Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-Nya,
makalah asuhan keperawatan ini dapat diselesaikan. Makalah asuhan keperawatan ini
merupakan makalah asuhan keperawatan pengetahuan bagi mahasiswa maupun para
pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah asuhan keperawatan ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas
kuliah dari dosen mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah III dengan judul “FURUNKEL
(bisul)”. Dalam penulisan makalah asuhan keperawatan ini penulis berusaha menyajikan
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah asuhan keperawatan ini jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan
membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah asuhan keperawatan
ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah asuhan keperawatan ini.
Akhir kata, semoga makalah asuhan keperawatan ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua. Amin.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan...................................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORI..............................................................................2
2.1 Definisi..................................................................................................................2
2.2 Etiologi..................................................................................................................2
2.3 Patofisiologi..........................................................................................................2
2.4 Manifestasi Klinis.................................................................................................4
2.5 Komplikasi............................................................................................................4
2.6 Penatalaksanaan Medis.........................................................................................4
2.7 Pemeriksaan penunjang.........................................................................................5
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................6
3.1 Kasus.....................................................................................................................6
3.2 Pengkajian.............................................................................................................6
3.3 Pemeriksaan Fisik.................................................................................................7
3.4 Analisa Data..........................................................................................................9
3.5 Diagnosa Keperawatan..........................................................................................10
3.6 Intervensi...............................................................................................................11
Implementasi……………………………………………………………………
Evaluasi………………………………………………………………………....
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Furunkel adalah radang kulit seperti bisul dimulai yang ditandai dengan radang folikel rambut
(folikulitis) yang kemudian menjalar ke jaringan bawah sekitar dengan membentuk suatu abses
2.2 Etiologi
A. Bakteri : stafilokokus aureus, berbentuk bulat (coccus), diameter 0,5-1,5µm, susunan
bergerombol seperti anggur, tidak mempunyai kapsul, nonmotil, katalase positif, pada pewarnaan
gram tampak berwarna ungu.
B. Jamur paling sering ditemukan didaerah tengkuk, axial, paha dan bokong. Akan terasa sangat
nyeri jika timbul didaerah sekitar hidung, telinga, atau jari-jari tangan.
2.3 Patofisiologi
Furunkel dapat berawal sebagai “ jerawat “ yang kecil,merah,menonjol,dan terasa
sakit.sering kali infeksi ini berlanjut dan melibatkan jaringan kulit serta lemak subkutan
menimbulkan nyeri tekan,rasa sakit,dan selulitis di daerah sekitarnya. Daerah kemerahan dan
indurasi menggambarkan upaya tubuh untuk menjaga agar infeksi tetap terlokalisasi.
Bakteri( biasanya stafilococcus ) menimbulkan nekrosis pada jaringan tubuh yang di serangnya.
Terbentuknya jaringan tengah bisul yang has terjadi beberapa hari kemudian. Kalau hal ini
terjadi, bagian tengah tersebut menjadi berwarna kuning atau hitam,dan bisul semacam ini di
katakan oleh orang awam sebagai bisul “ Yang sudah matang “.
2.4 Manifestasi Klinis
Mula-mula modul kecil yang mengalami keradangan pada folikel rambut, kemudian
menjadi pustula dan mengalami nekrose dan menyembuh setelah pus keluar dan meninggal
sikatrik. Proses nekrosis dalam 2 hari – 3 minggu. Nyeri, terutama pada yang akut, besar, di
hidung, lubang teling luar.Gejala konstitusional yang sedang (panas badan, malaise, mual).
Dapat satu atau banyak dan dapat kambuh-kambuh. Tempat predileksi : muka, leher, lengan,
pergelangan tangan dan jari-jari tangan, pantat dan daerah anogenital.
2.5 Komplikasi
Berikut adalah beberapa komplikasi furunkel
A. Furunkel malignan : yaitu furunkel yang timbul pada daerah segitiga yang dibatasi oleh bibir atas
dan pinggir lateral kedua mata, oleh karena dapat meluas ke dalam intra kranial melalui vena
facialis dan anguular emissary dan juga pada vena tersebut tidak mempunyai katup sehingga
menyebar ke sinus cavernosus yang nantinya bisa menjadi meningitis
B. Selulitis bisa terjadi apabila furunkel menjadi lebih dalam dan meluas.
C. Bakterimia dan hematogen : bakteri berada di dalam darah dapat mengenai katup jantung, sendi,
spine, tulang panjang, organ viseral khususnya ginjal
D. Furunkel yang berulang, hal ini disebabkan oleh higine yang buruk
2. Sistemik
Sistemik diberikan antibiotic, seperti :
- Koksasilin 3 x 500 mg per oral/ hari selama 5-7 hari atau
- Sefadroksil 2 x 500 mg peroral/ hari selama 10-14 hari
- Bila alergi terhadap penisilin diberikan eritromisin
- Pada furunkel maligna diberikan sefotaksim 1 gram intramuskuler per 8 jam selama 10 hari
3.1 Kasus
Seorang Perempuan berusia 56 tahun datang ke poli klinik dengan keluhan bisul di dahi
kiri sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya timbul satu bintil kecil seperti bekas gigitan nyamuk
,lalu semakin hari semakin besar dan jumlahnya bertambah menjadi banyak. Bisul dirasakan
nyeri dan kadang-kadang terasa gatal. Sebelum timbul bisul pasien sering menggaruk dahinya
karena gatal terutama saat suhu panas dan berkeringat juga karena gesekan dengan jilbab yang
setiap hari dipakai. Sudah diberi salep yang di belinya di apotek tetapi keluhan tetap. Pada saat di
lakukan pemeriksaan fisik oleh perawat didapatkan kemerahan pada dahi, dan ditengahnya
terdapat pustule dan jumlahnya banyak, dengan ukuran diameter bervariasi antara 1-2 cm, berbentuk
seperti kubah atau kerucut. Pasien juga mengatakan nyeri dengan skala 7 (1-10) nyeri dirasakan
terus manerus dan teraba hangat . Suhu 39°C, Nadi 80x/ menit, TD 120 mmHg, RR 24x/menit
3.2 Pengkajian
A. Anamnesis
Pada pengkajian anamnesis biasanya didapatkan adanya keluhan sistemik skunder dari
nyeri,meliputi peningkatan panas badan,malaise,dan mual. Pada beberapa pasien keluhan ini
bersifat recuren ( kambuh-kambuhan).
Pada pemeriksaan fisik,pada awal furunkel di dapatkan suatu nodula kecil yang mengalami
peradangan pada folikel rambut,kemudian menjadi pustula dan mengalami nekrosis dan sembuh
setelah pus keluar dan meninggalkan sikatrik. Proses nekrosis dalam 2 hari sampai 3 minggu.
Pasien mengeluh nyeri,terutama pada yang akut,besar,di hidung,dan lubang telinga luar.Tempat
predileksi : muka,leher,lengan,pergelangan tangan dan jari-jari tangan,pantat,serta daerah
anogenital.
A. Kulit
Warna : warna kulit di pengaruhi oleh ras. Kulit abnormal ditemukan flushing, cyanosis,
jaundice dan pigmentasi tidak teratur. Normal kulit area yang kurang pigmentasi memperlihatkan
lebih jelas keadaan yang abnormal dari pada kulit yang lebih pigmen
Kelembaban : tingkat hidrasi kulit terhadap basah dan minyak secara umum kelembaban
kulit kering. Kelembaban biasanya terdapat pada daerah aksilla dan lipatan paha. Kulit lembab
dan dingin (abnormal).
Temperatur,dikaji dengan dorsal tangan,normal hangat secara keseluruhan.Bila ada hipertermi
atau hipotermi ,bandingkan dengan bagian opposite.
Texture: palpasi texture kulit dengan cara menekan secara lembut dengan ujung
jari,normal : halus,lembut,kenyal.
Abnormal : bengkak,atropi
Turgor ,turgor adalah elastisitas dari kulit.
Diukur beberapa lama kulit dan jaringan di bawahnya kembali ke awal setelah di tarik. Normal <
3 detik.
Edema ,edema adalah penumpukan cairan yang berlebih dalam jaringan,area edema di
palpasi untuk menentukan konsisitensi,temperature,bentuk,mobilisasi.
Pitting edema,area yang di periksa sakrum,di atas tibia,pergelangan kaki.
Odor ( Bau ),kulit normal tidak bau,bila terdapat axila luka terbuka,infeksi,hygine tidak adekuat.
Lesi ( Kerusakan kulit ) lokasi,distribusi,ukuran,warna,dan adanya drainase.
B. Rambut
Distribusi bilateral sesuai dengan perkembangan usia dan seksual,hirsutism ( pertumbuhan
rambut yang berlebihan pada wanita dan anak – anak pada tempat yang merupakan tanda sek
skunder),bulu halus ( velus ) umumnya terdapat pada seluruh permukaan tubuh,peningkatan di
tribusi ( axila dan pubis ) ketebalan,texture, dan atanda infeksi.
C. Kuku
Inspeksi : warna,texture,ketebalan,bentk,dan integritas.
Palpasi : CRT > 3 detik
Nyeri
Ds : Kerusakan integritas kulit
Invasi bakteri ke
Do : adanya benda asing beberapa folikel rambut
merusak peermukaan
kulit,dan kerusakan
furunkel
integritas kulit
Respons inflamasi
lokal
Kerusakan integritas
kulit/jaringan
Ds : Hepertermi
Invasi bakteri ke
beberapa folikel rambut
Do ; adanya kulit
kemerahan kulit terasa
hangat .
furunkel
Respons inflamasi
sistemik
hipertermi
Ds : Defisi pengetahuan
Invasi bakteri ke
Pasien tidak mengetahui
mengenai penyakitya beberapa folikel rambut
Do :
Pasien tampak bingung
furunkel
Respons psikologis
Ketidaktahuan tentang
proses penyakit,
perawatan dan
pencegahan berulangnya
penyakit
Defisit pengetahuan
Djuanda A. Pioderma. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima.Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010. hal 60.2. Abdullah, Benny.
Furunkulosis. In: Dermatologi Pengetahuan Dasar dan Kasusdi Rumah Sakit. SMF Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin RSU Haji.Surabaya.2009. hal 113-115.3. Timothy G. Bacterial
Infection. In:Fitzpatrick’sDermatology in GeneralMedicine. 7th Edition. United States of
America: The McGraw-Hill