Anda di halaman 1dari 2

Journal of Aceh Physics Society, SS, Vol. 1, No. 1 pp.

5-6, 2012

Mineral Prospect in Simpang Tiga, Aceh Besar


Siti Makfiroh*, Suhrawardi Ilyas, Muhammad Syukri

Jurusan Fisika Fakultas MIPA, Universitas Syiah Kuala,


Banda Aceh 23111, Indonesia
Received July, 2012, Accepted September, 2012

Simpang Tiga is one district in Aceh Besar that currently supply rock and building materials for
construction in Banda Aceh. Geologically, Simpang Tiga is formed by sedimentary rocks and carbonate
minerals. This study aims is to identify the types of minerals in Simpang Tiga that has economic value. In
this study the samples are identified using naked eye and optical microscope to identify more clearly. After
that, the comparison with catalogue is made. HCl is used to identify carbonate type minerals. The results
indicate that there are classes of carbonate mineral that are calcite (CaCO3) and dolomite (CaMg (CO3)2).
Oxide groups with the type of mineral are the mineral magnetite (Fe3O4), hematite (Fe2O3), magnesium
(MgO) and agate (SiO2). Group with the type of mineral silica is a mineral biotite (K(Mg,Fe)3
(AlSi3)O10(OH, F)2. Result shows that Simpang Tiga have deposit of carbonate and oxide type of mineral,
which are potential for economic development, building materials and industrial materials such as cement
raw material and iron ore.

Keywords: agate, biotite, calcite, carbonate, dolomite, hematite, identification, magnesium, magnetite,
oxyde, potential, silica.

Pendahuluan dalam pembuatan semen abu/portland (biasa


Batuan adalah benda alam yang menjadi digunakan sebagai perekat untuk memplester) dan
penyusun utama bumi. Kebanyakan batuan memiliki industri keramik.
campuran mineral yang bergabung secara fisik satu
dengan lainnya (Doddy, 1987). Mineral adalah zat- Metodologi
zat kristalin yang terbentuk secara alamiah dalam Upaya klasifikasi jenis mineral terhadap sampel
kerak bumi dan mempunyai susunan kimia dan yang diambil dari lokasi penelitian dilakukan
atomik yang tetap (Mohs, 1996). Mineral dapat dengan mengamati sifat-sifat fisiknya. Sampel
terbentuk dari pembekuan magma (proses batuan yang diidentifikasi pada penelitian ini berasal
pendinginan) dan dapat juga terbentuk dari larutan- dari wilayah Simpang Tiga yaitu di Desa Lambunot
larutan dalam air atau proses penguapan (Frederick, dan Desa Nya. Identifikasi mineral dilakukan di
2004). Mineral dapat diklasifikasikan menjadi Laboratorium Fisika Material dan Geofisika,
mineral sebagai: unsur, sulfat, sulfida, oksida, Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Syiah
karbonat, halida, silikat fosfat, tungstat, molibdat, Kuala Banda Aceh. Proses pengambilan sampel
uranat, vanadat, dan arsenat. Adapun sifat-sifat dilakukan secara acak pada tiap titik yang berbeda.
mineral diantaranya adalah memiliki bidang belah Setiap titik pengambilan sampel diidentifikasikan
(cleavage), warna, goresan (streak), kilap (luster), dengan menggunakan GPS dengan jarak tiap titik ±
kekerasan, pecahan, berat jenis dan bentuk kristal 80 m. Pertama Sampel dibersihkan dengan
(Door, 2002). Mineral yang akan diidentifikasikan menggunakan sikat, supaya kotoran seperti lumut
berasal dari Kecamatan Simpang Tiga. Secara yang melekat pada batuan hilang sehingga
umum Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh memudahkan untuk melakukan pengamatan.
Besar mempunyai topografi yang datar dan Kemudian sampel dikeringkan dibawah sinar
perbukitan serta dikelilingi oleh banyak pepohonan matahari dalam waktu beberapa menit. Setelah itu di
hijau yang tumbuh di bukit dan semak-semak di bawa ke Laboratorium untuk diamati secara visual
kaki gunung. Batuan yang ada di Kecamatan seperti warna, tekstur dan jenis mineral. Lalu
Simpang Tiga didominasi oleh batugamping. dilakukan pembelahan kemudian diteteskan HCl
Wilayah ini disusun oleh formasi batuan sedimen untuk mendeteksi kandungan mineral yang terdapat
berupa batugamping. Batugamping merupakan dalam batuan tersebut. Pengamatan dibawah
batuan fosfat yang sebagian besar tersusun oleh mikroskop optik bertujuan untuk melihat lebih detil
mineral kalsium karbonat (CaCO3). Bahan tambang tekstur batuan, warna dan kemungkinan mineral
ini biasanya digunakan untuk bahan baku terutama yang dapat terkandung didalamnya. Batuan
5

*Email: bi2ty_11nov11@yahoo.com
Journal of Aceh Physics Society, SS, Vol. 1, No. 1 pp. 5-6, 2012

dijadikan serbuk kemudian dilewatkan pada magnet. keduanya. Tekstur yang terlihat adalah kasar dan
Serbuk dan sampel yang mengandung besi akan keras dengan permukaan sedikit rata, jika batuan
tertarik oleh medan magnet, sedangkan serbuk yang dibelah dengan menggunakan palu maka akan
tidak mengandung besi tidak dipengaruhi oleh terlihat jelas hasil pembelahannya seperti bergerigi.
magnet.
3. Golongan Silikat
Hasil dan Pembahasan Setelah dilakukan pengamatan, maka terdapat 3
Identifikasi potensi mineral di kecamatan sampel yang tergolong ke dalam golongan silikat
Simpang Tiga, terdapat beberapa golongan mineral yaitu mineral biotit (K(Mg,Fe)3 (AlSi3) O10(OH, F)2).
diantaranya: Berdasarkan hasil pengamatan, mineral biotit
mempunyai ciri-ciri berwarna kuning kecoklatan,
1. Golongan Karbonat putih mengkilap, abu-abu kehitaman, goresan abu-
a. Mineral kalsit (CaCO3): berciri-ciri berwarna abu, kilap kaca dan mutiara dengan diaphaneity
putih mengkilap, kuning, kuning kecoklatan dan transparan atau opak,kekerasan 2,5-3 Mohs dan
putih krem. Goresan putih, kilap kaca atau mutiara, berat jenis 2,8-3,4. Pecahannya rata dengan bidang
diaphaneity transparan, kekerasan 3 Mohs dan berat belah sempurna (Makfiroh S, 2012).
jenis 2,7.
b. Mineral dolomit (CaMg(CO3)2: mengandung Kesimpulan
unsur kalsium, magnesium, karbon dan oksigen. Daerah Simpang Tiga terdapat beberapa jenis
Mineral ini berwarna putih, merah muda, abu-abu, golongan mineral yang bernilai ekonomis , mineral
merah, hijau, coklat dan hitam, goresan berwarna logam dan non logam. Mineral logam berupa besi
putih. Kilap kaca seperti mutiara, kekerasan 3,5 dan magnesium dan non logam berupa kalsit dan
Mohs, berat jenis 2,9 dan diaphaneity gamping. Mineral yang bernilai ekonomis di Desa
transparan/translusen. Lambunot yaitu golongan karbonat, seperti mineral
kalsit dan mineral dolomit. Golongan silikat, yaitu
2. Golongan Oksida mineral biotit. Dan golongan oksida, yaitu mineral
a. Mineral Magnetit (Fe3O4): mengandung unsur magnetit, hematit, agate dan mineral magnesium.
(Fe3O4) yaitu besi dan oksigen. Mineral ini berwarna Sedangkan di Desa Nya adalah golongan oksida,
kuning, putih, abu-abu, dan hitam mengkilap. Kilap yaitu mineral magnesium. Dan golongan karbonat,
logam ke sub-logam, kekerasan 5,5-6,5 Mohs, berat adalah mineral kalsit dan mineral dolomit.
jenis 5,2 dengan diaphaneity opak. Pecahan berupa Sementara mineral yang memiliki nilai ekonomis
conchoidal atau uneven. yang cukup tinggi berada di Desa Lambunot seperti
b. Mineral Magnesit (MgO): memiliki ciri-ciri mineral agate dan bijih besi.
berwarna putih, kecoklatan, keabu-abuan, kekuning-
kuningan, dan tidak berwarna, goresan berwarna Ucapan Terima Kasih
putih, kekerasan 3,5-5,0 Mohs, kilap kaca, berat Penulis mengucapkan terima kasih kepada suami
jenis 3.0-3,2, diaphaneity transparan/translusen, tersayang, Ayahanda dan Ibunda tercinta beserta
pecahan tidak begitu rata, retakan conchoidal dan keluarga besar serta sahabat-sahabat seperjuangan
sistem kristalnya adalah hexagonal. angkatan 2006
c. Mineral Agate (SiO2): mineral ini mengandung
unsur silikon dioksida (SiO2). Berciri-ciri berwarna Daftar Pustaka
putih mengkilap, kuning, dan coklat, kilap kaca, Makfiroh, S., (2012), “Identifikasi Potensi
diaphaneity transparan/translusen, kekerasan 7 Mineral Di Daerah Kecamatan Simpang Tiga
Mohs, berat jenis 2,6-2,7. Teksturnya kasar dan Kabupaten Aceh Besar”, Skripsi Sarjana Jurusan
keras dengan permukaan yang tidak begitu rata. Fisika FMIPA Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Bongkahnya terlihat seperti berbentuk kristal yang Doddy, S. G., (1987), “Batuan dan Mineral”,
runcing berupa lapisan tajam, dimana lapisan ini Innova, Bandung.
berwarna kuning kecoklatan seperti terlapisi minyak. Munir, M., (1996), ”Geologi dan Mineralogi
d. Mineral Hematite (Fe2O3): ciri-ciri berwarna abu- Tanah”, PT. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta.
abu baja sampai hitam besi dan merah kehitaman, Frederick, (2004), “Ilmu Pengetahuan Populer”,
goresannya merah gelap sampai coklat kemerahan. Jilid Dua, Penerbit PT. Widyadara.
Kilap sub-logam, diaphaneity opak. Kekerasan 5-6 Santoso, D., (2002) “Pengantar Teknik
Mohs, berat jenis 4,9-5,26. Pecahan conchoidal atau Geofisika”, ITB, Bandung.
uneven, sistem kristalnya heksagonal. Apabila
bongkahan batuan ini didekatkan dengan batang
magnet maka akan terjadi tarik-menarik antara
6

Anda mungkin juga menyukai