Telihat dengan jelas pada grafik di atas, parameter yang menjadi perhatian
penting adalah ketersediaan infrastruktur selama masa pandemi COVID-19, disusul
oleh penanganan mental pelajar selama belajar di rumah, dan pemenuhan
keseimbangan belajar secara digital dan aktivitas bebas. Respons dari responden
pada parameter tersebut dominan pada jawaban some challenges (terdapat beberapa
tantangan) dan many challenges (terdapat banyak tantangan).
Pendidikan sebagai aspek esensial dalam membentuk sumber daya manusia
yang unggul tentu harus tetap diselenggarakan, walaupun di situasi pandemi
COVID-19 yang sulit. Hal yang menjadi urgensi, khususnya bagi Pemerintah
Indonesia dan seluruh elemen masyarakat adalah mengembangkan kurikulum
pendidikan baru yang fleksibel dan dapat beradaptasi walaupun di situasi pandemi
saat ini.
II. Inisiasi Program Merdeka Belajar: Gagasan Pendidikan Inklusif dan
Terbarukan di Tengah Situasi Pandemi COVID-19
Pengembangan kerangka pendidikan yang pragmatis dan komprehensif
menjadi konseptual utama di masa pandemi COVID-19 saat ini. Pengembangan
konsep pendidikan tentu memerlukan pertimbangan dari berbagai faktor,
khususnya mengatasi tantangan, serta tentunya fleksibel dan inklusif bagi seluruh
latar belakang pelajar. Selain itu, akses pendidikan melalui dunia digital tentu harus
dijadikan momentum besar bagi transformasi pengembangan pendidikan untuk
Gambar 3. Pembaruan Komitmen dan Gambaran Pendidikan Global di Masa Pandemi COVID-19
Sumber: McKinsey&Company (2020)