ANEKA KUE
1
PENJUAL MAKANAN ANEKA KUE (DESSERT BOX, BOLU,
DONUT)
A. Pengertian Kue
Kue adalah makanan ringan yang di buat dari campuran berbagai bahan
pangan dan biasanya bercitarasa manis atau ada pula yang gurih dana sin. Kue
sering kali diartikan sebagai makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung, baik
tepung beras, tepung sagu, tapioca, ataupun terigu.
Pengertian kue bermula dari kata kueh yang berasal dari cina dalam dialek
Hokkien. Lalu kata itu diserap ke dalam Bahasa melayu dan menjadi kue untuk lidah
orang Indonesia atau kuih dalam dialek melayu. Kue dapat dimasak dengan cara
dikukus, dipanggang, ataupun digoreng. Berdasarkan kadar airnya kue dapat
dikategorikan menjadi 2, yaitu kue basah dan kue kering. Kue juga dapat
dikategorikan menjadi kue modern dan kue tradisional (Aida, dkk. 2020) :
1. Kue Modern
Kue modern adalah panganan atau makanan ringan yang mendapat sentuhan
kemajuan zaman, yang terbuat dari adonan yang memiliki jenis beraneka ragam
dan bentuk dalam dekorasinya. Kue modern memiliki tekstur yang condong
seperti roti, bolu, dan tart. Dalam pembuatannya kue modern lebih focus pada
proses pembakaran atau dipanggang. Proses pembuatannya juga sudah
menggunakan teknologi modern dengan menggunakan mesin.
2. Kue Tradisional
Kue tradisional memiliki tekstur yang lebih beragam dibandingkan kue modern,
yaitu mulai dari kenyal, lembek, sampai renyah. Keanekaragaman tekstur dari
kue tradisional dikarenakan bahan-bahan yang digunakan seperti tepung katan,
tepung tapioca, ketela, dan umbi-umbian. Hal tersebut menciptakan
karakteristik yang berbeda dan signifikan. Warna - warna yan digunakan pada
kue tradisional juga masih menggunakan pewarna alami seperti daun suji untuk
warna hijau, gula aren yang memberikan warna cokelat, umbi-umbian untuk
2
warna ungu, dan masih banyak lainnya. Dalam proses pembuatannya kue
tradisional lebih banyak dikukus, direbus dan digoreng.
Selain itu istilah kue memang sering digunakan untuk menyebut kue tradisional
dan kue peranakan Tionghoa, akan tetapi kini dalam Bahasa Indonesia istilah ini
telah meluas menjadi istilah yang memayungi berbagai jenis makanan ringan
berbahan adonan tepung, biasanya dari tepung terigu atau tepung beras, termasuk
untuk penyebutan kue basah, kue kering, kue pastry (Bahasa Inggris: pastry), dan
kue bolu (Bahasa Ingris: cake) (Aida, dkk. 2020). Adapun bahan-bahan yang sering
dan umum digunakan dalam pembuatan kue, diantaranya:
1. Tepung terigu
Tepung terigu adalah bahan pokok untuk pembuatan roti, cake, cookies, pastry
dan lain sebagainya. Tepung terigu terbuat dari biji gandum yang telah mengalami
proses pengolahan. Tepung terigu dapat dibedakan berdasarkan kadar
proteinnya yaitu tepung terigu protein tinggi, sedang, dan rendah (Hamidah,
2009).
a. Tepung terigu protein tinggi
Tepung terigu protein tinggi merupakan tepung terigu dengan bahan baku
100% gandum keras (hard wheat) dan memiliki kandungan protein minimal
sebesar 13%. Tepung terigu jenis ini memiliki kandungan protein dan gluten
yang sangat tinggi sehingga cocok digunakan untuk produk-produk yang
memerlukan pengembangan seperti pembuatan roti dan mie (Fance, 1964).
Beberapa merk yang dipasarkan dan dikenal masyarakat antara lain Cakra
Kembar Emas dan Cakra Kembar.
b. Tepung terigu protein sedang
Tepung terigu protein sedang merupakan tepung terigu dengan bahan baku
campuran antara gandum keras (hard wheat) dan gandum lunak (soft wheat)
dan memiliki kandungan protein berkisar antara 11-12.5%. Tepung terigu
dengan protein sedang paling banyak digunakan oleh masyarakat karena
memiliki sifat multifungsi dimana dapat digunakan untuk pembuatan aneka
makanan seperti roti manis, donat, dan juga mi basah (France, 1964).
3
Beberapa merk yang dipasarkan dan dikenal masyarakat antara lain Segitiga
Biru, Taj Mahal, Kastil, Pena Kembar, dan Piramida.
c. Tepung terigu berprotein rendah
Tepung terigu berprotein rendah merupakan tepung terigu dengan bahan
baku 100% gandum lunak (soft wheat) dan memiliki kandungan protein
kurang dari 11%. Tepung terigu jenis ini memiliki kandungan protein dan
gluten yang sangat rendah sehingga cocok digunakan untuk produk-produk
yang tidak memerlukan pengembangan seperti biskuit dan cookies (France,
1964). Beberapa merk yang dipasarkan dan dikenal masyarakat antara lain
Kunci Biru, Kunci Emas, Lencana Merah, dan Segitiga Merah.
2. Telur
Telur merupakan bahan yang mesti ada dalam pembuatan kue terutama cake.
Telur bersama tepung membentuk kerangka atau struktur cake, selain itu telur
juga menyumbangkan kelembaban (mengandung 75% air dan 25% solid)
sehingga cake menjadi empuk, aroma, penambah rasa, peningkatan gizi,
pengembangan atau peningkatan volume serta mempengaruhi warna dari cake
(Khasanah, 2017).
3. Gula
Gula merupakan salah satu bahan utama dalam pembuatan roti karena dapat
memenuhi beberapa fungsi antara lain (Gisslen, 2013) :
a. Menambah rasa manis dan rasa
b. Menciptakan kelembutan dan kehalusan tekstur, sebagian dengan
melemahnya struktur gluten
c. Memberi warna pada kulit
d. Meningkatkan menjaga kualitas dengan mempertahankan kelembaban
e. Bertindak sebagai creaming agen dengan lemak dan sebagai berbusa agen
dengan telur
f. Menyediakan makanan bagi ragi
4
4. Margarin
Margarin dibuat dari berbagai lemak hewan dan lemak nabati, ditambah bahan
penyedap, pengemulsi, agen pewarna, dan bahan lainnya. Margarin berisi 80
sampai 85% lemak, 10 sampai 15% kelembaban, dan sekitar 5% garam, padatan
susu, dan komponen lainnya. Dengan demikian, bisa dianggap semacam butter
tiruan yang terdiri dari mentega, air, dan bumbu. Margarin untuk baker
diformulasikan secara berbeda untuk tujuan yang berbeda tidak seperti margarin
yang dijual oleh pedagang eceran (Gisslen, 2013).
5. Pengembang
Ada dua macam pengembang adonan yaitu bubuk dan pasta. Pengembang
bubuk adalah baking powder, soda kue, dan VX. Pemakaiannya diayak langsung
bersama tepung terigu. Pengembang berbentuk pasta disebut juga cake
emulsifier karena fungsinya menstabilkan bercampurnya lemak dan cairan
adonan sehingga adonan mengembang sempurna. Emulsifier ditambahkan saat
pengocokan telur dan gula sampai pada tahapan gula larut dan adonan telur mulai
memutih. Contoh pengembang berbentuk pasta adalah TBM, Ovalet, dan SP
(Kharie, dkk. 2018).
B. Dessert Box
5
Produk dessert box ini diberi nama sesuai dengan ciri khasnya yang disajikan
dalam sebuah wadah seperti kotak makan yang bisa kapan saja dan dimana
saja dinikmati langsung. Hidangan penutup ini memiliki cita rasa manis, lembut, legit,
creamy,dan renyah apabila ditambahkan remahan biskuit. Dessert box saat ini tidak
hanya menjual rasa manis saja namun juga menjual keindahan dalam penyajiannya
sehingga konsumen dapat dimanjakan dengan kelezatan makanan dan tampilannya
yang cantik. Dengan memperhatikan kelezatan dan penampilannya, usaha dessert
box dapat dikembangkan dan menjadi peluang usaha yang prospektif terlebih lagi
minat konsumen terhadap dessert yang terus meningkat (Firdaus, dkk. 2019).
Dessert ini bisa bertahan lama hingga beberapa hari bila disimpan di kulkas,
disantap dingin memang akan terasa lebih nikmat. Peluang bisnis dessert box
sangat menjanjikan, karena budaya konsumsi dan kebiasaan makan atau ngemil
digemari oleh setiap orang, baik anak kecil sampai orang dewasa, dan juga bahan-
bahan baku pembuatannya yang mudah didapatkan di took swalayan.
Berikut contoh resep membuat dessert box “Choco Dessert Box” (Bogasari,
2020):
Bahan Cake :
150 gram Telur utuh
100 gram Gula pasir
10 gram Cake emulsifier
1 gram Garam
15 gram Coklat bubuk
75 gram Terigu Segitiga Biru (Protein sedang)
2 gram Baking Powder
50 gram Margarin
25 gram Minyak sayur
50 gram Dark chocolate compound
6
Bahan Mousse :
150 gram Susu cair
100 gram Milo bubuk
300 gram Dark chocolate compound
500 gram Whipped cream
Bahan Ganache :
100 gram Milo bubuk
300 gram Dark chocolatecompound
200 gram Susu Cair
50 gram Mentega
Bahan Topping :
100 gram Chocolate chips
Cara Membuat :
1. Campurkan susu cair, milo bubuk panaskan, lalu masukkan potongan dark
chocolate compound, aduk rata. Sisihkan.
2. Di wadah lain, kocok whipped cream hingga soft peak. Lalu masukkan
lelehan coklat milo tersebut, lalu aduk kembali hingga rata. Sisihkan.
7
Cara Membuat Ganache :
Penyelesaian :
1. Keluarkan kue dari loyang, lalu potong sesuai dengan bentuk cetakan.
Kemudian masukkan potongan cake tersebut kedalam cetakan bening
2. Tuangkan mousse milo kedalam cetakan, simpan ke dalam freezer selama
30 menit
3. Tuangkan ganache. Lalu beri taburan choco chips diatasnya
C. Bolu
Bolu merupakan makanan manis (sweet goods) yang terbuat dari bahan utama:
tepung terigu, gula, telur dan margarin. Kue bolu merupakan produk yang di hasilkan
dari tepung terigu atau jenis tepung lain dengan penambahan bahan bahan lain
untuk menambah zat gizi yang diproses dengan pengukusan atau pengovenan.
Kualitas kue bolu sendiri ditentukan dari rasa, tekstur, aroma dan tingkat
pengembangan (Wisdaningrum, 2020).
Pada awal sejarah Bolu, bolu di buat untuk memperingati ritual upacara
keagamaan, namun seiring dengan perkembangan zaman cake di sajikan secara
khusus untuk memperingati hari bersejarah dalam kehidupan manusia seperti hari
kelahiran, perkawinan, pembabtisan, masa liburan dan bahkan di sajikan saat ada
kematian, sebagai kue spesial untuk penghormatan bagi orang-orang tercinta.
Perkembangan bolu mulai sangat bervariatif pada abad 19 sejak di ketemukannya
baking powder sebagai bahan pengembang cake (leavening agent) sehingga kita
dapat mengenal cake seperti yang kita makan saat ini, dengan penambahan gula
icing sebagai topping ataupun penggunaan butter cream sebagai hiasan ataupun
filling. Istilah bolu yang sebelumnya di kenal sebagai makanan yang memiliki bentuk
8
seperti roti dengan penambahan madu sebagai pemanis, menjadi sangat beragam
setelah di ketemukannya bahan pengembang cake tersebut (Wisdaningrum, 2020).
Ada tiga jenis cake/bolu bila dilihat dari cara pembuatannya, yaitu buter cake,
chiffon cake, dan sponge cake. Perbedaannya (Kharie, dkk. 2018).
1. Butter Cake
Dibuat dengan mengkocok mentega bersama gula terlebih dahulu sampai putih
dan kental, baru kemudian terigu dan bahan-bahan lainnya dimasukkan.
Tekstur cake/ bolu ini padat dan berlemak (buttery).
2. Chiffon Cake
Dibuat dengan menyampurkan kuning telur dengan lemak (minyak/ mentega/
margarin), tepung terigu, dan baking powder. Sementara putih telur dikocok
bersama gula sampai mengembang dan kaku. Cake/ bolu yang dihasilkan
bertekstur halus dan ringan.
3. Spoge Cake
Dibuat dengan mengocok telur bersama gula sampai mengembang dan kental.
Setelah itu ditambahkan terigu dan bahan lainnya, lalu terakhir mentega yang
dilelehkan. Cake/ bolu yang dihasilkan lembut seperti spons, tidak sepadat
butter cake dan tidak seringan chiffon cake.
Berikut beberapa contoh resep membuat bolu/ cake (Kharie, dkk. 2018) :
Resep 1 (Bolu Angel)
Bahan :
50 gr kismis
100 gr manisan cherry merah dan hijau (optional)
1 sdm rhum
300 ml putih telur (± 8-9 putih telur)
140 ml gula pasir
130 gr tepung terigu serbaguna (protein sedang)
50 gr mentega, lelehkan
9
Cara Membuat :
Potong-potong manisan cherry, campur bersama kismis, dan aduk
dengan rhum. Sisihkan
Kocok putih telur samapai berbusa. Tambahkan gula pasir sedikit demi
sedikit sambal terus dikocok sampai kaku
Masukkan tepung terigu sambal diayak, aduk rata. Tambahkan
campuran manisan cherry, dan mentega lelehkan. Aduk kembali sampai
rata
Tuang ke dalam Loyang chiffon tanpa dioles dengan margarin.
Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan pada suhu 170 ºC
selama 40 menit atau samapai matang
Bahan :
Cara Membuat :
Satukan tepung terigu, gula, susu bubuk, dan ragi. Tambahkan margarin
dan telur, aduk rata. Tambahkan santan sedikit demi sedikit, aduk
hingga rata
10
Siapkan loyang, oles dengan margarin tipis-tipis. Tuang adonan bolu ke
dalam loyang, tutup dengan kain. Diamkan selama 30 menit sampai
mengembang. Tabor kismis dan keju parut diatasnya.
Panaskan oven pada suhu 170ºC. panggang balu brudel selama 50
menit atau sampai matang. Keluarkan dari oven, setelah dingin.
Adapun tips memanggang Bolu/ Cake agar tidak gagal (Kharie, dkk. 2018):
11
loyang supaya cake tidak turun lagi sambal menunggu dingin. Jangan
masukkan cake beserta loyang saat masih panas ke dalam kulkas.
Perubahan suhu mendadak dapat membuat cake melekat pada loyang.
D. Donut
Donut atau dalam Bahasa Indonesia Donat adalah roti yang tengahnya
berlubang seperti cincin yang merupakan makanan yang berasal dari Amerika Utara
yang sangat popular hingga saat ini. Makanan ini termasuk ke dalam jenis roti tetapi
digoreng. Donat berbentuk kecil biasanya dibuat seperti cincin dan terbuat dari
adonan ragi yang digoreng dengan minyak banyak dan biasanya diberi taburan gula
atau toping lainnya.
Dengan tekstur seperti roti, donat dapat dibentuk dengan berbagai macam
seperti bulat, dipuntir, dan kadang diisi dengan selai ataupun custard. Menurut cerita
donat sudah ada pada zama prasejarah suku Indian Amerika. Untuk membuat kue
berlubang ini dulu dibuat dari adonan kacang dan dilakukang dengan berbagai cara.
John Blandel seorang Amerika Utara, pada tahun 1870 mempunyai hak paten
terhadap cetakan donat yang mempunyai lubang di tengahnya. Di Indonesia variasi
donat didapat dari peninggalan seni memasak colonial. Variasi donat pun sekarang
makin beragam, mulai dari adonan hingga hasil jadinya menjadi sebuah donat yang
lezat dan empuk (Dapur Kirana, 2009).
Resep 1
Bahan :
750 gr tepung terigu protein tinggi
200 gr tepung terigu protein sedang
65 gr gula pasir
20 gr ragi instan
35 gr custard powder
25 gr susu bubuk
12
2.5 gr bread improver
5 gr garam
3 butir telur
130 gr metega
400 ml air es
Cara membuat :
Campurkan tepung terigu, gula pasir, ragi instan, custard powder, susu
bubuk dan bread improver. Masukkan telur, garam, mentega, dan air es.
Aduk dan uleni hingga adonan kalis dan elastis.
Diamkan adonan selama 30 menit. Bagi dan timbang adonan kemudian
bulatkan
Lubangi/ isi adonan, diamkan selama 20 menit hingga mengembang.
Panaskan minyak, goring donat dengan minyak panas sedang hingga
matang dan berwarna kuning kecokelatan.
Angkat dan tiriskan
Resep 2
Bahan :
13
Cara membuat :
Campurkan tepung terigu, gula, ragi instan, dan kentang kemudian aduk rata
Masukkan kuning telur dan susu, lalu aduk hingga tercampur rata
Masukkan garam dan mentega, uleni hingga adonan benar-benar kalis dan
elastis
Diamkan selama 45 menit. Bagi dan timbang adonan kemudian bulatkan
Lubangi/ isi adonan, diamkan selama 20 menit hingga mengembang.
Panaskan minyak, goring donat dengan minyak panas sedang hingga
matang dan berwarna kuning kecokelatan.
Angkat dan tiriskan
E. Strategi Pemasaran
14
pemasaran untuk menjadi pedagang makanan Indonesia diantaranya (Susilawati.,
dan S. H. Yakin. 2017):
15
dapat menentukan strategi dagang yang mengarah kepada sasaran pasar yang
dituju. Adapun strategi untuk pedagang makanan menurut (Burhanuddin, 2018)
sebagai berikut:
a. Strategi Produk
Pembeli akan membeli produk jika merasa cocok, karena itu produk harus
disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran
produk berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik
diorientasikan pada kegiatan pasar atau selera konsumen. Selain rasa pada
produk makanan, strategi produk memiliki 5 unsur lainnya yaitu atribut
produk, merek, kemasan, dan label.
b. Strategi Harga
Harga sangat memengaruhi penjualan suatu produk yang ditawarkan oleh
perusahaan. Penetapan harga membutuhkan strategi pemasaran yang
matang agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Menetapkan harga yang
murah belum tentu mejadi solusi yang tepat, yang diperlukan adalah
penetapan harga yang cerdas sehingga dapat membantu meningkatkan
penjualan. Strategi dalam menetapkan harga produk dapat dilakukan dengan
menganilisis keunggulan dan kekurangan dari produk yang dimiliki. Dengan
jalan ini maka kelak dikemudian hari tidak akan terdengar kabar bahwa harga
produk perusahaan terlalu mahal dan tidak sesuai dengan kualitas yang
dimilikinya. Penetapan harga juga dapat dianalisis denga melihat persaingan
dan seberapa besar kebutuhan produk yang akan dicari.
c. Strategi Kebersihan
Strategi kebersihan yang dimaksud disini ialah menjaga kebersihan pada
makanan serta area rumah makan itu sendiri. Kebersihan sangat penting
diterapkan pada suatu usaha karena dengan diterapkannya kebersihan maka
konsumen akan merasa nyaman dengan tempat tersebut. Konsumen yang
merasa puas akan suatu produk akan memperlihatkan peluang besar,
dimana mereka akan melakukan pembelian ulang dimasa yang akan datang.
Konsumen yang merasa puas akan cenderung mengatakan hal-hal yang baik
terkait produk tersebut. Namun sebaliknya konsumen yang tidak merasa
16
puas akan bereaksi dengan tindakan yang berbeda misalnya dengan
komplain pada produk tersebut.
d. Strategi Promosi
Dalam menjalankan suatu usaha peran promosi sangatlah penting. Dimana
kita ketahui dengan adanya sistem promosi yang baik dan benar makan suatu
usaha akan mudah menarik minat beli konsumen. Kegiatan promosi biasanya
merupakan salah satu komponen yang menjadi prioritas dari kegiatan
pemasaran. Dengan adanya promosi maka konsumen akan mengetahui
bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang akan menggoda
konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian. Banyak yang mengatakan
bahwa kegiatan promosi identik dengan dana yang dimiliki oleh perusahaan.
Semakin besar dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan umumnya akan
menghasilkan promosi yang juga sangat gencar. Namun dana bukanlah
segala-galanya. Dana yang terbatas dapat diatasi dengan inovasi yang lebih
cerdas dan tepat. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan
menganalisis keunggulan produk, modal lain yang dimiliki oleh perusahaan,
dan segmen pasar yang dibidik.
e. Strategi Pengantaran
Sistem pengantaran makanan ini sangat baik dilakukan pada suatu usaha.
Dengan menerapkan sistem ini pelanggan akan dimudahkan dalam hal
pemesanan dimana pelanggan tidak perlu lagi datang secara langsung.
Sistem pengantaran juga merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan
agar makanan yang dipesan oleh pelanggan dapat sampai ditangan
pelanggan dengan benar.
Dalam melakukan sebuah strategi pemasaran yang harus diperhatikan agar
usaha tersebut berjalan dengan lancar yaitu dengan cara memerhatikan
sistem pengantarannya. Dengan adanya sistem pengantaran yang baik maka
hal tersebut sangat membantu proses pemasaran berkembang. Strategi
pemasaran akan berkembang dengan mengharapkan penjualan untuk
rencana kedepan serta menjadikan salah satu sumber pendapatan yang
menguntungkan.
17
F. Target Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi suatu usaha
kuliner. Saat ini dunia kuliner semakin berkembang pesat dengan keunikannya.
Makanan tidak hanya lagi sebagai kebutuhan, tetapi merupakan gaya hidup.
Perubahan-perubahan trend dari masyarakat khususnya anak muda dari dulu
hingga sekarang ini memang selalu beragam. Tidak hanya dari fashion, gaya hidup,
ataupun hobi, mereka mempunyai kesukaan yang bervariasi. Seperti halnya anak
muda jaman sekarang yang memiliki budaya nongkrong dan mengkonsumsi
makanan-makanan kekinian seperti dessert box. Menjadikan makanan dengan
menu-menu seperti donut, dessert box, dan bolu mempunyai target sasaran anak
muda dikarenakan jajanan tersebut memiliki banyak kreasi yang menarik, baik dari
segi rupa maupun rasa.. Adapun beberapa strategi pemasaran dengan target
sasaran anak muda (Fauzi, dkk. 2017):
18
DAFTAR PUSTAKA
Dapur Kiranan. 2009. Seri Industri Rumahan Fancy Donat Populer. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Fauzi, Ahmad dkk. 2017. Budaya Nongkrong Anak Muuda di Kafe (Tinjauan
Gaya Hidup Anak Muda di Kota Denpasar). Bali: Universitas Udayana.
Firdaus, R. T. dkk. 2019. Program Kreatifitas Mahasiswa Usaha Dessert Box
“Glykos”. Semarang: Universitas Diponegoro.
France, Wilfred James. 1964. The Student’s Technology of Breadmaking and
Flour Confectionery. Routledge and Kegan Paul, Ltd, London.
Gisslen, Wayne. 2013. Profesional Baking Sixth Edition. John Willy & Sons. Inc.
Hoboken, New Jersey : Canada.
Hamidah, Siti. 2009. Bahan Ajar Patiseri.Yogyakarta. PTBB Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta.
Khasanah, A. A. 2017. Pengembangan Produk Cookies dan Kue Mento Sebagai
Bentuk Pemanfaatan Tepung Ubi Ungu. Yogyakarta: UNY.
Kharie, Ayu dkk. 2018. Cake dan Bolu Kukus dan Panggang. Jakarta: Demedia
Pustaka.
19
Wisdaningrum, Oktavima. 2020. Upaya Pengembangan Produk Kreatif Bolu
Untuk Strategi Branding. Banyuwangi: Universitas 17 Agustus 1945.
20