Apa perbedaan siklus pengelolaan aset pada KB 1 dengan siklus pengelolaan aset pada PP 27
Tahun 2014? Pendapat saya:
Perbedaan siklus pengelolaan aset terdapat pada penambahan dan perubahan mekanismenya.
Terkait penambahan tahapan pada PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang pemusnahan yang dibuat
pada bab sendiri. Berbeda dengan PP Nomor 6 Tahun 2006 tentang pemusnahan yang masih
masuk dalam bab penghapusan. Pada perubahan mekanisme dalam PP Nomor 27 Tahun 2014
terjadi pada bab tentang pemindahtanganan dan pemusnahan yang terletak sebelum bab
penghapusan. Sedangkan pada PP Nomor 6 Tahun 2006, bab tentang pemindahtanganan
terletak setelah bab penghapusan. Selengkapnya perbedaan siklus pengolahan aset tersebut
seperti di bawah ini.
Siklus/tahapan PP No. 6 Tahun 2006 dan perubahannya PP No. 38 Tahun 2008 sebagai berikut:
1. Perencanaan Kebutuhandan Penganggaran
2. Pengadaan
3. Penggunaan
4. Pemanfaatan
5. Pengamanan dan Pemeliharaan
6. Penilaian
7. Penghapusan 8. Pemindahtanganan
9. Penatausahaan
10. Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian
2. Bagaimana persamaan dan perbedaan manajemen aset, manajemen logistik dan manajemen
rantai pasokan? Pendapat saya:
Manajemen aset adalah suatu sistem kerja yang mengatur pengambilan keputusan dan
implementasi yang sesuai dengan akusisi, penggunaan dan pembagian aset tersebut.
Manajemen logistik merupakan suatu sistem kerja yang mengatur arus distribusi barang dari
produsen hingga sampai ke tangan konsumen. Manajemen rantai pasok merupakan suatu
sistem kerja yang mengatur distribusi barang dan jasa mulai dari produsen hingga ke bagian
produksi.
Persamaan dari manajemen aset, manajemen logistik, dan manajemen rantai pasok antara lain:
a. Ketiganya menyangkut pengelolaan arus barang dan jasa
b. Ketiganya menyangkut pengelolaan mengenai pembelian, pergerakan, penyimpanan,
pengangkutan, administrasi dan penyaluran barang
c. Ketiganya menyangkut usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan barang
Dalam organisasi publik, manajemen logistik sangat berhubungan erat dengan penyelenggaraan
fungsi pemerintahan di daerah khususnya. Proses ini tidak hanya dalam pengadaan barang
untuk kebutuhan pemerintah daerah saja, tetapi juga mempunyai peranan penting yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas pemerintah, yaitu pemberian pelayanan kepada
masyarakat. Untuk mendukung manajemen logistik ini, diperlukan suatu rantai aliran barang
yang memungkinkan pemberian pelayanan dari pemerintah ke masyarakat dapat berjalan lancar