Anda di halaman 1dari 3

Ppt 3

EVENT SAMPLING

 Mencatat semua kejadian atau tingkah laku spesifik yang menjadi target behavior yang
diobservasi
 Atau mencatat event yang terjadi selama periode observasi
Misalnya : Tingkah laku bertengkar adalah suatu event karena tingkah laku bertengkar
terbangun/tersusun dari tingkah laku spesifik yang dapat diamati, seperti adanya suara keras
teriakan, adanya ekspresi wajah tertentu, atau adanya tingkah laku melawan ketika barang
miliknya direbut
 Bentuk pencatatan dalam event sampling :
1. menggunakan sistem kode
2. Menggunakan narrative description
3. Menggunakan kombinasi kode dan narrative description
 Teknik pencatatan mana yang dipilih disesuaikan dengan tujuan observasi (frekuensi, narasi)
 Perilaku yang cocok dicatat dengan event sampling
1. Tingkah laku diskrit. munculnya tidak terlalu sering sehingga masih mudah untuk
dihitung frekuensinya, Contohnya : mengeja suatu kata dengan benar, dapat
menyelesaikan suatu problem.
2. Tingkah laku yang meninggalkan permanent products : berapa banyak jumlah kata-
kata yang dieja dengan benar, berapa banyak jumlah soal yang bisa diselesaikan

 Kuantifikasi event sampling → menghitung data event sampling


1. Frekuensi
2. Tampilan rata-rata
3. Durasi tingkah laku
4. Intensitas tingkah laku
5. Latency of behavior
 KEUNTUNGAN EVENT SAMPLING
1. Dapat digunakan untuk berbagai tingkahlaku dan kejadian
2. Dapat menghasilkan gambaran yang rinci dan kaya (data mentah)
3. Praktis, untuk tingkahlaku yang tak selalu muncul
4. Dapat mencatat unit-unit tingkahlaku
5. Efisien waktu dan tenaga, terutama bila dilakukan orang yang biasa di setting
tersebut
6. Dapat menggunakan berbagai metode pencatatan
7. Dapat memberikan informasi perubahan tingkahlaku dalam waktu tertentu dan
jumlah yang ditampilkan
 KEKURANGAN dan KEKURANGAN EVENT SAMPLING
1. Tidak cocok untuk observer yang tidak mengamati seluruh proses dengan utuh
2. Tidak semua segmen tingkahlaku dapat dicatat
3. Tidak menggambarkan urutan/sequence atau waktu kecuali bila dicatat
4. Tidak cocok untuk tingkahlaku yang tidak diskrit
5. Membatasi penentuan how dan why yang dihubungkan dengan event/kejadian,
kecuali dicata
6. Tidak menggambarkan urutan/sequence atau waktu kecuali bila dicatat
7. Membuat kesinambungan jalannya tingkahlaku “terputus” karena penggunaan
kategori terbatas
8. Membatasi penentuan how dan why yang dihubungkan dengan event/kejadian,
kecuali dicatat

 TIME SAMPLING
 Disebut juga interval sampling adi time sampling adalah sampling waktu. tingkah
laku tertentu dicatat sebagai ada / terjadi hanya apabila tingkah laku tersebut
teramati dalam periode waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

 PROSEDUR TIME SAMPLING


1. Partial-interval sampling
Hanya mencatat suatu tingkahlaku sekali saja, tanpa memperhitungkan
berapa lama berlangsung atau berapakali munculnya.
2. Whole-interval sampling
Suatu tingkahlaku hanya dicatat bila muncul di awal interval waktu dan
berlangsung selama masa pengamatan
3. Point time interval sampling Momentary-time interval sampling
Suatu tingkahlaku hanya dicatat bila muncul pada waktu tertentu saja pada
masa pengamatan, misal hanya di 5 menit pertama dalam masa
pengamatan 1 jam.
4. Momentary-time interval sampling
Di sini kita mencatat tingkah laku hanya apabila tingkah laku tersebut terjadi
sesaat sebelum akhir interval waktu. Sebagai contoh, kalau interval
waktunya 30 detik, kita hanya mencatat tingkah laku apabila tingkah laku
teramati pada akhir interval waktu ke 30 detik
5. Variable interoccasion interval time sampling
Di sini kita mencatat hanya ketika tingkah laku spesifik yang dimaksud
terjadi selama waktu yang dipilih secara random/acak dalam interval waktu
yang ditentukan.
 KELEBIHAN TIME SAMPLING
a. Semua tingkahlaku dapat dijaring lewat metoda ini SAMPLING
b. Dapat melihat hubungan waktu dan tingkahlaku
c. Dapat memastikan tingkahlaku diobservasi dengan kondisi yang sama setiap
waktu
d. Memungkinkan menstrukturkan tingkahlaku
e. Memungkinkan pengumpulan banyak data observasi dalam waktu singkat
f. Dapat menghindari kekeliruan judgement melalui interobserver reliability
g. Data yang dihasilkan reliable dan representative
h. Dapat menggunakan kombinasi beberapa teknik pencatatan
i. Ekonomis dari sisi waktu dan energi (efisisien)

 KEKURANGAN TIME SAMPLING


a. Waktu yang menentukan dan bukan tingkahlaku
b. Detail tingkahlaku tidak dapat diperoleh seperti kualitas atau situasinya)
kecuali jika dimasukkan dalam sistem pencatatan
c. Perbedaan pembagian interval dapat membuat keadaan sesungguhnya tidak
tertangkap dengan baik, misal observasi selama 60 detik dan setiap 15 detik
selama 4 kali
d. Kemunculan tingkahlaku tidak dapat diperkirakan
e. Penentuan tingkahlaku tertentu membuat kita mengabaikan tingkahlaku lain
yang mungkin memberi pengaruh pada kemunculan tingkahlaku tersebut
f. Tingkahlaku yang mau diamati harus ditetapkan definisi operasionalnya
dengan jelas jika menggunakan coding.
g. Tingkahlaku yang diamati penampilannya belum tentu selaras dengan waktu
yang sudah ditentukan
h. Observer membutuhkan latihan untuk menguasai teknik pencatatannya

Anda mungkin juga menyukai