Anda di halaman 1dari 9

METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA JARI

Makalah ini disusun sebagai tugas pada mata kuliah


“Pengembangan Bahasa AUD”

Oleh :
WIWIN

Dosen Pengampu:
Suci Midsyahri Azizah, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI
PONOROGO
2021

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fanani menyatakan bahwa, bercerita /mendongeng adalah metode komunikasi
universal yang sangat berpengaruh kepada jiwa manusia. Melalui cerita-cerita / dongeng
yang baik, sesungguhnya anak-anak tidak hanya memperoleh kesenangan atau hiburan
saja, tetapi mendapatkan pendidikan yang jauh lebih luas, bahkan dikatakan bahwa cerita
ternyata menyentuh berbagai aspek pembentukan kepribadian anak-anak 1. Seorang
pendongeng yang baik akan menjadikan cerita sebagai suatu yang menarik dan hidup.
Keterlibatan anak terhadap cerita akan memberikan suasana yang segar, menarik dan
menjadi pengalaman yang unik bagi anak. Bercerita dalam konteks komunikasi dapat
dikatakan sebagai upaya mempengaruhi orang lain melalui ucapan dan penuturan
tentang sesuatu (ide). Sementara dalam konteks pembelajaran anak usia dini bercerita
dapat dikatakan sebagai upaya untuk mengembangkan potensi kemampuan berbahasa
anak. Anak-anak usia 4-5 tahun umumnya senang diperdengarkan sebuah cerita
sederhana yang sesuai dengan perkembangan usianya.
Bercerita ada dua bentuk metode yaitu bercerita dengan alat dan bercerita tanpa alat
misalnya dengan boneka, gambar seri, papan flanel, wayang dan lain-lain. Metode bercerita
dengan berbantuan media boneka jari merupakan metode yang diharapkan mampu melatih
daya konsentrasi anak dan memberikan pengalaman belajar untuk berlatih
mendengarkan/menyimak.. Di samping itu, penggunaan media boneka jari sebagai media
untuk bercerita tentu sangat menarik dan komunikatif di kalangan anak-anak.
Ulfah menguatkan bahwa bercerita dengan media boneka jari dapat melatih kemampuan
berbicara anak karena memahami suatu pesan melalui pendengaran saja akan lebih mudah
dilupakan. Bila mendengar cerita dengan bantuan alat visual, akan membuat kita lebih
mengingatnya2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian media boneka jari?
2. Bagaimana tehnik atau langkah bercerita dengan boneka jari

3. Apa saja manfaat bercerita dengan boneka jari?

4. Bagaimana cara membuat boneka jari secara sederhana.


1
Djuko, R. U. “Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita Dengan
Gambar Di Paud Andini Kelurahan Bulotadaa Timur Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo”. Ejournal FIP UNG,
Volume 04, No 01 (hlm.671-681).Tahun 2013
2
Moeslichatoen, R. Metode pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta : Rineka Cipta, Tahun 2004
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian media boneka jari

2. Untuk mengetahui tehnik atau langkah bercerita dengan media boneka jari

3. Untuk mengetahui manfaat bercerita menggunakan media boneka jari

4. Untuk mengetahui cara membuat boneka jari secara sederhana.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Big book dan Media Boneka jari


Media sendiri berasal dari bahasa latin (medium) yaitu perantara atau pengantar.
Adapun media pembelajaran yaitu sarana atau alat yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan-pesan pembelajaran dari pengajar kepada pembelajarnya, sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat, dan kemauan pembelajar sedemikian
rupa, sehingga proses pembelajaran berjalan efektif sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai3.
Boneka jari merupakan boneka yang terbuat dari kain fanel yang
dibentuk pola menyerupai bentuk manusia, binatang, buah dan lain sebagainya
yang dimasukan ka jari-jari tangan manusia dan dimainkan sesuai dengan
karakter yang dimainkan. Boneka jari sangat menarik bagi anak karena
bentuknya bermacam-macam seperti binatang, buah dan lain-lain, tetapi ada
juga yang bisa didapatkan per set, seperti boneka jari dengan set keluarga yang
terdiri anggota keluarga inti yaitu kakek, nenek, ayah, ibu, anak perempuan dan
anak laki-laki. Boneka jari juga kadang dibuat dengan membentuk tokoh tokoh
dengan tema animasi dan kartun4.
Menurut Risna “media boneka jari adalah maskot mungil yang dipasang pada jari
untuk dimainkan saat tercerita”. Media boneka jari akan sangat menyenangkan dan
menarik perhatian anak dalam belajar5.
Metode bercerita dengan berbantuan media boneka jari merupakan metode yang
diharapkan mampu melatih daya konsentrasi anak dan memberikan pengalaman belajar
untuk berlatih mendengarkan/menyimak. Di samping itu, penggunaan boneka jari sebagai
media untuk bercerita tentu sangat menarik dan komunikatif di kalangan anak-anak.
Ulfah menguatkan bahwa bercerita dengan media boneka jari dapat melatih
kemampuan berbicara anak karena memahami suatu pesan melalui pendengaran saja akan
lebih mudah dilupakan. Bila mendengar cerita dengan bantuan alat visual, akan membuat
kita lebih mengingatnya. Media boneka jari dapat memberi kesan yang lebih mendalam
pada daya ingat seseorang terutama anak-anak. Namun, penggunaan boneka jari juga harus

3
Dhieni, Nurbiana, dkk,.Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Tahun 2011
4
Sukartini, Mengembangkan Kemampuan Berbicara Menggunakan Media Boneka Jari Pada Anak-Anak Kelompok
A Paud Menur Kecamatan Besuki KabupatenTulungagung Tahun Ajaran 2014/2015, Skripsi, pdf.
5
Madyawati, Lilis. Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak. Jakarta: Prenadamedia Group. Halaman 178.
Tahun 2016
didukung pula dengan cara bercerita yang menarik. Dengan demikian, metode bercerita
dengan boneka jari akan mampu meningkatkan kemampuan berbicara anak karena anak
memperoleh bahasa dalam bentuk kosa kata baru dari cerita yang disampaikan oleh guru

B. Tehnik Atau Langkah-Langkah Bercerita Dengan Boneka Jari


Adapun langkah-langkah pelaksanaan metode bercerita dengan menggunakan boneka
jari adalah 6:
1. Anak memperhatikan guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan
2. Dengan bimbingan guru, anak mengatur posisi tempat duduknya
3. Anak memperhatikan guru ketika sedang menunjukkan peraga yang telah disiapkan dan
menyebutkan nama dan tokoh- tokoh dalam cerita
4. Guru menyebutkan judul cerita
5. Menyepakati aturan dalam bercerita
6. Anak mendengarkan guru bercerita dengan melaksanakan dialog/percakapan antar boneka
7. Sambil bercerita guru menggerakkan boneka secara bergantian sesuai isi cerita
8. Setelah selesai bercerita guru memperhatikan kembali seluruh boneka secara bergantian
9. Tanya jawab
10. Anak bercerita
11. Anak diberi kesempatan memberi kesimpulan isi cerita
12. Guru melengkapi kesimpulan isi cerita
Setelah selesai bercerita guru dapat bertanya tentang isi cerita, tokoh dalam cerita, dan
memberi kesempatan pada satu atau dua orang anak unntuk mencoba boneka jari dalam
menceritakan kembali cerita tersebut.
C. Manfaat Media Boneka Jari
Ada beberapa manfaat yang diambil dari menggunakan media boneka jari saat bercerita,
antara lain menurut Tadzkiroatun Musfiroh adalah7 :
1) Tidak memerlukan waktu yang banyak, biaya, dan persiapan yang terlalu rumit.
2) Tidak banyak memakan tempat, panggung sandiwara boneka dapat dibuat cukup
kecil dan sederhana.
3) Tidak menuntut keterampilan yang rumit bagi pemakaiannya.
4) Dapat mengembangkan imajinasi anak, mempertinggi keaktifan dan menambah
suasana gembira.
6
https://infokeluarga.page.tl/Tidak-sulit%2C-begini-cara-membuat-boneka-jari-yang-lucu-ar-.htm

7
Musfiroh, Tadkiroatun, Bermain Sambil Belajar dan Mengasah. Kecerdasan. (Jakarta:
Depdiknas, 2005), h. 23.
Selain itu Manfaat bercerita dengan media boneka jari adalah :
1. Mengasah Iimajinasi anak
Saat anak melihat dan mendengar suara kita menceritakan berbagai karakter, anak akan
membayangkan tokoh-tokoh dan alur cerita yang kita buat. Anak tentu akan menunjukkan
ekspresi ingin tahu. Anak akan tertawa saat ceritanya lucu atau merasa sedih saat
kemalangan menimpa sang tokoh.
2. Melatih konsentrasi anak
Saat mendengarkan ceritamu, anak akan duduk diam selama beberapa waktu.
Berdasarkan penelitian, anak yang menghabiskan waktunya untuk bermain,  tingkat
konsentrasinya akan lebih baik jika dibandingkan anak yang menghabiskan waktunya untuk
menonton.
3. Melatih logika berpikir anak
Cerita yang kita sampaikan menggunakan boneka jari akan membuat anak belajar
tentang efek sebab akibat loh. Dia akan belajar dari segala perbuatan tokoh dan akibat yang
didapatkan oleh tokoh. Dengan begitu, anak akan belajar untuk memikirkan konsekuensi
dari perbuatannya.
4. Belajar sosialiasi
Mendengarkan cerita yang kita sampaikan atau bermain roleplay menggunakan boneka
jari, akan merangsang anak untuk mengajukan banyak pertanyaan. Bersamaan dengan itu,
dia belajar mengutarakan gagasan kepada orang lain, berinteraksi, dan berbincang-bincang.
5. Memperbanyak kosakata
Anak yang menyimak cerita kita tentu saja sedang dalam masa pertumbuhan. Ia dengan
antusias mendengar segala hal yang kita sampaikan. Setiap kata yang kita ucapkan akan
menambah perbedaharaan kata anak itu. Dia akan menyimpannya di dalam otak untuk
digunakan sewaktu-waktu. Jadi kita harus memilih cerita yang baik.
Boneka jari juga memiliki beberapa manfaat yaitu, mengembangkan aspek bahasa,
mengembangkan aspek moral/menanamkan nilai-nilai kehidupan pada anak,
Mengembangkan daya fantasi. Teuku Kemal menyatakan bahwa permainan boneka jari
dapat melatih kemampuan berbahasa, berhitung, dan kecakapan motorik halus. Selain itu,
media boneka jari juga memiliki beberapa manfaat lainnya seperti, mengembangkan
kemampuan kognitif dan motorik halus anak8.
D. Bahan-Bahan dan Cara Membuat Boneka Jari
1) Alat dan bahan untuk membuat boneka tangan

8
Yosastra, Oki, dkk. “Efektifitas Permainan Boneka Jari Untuk Meningkatkan Kemampuan Pengurangan Bilangan
Bulat Bagi Anak Tunagrahita X”.E-Jupekhu, Volume 2, Edisi khusus (hlm.671-681). Tahun 2013
Alat dan bahan:
1.     Gunting
2.     Jarum pentul
3.     Jarum jahit
4.     benang
5.     Lem tembak
6.     Pensil
7.     Spidol
8.     Pola boneka kain flanel (bisa hewan)
9.     Kain flanel warna-warni
Cara membuat boneka jari:
1. Buatlah pola sesuai dengan pola yang kita dapatkan di atas kain flanel menggunakan
pensil atau spidol. Pola bisa berupa hewan atau karakter yang ingin kita buat menjadi boneka
jari.
2. Gunting kain flanel sesuai dengan pola.
3. Jahit sisi kain flanel yang sudah sesuai dengan pola dengan tusuk feston.
4. Sisakan lubang di bagian bawahnya (tidak perlu dijahit agar bisa dimasukkan jari).
5. Hias boneka yang sudah jadi dengan kain flanel warna lain, bentuk mata, hidung, mulut,
rambut, hingga baju sesuai dengan karakter yang diinginkan.
Jika ingin lebih bermakna, ajak juga anak dalam proses pembuatan boneka jari dari kain
flanel ini. Setelah itu, buatlah pertunjukan atau ceritakan dongeng yang berkaitan dengan
karakter yang kita buat. Hal ini sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Media boneka jari adalah sarana yang digunakan dalam pembelajaran berupa maskot mungil
yang dipasang pada jari untuk dimainkan saat tercerita
2. Tehnik atau Langkah-Langkah Bercerita Dengan Boneka Jari
a.. Anak memperhatikan guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan
b. Dengan bimbingan guru, anak mengatur posisi tempat duduknya
c. Anak memperhatikan guru ketika sedang menunjukkan peraga yang telah disiapkan dan
menyebutkan nama dan tokoh- tokoh dalam cerita
d. Guru menyebutkan judul cerita
e. Menyepakati aturan dalam bercerita
f. Anak mendengarkan guru bercerita dengan melaksanakan dialog/percakapan antar boneka
g. Sambil bercerita guru menggerakkan boneka secara bergantian sesuai isi cerita
h. Setelah selesai bercerita guru memperhatikan kembali seluruh boneka secara bergantian
i. Tanya jawab
j. Anak bercerita
k. Anak diberi kesempatan memberi kesimpulan isi cerita
l. Guru melengkapi kesimpulan isi cerita
3. Manfaat Media Boneka Jari
a. Tidak memerlukan waktu yang banyak, biaya, dan persiapan yang terlalu rumit.
b. Tidak banyak memakan tempat
c. Tidak menuntut keterampilan yang rumit bagi pemakaiannya.
d. Mengasah Iimajinasi anak
e. Melatih konsentrasi anak
f. Melatih logika berpikir anak
g. Belajar sosialiasi
h. Memperbanyak kosakata
4. Bahan-Bahan dan Cara Membuat Boneka Jari
Gunting, Jarum pentul, Jarum jahit, benang, Lem tembak, Pensil, Spidol, Pola boneka
kain flanel (bisa hewan), Kain flanel warna-warni
Buatlah pola sesuai dengan pola yang di atas kain flanel, Gunting kain flanel sesuai
dengan pola, Jahit sisi kain flanel yang sudah sesuai dengan pola dengan tusuk feston,
Sisakan lubang di bagian bawahnya lalu hias boneka sesuai karakter yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Dhieni, Nurbiana, dkk,.Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Tahun


2011
Djuko, R. U. (2013). “Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak Usia Dini Melalui Metode
Bercerita Dengan Gambar Di Paud Andini Kelurahan Bulotadaa Timur Kecamatan
Sipatana Kota Gorontalo”. Ejournal FIP UNG, Volume 04, No 01 (hlm.671-681).

https://infokeluarga.page.tl/Tidak-sulit%2C-begini-cara-membuat-boneka-jari-yang-lucu-
ar-.htm

Madyawati, Lilis. 2016. Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak. Jakarta: Prenadamedia
Group.

Musfiroh, Tadkiroatun, Bermain Sambil Belajar dan Mengasah. Kecerdasan. (Jakarta:


Depdiknas, 2005), h. 23.

Moeslichatoen, R. 2004. Metode pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta : Rineka Cipta.

Sukartini, Mengembangkan Kemampuan Berbicara Menggunakan Media Boneka Jari


Pada Anak-Anak Kelompok A Paud Menur Kecamatan Besuki KabupatenTulungagung
TahunAjaran 2014/2015, Skripsi, pdf.

Yosastra, Oki, dkk. (2013). “Efektifitas Permainan Boneka Jari Untuk Meningkatkan
Kemampuan Pengurangan Bilangan Bulat Bagi Anak Tunagrahita X”.E-Jupekhu,

Anda mungkin juga menyukai