Anda di halaman 1dari 11

MODUL 01

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA


Rekryanta, Tsaniyah Tafelia Zahrah, Rohmatullah Azzakki S, Ahmad Yusuf Firdaus
10220067, 10220076, 10220040, 10220021
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung
rekryaanta2@gmail.com

Tanggal Praktikum:(21-09-2021)
Asisten: Jonathan Adriel/ 10219020

1. Tujuan
1. Menentukan nilai arus dan tegangan yang melalui resistor menggunakan program Proteus pada
suatu rangkaian seri dan paralel.
2. Menggunakan program Proteus untuk menentukan sinyal input dan output pada rangkaian
common emitter.
3. Menggunakan program Proteus dalam menentukan nilai resistor yang diperlukan untuk rangkaian
Wheatstone Bridge dengan nilai tegangan output tertentu.
4. Menggunakan program Proteus menentukan grafik frekuensi pada rangkaian tapis lolos rendah
dan tapis lolos tinggi.
5. Menentukan karakteristik dioda dengan simulasi rangkaian pada Proteus.

2. Dasar Teori
Proteus merupakan salah satu peranti lunak yang digunakan untuk mendesain dan
menyimulasikan rangkaian elektronika, di dalam proteus terdapat banyak alat yang bisa digunakan untuk
menyimulasikan apa yang diinginkan oleh seorang praktikan, di dalam tools tersebut terdapat beberapa
hal, salah satunya adalah sistem pengukuran yang beragam, tools-tools tersebut dapat diaplikasikan
terhadap sebuah rangkaian yang telah dibuat oleh praktikan, rangkaian tersebut dapat berupa rangkaian
wheatstone, bridge, dan masih banyak lagi.

Gambar 1. Rangkaian Common Emitter


Rangkaian common emitter merupakan salah satu rangkaian Bipolar Junction Transistor (BJT).
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat tegangan.
Gambar 2. Rangkaian wheatstone bridge
Berdasarkan gambar 2, ketika hasil kali silang antara R1 dan R4 sama dengan R2 dan R3, maka tidak ada
perbedaan tegangan pada rangkaian tersebut. Namun, jika hasil kali silang tidak sama, maka perbedaan
tegangan dapat dihitung dengan cara :

Keterangan:
𝑅1 : Nilai resistor 1
𝑅2 : Nilai resistor 2
𝑅3 : Nilai resistor 3
𝑅4 : Nilai resistor 4
𝑉𝐶𝐷 : Tegangan antara titik C dan D
𝑉𝑆 : Tegangan sumber

Rangkaian tapis adalah rangkaian yang dapat meloloskan gelombang pada frekuensi tertentu. Terdapat 2
jenis rangkaian tapis, yaitu tapis lolos rendah (low pass filtering) dan tapis lolos tinggi (high pass
filtering). Rangkaian tapis lolos rendah berarti meloloskan gelombang yang memiliki frekuensi rendah,
sedangkan rangkaian tapis lolos tinggi kebalikan dari frekuensi rendah yaitu meloloskan gelombag yang
memiliki frekuensi tinggi. Berdasarkan susunan rangkaiannya, perbedaan antara rangkaian tapis lolos
tinggi dan tapis lolos rendah terletak pada susunan resistor dan kapasitornya, seperti pada gambar berikut:

Gambar 3 dan 4. Perbedaan rangkaian tapis lolos rendah dan tapis lolos tinggi
Gambar 5. Grafik respons frekuensi tapis lolos rendah dan tapis lolos tinggi

Dioda adalah suatu komponen terbuat dari bahan semikonduktor yang memiliki dua kutub yaitu anoda
dan katoda. Dioda berfungsi untuk menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Prinsip kerja dioda
adalah menggunakan teknologi p-n semikonduktor yang mengalirkan arus dari p atau anoda ke n atau
katoda. Dioda terdapat beberapa jenis, dua jenis dioda yang paling sering digunakan adalah dioda
penyearah dan dioda zener.

Gambar 6. Grafik I terhadap V pada dioda

Ketika perbedaan tegangan terjadi pada dioda yang memiliki hambatan yang kecil, maka akan ada arus
yang melewati dioda dan keadaan tersebut dikatakan panjar maju. Sebaliknya, jika melewati dioda yang
hambatannya besar maka tidak ada arus yang melewati dan keadaan disebut panjar mundur
3. DATA DAN HASIL PEMBAHASAN

Gambar 7. Percobaan 1

Resistor Tegangan Arus

1k Ω 0,45 V 0,45 mA

10k Ω 4,55 V 0,45 mA

Percobaan pertama menggunakan 2 Resistor yang memiliki resistansi sebesar 10k dan 1k,
ground, DC Voltmeter, DC Ammeter, dan Generator. Simulasi ini dilakukan untuk bisa
membuktikan bahwa DC Ammeter dapat menerima aliran walaupun sangat kecil oleh karena
kecilnya aliran tersebut, DC Ammeter perlu mengganti satuannya menjadi apa yang tertera di
gambar.

Gambar 8. Percobaan 2
Resistor Tegangan Arus

1k Ω 5V 5 mA

10k Ω 5V 0,5 mA

Percobaan kedua menggunakan 2 Resistor yang memiliki resistansi sebesar 10k dan 1k,
ground, DC Voltmeter, DC Ammeter, dan Generator. Simulasi ini dilakukan untuk bisa
membuktikan bahwa DC Ammeter dapat menerima aliran walaupun sangat kecil oleh karena
kecilnya aliran tersebut, DC Ammeter perlu mengganti satuannya menjadi apa yang tertera di
gambar. Perbedaan percobaan ini dengan percobaan pertama adalah dalam penyetelan rangkaian,
Percobaan 2 memiliki rangkaian paralel sedangkan Percobaan 1 memiliki rangkaian seri.

Gambar 9. Percobaan 3

Gambar 9.1. Grafik dari Percobaan 3


Menggunakan rangkaian yang sesuai dengan yang ada di gambar 4 akan menghasilkan grafik
seperti yang ada di gambar 4.1. Percobaan ini berisikan 1 Resistor, 1 Oscilloscope, NPN, dan 2
Generator. Tegangan yang digunakan adalah tegangan AC dengan frekuensi 2k Hz dan amplitudo
10V sehingga dapat membentuk grafik menyerupai sinus. Sedangkan, pada tegangan output
jenisnya adalah tegangan DC dengan tegangan maksimum 20V dan minimum 0V sehingga
bentuk grafik seperti sinyal digital.

Gambar 10. Grafik dari Percobaan 4


Membuat rangkaian wheatstone dengan tegangan output sesuai dengan 3 digit terakhir NIM.
Jika semua resistor pada rangkaian wheatstone bridge memiliki nilai sama, tegangan output selalu
bernilai nol karena semua resistor menghasilkan penurunan tegangan yang sama sehingga tidak
ada perbedaan tegangan antara titik A dan B.

Gambar 11. Grafik dari Percobaan 5


Percobaan 5 berisikan kapasitor, generator, dan ground. Percobaan ini membuktikan
bagaimana cara membuat tapis rendah dan tapis tinggi, tapis rendah adalah rangkaian yang
meloloskan sinyal yang berfrekuensi rendah dan tapis tinggi adalah kebalikan dari tapis rendah.

Gambar 12. Grafik dari Percobaan 6

Percobaan 6 berisikan kapasitor dioda, generator, ground, dan probes. Percobaan ini
membuktikan bahwa grafik DC Sweep sesuai dengan rangkaian tersebut bergerak eksponensial
ke atas, Hal ini sesuai dengan grafik karakteristik dioda.

Gambar 13. Grafik dari Percobaan 7


Berdasarkan Proteus, percobaan 7 berisikan kapasitor, resistor, button, 4026,
7SEG-COM-CATHODE, dan power. Cara bekerja rangkaian ini adalah disaat button dipencet
maka 7SEG-COM-CATHODE akan menampilkan angka berapa banyak button telah diklik hal ini
bekerja karena IC 4026 yang berfungsi untuk menampilkan LED sesuai dengan banyaknya
tegangan yang masuk pada pin CLK. Barang ini biasa digunakan untuk menghitung orang yang
telah melewati suatu tempat oleh security atau surveyor.

4. SIMPULAN
1. Pada percobaan 1 dan 2 didapatkan nilai tegangan dan arus yang melewati resistor sesuai
pada tabel 1 dan 2 dengan menggunakan alat pengukuran tegangan dan arus hal tersebut
didapatkan karena pengukuran menggunakan DC voltmeter dan DC ammeter.
2. Terlihat bahwa ada perbedaan grafik sinyal input dan output pada rangkaian common emitter,
berdasarkan gambar 7. Sinyal input menghasilkan grafik sinyal analog dan sinyal output
menghasilkan grafik sinyal digital.
3. Untuk membuat rangkaian wheatstone bridge dengan tegangan output sebesar 51V, maka
diperlukan resistor dan tegangan input sesuai dengan gambar 8.
4. Rangkaian tapis lolos rendah meloloskan gelombang frekuensi rendah dan menapis atau
menolak gelombang frekuensi tinggi, sedangkan rangkaian tapis lolos tinggi meloloskan
gelombang frekuensi tinggi dan menapis atau menolak gelombang frekuensi rendah.
Perbedaan grafik respons frekuensi antara tapis lolos rendah dan tapis lolos tinggi terlihat
pada gambar 11.
5. Karakteristik dioda dapat ditentukan berdasarkan grafik I terhadap V pada gambar 13.

5. REFERENSI
1. Proteus Design Suite Getting Started Guide. Labcenter Electronics Ltd. 1990-2019.
2. User Manual. ISIS Intelligent Schematic Input System. Labcenter Electronics Ltd. 2002.
3. Common Emitter Amplifier Circuit Working and Characteristics. Diakses pada 20 September
2020 dari https://www.elprocus.com/common-emitter-amplifier-circuit-working/
4. High Pass Filter – Passive RC Filter Tutorial. Diakses pada 22 September 2021 dari
https://www.electronics-tutorials.ws/filter/filter_3.html
5. I/V graph of a semiconductor diode | Mini Physics – Learn Physics. Diakses pada 22 September
2021 dari https://www.miniphysics.com/iv-graph-of-semiconductor-diode.html
6. Low Pass Filter – Passive RC Filter Tutorial. Diakses pada 22 September 2021 dari
https://www.electronics-tutorials.ws/filter/filter_2.html
7. Wheatstone Bridge | Definition of Wheatstone Bridge by Merriam-Webster. Diakses pada 23
September 2021 dari https://www.merriam-webster.com/dictionary/Wheatstone%20bridge
8. Wheatstone Bridge Circuit and Theory of Operation. Diakses pada 23 September 2021 dari
https://www.electronics-tutorials.ws/blog/wheatstone-bridge.html
LOG AKTIVITAS

Nama : Rekryanta
NIM : 10220067
Shift : 3

Percobaan 1

Percobaan 2
Percobaan 3

Keluaran

Percobaan 4
Percobaan 5

Percobaan 6

Percobaan 7

Anda mungkin juga menyukai