yang terdapat pada manajemen kinerja ?
3. Bagaimana komponen yang ada pada manajemen kinerja ?
4. Bagaimana wawancara umpan balik perbaikan penilaian kinerja ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui sasaran dan standar dalam manajemen kinerja
2. Untuk mengetahui penilaian-penilaian yang terdapat pada manajemen kinerja
3. Untuk mengetahui komponen yang ada pada manajemen kinerja
4. Untuk mengetahui wawancara umpan balik perbaikan penilaian kinerja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Manajemen kinerja merupakan suatu proses yang dilakukan manajer dalam
mendefinisikan tujuan dan pekerjaan karyawan, mengembangkan dan meningkatkan
kinerja karyawan. Manajemen kinerja mencakup pengkajian ulang terhadap kinerja
secara berkesinambungan dan dilakukan berdasarkan keahlian, kompetensi, rencana
kerja serta pengimplementasian rencana peningkatan dan pengembangan yang lebih
lanjut. Manajer juga akan menilai karyawan berdasarkan pada tingkat di mana mereka
mencapai sasarannya.Manajemen kinerja memiliki peranan yang sangat penting
dalam suatu perusahaan karena manajemen kinerja dapat dijadikan sebagai tolak ukur
kinerja para karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Adapun komponen-
komponen dalam manajemen kinerja yang terdiri dari planning, monitoring,
developing, rating, dan rewarding dimana komponen-komponen itu sangat
menentukan kinerja karyawan ke depannya.
B. Saran
Dalam menerapkan manajemen kinerja, perusahaan harus bisa menerapkan
komponen-komponen manajemen kinerja secara efektif karena manajemen kinerja
yang baik akan berdampak pula pada kinerja karyawannya karena karyawan akan
merasa apa yang akan dikerjakannya dinilai dan diberi umpan balik sehingga
karyawan akan terpacu untuk bekerja lebih baik lagi. Selain itu perusahaan perlu
memperhatikan hambatan-hambatan yang bisa menjadi tantangan dalam menjalankan
sistem tersebut. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kegagalan penerapan
sistem.
DAFTAR PUSTAKA