Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Jelaskan pemikiran yang dijadikan dasar falsafah pada Sistem Ekonomi Kapitalis?
Kebebasan memiliki harta secara perorangan (Hak Milik Pribadi)Setiap negara mengetahui hak
kebebasan individu untuk memiliki harta perseorangan. Setiap individu dapat memilik, membeli
dan menjual hartanya menurut yang dikehendaki tanpa hambatan. Individu mempunyai
kekuasaan penuh terhadap hartanya dan bebas menggunakan sumber-sumber ekonomi menurut
cara yang dikehendaki. Setiap individu berhak menikmati manfaat yang diperoleh dari produksi
dan distribusi secara bebas untuk melakukan pekerjaan.
Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas (Kebebasan Berusaha dan kebebasan memilih) Setiap
individu berhak untuk mendirikan, mengorganisasi dan mengelola perusahaan yang diinginkan.
Individu juga berhak terjun dalam semua bidang perniagaan dan memperoleh sebanyak-
banyaknya keuntungan. Negara tidak boleh campur tangan dalam semua kegiatan ekonomi yang
bertujuan untuk mencari keuntungan, selagi aktivitas yang dilakukan itu sah dan menurut
peraturan negara tersebut. Berdasarkan prindip ekonomi dan tuntutannya yaitu persaingan
bebas maka untuk itu tiap individu dapat menggunakan potensi fisiknya, mental dan sumber-
sumber yang tersedia untuk dimanfaatkan bagi kepentingan individu tersebut.
Ketimpangan ekonomi dalam sistem ekonomi kapitalis, modal merupakam sumber produksi dan
sumber kebebasan. Individu-individu yang memiliki modal lebih besar akan menikmati
hakkebebasan yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Ketidaksamaan
kesempatan mewujudkan jurang perbedaan diantara golongan kaya bertambah kaya dan
golongan miskin bertambah miskin.
PersainganSistem persaingan bebas dari sistem ekonomi kapitalis adalah motivasi individu untuk
memenuhi kepentingan/keuntungan diri sendiri.
Harga ditentukan oleh mekanisme pasarSegala keputusan yang diambil oleh pengusaha (penjual)
dan konsumen (pembeli)dilakukan melalui sistem pasar. Daam kata lain, tingkat harga dan jumlah
produksi sepenuhnya oleh kekuatan permintaan dan penawaran.
Peranan terbatas pemerintahDalam sistem ekonomi kapitalis, pemerintah masih mempunyai
peran yang dapat membatasi berbagai kebebasan individu misalnya mengeluarkan peraturan-
peraturan yang melarang praktek-praktek monopoli dan melindungi hak-hak konsumen dan
pekerja.
Sistem ekonomi pancasila adalah sistem ekonomi yang berasaskan nilai dan moral pancasila. Sistem
ekonomi ini menjadi identitas perekonomian Indonesia. Sebutan lain dari sistem ekonom pancasila
adalah sistem demokrasi ekonomi. Di sini istilah demokrasi ekonomi dan ekonomi pancasila akan
TUGAS 1 SESI 3 – (ESPA4314) PEREKONOMIAN INDONESIA
digunakan bergantian. Keduanya dimaknai dalam arti yang mirip satu sama lain. Dalam ekonomi
pancasila terkandung undur demokrasi, maka bisa disebut juga demokrasi ekonomi.
Sistem ekonomi pancasila yang diterapkan di Indonesia ini dilihat sebagai tipe ideal. Bagaimanapun,
melihat ekonomi pancasila sebagai tipe ideal lebih relevan ketimbang realitas. Artinya, ada lima
sumber nilai dalam sistem perekonomian pancasila:
- Pertama, nilai ketuhanan, artinya sistem ekonomi berjalan tanpa mengabaikan nilai agama dan
etika.
- Kedua, nilai kemanusiaan, artinya sistem ekonomi mengedepankan prinsip humanis dan tidak
eksploitatif.
- Ketiga, nilai persatuan, artinya kegiatan ekonomi dilakukan bersama-sama dengan
mengedepankan asas kekeluargaan.
- Keempat, nilai musyawarah atau demokrasi, artinya prinsip ekonomi selaras dengan nilai-nilai
demokrasi.
- Kelima, nilai keadilan, artinya pengelolaan sumberdaya ekonomi digunakan seadil-adilnya untuk
kemakmuran rakyat.
Secara legal-formal, penerapan ekonomi pancasila di Indonesia ditopang oleh kekuatan konstitusional
yang dibentuk sejak republik ini berdiri.
Kesimpulan:
Dari sekian banyaknya jenis sistem ekonomi, diantaranya yang cocok diterapkan di Indonesia adalah
sistem ekonomi pancasila. Mengapa demikian? karena sistem ekonomi pancasila adalah sistem
ekonomi yang didasarkan pada pancasila sila ke 5 dan undang-undang dasar pasal 33. Oleh karena itu,
sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya
terkandung demokrasi ekonomi sehingga dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Indonesia di mana
peran pemerintah dan masyarakat saling berkesinambungan.
Istilah krisis moneter merujuk pada keadaan memburuknya keuangan suatu negara dalam kurun
waktu tertentu yang ditandai dengan merosotnya nilai tukar uang nasional terhadap mata uang
internasional dan melonjaknya harga kebutuhan di pasar serta menurunnya aktivitas perekonomian
secara global. Setiap negara, baik negara maju maupun berkembang, pasti pernah mengalami krisis
moneter, termasuk Indonesia.
Krisis moneter yang terparah yang pernah dialami oleh Indonesia terjadi pada tahun 1998. Menurut
para ahli, terdapat beberapa faktor internal dan eksternal penyebab krisis moneter. Adapun faktor
internal yang menyebabkan terjadinya krisis moneter ialah sebagai berikut:
a. Kondisi Politik
Pergolakan dalam dunia politik dinilai berpotensi menyebabkan perpecahan dalam masyarakat yang
dikarenakan adanya perbedaan pendapat. Akibatnya, kondisi negara menjadi tidak stabil, dan tidak
menutup kemungkinan terjadinya kerusuhan di sana-sini. Dalam keadaan chaos seperti itu maka para
investor, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, enggan untuk berinvestasi pada negara
dan memilih untuk berinvestasi ke negara lain hingga kondisi politik kembali kondusif. Hal ini
berdampak pada berkurangnya penerimaan pembiayaan negara untuk menjalankan pemerintahan
dan dengan demikian memperburuk kondisi ekonomi secara signifikan.
b. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah menunjukkan kredibilitas pemerintah dalam mengatasi berbagai situasi yang
terjadi pada suatu negara. Bagi para investor, kebijakan pemerintah yang terwujud dalam penerapan
regulasi sangat mempengaruhi keputusan untuk berinvestasi pada suatu negara. Pemerintah melalui
regulasi-regulasi yang disusun seharusnya dapat menyeimbangkan peranan pihak swasta dalam
perdagangan, industri, dan alat-alat produksi. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah agar pihak
swasta tidak terlalu banyak mengambil keuntungan. Karena apabila pihak swasta terlalu banyak
mengambil keuntungan, maka akan berpotensi menyebabkan krisis moneter.
c. Inflasi
Inflasi merupakan kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Ada
beberapa faktor penyebab inflasi di Indonesia, yaitu peningkatan kebutuhan, dorongan biaya,
peningkatan harga rumah, dan jumlah uang yang beredar. Dampak inflasi dapat dirasakan oleh
seluruh lapisan masyarakat di suatu negara, dan secara khusus akan mempengaruhi keputusan
masyarakat dalam melakukan kegiatan konsumsi, investasi, dan produksi.
Lemahnya sistem perbankan bertanggungjawab atas terjadinya krisis moneter yang menimpa
Indonesia pada tahun 1997-1998. Pada masa itu, sebagai dampak dari paket deregulasi perbankan
Oktober 1988, setiap orang dapat mendirikan bank hanya dengan berbekal modal 1 miliar sehingga
TUGAS 1 SESI 3 – (ESPA4314) PEREKONOMIAN INDONESIA
banyak bank baru bermunculan. Sayangnya, kemunculan bank-bank tersebut tidak dibarengi sistem
manajerial dan pengawasan yang baik. Banyak bank yang mengandalkan pinjaman luar negeri dalam
jangka pendek dan tidak disertai mekanisme hedging. Lemahnya pengawas otoriter moneter
menyebabkan banyak penyaluran dana terkonsentrasi pada debitur dalam satu grup. Tidak cukup
disitu, persaingan antar bank yang ketat membuat masing-masing bank berusaha menarik pelanggan
dengan menawarkan produk seperti pinjaman beresiko. Hal-hal tersebut memicu tingginya resiko
kredit macet yang mengakibatkan terjadinya krisis moneter.
Pada umumnya, ada dua macam masalah pada sektor produksi yang dinilai berpotensi sebabkan krisis
moneter, yakni:
Lemahnya alokasi asset atau faktor-faktor produksi yang menyebabkan kesenjangan produktivitas
Ketidakseimbangan pada struktur produksi
Selain faktor internal, ada pula faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya krisis moneter, antara
lain:
Negara-negara maju pada umumnya memasang tingkat bunga pinjaman yang rendah dengan tujuan
menarik perhatian debitur. Rendahnya bunga pinjaman ini biasanya dibarengi dengan jangka waktu
yang pendek. Hal ini memicu ketergantungan hutang suatu negara, khususnya negara berkembang
yang membutuhkan pinjaman dana untuk membiayai proyek-proyek seperti pembangunan
infrastruktur. Tanpa menyadari kenyataan bahwa pinjaman dana dalam jumlah besar dan jangka
waktu pendek dapat memicu terjadinya krisis finansial.
Suatu negara juga dapat mengalami krisis moneter sebagai dampak dari krisis ekonomi global, atau
krisis yang juga dialami oleh negara-negara lain. Misalnya, krisis ekonomi tahun 1997-1998 yang
dialami oleh negara-negara di Asia, dan krisis ekonomi tahun 2008 atau dikenal sebagai krisis
subprime mortgage yang dialami oleh Amerika. Krisis moneter yang terjadi pada suatu negara
memang biasanya akan berdampak pada negara lain, karena negara-negara di dunia saling terkait
dalam perekonomian, misalnya dalam perdagangan, industri, dan pinjam-meminjam dana. Akan
tetapi, krisis ekonomi global dapat dihindari dengan kebijakan Pemerintah. Contohnya pada krisis
ekonomi tahun 2008, Indonesia terkena imbas dari krisis subprime mortgage yang dialami Amerika
namun masih dapat terselamatkan berkat penguatan di sektor perbankan.
TUGAS 1 SESI 3 – (ESPA4314) PEREKONOMIAN INDONESIA
Adapun faktor eksternal tersebut dapat diatasi dengan menerapkan kebijakan ekonomi internasional
melalui tarif, quota, serta kebijakan fiskal dan moneter. Sekian pembahasan tentang faktor internal
dan eksternal penyebab krisis moneter.
4. Jelaskan masalah struktural pertanian di Indonesia menurut pendapat Setiawan (2003) dan
pendapat Prof Mubyarto pada tahun 1989?
Menurut Sweiawan (2003) masalah structural pertanian Indonesia ialah mentransformasikan puluhan
juta kaum tani miskin marjenal kedalam dunia pertanian yang lebih modern dan memungkinkan para
petani untuk memiliki kehidupan yang lebih layak.
a. Jarak yang lebih lebar antar apengeluaran dan penerimaan pendapatan dalam pertanian.
Pendapatan petani hanya pada musim panen, sedangkan pengeluarannya dilakukan setiap
hari. Dalam musim panen terdapat harga pasar yang rendah dan pada musim paceklik
harganya tinggi. Yang sering merugikan petani adalah adanya pengeluaran-pengeluaran yang
tidak dapat diatur dan tidak dapat ditunggu sampai masa panen tiba, sehingga petani sering
menjual tanamannya yang masih hijau di sawah dengan harga atau berupa pinjaman sebagai
jaminan.
b. Pembiayaan Pertanian
Dengan titik tolak adanya kemelaratan yang luas dikalangan petani dan keterlibatan mereka
dengan hutang (baik hutang biasa maupun hutang denga system ijon) maka dapat
disimpulkan bahwa persoalan yang paling sulit dalam ekonomi dalam pertanian Indonesia
adalah persoalan pembiayan pertanian. Jatuhnya petani dalam system ijon karena tidak
adanya system kredit alternative yang lebih baik untuk petani, padahal petani memerlukan
kredit murah untuk meningkatkan produksi dan pendapatan.
c. Tekanan Penduduk
Selain penduduk Indonesia yang sangat padat dan pertambahan jumalah penduduk
pertahunnya tinggi, tetapi persebarannya juga tidak merata antara daerah. Adanya persoalan
penduduk dalam ekonomi pertanian dapat dilihat dari tanda sebagai berikut:
Persediaan tanah pertanian yang makin kecil,
Produksi bahan makanan per jiwa yang terus menurun,
Bertambahnya pengangguran
TUGAS 1 SESI 3 – (ESPA4314) PEREKONOMIAN INDONESIA
Masalah penduduk bukan semata mata merupakan perbandingan antara jumlah kelahiran
dan produksi makanan, persebaran, demografis atau masalah kesehatan dan gizi, melainkan
keseluruhan persoalan kehidupan petani sehari-hari.
d. Pertanian Subsistem
Pertanian subsistem merupakan system bertani di mana tujuan utama dari petani adalah
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Produk subsistem mumi di tandai
dengan tidak adanya aspek-aspek komersial dan penggunaan uang. Hubungan antara usaha
tani dan rumah tangga tani sangat erat, kegiatan produksi menyatu dengan kegiatan
konsumsi.
Retrun yang tinggi dari hasil investasi akan menarik investor untuk meningkatkan modalnya di
Indonesia. Modal dengan bentuk uang akan selalu mencari bentuk usaha yang memberikan hasil
investasi lebih tinggi. Dengan demikian, tingkat retrun yang tinggi akan meningkatkan investasi di
Indonesia.
6. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong perbankan untuk menerapkan prinsip prinsip
manajemen yang berorientasi pada pasar. Bentuk-bentuk subsidi bunga dibatasi dan hanya
diberikan untuk skala prioritas tertentu, sedangkan penentuan suku bunga kredit non prioritas
diserahkan pada pasar. Sebutkan Isi Paket Kebijakan Juni 1983?
Pada Juni 1983, pemerintah mengumumkan paket deregulasi sektor moneter atau biasa disebut
Pakjun 1983. Deregulasi ini pada intinya mengubah mekanisme dan piranti pengendalian moneter.
Sasarannya kali ini adalah mendorong swasta lebih berperan dalam pembangunan, mengingat
sumber-sumber pendanaan pemerintah sedang terbatas.
Isi Pakjun 1983 adalah:
1) Pengehapusan pagu kredit sehingga perbankan dapat memberikan kredit secara lebih fleksibel
sesuai dengan kemampuan.
2) Kembebasan dalam menetukan suku bunga perbankan baik deposito, tabungan, maupun kredit
dalam meningkatkan mobilitas dana dari dan kepada masyarakat.
3) Pengaturan volume kredit likuiditas dapat mengurangi ketergantungan bank-bank kepada bank
sentral dengan memperkenalkan alat kebijakan moneter berupa sertifikat bank Indonesia (SBI)
dan fasilitas diskonto.
Dengan deregulasi perbankan diharapkan mampu menghilangkan distorsidistorsi dalam
perekonomian nasional khususnya bagi sektor perbankan. Ini berarti bahwa suku bunga deposito
makin mencerminkan nilai nominal yang sebenarnya karena berfluktuasi mengikuti fluktuasi laju
inflasi.
7. Jelaskan cara yang telah ditempuh pemerintah untuk menyehatkan perbankan Indonesia?
Ada bebrapa cara yang telah ditempuh pemerintahan untuk menyahatkan perbankan Indonesia yaitu:
1) Likuidasi Bank
Kebijakan pemerintah untuk melikudasi 16 bank menimbulkan biaya social yang besar, yaitu
anjloknya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Tidak berjalannya mekanisme
intermediasi bank berdampak buruk bagi perekonomian. Adanya kontraksi penawaran agregat
dan sisi lain terjadi pula ekspansi permintaan agregat mengakibatkan angka inflasi tinggi.
3) Restruktur Perbankan
Restruktur perbankan bertujuan untuk mengubah perbankan dari yang tidak sehat menjadi sehat
dengan berbagai strategi. Untuk jangka pendek restruktur ditujukan untuk memeulihkan
kepercayaan pasar terhadap system keuangan, penggunaan sumber daya secara efisien, dan
memiliki investor dan pengelola yang professional.
4) Rekapitalisai Perbankan
Untuk mengikuti sekema rekapitulasi, bank diwajibkan dapat mencapai CAR tidak kurang dari
25%. Target adanya rekapitalisai adalah menjadikan bank domestic mencapai CAR 4% pada saat
setelah krisis