Anda di halaman 1dari 13

Metodologi Penelitian

PENELITIAN EX POST FACTO

DISUSUN OLEH :

Kelompok VII – Kelas PB-C

WAFIYAH HAMSA – 181050101061

ATIKAH NURUL ASDAH – 181050101062

ISWARI – 1851050101064

SHAFARIANA – 181050101065

Dosen Pengampu:
Dr. H. Ambo Dalle, M.Hum.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada Dr. H. Ambo Dalle, M.Hum. selaku dosen
pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah membimbing kami dan
terima kasih kepada pihak-pihak lain yang telah mendukung kami dalam
penyusunan makalah ini, baik dari pihak keluarga, teman, bahkan pihak lain yang
tak dapat disebut satu per satu.

Makalah ini disusun dengan tujuan utama sebagai tugas kelompok. Tujuan
lain dari makalah ini yakni agar kami khususnya dan pembaca umumnya dapat
memperluas wawasan tentang penelitian ex post facto. Makalah ini disusun
berdasarkan hasil membaca dan pemahaman kami dari berbagai sumber, baik dari
kami sendiri maupun dari pihak luar, seperti buku-buku dan internet. Namun,
sebagai manusia biasa, makalah yang kami susun tentunya memiliki kekurangan,
baik itu karena faktor kurangnya pengalaman ataupun faktor ketidaksengajaan.

Semoga makalah yang kami susun ini bermanfaat bagi para pembaca,
khususnya kami sendiri dalam kehidupan sehari-hari dan menambah wawasan
kita. Kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran terhadap
makalah ini.

Terima kasih.

Makassar, 8 Mei 2019

Penulis

TIM PENYUSUN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................2
C. TUJUAN......................................................................................................2
D. MANFAAT .................................................................................................2
BAB II ISI ...............................................................................................................3
A. KONSEP PENELITIAN EX POST FACTO ...........................................3
B. MACAM-MACAM PENELITIAN EX POST FACTO .........................5
C. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN EX POST FACTO..................6
D. GAMBARAN SINGKAT PENELITIAN EX POST FACTO ..................7
BAB III PENUTUP ................................................................................................9
A. KESIMPULAN ...........................................................................................9
B. SARAN ........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penelitian merupakan salah satu upaya manusia untuk memecahkan


permasalahan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Agar hasil
penelitian yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian, maka diperlukan suatu
metode yang cocok. Dengan kata lain, metode yang cocok adalah metode yang
sesuai dengan data yang akan diperoleh, tujuan, dan masalah yang akan
dipecahkan (efektivitas).
Pertimbangan lainnya adalah masalah efesiensi. Seorang peneliti harus
mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Keterbatasan sumber daya
manusia (SDM), dana, tenaga, dan waktu perlu dipertimbangkan secara cermat
oleh seorang peneliti. Dengan demikian metode penelitian yang tepat akan dapat
menghasilkan informasi yang lengkap dan valid, dilakukan dengan cepat,
sehingga dapat menghemat biaya, tenaga dan waktu. Ada banyak penelitian yang
sering dipakai oleh peneliti, di antaranya adalah penelitian ex post facto.
Penelitian ex post facto merupakan penelitian yang bertujuan menemukan
penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang
disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan
perubahan pada variable bebas yang secara keseluruhan sudah terjadi. Penelitian
ex post facto secara metodologis merupakan penelitian eksperimen yang juga
menguji hipotesis tetapi tidak memberikan perlakuan-perlakuan tertentu karena
sesuatu sebab kurang etis untuk memberikan perlakuan atau memberikan
manipulasi. Biasanya karena alasan etika manusiawi, atau gejala/peristiwa
tersebut sudah terjadi dan ingin menelusuri faktor-faktor penyebabnya atau hal-hal
yang mempengaruhinya

1
2

B. RUMUSAN MASALAH
Setiap hal memiliki sesuatu yang menjadi permasalahan. Adapun
permasalahan dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah konsep penelitian ex post facto?
2. Apa sajakah macam-macam penelitian ex post facto?
3. Bagaimanakah prosedural penelitian ex post facto?

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang dibuat, maka dapat kita tentukan
tujuan dari makalah ini yakni diharapkan mengetahui hal-hal berikut.
1. Konsep penelitian ex post facto.
2. Macam-macam penelitian ex post facto.
3. Prosedural penelitian ex post facto.

D. MANFAAT
Manfaat makalah ini pada umumnya menambah wawasan seputar
analisis wacana kritis. Secara teoretis diharapkan makalah ini dapat dijadikan
acuan atau sumber referensi tentang materi terkait, yang dapat bermanfaat bagi
pembaca atau pihak lainnya.
BAB II
ISI

A. KONSEP PENELITIAN EX POST FACTO


1. Pengertian Penelitian Ex Post Facto
Ex post facto berarti ‘sesudah fakta’. Penelitian ex post facto (Widarto, 2013)
yaitu penelitian yang dilakukan setelah suatu kejadian itu terjadi. Penelitian ex
post facto bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan
perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku,
gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal
yang menyebabkan perubahan pada variabel bebas secara keseluruhan sudah
terjadi. Sebagai contoh, pengaruh peredaran minuman keras terhadap tingkat
kenakalan remaja. Dalam hal ini, peneliti tidak mungkin melakukan eksperimen
karena ia tidak mungkin memanipulasi kondisi subjek (membuat agar para
pedagang warung kelontong menjual minuman keras) kemudian mengukur
tingkat kenakalan remaja. Meskipun demikian, pengaruh tersebut dapat diuji
dengan cara membandingkan tingkat kenakalan remaja di daerah yang peredaran
minuman keras dibatasi dengan daerah yang peredaran minuman keras
dibebaskan.
2. Karakteristik Penelitian Ex Post Facto

Berikut ini beberapa karakteristik penelitian ex post facto yang dikemukakan


oleh Widarto (2013).
a. Data penelitian dikumpulkan setelah semua peristiwa terjadi.
b. Variabel terikat ditentukan terlebih dahulu, kemudian merunut ke belakang
untuk menemukan sebab, hubungan, dan maknanya.
c. Penelitian ex post facto merupakan penelitian deskriptif, yaitu menjelaskan
penemuannya sebagaimana yang diamati.
d. Penelitian ex post facto merupakan penelitian korelasional, yaitu mencoba
menemukan hubungan kausal fenomena yang diteliti.
e. Penelitian ex post facto merupakan penelitian eksperimental, dan ex post
facto memiliki dasar logika yang digunakan dan tujuan yang ingin dicapai
3
4

yang sama, yaitu menentukan validitas empiris. Misal, jika x maka y.


Perbedaan antara penelitian eksperimen dan ex post facto adalah tidak ada
kontrol langsung variable bebas dalam penelitian ex post facto.
f. Penelitian ex post facto dilakukan jika dalam beberapa hal dalam penelitian
eksperimen tidak dapat dilaksanakan. Hal tersebut sebagai berikut:
1) jika tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi faktor-
faktor yang diperlukan untuk meneliti hubungan sebab akibat secara
langsung;
2) jika kontrol semua variable tidak realistik dan artificial, maksudnya
adalah kesulitan mencegah interaksi yang normal dengan variable lain
yang mempengaruhi; dan
3) jika kontrol secara laboratori untuk beberapa tujuan tidak praktis, baik
dari segi biaya maupun etika.
3. Kelebihan Penelitian Ex Post Facto
Berikut ini beberapa kelebihan penelitian ex post facto menurut Widarto
(2013).
a. Sesuai untuk keadaan yang tidak dapat dilakukan dengan penelitian
eksperimen.
b. Memberikan informasi tentang sifat fenomena apa yang terjadi, dengan apa
kejadiannya, di bawah kondisi apa fenomena terjadi, dan dalam sekuensi
dan pola seperti apa fenomena terjadi.
c. Kemajuan dalam teknik statistik membuat desain ex post facto lebih
bertahan.
4. Kelemahan Penelitian Ex Post Facto
Selain kelebihan, terdapat pula kelemahan penelitian ex post facto. Berikut ini
beberapa kelebihan penelitian ex post facto menurut Widarto (2013).
a. Kurang kontrol terhadap variabel bebas.
b. Sulit memastikan apakah faktor-faktor penyebab telah dimasukkan dan
diidentifikasi.
5

c. Tidak ada faktor tunggal yang menjadi sebab suatu akibat, tetapi beberapa
kombinasi dan interaksi faktor-faktor berjalan bersama di bawah kondisi
tertentu menghasilkan akibat tertentu.
d. Suatu fenomena mungkin bukan saja hasil dari sebab yang banyak, tetapi
juga dari satu sebab dalam satu hal dan dari sebab yang lain.
e. Jika hubungan antara dua variabel ditemukan, sulit menemukan mana yang
sebab dan mana yang akibat.
f. Kenyataan yang menunjukkan bahwa dua atau lebih faktor berhubungan
tidak mesti menyatakan hubungan sebab akibat. Semua faktor bisa jadi
berhubungan dengan suatu faktor tambahan yang tidak dikenal atau tidak
diamati.
g. Mengklasifikasikan subjek ke dalam kelompok dikotomi (misalnya yang
berprestasi dan yang tidak berprestasi) untuk tujuan komparasi penuh
dengan masalah, karena kategori seperti ini adalah samar-samar, dapat
bervariasi, dan sementara.
h. Penelitian komparatif dalam situasi yang alami tidak memberikan seleksi
subyek yang terkontrol. Sulit menempatkan kelompok subyek yang sama
dalam segala hal kecuali pemaparan mereka terhadap satu variabel.
B. MACAM-MACAM PENELITIAN EX POST FACTO
Menurut Widarto (2013), penelitian ex post facto dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu penelitian korelasi dan penelitian kausal komperatif.
1. Causal Research (Penelitian Korelasi)
Penelitian korelasi (causal research) adalah suatu penelitian yang melibatkan
tindakan pengumpulan data guna menentukan hubungan dan tingkat hubungan
antara dua variabel atau lebih. Penelitian korelasi mempunyai tiga karakteristik
penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya, yaitu: (a) penelitian
korelasi tepat jika variabel kompleks dan penelitian tidak mungkin melakukan
manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen; (b)
memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata;
dan (c) memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.
6

2. Causal Compararative Research (Penelitian Kausal Komparatif)


Penelitian kausal komparatif adalah pendekatan dasar kausal komparatif yang
melibatkan kegiatan peneliti yang diawali dengan mengidentifikasi pengaruh
variabel satu terhadap variabel lainnya, kemudian berusaha mencari
kemungkinan variabel penyebabnya. Pada penelitian kausal komparatif, peneliti
berusaha mencermati pertanyaan penelitian “What is the effect of X?”. Sebagai
contoh, “Apa pengaruh yang terjadi jika seorang anak tanpa mengikuti sekolah
taman kanak-kanak, kemudian langsung masuk kelas satu sekolah dasar?”,
“Dalam kasus pendidikan apa jika mahasiswa baru yang berasal dari SMU, tanpa
melalui kuliah matrikulasi, langsung mengambil mata kuliah teknik, sebagai
halnya mahasiswa dari SMK?”

C. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN EX POST FACTO


Berikut ini beberapa langkah-langkah penelitian ex post facto menurut Widarto
(2013).
1. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang ditetapkan harus mengandung sebab bagi munculnya
variabel dependen, yang diketahui berdasarkan hasil-hasil penelitian yang pernah
dilakukan atau penafsiran peneliti terhadap hasil observasi fenomena yang
diteliti. Masalah penelitian ini dapat berbentuk pernyataan hipotesis atau tujuan.
Rumusan hipotesis digunakan jika sifat dasar perbedaan dapat diprediksi oleh
peneliti sebelum data dikumpulkan. Adapun rumusan pernyataan tujuan
digunakan bila peneliti tidak dapat memprediksi perbedaan antar kelompok
subjek yang dibandingkan dalam variabel tertentu.
2. Hipotesis
Setelah masalah dirumuskan, peneliti harus mampu mengidentifikasikan
tandingan atau alternatif yang mungkin dapat menerangkan hubungan antara
variabel independen dan dependen.
3. Pengelompokan Data
Penentuan kelompok subjek yang akan dibagi, pertama-tama kelompok yang
diplih harus memiliki karakteristik yang menjadi konsen penelitian. Selanjutnya,
7

peneliti memilih kelompok yang tidak memiliki karakteristik tersebut atau


berbeda tingkatannya.
4. Pengumpulan Data
Hanya data yang diperlukan yang kumpulkan, baik yang berhubungan
dengan variabel dependen maupun berkenaan dengan faktor yang dimungkinkan
munculnya hipotesis tandingan. Hal tersebut disebabkan penelitian ini
menyelidiki fenomena yang sudah terjadi, sering kali data yang diperlukan sudah
tersedia sehingga peneliti tinggal memilih sumber yang sesuai. Di samping itu,
berbagai instrumen seperti les, angket, dan interview dapat digunakan untuk
mengumpul data bagi peneliti.
5. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan, serupa dengan yang digunakan dalam
penelitian diferensial maupun eksperimen. Perbandingan nilai variabel dependen
dilakukan antarkelompok subjek atas dasar faktor yang menjadi konsen. Hal ini
dapat dilakukan dengan teknik analaisi uji-T, independen atau ANAVA,
bergantung dari jumlah kelompok dari faktor tersebut. Apapun teknik analisis
statistik inferensial yang digunakan, biasanya analisis tersebut diawali dengan
perhitungan nilai rata-rata atau mean dan stansar deviasi untuk mengetahui antar
kelompok secara deskripitif.
6. Penafsiran Hasil
Pernyataan sebab akibat dalam penelitian ini perlu dilakukan secara hati-hati.
Kualitas hubungan antar variabel independen dan dependen sangat tergantung
pada kemampuan peneliti untuk memilih kelompok perbandingan yang homogen
dan keyakinan bahwa munculnya hipotesis tandingan dapat dicegah.

D. GAMBARAN SINGKAT PENELITIAN EX POST FACTO


Peneliti ingin melihat pengaruh atau hubungan motivasi belajar terhadap atau
dengan prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin siswa. Variabel motivasi
belajar siswa telah ada pada diri siswa itu sendiri sehingga peneliti hanya tinggal
mengukurnya. Artinya, telah terjadi sebelumnya tanpa harus dilakukan manipulasi
oleh peneliti. Jenis kelamin siswa telah jelas, tinggal memilih dan
8

mengelompokkan menjadi dua kategori yakni pria dan wanita. Prestasi belajar
siswa bisa dilakukan pengukuran dan bisa pula menggunakan data prestasi yang
telah ada di sekolah, misalnya nilai ulangan atau nilai rapot. Siswa dipilih untuk
kelas tertentu sebanyak yang diperlukan dengan jumlah yang sama antara siswa
pria dan siswa wanita. Motivasi belajar sebagai variabel bebas, jenis kelamin
sebagai variabel kontrol, dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Variabel Bebas (X) Motivasi Belajar (X)


Variabel Kontrol Pria (X1) Wanita (X2)
(Jenis Kelamin)
Variabel Terikat (Y: Y1 Y2
Prestasi Belajar

Analisis hubungan dapat dilakukan dengan melihat skor rata-rata hasil


pengukuran motivasi belajar (X) dengan rata-rata skor hasil pengukuran prestasi
belajar (Y). Lebih lanjut, peneliti dapat melakukan analisis hubungan antara skor
rata-rata hasil pengukuran motivasi belajar siswa pria (X1) dengan skor rata-rata
hasil pengukuran prestasi belajar siswa pria (Y1). Hal yang sama juga terhadap
siswa wanita, yakni hubungan antara X2 dan Y2. Di samping itu peneliti dapat
juga membandingkan motivasi belajar siswa pria dan wanita (X1 dengan X2) dan
perbedaan prestasi belajar siswa pria dengan wanita (Y1 dengan Y2).
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ex post facto berarti ‘sesudah fakta’. Penelitian ex post facto (Widarto, 2013)
yaitu penelitian yang dilakukan setelah suatu kejadian itu terjadi. Penelitian ex
post facto bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan
perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku,
gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal
yang menyebabkan perubahan pada variabel bebas secara keseluruhan sudah
terjadi. Menurut Winarto (2013), penelitian ex post facto dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu penelitian korelasi dan penelitian kausal komperatif.
B. SARAN
Penelitian ex post facto yang telah dikemukakan dalam makalah ini hanya
secara garis besar dan belum dikupas secara mendalam. Oleh karena itu,
diperlukan untuk membaca referensi lain terkait dengan materi makalah ini guna
meluaskan cakrawala, dan menghindari penilaian subjektif, serta sebagai studi
banding.

9
DAFTAR PUSTAKA

Donal, Ary. 1982. Pengantar Penelitian dalam Kependidikan. Surabaya: Usaha


Nasional.

Hamid, Darmadi. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Jack, R. Frankel dan Norman, E. Wallen. 2011. How to Design and Evaluate
Research in Education. 8th edition. New Work: Mc. Graw Hill
Publisher Inc.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Widarto. 2013. “Penelitian Ex Post Facto”. Pelatihan Metodologi Penelitian


Pendidikan. Yogyakarta: UNY.

10

Anda mungkin juga menyukai