Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANAGAN DALAM MENUNJANG KETAHANAN


PANGAN KELUARGA

BIDANG KEGIATAN
PKM – PENGABDIAN MASYARAKAT

Diusulkan Oleh:

PUJI ASTUTI 194040001 Angkatan 2019


NUR IMAN SUKMA W 194040002 Angkatan 2019
BAQTIAN MAULANA 194040007 Angkatan 2019

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA


2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Provinsi DKI Jakarta sangat tergantung dengan pasokan bahan pangan dari
wilayah lain seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Jumlah
penduduk Jakarta yang mencapai lebih dari 10 juta jiwa, kebutuhan pangannya tidak
akan mencukupi. Sebagai ilustrasi, produksi padi hanya sekitar 6.000 ton per tahun, dan
sejak tahun 2010, produksi padi terus menurun hingga hampir 50%. Dengan semakin
cepatnya alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman dan bangunan komersil
lainnya, maka bisa dipastikan bahwa lahan pertanian akan semakin sedikit dan tingkat
ketergantungan bahan pangan dari luar Jakarta akan semakin tinggi.
Selain bahan makanan pokok (beras), produksi pertanian sayuran (kangkung,
bayam, sawi) mengalami peningkatan 2.000% dari tahun 2009. Hal ini disebabkan
perubahan penggunaan lahan sawah yang semula ditanami padi diganti dengan sayuran
yang dianggap lebih menguntungkan karena bisa cepat panen (setahun bisa 10 – 12 kali
panen). Di samping itu, tingkat produktifitas sayuran per hektar-nya juga mengalami
peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa produktifitas hortikultura menjadi salah satu
peluang bagi sektor pertanian DKI Jakarta.
Sulit mencari lahan untuk membangun ruang terbuka hijau di Jakarta, ternyata
tidak menutup kemungkinan menerapkan pertanian di lahan perkotaan dengan program
Jakarta Bertani di lahan yang sempit. Salah satunya adalah menerapkan program
pertanian kota di lahan sempit yang berada di wilayah pemukiman warga. Program
pertanian kota ini dijalankan dengan memanfaatkan gang-gang sempit, pekarangan
rumah warga hingga lahan-lahan kosong yang belum dimanfaatkan.
Program pertanian kota lahan sempit dikembangkan sesuai dengan kondisi iklim
dan kehidupan tanaman (agroklimat) daerah di DKI Jakarta. Pengembangan lahan
pertanian tersebut dilakukan melalui berbagai inovasi tekhnologi cara menanam sayuran
di lahan sempit. Diantaranya vertiminaphonik, vertikultur, aquaphonik, mini wall
gardening dan lainnya yang dapat dilakukan dilahan pekarangan .
Generasi muda atau yang saat ini bisa disebut pemuda milenial menjadi penentu
kemajuan pertanian di masa depan. Estafet petani selanjutnya adalah pada pundak
generasi muda, mereka mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang sangat bermanfaat
bagi kelangsungan pertanian. Sebagai tindak lanjut dari arahan Bapak Presiden Joko
Widodo dan Bapak Menteri Pertanian bahwa pada tahun 2019 ini pemerintah tengah
fokus pada pengembangan sumber daya manusia. Karena itu, ke depan akan lebih
ditingkatkan lagi untuk menciptakan SDM profesional melalui pendidikan dan pelatihan
di sektor pertanian.
Peran petani milenial di masa sekarang menjadi penentu dari kemajuan pertanian
di masa akan datang. Estafet petani selanjutnya adalah berpundak pada generasi muda,
mereka memiliki inovasi, juga gagasan yang tentu saja lebih kreatif dan sangat
bermanfaat bagi keberlangsungan pertanian. Terlebih di era revolusi industri seperti
sekarang, yang ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomatis yang

sudah terintegrasi dengan jaringan internet.


Menerapkan pemanfaatan lahan pekarangan, kegiatan difokuskan pada
peningkatan ketrampilan dalam budidaya sayuran dengan sistem hidroponik sederhana,
budidaya tanaman buah dalam pot, serta pemanfaatan bahan-bahan sekitar untuk
pembuatan pupuk organik cair; Kegiatan pengabdian ini dapat menambah pengetahuan
warga tentang pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan melalui penerapan konsep
rumah pangan lestari untuk mendukung ketahanan pangan keluarga.

1.2. Permasalahan
1. Alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman, perkantoran, pusat perbelanjaan,
dan bangunan lainnya semakin cepat dan tidak bisa dihentikan. Peningkatan jumlah
penduduk akan semakin mempercepat alih fungsi lahan pertanian.
2. Masih rendahnya jumlah Petani milenial yang tertarik menumbuhkan usaha di bidang
pertanian.
3. Kurangnya Motivasi, pengetahuan dan ketrampilan di bidang teknologi pertanian
perkotaan pada Petani Milenial
4. Kurangnya pengetahuan dan pelatihan mengenai penyiapan media tanam dalam pot,
penyediaan pupuk organik dan sarana prasarana lainnya untuk pengembangan
pemanfaatan pekarangan rumahnya
1.3.Solusi Permasalahan
Untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, yang perlu dilakukan antara lain
1. Perlu adanya regulasi implementasi pertanian perkotaan yang harus dilaksanakan di
semua kelurahan
2. Meningkatkan motivasi, pengetahuan, ketrampilan dan melibatkan para Petani
Milenial dalam implementasi pertanian perkotaan di masyarakat
3. Melakukan percontohan implementasi pertanian perkotaan di lahan pekarangan
menanam beberapa jenis sayuran dengan system hidroponik sederhana

1.4. Luaran
Target yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada
Masyarakat (PKM-PM) adalah:
1. Terbentuknya 1 – 2 kelompok tani dalam komonitas pertanian perkotaan yang
dibina oleh Petani Milenial
2. Adanya Petani milenial yang berperan penting untuk melanjutkan
pembangunan di sektor pertanian perkotaan yang maju, mandiri, dan modern.
3. Membuka lapangan pekerjaan, khususnya di untuk petani Milenial diharapkan
petani milenial dapat menekan angka kemiskinan dan urbanisasi.
4. Mewujudkan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga dengan
dioptimalkan budidaya tanaman dan ternak serta perawatan yang rutin tiap hari
sesuai potensi pekarangan itu sendiri yang dilakukan oleh petani Milenial
5. Diharapkan tanaman atau ternak yang diusahakan di pekarangan bisa
menyediakan bahan pangan keluarga yang mengandung gizi lengkap yaitu
karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.
6. Budidaya yang sesuai dengan tujuan pemenuhan gizi dari pekarangan yaitu
budidaya secara organic, dimana tanaman yang dibudidayakan di pekarangan
tidak dipupuk dengan pupuk anorganik, dan tidak menggunakan pestisida
kimia. Sehingga hasil tanaman yang dihasilkan tidak mengandung racun dan
residu bahan kimia, aman untuk dikonsumsi.
1.5. Manfaat
Manfaat yang bisa di ambil dalam kegiatan ini antara lain adalah :
1. Program pertanian kota lahan sempit melalui pemanfaatan lahan pekarangan yang
dikembangkan sesuai dengan kondisi iklim dan kehidupan tanaman (agroklimat)
daerah di DKI Jakarta. Pengembangan lahan pekarangan tersebut dilakukan melalui
berbagai inovasi tekhnologi cara menanam sayuran di lahan sempit. Diantaranya
hydroponik, vertiminaphonik, vertikultur, aquaphonik, mini wall gardening dan
lainnya.

2. Adanya program pertanian kota lahan sempit ini, mampu meningkatkan pola
konsumsi pangan masyarakat menjadi lebih bergizi, aman dan seimbang. Jenis
tanaman yang ditanam dalam program ini adalah tanaman sayuran. Seperti, kangkung,
sawi, bayam, caisin, pakchoi dan kemangi. Warga dapat menyediakan bahan makanan
murah, mudah, berkualitas dan sehat, karena menghasilkan tanaman dan buah-buahan
organik
3. Adanya inovasi tekhnologi cara menanam sayuran di lahan sempit dengan tehnik
Hydroponik, vertiminaphonik, vertikultur, aquaphonik, mini wall gardening dan
lainnya, membuat petani muda/petani milenial tertarik melaksanakan karena sangat
berbeda tehnologi yang diterapkan dengan budidaya tanaman konvensional
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA

DKI Jakarta dengan luas 662,33 km2 hanya mempunyai lahan pertanian seluas
1.5000 ha. Rata-rata kepemilikan pekarangan rumah penduduk relatif sempit, sehingga untuk
mengembangkan lahan pertanian di DKI Jakarta dilakukan dengan urban farming dengan
mengembangkan lahan sempit dan lahan-lahan yang tidak terpakai (lahan tidur). Sektor
pertanian adalah sektor yang tidak diminat generasi muda. Profesi ini dianggap sebagai
pekerjaan yang tidak menguntungkan secara financial. Ada pula pemikiran bahwa pertanian
hanya untuk masyarakat pedesaan, terkesan tua, tradisional, dan membosankan.
Pemikiran tersebut tentu saja sesuatu yang memprihatinkan mengingat bahwa
kebutuhan akan bahan pangan produk pertanian selalu ada setiap hari dan generasi muda
adalah pewaris utama keberlangsungan negeri ini. Memperkenalkan generasi muda kepada
pertanian sejak dini tentu menjadi sebuah cara alternatif dalam mengatasi paradigma
pemikiran yang kurang tepat tadi. Usaha mengenalkan pertanian dengan teknologi Budidaya
Tanaman berbasis ruang dengan teknologi Hydroponik, vertiminaponik, wall garden,
Aeroponik dan lain-lain, membangkitkan motivasi mereka untuk terjun berusaha tani
memanfaatkan lahan pekarangan

2.1. IDENTIFIKASI KELOMPOK PELAKSANA


1. Nama Kelompok Pemuda Tani :
2. Alamat Kelompok Pemuda Tani
a. Desa :
b. Kecamatan :
c. Kabupaten :
d. Provinsi :
3. Susunan Kepengurusan
a. Pelindung :
b. K e t u a :
c. Sekretaris :
d. Bendahara :
4. Klasifikasi Kelompok :
5. Luas areal : ha
6. Luas areal pekarangan : ha.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Dalam pelaksanaan kegiatan Implementasi pertanian perkotaan yang


dilaksanakan oleh petani milenial dengan pemanfaatkan lahan pekarangan dikemas dalam
bentuk kegiatan yang tidak formal, kreatif dan inovatif sehingga para petani milenial tertarik
dan termotivasi untuk melaksanakan kegiatan pertanian berbasis teknologi yaitu bertanam
sayuran dengan metode Hydroponik, bertanam buah dan tanamantoga dalam pot .
Langkah strategis yang dilaksanakan adalah memberi edukasi tentang tehnik
budidaya tanaman berbasis ruang dengan berbagai tehnologi sederhana (Hydroponik,
vertiminaponik, verticulture dan lain-lain. Petani Milenial diajak langsung untuk berkebun
atau proses pertanian mulai dari pembibitan, menanam, merakit rak hydroponik, meracik
nutrisi dan pemeliharaan tanaman dimaksud sampai panen dan dipasarkan

3.1. PENDEKATAN STRATEGIS


Kegiatan Implementasi pertanian perkotaan yang dilaksanakan oleh petani milenial
dengan pemanfaatkan lahan pekarangan memberikan alternatif dalam melaksanakan
pembelajaran cara budidaya tanaman dengan system Hydroponik, Vertiminaponik,
Verticulture dan lain-lain. dilaksanakan melalui kerjasama antara Universitas Respati
Indonesia dengan petani milenial yang berlokasi di>>>>>>>>>>

3.2. KREATIF DAN INOVATIF


Keunikan dari inovasi ini adalah target peserta bukan petani biasa melainkan petani
Milenial di perkotaan melalui pelaksanaan petani milenial dengan pemanfaatkan lahan
pekarangan menjadi lebih berwawasan lingkungan dan menjadi penghasil sayuran sehat
aman konsumsi berkualitas dan bergizi. untuk mensosialisasikan pengetahuan pertanian
pada pemuda karang taruna, serta menciptakan trend baru dalam dunia pertanian dan
turut serta dalam membangun sumber daya manusia di bidang pertanian.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


Rekapitulasi rencana anggaran biaya kegiatan PKM-PM sebagai berikut:

Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya


No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Pupuk AB mix 345.000
2. Benih sayuran 5 jenis (kangkung, bayam hijau, 154.000
bayam merah, pakchoy, caisim, samhong)
2. Perangkat hydroponik 7.678.000
3. Perlengkapan alat bor 1.056.000
4.
Jumlah 9.233.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan PKM-PM sebagai berikut:

Jadwal Kegiatan
No Jenis Kegiatan Bulan Person Penanggung-
. 1 2 3 jawab
1 Pembuatan September September September Baqtian maulana
hydroponik
2 Persiapan Oktober Oktober Oktober Puji astuti
tanam
3 Pemanenan Januari Januari Januari Nuriman sukmawijaya
DAFTAR PUSTAKA

1. Arififn Totok, petanidigital.com/solusi mencetak petani milenilal


2. Biro Statistik , Jawa Barat dalam angka tahun 214-2018
3. Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan, 2015)
4. Opik mahendra ,http//www.suaramerdek.com/index.php/Melahirkan Generasi Petani
Milenial
5. Rusli Abdulah , http//Watyutink.com/opin/Menarik Minat Petani Millenial Badan
PSDMP (http//bpsdp.pertanian.go.id/petani milenial

Anda mungkin juga menyukai