Anda di halaman 1dari 11

2

MODUL PERKULIAHAN

W612100030
Psikologi Klinis
Psikoterapi Pendekatan
Psikodinamika

Abstrak Sub-CPMK 8

Psikoterapi pendekatan Mahasiswa Mampu memahami dan


psikodinamika menguasai psikoterapi pendekatan
psikodinamika

Latar Belakang
Pada bagian ini kita akan mengeksplorasi Psikoterapi atau intervensi klinis dengan
pendekatan psikodinamika atau psikoanalisa dan contoh-contohnya

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

08
Nama Prahastia Kurnia Putri, M.Psi, Psik
Fakultas Psikologi Psikologi
Bagian Isi
PENDAHULUAN
 PSIKODINAMIKA adalah jenis aliran terapi yang dikembangkan oleh
Sigmund Freud yang juga dikenal sebagai Psikoanalisis
 Psikoanalisa tidak hanya digunakan sebagai metode treatmen melainkan
juga untuk dasar dari asesmen
 Diawali dari retaknya hubungan antara Freud dan Breuer yang ia membuat
Freud membuat buku berjudul Interpretation of dreams pada tahun 1900.
 Otto Rank (1884-1939) menjadi bagian dari psikoanalisa dan menerbitkan
buku berjudul Trauma of Birth.
 Psikoanalisa digunakan oleh pasien neurosis dan juga psikosis.

Psikoanalisa sebagai Sistem Kepribadian


Sistem yang diciptakan Freud tidak berhubungan dengan seluruh topik yang
secara khusus dibahas di dalam buku selama ini, namun pada akhir nya ia
mengeksplorasi area lain yang psikolog lain cenderung abaikan: tekanan ketidak
sadaran yang memotivasi, konfliknya, dan dampak dari konflik tersebut kepada
perilaku.
• Insting –Insting adalah representasi mental dari stimulus internal yang
mendorong perilaku (lapar, ngantuk) dimanefestasikan dalam libido
• Level Kepribadian : Id, ego, superego.

2021 Psikologi Klinis


2 Prahastia Kurnia Putri, M.Psi, Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Id = Energi fisik yang selalu mendorong manusia untuk memenuhi
kebutuhan dasar yang memberikan sensasi kesenangan. Jika energi ini
muncul, maka akan menimbulkan ketegangan yang harus dipuaskan.
Contoh: seseorang yang lapar harus mencari makanan untuk
menghilangkan tegangan yang dimunculkan dari rasa lapar.

Ego = Mediator antara id dan segala kejadian dalam diri untuk memfasilitasi
segala interaksinya. Ego mewakili alasan atau rasionalitas. Upaya untuk
memenuhi Id dalam cara yang realistis dan prinsip yang realistis Contoh :
untuk memenuhi rasa laparnya, seseorang harus berpikir cara mencari
makannya, apakah dengan beli, meminta ke orang lain, mencuri atau
memasak.

Super Ego = Superego mewakili moralitas. Freud menyebutnya sebagai


Uber-Ich atau “Above I”, di atas saya. Freud menjelaskan ini sebagai
pendampingan untuk memenuhi keinginan. Superego berkembang pada
usia awal kehidupan ketika anak mengasimilasi semua pengetahuan dari
kejadian reward and punishment yang ditanamkan orangtua atau
pengasuh. Perilaku yang salah akan mendapatkan punishment dan yang
benar akan mendapat reward, akan menjadi conscience anak dan menjadi

2021 Psikologi Klinis


3 Prahastia Kurnia Putri, M.Psi, Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
bagian dari superego. Berbeda dari ego yang bertugas memfasilitasi id,
superego—selama bertentangan dengan prinsip moral—bisa saja id
dihilangkan sama sekali oleh superego.

• Anxiety (Kecemasan) : ketika ego terancam. Ketika kecemasan


meningkatkan tensi, maka individu memunculkan aksi untuk mengurangi
tensi tersebut yang disebut dengan Defence Mechanism yaitu penolakan
atau distorsi dari kenyataan untuk menjaga ego.
Defense Mechanism:
 Denial :
Menolak keberadaan dari ancaman luar atau kejadian traumatis;
misalkan: seseorang hidup dengan terminal ilnessnya menolak fakta ia
akan meninggal.
 Displacement :
Mengganti impulse id dari sesuatu yang bersifat mengancam atau tidak
mungkin diobjekan, menjadi objek yang mungkin dijadikan. Misalnya
mengganti perlakuan bos kita yang galak, berupa marah ke anak kecil.
 Projection :
Mengatribusikan impulse yang mengganggu ke orang lain.
 Rationalisasi :
Mengintrepretasikan ulang perilaku untuk menjadikannya lebih dapat
diterima dan kurang mengancam, seperti mengatakan pekerjaan yang
membuatmu dipecat bukanlah pekerjaan yang bagus sebenarnya.
 Reaction Formation :
Mengekspresikan sebuah dorongan id yang berlawanan dengan yang
lain yang mendorong seseorang, Misal, seseorang terganggu dengan
keinginan seksual dapat menjadi aktivis anti pornografi.
 Regression :
Menunjukkan perilaku kembali ke periode di mana kehidupan tidak
begitu mengancam dan menunjukkan sifat kekanakan dan perilaku
dependen yang menunjukkan keamanan.
 Repression :

2021 Psikologi Klinis


4 Prahastia Kurnia Putri, M.Psi, Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Menolak sesuatu yang dapat menimbulkan kecemasan, seperti
menghilangkan sejumlah kenangan atau persepsi secara sadar yang
menimbulkan ketidaknyamanan.
 Sublimation :
Mengalterisasi atau mengganti impulse id dengan mendiversikannya
menjadi sesuatu yang lebih dapat diterima secara sosial, misalkan
mendiversi energi seksual menjadi karya artistik.

Stage Psikoseksual
Bahwa pada dasarnya anak mencari pemenuhan kepuasan. Berdasarkan teori
Psikoanalisa, anak-anal melewati sejumlah serial dari stage psikoseksual. Pada
masa-masa ini, anak dinilai mencapai kesanangan sensual dengan menstimulasi
zona tubuh tertentu atau distimulasi oleh orangtua dalam kegiatan perawatan atau
pemenuhan kebutuhan sehari-hari dengan normal (Schultz, 2011):
1. Fase Oral (0-2 th)  kepuasan di area mulut (sucking, biting, swallowing,
mengedot, ASI)
2. Anal Stage (2-3 th)  pemuasan dari mulut ke anus, karena sedang toilet
training. Tahan/tidak tahan, berkaitan dengan pengendalian diri.
3. Phallic stage(4-5th) = melibatkan fantasi dan memperlihatkan genital.
Oedipus complex muncul di fase ini. akan memunculkan standar superego,
yaitu anak mulai dapat menilai dan meniru sifat atau perilaku yang
seharusnya dimunculkan oleh orangtua yang memiliki gender yang sama,
misal: anak perempuan akan meniru ibunya berdandan. Anak laki-laki akan
meniru ayahnya hobi otomotif.
4. Oedipus Complex (4-5th) = ketertarikan pada orangtua gender berlawanan.
Bersaing dengan orangtua dengan gender sama.
5. Latency stage (5-12) = puberty signals. Repres kebutuhan seksual dan
memilih berteman dengan yg sesama jenis
6. Genital Stage (usia remaja – mati) = ego dan superego sudah terbentuk.
Sudah bisa mempertimbangkan situasi yang tepat menyalurkan fantasi
seks.

2021 Psikologi Klinis


5 Prahastia Kurnia Putri, M.Psi, Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Kunci dari terapi
 Perspektif psikodinamika beranggapan bahwa perilaku manusia
dipengaruhi oleh intrafisik (didalam pikiran, berupa dorongan, motivasi,
konflik dan impulse yang seringkali disebut unconsciousness.
 Sejumlah ego defens mechanism yang adaptif dan maladaptive digunakan
untuk menggunakan konflik yang belum selesai, memenuhi kebutuhan,
harapan dan fantasi baik normal maupun abnormal.
 Hubungan di awal kehidupan seperti hubungan anak dan orangtua,
berperan penting dalam perkembangan perilaku ketika manusia dewasa.
 Pemberian insight terkait pengaruh ketidaksadaran digabungkan dengan
melalui kehidupan sehari-hari yang membantu meningkatkan fungsi psikis.
Kasus Anna O. dan Perkembangan Metode Treatmen
Seorang fisiologis, Josef Breuer (1842-1925) adalah figure seperti ayah bagi
Freud. Ia adalah dokter yang sering membantu Freud. Mereka menjadi teman
diskusi bagi pasien-pasien Breuer, termasuk Anna O., pasien yang pintar, menarik,
berusia 21 tahun, yang kasusnya menjadi cikal bakal berkembangnya
Psikoanalisa.
Ia menderita hysteria berat dengan gejala paralisis, kehilangan memori,
mental deterioration, muntah, dan gangguan penglihatan dan bicara. Simptom ini
muncul pertama kali ketika merawat ayahnya yang mau meninggal. Sering
disebutkan bahwa yang dirasa olehnya adalah perasaan cinta.
Breuer menangani Anna setiap hari selama setahun dengan metode
Hipnosis dan Katarsis. Lambat laun ia melihat perkembangan positif pada
permasalahan Anna. Namun ternyata terjadi positif transference antara Anna dan
Breuer, yaitu perasaan positif cenderung cinta yang dirasakannya terhadap
ayahnya berpindah pada sosok Breuer. Sehingga Breuer, yang juga mengalami
kelekatan emosional dengan pasiennya, menganggap treatmennya tidak bisa
dilanjutkan dan kasus Anna O, direfer ke Sigmund Freud. Setelah putus treatmen
dengan Breuer, maka symptom hysteria Anna O, kembali muncul seperti
memandangi foto ayahnya, ke makam ayahnya.

Jenis-jenis Teknik dan konsep dalam treatmen psikodinamika

2021 Psikologi Klinis


6 Prahastia Kurnia Putri, M.Psi, Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Freud mengembangkan Hipnosis dan Katarsis, yang kemudian sering
disebut Free Association, yaitu di mana pasien berbaring di sofa yang
nyaman dan kemudian menceritakan apapun yang ingin ia katakan
(Schultz, 2011).
 Analisis mimpi terdapat tema-tema tertentu yang dipilih klien dan dimunculkan
dalam mimpinya. Hal penting yang perlu dilakukan oleh seorang psikoanalis
adalah kemampuan untuk menafsirkan simbol-simbol tertentu, baik atas kata-kata
atau gagasan atau tingkah laku tertentu. Bisa jadi masalah simbol ini merupakan
kesukaran tersendiri dalam psikoanalisis, karena terjadinya gejala simbol melalui
proses yang disebut pemikiran yang “kacau” (predicate thinking), ialah cara
berpikir yang tidak jelas logikanya, tetapi ternyata benar.
 Transference adalah mengalihkan isu dan dinamika antara klien dan figure
signifikan dalam kehidupan seseorang (misal : ibu, ayah) kepada terapis.
 Insight : memahami pengaruh ketidaksadaran dan impulse, membuat tidak sadar
menjadi sadar.
 Working through : asimiliasi dan menggabungkan insight ke dalam kehidupan
sehari-hari.
 Countertransference : merespon pasien dengan memproyeksikan keinginan,
harapan dan kebutuhan terapis dengan pasien.

Insight dan working through adalah puncak dari proses terapi Freud.
Transactional Analysis (Corey, 2009)
• Transactional Analysis (TA) adalah teori kepribadian, Bahasa dari perilaku
dan sistem yang terorganisir dari terapi interaksional
• Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman hidup sebelumnya
• Terapis TA fokus pada membantu klien rethink, dan redecide
• Menekankan pada proses kognitif dan behavioral pada proses terapeutik
• Tujuan dari analisis transaksional adalah Otonomi, yang melingkupi
awareness, spontaneity, dan kapasitas intimacy.
Sejarah dari Transactional Analysis:
• Dikembangkan oleh Eric Berne (1961) yang merupakan psikoanalis dan
psikiatris terlatih
• Berevolusi dari psikoanalis yang lambat dan rumit

2021 Psikologi Klinis


7 Prahastia Kurnia Putri, M.Psi, Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
• Berbasis bahwa awareness adalah langkah awal dari merubah pikiran,
perasaan dan perilaku
• Setiap orang bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan, pikirkan dan
rasakan
• Cocok untuk kelompok karena kelompok menyajikan banyak informasi
tentang rencana seseorang lebih cepat daripada individual.
Ego States dalam Transactional Analysis adalah status mental yang kerap
terjadi pada manusia yang terdiri dari parent ego, adult ego, dan child ego.
1. Parent Ego
Sisi “orangtua” dari seseorang sehingga berkaitan dengan moral. Ada
controlling parent dan ada nurturance parent.
2. Adult Ego
Sisi “computer-like” seseorang yang objektif dalam pengambilan keputusan
3. Child Ego
Sisi “anak-anak” dalam diri seseorang. Ada Natural (loving, semangat). Dan
adapted (menyesuaikan diri)
 Berperan sebagai “asesmen” status ego mana yang berperan secara
konstruktif atau destruktif thd masalah

Tahap-Tahap dalam Transactional Analysis:


• Redecision ketika berada pada stage ego child.
1. Initial stage (kontak yang baik/ menjalin trust, menyusun kontrak “apa yang
mau kamu ubah hari ini”)  paling penting
2. Working Stage ( mengeksplorasi life script dan decision, menjaga agar klien
tetap child ego agar dapat lebih mengungkap)
3. Final Stage (mempersiapjan situasi baru yang akan dihadapi ketika
meninggalkan grup dan mengembangkan support system)

2021 Psikologi Klinis


8 Prahastia Kurnia Putri, M.Psi, Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Perspektif Object-Relation
 Merupakan perkembangan dari teori Psikoanalisa Freud yang fokus pada
pengalaman masa kanak-kanak yang dikembangkan oleh Melanie Klein
 Menurut Klein emosi internal dari anak-anak fokus pada hubungan
interpersonal ketimbang mengendalikan dorongan dan impuls
 Pendapatnya mengatakan bahwa anak lebih condong mencari objek
daripada mencari kepuasan.

Play Therapy
 Metode psikoanalisa diadaptasi untuk anak-anak pertama kali oleh Hermine
von Hug Hellmuth (1921).

2021 Psikologi Klinis


9 Prahastia Kurnia Putri, M.Psi, Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Anak-anak tidak bisa berbaring di sofa melainkan dengan alat permainan,
permainan dan symbol-simbol diinterpretasikan berdasarkan kebutuhan
anak. Misal: teddy bear dan selimut diasosiasikan sebagai “mother figure”

Transgenerational Psychotherapy

Adalah pendekatan terapi yang menganalisa hubungan keluarga dan peran


dengan menggunakan genogram klasik sebagai dukungan profokatif yang terkait
dengan Teknik kreatif untuk meningkatkan akses terhadap ketidak sadaran. Di
dalam fase ini terdapat simbolis, proses terapeutik dan self-resctructuring yang
mengungkap naskah interfamilial dan transgenerasional, re evaluasi pengalaman
terdahulu dengan pasangan, leluhur, yang dimanifestasikan dalam genogram
(Mitrofan dan Petre, 2013))

Daftar Pustaka
Corey,Gerald. (2009). Theory a Practice of Conseling dan Psychotherapy. Eight
Edition. USA.: Thomson Highter Education.
Mitrofan, Iolanda & Petre, Ligiana (2013). Art-Genogram Effects on Dyadic Relationship
Dynamic as a Unifying Transgenerational Psychotherapy Technique. Elsevier B.V
Procedia - Social and Behavioral Sciences 78 ( 2013 ) 255 – 259 doi:
10.1016/j.sbspro.2013.04.290

2021 Psikologi Klinis


10 Prahastia Kurnia Putri, M.Psi, Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Plante, Thomas G. (2005). Contemporary Clinical Psychology Second Edition.
Canada: John Wiley & Sons, Inc
Routh, Donald K. (1998) Hippocrates Meets Democritus: A History of Psychiatry
and Clinical Psychology. USA: Elsevier Science Ltd.
Schultz, D.P. & Schultz, S.E.(2011). A History of Modern Psychology (10th
Eds.).New York: Wardsworth

2021 Psikologi Klinis


11 Prahastia Kurnia Putri, M.Psi, Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai