Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BAHASA INDONESIA

TASYA AYUNINGTIAS
2020135036

D3 REGULER KHUSUS FARMASI


UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2020

Dismenore Berkurang Berkat Kunyit Asam


Dismenore merupakan salah satu masalah menstruasi yang paling umum dikeluhkan.
Lebih dari setengah wanita yang sedang menstruasi mengalami dismenore. Sebenarnya ada
banyak cara untuk mengurangi dismenore mulai dari mengompres perut, mandi air hangat,
hingga mengkonsumsi obat pereda nyeri. Banyak juga wanita yang lebih memilih pengobatan
tradisional dengan bahan alami, salah satunya dengan minuman kunyit asam. Pada beberapa
penelitian menunjukan bahwa mengkonsumsi minuman kunyit asam saat menstruasi terbukti
dapat menurunkan dismenore.

Gejala dismenore dapat bervariasi pada setiap wanita. Namun secara umum, gejala
paling khas yaitu nyeri di perut bagian bawah. Gejala penyerta lainnya yaitu perut kembung,
diare, sakit kepala, pusing, lemah, lesu, perubahan suasana hati, mual dan muntah. Pada
beberapa kasus gejala dismenore dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk
mengatasinya beberapa wanita mengkonsumsi obat pereda nyeri. Namun tidak sedikit yang
enggan mengkonsumsi obat pereda nyeri dikarenakan takut akan efek samping obatnya.
Pengobatan tradisional dengan bahan alami menjadi salah satu solusi karena dinilai lebih
aman.

Minuman kunyit asam diyakini mengandung bahan aktif yang berfungsi sebagai
pereda dismenore. Pada kunyit terdapat bahan aktif kurkumin yang berfungsi sebagai
analgesik, antiinflamasi, dan antipiretik. Sedangkan asam jawa mengandung bahan aktif
sebagai antipiretik, penenang serta antiradang. Kandungan bahan aktif ini yang diyakini
mampu mengurangi bahkan meredakan dismenore. Sehingga banyak wanita yang tidak ragu
mengkonsumsi minuman kunyit asam untuk meredakan nyeri saat menstruasi.

Pada penelitian di STIKes Mercubaktijaya terhadap 10 orang mahasiswi yang


mengalami dismenore diberikan terapi minuman kunyit asam. Hasilnya didapatkan rata-rata
pretest 5,20 dan rata-rata postest 2,40 dengan uji statistik didapatkan nilai p = 0,006 (p ≤
0,05). Hasil ini menunjukan adanya penurunan dismenore setelah mengkonsumsi minuman
kunyit asam. Dengan adanya pengaruh pemberian minuman kunyit asam dalam penelitian
diharapkan wanita dapat mengkonsumsi minuman kunyit asam sebagai salah satu cara
nonfarmakologi mengatasi dismenore.

Selain kunyit asam, bahan alami yang juga dapat mengurangi dismenore adalah jahe.
Jahe memiliki sifat antiinflamasi alami yang efektif megurangi rasa sakit. Selain itu senyawa
gingerol yang terdapat pada jahe dapat membantu dalam mengurangi gejala mual dan muntah

1
pada saat menstruasi. Maka dari itu, bahan alami yang satu ini disebut cocok untuk mengatasi
dismenore.

Pada penelitian di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Klaten Utara


didapati adanya penurunan skor skala dismenore pada siswi setelah diberi terapi herbal jahe.
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 30 responden.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penurunan skor skala dismenore pada kelompok
kontrol sebesar 6,25 dan kelompok coba sebesar 7 dengan p-value kelompok kontrol 0,029
dan kelompok coba 0,002 (p < 0,005). Ini merupakan bukti bahwa jahe juga dapat
mengurangi dismenore.

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui perbedaan penurunan skor skala
dismenore dengan terapi herbal jahe dan terapi kunyit asam. Hasilnya didapati terapi dengan
kunyit asam lebih efektif untuk menurunkan skor skala dismenore dibandingkan dengan
terapi herbal jahe. Sehingga pengobatan dismenore dengan terapi kunyit asam lebih baik
dibandingkan dengan terapi jahe.

Meskipun pengobatan tradisional dengan bahan alami dinilai lebih aman


dibandingkan dengan obat berbahan kimia, namun pengobatan dengan terapi jahe maupun
kunyit asam sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan. Karena nyatanya mengkonsumsi
jahe maupun kunyit asam tetap memiliki efek samping. Salah satu efek samping
mengkonsumsi jahe secara berlebihan yaitu dapat menyebabkan diare.

Kunyit juga memiliki efek samping jika dikonsumsi dengan dosis tinggi.
Mengkonsumsi kunyit dalam dosis yang cukup tinggi dapat menurunkan gula darah atau
tekanan darah tinggi. Artinya, seseorang yang memiliki kadar gula darah yang rendah
ataupun seseorang dengan tekanan darah rendah harus berhati-hati dalam mengkonsumsi
minuman kunyit asam untuk meredakan dismenore ini.

Dari kedua penelitian maka dapat disimpulkan terapi dengan kunyit asam merupakan
terapi efektif untuk mengatasi dismenore. Namun harus diingat penggunaan dengan dosis
yang berlebih tetap memiliki efek samping yang merugikan.

DAFTAR PUSTAKA

2
Hamdayani, Delvi. 2018. “PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN KUNYIT ASAM
TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI TINGKAT II
PRODI S1 KEPERAWATAN STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG”.
http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1006507. Diunduh Tanggal 1 Desember 2020.

Kristiani, Stepani Dwi Puji; Priyono, Putri Kusumawati. 2016. “PERBEDAAN


PENURUNAN SKOR SKALA DISMENORE DENGAN TERAPI HERBAL JAHE DAN
KUNYIT ASAM PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
MUHAMMADIYAH 2 KLATEN UTARA”.
http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1453722. Diunduh tanggal 1 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai