Anda di halaman 1dari 2

2.1.

Sejarah Sistem Pakar


Perkembangan AI (Artificial Intelligense) adalah teknologi baru dalam dunia komputer. AI berkembang
perusahaan General Electric menggunakan komputer pertama kali di bidang bisnis. Pada tahuan 1956, istilah AI mulai
dipopulerkan oleh John McCarthy sebagai suatu tema ilmiah di bidang komputer yang diadakan di Dartmouth
College. Sistem pakar merupakan cabang dari artificial intelligence (AI) yang cukup tua karena sistem ini mulai
dikembangkan pada pertengahan 1960. Sistem pakar yang pertama muncul adalah general-purpose problem solver
(GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon.
Isitlah sistem pakar berasal dari istilah Knowledge-base expert system. Istilah ini muncul karena untuk
memecahkan masalah, sistem pakar menggunakan pengetahuan seorang pakar yang dimasukkan kedalam  komputer.
Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.
Pakar yang dimaksud disini ialah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah
yang tidak dapat diselesaikan orang awam. Contohnya dokter, mekanik, psikolog dan lain-lain.

2.2. Manfaat Sistem Pakar


Sistem pakar menjadi sangat populer karena sangat banyak kemampuan dan manfaat yang diberikannya, antaranya:
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Meningkatkan output dan produktivitas.
5. Meningkatkan kualitas.
6. Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah
7. Mampu menangkap pengetahuan dan kepakaran seseorang.
8. Mampu bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau pasti.
9. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer

2.3. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar


Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain:
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Meningkatkan output dan produktivitas.
5. Meningkatkan kualitas.
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).
7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
9. Memiliki reliabilitas.
10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.

Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya relatif mahal karena diperlukan banyak data.
2. Dibutuhkan admin khusus yang selalu memperbaharui pengetahuan pada sistem pakar sesuai perkembangan
di bidang keahliannya.
3. Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan perangkat lunak konvensional.
4. Sulit dikembangkan.
5. Membutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya
2.4. Ciri dan Area Permasalahan
Ciri-ciri sitem pakar adalah sebagai berikut :
1. Terbatas pada bidang yang spesifik.
2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti.
3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikanya dengan cara yang dapat dipahami.
4. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.
5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
6. Outputnya berupa nasihat atau anjuran.
7. Output tergantung dari dialog dengan user.
8. Knowledge base dan inference engine terpisah.
Area Permasalahan pada aplikasi sistem pakar biasanya menyentuh pada beberapa area permasalahan sebagai berikut:
1. Interpretasi: menghasilkan diskripsi situasi berdasarkan data masukan
2. prediksi: memperkirakan akibat yanng mungkin terjadi dari situasi yang ada
3. diagnosis: menyimpulkan suatu keadaan berdasarkan gejla-gejala yang diberikan (Symptoms).
4. Desain: melakukan perancangan berdasarkan kendala yang diberikan.
5. planning: merencanakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan
6. monitoring: membandingkan hasil pengalamatan dengan proses perencanaan
7. Debugging: menentukan penyelesaian dari suatu kesalahan sistem
8. Reparasi: melaksanakan rencana perbaikan

2.5. Konsep Dasar Sistem Pakar


Ada enam hal yang menjadi konsep dasar dari sebuah Sistem Pakar, yaitu:
 Keahlian (Expertise)
Keahlian dapat diperoleh dari pelatihan/training, membaca atau dari pengalaman. Keahlian itu meliputi :
1. Fakta-fakta tentang area
2. Teori-teori tentang area
3. Aturan-aturan tentang apa yang harus dilakukan dalam situasi permasalahan yang
4. Strategi global untuk memecahkan
 Pakar (Expert)
Sulit untuk mendefinisikan apakah yang dimaksud dengan pakar itu. Masalahnya adalah berapa banyak
keahlian yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat dikualifikasikan sebagai pakar. Namun berikut ini
dijelaskan beberapa kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang pakar :
1. Dapat mengenal dan merumuskan
2. Dapat memecahkan    masalah   dengan   cepat    dan
3. Dapat menjelaskan suatu
4. Dapat menentukan
5. Belajar dari pengalaman
 Pemindahan Keahlian (Transferring Expertise)
Tujuan dari sistem pakar adalah memindahkan keahlian dari seorang pakar ke komputer dan kemudian ke
manusia lain yang bukan pakar. Proses ini meliputi empat kegiatan, yaitu :
1. Memperoleh pengetahuan pakar
2. Merepresentasikan pengetahuan ke dalam komputer
3. Mengolah pengetahuan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan.
4. Memindahkan pengetahuan ke pengguna
 Menarik Kesimpulan (Inferencing)
Keistimewaan dari sistem pakar adalah kemampuan nalarnya. Komputer diprogram sehingga dapat membuat
kesimpulan. Pengambilan keputusan ini dilaksanakan dalam komponen yang disebut inference engine
 Aturan (Rule)
Kebanyakan sistem pakar adalah sistem berbasis rule, pengetahuan disimpan dalam bentuk rule-rule sebagai
prosedur pemecahan masalah.
 Kemampuan Menjelaskan (Explanatin Capability)
Keistimewaan lain dari sistem pakar adalah kemampuan menjelaskan darimana asal sebuah
solusi/rekomendasi diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai