Anda di halaman 1dari 20

PENJUAL

ANEKA KUE
1
PENJUAL MAKANAN ANEKA KUE (DESSERT BOX, BOLU,
DONUT)

A. Pengertian Kue
Kue adalah makanan ringan yang di buat dari campuran berbagai bahan
pangan dan biasanya bercitarasa manis atau ada pula yang gurih dana sin. Kue
sering kali diartikan sebagai makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung, baik
tepung beras, tepung sagu, tapioca, ataupun terigu.
Pengertian kue bermula dari kata kueh yang berasal dari cina dalam dialek
Hokkien. Lalu kata itu diserap ke dalam Bahasa melayu dan menjadi kue untuk lidah
orang Indonesia atau kuih dalam dialek melayu. Kue dapat dimasak dengan cara
dikukus, dipanggang, ataupun digoreng. Berdasarkan kadar airnya kue dapat
dikategorikan menjadi 2, yaitu kue basah dan kue kering. Kue juga dapat
dikategorikan menjadi kue modern dan kue tradisional (Aida, dkk. 2020) :

1. Kue Modern
Kue modern adalah panganan atau makanan ringan yang mendapat sentuhan
kemajuan zaman, yang terbuat dari adonan yang memiliki jenis beraneka ragam
dan bentuk dalam dekorasinya. Kue modern memiliki tekstur yang condong
seperti roti, bolu, dan tart. Dalam pembuatannya kue modern lebih focus pada
proses pembakaran atau dipanggang. Proses pembuatannya juga sudah
menggunakan teknologi modern dengan menggunakan mesin.
2. Kue Tradisional
Kue tradisional memiliki tekstur yang lebih beragam dibandingkan kue modern,
yaitu mulai dari kenyal, lembek, sampai renyah. Keanekaragaman tekstur dari
kue tradisional dikarenakan bahan-bahan yang digunakan seperti tepung katan,
tepung tapioca, ketela, dan umbi-umbian. Hal tersebut menciptakan
karakteristik yang berbeda dan signifikan. Warna - warna yan digunakan pada
kue tradisional juga masih menggunakan pewarna alami seperti daun suji untuk
warna hijau, gula aren yang memberikan warna cokelat, umbi-umbian untuk

2
warna ungu, dan masih banyak lainnya. Dalam proses pembuatannya kue
tradisional lebih banyak dikukus, direbus dan digoreng.

Selain itu istilah kue memang sering digunakan untuk menyebut kue tradisional
dan kue peranakan Tionghoa, akan tetapi kini dalam Bahasa Indonesia istilah ini
telah meluas menjadi istilah yang memayungi berbagai jenis makanan ringan
berbahan adonan tepung, biasanya dari tepung terigu atau tepung beras, termasuk
untuk penyebutan kue basah, kue kering, kue pastry (Bahasa Inggris: pastry), dan
kue bolu (Bahasa Ingris: cake) (Aida, dkk. 2020). Adapun bahan-bahan yang sering
dan umum digunakan dalam pembuatan kue, diantaranya:
1. Tepung terigu
Tepung terigu adalah bahan pokok untuk pembuatan roti, cake, cookies, pastry
dan lain sebagainya. Tepung terigu terbuat dari biji gandum yang telah mengalami
proses pengolahan. Tepung terigu dapat dibedakan berdasarkan kadar
proteinnya yaitu tepung terigu protein tinggi, sedang, dan rendah (Hamidah,
2009).
a. Tepung terigu protein tinggi
Tepung terigu protein tinggi merupakan tepung terigu dengan bahan baku
100% gandum keras (hard wheat) dan memiliki kandungan protein minimal
sebesar 13%. Tepung terigu jenis ini memiliki kandungan protein dan gluten
yang sangat tinggi sehingga cocok digunakan untuk produk-produk yang
memerlukan pengembangan seperti pembuatan roti dan mie (Fance, 1964).
Beberapa merk yang dipasarkan dan dikenal masyarakat antara lain Cakra
Kembar Emas dan Cakra Kembar.
b. Tepung terigu protein sedang
Tepung terigu protein sedang merupakan tepung terigu dengan bahan baku
campuran antara gandum keras (hard wheat) dan gandum lunak (soft wheat)
dan memiliki kandungan protein berkisar antara 11-12.5%. Tepung terigu
dengan protein sedang paling banyak digunakan oleh masyarakat karena
memiliki sifat multifungsi dimana dapat digunakan untuk pembuatan aneka
makanan seperti roti manis, donat, dan juga mi basah (France, 1964).

3
Beberapa merk yang dipasarkan dan dikenal masyarakat antara lain Segitiga
Biru, Taj Mahal, Kastil, Pena Kembar, dan Piramida.
c. Tepung terigu berprotein rendah
Tepung terigu berprotein rendah merupakan tepung terigu dengan bahan
baku 100% gandum lunak (soft wheat) dan memiliki kandungan protein
kurang dari 11%. Tepung terigu jenis ini memiliki kandungan protein dan
gluten yang sangat rendah sehingga cocok digunakan untuk produk-produk
yang tidak memerlukan pengembangan seperti biskuit dan cookies (France,
1964). Beberapa merk yang dipasarkan dan dikenal masyarakat antara lain
Kunci Biru, Kunci Emas, Lencana Merah, dan Segitiga Merah.
2. Telur
Telur merupakan bahan yang mesti ada dalam pembuatan kue terutama cake.
Telur bersama tepung membentuk kerangka atau struktur cake, selain itu telur
juga menyumbangkan kelembaban (mengandung 75% air dan 25% solid)
sehingga cake menjadi empuk, aroma, penambah rasa, peningkatan gizi,
pengembangan atau peningkatan volume serta mempengaruhi warna dari cake
(Khasanah, 2017).

3. Gula
Gula merupakan salah satu bahan utama dalam pembuatan roti karena dapat
memenuhi beberapa fungsi antara lain (Gisslen, 2013) :
a. Menambah rasa manis dan rasa
b. Menciptakan kelembutan dan kehalusan tekstur, sebagian dengan
melemahnya struktur gluten
c. Memberi warna pada kulit
d. Meningkatkan menjaga kualitas dengan mempertahankan kelembaban
e. Bertindak sebagai creaming agen dengan lemak dan sebagai berbusa agen
dengan telur
f. Menyediakan makanan bagi ragi

4
4. Margarin
Margarin dibuat dari berbagai lemak hewan dan lemak nabati, ditambah bahan
penyedap, pengemulsi, agen pewarna, dan bahan lainnya. Margarin berisi 80
sampai 85% lemak, 10 sampai 15% kelembaban, dan sekitar 5% garam, padatan
susu, dan komponen lainnya. Dengan demikian, bisa dianggap semacam butter
tiruan yang terdiri dari mentega, air, dan bumbu. Margarin untuk baker
diformulasikan secara berbeda untuk tujuan yang berbeda tidak seperti margarin
yang dijual oleh pedagang eceran (Gisslen, 2013).
5. Pengembang
Ada dua macam pengembang adonan yaitu bubuk dan pasta. Pengembang
bubuk adalah baking powder, soda kue, dan VX. Pemakaiannya diayak langsung
bersama tepung terigu. Pengembang berbentuk pasta disebut juga cake
emulsifier karena fungsinya menstabilkan bercampurnya lemak dan cairan
adonan sehingga adonan mengembang sempurna. Emulsifier ditambahkan saat
pengocokan telur dan gula sampai pada tahapan gula larut dan adonan telur mulai
memutih. Contoh pengembang berbentuk pasta adalah TBM, Ovalet, dan SP
(Kharie, dkk. 2018).

B. Dessert Box

Dessert atau makanan penutup merupakan makanan dengan bahan dasar


susu dan dapat dinikmati pada berbagai kesempatan atau tidak terbatas pada acara
tertentu saja. Seiring berkembangnya produk dessert di Indonesia, dessert tidak lagi
hanya dimakan sebagai makanan penutup tapi juga dapat dikonsumsi sebagai
makanan selingan (snack). Hal ini dibuktikan dengan banyaknya restoran maupun
cafe yang menyediakan dessert sebagai menu pelengkap. Tren perkembangan
dessert dapat menjadi sumber inspirasi peluang usaha yang menjanjikan karena
telah memiliki tren dan pasar tersendiri di masyarakat bahkan telah menjadi
lifestyle. Salah satu produk dessert yang banyak digemari serta mudah dalam
pembuatannya adalah dessert box.

5
Produk dessert box ini diberi nama sesuai dengan ciri khasnya yang disajikan
dalam sebuah wadah seperti kotak makan yang bisa kapan saja dan dimana
saja dinikmati langsung. Hidangan penutup ini memiliki cita rasa manis, lembut, legit,
creamy,dan renyah apabila ditambahkan remahan biskuit. Dessert box saat ini tidak
hanya menjual rasa manis saja namun juga menjual keindahan dalam penyajiannya
sehingga konsumen dapat dimanjakan dengan kelezatan makanan dan tampilannya
yang cantik. Dengan memperhatikan kelezatan dan penampilannya, usaha dessert
box dapat dikembangkan dan menjadi peluang usaha yang prospektif terlebih lagi
minat konsumen terhadap dessert yang terus meningkat (Firdaus, dkk. 2019).
Dessert ini bisa bertahan lama hingga beberapa hari bila disimpan di kulkas,
disantap dingin memang akan terasa lebih nikmat. Peluang bisnis dessert box
sangat menjanjikan, karena budaya konsumsi dan kebiasaan makan atau ngemil
digemari oleh setiap orang, baik anak kecil sampai orang dewasa, dan juga bahan-
bahan baku pembuatannya yang mudah didapatkan di took swalayan.

Berikut contoh resep membuat dessert box “Choco Dessert Box” (Bogasari,
2020):

Bahan-bahan yang dibutuhkan :

Bahan Cake :
150 gram Telur utuh
100 gram Gula pasir
10 gram Cake emulsifier
1 gram Garam
15 gram Coklat bubuk
75 gram Terigu Segitiga Biru (Protein sedang)
2 gram Baking Powder
50 gram Margarin
25 gram Minyak sayur
50 gram Dark chocolate compound

6
Bahan Mousse :
150 gram Susu cair
100 gram Milo bubuk
300 gram Dark chocolate compound
500 gram Whipped cream
Bahan Ganache :
100 gram Milo bubuk
300 gram Dark chocolatecompound
200 gram Susu Cair
50 gram Mentega
Bahan Topping :
100 gram Chocolate chips

Cara Membuat :

Cara Membuat Cake :

1. Panaskan margarin, dark chocolate compound, dan minyak sayur. Sisihkan


2. Di wadah lain kocok telur utuh, gula pasir, garam, dan cake emulsifier
dengan kecepatan tinggi sampai soft peak
3. Masukkan terigu dan coklat bubuk yang telah diayak, aduk dengan
menggunakan spatula sampai rata
4. Masukkan lelehan coklat kedalam adonan tersebut, aduk hingga rata
5. Tuangkan adonan ke dalam loyang berukuran 30x30 cm yang telah dipoles
dengan shortening dan kertas roti lalu ratakan permukaannya
6. Kemudian kukus cake selama 15 menit

Cara Membuat Mousse :

1. Campurkan susu cair, milo bubuk panaskan, lalu masukkan potongan dark
chocolate compound, aduk rata. Sisihkan.
2. Di wadah lain, kocok whipped cream hingga soft peak. Lalu masukkan
lelehan coklat milo tersebut, lalu aduk kembali hingga rata. Sisihkan.

7
Cara Membuat Ganache :

1. Potong dark chocolate compound kecil-kecil


2. Panaskan susu cair dan milo bubuk sampai cukup medidih, lalu tuangkan
potongan dark chocolate compound aduk rata.
3. Tabahkan mentega, aduk hingga rata. Sisihkan.

Penyelesaian :

1. Keluarkan kue dari loyang, lalu potong sesuai dengan bentuk cetakan.
Kemudian masukkan potongan cake tersebut kedalam cetakan bening
2. Tuangkan mousse milo kedalam cetakan, simpan ke dalam freezer selama
30 menit
3. Tuangkan ganache. Lalu beri taburan choco chips diatasnya

C. Bolu
Bolu merupakan makanan manis (sweet goods) yang terbuat dari bahan utama:
tepung terigu, gula, telur dan margarin. Kue bolu merupakan produk yang di hasilkan
dari tepung terigu atau jenis tepung lain dengan penambahan bahan bahan lain
untuk menambah zat gizi yang diproses dengan pengukusan atau pengovenan.
Kualitas kue bolu sendiri ditentukan dari rasa, tekstur, aroma dan tingkat
pengembangan (Wisdaningrum, 2020).
Pada awal sejarah Bolu, bolu di buat untuk memperingati ritual upacara
keagamaan, namun seiring dengan perkembangan zaman cake di sajikan secara
khusus untuk memperingati hari bersejarah dalam kehidupan manusia seperti hari
kelahiran, perkawinan, pembabtisan, masa liburan dan bahkan di sajikan saat ada
kematian, sebagai kue spesial untuk penghormatan bagi orang-orang tercinta.
Perkembangan bolu mulai sangat bervariatif pada abad 19 sejak di ketemukannya
baking powder sebagai bahan pengembang cake (leavening agent) sehingga kita
dapat mengenal cake seperti yang kita makan saat ini, dengan penambahan gula
icing sebagai topping ataupun penggunaan butter cream sebagai hiasan ataupun
filling. Istilah bolu yang sebelumnya di kenal sebagai makanan yang memiliki bentuk

8
seperti roti dengan penambahan madu sebagai pemanis, menjadi sangat beragam
setelah di ketemukannya bahan pengembang cake tersebut (Wisdaningrum, 2020).
Ada tiga jenis cake/bolu bila dilihat dari cara pembuatannya, yaitu buter cake,
chiffon cake, dan sponge cake. Perbedaannya (Kharie, dkk. 2018).
1. Butter Cake
Dibuat dengan mengkocok mentega bersama gula terlebih dahulu sampai putih
dan kental, baru kemudian terigu dan bahan-bahan lainnya dimasukkan.
Tekstur cake/ bolu ini padat dan berlemak (buttery).
2. Chiffon Cake
Dibuat dengan menyampurkan kuning telur dengan lemak (minyak/ mentega/
margarin), tepung terigu, dan baking powder. Sementara putih telur dikocok
bersama gula sampai mengembang dan kaku. Cake/ bolu yang dihasilkan
bertekstur halus dan ringan.
3. Spoge Cake
Dibuat dengan mengocok telur bersama gula sampai mengembang dan kental.
Setelah itu ditambahkan terigu dan bahan lainnya, lalu terakhir mentega yang
dilelehkan. Cake/ bolu yang dihasilkan lembut seperti spons, tidak sepadat
butter cake dan tidak seringan chiffon cake.

Berikut beberapa contoh resep membuat bolu/ cake (Kharie, dkk. 2018) :
Resep 1 (Bolu Angel)
Bahan :
 50 gr kismis
 100 gr manisan cherry merah dan hijau (optional)
 1 sdm rhum
 300 ml putih telur (± 8-9 putih telur)
 140 ml gula pasir
 130 gr tepung terigu serbaguna (protein sedang)
 50 gr mentega, lelehkan

9
Cara Membuat :
 Potong-potong manisan cherry, campur bersama kismis, dan aduk
dengan rhum. Sisihkan
 Kocok putih telur samapai berbusa. Tambahkan gula pasir sedikit demi
sedikit sambal terus dikocok sampai kaku
 Masukkan tepung terigu sambal diayak, aduk rata. Tambahkan
campuran manisan cherry, dan mentega lelehkan. Aduk kembali sampai
rata
 Tuang ke dalam Loyang chiffon tanpa dioles dengan margarin.
Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan pada suhu 170 ºC
selama 40 menit atau samapai matang

Resep 2 (Bolu Brudel Keju)

Bahan :

 400 gr tepung terigu


 170 gr gula pasir
 25 gr susu bubuk
 8 gr ragi
 200 ml santan kental
 170 gr margarin
 3 butir telur
 100 gr kismis
 100 gr keju cedar, parut memanjang

Cara Membuat :

 Satukan tepung terigu, gula, susu bubuk, dan ragi. Tambahkan margarin
dan telur, aduk rata. Tambahkan santan sedikit demi sedikit, aduk
hingga rata

10
 Siapkan loyang, oles dengan margarin tipis-tipis. Tuang adonan bolu ke
dalam loyang, tutup dengan kain. Diamkan selama 30 menit sampai
mengembang. Tabor kismis dan keju parut diatasnya.
 Panaskan oven pada suhu 170ºC. panggang balu brudel selama 50
menit atau sampai matang. Keluarkan dari oven, setelah dingin.

Adapun tips memanggang Bolu/ Cake agar tidak gagal (Kharie, dkk. 2018):

a. Pilihlah loyang yang tepat, sesuaikan dengan volume adonannya. Loyang


yang terlalu besar akan mengakibatkan cake atau bolu kurang mengembang
dan lekas hangus. Sementara bila loyang terlalu kecil maka adonan bisa
meluap ketika dipanggang.
b. Olesi loyang dengan margarin tipis-tipis lalu beri alas kertas roti. Jangan
menaburi terigu diatas lapisan margarin karena bagian luar cake atau bolu
akan menebal dan tekelupas saat dingin. Tujuan pengolesan amrgarin
adalah supaya cake/ bolu tidak melekat dalam loyang dan hancur ketika
dikeluarkan.
c. Ketuk-ketuk loyang di tempat datar untuk mengeluarkan udara dalam
adonan. Cara ini dapat mencegah cake bantat, kempis, dan berpori
d. Panaskan oven pada suhu yang ditentukan resep minimal 20 menit sebelum
memanggang. Jangan memanggang cake/ bolu saat oven baru dipanaskan,
karena panasnya belum merata
e. Cake tipis (bolu gulung) membutuhkan suhu oven lebih tinggi (±180 – 200ºC).
sedangkan untuk cake tebal suhu oven harus lebih rendah (±160 – 170ºC)
f. Jangan membuka oven terlalu sering, karena akan membuat suhunya turun
sehingga mengganggu mengembangannya adonan. Saat yang tepat
membuka oven untuk tes kematangan adalah ketika cake/ bolu sudah
beraroma dan tampak mengembang sempurna dari kaca oven. Tusuk cake
dengan tusuk gigi, bila masih ada adonan melekat, lanjutkan memanggang
selema 3-5 menit lagi
g. Keluarkan cake/ bolu dari loyang setelah benar-benar dingin supaya tidak
melekat di loyang. Untuk chiffon cake setelah dikeluarkan dari oven, balikkan

11
loyang supaya cake tidak turun lagi sambal menunggu dingin. Jangan
masukkan cake beserta loyang saat masih panas ke dalam kulkas.
Perubahan suhu mendadak dapat membuat cake melekat pada loyang.

D. Donut
Donut atau dalam Bahasa Indonesia Donat adalah roti yang tengahnya
berlubang seperti cincin yang merupakan makanan yang berasal dari Amerika Utara
yang sangat popular hingga saat ini. Makanan ini termasuk ke dalam jenis roti tetapi
digoreng. Donat berbentuk kecil biasanya dibuat seperti cincin dan terbuat dari
adonan ragi yang digoreng dengan minyak banyak dan biasanya diberi taburan gula
atau toping lainnya.
Dengan tekstur seperti roti, donat dapat dibentuk dengan berbagai macam
seperti bulat, dipuntir, dan kadang diisi dengan selai ataupun custard. Menurut cerita
donat sudah ada pada zama prasejarah suku Indian Amerika. Untuk membuat kue
berlubang ini dulu dibuat dari adonan kacang dan dilakukang dengan berbagai cara.
John Blandel seorang Amerika Utara, pada tahun 1870 mempunyai hak paten
terhadap cetakan donat yang mempunyai lubang di tengahnya. Di Indonesia variasi
donat didapat dari peninggalan seni memasak colonial. Variasi donat pun sekarang
makin beragam, mulai dari adonan hingga hasil jadinya menjadi sebuah donat yang
lezat dan empuk (Dapur Kirana, 2009).

Adapun beberapa resep membuat donat (Dapur Kirana, 2009) :

Resep 1
Bahan :
 750 gr tepung terigu protein tinggi
 200 gr tepung terigu protein sedang
 65 gr gula pasir
 20 gr ragi instan
 35 gr custard powder
 25 gr susu bubuk

12
 2.5 gr bread improver
 5 gr garam
 3 butir telur
 130 gr metega
 400 ml air es

Cara membuat :
 Campurkan tepung terigu, gula pasir, ragi instan, custard powder, susu
bubuk dan bread improver. Masukkan telur, garam, mentega, dan air es.
Aduk dan uleni hingga adonan kalis dan elastis.
 Diamkan adonan selama 30 menit. Bagi dan timbang adonan kemudian
bulatkan
 Lubangi/ isi adonan, diamkan selama 20 menit hingga mengembang.
 Panaskan minyak, goring donat dengan minyak panas sedang hingga
matang dan berwarna kuning kecokelatan.
 Angkat dan tiriskan

Resep 2

Bahan :

 200 gr tepung terigu protein tinggi


 150 gr tepung terigu protein sedang
 35 gr gula pasir
 1 sdt ragi instan
 60 gr kentang kukus, haluskan
 150 ml susu cair
 3 kuning telur
 ½ sdt garam
 35 g mentega

13
Cara membuat :
 Campurkan tepung terigu, gula, ragi instan, dan kentang kemudian aduk rata
 Masukkan kuning telur dan susu, lalu aduk hingga tercampur rata
 Masukkan garam dan mentega, uleni hingga adonan benar-benar kalis dan
elastis
 Diamkan selama 45 menit. Bagi dan timbang adonan kemudian bulatkan
 Lubangi/ isi adonan, diamkan selama 20 menit hingga mengembang.
 Panaskan minyak, goring donat dengan minyak panas sedang hingga
matang dan berwarna kuning kecokelatan.
 Angkat dan tiriskan

Adapun tips menggoreng donat (Dapur Kirana, 2009) :

a. Untuk menggoreng donat dunakan minyak beku. Atau gunakan 1 liter


minyak goreng dicampur dengan 100 gr mentega putih, agar donat yang
dihasilkan tidak terlalu berminyak
b. Gunakan minyak goreng dalam jumlah banyak, hingga donat terendam
c. Suhu minyak goreng jangan terlalu panas agar donat matang merata
d. Suhu yang terlalu rendah dan banyak diaduk, dapat membuat donat
menyerap banyak minyak
e. Tiriskan donat diatas rak kawat, setelah itu letakkan ke dalam wadah beralas
tisu
f. Donat dapat digoreng setengah matang, setelah dingin kemas dalam wadah
tertutup dan simpan dalam lemari pendingin. Bila akan dimakan, goreng
kembali atau masak dalam microwave oven.

E. Strategi Pemasaran

Dalam mencapai keberhasilan sebuah usaha makanan peran pemasaran


sangatlah penting, pemasaran bisa dikatakan kata kunci dari setiap pelaksanaan
usaha namun pemasaran juga tidak bisa berjalan lancar ketika tidak didukung oleh
strategi yang jitu untuk memasarkan produknya. Adapun 8 alternatif strategi

14
pemasaran untuk menjadi pedagang makanan Indonesia diantaranya (Susilawati.,
dan S. H. Yakin. 2017):

1. Mempertahankan harga dan meningkatkan kualitas produk untuk


meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen.
2. Menjalin kerjasama dengan agen distributor yang potensial untuk
menambah pangsa pasar.
3. Memanfaatkan lokasi yang strategis untuk menarik pelanggan yang
potensial.
4. Menciptakan produk dengan bentuk dan cita rasa yang baru.
5. Mejalankan sistem manajemen organisasi internal.
6. Membangun atau menyewa kios di tempat-tempat yang strategis untuk
meningkatkan penjualan.
7. Melakukan kegiatan promosi dan iklan untuk menarik pelanggan potensial
dan memperluas daerah pemasaran.
8. Membangun dan mengembangkan usaha patungan (Joint Venture) dengan
pihak yang menyediakan modal dan bahan baku untuk meningkatkan
kapasitas produksi.

Menurut (Burhanuddin, 2018) setiap pedagang makanan selalu berusaha agar


produk yang dihasilkannya dapat mencapai tujuan dan sasarannya. Produk yang
dihasilkannya dapat terjual atau dibeli oleh konsumen akhir dengan tingkat harga
yang memberikan keuntungan jangka panjang. Melalui produk yang dijualnya,
pedagang makanan dapat menjamin kehidupannya atau menjaga kestabilan
usahanya. Dalam rangka inilah setiap pedagang makanan harus memikirkan
kegiatan strategi dagang untuk produknya, jauh sebelum produk ini dihasilkan
sampai produk tersebut dikonsumsikan oleh konsumen akhir. Untuk mencapai
tujuannya, setiap pedagang makanan mengarahkan kegiatan usahanya untuk
menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan konsumen. Oleh karena
itu, keberhasilan suatu usaha sangat ditentukan oleh keberhasilan strategi dagang
dari produk yang dihasilkannya. Dalam hal ini, maka usaha strategi dagang yang
menunjang keberhasilan usaha haruslah didasarkan pada konsep yang tepat untuk

15
dapat menentukan strategi dagang yang mengarah kepada sasaran pasar yang
dituju. Adapun strategi untuk pedagang makanan menurut (Burhanuddin, 2018)
sebagai berikut:

a. Strategi Produk
Pembeli akan membeli produk jika merasa cocok, karena itu produk harus
disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran
produk berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik
diorientasikan pada kegiatan pasar atau selera konsumen. Selain rasa pada
produk makanan, strategi produk memiliki 5 unsur lainnya yaitu atribut
produk, merek, kemasan, dan label.
b. Strategi Harga
Harga sangat memengaruhi penjualan suatu produk yang ditawarkan oleh
perusahaan. Penetapan harga membutuhkan strategi pemasaran yang
matang agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Menetapkan harga yang
murah belum tentu mejadi solusi yang tepat, yang diperlukan adalah
penetapan harga yang cerdas sehingga dapat membantu meningkatkan
penjualan. Strategi dalam menetapkan harga produk dapat dilakukan dengan
menganilisis keunggulan dan kekurangan dari produk yang dimiliki. Dengan
jalan ini maka kelak dikemudian hari tidak akan terdengar kabar bahwa harga
produk perusahaan terlalu mahal dan tidak sesuai dengan kualitas yang
dimilikinya. Penetapan harga juga dapat dianalisis denga melihat persaingan
dan seberapa besar kebutuhan produk yang akan dicari.
c. Strategi Kebersihan
Strategi kebersihan yang dimaksud disini ialah menjaga kebersihan pada
makanan serta area rumah makan itu sendiri. Kebersihan sangat penting
diterapkan pada suatu usaha karena dengan diterapkannya kebersihan maka
konsumen akan merasa nyaman dengan tempat tersebut. Konsumen yang
merasa puas akan suatu produk akan memperlihatkan peluang besar,
dimana mereka akan melakukan pembelian ulang dimasa yang akan datang.
Konsumen yang merasa puas akan cenderung mengatakan hal-hal yang baik
terkait produk tersebut. Namun sebaliknya konsumen yang tidak merasa

16
puas akan bereaksi dengan tindakan yang berbeda misalnya dengan
komplain pada produk tersebut.
d. Strategi Promosi
Dalam menjalankan suatu usaha peran promosi sangatlah penting. Dimana
kita ketahui dengan adanya sistem promosi yang baik dan benar makan suatu
usaha akan mudah menarik minat beli konsumen. Kegiatan promosi biasanya
merupakan salah satu komponen yang menjadi prioritas dari kegiatan
pemasaran. Dengan adanya promosi maka konsumen akan mengetahui
bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang akan menggoda
konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian. Banyak yang mengatakan
bahwa kegiatan promosi identik dengan dana yang dimiliki oleh perusahaan.
Semakin besar dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan umumnya akan
menghasilkan promosi yang juga sangat gencar. Namun dana bukanlah
segala-galanya. Dana yang terbatas dapat diatasi dengan inovasi yang lebih
cerdas dan tepat. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan
menganalisis keunggulan produk, modal lain yang dimiliki oleh perusahaan,
dan segmen pasar yang dibidik.
e. Strategi Pengantaran
Sistem pengantaran makanan ini sangat baik dilakukan pada suatu usaha.
Dengan menerapkan sistem ini pelanggan akan dimudahkan dalam hal
pemesanan dimana pelanggan tidak perlu lagi datang secara langsung.
Sistem pengantaran juga merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan
agar makanan yang dipesan oleh pelanggan dapat sampai ditangan
pelanggan dengan benar.
Dalam melakukan sebuah strategi pemasaran yang harus diperhatikan agar
usaha tersebut berjalan dengan lancar yaitu dengan cara memerhatikan
sistem pengantarannya. Dengan adanya sistem pengantaran yang baik maka
hal tersebut sangat membantu proses pemasaran berkembang. Strategi
pemasaran akan berkembang dengan mengharapkan penjualan untuk
rencana kedepan serta menjadikan salah satu sumber pendapatan yang
menguntungkan.

17
F. Target Pemasaran

Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi suatu usaha
kuliner. Saat ini dunia kuliner semakin berkembang pesat dengan keunikannya.
Makanan tidak hanya lagi sebagai kebutuhan, tetapi merupakan gaya hidup.
Perubahan-perubahan trend dari masyarakat khususnya anak muda dari dulu
hingga sekarang ini memang selalu beragam. Tidak hanya dari fashion, gaya hidup,
ataupun hobi, mereka mempunyai kesukaan yang bervariasi. Seperti halnya anak
muda jaman sekarang yang memiliki budaya nongkrong dan mengkonsumsi
makanan-makanan kekinian seperti dessert box. Menjadikan makanan dengan
menu-menu seperti donut, dessert box, dan bolu mempunyai target sasaran anak
muda dikarenakan jajanan tersebut memiliki banyak kreasi yang menarik, baik dari
segi rupa maupun rasa.. Adapun beberapa strategi pemasaran dengan target
sasaran anak muda (Fauzi, dkk. 2017):

1. Tempat yang nyaman dan menarik


Anak muda menyukai gaya hidup yang cenderung berorientasi pada nilai
kebendaan dan prestise. Desain tempat dengan konsep dan tema tempat yang
modern, tentunya menarik perhatian beberapa kalangan mempengaruhi
kehidupan kaum muda.
2. Harga terjangkau
3. Sajian menu yang menarik
Sajian menu makanan yang menarik menjadi daya tarik tersendiri bagi anak
muda yang suka berfoto dan aktif menggunakan social media seperti
mengupdate status atau foto di berbagai media sosial mereka. Hal tersebut
secara tidak langsung sudah mempromosikan makanan yang dijual dan
keberadaan kedai atau kopi shop bagi para pedagang.
4. Adanya fasilitas lain
Adanya fasilitas seperti Musik, WIFI, kartu uno, dan lainnya akan menambah
kenyamanan bagi anak-anak muda untuk berlama-lama di dalam kedai atau kopi
shop.

18
DAFTAR PUSTAKA

Aida, S. N. Dkk. 2020. Panduan Berbisnis Kue Kekinian. Bantul-Jogjakarta:


Penerbit KBM Indonesia.
Bogasari. 2020. Choco Dessert Box. https://www.bogasari.com/recipe/choco-
dessert-box

Burhanuddin, Nur H. 2018. Strategi Pemasaran Makanan Khas Tradisional di


Kecamatan Wotu. Dinamis – Journal of Islamic Management and Bussines.
1 (2): 20-32.

Dapur Kiranan. 2009. Seri Industri Rumahan Fancy Donat Populer. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Fauzi, Ahmad dkk. 2017. Budaya Nongkrong Anak Muuda di Kafe (Tinjauan
Gaya Hidup Anak Muda di Kota Denpasar). Bali: Universitas Udayana.
Firdaus, R. T. dkk. 2019. Program Kreatifitas Mahasiswa Usaha Dessert Box
“Glykos”. Semarang: Universitas Diponegoro.
France, Wilfred James. 1964. The Student’s Technology of Breadmaking and
Flour Confectionery. Routledge and Kegan Paul, Ltd, London.
Gisslen, Wayne. 2013. Profesional Baking Sixth Edition. John Willy & Sons. Inc.
Hoboken, New Jersey : Canada.
Hamidah, Siti. 2009. Bahan Ajar Patiseri.Yogyakarta. PTBB Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta.
Khasanah, A. A. 2017. Pengembangan Produk Cookies dan Kue Mento Sebagai
Bentuk Pemanfaatan Tepung Ubi Ungu. Yogyakarta: UNY.
Kharie, Ayu dkk. 2018. Cake dan Bolu Kukus dan Panggang. Jakarta: Demedia
Pustaka.

Susilawati., dan S. H. Yakin. 2017. Analisisis Strategi Pemasaran Makanan


Tradisional. Jurnal Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas
Hamzanwadi. 1 (1): 19-37.

19
Wisdaningrum, Oktavima. 2020. Upaya Pengembangan Produk Kreatif Bolu
Untuk Strategi Branding. Banyuwangi: Universitas 17 Agustus 1945.

20

Anda mungkin juga menyukai