Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PENDAHULUAN BIOLOGI LAUT

PERCOBAAN I
CNIDARIA

OLEH :
NAMA : FITRI SUCI KARLINA PUTRI
STAMBUK : F1D1 20 006
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEM PEMBIMBING : MUH. YUSUF

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
I. `11PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ubur-ubur adalah sejenis binatang laut tak bertulang belakang yang

termasuk dalam filum Cnidaria yang masuk dalam kelas Schypozoa, sebagai

anggota Cnidaria, mereka memiliki dua bentuk tubuh yaitu polip yang

menempel di dasar laut dan medusa yang dapat berenang bebas dan berbentuk

cangkir terbalik. Umumnya mereka berukuran 2 sampai 40 cm, tapi ubur-ubur

yang lebih besar bisa mencapai 1-2 meter, misalnya spesies

terbesarnya Cyanea capillata atau lebih dikenal dengan Surai singa.

Schypozoa dapat ditemukan di lautan seluruh dunia, dari permukaan

sampai laut dalam. Schypozoa tidak ditemukan di air tawar. Schypozoa

memakan beragam makanan seperti Krustasea atau Ikan yang mereka buru

menggunakan organel nematosista yang terdapat di tentakelnya. Nematosista

sendiri adalah ciri khas filum Cnidaria, berupa sel berbentuk jarum yang

berfungsi menusuk dan menyuntikkan racun ke mangsanya.

Ubur-ubur dewasa memiliki dua bentuk tubuh dasar medusa yang

dapat berenang bebas (motil) dan Polip yang menempel pada substrat (sesil).

Kedua bentuk tersebut memiliki simetri radial. Hewan ini tidak punya kepala

dan mulut serta anusnya terletak di lubang yang sama, sisi yang dekat mulut

disebut oral dan sebaliknya disebut aboral. Ubur-ubur memiliki tentakel yang

dipenuhi nematosista di sisinya. Medusa memiliki mesoglea yang tebal dan

elastis, sehingga medusa dapat meluncur di air dan bentuknya kembali seperti
semula. Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukanlah percobaan

dengan judul Cnidaria.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana cara

mengetahui ciri morfologi dan anatomi hewan ubur-ubur (scyphozoa)

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk

mengetahui ciri morfologi dan anatomi hewan ubur-ubur (scyphozoa)

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang dapat diperolah pada praktikum ini adalah agar dapat

mengetahui ciri morfologi dan anatomi hewan ubur-ubur (scyphozoa)


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Filum Cnidaria

Secara umum, Cnidaria mempunyai dua bentuk morfologi yaitu bentuk

Polipa atau bentuk hydroid yang diadaptasikan pada kehidupan sedentari

(menetap) dan bentuk medusa atau bentuk ubur-ubur yang diadaptasikan pada

kehidupan bebas. Filum Cnidaria memiliki organ intraselular yang unik

dalam jaringan tubuh ektoderemnya, yaitu cnidae yang akan dilepaskan

keluar tubuhnya jika ada rangsangan dari lingkungan dimana fauna ini

tinggal. Cnidae digunakan untuk menangkap mangsa, melawan predator,

menyerang Cnidaria lainnya yang berada di sekitarnya, atau untuk

melekatkan tubuhnya pada substrat yang cocok selama proses setelmen

( Paruntu, 2013).

B. Karateristik Cnidaria

Cnidaria memiliki beberapa karateristik yaitu cnidaria Seluruhnya

aquatik, kebanyakan hidup di laut, hanya sedikit di air tawar. Simetri radial

atau simetri bilateral mengelilingi axis longitudinal dengan ujung oral dan

aboral, tidak punya kepala yang jelas. Mempunyai 2 tipe individu yaitu polip

dan medusa, Eksoskeleton atau endoskeleton dari kitin, kalsium atau

komponen protein. Tubuh dengan dua lapisan yaitu epidermis dan

gastrodermis dengan lapisan mesoglea (bersifat diploblastik) ( Suartini,

2014).
C. Morfologi Ubur-Ubur (Scyphozoa)

Ubur-ubur (Scyphozoa) merupakan koelenterata yang hidup di laut

baik dalam bentuk polip yang melekat di dasar ataupun yang berenang bebas

dalam bentuk medusa. Tubuhnya lunak seperti gelatin, transparan, dan

mengandung banyak air. Bentuk tubuhnya unik sehingga dengan mudah

dapat dibedakan dari jenis koelenterata lainnya. Ubur-ubur ini dikenal sebagai

binatang pengganggu di perairan dekat pantai terutama pada tempat-tempat

rekreasi, karena dapat menyebabkan rasa gatal pada kulit bila tersentuh.

Reaksi gatal ini disebabkan oleh selsel penyengat atau nematosis yang

terdapat di dalam jaringan epidermisnya, baik pada tentakel maupun dibagian

lain tubuhnya (Manuputti, 2014).

D. Siklus Reproduksi Ubur-Ubur

Ubur-ubur bereproduksi secara seksual dan aseksual. Organ reproduksi

terletak dalam gastrodermis. Ubur-ubur jantan mengeluarkan sperma ke air,

sperma masuk ke dalam mulut betina dan terjadi fertilisasi. Pembelahan

menghasilkan blastula berlekuk, kemudian menjadi larva planula. Planula

keluar dari tubuh betina ke air, setelah berenang bebas planula menempelkan

tubuhnya pada karang di dasar laut dan tumbuh menjadi larva polip yang

disebut scyphistoma. Scyphistoma dapat memperbanyak diri dengan

reproduksi aseksual atau budding. Medusa terbentuk dari pembelahan

transversal ujung oral scyphistoma disebut strobilisasi, kemudian terbentuk


setumpuk medusa muda yang disebut epifera. Medusa muda melepaskan diri

dan berenang bebas, setelah strobilisasi selesai scyphistoma akan tumbuh

menjadi polip lagi untuk kemudian membentuk epifera pada tahun berikutnya

seperti pada. Epifera yang terbentuk pada musim dingin akan menjadi medusa

dewasa yang bereproduksi secara seksual pada musim semi atau musim panas

berikutnya ( Larasati, 2015).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Oktober 2021 pukul

07.30-selesai WITA dan bertempat di Laboratorium Biologi unit Ekologi,

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Halu Oleo.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel

1.

Tabel 1. Bahan dan Kegunaan


No Bahan Kegunaan
.
1 2 3
1. ubur-ubur (scyphozoa) Sebagai objek pengamatan
2. tissue Untuk membersihkan residu
bahan

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan Kegunaan


No Alat Kegunaan
.
1 2 3
1. Cutter/ pisau bedah Untuk membedah objek pengamatan
2. Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamtatan
3. sterofom Untuk menyimpan ubur-ubur

D. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Karakter specimen berdasarkan ciri-ciri morfologi diamati,

digambar dan dideskripsikan

2. Specimen dibedah menggunakan cutter atau pisau bedah

3. Mengamati anatomi hewan uji

4. Mencatat hasil pengamatan

5. Mendokumentasikan hasil penagamatan

DAFTAR PUSTAKA
Larasati, M. D. 2015. Pengaruh Induksi Racun Ubur-Ubur terhadap Perubahan
Gambaran Morfologi Eritrosit Tikus Wistar dan Eritrosit Manusia. Skripsi :
Universitas Jember.
Manuputty,W.D,A.2013.Ubur- Ubur dan Cara Pengolahannya. Jurnal Oseana.
8(2) : 49.
Paruntu, P.C, Rifai, H dan Kusen, D.J. 2013. Nematosit dari Tiga Spesies Karang
Scleractina Genus Pocillopora. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis.
9(2) : 60.

Suartini, M.N. 2014. Taksonomi Invertebrata (Filum Cnidaria). Skripsi :


universitas Undayana

Anda mungkin juga menyukai