Anda di halaman 1dari 11

arti penting ilmu kimia dalam teknik sipil

IlmuKimia merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari sifat-


sifat, struktur, komposisi, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai
perubahan materi. ilmu kimia erat kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-
hari. hal-hal yang terkait dengan makanan, Pakaian, obat, bahan bakar,bahan
kontruksi bangunan, bahan industri elektronik, dan bahan produk yang
melibatkan ilmu kimia. oleh karena itu, peran ilmu kimia sangat dirasakan
sangat penting dalam kehidupan dan berbagai bidang kajian keilmuwan.
            Setiap orang mempunyai pandangan tersendiri terhadap ilmu kimia dan
peran ilmu kimia dalam kehidupan.ada yang berpandangan negatif, ada pula
yang menerima kehadirannya. mereka yang berpandangan negatif adalah orang-
orang yang belum memahami betapa pentingnya manfaat  ilmu kimia dalam
kehidupan ini, kurangnya ilmu pengetahuan bia menjadi penyebab
utamanya.mereka menganggap bahwa hal-hal yang berkaitan dengan  kimia
berhubungan dengan zat-zat berbahaya yang mengandung racun. ditambah lagi
kesan dominan yang timbul dikalangan masyarakat umum mengenai kimia
adalah kesan negatif dibandingkan dengan manfaatnya. sehingga peran ilmu
kimia semakin tersamarkan. kesan negatif ini timbul sebagai akibat dari sering
terjadinya penyalahgunaan ilmu kimia atau kesalahan penanganan dalam
penerapan ilmu kimia.
            Jadi, untuk lebih mengakrabkan peran ilmu kimia dalam hidup tidaklah
mengherankan jika kemudian ilmu kimia terus dikembangkan. berbagai
penelitian tentang apapun terus dilakukan.

1.Manfaat Ilmu Kimia-Cabang Ilmu Kimia


            Sebelum benar-benar mengetahui manfaat ilmu kimia untuk kehidupan,
ada baiknya jika kita mengenal ilmin kimia lebih jauh. ilmu kimia dibagi
menjadi beberapa bagian, bagian-bagian tersebut nantinya memiliki dan
mewakili ilmu kimia yang berbeda dalam setiap cabangnya. cabang ilmu kimia
antara lain adalah :

1. Kimia organik: bidang ini memusatkan pada kajian pada penelitian


tentang senyawa-senyawa organik (senyawa hidrokarbon), deperti
alkohol, bensin, solar dll.
2. Kimia anorganik: bidang ini memusatkan pada kajian-kajian penelitian
senyawa-senyawa anorganik seperti garam-garam, mineral-mineral, dll.
3. Biokimia: bidang ini berkaitan dengan ilmu biologi, khususnya mengenai
komposisi dan senyawa serta hasil reaksi perubahannya. senyawa-
senyawa yang dipelajari meliputi karbohidrat,protein, lemak, vitamin,
enzim, hormon, dll.
4. Kimia analitik: bidang ini berkaitan dengan penentuan kimia kualitatif
dan kuantitatif, yang lebih dirahkan pada pengembangan dan perlatan
analitik yang semakin canggih.
5. Kimia lingkungan: memusatkan pada masalah-masalahlingkungan seperti
pencemaran, limbah dan penanganan air bersih.
6. Kimia inti (radiokimia): memusatkan pada penelitian radioaktif,
penanganan dan pemanfaatannya seperti untuk pengobatan (kedoteran)
pertanian dan hidrologi.
7. Kimia farmasi: memusatkan pada kajian penelitian mengenai pemisahan
(Isolasi), pembuatan (Sintesis) dan pengembangan bahan-bahan alam
yang mengandung zat-zat aktif untuk obat.
8. Kimia fisik: bidang ini berkaitan dengan ilmu fisika sehingga
memusatkan kajian mengenai energi yang meneryertai pada reaksi kimia,
sifat fisik kimia, dan perubahan fisik kimia.
9. Kimia pangan: bidang ini memusatkan pada kajian pada penelitian untuk
mengembangkan kualitas bahan pangan, zat-zat aditif makanan, dan hal-
hal yang berkaitan dengan kebutuhan pangan.

         2.Bidang Teknik Sipil


         Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini antara lain semen, kayu, cat,
paku, besi, pipa, lem dan baja. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset
yang berdasarkan ilmu kimia. Manfaat Ilmu Kimia dalam hal ini agar bahan-
bahan bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan atau kekurangannya
sehingga dapat meminimalkan kecelakaan dikemudian hari dan mengehemat
biaya operasional.
Kimia dari bahasa Arab: kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa Yunani:
khemeia. Jadi Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat
zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta
interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga
mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan
pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi
umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh
gaya antaratom dan ikatan kimia.

Secara spesifik, kimia dapat juga diartikan sebagai ilmu yang mempelajari materi dan
perubahannya. Sebagian besar dari kita meyakini bahwa substansi kimia hanya ada di
laboratorium kimia. Padahal, para ahli kimia sendiri mempercayai bahwa semua hal yang ada
di alam ini terbuat dari bahan-bahan kimia.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara
materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika.
Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah
satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh
pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen
elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat
difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam
media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi
elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi
fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di
luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang
membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk
menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur
dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan
oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-
atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami
oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi
kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi
dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah adalah
padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di
luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat
memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain
yang mencoba mengubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan
mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas.
Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang
berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan
ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki
volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap,
sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat oleh
gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S)
berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat
dengan interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki
cukup energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi
tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 °C sampai
100 °C pada permukaan laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan
organisasi bentuk yang lebih erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi.
Peningkatan energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es
cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat panas
penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan
selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu sama lain.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada
alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia.
SEJARAH KIMIA
Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan
mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama
umat manusia. Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah
emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik menemukan
metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan suatu protosains
yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan
sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia
modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa
Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan
mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan
pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia
dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita
ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada
tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya
dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran
bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20,
sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik
ikatan kimia. Pada pertengahan abad ke-20, kimia telah berkembang sampai dapat memahami
dan memprediksi aspek-aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia.
Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada tahun 2004, produsen
bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan mencapai 587 bilyun dolar AS dengan
margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total penjualan
CABANG ILMU KIMIA
Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang
antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.
Lima Cabang Utama:

 Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman


tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode
eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam
semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
 Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang
terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan
sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga
berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.
 Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik.
Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak
terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.
 Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi
senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala
senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
 Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya
energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting
dalam kajian ini di antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia,
elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki
banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan
penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya
berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.

Cabang - cabang Ilmu Kimia yang merupakan tumpang-tindih satu atau lebih lima cabang utama:

 Kimia Material menyangkut bagaimana menyiapkan, mengkarakterisasi, dan


memahami cara kerja suatu bahan dengan kegunaan praktis.
 Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam
matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam
kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan
komputer telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi,
yang merupakan seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk
menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang
tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika
molekular.
 Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan
membentuk inti. Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir
dan tabel nuklida merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.
 Kimia Organik Bahan Alam mempelajari senyawa organik yang disintesis
secara alami oleh alam, khususnya makhluk hidup.

Bidang lain antara lain adalah astrokimia, biologi molekular, elektrokimia, farmakologi,
fitokimia, fotokimia, genetika molekular, geokimia, ilmu bahan, kimia aliran, kimia atmosfer,
kimia benda padat, kimia hijau, kimia inti, kimia medisinal, kimia komputasi, kimia
lingkungan, kimia organologam, kimia permukaan, kimia polimer, kimia supramolekular,
nanoteknologi, petrokimia, sejarah kimia, sonokimia, teknik kimia, serta termokimia.
KONSEP DASAR KIMIA
Tatanama
Tatanama kimia merujuk pada sistem penamaan senyawa kimia. Telah dibuat sistem
penamaan spesies kimia yang terdefinisi dengan baik. Senyawa organik diberi nama menurut
sistem tatanama organik. Senyawa anorganik dinamai menurut sistem tatanama anorganik.
Atom

Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang
biasanya mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang
mengimbangi muatan positif inti. Atom juga merupakan satuan terkecil yang dapat diuraikan
dari suatu unsur dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang rapat dan
bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.
Unsur
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya.
Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom yang memiliki 6
proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92
proton pada intinya adalah atom unsur uranium.
Ion
Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul yang kehilangan atau mendapatkan
satu atau lebih elektron. Kation bermuatan positif (misalnya kation natrium Na+) dan anion
bermuatan negatif (misalnya klorida Cl−) dapat membentuk garam netral (misalnya natrium
klorida, NaCl). Contoh ion poliatom yang tidak terpecah sewaktu reaksi asam-basa adalah
hidroksida (OH−) dan fosfat (PO43−).
Senyawa
Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan
tetap yang menentukan susunannya. sebagai contoh, air merupakan senyawa yang
mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa
dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.
Molekul
terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik
yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.
Zat kimia
Suatu 'zat kimia' dapat berupa suatu unsur, senyawa, atau campuran senyawa-senyawa,
unsur-unsur, atau senyawa dan unsur. Sebagian besar materi yang kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari merupakan suatu bentuk campuran, misalnya air, aloy, biomassa, dll.
Ikatan kimia
Ikatan kimia merupakan gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom dalam molekul atau
kristal. Pada banyak senyawa sederhana, teori ikatan valensi dan konsep bilangan oksidasi
dapat digunakan untuk menduga struktur molekular dan susunannya. Serupa dengan ini,
teori-teori dari fisika klasik dapat digunakan untuk menduga banyak dari struktur ionik. Pada
senyawa yang lebih kompleks/rumit, seperti kompleks logam, teori ikatan valensi tidak dapat
digunakan karena membutuhken pemahaman yang lebih dalam dengan basis mekanika
kuantum.
Wujud zat
Fase adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik makroskopis yang relatif serbasama baik
itu komposisi kimianya maupun sifat-sifat fisikanya (misalnya masa jenis, struktur kristal,
indeks refraksi, dan lain sebagainya). Contoh keadaan fase yang kita kenal adalah padatan,
cair, dan gas. Keadaan fase yang lain yang misalnya plasma, kondensasi Bose-Einstein, dan
kondensasi Fermion. Keadaan fase dari material magnetik adalah paramagnetik,
feromagnetik dan diamagnetik.
  Reaksi kimia
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa
menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan
molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom
dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.
Kimia kuantum
Kimia kuantum secara matematis menjelaskan kelakuan dasar materi pada tingkat molekul.
Secara prinsip, dimungkinkan untuk menjelaskan semua sistem kimia dengan menggunakan
teori ini. Dalam praktiknya, hanya sistem kimia paling sederhana yang dapat secara realistis
diinvestigasi dengan mekanika kuantum murni dan harus dilakukan hampiran untuk sebagian
besar tujuan praktis (misalnya, Hartree-Fock, pasca-Hartree-Fock, atau teori fungsi
kerapatan, lihat kimia komputasi untuk detilnya). Karenanya, pemahaman mendalam
mekanika kuantum tidak diperlukan bagi sebagian besar bidang kimia karena implikasi
penting dari teori (terutama hampiran orbital) dapat dipahami dan diterapkan dengan lebih
sederhana.
Dalam mekanika kuantum (beberapa penerapan dalam kimia komputasi dan kimia kuantum),
Hamiltonan, atau keadaan fisik, dari partikel dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dua
operator, satu berhubungan dengan energi kinetik dan satunya dengan energi potensial.
Hamiltonan dalam persamaan gelombang Schrödinger yang digunakan dalam kimia kuantum
tidak memiliki terminologi bagi putaran elektron.
Penyelesaian persamaan Schrödinger untuk atom hidrogen memberikan bentuk persamaan
gelombang untuk orbital atom, dan energi relatif dari orbital 1s, 2s, 2p, dan 3p. Hampiran
orbital dapat digunakan untuk memahami atom lainnya seperti helium, litium, dan karbon.
Hukum kimia
Hukum-hukum kimia sebenarnya merupakan hukum fisika yang diterapkan dalam sistem
kimia. Konsep yang paling mendasar dalam kimia adalah Hukum kekekalan massa yang
menyatakan bahwa tidak ada perubahan jumlah zat yang terukur pada saat reaksi kimia biasa.
Fisika modern menunjukkan bahwa sebenarnya energilah yang kekal, dan bahwa energi dan
massa saling berkaitan. Kekekalan energi ini mengarahkan kepada pentingnya konsep
kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika.
Manfaat Kimia untuk Berbagai Bidang Kehidupan Manusia
Manfaatnya mempelajari kimia adalah pemahaman yang lebih baik terhadap alam sekitar
dan berbagai proses yang berlangsun di dalamnya. Dari uraian di atas telah dijelaskan bahwa
materi dapat berubah secara fisis atau kimia. Dengan belajar ilmu kimia, kita dapat mengubah
bahan alam menjadi produk yang lebih berguna utnuk memenuhi kebutuhan hidup manusia,
dan kita dapat mengerti kebutuhan hidup manusia, dan kita dapat mengerti barbagai gejala
alam yang kita jumpai dalam kehidupan kita setiap hari, misalnya :
a.Pencernaan dan pembakaran zat zat makanan dalam tubuh.Makanan berasal dari tumbuh
tumbuhan. Tumbuh tumbuhan berassimilasi denganproses kimia.Tubuh kita membutuhkan
karbohidart, protein, lemak, vitamin, yang keseluruhannyamerupakan proses kimia sehingga
dapat menghasilkan gas karbondioksida, air danenergi.
b. Dalam kehidupan ini, kita membutuhkan sabun, pasta gigi, tekstil, kosmetik, plastik,obat-
obatan, pupuk, pestisida, bahan bakar, cat, bumbu masak, alat-alat rumahtangga, bahkan
berbagai jenis makanan olahan, yang semuanya merupakan hasil daripenerapan ilmu
kimia.Hampir semua bahan keperluan kita, sedikit banyak, baik langsung atau tidak
langsungmengalami sentuhan kimia. Coba Anda perhatikan gambar berikut.
Ilmu kimia memiliki kedudukan yang penting dan diperlukan oleh bidang ilmu lainnya.
Beberapa manfaat yang sebenarnya itu merupakan manfaat ilmu kimia dalam kehidupan
manusia bahkan tidak begitu disadari. Berikut ini adalah beberapa manfaat ilmu kimia dalam
kehidupan manusia yang tidak bisa digantikan oleh ilmu yang lain.
1.    Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Kedokteran
Manfaat ilmu kimia yang pertama pada kehidupan manusia adalah dalam bidang kedokteran.
Untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan obat-
obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan
yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi
2.    Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Pertanian
Mungkin Anda bingung, apa hubungan antara ilmu kimia dan bidang pertanian, lalu apa
/manfaat ilmu kimia/ bagi bidang pertanian? Baiklah, bukankah untuk mengembalikan
kesuburan tanah, perlu dilakukan penambahan pupuk, sedangkan hama dapat diatasi dengan
penambahan pestisida. Manfaat dan bahaya penggunaan pupuk dan pestisida harus dipahami
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Hal yang harus diingat adalah pupuk
dan pestisida adalah “produk” dari ilmu kimia.
3.    Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Geologi
Bidang ini berkaitan dengan penelitian batu-batuan (mineral) dan pertambangan gas dan
minyak bumi. Proses penentuan unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap pendahuluan
untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini
untuk membantu memahami serta mengerti temuan para peneliti tentang bebatuan atau
“benda-benda” alam.
4.    Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Biologi
Bidang ini khusus mempelajari tentang makhluk hidup (hewan dan tumbuhan). Proses kimia
yang berlangsung dalam makhluk hidup meliputi pencernaan makanan, pernapasan,
metabolisme, fermentasi, fotosintesis dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut,
diperlukan pengetahuan tentang struktur dan sifat senyawa yang ada, seperti karbohidrat,
protein, vitamin, enzim, lemak, asam nukleat dan lain-lain. Meskipun secara umum, bidang
ini lebih erat kaitannya dengan ilmu biologi, namun manfaat ilmu kimia juga nyatanya sedikit
banyak berpengaruh dalam bidang biologi ini.
5.    Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Hukum
Anda bingung apa kaitan bidang hukum dengan ilmu kimia? Bidang hukum secara langsung
memang tidak ada hubungan dengan ilmu kimia, namun manfaat ilmu kimia dalam bidang
hukum ini dapat dirasakan ketika diberlakukannya pemeriksaan peralatan bukti kriminalitas
(kriminologi). Bagian tubuh tersangka dapat diperiksa dengan memeriksa struktur DNA-nya
karena struktur DNA setiap orang berbeda-beda. Pemeriksaan ini melibatkan ilmu kimia.
6.    Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Mesin
Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan
komposisi logam yang baik untuk pembuatan mesin , mempelajari sifat, komposisi bahan
bakar dan minyak pelumas mesin.
7.    Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Teknik Sipil
Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi, paralon
(pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang
berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini adalah agar bahan-bahan
bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat
meminimalisir kecelakaan dikemudian hari. Melihat begitu banyaknya kaitan antara ilmu
kimia dan bidang-bidang kehidupan manusia, maka sangatlah jelas bahwa manfaat ilmu
kimia memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Kehadirannya
menyeimbangkan kehidupan manusia untuk selaras dengan peningkatan kualitas hidup di
muka bumi.
TEKNIK SIPIL

1.

Istilah – istilah Dalam Struktur Beton meliputi definisi dari : Agregat, Beton (Beton
Bertulang, Beton-Normal, Beton Praktekan, Beton Pracetak, Beton Ringan Struktur,
Beton Polos, dll), Berat Jenis, CGS, Dowel, Deking, Faktor Air Semen (Fas),
Konstruksi Batu, Konstruksi Beton, Mks, Perancah (Scaffolding), Sengkang,
Segregasi, Tulangan, Tulangan Polos, dan Tulangan Deform. 

2.

Daftar Terjemahan Dalam Struktur Beton diantaranya : Accelerator, Admixture,


Additive, Bouwplank, Barsteel, Box, Bucket Tower Crane, Bleeding, Bendraat,
Batching Plant, Conveyor, Cofferdam, Cast in situ, Doka, Hoist, Mold, Mix Design,
Post-Tension, Retarder, Rapid Klam, Speady, Slump, Shear Connector, Strands, Sand
Blasting, Shop Drawing, Site-Plan, Wires, dan Workability. 

3.

Teori Struktur Beton 1 dan Beton 2 yang akan menjabarkan : PERENCANAAN


GESER DAN TORSI BALOK (Identifikasi jenis torsi, Menentukan kuat momen torsi
nominal (Tn), Bila Puntir Murni + Geser + Gaya Aksial, Menghitung perbandingan
luas tulangan torsi dan jarak sengkang, Menentukan tulangan geser + torsi,
Menentukan tulangan torsi memanjang, dan Kriteria tulangan geser dan torsi),
PERENCANAAN KOLOM TUNGGAL (Perencanaan Kolom Pendek, dan Kolom
Langsing).

4.

Desain Pelat Lantai Beton meliputi : Beban Mati, Beban Hidup, Beban Ultimit,
Kondisi Batas, Momen Ultimit, Tulangan Lx, Tulangan Ly, Kontrol Mn, dan
Tulangan bagi / susut. – 

5.

Desain Pondasi Beton akan membahas : Geser 1 Arah, Geser 2 Arah, Tulangan
Lentur, dan Cek Beam Joint Kolom.

6.

Desain Balok Lantai Beton yang isinya : DESAIN TULANGAN RANGKAP (Tulangan
Desak, Tulangan Tarik, dan Kontrol Momen), MOMEN KAPASITAS (Momen
Kapasitas Negatif dan Momen Kapasitas Positif)
Manfaat Ilmu Kimia dalam Bidang Teknik Sipil

Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang teknik sipil ini adalah semen, kayu, cat, paku,
besi, paralon (pipa PVC), lem dan lain sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui
riset yang berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini bertujuan agar bahan-
bahan bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat
meminimalisir kecelakaan atau kerugian pada akhirnya.

Anda mungkin juga menyukai