DI SUSUN OLEH :
FIRA INYARA( 21.24.1536)
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmatNya saya
menyelesaikan maklah ini tepat pada waktu. Dan makalah ini di buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah “ PANCASILA “
Dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak kekurangan yang masih perlu di perbaiki, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari kesempurnaan makalah ini,
sehingga dapat bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………..........
KATA PENGANTAR………………………………………………………..........
DAFTAR ISI………………………………………………………………............
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
1.3 Tujuan
Untugatahui UUD1945 Pasal 32 ayat 1
Untuk mengatahui isi dari UUD tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pasal 32 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 merupakan dasar hukum yang
membahas tentang pengembangan kebudayaan Indonesia secara umum. Adapun
bunyi pasalnya adalah sebagai berikut: Negara memajukan kebudayaan nasional
Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat
dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.Melalui amanat
tersebut, pasal ini mengajak pemerintah beserta masyarakat untuk berperan aktif
dalam menjalankan agenda pemajuan kebudayaan Indonesia di kancah
internasional. Sebab, kebudayaan bangsa merupakan dasar perwujudan karya dan
perilaku masyarakat Indonesia dalam kehidupan personal dan sosialnya.
Secara umum, kebudayaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu yang bersifat fisik
(tangible) dan non fisik (intangible). Kebudayaan yang bersifat fisik, artinya
berwujud benda kongkret yang dapat dipegang. Misalnya benteng, candi, mesjid,
gereja, pura, kelenteng, istana, rumah adat, alat pertanian dan lain-lain.
Sedangkan kebudayaan yang bersifat non fisik, artinya tidak dapat dipegang atau
diraba, bisa juga bersifat abstrak atau hanya berada dalam alam pikiran manusisaja.
Misalnya tradisi, kepercayaan, kesenian, kebiasaan, atau pola pikir dan lain-lain.
2.3 Pelestarian dan Pengembangan
1. Pelestarian
2. Pengembangan