Para Ulama dan ahli Hadits, secara bervariasi membagi periodisasi penghimpunan dan
pengkodifikasian Hadits tersebut berdasarkan perbedaan pengelompokan data sejarah yang
mereka miliki serta tujuan yang hendak mereka capai.
2. Fase pengumpulan dan penulisan Hadits oleh para Tabi'in di abad pertama Hijriah
Azami mencatat sejumlah 49 Tabi'in pada fase ini yang mencatat dan menuliskan Hadits Rasul
SAW. Di antara mereka adalah 'Abran ibn Utsman (w. 105 H), 'Abd al- Rahman ibn 'Abd Allah
ibn Mas'ud (w. 79 H), Umar ibn 'Abd al-'Aziz (w. 101 H), TJrwah ibn al-Zubair (w. 93 H), dan
lain-lain.
3. Fase pengumpulan dan penulisan Hadits pada akhir abad pertama Hijriah dan awal abad
kedua Hijriah
Pada fase ini tercatat sejumlah 87 orang Tabi'in dan Tabi'it Tabi'in yang mempunyai koleksi dan
tulisan tentang Hadits Nabi SAW, seperti 'Abd al-'Aziz ibn Sa'id ibn Sa'd ibn Ubadah (w. 110 H),
Ali ibn 'Abd Allah ibn 'Abbas (w. 117 H), 'Amr ibn Dinar al-Makki (w. 126 H), Hisyam ibn
Urwah (w. 146 H), Muhammad ibn Muslim ibn Syihab al-Zuhri (w. 124 H), dan lain-lain.
Periode pertama adalah masa turun wahyu dan pembentukan masyarakat Islam ('ashr al-wahy
wa al-takwin), yaitu semenjak Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul sampai wafatnya.
Periode kedua adalah masa kehati-hatian dan penyedikitan riwayat ('ashr al-tatsabbut wa al-iqlal
min al-riwayah), yang dimulai dari awal pemerintahan Khalifah Abu Bakar sampai kepada akhir
pemerintahan Khalifah Ali ibn Abi Thalib.
Periode keempat adalah masa penulisan dan pengkodifikasian Hadits ('ashr al-kitabat wa al-
tadwin). Masanya dimulai dari awal abad kedua Hijriah sampai akhir abad kedua Hijriah.