NPM : 1711021046
Dalam diagram diatas, pengusaha mempunyai tujuan keuntungan maksimum MC=MR pada
tingkat output OX1 dan harga OH1. Namun bagi perekonomian, tingkat produsi yang efisien
berada di OX2 yaitu pada AR=MC. Akan tetapi, tingkat produksi OX2 jauh lebih besar
dibandingan dengan OX1 dan perbedaan harganya sangat besar sehingga dibutuhkan penganan
langsung oleh pemerintah agar barang-barang tersedia untuk memenuhi kebutuhan publik. Untuk
itu, pemerintah akan menentukan tingkat produksi sebesar OX2, dimana pemerintah aka
menderita defisit sebesar OX2 x DE. Ada beberapa cara pemerintah untuk menutup deifsit :
Dalam suatu perekonomian akan mencapai efisiensi optmal apabila dalam produksi dari
konsumsi terdapat pasar persaingan sempurna yang artinya semua indusri mentepakan harga
sesuai dengan penetapan harga marginal. Jadi apabila industri industri lain selain perusahan
negara tidak efisien maka pentepan harga digunakan dengan teori second best, dimana
pemerintah menetapkan harga pada perusahan-perusahaan atau sektor-sektor yang dapat diawasi
dengan adanya distorsi dalam industri atau sektor lainnya untuk memperbaiki alokasi sumber
ekonomi yang digunakan secara tidak efisien.
Dalam kurva diatas, misalkan barang X merupakan barang subsitusi barang Y. Penurunan harga
barang X akan menyebabkanjumlah barang X menigkat dan menyebakan kurva permintaa
barang Y akan bergeser ke kiri (Dy1).
Teori second best menyarakan bahwa apabila dalam suatu perekonomian terdapat banyak
industri yang tidak efisisen maka pemerintah harus memaksimumkan kemakmuran masyarakat
dengan penetapan harga pada perusahaan-perusahaan negara.dalam kbijakan second best juga ,
pemerintah harus berupaya agara tercapai penggunaan sumber ekonomi yang optimal, yaitu pada
suatu tingkat harga barang X di mana kerugian masyarakat sama besarnya dengan keuntungan
masyarakat akibat penurunan permintan barang Y.
Sebelum melakukan suatu investasi untuk menghasilkan suatu jenis barag tertentu, masalh yang
timbul adalah menentukan berapa kapasitas produksi yang ingin dipasang, oleh karena itu
apabaila suatu jenis mesi dengan kapasitas tertentu telah dipasang maka produks maksimal
dbatasi oleh kapasitas produksi. Tingkat produksi pada kapasitas penuh sudah dapat ditingkatkan
lagi sehingga harga berfungsi untuk mengatur jumlah barang yang dibeli oleh konsumen.
Dalam menentukan kapasitas produksi, terdapat perbedaan antara keputusan yang diambil
investor swasta dan keputusan yang diambil oleh perusahaan negara. Dalam mengambil
keputusan investasi, pihak swasta hanya mementingkan efsiensi, sedangakn pada perusahaan
negara haruslah diperhitungkan efisiensi sosialnya.
Ada tiga kesimpulan yang dapat diambil dari analisa kebijaksanaan harga peak load, yaitu :
1. Harga pada periode off-peak sama dengan biaya marginal jangka pendek yaitu H2 = B
2. Harga pada periode peak lebih tinggi daripada biaya marginal jangka panjang lebar
yaitu :
H1 = B + H/Wm > B + H, karena Wm < 1
3. Pada kapasitas optimum penerimaan total sama dengan biaya total sehingga para
konsumen pada periode peak menanggung seluruh biaya kapasitas yaitu sebesar H
Dalam hal penggunaan jalan yeng belum mencapai tingkat optimum sebaiknya pemerintah
menggunakan kebijakana pungutan sevara langsung dari segi praktik lebih mudah dan terdapat
keadilan. Namun lain halnya dengan penggunaan jala yang sudah melampaui titik optimum
dimana tambahan seorang pemakai jalan akan memperlambat arus lalu lintas. Dalam hal ini
penepatan harag berdasarakan peak-load harus dilaksanakan.
Apabila pemerintah mengenkan pungutan atas penggunaan jalan pada waktu-waktu sibuk (peak)
maka orang-orang yang tidak terlalu membutuhkan penggunaan jalan pada waktu tidak sibuk
(off peak) untuk menghindarkan diri dari pembayaran punguta tersebut sehingga distribusi
penggunaan jalan dapat dilakuka dengan leb9ih efisien. Karena berkurangnya arus lalu lintas
pada waktu-waktu sibuk maka arus lalu lintas lebih cepat sehingga orang-orang yang
menggunakan itu hanyalah orang yang mamu mebayar pungutan, yaitu orang yang menghargai
waktu sibuk tinggi sekali. Jadi, disini pungutan pada pemakaian jalan pada period sibuk akan
menyebabkan distribusi arus lalu lintas yang lebih merata sepanjang waktu dan penggunaan jalan
dapat lebih merata sepanjang waktu dan penggunaan jalan lebih disesuaikan dengan niali
konsumen sebagaiaman dengan kemauan membayar (Willingnes to pay).