Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

STRUKTUR HEWAN
Dosen Pengampu : Siti Wardatul Jannah M. Pd

Oleh: Kelompok I

Meri nurianti ( 1984007 )


M. Abdul Mubin ( 1984010 )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM KAMPUS II ANJANI
PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
 nikmat karunia kepada kami sehingga kami dapat membuat dan menyelesaikan tugas 
makalah Struktur Hewan tentang “Struktur dan fungsi sel” ini dengan tersusun rapi. 

Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu segala
saran dan kritikan sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi kami dan  pembaca umumnya.

Anjani, 01 November 2021

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar i

Daftar isi ii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan 1

Bab II Pembahasan
1. Teori – teori sel 2

2. Macam sel berdasarkan keadaan inti 2

3. Macam sel berdasarkan keadaan kromosom

4. Bagian-bagian sel

5. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan


ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biologi sel salah satu dari cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang sel merupakan
kumpulan materi paling sederhana dan sebagai dasar kehidupan dan bagaimana struktur dan
fungsi sel bekerja dalam kehidupan. Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup sifat-
sifat sel seperti struktur sel dan organel yang terdapat di dalam sel, fungsi sel, perkembangan
dan evolusi sel, pembelahan sel, hingga kematian sel. Hal-hal tersebut dipelajari baik pada
skala mikroskopis yang diamati menggunakan mikroskop, dan Biologi sel mempelajari baik
organisme bersel tunggal seperti bakteri maupun organisme multiseluler seperti manusia
Pengetahuan akan komposisi dan cara kerja sel merupakan hal mendasar bagi semua
bidang ilmu biologi pengetahuan akan persamaan dan perbedaan antara struktur sel dan
organel serta fungsi sel merupakan hal penting untuk dipelajari. Kehidupan pada tingkat
seluler muncul dari keteraturan struktural, yang memperkuat struktur sel, organel sel dan
fungsi sel.

B. Rumusan Masalah
1. Mengidentifikasi sel prokariotik dan sel eukariotik

2. Mengidentifikasi struktur dan fungsi organel sel

3. Mengidentifikasi perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

C.Tujuan
1. Diharapkan dapat memahami struktur dan fungsi sel
2. Diharapkan mampu untuk membedakan sel hewan dan sel tumbuhan

BAB II

PEMBAHASAN

(STRUKTUR DAN FUNGSI SEL)

Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah
kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup
Teori-teori tentang sel
- Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil
pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)

- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang
berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)

- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi
dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”

- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi


protoplasma

- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838
menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan
hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep
yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan struktural makhluk
hidup

- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang


pada protoplasma yaitu inti (nucleus)

- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan


fungsional makhluk hidup
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya
(omnis celulla ex celulla)

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti


a. Sel prokariotik, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam
sitoplasma (sel yang memiliki satu sistem membran. Yang termasuk dalam kelompok
ini adalah bakteri dan alga biru.
b. Sel eukariotik, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu
sistem
2

membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup
kecuali bakteri dan alga biru.
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel
prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel
prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :
 Sel Prokariotik

- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang
dinamakan nucleoid

- Organel-organelnya tidak dibatasi membran

- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan

- Diameter sel antara 1-10mm

- Mengandung 4 subunit RNA polymerase

- Susunan kromosomnya sirkuler

 Sel Eukariotik

- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus

- Organel-organelnya dibatasi membran

- Membran selnya tersusun atas fosfolipid

- Diameter selnya antara 10-100mm

- Mengandung banyak subunit RNA polymerase


- Susunan kromosomnya linier

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya


a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. Sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid

Bagian-bagian Sel
- Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan
dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll
3

- Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola
Mari kita bahas masing-masing bagian satu per satu
a. Dinding sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang
kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel.
Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan
Di dalam sel. Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.
Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam
karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.

b. Plasma
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi
sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu
sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan
Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak
dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang
lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan
lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-
komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi
semipermanen komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein,
oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik
(CO2,O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya
seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik
membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas
membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif
untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor
aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.

 Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya.
4
Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh
dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau
ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut
selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut
melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat
terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam
transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif
air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar
berdifusi dengan bantuan protein transpor.

 Transpor aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah
perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan
bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel
protein dan carrier protein, serta ionophore.
Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven
pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter
dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah,
sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump
merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan
pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada
bakteriorhodopsin.

c. Mitokondria
Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung.
Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau
tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah
“pembangkit tenaga” bagi sel.
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilik aktivitas metabolisme tinggi dan
memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan
bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan
diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian
utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak
di bagian dalam membran.
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta
mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap
molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar
mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga
mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam
proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan Asetil KoA.
5

Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid
dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan
ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks,
disebut krista. Struktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga
meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung
protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi
membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar
masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam.
Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan
tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi
oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga
terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitokondria (mtDNA), ribosom, ATP,
ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium.

d. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik
yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom
ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik.
Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease,
glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada
pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui
mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel
kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut
dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa
ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan
enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5)
pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri,
seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum
endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu,
autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans golgi dan berkembang
menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi
berudu menjadi katak, dan embrio manusia.

- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan


mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan
membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian,
fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans golgi dan berkembang
menjadi lisosom (endosom lanjut).

e. Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel
yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak
dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel
hewan memiliki 10 hingga 20 badan golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan
badan golgi. Badan golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang
bernama Camillo Golgi.
Beberapa fungsi badan golgi antara lain :

1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel


kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain

2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti


membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran
plasma

3. Membentuk dinding sel tumbuhan


4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim
untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom

5. Tempat untuk memodifikasi protein

6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel

7. Untuk membentuk lisosom

f. Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan
eukariotik. Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis.
Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada
jenisnya.
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga
retikulum endoplasma meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik.
(kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin
yang berarti “jaringan”).

Ada tiga jenis retikulum endoplasma:


1. RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom.
Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah
sebagai tempat sintesis protein.

2. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di


permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis
lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan,
dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel.

3. RE sarkoplasmik, RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE


sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE
sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis
molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE
sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.

g. Nukleus

Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang
yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di
dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol
aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk
mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk
mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan
transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri.

h. Plastida
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan.
Ada tiga macam Plastida, yaitu :

- Leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)

- Kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. Terdiri dari : klorofil a dan b
(untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten

- Kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten.

i. Sentriol (sentrosom)
Sentrosom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi
ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub
sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri
dari tahap duplikasi kromosom, kondensasi kromosom, dan duplikasi sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana
sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S,
yaitu sentriol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol.
Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang.
Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan
dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.

j. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris).
Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada
semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan
uniseluler tingkat rendah.
Fungsi vakuola adalah :
1. Memelihara tekanan osmotik sel

2. Penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll

3. Mengadakan sirkulasi zat dalam sel

Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan


1. Sel Hewan :

 Tidak memiliki dinding sel


 Tidak memiliki butir plastida
 Bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak
kaku
 Jumlah mitokondria relatif banyak
 Vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
 Sentrosom dan sentriol tampak jelas

2. Sel Tumbuhan:

 Memiliki dinding sel


 Memiliki butir plastida
 Bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
9
 Jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
 Vakuola sedikit tapi ukurannya besar
 Sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
10

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan  meneliti
sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-
ruangan yang dibatasi oleh dinding disebut sel. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis,
Felix Durjadin menemukan isi penyusun dalam
rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (17891869) mengadakan  perubahan nama
sarcode menjadi protoplasma. Theodore Schwann (1801-
1881), seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-
1881), pakar botani Jerman mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas
sel-sel. Robert Brown (1831), seorang biolog Skotlandia menemukan inti (nukleus). Max
Schultze (18251874), seorang pakar anatomi mengemukakan
protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf Virchow mengatakan
sel berasal dari sel Omnis Cellula. Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya
berdasarkan keadaan inti sel ( sel prokariotik dan sel eukariotik), berdasarkan keadaan
kromosom dan fungsinya ( sel somatis dan germinal).
Sel tumbuhan terdiri atas: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan organelorganel
(retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, badan golgi, plastida, vakuola
sentral dan nukleus).
Sedangkan sel hewan  terdiri  atas  membran  sel, sitoplasma dan organel-organel (retikulum
endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, lisosom, badan golgi, vakuola, dan
nukleus).
Perbedaan sel  tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya tetap, terdiri dari
dinding sel yang mengandung selulosa, terdapat butir plastida, dan vakuola yang besar,
lisosom dan sentriol tidak tampak jelas, sedangkan sel hewan bentuknya bervariasi, tidak ada
butir plastida, vakuola kecil, lisosom dan sentriol tampak jelas.

B. Saran
Demikian tugas ini kami sampaikan, namun kami sadar makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu kritikan dan saran sangat kami harapkan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, serta menambah khazanah keilmuan kita semua. Aamiin

11

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, L.H dan Sumardi, I., 2004, Biologi Dasar, Swadaya. Jakarta.
Wilbur, E.B. et al., 2005, Campbell Biology, Manufactured in the United States of America
https://forestryinformation.wordpress.com/2013/01/18/struktur-sel-dan-fungsinya.
12

Anda mungkin juga menyukai