Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

Kelompok : 7
Nama :
1. DEA FIRMAYANTI
2. ERISA ALIFIA PUTRI
3. FINNIATIS SHOLIHAH
4. NADHIRA ALMAS
5. NANDA YUSNITA MAULIDINA

A. Judul Praktikum :
Praktikum Fluida Statis dengan Materi Tekanan Hidrostatis Menggunakan Simulasi
PhET

B. Tujuan Praktikum :
Untuk mengetahui tekanan hidrostatis dari beberapa jenis fluida yang berupa air, minyak
dan gasholine menggunakan simulasi PhET.

C. Dasar Teori :
Fluida merupakan salah satu jenis zat yang dapat mengalir. Bentuk fluida
cenderung tidak tetap, yakni bergantung pada wadah atau penampungan tempat zat itu
berada. Karena sifatnya yang demikian, maka pemanfaatannya fluida dalam kehidupan
sehari-hari cukup banyak. Bahkan sesungguhnya tubuh kita pun sebagian besar tersusun
dari fluida. Air pada kolam renang, bak penampungan, gelas, dan botol merupakan
beberapa contoh dari fluida statis. Zat cair yang disebutkan pada contoh-contoh di atas
cenderung relatif diam sehingga dikategorikan kedalam fluida statis.
Sebelum menuju ke dalam materi fluida statis lebih lanjut, ada salah satu
komponen penting yang harus diketahui. Komponen penting tersebut berupa sifat-sifat
dari zat cair. Berikut adalah sifat-sifat dari zat cair:
1) Bentuknya berubah-ubah
2) Zat cair menempati ruang dan memiliki massa
3) Zat cair bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah
4) Jarak antar partikelnya agak renggang
5) Tidak dapat dimampatkan
6) Mempunyai rapat massa dan berat jenis
7) Mempunyai viskositas
8) Mempunyai kohesi, adhesi dan tegangan permukaan
9) Memiliki volume tertentu sesuai dengan volume wadah yang diisinya.
Setelah mengetahui sifat-sifat dari zat cair, kita akan mempelajari mengenai
materi-materi dalam fluida statis yang berupa massa jenis, tekanan, dan tekanan
hidrostatis. Berikut penjelasannya:
1) Massa jenis ( ρ)
Semakin besar massa jenis sebuah benda, semakin besar peluang benda itu untuk
mudah tenggelam. Mengapa minyak selalu berada di atas permukaan air karena
minyak memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada air. Batu memiliki massa jenis
lebih besar dibandingkan dengan gabus sehingga ketika keduanya dilemparkan ke
sebuah kolam, maka batu akan segera tenggelam sedangkan gabus akan terapung.
Massa jenis suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan antara massa zat itu
terhadap volumenya. Massa jenis zat sering juga disebut kerapatan dan merupakan
salah satu sifat penting dari zat tersebut. Secara matematis, massa jenis zat dituliskan
sebagai berikut:
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

m
ρ=
V
Dimana:
ρ=¿ massa jenis fluida (kg /m3)
m=¿ massa zat (k g)
V =¿ volume zat (m3)
Di dalam fluida atau zat cair, sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih besar
dari air maka benda itu akan tenggelam, sebaliknya bila sebuah benda memiliki massa
jenis lebih kecil dari air maka benda itu akan terapung. Pada kondisi tertentu, ketika
massa jenis benda sama atau hampir sama dengan massa jenis air, maka benda itu
akan melayang di dalam air.
2) Tekanan dan Tekanan Hidrostatis
Pada tinjauan mengenai zat padat, tekanan itu sendiri didefinisikan sebagai gaya
yang bekerja pada suatu permukaan tiap satuan luas permukaan. Dengan kata lain,
tekanan merupakan perbandingan antara gaya tekan (yang arahnya tegak lurus bidang
tekan) dan luas bidang tekannya. Secara matematis tekanan dituliskan sebagai berikut:
F
P=
A
Dimana:
P=¿ tekanan pada suatu permukaan ( N m2 /Pa)
F=¿ gaya tekan (N)
A=¿ luas bidang tekan (m 2)
Berdasarkan persamaan di atas, jelas bahwa tekanan yang ditimbulkan pada suatu
permukan hanya dipengaruhi oleh berapa besar gaya tekannya dan seberapa luas
permukaan yang mengenai bidang tekan itu. Artinya, semakin besar gaya tekannya
maka semakin besar pula tekanan yang ditimbulkannya. Sebaliknya, semakin besar
luas permukaan yang mengenai bidang tekan, semakin kecil tekanannya.
Pada fluida diam, tekanan pada suatu titik dalam fluida disebabkan oleh gaya
berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Tekanan pada fluida dinamakan tekanan
hidrostatis. Tekanan pada zat cair bertambah seiring dengan pertambahan kedalaman.
Tekanan pada fluida juga bergantung pada kerapatan atau massa jenis fluida atau zat
cair itu sendiri. Secara matematis, persamaan tekanan hidrostatis dapat dituliskan
sebagai berikut:
P H =ρgh
Dimana:
P H =¿ tekanan hidrostatis (Pa)
ρ=¿ massa jenis fluida (kg /m3)
g=¿ percepatan gravitasi (m/s 2)
h=¿ kedalaman zat cair diukur dari permukaan zat cair (m)
Namun demikian pada umumnya tekanan atmosfer juga mempengaruhi tekanan
hidrostatis. Ingat bahwa tekanan hidrostatis pada suatu titik ditimbulkan oleh gaya
berat fluida yang berada di atas titik itu, yang berarti juga dipengaruhi oleh tekanan
atmosfer. Besar tekanan hidrostatis dengan memperhitungkan adanya tekanan
atmosfer secara matematis dituliskan sebagai berikut:
P=P 0+ ρgh
Dimana P0 adalah tekanan atmosfer atau tekanan udara luar. Pada permukaan air laut,
tekanan atmosfer normal sebesar 1 atm (1,01 ×105 Pa ).

D. Alat dan Bahan :


PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

Alat Jumlah Bahan Jumlah


Laptop 1 Simulasi PHET 1

E. Prosedur Percobaan :
1. Membuka PhET Interactive Simulations pada link :
https://phet.colorado.edu/sims/html/under-pressure/latest/under-pressure_en.html
2. Menekan tombol play untuk menjalankan simulasi

3. Mengklik ruler dan grid dan menempat ruler di dalam wadah fluida cair.

4. Menarik pressure meter ke dalam wadah fluida cair.


PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

5. Mencatat nilai kedalaman yang telah divariasi dan tekanan total (P) yang terukur
dalam tabel data pengamatan.
6. Menghitung nilai tekanan Hidrostatis ( P H ).
7. Melakukan langkah ke 4, 5, dan 6 untuk jenis fluida cair yang berikutnya yaitu
minyak dan gasoline. (Mengganti fluid density dari water ke honey atau gasoline)

F. Data Pengamatan :

1. Jenis fluida : air


Tekanan udara luar ¿)
Tekanan Hidrostatis ( P H =P−P0 )
Variabel Bebas Variabel Terikat
No Massa jenis Percepatan Kedalama
Tekanan hidrostatis
air gravitasi n air
101.338 kPa – 101,3 kPa = 0,338
1 1000 kg /m3 9,8 m/s 2 1m
kPa
106.486 kPa – 101,3 kPa = 5,186
2 1000 kg /m3 9,8 m/s 2 2m
kPa
116.645 kPa – 101,3 kPa = 15,345
3 1000 kg /m3 9,8 m/s 2 2,5m
kPa
Gambar data pengamatan pertama:
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

2. Jenis fluida : honey


3. Jenis fluida : gasolin
Tekanan udara luar ¿)
Tekanan Hidrostatis ( P H =P−P0 )
Variabel Bebas Variabel Terikat
No Massa jenis Percepatan Kedalama
Tekanan hidrostatis
air gravitasi n air
101,338 kPa – 101,3 kPa = 0,338
1 1000 kg /m3 9,8 m/s 2 1m
kPa
104,964 kPa – 101,3 kPa = 3,664
2 1000 kg /m3 9,8 m/s 2 2m
kPa
108,628 kPa – 101,3 kPa = 7,328
3 1000 kg /m3 9,8 m/s 2 2,5m
kPa
Gambar data pengamatan ke 3
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

G. Analisis Data :
Pada saat melakukan Percobaan Tekanan Hidrostatis, dengan 3 massa jenis yang
berbeda yakni air, madu dan gasolin di masing-masing massa jenis dengan ketinggian
PRAKTIKUM MEKANIKA & KEELEKTROMAGNETAN

1 m, 2m, dan 2,5m menghasilkan tekanan hidrostatis yang berbeda. Perbedaan


tekanan tersebut ditemukan dengan mengunakan rumus P H =P−P0 .
1. Praktikum dengan massa jenis air
 Pada praktikum pertama, dengan massa jenis air dan kedalaman 1m
didapatkan tekanan hidrostatis ( P H ¿ sebesar 0,338 kPa
 Pada praktikum kedua, dengan massa jenis air dan kedalaman 2m
didapatkan tekanan hidrostatis ( P H ¿ sebesar 5,186 kPa
 Pada praktikum ketigaa, dengan massa jenis air dan kedalaman 2,5m
didapatkan tekanan hidrostatis ( P H ¿ sebesar 15,345 kPa
2. Praktikum dengan massa jenis madu
3. Percobaan dengan massa jenis gasoline
 Pada praktikum pertama, dengan massa jenis gasolinr dan kedalaman 1m
didapatkan tekanan hidrostatis ( P H ¿ sebesar 0,338 kPa
 Pada praktikum kedua, dengan massa jenis air dan kedalaman 2m
didapatkan tekanan hidrostatis ( P H ¿ sebesar 3,664 kPa
 Pada praktikum ketigaa, dengan massa jenis air dan kedalaman 2,5m
didapatkan tekanan hidrostatis ( P H ¿ sebesar 7,328 kPa

H. Kesimpulan :
Pada praktikum yang telah dilakukan, perbedaan tekanan statis disebabkan
karena tingkat kedalaman dan massa jenis fluida yang berbeda. Semakin dalam
suatu zat cair maka tekanan hidrostatiknya pun akan semakin besar, sehingga
dapat dikatakan bahwa kedalaman akan berbanding lurus dengan tekanan hidrostatik.
Sedangkan pada massa jenis zat cair, semakin besar massa jenis zat cair (fluida),
maka semakin besar pula tekanan hidrostatisnya, sehingga dapat dikatakan bahwa
massa jenis akan berbanding lurus dengan tekanan hidrostatiknya.
I. Daftar Pustaka :

Statis, F. (n.d.). 159636-1601300831.

Biokimia, L., Dasar, B. I., & Hewan, F. K. (1919). Pendahuluan 1. 1.

BAB II SATELIT ALTIMETRI - PDF Free Download.pdf. (n.d.).

Sucipta, I. nyoman. (2015). Modul Kuliah PENGETAHUAN BAHAN.


Https://Simdos.Unud.Ac.Id/, 1–15.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/38a4180e3957b2665835fbe6dd
af7bf1.pdf

Mandiri, B. B., Fisika, K. D., Bbm, D., Belajar, K., Belajar, K., Statik, F., & Setelah,
F. D. (n.d.). FLUIDA.

Anda mungkin juga menyukai