Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Mata Ujian : ISBD


Program Studi : Teknologi dan Informatika
Hari/ Tanggal : Jumat, 15 Oktober 2021
Waktu :
Dosen : Dr. F.X. Wartoyo, M.Pd., MH.

Nama : Panca Rizki Perkasa

NIM : 672019023

Petunjuk:
 Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar.
 Kerjakan di lembar jawaban yang telah disediakan.
 Kerjakan sendiri dengan jujur dan tertib

SOAL

1. Jelaskan yang di maksud manusia makhluk budaya, berilah ilustrasi sebagai


contoh?
2. Jelaskan hubungan antara manusia sebagai makhluk budaya dan sebagai
makhluk sosial, berilah ilustrasi sebagai contoh?
3. Jelaskan mengapa manusia disebut sebagai makhluk sosial, sesuai dengan
kodrat manusia sebagai hamba Tuhan?
4. Jelaskan sejak kapan kebudayaan dan peradaban itu ada, berilah ilustrasi
sebagai contoh?
5. Jelaskan alasan mengapa manusia harus menjunjung nilai, moral, dan hukum,
bagaimana jika suatu masyarakat dalam kehidupan manusia tidak ada hukum,
berilah ilustrasi sebagai contoh?

SELAMAT MENGERJAKAN !!!


JAWABAN !

1. Manusia sebagai makhluk budaya, pengertian dari kata budaya adalah daya dari
budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa. Manusia sebagai makhluk budaya adalah
manusia yang diciptakan untuk menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya
sebagai makhuk tuhan. Manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan
dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan etika moral
harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab
agar bermakna bagi kemanusiaan dan lingkungan sekitarnya. Manusia disebut sebagai
makhluk yang berbudaya dan beretika tidak lain adalah makhluk yang senantiasa
mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang
membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka
hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan
sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Sujiwo Tejo mengatakan semua kegiatan manusia mulai bangun hingga tidur
lagi adalah budaya. Jadi, setiap manusia tentunya merupakan makhluk budaya akan
tetapi setiap individu dari manusia mempunyai budaya yang berbeda – beda, seperti
contoh ada orang yang bila keluar dari rumah dia akan pamit terlebih dahulu, ada pula
yang langsung pergi tanpa pamit. Hal itu bisa mengarah baik maupun buruk mereka
akan menganggapnya biasa saja, karena itu sudah budayanya.

2. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk


bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang
serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk
sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat
yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena
itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.
Hubungan antara manusia makhluk budaya dan manusia sebagai maklkuk
sosial, jadi menyinggung dengan jawaban no 1 diatas, bahwa setiap individu dari pada
manusia akan mempunyai budaya yang pastinya berbeda – beda. Kita sebagai makhluk
sosial pula harus bisa menghargai budaya – budaya individu lain. Karena kita tidak
akan bisa lepas dari rasa saling menghargai dan toleransi. Karena kita adalah makhluk
sosial, maka kita akan selalu bertemu dengan individu – individu baru yang
mempunyai budaya – budaya. Bila rasa intoleransi dan tidak saling menghargai itu
terjadi, maka tentunya akan terjadi pertikaian, keributan, dan bahkan bisa sampai
saling membunuh karna hal intoleransi budaya tersebut.

3. Istilah sosial berasal dari bahasa latin “Socius” yang artinya berkawan atau
masyarakat. Dalam arti umum, Sosial adalah kemasyarakatan dan dalam arti sempit,
Sosial merupakan kepentingan bersama atau masyarakat. Maka dari itu, manusia
merupakan makhluk hidup yang hidup berdampingan dalam masyarakat dan tidak bisa
lepas dari manusia lain. Dalam hal ini maka manusia tidak dapat hidup sendiri dan
selalu hidup Bersama dengan manusia lain.
Allah sendiri, sebagai pencipta manusia sebagai makhluk sosial itu, menyeru
mereka semua dengan firman-Nya: “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertakwa dia antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal” (QS. al-Hujurat ayat:
13).
Membaca dari pesan diatas Semakin kuat pengenalan satu pihak kepada
selainnya, semakin terbuka peluang untuk saling memberi manfaat. Karena itu, ayat di
atas menekankan perlunya saling mengenal. Perkenalan itu dibutuhkan untuk saling
menarik pelajaran dan pengalaman pihak lain, guna meningkatkan ketakwaan kepada
Allah swt. yang dampaknya tercermin pada kedamaian dan kesejahteraan hidup
duniawi dan kebahagiaan ukhrawi.

4. Kebudayaan dan peradaban memiliki hubungan yang erat dimana peradaban


memiliki berbagai arti yang berkaitan dengan manusia dalam berkehidupan sosial di
dalam masyarakat. Arti peradaban di kenal cukup luas dan memiliki persamaan arti
dengan budaya yang mana budaya merupakan seni, adat istiadat, kebiasaan,
kepercayaan, nilai, perilaku dan kebiasaan dalam tradisi yang merupakan sebuah cara
hidup bermasyarakat. Hal tersebut memang cukup memiliki relasi dengan peradaban
yang berkaitan era dengan manusia dalam berkehidupan sosial. Peradaban juga dapat
di artikan sebagai pencapaian manusia dalam hidup bersosial di tengah masyarakat.
Selain itu, usaha manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri merupakan arti
dari peradaban. Dalam sebuah peradaban tentunya tidak akan lepas dari ketiga faktor
yang ada di masyarakat terutama dalam berkehidupan sosial yaitu system
pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK.

Berbicara mengenai sejak kapan kebudayaan dan peradaban itu ada pastinya
disuatu tempat yang makhluk sosialnya, pasti akan mempunyai kebudayaannya masing
– masing, dari kebudayaan tersebut lah akan menciptakan suatu peradaban manusia
sesuai dengan kebudayaan di tempat tersebut. Contohnya peradaban Inca di Peru ,
Amerika Selatan, dalam hal ekonomi , peradaban Inca bergantung kepada bidang
agraris dengan hasil bumi berupa jagung, merica kacang, kentang , dan masih banyak
yang lain, Budaya dari peradaban orang Inca ini mereka mengerjakan pertanian mereka
secara gotong royong atau bekerja sama, sehingga dari budaya gotong royong mereka
tersebut mereka menciptakan perdaban yang mengadaptasi sistem irgirasi dan
terasering dalam bidang pertaniannya. Karena bila mereka tidak melakukan inovasi
yang berbeda, mereka akan selalu mengalami kesulitan dalam pertaniannya.

5. Peradaban manusia dari zaman kuno pun sudah mengenal hukum, pada masa
Majapahit pun aturan – aturan kehidupan yang berlaku diatur dalam prasasti dan
undang undang Agama. Prasasti Canggu (1358M) berisi aturan tempat penyebarangan
di bengawan Solo, Namun, juga memuat keterangan tersirat hukuman berat bagi
pelaku pelecehan seksula yang disebut strisanggrahana. Pemerkosa istri orang lain
didenda sesuai kedudukan sang perempuan dalam kasta. Perempuan kasta tinggi,
dendanya dua laksa ; kasta menengah, dendanya selaksa; dan kasta rendah, dendanya
lima tali.
Berdasarkan informasi diatas berarti memang manusia ini tidak bisa lepas dari
perilaku yang buruk atau khilaf. Maka di buat peraturan – peraturan yang berlaku agar
manusia tidak berani atau jera melakukan hal – hal yang buruk tersebut. Bayangkan
bila tidak ada hukum yang berlaku tentunya akan banyak kekacauaan. Yang kuat
mungkin bertahan tetapi yang lemah tidak akan mempunyai kesempatan. Seperti
terjadinya pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, dan lain – lain. Kita sebagai bangsa
indonesia memang mewariskan nilai – nilai luhur PancaSila yakni musyawarah
mufakat. Apabila ada masalah dikumpulkan kedua belah pihak apakah orang tersebut
harus ganti rugi uang atau lainnya sehingga mencapai mufakat tersebut. Akan tetapi
tidak semua kasus bisa diselesaikan dengan cara seperti ini, Akan muncul nya ketidak
adilan sepihak maka dengan hukum yang berlaku hakim akan mempertimbangkan
hukuman apa yang paling setimpal dengan perbuatan yang dia buat.

Anda mungkin juga menyukai