Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Fotosintesis

Kelompok 3

Siti Mila

Widya Natalia

MATA KULIAH : FISIOLOGI TUMBUHAN

PRODI : BIOLOGI

DOSEN PENGAMPU : WITA Ferwati, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AL WASHLIYAH LABUHANBATU


T.A 2020-2021

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberihkan rahmat dan hidayah
nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “
Fotosintesis”.

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Fisiologi tumbuhan. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan penulis.

Penulis menucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi


sebahagian pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu keritik dan saran
yang membagun akan penulis nantinya akan kesempurnaan makalah ini.

Rantau Prapat, 05 Oktober 2021

Penulis
I

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................ii

BAB I PEDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................1

C. Tujuan..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fotosintesis.........................................................................2

2.2 Proses Terjadinya Fotosintesis..............................................................3

2.3 Reaksi Fotosintesis...............................................................................4

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis...................................5

2.5 Fungsi Fotosintesis................................................................................7

BAB III PENUTUP

A, Kesimpulan..........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................9
ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

        Dalam beberapa aspek fisiologi tumbuhan berbeda dengan fisiologi hewan atau fisiologi
sel. Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah berkembang melalui pola atau kebiasaan yang
berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang melalui pola atau kebiasaan yang
berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya. Kebanyakan
tumbuhan tidak berpindah, memproduksi makanannya sendiri, menggantungkan diri pada apa
yang diperolehnya dari lingkungannya sampai batas-batas yang tersedia.

Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan
dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta
diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang
dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi karbon
adalah proses pengoubahan zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik
karbohidrat dengan bantuan cahaya. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan
yang mempunyai klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara
pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas.

A. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini diantaranya:

      1. Apa yang dimaksud dengan Fotosintesis?

      2. Bagaimana proses terjadinya Fotosintesis?

      3. Reaksi apa saja yang terjadi dalam proses fotosintesis?

B. Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini diantaranya:

      1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Fotosintesis.


      2. Untuk mengetahui proses terjadinya Fotosintesis.

      3. Untuk mengetahui reaksi yang terjadi dalam proses Fotosintesis

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fotosintesis

       Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk memproduksi
energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Fotosintesis juga dapat di
artikan proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton.
Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah
(tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu.

Hasil dari Fotosintesis adalah glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa


jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang
dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan
di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat
di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti
cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara
asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi)
menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk
mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah
bakteri belerang.

Proses fotosintesis berlangsung dengan adanya spektrum cahaya tampak, dari ungu
sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.Fotosintesis
menghasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil sampingan dari fotosintesis,
volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat produksi fotosintesis
adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.

1. Fotosintesis pada tumbuhan


Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari
senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk
menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk
menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Reaksi penghasil glukosa :

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

          Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan
dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler
yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa
lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi
kimia.

         Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen


inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang
disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis.
Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas,
namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang
disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya.
Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil,
tempat terjadinya proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari
lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun
penguapan air yang berlebihan.

2.2 Proses Terjadinya Fotosintesis

Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun
secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan
fotosintesis. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada
bagian stroma. Hasil fotosintesis disebut fotosintat, biasanya dikirim ke jaringan-jaringan
terdekat terlebih dahulu. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi
dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak
memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).

Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di


dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan
menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang
membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi ATP dan NADPH. Energi yang digunakan
dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan
cahaya matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom
karbon menjadi molekul gula.

Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang


dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada
pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 -
700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet (< 400 nm). Masing-
masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada
sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada
membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Pigmen yang
berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas mengandung
beberapa pigmen.

2.3 Reaksi Fotosintesis

1.      Reaksi terang

Pada tahap pertama, energi matahari ditangkap oleh pigmen penyerap cahaya dan
diubah menjadi bentuk energi kimia, ATP, dan senyawa pereduksi NADPH. Proses ini
disebut tahap reaksi terang. Atom hidrogen dari molekul H2O dipakai untuk mereduksi
NADP+ menjadi NADPH, dan O2 dilepaskan sebagai hasil samping reaksi fotosintesis.
Reaksi ini juga dirangkaikan dengan reaksi endergonik, membentuk ATP dari ADP + Pi.
Dengan demikian, reaksi terang dapat dituliskan dengan persamaan:
Pembentukan ATP dari ADP + Pi, merupakan suatu mekanisme penyimpanan energi
matahari yang diserap kemudian diubah menjadi bentuk energi kimia. Proses ini disebut
fosforilasi fotosintesis atau fotofosforilasi. Pada reaksi terang yang terjadi di grana, energi
cahaya memacu pelepasan elektron dari fotosistem di dalam membran tilakoid. Fotosistem
adalah tempat berkumpulnya beratus-ratus molekul pigmen fotosintesis. Aliran elektron
melalui sistem transpor menghasilkan ATP dan NADPH. ATP dan NADPH dapat terbentuk
melalui jalur non siklik, yaitu elektron mengalir dari molekul air, kemudian melalui
fotosistem II dan fotosistem I. Elektron dan ion hidrogen akan membentuk NADPH dan
ATP. Oksigen yang dibebaskan berguna untuk respirasi aerob. Pusat reaksi pada fotosistem I
mengandung klorofil a, disebut sebagai P700, karena dapat menyerap foton terbaik pada
panjang gelombang 700 nm. Pusat reaksi pada fotosistem II mengandung klorofil a yang
disebut sebagai P680, karena dapat menyerap foton terbaik pada panjang gelombang 680 nm.

2.      Reaksi Gelap

Disebut juga siklus Calvin-Benson. Reaksi ini disebut reaksi gelap, karena tidak
tergantung secara langsung dengan cahaya matahari. Reaksi gelap terjadi di stroma. Namun
demikian, reaksi ini tidak mutlak terjadi hanya pada kondisi gelap. Reaksi gelap memerlukan
ATP, hidrogen, dan elektron dari NADPH, karbon dan oksigen dari karbondioksida, enzim
yang mengkatalisis setiap reaksi, dan RuBp (Ribulosa bifosfat) yang merupakan suatu
senyawa yang mempunyai 5 atom karbon.

Reaksi gelap terjadi melalui beberapa tahapan, yaitu:

-          Karbondioksida diikat oleh RuBp (Ribulosa bifosfat yang terdiri atas 5 karbon)
menjadi senyawa 6 karbon yang labil. Senyawa 6 karbon ini kemudian memecah menjadi 2
fosfogliserat (PGA).

-          Masing-masing PGA menerima gugus pfosfat dari ATP dan menerima hidrogen serta
e- dari NADPH. Reaksi ini menghasilkan PGAL (fosfogliseraldehida).

-          Tiap 6 molekul karbon dioksida yang diikat dihasilkan 12 PGAL.


-          Fosfat. Molekul ini merupakan prekursor (bahan baku) untuk produk akhir menjadi
molekul sukrosa yang merupakan karbohidrat untuk diangkut ke tempat penimbunan tepung
pati yang merupakan karbohidrat yang tersimpan sebagai cadangan makanan.

Tempat terjadinya Reaksi gelap

Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan
CO2, yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6),
yang sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme. Reaksi ini ditemukan oleh Melvin
Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi gelap disebut juga reaksi Calvin-Benson.

Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi,
reduksi, dan regenerasi. Reaksi gelap dimulai dengan pengikatan atau fiksasi 6 molekul CO2
ke 6 molekuk gula 5 karbon yaitu ribulosa 1,5 bifosfat, dikatalisis oleh enzim ribulosa
bifosfat karboksilase/oksigenase (rubisco) yang kemudian membentuk 6 molekul gula 6
karbon. Molekul 6 karbon ini tidak stabil maka pecah menjadi 12 molekul 3 karbon yaitu 3

Fotosintesis ini disebut mekanisme C3, karena molekul yang pertama kali terbentuk
setelah fiksasi karbon adalah molekul berkarbon 3, 3-fosfogliserat. Kebanyakan tumbuhan
yang menggunakan fotosintesis C3 disebut tumbuhan C3. Padi, gandum, dan kedelai
merupakan contoh-contoh tumbuhan C3 yang penting dalam pertanian. Kondisi lingkungan
yang mendorong fotorespirasi ialah hari yang panas, kering, dan terik-kondisi yang
menyebabkan stomata tertutup. Kondisi ini menyebabkan CO2 tidak bisa masuk dan O2 tidak
bisa keluar sehingga terjadi fotorespirasi.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis

                    Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan klorofil:

1.Faktor .
 2.Cahaya .
 3. Oksigen
    4. Karbohidrat

5. Nitrogen

6. Magnesium.

7. Air

8. Unsur-unsur Mn, Cu, Zn dan lain-lain

9. Temperatur

Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:

1.      Intensitas cahaya

2.      Konsentrasi karbon dioksida

3.      Suhu

4.      Kadar air

5.      Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)

2.5 Fungsi Fotosintesis

Fungsi utama fotosintesis untuk memproduksi zat makanan berupa glukosa. Glukosa
menjadi bahan bakar dasar pembangun zat makanan lainnya, yaitu lemak dan protein dalam
tubuh tumbuhan. Zat-zat ini menjadi makanan bagi hewan maupun manusia. Oleh karena itu,
kemampuan tumbuhan mengubah energi cahaya (sinar matahari) menjadi energi kimia (zat
makanan) selalu menjadi mata rantai makanan.

Fotosintesis membantu membersihkan udara, yaitu mengurangi kadar CO2 (karbon


dioksida) di udara karena CO2 adalah bahan baku dalam proses fotosintesis. Sebagai hasil
akhirnya, selain zat makanan adalah O2 (Oksigen) yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan.

Kemampuan tumbuhan berfotosintesis selama masa hidupnya menyebabkan sisa-sisa


tumbuhan yang hidup masa lalu tertimbun di dalam tanah selama berjuta-juta tahun menjadi
batubara menjadi salah satu sumber energi saat ini.
7

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk


memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hasil dari
Fotosintesis adalah glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa
jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang
dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan
di bumi.
8

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu (diakses tanggal 1 Oktober 2021)

https:www.ejournal.warmadewa.ac.id (diakses tanggal 1 Oktober 2021)


9

Anda mungkin juga menyukai