Anda di halaman 1dari 10

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 3, NO.

1, JANUARI 2016: 361-370

Penatalaksanaan Enam Kasus Aspirasi Benda Asing Tajam di Saluran


Trakheobronkial

Puspa Zuleika, Abla Ghanie

Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher


Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang

Email: puspazuleika@yahoo.com

Abstrak

Latar Belakang: Aspirasi benda asing ialah masuknya benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yang
dalam keadaan normal tidak ada ke saluran pernafasan. Aspirasi benda tajam di saluran trakheobronkial merupakan
permasalahan yang cukup sering terjadi dan meningkat beberapa tahun terakhir seiring dengan peningkatan penggunaan
jarum pentul, terutama pada wanita muda dan remaja perempuan. Aspirasi benda asing tajam berpotensi menimbulkan
komplikasi serius, seperti distress pernapasan akut, atelektasis, perdarahan, robekan dan infeksi paru, bahkan kematian.
Diagnosis aspirasi benda asing tajam dapat ditegakkan melalui anamnesis berupa riwayat tersedak benda asing tajam
dan didukung dengan pemeriksaan radiologi berupa gambaran radiopak dari benda asing tajam. Tujuan:
Mempresentasikan serial kasus aspirasi benda asing tajam di saluran trakeobronkial. Kasus: Lima kasus aspirasi benda
asing tajam jarum pentul dan satu kasus prolong aspirasi benda tajam paku payung plastik di saluran trakeobronkial,
Kesimpulan: Dilaporkan lima kasus aspirasi benda asing tajam jarum pentul dan satu kasus prolong aspirasi benda
tajam paku payung plastik di saluran trakeobronkial, yang berhasil ditatalaksana dengan bronkoskopi kaku

Kata kunci: benda asing tajam, saluran trakheobronkial, bronkoskopi

Abstract
Background: Foreign body aspirations is aspirate objects originating from outside the body or inside the body that in
normal circumstances there is not in respiratory tract. Sharp object aspiration in the tracheobronchial tree is a
problem that is quite common and increased in recent years along wit the increased use of pin, especially in yung
women and girls. Sharp object aspiration is potentiallycause serious complication, such as acute respiratory distress,
atelectasis, bleeding, tears and infection of the lung, and even death. Diagnose of sharp object aspiration can be
enforced through anamnesis from a history taking of choking sharp object and supported by radiological examination
such as radiopaque picture of sharp object. Objective: Presenting series of cases of sharp object aspiration in the
tracheobrobchial tree. Case: Five cases of sharp object aspiration is pin aspiration and one case is prolong plastic
push pin aspiration in tracheobrobchial tree. Conclusion: It is reported five cases of sharp object aspiration is pin
aspiration and one case is prolong plastic push pin aspiration in tracheobrobchial tree, which is successfully treated by
rigid bronchoscopy.

Key words: sharp foreign body aspiration, trcheobrochial tree, bronchoscopy

361
362 JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 3, NO. 1 JANUARI 2016: 361-370

1. Pendahuluan asma, pneumonia rekuren, infeksi saluran


pernapasan atas, dan batuk persisten.5
Aspirasi benda asing ialah masuknya benda Manifestasi klinis aspirasi benda asing
yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam bervariasi, dapat berubah seiring dengan
tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada ke perjalanan waktu dan dapat diinterpretasikan
saluran pernafasan.1,2, Benda asing pada berbeda oleh pemeriksa yang berbeda. Aspirasi
saluran nafas merupakan keadaan emergensi benda asing dapat menyebabkan asfiksia, rasa
yang memerlukan penanganan segera. tercekik, batuk paroksismal dengan disertai
Keterlambatan penanganan dapat meningkatkan distress pernapasan, mengi, takipnea dan
terjadinya komplikasi bahkan kematian.1,2 dispnea. Setelah episode akut, manifestasi
Aspirasi benda asing di bronkus sering klinis bervariasi dari gejala dan tanda minimal
menyebabkan gangguan pernafasan dan hingga gejala obstruksi jalan napas total. Foto
merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas toraks merupakan modalitas utama untuk
karena dapat mengakibatkan gangguan nafas diagnosis benda asing padat atau logam di
akut, penyakit paru kronis dan bahkan kematian. saluran takeobronkial juga berguna untuk
Umumnya terjadi pada anak usia antara 6 bulan menentukan lokasi benda asing dan menilai
sampai 4 tahun dengan puncaknya pada umur 1-2 apakah telah terjadi komplikasi respirasi.2,4-6,9
tahun. Diperkirakan aspirasi benda asing Keterlambatan diagnosis menyebabkan kelainan
bertanggung jawab terhadap 7% kematian patologis paru kronik tanpa didahului oleh gagal
mendadak pada anak dibawah usia 4 tahun. Di napas akut dan pembentukan granuloma
Amerika Serikat, pada tahun 2006 terdapat 4100 intrabronkial.Aspirasi benda asing juga dapat
kasus (1.4 per 100.000) kematian anak yang menyebabkan jejas paru kronik jika tidak
disebabkan aspirasi benda asing di jalan ditatalaksana dengan cepat.2,6
nafas.2,3 Penatalaksanaan benda asing saluran
Saat ini aspirasi benda asing tajam berupa napas membutuhkan berbagai metode
jarum pentul cukup sering dijumpai pada penatalaksanaan dapat dilakukan tindakan
wanita yang mengenakan jilbab atau kain berupa laringoskopi, bronkoskopi fiberoptik
penutup kepala lainnya, namun tidak tepat fleksibel, bronkoskopi kaku dan torakotomi.
menempatkan jarum pentul untuk merapatkan Penggunaan bronkoskopi dalam penatalaksanaan
jilbab ke mulut sehingga menyebabkan kasus ini menurunkan tindakan pembedahan
aspirasi benda asing aksidental.4,5 torakotomi. Bronkoskopi kaku merupakan
Diagnosis dan penatalaksanaan baku emas penatalaksanaan aspirasi benda
merupakan poin penting yang harus dilakukan asing pada percabangan trakeobronkial yang
untuk mencegah mortalitas dan komplikasi tampak secara langsung. Bronkoskop kaku
pada kasus aspirasi benda asing, permasalahan merupakan pilihan untuk ekstraksi benda asing
utama ditekankan pada diagnosis akurat dan yang teraspirasi pada anak karena ventilasi
tepat waktu dan pengangkatan benda asing lebih terjamin karena mempunyai konektor
secara aman. Diagnosis meliputi anamnesis yang dihubungkan dengan oksigen, lebih
yang baik, pemeriksaaan fisik dan pemeriksaan mudah untuk melakukan tindakan dan bisa
radiologi penting untuk menegakkan diagnosis untuk mengatasi perdarahan. Intervensi awal
aspirasi benda asing pada saluran nafas, tapi menggunakan bronkoskop kaku diikuti dengan
sering kali masih merupakan suatu masalah ekstrasi menggunakan cunam (grasping forcep)
karena tanda dan gejala tidak khas. Kasus atau ekstraktor magnetik memungkinkan
aspirasi benda asing sering terjadi salah pengangkatan benda asing dengan mudah dan
diagnosis oleh dokter karena episode tercekik aman. Penanganan benda asing tajam secara
awal tidak diketahui dan gejala lanjut aspirasi teliti dapat mencegah komplikasi dan
benda asing menyerupai kondisi lain, seperti morbiditas. Kegagalan pengangkatan benda
asing akibat impaksi, terutama benda asing
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 3, NO. 1, JANUARI 2016: 361-370 363

logam dengan ujung tajam memerlukan terapi di bagian tengah dalam trakea (53%) atau
torakotomi.1,5,9 distal karina (47%). Sebagian besar benda
Jenis benda asing tajam yang dijumpai asing melewati pita suara dan masuk ke
adalah jarum pentul pada remaja wanita cabang trakeobronkial. Hanya 12% benda
(85,7%) dan jarum suntik pada remaja laki- asing yang mengalami impaksi di laring.6
laki (14,3%). Aspirasi jarum pentul
menyumbang 2,7% dari seluruh kasus aspirasi Laporan Kasus
benda asing.1,7 Di Indonesia, Departemen Kasus I
THT-KL FKUI RSCM Sub Departemen Anak perempuan berumur 13 tahun
Bronko-esofagologi dari bulan Januari 2002 datang ke Poli THT-KL RSMH pada tanggal
sampai Agustus 2004, tercatat 43 kasus 11 Februari 2013 jam 10.25 wib, diantar
aspirasi yang telah dilakukan tindakan keluarganya dengan keluhan utama tersedak
bronkoskopi. Di Bagian THT-KL FKUnand jarum pentul. Dari anamnesis didapatkan
RS M. Jamil Padang selama priode Januari bahwa pasien tersedak jarum pentul 1 jam
2009 sampai Maret 2010 tercatat 8 kasus smrs saat sedang olah raga menggigit jarum
aspirasi benda asing yang telah dilakukan pentul untuk memperbaiki jibabnya, tiba-tiba
tindakan bronkoskopi.3,7 Berdasarkan data jarum pentul tersedak secara tidak sengaja.
rawat inap pasien THT di rumah sakit dr. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Muhammad Hoesin Palembang dari Januari Pemeriksaan telinga, hidung, tenggorok tidak
2013 sampai Maret 2015 didapatkan 19 kasus ditemukan kelainan. Rontgen foto thorak PA
aspirasi benda asing trakeobronkial terdiri dari dan lateral pada tanggal 11 Februari 2013
2 kasus pada dewasa dan 17 kasus pada anak, menunjukkan bayangan radioopak berbentuk
dari 17 kasus pada anak terdapat aspirasi garis menyerupai jarum pentul di trakea
benda asing tajam sebanyak 6 kasus. setinggi vertebra servikal enam.Dari
Distribusi lokasi benda asing saluran pemeriksaan laboratorium didapatkan kesan
napas lebih sering dijumpai pada bagian dalam batas normal. Ditegakkan diagnosa
proksimal (90%) dibandingkan bagian distal. benda asing jarum pentul di trakea setinggi
Benda asing saluran napas lebih sering vertebra servikal enam.
dijumpai pada sistem bronkus kanan (52%).1,3
Al-Sarraf, dkk melaporkan bahwa predileksi
tersering tersangkutnya benda asing di saluran
nafas adalah bronkus utama kanan (32%)
diikuti oleh bronkus utama kiri (23%), lobus
kanan bawah (17%), trakea (17%) dan lobus
kiri bawah (11%).5 Jaiswal, dkk juga
melaporkan bahwa benda asing saluran napas Gambar 1. Rontgen thorak Postero Anterior
lebih banyak dijumpai di bronkus utama kanan
(42-70%), disusul dengan bronkus utama kiri Bronkoskopi dilakukan pada tanggal 11
(18,7-32,6%), trakea (27,5%), bronkus Februari 2013 jam 16.00 WIB. Benda asing
segmental kanan (22%), laring (1-7,5%) dan berhasil dikeluarkan berupa jarum pentul
bronkus segmental kiri (3%).8 Hal ini dengan panjang 3,5 cm.Pasien dirawat di
disebabkan oleh bronkus kanan hampir bangsal THT, diberi terapi IVFD RL +
membentuk garis lurus dengan trakea, Ketorolak 1 amp 15 tetes/menit, injeksi
sedangkan bronkus kiri membuat sudut dengan Cefotaxime 2 x 1 gram, injeksi tetagram 250
trakea. Selain itu, bronkus kanan mempunyai iu im, injeksi Metil prednisolon 2 x 125 mg.
ukuran dan aliran udara lebih besar.1,3,5,9 Pasien diobservasi selama 24 jam pasca
Berbeda dengan individu dewasa, benda tindakan, tidak ada keluhan sesak nafas, batuk,
asing yang teraspirasi cenderung terperangkap demam, tidak terdapat krepitasi maupun tanda-
364 JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 3, NO. 1 JANUARI 2016: 361-370

tanda pneumothorak. Pasien dipulangkan batas normal. Pasien dipulangkan setelah 1


setelah 2 hari pasca tindakan disertai hari pasca tindakan disertai pemberian
pemberian antibiotika peroral. antibiotika peroral.

Kasus II Kasus III


Anak laki-laki berumur 13 tahun datang Anak perempuan berumur 14 tahun
ke IGD RSUP Dr.M. Hoesin Palembang pada datang ke instalasi gawat darurat RSMH pada
tanggal 24 April 2014 jam 10.30 wib, diantar tanggal 03 September 2014 pukul 20.46 WIB,
oleh keluarganya dengan keluhan utama di rujuk dari RSUD Raden Mat Taher dan
tersedak jarum pentul. Dari anamnesis diantar oleh keluarganya dengan keluhan
didapatkan bahwa pasien tersedak jarum utama tersedak jarum pentul warna biru. Dari
pentul pada tanggal 24 April 2014. Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien tersedak
pemeriksaan fisik dalam batas nornal. Pada jarum pentul pada tanggal 02 September 2014
pemeriksaan telinga, hidung, tenggorok tidak jam 13.00 WIB, saat pasien memakai jilbab
ditemukan kelainan. Rontgen foto thorak PA memegang jarum dengan mengigit jarum
dan servikal soft tissue AP dan lateral yang pentul dan tersedak. Pasien sebelumnya
dilakukan pada tanggal 24 April 2014 dirawat di RSUD Jambi dilakukan
menunjukkan bayangan radioopak berbentuk pemeriksaan rontgen didapatkan jarum pentul
garis lurus menyerupai jarum pentul setinggi pada pada saluran nafas, dilakukan tindakan
vertebra servikal 6-7.Dari pemeriksaan pengambilan jarum pentul (±18 jam yl) namun
laboratorium didapatkan kesan dalam batas tidak berhasil dan pemberian injeksi anti
normal. Ditegakkan diagnosa benda asing tetanus. Pasien tiba di IGD RSMH dengan
jarum pentul di trakea setinggi vertebra keluhan sakit tenggorok dan batuk. Tidak
servikal 6 - 7. ditemukan keluhan sesak napas, riwayat
kebiruan, batuk hilang timbul (+).Pada
pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pada
pemeriksaan telinga, hidung, tidak ditemukan
kelainan. Tenggorok didapatkan faring
posterior hiperemis.

Gambar 2. Rontgen servikal soft tissue AP + Lateral


& Thorak PA

Bronkoskopi dilakukan pada tanggal 24


April 2014 jam 17.00 WIB. Benda asing
berhasil dikeluarkan berupa jarum pentul
dengan panjang 3,5 cm. Pasien dirawat di Gambar 3. Rontgen polos Torak PA dan Soft Tissue
bangsal THT, diberi terapi IVFD RL + AP dan Lateral
Ketorolak 1 amp 15 tetes/menit, injeksi
Ceftriakson 2 x 1 gram, injeksi ATS 1500 iu Pada rontgen foto thorak PA dan lateral
i.m, injeksi Metil prednisolon 2 x 125 mg. yang dilakukan pada tanggal 03 September
Pasien diobservasi selama 24 jam pasca 2014 menunjukkan bayangan radioopak
tindakan, tidak ada keluhan sesak nafas, batuk, berupa garis yang membengkok menyerupai
demam, tidak terdapat krepitasi maupun tanda- jarum pentul setinggi vertebra servikal 5-7.
tanda pneumothorak. Tanggal 25 April 2014 Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan
dilakukan pemeriksaan rontgen foto toraks PA kesan jumlah lekosit 18.200 /mm3, lain-lain
dan lateral untuk evaluasi dengan hasil dalam dalam batas normal. Ditegakkan diagnosa
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 3, NO. 1, JANUARI 2016: 361-370 365

benda asing jarum pentul di trakea setinggi


vertebra servikal 5-7.
Pada tanggal 4 september 2014 dilakukan
tindakan bronkoskopi dengan anestesi umum.
Benda asing berhasil dikeluarkan berupa jarum
pentul dengan panjang 3,5 cm. Setelah
berhasil dikeluarkan, dievaluasi kembali
dengan menggunakan bronkoskop, tampak
hiperemis, laserasi minimal, edema minimal Gambar 4. Rontgen Thorak PA dan Lateral.
tampak darah minimal dan sekret dilakukan
penghisapan dengan alat penghisap, tak Bronkoskopi dilakukan pada tanggal 16
tampak perdarahan aktif. November 2014. Terlihat benda asing berupa
Pasien dirawat di bangsal THT, diberi jarum pentul tertancap mukosa daerah karina
terapi IVFD RL + Ketorolak 1 amp 15 dengan posisi arah yang tajam menghadap
tetes/menit, injeksi Ceftriakson 2 x 1 gram, proksimal dan bulatan (tumpul) menghadap ke
injeksi Metil prednisolon 2 x 125 mg, injeksi distal didaerah bronkus kanan. Lalu dicoba
Ranitidin 2 x 50 mg. Pasien diobservasi dilakukan ekstraksi benda asing dengan
selama 24 jam pasca tindakan, tidak ada menggunakan forcep alligator. Benda asing
keluhan sesak nafas, batuk, demam, tidak berhasil dikeluarkan berupa jarum pentul
terdapat krepitasi maupun tanda-tanda pentul berwarna ungu dengan panjang 3,5 cm.
pneumothorak. Pasca tindakan, tanggal 5 Pasien dirawat di bangsal THT, diberi
September 2014 dilakukan pemeriksaan terapi IVFD RL + Ketorolak 1 amp 20
rontgen foto toraks PA dan lateral untuk tetes/menit, injeksi Ceftriaxon 2 x 1 gram,
evaluasi dengan hasil dalam batas normal. injeksi Metil prednisolon 2 x 125 mg. Pasien
Pasien dipulangkan setelah 2 hari pasca diobservasi selama 24 jam pasca tindakan,
tindakan disertai pemberian antibiotika tidak ada keluhan sesak nafas, batuk, demam,
peroral. tidak terdapat krepitasi maupun tanda-tanda
pneumothorak. Pasien dipulangkan setelah 2
Kasus IV hari pasca tindakan disertai pemberian
Perempuan berumur 22 tahun datang ke antibiotika peroral.
IGD THT-KL RSMH pada tanggal 15
November 2014 jam 23.45 wib, diantar Kasus V
keluarga dengan keluhan utama jarum pentul Anak perempuan berumur 13 tahun
tersedak. Dari anamnesis didapatkan bahwa datang ke IGD THT-KL RSMH pada tanggal
jarum pentul tersedak sejak 7 jam smrs. Batuk 24 Desember 2014. Dari anamnesis didapatkan
hilang timbul (+), sesak nafas minimal. Pada bahwa pasien tersedak jarum pentul 2 jam
pemeriksaan fisik didapatkan hasil dalam batas smrs. Awalnya pasien menggigit jarum pentul
normal. Pemeriksaan telinga, hidung, untuk membuka jilbab, tiba-tiba jarum pentul
tenggorok tidak ditemukan kelainan. Rontgen tersedak secara tidak sengaja. Pemeriksaan
foto thorak PA dan lateral yang dilakukan fisik didapatkan dalam batas normal. Pada
pada tanggal 15 November 2014 menunjukkan pemeriksaan telinga, hidung, tenggorok tidak
thorak dalam batas normal tampak bayangan ditemukan kelainan. Rontgen foto thorak PA
radioopak berbentuk garis menyerupai jarum dan lateral yang dilakukan pada tanggal 24
pentul pada bronkus kanan setinggi vertebra Desember 2014 menunjukkan torak dalam
torakal 1-2. Dari pemeriksaan laboratorium batas normal, tampak bayangan radioopak
didapatkan kesan dalam batas normal. berbentuk garis menyerupai jarum pentul di
Ditegakkan diagnosa benda asing jarum pentul trakea setinggi vertebra servikal 7.Dari
bronkus kanan vertebra torakal 1-2. pemeriksaan laboratorium didapatkan kesan
366 JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 3, NO. 1 JANUARI 2016: 361-370

dalam batas normal. Ditegakkan diagnosa terutama bila pasien banyak bicara, dan
benda asing jarum pentul di trakea setinggi beraktifitas , nyeri dada dan perut terutama
vertebra servikal 7. saat menarik nafas, demam tidak terlalu
tinggi, hilang timbul, sesak nafas tidak
dijumpai, kemudian pasien berobat ke bidan
dan dilakukan pemeriksaan USG perut dan
dikatakan tidak ditemukan paku yang
dimaksud, pasien diberi obat batuk dan tablet.
Pasien disarankan oleh bidan ke puskesmas,
setelah di puskesmas pasien dirujuk ke RSUD
setempat.
Satu minggu smrs, pasien berobat ke
RSUD setempat, dirawat oleh bagian bedah,
Gambar 5. Rontgen Thorak PA. selama perawatan pasien dilakukan
pemeriksaan rontgen dada dan diketahui ada
Bronkoskopi dilakukan pada tanggal 25 benda asing paku di saluran nafas, setelah 3
Desember jam 08.00 WIB. Terlihat benda hari dirawat keluhan batuk semakin sering dan
asing berupa jarum pentul dengan posisi arah mengganggu aktifitas, nyeri menelan tidak
yang tajam menghadap proksimal dan bulatan dijumpai, nyeri leher tidak dijumpai, sesak
(tumpul) berwarna biru menghadap ke distal, nafas tidak dijumpai, kemudian pasien dirujuk
dilakukan ekstraksi benda asing dengan ke poliklinik RSMH. Tiga hari smrs pasien
menggunakan forcep alligator. Benda asing berobat ke bagian bedah RSMH dengan
berhasil dikeluarkan berupa jarum pentul keluhan demam tidak begitu tinggi, batuk
dengan panjang 3,5 cm. semakin sering, nyeri dada tidak dijumpai,
Pasien dirawat di bangsal THT, diberi sesak nafas tidak dijumpai, kemudian
terapi IVFD RL + Ketorolak 1 amp 20 dilakukan pemeriksaan rontgen dada
tetes/menit, injeksi Ceftriaxon 2 x 1 gram, ,kemudian pasien dikonsulkan ke bagian THT.
injeksi Metil prednisolon 2 x 125 mg. Pasien Satu hari smrs pasien berobat ke bagian THT
diobservasi selama 24 jam pasca tindakan, atas saran bagian bedah RSMH, dengan
tidak ada keluhan sesak nafas, batuk, demam, keluhan saat ini demam tidak terlalu tinggi,
tidak terdapat krepitasi maupun tanda-tanda batuk semakin bertambah sering dan disertai
pneumothorak. Pasien dipulangkan setelah 2 sesak sebentar setelah batuk, sesak berkurang
hari pasca tindakan disertai pemberian jika pasien tidur miring ke kiri. nyeri perut ada
antibiotika peroral. terutama jka batuk. Batuk berdarah tidak
dijumpai. Riwayat batuk lama atau sesak
Kasus VI sebelumnya disangkal. Riwayat imunisasi
Anak laki-laki berusia 13 tahun dengan lengkap.
alamat di luar kota palembang, datang ke Pada pemeriksaan fisik didapatkan pulmo
klinik THTKL RSMH Palembang pada dekstra dalam batas normal, pulmo sinistra
tanggal 14 Maret 2015 dengan keluhan pada inspeksi statis dan dinamis pergerakan
tersedak paku kecil yang dimainkan di mulut simetris, palpasi stemfremitus meningkat,
sejak dua minggu smrs. Saat tersedak pasien perkusi redup di lapangan bawah, auskultasi
langsung terbatuk, nyeri daerah leher tidak vesikuler (+) menurun, ronkhi (+) basah kasar
dijumpai, sesak nafas tidak dijumpai, nyeri terutama di lapangan bawah, wheezing (-).
dada ada terutama saat menarik nafas, namun Stridor dan retraksi tidak dijumpai. Pada
pasien masih dapat beraktifitas, makan dan pemeriksaan telinga, hidung, tenggorokan
minum minum seperti biasa. Sepuluh hari dalam batas normal.
smrs, pasien mengeluh batuk hilang timbul,
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 3, NO. 1, JANUARI 2016: 361-370 367

Hari pertama post operasi didapatkan


keluhan sesak (-), batuk (+) berkurang.
Pemeriksaan fisik didapatkan pulmo dekstra
dalam batas normal. Pulmo sinistra pada
inspeksi statis dan dinamis pergerakan
simetris, palpasi stemfremitus meningkat,
perkusi redup di lapangan bawah berkurang,
auskultasi vesikuler (+) menurun, ronkhi (+)
Gambar 6. Rontgen Thorak PA. basah kasar terutama di lapangan bawah,
wheezing (-). Terapi diteruskan. Hari kedua
Pada rontgen toraks tampak benda asing post operasi sesak (-), batuk (+) semakin
pada bronkus sinistra setinggi costae VII, berkurang. Pemeriksaan fisik didapatkan
tampak infiltrasi pada lapangan pulmo sinistra, pulmo dekstra dalam batas normal. Pulmo
sudut kostofrenikus pulmo sinistra tumpul, sinistra pada inspeksi statis dan dinamis
pulmo dekstra normal, cor normal, tulang dan pergerakan simetris, palpasi dan perkusi dalam
jaringan lunak normal. Dilakukan pemeriksaan batas normal, auskultasi vesikuler (+) normal,
darah rutin dan kimia darah, leukosit ronkhi (+) basah kasar di lapangan bawah
31.500/mm3, lain-lain dalam batas normal. pulmo sinistra berkurang, wheezing (-).
Pasien MRS dan direncanakan dilakukan Dilakukan rontgen toraks, didapatkan kesan
bronkoskopi rigid pro ekstraksi corpus suspek TB paru disertai pleuritis sinistra,
alienum (paku) di bronkus sinistra dalam dibandingkan foto rontgen sebelumnya tidak
general anesthesi. Pasien diberikan terapi tampak proyeksi benda asing radioopak di
IVFD RL gtt xx/m, ampisillin 3x1gr bronkus utama sinistra. Pasien dikonsulkan ke
iv(skintest dahulu), metilprednisolon bagian anak didapatkan hasil berdasarkan
2x62,5mg iv, ambroksol 3x1C, O2 2L/m jika skoring TB didapatkan batuk lama tidak ada,
perlu.Tanggal 16 maret 2015 dilakukan demam di malam hari tidak ada, gizi baik,
bronkhoskopi dalam general anestesi. Scope pembesaran KGB (-), pasien disarankan
didorong masuk hingga tampak cabang pemeriksaan mantoux test dan sputum BTA,
bronkus kiri, setelah dievaluasi tampak dan acc untuk rawat jalan. Pasien dipulangkan
jaringan granulasi dan sekret yang setelah dengan terapi cefadroxil 2x500mg, ambroksol
dibersihkan terlihat ujung runcing paku 3x1C, metilprednisolon 3x4mg (tappering off).
mengarah ke proksimal (atas) dengan ujung
bawah paku terlingkupi oleh mukosa bronkus Diskusi
yang edema, dengan cunam aligator korpus Dilaporkan enam kasus benda asing tajam
alienum tersebut ditarik secara perlahan, paku di saluran trakheobronkial, terdiri dari lima
dikeluarkan bersamaan dengan scope kasus benda asing jarum pentul dan satu kasus
bronkoskopi. Didapatkan korpus alienum benda asing paku payung plastik.Aspirasi
terekstaksi dengan utuh .Evaluasi ulang benda asing tajamsering dijumpai pada anak
dengan scope bronkoskop hingga mencapai praremaja dan remaja. Elmustafa, dkk
bronkus kiri, tampak perdarahan di tempat melaporkan 14 kasus aspirasi benda asing
corpus alienum tersangkut sebelumnya. tajam yang terjadi pada remaja di Sudan antara
Didapatkan benda asing berupa paku kecil tahun 2004-2007.10 Gill, dkk melaporkan
sedikit berkarat dengan pangkal berwarna bahwa aspirasi benda asing jarum pentul
merah. Post operasi pasien mendapat terapi kebanyakan terjadi pada perempuan, terutama
IVFD RL gtt xx/m, ampisillin 3x1 gr iv, remaja.7
metilprednisolon 3x62,5mg iv, ambroksol Eroglu, dkk melaporkan bahwa dari 357
3x1C, nebulizer NaCl 0,9% 3x2cc, tetagam kasus aspirasi benda asing trakeobronkial,
250 IU im. benda asing yang paling sering dijumpai
368 JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 3, NO. 1 JANUARI 2016: 361-370

adalah jarum (35%) di mana jarum pentul Pada kasus tiga dan enam terdapat
memiliki persentase tertinggi (33,6%).11Rizk, perbedaan dibanding kasus yang lain, dimana
dkk (2014) melaporkan terdapat 83 kasus pada kasus tiga pasien merasakan sakit
aspirasi jarum pentul pada wanita Mesir antara tenggorokan setelah 18 jam dari onset kejadian
tahun 2001-2006.4Al-Sarraf, dkk (2009) dengan kegagalan satu kali percobaan
melaporkan bahwa antara tahun 1996-2008, ekstraksi benda asing sehingga memerlukan
dilaporkan 35 kasus aspirasi jarum pentul di tindakan bronkoskopi kaku sebanyak dua kali.
Kuwait dengan kecenderungan Hal ini sesuai dengan beberapa penelitian
peningkatan insidens setiap tahunnya.5 Ragab, lainnya. Rizk, dkk (2014) melaporkan bahwa
dkk (2007) melaporkan 20 kasus aspirasi dari 83 pasien aspirasi jarum pentul yang
jarum pentul saluran napas pada wanita usia dilakukan bronkoskopi kaku, 78 (94%) jarum
muda di Timur Tengah.1 Di RSMH Palembang pentul berhasil diekstraksi di mana 67 kasus
dilaporkan enam kasus aspirasi benda asing (80%) hanya memerlukan satu kali
tajam periode Januari 2013± Maret 2015. Dari bronkoskopi kaku dan 11 kasus memerlukan
beberapa penelitian, seluruh kasus aspirasi percobaan ulang bronkoskopi kaku.4 Ilan, dkk
jarum pentul terjadi pada perempuan dengan (2012) melaporkan bahwa dari 25 pasien yang
rentang umur 8-35 tahun dengan rata-rata diekstraksi dengan bronkoskopi, 20 kasus
umur berkisar antara 13,42-16 tahun.1,4,5,10,12 (80%) berhasil ditatalaksana dengan
Kepustakaan juga menyebutkan bahwa benda bronkoskopi kaku, 3 kasus (12%) berhasil
asing tajam yang sering dijumpai pada remaja ditatalaksana bronkoskop kaku dengan
laki-laki adalah jarum suntik.10 panduan fluoroskopi, dan 2 (8%) kasus
Dari pemeriksaan foto toraks keenam memerlukan torakotomi.12 Elmustafa, dkk
kasus tersebut menunjukkan bayangan (2009) melaporkan bahwa dari 12 kasus
radioopak berbentuk garis lurus, dimana pada aspirasi jarum pentul, 11 kasus (91,67%)
kasus satu, dua, tiga dan lima terletak di berhasil diekstraksi dengan satu kali
trakhea setinggi vertebra servikal 5-7, sedang percobaan bronkoskop kaku.10 Pasien ini mulai
pada kasus empat benda asing tajam terletak di memasuki fase pulmonum dengan gejala yang
bronkhus kanan setinggi vertebra thorakal 1-2 tergantung pada derajat sumbatan bronkus
dan pada kasus enam benda asing tajam akibat granulasi ringan di sekitar jarum pentul
terletak bronkhus kiri setinggi costae VII. Hal dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada
ini sesuai dengan hasil penelitian Ilan, dkk. pasien pada tahap lanjut.5,10 Pemeriksaan
Ilan, dkk (2012) menyatakan bahwa laboratorium pada kasus tiga menunjukkan
kebanyakan jarum pentul teraspirasi masuk ke peningkatan jumlah lekosit dimana
dalam trakea (42%) disusul dengan bronkus kemungkinan leukositosis disebabkan oleh
utama dan bronkiolus kiri (30%) serta bronkus telah timbul komplikasi berupa infeksi
utama dan bronkiolus kanan (27%).12 trakeobronkial akibat penundaan ekstraksi
Penelitian lain juga menyatakan bahwa benda asing dan kegagalan percobaan
aspirasi jarum pentul lebih banyak terjadi di ekstraksi awal.
bronkus utama kiri karena fenomena Pada kasus enam terjadi keterlambatan
Bernoulli. Batuk, tertawa atau berbicara diagnosis dan penanganan aspirasi benda asing
menciptakan tekanan negatif. Diameter tajam selama lebih kurang dua minggu setelah
bronkus kiri yang lebih sempit dibandingkan riwayat tersedak sehingga terjadi infeksi
bronkus kanan menyebabkan tekanan negatif sekunder pada pasien, dimana terdapat
lebih sering terjadi di cabang bronkus kiri. kelainan pada pemeriksaan fisik di lapangan
Efek Bernoulli ini lebih memberikan pengaruh paru kiri, rontgent thoraks dan peningkatan
lebih besar dibandingkan posisi anatomis leukosit sebesar 31.500/mm3. Subha dkk pada
bronkus kanan yang lebih vertikal pada kasus tahun 2009 melaporkan di Cina didapatkan
aspirasi benda asing tajam.1,10, sekitar 28.7% diagnosis aspirasi benda asing
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 3, NO. 1, JANUARI 2016: 361-370 369

dilaporkan setelah 7 hari dan 6.8% setelah satu Tenggorok Kepala & Leher. Jakarta: Balai
bulan13. Rentang waktu optimal untuk Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
penegakan diagnosis aspirasi benda asing Indonesia; 2010. h. 259-265.
adalah pada waktu kejadian aspirasi sampai 24 4. Rizk, Gwely NE, Biron VL, Hamza U.
jam berikutnya.14Pada saat dilakukan Metallic hairpin inhalation: a healthcare
bronkhoskopi, tampak benda asing paku problem facing young Muslim females.
payung plastik terletak di bronkhus kiri yang Journal of Otolaryngology - Head and
ditutupi sekret dan jaringan granulasi serta Neck Surgery 2014; 43(21):1-4.
mukosa bronkhus yang edema sehingga 5. Al-Sarraf N, Eddine HJ, Khaja F, Ayed
menyulitkan proses pengambilan benda asing AK. Headscarf pin tracheobronchial
tajam tersebut. Hal ini diakibatkan karena aspiration: a distinct clinical entity.
prolong aspirasi benda asing di saluran Interactive CardioVascular and Thoracic
trakheobronkhial mengakibatkan komplikasi Surgery. 2009; 1(1): 187±190.
berupa supurasi bronkhial, ulserasi bronkhial, 6. Ghai A, Wadhera R, Hooda S, Kamal K,
pembentukan jaringan granulasi, stenosis Verma V. Subglottic Foreign Bodies-Two
brobkhial, peribronkhial dan peritrakheal Case Reports. Anesth, Pain & Intensive
limfadenopati yang mengakibatkan kompresi Care. 2008; 12(1): 27-29.
bronkhus, pneumonitis, aelectasis, obstructive 7. Gill SS, Pease RA, Ashwin CJ, Tait NP.
emphysema, pneumomediastinum, Respiratory-aspirated 35-mm hairpin
pneumothorax, hemoptisis dan berbagai successfully retrieved with a Teflon snare
derajat sumbatan saluran nafas.15. system under fluoroscopic guidance via a
Keenam pasien pada laporan kasus ini split endotracheal tube: a useful technique
ditatalaksana dengan bronkoskopi kaku. in cases of failed extraction by
Bronkoskopi kaku merupakan baku emas bronchoscopy and avoiding the need for a
ekstraksi benda asing yang dapat dilokalisasi thoracotomy. The British Journal of
melalui pemeriksaan radiologi.3,9Pada pasien Radiology. 2012; 85: 756-759.
ini, dipilih bronkoskop kaku dengan 8. Jaiswal AA, Garg AK. Spontaneous
pertimbangan pernapasan lebih terkontrol, Expulsion of Foreign Body (Seewing
oksigenasi adekuat, lumen lebih besar Machine Needle) From Right Middle
sehingga memudahkan melakukan tindakan Lobe Bronchus - A Rare Case Report.
dan untuk mengatasi bila terdapat Journal of Clinical and Diagnostic
perdarahan.9,12 Research. 2014; 8(8): 1-2.
9. Fitri F, Prijadi J. Bronkoskopi dan
Daftar Acuan Ekstraksi Jarum Pentul pada Anak Jurnal
Kesehatan Andalas. 2014; 3(3): 538-544.
1. Ragab A, Ebied OM, Zalat S. Scarf pins 10. Elmustafa OM, Osman WN. A clinical
sharp metallic tracheobronchial foreign experience with sharp bronchial foreign
bodies: presentation and management. bodies in Sudanese patients. Sudanese
2007; 71(5): 769±773. Journal of Public Health 2009; 4(2): 256-
2. Cohen S, Avital A, Godfrey S, Gross M, 258.
Kerem E, Springer C. Suspected Foreign 11. Eroglu A, Kurkcuoglu IC, Karaoglanoglu
Body Inhalation in Children: What Are N, Yekeler E, Aslan S, Basoglu A.
the Indications for Bronchoscopy? J Tracheobronchial Foreign Bodies: A 10-
Pediatr. 2009; 1(1): 1-5. Year Experience. Turkish Journal of
3. Junizaf MH. Benda Asing di Saluran Trauma & Emergency Surgery 2003; 9(4):
Napas. Dalam: Seopardi EA, Iskandar N, 262-266.
Bashiruddin J, Restuti RD, editor. Buku 12. Ilan O, Eliashar R, Hirshoren N, Hamdan
Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung K, Gross M. Turban Pin Aspiration: New
370 JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 3, NO. 1 JANUARI 2016: 361-370

Fashion, New Syndrome. Laryngoscope computed tomography for detection of


2012; 12(2): 916±919. tracheobronchial foreign body aspiration
13. Shubha AM, Das K. Tracheobronchial in children. Pediatric surge lat
foreign bodies in infants. International 2008;24:157-60
Journal of Pediatric Otorhinolaryngology 15. Svensso G, Foreign bodies in
2009;73: 1385-89 tracheobronchial tree. Special reference to
14. Huang HD, Fang HY, Chen HC, Wu CY, experience in 97 children. International J.
Cheng CY, Chang CL. Three dimensional Paediatr. Otolaryngol 1985:61:5-17

Anda mungkin juga menyukai