Anda di halaman 1dari 18

3.

ALAT PERAGA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Ningsih (2018) Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan
dimana saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah
adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya
perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Alat atau media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Sebab alat
atau media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan
dengan indra pendengaran dan penglihatan. Adanya alat atau media dapat mempercepat
proses pembelajaran peserta didik karena dapat membuat peserta didik lebih cepat menaggapi
pelajaran. Dengan adanya alat peraga maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses
pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai media alat pengajaran. Dengan tersedianya
alat peraga pendidik dapat menciptakan berbagai situasi yang berlainan dan menciptakan
iklim yang emosional diantara murid-muridnya dalam memahami sebuah materi. Bahkan alat
peraga dalam meningkatkan pemahaman materi selanjutnya membantu guru-guru membawa
dunia kedalam kelas. Dengan demikian ide yang abstrak dan samar-samar sifatnya menjadi
konkret dan mudah dimengerti peserta didik. Selain itu melalui alat peraga siswa dapat
melihat media pembelajaran secara langsung sehingga mereka tidak mengira-gira atau
menghayalkan bagai mana atau hal apa yang sedang dijelaskan oleh guru sehingga meraka
dapat dengan mudah untuk mengerti pelajaran atau materi yang diberikan kepada mereka.
Proses pembelajaran dengan menggunakan bantuan alat peraga tidak selamanya dapat
membuahkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan tidak tertutup kemungkinan
digunakannya alat peraga justru bukannya membantu memperjelas konsep, akan tetapi
sebaliknya misalnya membuat siswa menjadi bingung.
Dalam memilih alat peraga secara tepat terdapat lima hal yang harus di perhatikan oleh
guru yakni:tujuan, materi pelajaran, strategi belajar mengajar, kondisi dan siswa yang belajar
serta perlu waspada, sehingga tidak memakai media mengajar yang tidak begitu kecil,
sehingga anak sulit melihat dan menjadi ribut. Serta gambar yang terlalu asing pada perasaan
anak, umpanya gambar tertentu dari luar negeri yang kurang cocok di Indonesia. Perasaan
1
aneh atau lucu tidak menguntungkan dalam proses belajar mengajar ini. Karena itu guru
sebaiknya memakai alat peraga yang tepat dan bermutu sebagai alat Bantu mengajar.
Supaya sumber belajar dapat mempengaruhi proses belajar dengan efektif dan efisien,
perlu ada yang mengatur. Yang bertugas mengatur adalah instruction. Tujuannya dalam hal
ini ialah mengusahakan agar terjadi interaksi antara siswa dengan sumber belajar yang
relevan dengan tujuan instruksional yang akan dicapai. Agar alat dapat berfungsi dengan
efektif dalam menunjang proses belajar perlu dikembangkan dengan memperhatikan tujuan
instruksional yang akan dicapai. Kecuali itu, penggunaannya dalam program intruksional
harus direncanakan secara sistematis seksama melalui serangkaian kegiatan yang disebut
pengembangan instruksional.
AECT mendefinisikan teknologi sebagai suatu proses yang kompleks dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah,
mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah
yang mengangkut semua aspek belajar manusia.
Menurut Ubaidillah (2011) Tekologi instruksional adalah suatu proses yang kompleks
dan terintegrasi, meliputi orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis
masalah dan merancang, melaksanakan dan menilai, serta mengelola pemecahan terhadap
masalah tersebut dalam situasi-situasi dimana proses belajar dilakukan secara sengaja,
bertujuan dan terkontrol.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Alat Peraga ?
2. Apa saja jenis – jenis Alat Peraga ?
3. Apa saja Manfaat Alat Peraga ?
4. Apa saja Fungsi Alat Peraga ?
5. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga ?
6. Karakteristik Alat Peraga ?
7. Syarat – syarat Alat Peraga ?
8. Kriteria Alat peraga ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Alat Peraga
2. Untuk mengetahui jenis – jenis Alat Peraga
3. Untuk mengetahui Manfaat Alat Peraga
4. Untuk mengetahui Fungsi Alat Peraga
5. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga
2
6. Untuk mengetahui Karakteristik Alat Peraga
7. Untuk mengetahui Syarat – syarat Alat Peraga
8. Untuk mengetahui Kriteria Alat peraga

3
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Tinjauan Secara Religi


Allah SWT dalam memberikan pelajaran pada manusia banyak menggunkan metode
bercerita yakni menceritakan kisah-kisah yang baik untuk diteladani dan menceritakan kisah-
kisah yang buruk untuk dihindarkan. Hal ini misalnya dapat dilihat pada sebuah ayat yang
menggambarkan nilai pedagogis dalam sejarah diungkapkan oleh Allah SWT dan ini
sekaligus sebagai landasan metode bercerita dalam al-quran sebagai berikut :
Surah Yusuf, 12 : 3
Artinya : “ Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan
al-quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukan )nya adalah
termasuk orang – orang yang belum mengetahui”.
Kata yang menggambarkan secara langsung pada metode adalah “naqushu” yang
berarti kami menceritakan. Naqushu berasal dari kata qashsa-yaqushu bentuk fi’il madhi dan
fi’il mudhari’, artinya menceritakan. Dalam ayat di atas tampak secara jelas bahwa terdapat
guru yang mengajarkan yaitu Allah SWT sendiri sebagai guru memberikan isi cerita. Yang
terbaik “ahsanal qashash” sebagai materi pembelajaran. Materi pembelajaran yang di ajarkan
dengan metode bercerita itu adalah kisah yang paling baik yaitu yang terdapat dalam wahyu
Allah SWT al-quran.
2.2 Tinjauan Menurut Para Ahli
Adapun pengertian alat peraga menurut para ahli yang diantaranya yaitu:
1. Menurut Wijaya Dan Rusyan “1994”
Yang dimaksud alat peraga pendidikan adalah media pendidikan berperan sebagai
perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak
menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar.
2. Menurut Nasution “1985”
Alat peraga pendidikan adalah alat pembantu dalam mengajar agar efektif.
3. Menurut Sudiana “2009”
Alat peraga pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga
dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan
efisien.
4. Menurut Faizal “2010”

4
Alat peraga pendidikan sebagai instrument audio maupun visual yang digunakan untuk
membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan minat siswa
dalam mendalami suatu materi.
5. Menurut Anderson dalam Lestari “2006”
Memberikan pengertian bahwa alat peraga adalah media atau perlengkapan yang
digunakan oleh tenaga pendidik dalam upaya membantu atau mempermudah proses
pembelajaran.
6. Amir Hamzah “1981”
Memberikan pengertian bahwa alat peraga adalah suatu alat yang dapat dipergunakan
tenaga pendidik agar membuat berkomunikasi menjadi efektif.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Alat Peraga


Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat Bantu untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Proses belajar mengajar ditandai dengan
adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi. Unsur
metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang
berfungsi sebagai cara atau tehnik untuk mengantarkan sebagai bahan pelajaran agar sampai
tujuan. Dalam pencapain tersebut, peranan alat bantu atau alat peraga memegang peranan
yang penting sebab dengan adanya alat peraga ini bahan dengan mudah dapat dipahami oleh
siswa. Alat peraga sering disebut audio visual, dari pengertian alat yang dapat diserap oleh
mata dan telinga. Alat tersebut berguna agar pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah
dipahami oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan
membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien. Sedangkan pengertian dai
alat peraga itu sendiri adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan
tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien
(Masridayanti, 2012).
Alat peraga/ media pembelajaran merupakan sarana untuk meningkatkan pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran. Alat peraga/ media pembelajaran mengandung dua unsur,

5
yaitu: pesan atau bahan pembelajaran yang akan disampaikan atau disebut juga software, dan
alat penunjang atau hardware.
Alat pendidikan (alat peraga pendidikan) mempunyai peranan yang sangat penting
dalam pencapaian tujuan pendidikan. Tanpa adanya alat pendidikan, maka suatu tujuan tidak
akan tercapai. Di mana perkembangan tekhnologi yang sangat pesat juga mempengaruhi
lingkungan pendidikan yang dapat mengantarkan kepada tujuan yang ingin dicapai dengan
membantu menciptakan berbagai macam alat pendidikan. Bukan hanya pada lembaga
pendidikan, tetapi juga pada lembaga-lembaga lainnya. Media mengajar yang paling dikenal
di dalam pelayanan anak sering disebut dengan istilah singkat, alat peraga.
Menggunakan alat peraga memerlukan kecakapan sendiri bagi pendidik dan peserta
didik. Bagaimanapun kuantitas bantuan alat peraga dalam menjelaskan suatu realitas,
pendidik tetap perlu menjelaskan keterkaitannya dengan konsep abstraknya. Alat peraga
membantu memberi kesan lebih rinci tentang suatu realitas. Peng-inderaan membantu
pemahaman yang diberikan guru. Rinci dan intensitas penyerapan terhadap realitas seperti
bentuk, ukuran, dan sifatnya dapat lebih diresapi dengan alat peraga daripada dengan
penjelasan lisan. Tidak ada pengganti yang lebih sempurna untuk pengamatan sendiri
dibanding alat peraga. Dengan alat peraga, waktu dan tenaga untuk belajar dan mengajar
lebih dapat dihemat.
Selain itu, ada beberapa prinsip umum yang harus diperhatikan di dalam penggunaan
alat pendidikan, antara lain:
1) Penggunaan setiap jenis harus dengan tujuan tertentu.
2) Alat harus digunakan untuk membantu menimbulkan tanggapan terhadap materi yang
dipelajari.
3) Alat tidak perlu digunakan bila murid sudah memiliki pengalaman yang cukup untuk
menanggapi dan menginterpretasi materi pelajaran.
4) Alat harus digunakan bila alat itu merangsang timbulnya minat dan perhatian baru dan
memusatkan perhatian terhadap persoalan yang dipecahkan.
5) Beberapa alat tertentu sangat berguna untuk membuat ringkasan pelajaran dan
memberikan perspektif tentang hubungan-hubungan tertentu dalam pelajaran.
6) Murid harus diajar menggunakan alat. Mereka harus tahu apa yang dicari dengan alat itu
dan menginterpretasinya.
7) Setiap menggunakan alat, harus dicek apakah tujuan yang diharapkan tercapai dan
memberikan koreksi terhadap kesalahan tanggap yang terjadi.

6
Dengan memperhatikan penggunaan alat tersebut, maka tujuan pendidikan yang
diharapkan akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan juga dapat mengefektifkan
proses pembelajaran. Seorang pendidik harus pintar dalam memilih dan menggunakan alat
maupun metode agar siswa tidak jenuh dengan pelajaran tersebut dan mampu menyerap
materi yang diajarkan.

Alat peraga merupakan salah satu komponen penentu efektivitas belajar. Alat peraga
mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistik. Penyediaan perangkat alat
peraga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan siswa belajar, sesuai dengan tipe siswa
belajar. Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi seluruh
panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar,
melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Pelajaran tidak
sekedar menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai proses empirik yang konkrit
yang realistik serta menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan. Sehingga jelas
bahwa alat peraga dalam proses pembelajaran itu dapat memberikan pemahaman yang jelas
kepada siswa dalam merespon suatu materi pembelajaran yang disajikan oleh guru.

Dalam menghadapi peserta didik, guru harus mampu mendesain pembelajaran


sedemikian rupa agar peserta didik tidak bosan dalam menerima materi dan memahaminya.
Terutama dalam penggunaan alat peraga karena setiap siswa mempunyai karakter yang
berbeda-beda. Sehingga menggunakan alat peraga harus disesuaikan dengan materi dan
kebutuhan siswa.

3.2 Jenis – jenis Alat Peraga


Alat peraga dapat dibagi menjadi dua macam: (a) alat peraga yang Secara garis besar
media belajar dan pembelajaran dapat dibedakan ke dalam empat kelompok:
a) Media Visual
Media ini menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk sesuatu yang dapat
dilihat oleh mata manusia. Berdasarkan teknologinya, alat media visual dibedakan
atas:
1. Media visual non-elektrik atau nonelektronik
Yaitu media visual yang bekerjanya atau penggunaannya tidak memerlukan
tenaga listrik. Contohnya: papan tulis, white board, flanel board, flip chart,
poster, model atau solid aid.

7
2. Media visual elektrik atau elektronik
Yaitu media visual yang bekerja atau penggunaannya memerlukan tenaga
listrik. Contohnya: slide projector, opaque projector, overhead projector atau
OHP.
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat
penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya
melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula
menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran
dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang
bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan
terjadinya proses informasi.
b) Audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengar, di mana pesan yang disampaikan
dituangkan dalam lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa
lisan) maupun non verbal.36 Media ini menampilkan materi pembelajaran dalam
bentuk sesuatu yang dapat didengar oleh telinga manusia. Berdasarkan
teknologinya alat media audio dibedakan atas:
1) Media audio non-elektrik atau nonelektronik
Yaitu media audio yang bekerjanya atau penggunaannya tidak memerlukan
tenaga listrik. Contohnya: peralatan musik akustik seperti gitar, gamelan, dan
lain sebagainya yang digunakan dalam pembelajaran seni suara atau seni musik.
2) Media audio elektrik atau elektronik
Yaitu media audio yang bekerjanya atau penggunaannya memerlukan tenaga
listrik. Contohnya: Amplifier, radio, tape recorder, CD player.
c) Audio visual
Media ini menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk sesuatu yang dapat
didengar oleh telinga dan dilihat oleh mata manusia. Pada beberapa jenis peralatan
audio visual gambar yang ditampilkan juga dapat bergerak. Contoh dari peralatan
media audio visual adalah; slide projector yang dipadukan dengan tape recorder,
televisi, film strip projector, video player, DVD player, dan komputer.
d) Multimedia
Media ini menampilkan materi pembelajaran dengan teknik yang memadukan
semua keunggulan peralatan media audio dan visual dengan berbagai teknik
penyajian yang memanfaatkan teknologi komputer dan LCD projector sebagai
8
peralatan utamanya. Dengan penggunaan multimedia, guru dapat langsung
mengetik hasil diskusi dan menampilkannya dalam waktu bersaman di layar.
Multimedia juga memungkinkan dilakukan animasi, pemotongan sebagian dari
objek untuk diperbesar dan dijadikan bahan pembehasan dan lain sebagainya.
Keunggulan lain, selain hasilnya dapat langsung dicetak untuk dibagikan kepada
siswa dalam bentuk hard copy, siswa juga dapat mengcopy langsung untuk
memperoleh soft copy ke dalam CD atau flash disc. Multimedia juga
memungkinkan untuk melakukan simulasi langsung misalnya dalam perhitungan
perhitungan atau pengisian table dan lain sebagainya. Guru juga dapat
memanfaatkan peralatan multimedia untuk berkomunikasi ke dunia maya untuk
mengakses lansung materi dari situs yang dinginkan atau berkomunikasi dengan
kelas atau sekolah lain. Penggunaan multimedia juga memungkinkan siswa untuk
belajar secara individual dan melakukan belajar jarak jauh atau dikenal dengan
istilah e-learning.

Selain itu, Ada 2 macam peragaan, yaitu:

1) Peragaan langsung; memperlihatkan bendanya sendiri, mengadakan percobaan


percobaan yang dapat diamati peserta didik. Misalnya, guru membawa alat alat/ atau
benda-benda ke dalam kelas pembelajaran dan ditunjukkan kepada peserta didik atau
membawa mereka ke laboratorium, pabrik-pabrik, kebun binatang dan sebagainya.

2) Peragaan tak langsung; dengan menunjukkan benda-benda tiruan. Misalnya, gambar-


gambar, foto-foto, film, dan sebagainya.

3.3 Manfaat Alat Peraga


Selain kegunaan fungsi dari alat peraga tersebut, terdapat pula manfaat alat peraga/
media pembelajaran dalam proses belajar siswa yang dikemukakan oleh Sujana dan Rivai
antara lain:
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi kalau gurur mengajar pada setiap jam pelajaran.

9
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Penggunaan alat peraga harus memenuhi kebutuhan belajar sesuai gaya belajar siswa
dalam satu kelas. Sebagaimana kita ketahui bahwa terdapat beberapa tipe siswa berdasarkan
cara mereka memahami sesuatu. Ada siswa dengan gaya belajar visual, audio, atau kinestetik.
Masing-masing memiliki kecenderungan untuk mengoptimalkan salah satu indera mereka
dalam belajar sehingga memerlukan metode mengajar yang berbeda. Namun demikian, guru
harus mampu untuk mengkombinasikan beragam metode pengajaran agar dapat
mengakomodasi kebutuhan seluruh siswanya dalam belajar.
Metode untuk siswa visual mencakup materi tertulis, penggunaan gambar dalam
menjelaskan materi. Biasanya siswa dengan gaya belajar visual akan selalu mengikuti dan
melihat guru saat memberikan penjelasan. Metode audio mencakup pengulangan secara lisan
dengan suara keras istilah-istilah sulit dan konsep dalam pelajaran, menemani dalam diskusi
kelompok, mengadakan debat, mendengarkan materi melalui tape, dan sebagainya. Metode
kinestetik mencakup penyediaan peralatan dan kegiatan percobaan, penyelesaian tugas,
menggunakan pertolongan alat dan objek dalam pembelajaran, menggunakan permainan dan
menyelenggarakan field trip.
Seringkali kita tidak memahami karakteristik siswa dan memaksakan metode
pengajaran yang kita anggap benar sehingga pencapaian hasil yang diharapkan tidak tercapai.
Salah satu sarana yang dapat mewadahi dan mendukung proses pengajaran menegaskan
bahwa keberadaaan alat peraga dalam setiap pembelajaran sangatlah penting. Guru akan lebih
mudah dalam mendeskripsikan materi yang sedang dijelaskan olehnya, sehingga siswa pun
akan lebih mudah dan cepat dalam memahami pelajaran yang diajarkan. Ketiga jenis gaya
belajar siswa pun dapat diakomodasi sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan lebih
efektif dan menyenangkan.
3.4 Fungsi Alat Peraga
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu
metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai,
meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media/ alat
peraga, antara lain tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, jenis tugas dan respon yang
diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran
10
termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, salah satu fungsi utama alat peraga adalah
sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar
yang ditata dan dirancang oleh guru.
Levie & Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media
visual, yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, dan (d) fungsi
kompensatoris.
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak
tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang
tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar,
khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan
mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan
demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar
(atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visua dapat menggugah emosi
dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk
memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah
dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan
secara verbal.
Adapun fungsi alat peraga lainnya yaitu:
a. Membantu dan mempermudah para guru dalam mencapai tujuan khusus instruksional
secara efektif dan efisien.
b. Mempermudah para siswa menangkap materi pelajaran, memperkaya pengalaman
belajar, serta membantu memperluas cakrawala pengetahuan mereka.
c. Menstimulasi pengembangan pribadi serta profesi para guru dalam usahanya
mempertinggi mutu pengajaran di sekolah.

11
Oleh karena itu, seorang pendidik harus mempertimbangkan alat yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran karena apabila salah menggunakan alat pembelajaran, maka akan
menimbulkan dampak yang berbahaya bagi peserta didik.
3.5 Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga

Adapun kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga dalam pengajaran Sudjana, (2002:
64) yaitu:
Kelebihan penggunaan alat peraga yaitu: 
1. Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik
2. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan 
4. Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti :mengamati, melakukan dan
mendemonstrasikan dan sebagainya.

Pemakaian alat peraga merangsang imajinasi anak dan memberikan kesan yang
mendalam dalam mengajar, panca indra dan seluruh kesanggupan seorang anak perlu 
dirangsang, digunakan dan libatkan, sehingga tak hanya mengetahui, melainkan dapat
memakai dan melakukan apa yang dipelajari. Panca indera yang paling umum dipakai dalam
mengajar adalah “ mendengar” melalui pendengaran, anak mengikuti peristiwa-peristiwa dan
ikut merasakan apa yang disampaikan. Seolah-olah telinga mendapatkan mata. Anak melihat
sesuatu dari apa yang diceritakan. Namun ilmu pendidikan berpendapat, bahwa hanya 20%
dari apa yang didengar dapat diingat kemudian hari. Kesan yang lebih dalam dapat dihasilkan
jikalau apa yang diceritakan “dilihat melalui sebuah gambar “. Dengan demikian, melalui”
mendengar “ dan “ melihat” akan diperoleh kesan yang jauh lebih mendalam.            

Kekurangan alat peraga yaitu: 


1.    Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntut guru.
2.    Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan 
3.    Perlu kesediaan berkorban secara materi

Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran alat peraga itu, antara
lain terlalu menekankan bahan-bahan peraganya sendiri dengan tidak menghiraukan
kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan desain, pengembangan, produksi, evaluasi,
dan pengelolaan bahan-bahan itu. Kelemahan lain adalah alat peraga dipandang sebagai “alat

12
Bantu “ semata-mata bagi guru dalam melaksanakan kegiatan mengajarnya sehingga
keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat peraga tersebut diabaikan. Disamping itu terlalu
menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap memandang
materi audiovisual sebagai alat Bantu guru dalam mengajar.

3.6 Karakteristik Alat Peraga


Karakteristik alat peraga menurut Ruseffendi, (2006: 131) adalah sebagai berikut : Alat
peraga yang digunakan hendaknya memiliki karakteristik tertentu.
Alat peraga yang digunakan harus memiliki sifat sebagai berikut:
a. Tahan lama (terbuat dari bahan yang cukup kuat).
b. Bentuk dan warnanya menarik.
c. Sederhana dan mudah di kelola (tidak rumit).
d. Ukurannya sesuai (seimbang)dengan ukuran fisik anak.
e. Dapat mengajikan konsep matematika (tidak mempersulit pemahaman)
f. Sesuai dengan konsep pembelajaran.
g. Dapat memperjelas konsep (tidak mempersulit pemahaman)
h. Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir yang abstrak
bagi siswa.
i. Bila kita mengharap siswa belajar aktif (sendiri atau berkelompok) alat peraga itu
supaya dapat di manipulasikan , yaitu: dapat diraba, dipegang, dipindahkan,
dimainkan, dipasangkan, dicopot, (diambil dari susunannya) dan lain-lain.
j. Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah lipat (banyak).
3.7 Syarat – syarat Alat Peraga
Syarat-syarat alat peraga menurut Ruseffendi, (2006: 132) adalah sebagai berikut:
Alat peraga yang dapat digunakan terbagi dua jenis yaitu alat peraga benda asli dan
benda tiruan. Agar fungsi dan manfaat alat peraga sesuai dengan yang diharapkan, perlu
diperhatikan beberapa syarat yaitu :
a. Sederhana bentuknya dan tahan lama (terbuat dari bahan yang tidak cepat rusak)
b. Kalau bisa dibuat dari bahan yang mudah diperoleh dan murah
c. Mudah dalam penyimpanan dan penggunaannya
d. Memperlancar pengajaran dan memperjelas konsep matematika bukan sebaliknya
e. Harus sesuai dengan usia anak
f. Jika memungkinkan, dapat digunakan untuk beberapa topik misalnya dadu untuk
menghitung luas volume, peluang dan unsur-unsur bangun ruang.
13
g. Bentuk dan warnanya menarik sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3.8 Kriteria Alat Peraga
Kriteria alat peraga menurut Ruseffendi, (2006: 133) yang tidak memenuhi kriteria
dapat menyebabkan kegagalan dalam penggunaannya.untuk itu perlu diketahui kriteria yang
harus dipenuhi dalam penggunaan alat peraga:
a. Tujuan, yaitu tujuan dari pengajaran matematika itu sendiri, apakah untuk
penanaman konsep, pemahaman konsep atau pembinaan keterampilan.
b. Materi Pelajaran, Pembelajaran matematika pada umumnya menggunakan
pendekatan-pendekatan spiral. Sifat pendekatan tersebut memungkinkan suatu
materi diajarkan pada tingkat berikutnya dengan ruang lingkup dan taraf kesukaran
yang lebih. Ini menyebabkan menjadi prasyarat bagi materi lainnya.
c. Strategi Belajar mengajar, alat peraga yang digunakan dapat mendukung strategi
belajar mengajar, contohnya mencari volume balok akan lebih dimengert siswa jika
ditampilkan dengan alat peraga balok.
d. Kondisi, perlu diperhatikan kondisi lingkungan, ruang kelas, luar kelas, jumlah siswa
e. Siswa, jika memiliki beberapa pilihan alat peraga untuk 1 materi, harus
disesuaikan dengan keinginan siswa.

14
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Alat peraga/ media pembelajaran merupakan sarana untuk meningkatkan pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran. Alat peraga merupakan salah satu komponen penentu
efektivitas belajar. Alat peraga mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit
dan realistik. Penyediaan perangkat alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan
kebutuhan siswa belajar, sesuai dengan tipe siswa belajar. Pembelajaran menggunakan
alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi seluruh panca indra siswa untuk
meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat, meraba, dan
menggunakan pikirannya secara logis dan realistis.
2. Alat peraga dapat dibagi menjadi dua macam: (a) alat peraga yang Secara garis besar
media belajar dan pembelajaran dapat dibedakan ke dalam empat kelompok:
a. Media Visual
Media ini menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk sesuatu yang dapat
dilihat oleh mata manusia. Berdasarkan teknologinya, alat media visual dibedakan
atas:
1. Media visual non-elektrik atau nonelektronik
Yaitu media visual yang bekerjanya atau penggunaannya tidak memerlukan
tenaga listrik. Contohnya: papan tulis, white board, flanel board, flip chart, poster,
model atau solid aid.
2. Media visual elektrik atau elektronik
Yaitu media visual yang bekerja atau penggunaannya memerlukan tenaga listrik.
Contohnya: slide projector, opaque projector, overhead projector atau OHP.
b. Audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengar, di mana pesan yang disampaikan
dituangkan dalam lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa
lisan) maupun non verbal.36 Media ini menampilkan materi pembelajaran dalam
bentuk sesuatu yang dapat didengar oleh telinga manusia. Berdasarkan teknologinya
alat media audio dibedakan atas:
1. Media audio non-elektrik atau nonelektronik

15
Yaitu media audio yang bekerjanya atau penggunaannya tidak memerlukan
tenaga listrik. Contohnya: peralatan musik akustik seperti gitar, gamelan, dan lain
sebagainya yang digunakan dalam pembelajaran seni suara atau seni musik.
2. Media audio elektrik atau elektronik
Yaitu media audio yang bekerjanya atau penggunaannya memerlukan tenaga
listrik. Contohnya: Amplifier, radio, tape recorder, CD player.
c. Audio visual
Media ini menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk sesuatu yang dapat
didengar oleh telinga dan dilihat oleh mata manusia. Pada beberapa jenis peralatan
audio visual gambar yang ditampilkan juga dapat bergerak. Contoh dari peralatan
media audio visual adalah; slide projector yang dipadukan dengan tape recorder,
televisi, film strip projector, video player, DVD player, dan komputer.
d. Multimedia
Media ini menampilkan materi pembelajaran dengan teknik yang memadukan semua
keunggulan peralatan media audio dan visual dengan berbagai teknik penyajian yang
memanfaatkan teknologi komputer dan LCD projector sebagai peralatan utamanya.
Dengan penggunaan multimedia, guru dapat langsung mengetik hasil diskusi dan
menampilkannya dalam waktu bersaman di layar. Multimedia juga memungkinkan
dilakukan animasi, pemotongan sebagian dari objek untuk diperbesar dan dijadikan
bahan pembehasan dan lain sebagainya.
3. manfaat alat peraga/ media pembelajaran dalam proses belajar siswa yang dikemukakan
oleh Sujana dan Rivai antara lain:
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi kalau gurur mengajar pada setiap jam pelajaran.
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
4. Adapun fungsi alat peraga lainnya yaitu:

16
a. Membantu dan mempermudah para guru dalam mencapai tujuan khusus
instruksional secara efektif dan efisien.
b. Mempermudah para siswa menangkap materi pelajaran, memperkaya pengalaman
belajar, serta membantu memperluas cakrawala pengetahuan mereka.
c. Menstimulasi pengembangan pribadi serta profesi para guru dalam usahanya
mempertinggi mutu pengajaran di sekolah.
5. Kelebihan penggunaan alat peraga yaitu: 
a. Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik
b. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan 
d. Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti :mengamati, melakukan dan
mendemonstrasikan dan sebagainya.
Kekurangan alat peraga yaitu: 
a. Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntuk guru.
b. Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan 
c. Perlu kesediaan berkorban secara materii
6. Alat peraga yang digunakan hendaknya memiliki karakteristik tertentu.
a. Tahan lama (terbuat dari bahan yang cukup kuat).
b. Bentuk dan warnanya menarik.
c. c. Sederhana dan mudah di kelola (tidak rumit).
d. d. Ukurannya sesuai (seimbang)dengan ukuran fisik anak.
e. e. Dapat mengajikan konsep matematika (tidak mempersulit pemahaman)
f. Sesuai dengan konsep pembelajaran.
g. Dapat memperjelas konsep (tidak mempersulit pemahaman)
h. Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir yang abstrak
bagi siswa.
i. Bila kita mengharap siswa belajar aktif (sendiri atau berkelompok) alat peraga itu
supaya dapat di manipulasikan , yaitu: dapat diraba, dipegang, dipindahkan,
dimainkan, dipasangkan, dicopot, (diambil dari susunannya) dan lain-lain.
j. Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah lipat (banyak).
7. Alat peraga yang dapat digunakan terbagi dua jenis yaitu alat peraga benda asli dan
benda tiruan. Agar fungsi dan manfaat alat peraga sesuai dengan yang diharapkan,
perlu diperhatikan beberapa syarat yaitu :
a. Sederhana bentuknya dan tahan lama (terbuat dari bahan yang tidak cepat rusak)
17
b. Kalau bisa dibuat dari bahan yang mudah diperoleh dan murah
c. Mudah dalam penyimpanan dan penggunaannya
d. Memperlancar pengajaran dan memperjelas konsep matematika bukan sebaliknya
e. Harus sesuai dengan usia anak
f. Jika memungkinkan, dapat digunakan untuk beberapa topik misalnya dadu untuk
menghitung luas volume, peluang dan unsur-unsur bangun ruang.
g. Bentuk dan warnanya menarik sehingga lebih menarik perhatian siswa.
8. Kriteria yang harus dipenuhi dalam penggunaan alat peraga:
a. Tujuan, yaitu tujuan dari pengajaran matematika itu sendiri, apakah untuk
penanaman konsep, pemahaman konsep atau pembinaan keterampilan.
b. Materi Pelajaran, Pembelajaran matematika pada umumnya menggunakan
pendekatan-pendekatan spiral. Sifat pendekatan tersebut memungkinkan suatu
materi diajarkan pada tingkat berikutnya dengan ruang lingkup dan taraf kesukaran
yang lebih. Ini menyebabkan menjadi prasyarat bagi materi lainnya.
c. Strategi Belajar mengajar, alat peraga yang digunakan dapat mendukung strategi
belajar mengajar, contohnya mencari volume balok akan lebih dimengert siswa jika
ditampilkan dengan alat peraga balok.
d. Kondisi, perlu diperhatikan kondisi lingkungan, ruang kelas, luar kelas, jumlah
siswa e. Siswa, jika memiliki beberapa pilihan alat peraga untuk 1 materi, harus
disesuaikan dengan keinginan siswa.

4.2 Saran
Pada pembahasan makalah ini masih terdapat kekurangan dari segi bahasa dan sumber
yang digunakan terbatas jumlahnya sehingga kami menyarankan agar pada pembuatan
makalah kejadian dan struktur bumi kedepannya menggunakan referensi yang lebih banyak
dan terpecaya.

18

Anda mungkin juga menyukai