tp
s:
//su
ltr
a.
bp
s .g
o.
id
ht
tp
s:
//s
ul
tr
a.
bp
s.
go
. id
INDIKATOR STATISTIK TERKINI
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
EDISI 9: SEPTEMBER 2021
ISBN: 978-602-5407-56-7
No. Publikasi: 74000.2139
Katalog: 3102034.74
id
Penyunting: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
.
go
Gambar Kulit: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
s.
Diterbitkan oleh: ©Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
bp
Dicetak oleh: UD. Resky Bersama
a.
tr
sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan
ht
Pusat Statistik.
KATA
PENGANTAR
Publikasi Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan publikasi
BPS Provinsi Sulawesi Tenggara yang diterbitkan setiap bulan, sebagai jembatan
informasi statistik terkini kepada publik. Dalam situasi pandemi seperti sekarang ini,
indikator-indikator yang tercatat diharapkan dapat menjadi pelita dan tambahan insight
bagi pemangku kepentingan.
id
Publikasi ini merangkum Berita Resmi Statistik (BRS) yang dirilis oleh Badan Pusat
.
go
Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara. Indikator-indikator yang dipaparkan terdiri dari
indikator di bidang sosial maupun bidang ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam
s.
mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19, pengumpulan data dilakukan secara
bp
tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yaitu menggunakan
a.
Lebih lanjut, keseluruhan data yang disajikan dalam publikasi ini merupakan statistik resmi
//s
(official statistics) yang menjadi rujukan resmi bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
Apabila masih diperlukan data yang lebih luas dan spesifik untuk sektor tertentu,
s:
dipersilakan melihat publikasi BPS lainnya atau melalui website BPS Provinsi Sulawesi
tp
Tenggara: http://sultra.bps.go.id.
ht
Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9: September 2021 iii
ht
tp
s:
//s
ul
tr
a.
bp
s.
go
. id
DAFTAR ISI
BAB HALAMAN
id
TIM PENYUSUN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xiii
.
go
HEADLINE & FOKUS PERHATIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xv
s.
bp
1. HASIL SENSUS PENDUDUK 2020 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
a.
2.1. Andil dan Tingkat Inflasi Agustus 2021, Inflasi Tahun Kalender, dan Inflasi
Tahun ke Tahun (2018 = 100), Gabungan 2 Kota . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
id
3.1. Distribusi, Laju Pertumbuhan, dan Sumber Pertumbuhan PDRB Provinsi
.
Sulawesi Tenggara Menurut Lapangan Usaha, Triwulan II-2021 (Persen) . 25
go
3.2. Distribusi, Laju Pertumbuhan, dan Sumber Pertumbuhan PDRB Provinsi
s.
Sulawesi Tenggara Menurut Pengeluaran, Triwulan II-2021 (Persen) . . . . . 26
bp
4.1. Neraca Nilai Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara, Januari-Juli 2020
a.
7.1. Rata-Rata Lama Tamu Menginap dan Persentase Jumlah Tamu Hotel, Juli
ul
11.2. Daftar Komoditi yang Memberi Kontribusi Besar terhadap Garis Kemiskinan
ht
Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9: September 2021 vii
ht
tp
s:
//s
ul
tr
a.
bp
s.
go
. id
DAFTAR
GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
id
1.4. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur, 2000-2020 . . . . . . . . . . . 6
.
go
1.5. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur, 2000-2020 . . . . . . . . . . . 7
1.6. s.
Rasio Jenis Kelamin Menurut Kabupaten/Kota, 2020 . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
bp
1.7. Sebaran Penduduk Sulawesi Tenggara Menurut Kabupaten/Kota, 2020 . 9
a.
2.1. Inflasi Gabungan, Inflasi Kota Kendari dan Kota Baubau, Agustus 2021 . . . 15
tr
ul
GAMBAR HALAMAN
4.3. Nilai Ekspor Sulawesi Tenggara Menurut Negara Tujuan Ekspor Beserta
Kontribusi dan Perubahannya, Januari-Juli 2021 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
4.5. Struktur dan perubahan Nilai Impor Sulawesi Tenggara, Juli 2021 . . . . . . . 39
4.6. Nilai Impor Sulawesi Tenggara Menurut Negara Asal Impor Beserta
Kontribusi dan Perubahannya, Januari-Juli 2021 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
5.1. Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Tenggara, Agustus 2020-Agustus 2021
(2018=100) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45
id
5.2. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Sulawesi Tenggara,
.
go
Agustus 2020-Agustus 2021 (2018=100) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47
6.3. Perkembangan Lalu Lintas Barang Angkutan Udara dan Laut Sulawesi
Tenggara (Ton), Juli 2020, Juni 2021, dan Juli 2021 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55
//s
2021 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 61
tp
8.7. Pola Utama Distribusi Perdagangan Daging Ayam Ras Sulawesi Tenggara,
2019 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 73
GAMBAR HALAMAN
id
Kelamin, Februari 2020-Februari 2021 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 86
.
go
10.2. Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Daerah
Tempat Tinggal dan Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang
s.
Ditamatkan (persen), Februari 2020-Februari 2021 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 87
bp
10.3. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama,
a.
Februari 2021 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 92
tp
10.6. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja, Agustus 2020 dan
ht
Februari 2021 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 93
12.1. Perkembangan Luas Panen Padi di Sulawesi Tenggara (ribu hektar), 2019-
2021* . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 113
id
Penyunting:
.
go
Abd. Murat Musafir, SST.
Rizkiani, SST. s.
bp
Koordinator:
a.
Harningsih, SST.
tr
ul
//s
Anggota:
Ryan W. Januardi, SST.
s:
tp
Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9: September 2021 xiii
ht
tp
s:
//s
ul
tr
a.
bp
s.
go
. id
HEADLINE
& FOKUS PERHATIAN
Sulawesi Tenggara merupakan suatu provinsi yang terdiri dari 17 kabupaten/ kota yang
terletak di sebelah tenggara Pulau Sulawesi, dengan jumlah penduduk 2,62 juta jiwa pada
tahun 2020, dengan kepadatan penduduk mencapai 68 jiwa per km2. Penduduk Sulawesi
Tenggara yang tersebar di 17 kabupaten/kota tentunya tak lepas dari beragamnya
masalah sosial ekonomi yang timbul, terlebih saat pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Masalah sosial ekonomi ini jelas akan terus berkaitan satu sama lain di suatu wilayah. Oleh
karena itu dibutuhkan indikator-indikator mutakhir yang dapat mengukur masalah sosial
ekonomi yang terjadi. Berikut adalah indikator-indikator statistik sosal ekonomi Provinsi
id
Sulawesi Tenggara kondisi terkini:
.
go
1. Penduduk
s.
▪ Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara hasil Sensus Penduduk 2020
bp
(September 2020) sebanyak 2.624.875 jiwa.
▪ Laju pertumbuhan penduduk periode 2010 s.d. 2020 mencapai 1,58 persen per
a.
tahun, menurun jika dibandingkan periode 2000 s.d. 2010 yang mencapai 2,31
tr
persen.
ul
jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) mencapai 68,62 persen dari total
penduduk Sulawesi Tenggara
s:
dengan jumlah penduduk sebanyak 345.107 jiwa (13,15 persen dari total
ht
2. Inflasi
▪ Pada Agustus 2021, gabungan 2 kota di Sulawesi Tenggara (Kendari dan
Baubau) terjadi inflasi sebesar 0,50 persen. Tingkat inflasi tahun kalender
sebesar 2,57 persen dan inflasi tahun ke tahun (Agustus 2021 terhadap Agustus
2020) adalah sebesar 2,67 persen.
▪ Kota Kendari pada Agustus 2021 mengalami inflasi sebesar 0,62 persen, inflasi
tahun kalender sebesar 3,04 persen, dan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,04
persen.
▪ Kota Baubau pada Agustus 2021 juga mengalami inflasi 0,12 persen, inflasi
tahun kalender sebesar 0,95 persen, dan inflasi tahun ke tahun sebesar 1,41
persen.
3. Pertumbuhan PDRB
▪ Ekonomi Sulawesi Tenggara kumulatif s.d triwulan II-2021 dibandingkan
kumulatif s.d triwulan II-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 2,13 persen
(c-to-c).
5. Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian
id
(NTUP)
.
▪ Nilai Tukar Petani (NTP) Agustus 2021 sebesar 99,87 atau turun 1,10 persen
go
dibanding Juli 2021.
s.
▪ Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Agustus 2021 sebesar
bp
100,99 atau turun sebesar 0,53 persen dibanding Juli 2021.
a.
6. Transportasi
tr
▪ Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Juli 2021 tercatat sebanyak
ul
28.414 orang atau turun sebesar 73,17 persen dibanding bulan sebelumnya
//s
▪ Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri pada Juli 2021 tercatat
sebanyak 263.367 orang atau turun 25,66 persen dibanding bulan sebelumnya
tp
xvi Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9 September 2021
H e a d l i n e & F o k u s P e r h at i a n
10. Ketenagakerjaan
▪ Jumlah Angkatan Kerja Sulawesi Tenggara pada Februari 2021 sebanyak
1.381.479 orang, bertambah 30.387 orang (2,25 persen poin) dibanding
Agustus 2020.
id
▪ Pada Februari 2021, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sulawesi Tenggara
.
go
sebesar 4,22 persen.
▪ Sebanyak 9.321 orang atau 5,30 persen dari Penduduk Usia Kerja di Sulawesi
s.
Tenggara menganggur akibat efek dari pandemi Covid-19, berkurang 53,29
bp
persen dibanding Agustus 2020.
a.
11. Kemiskinan
tr
ul
Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9: September 2021 xvii
ht
tp
s:
//s
ul
tr
a.
bp
s.
go
. id
. id
go
s.
bp
a.
tr
1
ul
//s
s:
tp
ht
Hasil Sensus
Penduduk 2020
. id
go
s.
“
bp
a.
id
Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan
Hasil SP2020 Penduduk per Tahun
.
go
(September 2020) (2010-2020)
2,62 juta jiwa s. 1,58%
bp
Bertambah 392,29 ribu jiwa dibandingkan SP2010 Melambat dibandingkan periode 2000-2010 yang sebesar 2,31%
Persentase Penduduk
a.
Persentase
Usia Produktif
tr
68,62% 7,30%
//s
Sulawesi Tenggara masih dalam masa bonus demografi Meningkat dibandingkan tahun 2010 yang sebesar 5,83%
s:
penduduk terbesar
103
Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah 345.107 jiwa
penduduk perempuan 13,15% dari total penduduk Sulawesi Tenggara
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2010-2020), laju pertumbuhan penduduk
Sulawesi Tenggara sebesar 1,58 persen per tahun. Terdapat perlambatan laju
pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara sebesar 0,73 persen poin jika dibandingkan
dengan laju pertumbuhan penduduk pada periode 2000-2010 yang sebesar 2,31 persen
(Gambar 1.1.).
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
Dari sisi demografi, saat ini generasi Z terdiri dari penduduk usia belum produktif dan
produktif. Diperkirakan sekitar tujuh tahun lagi, seluruh Generasi Z akan berada pada
kelompok penduduk usia produktif. Hal ini merupakan peluang dan tantangan bagi
Sulawesi Tenggara, baik di masa sekarang maupun masa depan, karena generasi inilah
yang berpotensi menjadi aktor dalam pembangunan yang akan menentukan masa depan
Sulawesi Tenggara.
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
Persentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) terus meningkat sejak tahun 2000.
//s
Pada tahun 2000 proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 59,45 persen dari
s:
total populasi dan meningkat menjadi 68,62 persen di tahun 2020. Perbedaan antara
persentase penduduk usia produktif dan non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas)
tp
Rasio jenis kelamin bervariasi menurut kelompok umur (Gambar 1.5.). Secara umum,
rasio jenis kelamin di Sulawesi Tenggara tahun 2020 menunjukkan pola yang semakin
menurun dengan bertambahnya umur. Rasio jenis kelamin tertinggi pada kelompok umur
0-4 tahun sebesar 108 dan terendah pada kelompok umur 70-74 tahun yaitu sebesar
87. Rasio jenis kelamin pada umur 70-74 tahun yang sebesar 87 mengindikasikan bahwa
id
jumlah penduduk lansia perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk lansia laki-
.
laki.
go
Gambar 1.5. s.
Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur, 2000-2020
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
“
“ Hasil SP2020 menunjukkan penduduk laki-laki di Sulawesi
Tenggara lebih banyak daripada penduduk perempuan
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
Hasil SP2020 menunjukkan rasio jenis kelamin di level kabupaten/kota secara umum
selaras dengan level provinsi, yaitu penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan.
Namun demikian, terdapat beberapa kabupaten/kota yang penduduk perempuannya
lebih banyak daripada laki-laki. Kabupaten/kota tersebut antara lain di Baubau, Muna
Barat, dan Muna. Kabupaten/kota dengan rasio jenis kelamin tertinggi adalah Konawe
diikuti Konawe Utara dan Kolaka Timur, sedangkan kabupaten/kota dengan rasio jenis
kelamin terendah adalah Muna.
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
Dengan luas daratan Sulawesi Tenggara sebesar 38 ribu km2, maka kepadatan penduduk
Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 68 jiwa per km2. Angka ini meningkat dari hasil
SP2010 yang mencapai 58 jiwa per km2.
Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin di Provinsi
Sulawesi Tenggara, 2020 (Jiwa)
. id
Wakatobi 55.827 55.575 111.402
go
Kolaka Utara 70.441 67.218 137.659
GLOSARIUM
id
dilaksanakan sebagai upaya untuk mewujudkan “SATU DATA KEPENDUDUKAN
INDONESIA”.
.
go
Secara khusus, tujuan SP2020 adalah menyediakan data jumlah, komposisi,
s.
distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut,
bp
telah dilakukan berbagai upaya dan inovasi pada tata kelola SP2020, diantaranya:
a.
tr
kependudukan;
//s
d. menyesuaikan jangka waktu tinggal dalam konsep penduduk, dari minimal telah
tinggal selama enam bulan menjadi minimal satu tahun;
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
2
ul
//s
s:
tp
ht
“ Inflasi
Pada Agustus 2021, gabungan 2 kota di Sulawesi
Tenggara (Kendari dan Baubau) terjadi inflasi sebesar
0,50 persen. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar
2,57 persen dan inflasi tahun ke tahun (Agustus 2021
terhadap Agustus 2020) adalah sebesar 2,67 persen.
Kota Kendari pada Agustus 2021 mengalami inflasi sebesar 0,62 persen, inflasi
tahun kalender sebesar 3,04 persen, dan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,04
persen. Sementara Kota Baubau pada Agustus 2021 juga mengalami inflasi
0,12 persen, inflasi tahun kalender sebesar 0,95 persen, dan inflasi tahun ke
tahun sebesar 1,41 persen.
Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Agustus tahun 2021 secara
umum menunjukkan peningkatan berdasarkan hasil pemantauan pada dua kota inflasi
di Sulawesi Tenggara yaitu Kota Kendari dan Kota Baubau. Gabungan 2 kota IHK di
Sulawesi Tenggara bulan Agustus tahun 2021 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,50
persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 107,85. Dari 90 Kota, 34 kota mengalami
inflasi dan 56 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kendari (Provinsi
Sulawesi Tenggara) sebesar 0,62 persen dengan IHK 108,48 dan inflasi terendah tercatat
di Tanjung (Provinsi Kalimantan Selatan) sebesar 0,01 persen dengan IHK 108,17.
Kota Kendari pada Agustus 2021 mengalami inflasi sebesar 0,62 persen, inflasi tahun
kalender sebesar 3,04 persen, dan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,04 persen. Sementara
id
Kota Baubau pada Agustus 2021 juga mengalami inflasi 0,12 persen, inflasi tahun kalender
.
go
sebesar 0,95 persen, dan inflasi tahun ke tahun sebesar 1,41 persen.
Gambar
s.
2.1. Inflasi Gabungan, Inflasi Kota Kendari dan Kota Baubau, Agustus 2021
bp
Gabungan Kota Kendari
(Kendari & Baubau)
a.
Inflasi 0,62%
tr
Inflasi 0,50%
Inflasi Agustus 2021
ul
0,50%
Inflasi Tahun Kalender
s:
2,67%
Kota Baubau
Inflasi 0,12%
Inflasi Agustus 2021
0,12%
Inflasi Tahun Kalender
0,95%
Inflasi Tahun ke Tahun
1,41%
secara rinci terlihat dari sebelas kelompok pengeluaran yang ada, delapan kelompok
pengeluaran mengalami inflasi dan tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi. Inflasi
terbesar terjadi pada pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau 1,65 persen
kemudian disusul oleh kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah
tangga 0,67 persen, posisi ketiga diduduki oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa
lainnya tercatat 0,18 persen. Selanjutnya inflasi terjadi pada kelompok rekreasi, olahraga,
dan budaya 0,11 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga
dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran masing-masing 0,07 persen
serta kelompok pendidikan dan kelompok pakaian dan alas kaki masing-masing 0,02
persen. Kelompok yang mengalami deflasi antara lain kelompok transportasi 0,59
persen; kelompok kesehatan 0,15 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa
keuangan 0,11 persen.
Tabel 2.1. Andil dan Tingkat Inflasi Agustus 2021, Inflasi Tahun Kalender, dan Inflasi
Tahun ke Tahun (2018 = 100), Gabungan 2 Kota
. id
go
Andil Inflasi
Inflasi Inflasi Tahun Inflasi Tahun
Komponen Pengeluaran Agustus 2021
Agustus 2021 Kalender ke Tahun
(persen) s.
bp
(1) (2) (3) (4) (5)
a.
Pada Bulan Januari tahun 2021 Gabungan 2 kota IHK di Sulawesi Tenggara mengalami
deflasi sebesar -0,39 persen dan kembali mengalami inflasi pada Bulan Februari hingga
Agustus 2021. Inflasi tertinggi tercatat pada Bulan Mei, dan kembali melambat pada Bulan
Juni dan Agustus tahun 2021.
1.00
0,50
0.00
-1.00
-2.00
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2020 (2018=100) -0.53 -0.34 0.05 0.16 0.27 1.01 0.36 0.24 0.11 -0.53 -0.08 0.61
2021 (2018=100) -0.39 0.03 0.07 0.35 1.13 0.09 0.76 0.50
. id
Gambar 2.3. Andil Inflasi Menurut Jenis Komoditas, Agustus 2021
go
Jenis
Komoditas s.
bp
a.
Jenis
Komoditas
ht
Yang memberikan andil inflasi paling besar adalah kelompok makanan, minuman,
dan tembakau 0,54 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan
rutin rumah tangga 0,04 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya serta
kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga masing-masing 0,01
persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,004 persen; kelompok
rekreasi, olahraga, dan budaya 0,002 persen; kelompok pakaian dan alas kaki serta
kelompok pendidikan masing-masing 0,001 persen.
-0,27%
Manado
-0,16%
Gorontalo -0,09%
Kotamobagu
0,49%
Palu -0,17%
Luwuk
id
-0,10%
Mamuju
.
go
-0,06% s.
bp
Palopo
-0,21%
a.
Pare-Pare
tr
-0,27%
ul
Watampone 0,62%
//s
Kendari
s:
tp
-0,34%
ht
Makassar
-0,18% 0,12%
Bulukumba Baubau
Pada Agustus 2021 dari 13 kota di Pulau Sulawesi, 3 kota tercatat inflasi dan 10 kota
tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kendari 0,62 persen dengan IHK 108,48 dan
inflasi terendah tercatat di Baubau 0,12 persen dengan IHK 105,82. Sedangkan kota yang
mengalami Deflasi terdalam adalah Makassar -0,34 persen dengan IHK 106,62.
GLOSARIUM
Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang
berlangsung secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri
meningkat, maka inflasi mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa
tersebut menyebabkan turunnya nilai uang. Dengan demikian, inflasi dapat juga
diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.
Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah Indeks yang menghitung rata-rata perubahan
harga dari suatu paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam
kurun waktu tertentu. IHK merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur
tingkat inflasi. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan
id
(inflasi) atau tingkat penurunan (deflasi) dari barang dan jasa.
.
go
Sejak Januari 2020, IHK berdasarkan pola konsumsi didapat dari Survei Biaya Hidup
2018 (2018=100) di 90 kota
s.
bp
Sejak Januari 2014, IHK berdasarkan pola konsumsi didapat dari hasil Survei Biaya
Hidup 2012 (2012=100) di 82 kota
a.
Sejak Agustus 2008, IHK berdasarkan pola konsumsi didapat dari Survei Biaya Hidup
tr
Inflasi umum adalah komposit dari inflasi inti, inflasi administered prices, dan inflasi
tp
volatile goods.
ht
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
3
ul
//s
s:
tp
ht
“
Pertumbuhan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB)
id
a. Ekonomi Sulawesi Tenggara kumulatif s.d triwulan
.
go
II-2021 dibandingkan kumulatif s.d triwulan II-2020
s.
mengalami pertumbuhan sebesar 2,13 persen
bp
(c-to-c).
a.
C-to-C
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha
Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 9,70 persen. Dari sisi pengeluaran,
pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Ekspor Barang
dan Jasa sebesar 105,05 persen.
Y-on-Y
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha PPengadaan Listrik dan Gas mengalami
pertumbuhan tertinggi sebesar 16,75 persen. Sementara dari sisi pengeluaran,
pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Ekspor Barang
dan Jasa sebesar 132,49 persen.
Q-to-Q
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Pengadaan
Listrik dan Gas sebesar 13,41 persen. Sementara dari sisi pengeluaran dicapai
oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 43,65 persen.
id
.
go
Perekonomian Sulawesi Tenggara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional
s.
Bruto (PDRB) triwulan-II 2021 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 33,69 triliun dan
bp
atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 23,64 triliun. Sehingga pada posisi tersebut
a.
pada triwulan II-2021 secara tahunan tumbuh sebesar 4,21 persen. Dan bila dibandingkan
ul
dengan triwulan I-2021 perekonomian Sulawesi Tenggara tumbuh positif sebesar 3,72
//s
persen.
s:
Perubahan
y-on-y
4,21%
Perubahan
q-to-q
3,72%
Rp23,64
triliun
(ADHK)
Rp33,69
Rp22,79 triliun
Rp22,78 triliun
triliun (ADHB)
(ADHK)
(ADHK)
Rp32,05
Rp31,56 triliun
triliun (ADHB)
(ADHB)
Secara kumulatif perekonomian Sulawesi Tenggara triwulan II-2021 tumbuh sebesar 2,13
persen sebagaimana yang juga terjadi pada tingkat nasional mengalami pertumbuhan
sebesar 3,10 persen. Kondisi tersebut menunjukkan ekonomi sudah menuju arah
pemulihan setelah kontraksi pada tahun 2020 karena pandemi covid-19.
3,10
id
2,13
.
go
s. -0,65
bp
-2,07
a.
tr
Sultra Nasional
//s
s:
Sementara itu, struktur PDRB Sulawesi Tenggara menurut lapangan usaha atas dasar
tp
harga berlaku pada triwulan II- 2021 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian
Sulawesi Tenggara masih didominasi oleh empat Lapangan Usaha utama yaitu Pertanian,
ht
Tabel 3.1. Distribusi, Laju Pertumbuhan, dan Sumber Pertumbuhan PDRB Provinsi
Sulawesi Tenggara Menurut Lapangan Usaha, Triwulan II-2021
(Persen)
id
Limbah, dan Daur Ulang
.
F Konstruksi 13,18 4,70 0,58
go
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
G 12,56 6,78 0,84
Mobil dan Sepeda Motor
s.
bp
H Transportasi dan Pergudangan 3,87 9,25 0,38
a.
Tabel 3.2. Distribusi, Laju Pertumbuhan, dan Sumber Pertumbuhan PDRB Provinsi
Sulawesi Tenggara Menurut Pengeluaran, Triwulan II-2021 (Persen)
id
6 Ekspor Barang dan Jasa 54,48 132,49 41,41
.
go
7 Dikurangi Impor Barang dan Jasa 54,92 121,02 39,59
Gambar 3.3. Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara (q-to-q), Triwulan I-2018 s.d.
Triwulan II-2021 (Persen)
tr
ul
//s
6,93 6,87
s:
4,64
3,79 3,90 3,72
tp
2,38 2,11
1,97
ht
-0,41
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2018 2019 2020 2021
-8,05
Secara q-to-q, PDRB triwulan II-2021 tumbuh 3,72 persen, dimana pada triwulan I-2021
kontraksi 5,97 persen. Apabila dilihat menurut lapangan usaha maka hampir semua
lapangan usaha tumbuh positif kecuali kategori Penyedia Akomodasi dan Makan
Minum dan Kategori Jasa Lainnya. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada kategori Adm.
Pemerintahan, Pertahanan dan jaminan Sosial Wajib tumbuh 16,04 persen, Industri
Pengolahan tumbuh 8,32 persen, dan kategori Konstruksi tumbuh 7,19 persen.
16,04
8,32
7,19
3,87 3,84 4,42
3,52 3,03
1,44 1,78 1,66 2,33
1,15 0,9 1,2
-0,03
-4,67
. id
go
Gambar 3.5. Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara s. (q-to-q) Menurut
bp
Pengeluaran, Triwulan II-2021 (Persen)
a.
tr
ul
43,65
40,73
s:
tp
34,79
ht
4,76
3,02
1,06
Bila dilihat menurut pengeluaran secara q-to-q, pertumbuhan tertinggi terjadi pada
komponen ekspor barang dan jasa sebesar 43,65 persen, pengeluaran konsumsi
pemerintah 34,79 persen kemudian pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 4,76 persen.
Pertumbuhan ekspor ini merupakan komponen yang relatif selalu tumbuh tinggi sejak
dibangunnya smelter sehingga dapat meningkatkan kinerja ekspor Sulawesi Tenggara.
Dengan demikian, bila dicermati maka pada triwulan II-2021 semua komponen pengeluaran
mengalami pertumbuhan positif setelah mengalami kontraksi pada triwulan sebelumnya.
Ekonomi Sulawesi Tenggara semester I-2021 tumbuh 2,13 persen (c-to-c) meningkat
dibanding semester I-2020 hanya tumbuh sebesar 0,85 persen. Pertumbuhan positif
terjadi hampir pada sebagian besar lapangan usaha kecuali kategori Pertambangan
dan Penggalian dan jasa lainnya. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha
Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 9,70 persen, diikuti Jasa Keuangan sebesar 7,63
persen; Administrasi Pemerintahan sebesar 6,65 persen; Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum sebesar 5,80 persen; Industri Pengolahan sebesar 5,40 persen; Jasa
Kesehatan sebesar 4,70 persen; Perdagangan Besar Eceran dan Reparasi Mobil-
Sepeda Motor sebesar 3,99 persen; Transportasi dan Pergudangan sebesar 3,56
persen; Konstruksi sebesar 3,06 persen; Jasa Perusahaan sebesar 2,70 persen dan lima
lapangan usaha lainnya tumbuh dibawah 2 persen. Lapangan usaha Pertambangan dan
Penggalian serta jasa lainnya mengalami kontraksi masing-masing sebesar -1,80 persen
dan -0,11 persen.
id
Usaha, Triwulan II-2021 (Persen)
.
go
9,7
s. 7,63
bp
6,65
5,4 5,8
a.
4,7
3,99 3,56
tr
3,06 2,7
ul
-0,11
tp
-1,80
ht
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara semester I-2021 mencapai 2,13 persen (c-to-c)
lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2020
sebesar 0,85 persen. Pertumbuhan tertinggi selama semester I-2021 menurut pengeluaran
dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 105,05 persen, diikuti Komponen
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 5,47 persen, Komponen Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 1,95 persen, Komponen Pembentukan Modal
Tetap Bruto (PMTB) sebesar 1,39 persen, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga
Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 0,46 persen. Komponen
Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB tercatat tumbuh positif,
yaitu sebesar 97,58 persen.
105,05
97,58
5,47
1,95 0,46 1,39
.id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
GLOSARIUM
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan jumlah nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu atau merupakan
jumlah nilai barang dan jasa (produk) akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun.
PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai dasar. Dalam
publikasi ini tahun dasar yang digunakan adalah tahun 2010 dan dimaksudkan untuk
id
mencerminkan struktur ekonomi terkini.
.
go
PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk melihat struktur ekonomi.
s.
bp
PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui laju pertumbuhan
ekonomi dari tahun ke tahun.
a.
tr
kategori/aktivitas ekonomi,
s:
Secara teoritis, ketiga pendekatan ini akan menghasilkan nilai PDRB yang sama. Jadi,
jumlah pengeluaran akan sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan
dan akan sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksi. PDRB
yang dihasilkan dengan cara ini disebut sebagai PDRB atas dasar harga pasar,
karena di dalamnya sudah dicakup pajak tak langsung neto.
Pertumbuhan ekonomi (q-to-q) adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas
dasar harga konstan pada suatu triwulan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi (c-to-c) adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas
dasar harga konstan kumulatif sampai dengan suatu triwulanan dibanding periode
kumulatif yang sama pada tahun sebelumnya.
GLOSARIUM
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
4
ul
//s
s:
tp
ht
. id
go
s.
bp
a.
“
tr
ul
Total impor Sulawesi Tenggara Januari-Juli 2021 mencapai 2.736,50 ribu ton
atau senilai US$1.017,73 juta.
id
US$346,86 Juta Turun 19,79%
.
dibanding Juni 2021
go
Naik 107,54%
s. dibanding Juli 2020
bp
Nilai Ekspor Tidak Langsung Juli 2021 (Melalui Provinsi Lain)
a.
tr
Naik 229,04%
dibanding Juli 2020
s:
tp
ht
Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada Juli 2021 mengalami penurunan sebesar 20,51
persen dibanding Juni 2021 yaitu dari US$481,51 juta menjadi US$382,73 juta. Sedangkan
volume ekspor tercatat turun 24,00 persen dibanding Juni 2021 yaitu dari 259,39 ribu
ton menjadi 197,15 ribu ton
Ekspor Sulawesi Tenggara dibedakan berdasarkan ekspor langsung dan ekspor tidak
langsung. Jika dicermati perkembangannya, nilai ekspor langsung Sulawesi Tenggara
pada Juli 2021 mengalami penurunan 19,79 persen dibanding Juni 2021, yaitu dari
US$432,42 juta menjadi US$346,86 juta. Sedangkan, volumenya turun 23,43 persen dari
243,91 ribu ton pada Juni 2021 menjadi 186,77 ribu ton pada Juli 2021.
id
dibanding Januari-Juli 2020
.
go
Nilai Ekspor Langsung Januari-Juli 2021
s.
US$ 2.074,60 Juta
bp
Naik 130,07%
dibanding Januari-Juli 2020
a.
tr
Secara kumulatif total ekspor Sulawesi Tenggara Januari-Juli 2021 tercatat US$2.288,30
juta atau naik 121,03 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Sementara,
volume ekspor kumulatif Januari-Juli 2021 mengalami kenaikan 71,96 persen dibanding
Januari-Juli 2020 yaitu dari 752,28 ribu ton menjadi 1.293,65 ribu ton.
US$4,11 Juta
0,18%
Pertanian
US$2.284,20 Juta
99,82%
Industri Pengolahan
Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor Januari-Juli 2021 ekspor produk industri
pengolahan berkontribusi sebesar 99,82 persen, dan sisanya 0,18 persen adalah
kontribusi dari ekspor produk pertanian. Sedangkan Ekspor Sulawesi Tenggara Juli 2021
didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar US$382,72 juta (100 persen) dan
sisanya sektor pertanian US$0,01 juta (0,00 persen).
Jika dilihat dari komoditinya Ekspor Sulawesi Tenggara Juli 2021 didominasi oleh kelompok
komoditi besi dan baja dengan nilai US$380,67 juta; selanjutnya kelompok komoditi
Ikan dan Udang diurutan kedua dengan nilai US$2,01 juta; dan kelompok komoditi Biji-
bijian berminyak diurutan ketiga dengan nilai US$0,03 juta. Penurunan terbesar ekspor
Sulawesi Tenggara Juli 2021 dibanding Juni 2021 terjadi pada kelompok komoditi Besi
dan Baja senilai US$98,31 (turun 20,53 persen).
Gambar 4.3. Nilai Ekspor Sulawesi Tenggara Menurut Negara Tujuan Ekspor Beserta
Kontribusi dan Perubahannya, Januari-Juli 2021
id
Tiongkok Naik 122,19%
.
go
US$2.153,10 Juta dibanding Januari-Juli 2020
(94,09%)
s.
bp
India Naik 139,08%
a.
(4,43%)
ul
//s
(0,50%)
tp
Naik 62.868,93%
ht
Belanda
dibanding Januari-Juli 2020
US$9,97 Juta
(0,44%)
Secara kumulatif Januari-Juli 2021, negara tujuan ekspor utama Sulawesi Tenggara yaitu
Tiongkok, India, Amerika Serikat, Belanda, Belanda dan Korea Selatan masing-masing
dengan nilai US$2.153,10 juta, US$101,46 juta, US$11,45 juta, US$9,97 juta, dan US$7,05
juta. Peranan kelima negara tersebut mencapai 99,77 persen dari total ekspor Sulawesi
Tenggara pada periode Januari-Juli 2021.
Turunnya ekspor Sulawesi Tenggara pada Juli 2021 dibanding Juni 2021 terutama
diikuti oleh turunnya ekspor ke Negara Tujuan Utama yaitu Tiongkok yang turun senilai
US$90,02 Juta (turun 19,76 persen) dan India turun senilai US$7,18 Juta (turun 32,20
persen).
. id
Gambar 4.4. Perkembangan Nilai Impor Sulawesi Tenggara dan Persentase
go
Perubahannya (y-on-y dan m-to-m), Juli 2020, Juni 2021, dan Juli
2021
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
Nilai impor Sulawesi Tenggara pada Juli 2021 tercatat US$118,28 juta atau mengalami
penurunan sebesar 37,78 persen dibanding impor Juni 2021 yang tercatat US$190,09
juta. Sedangkan, volume impor pada Juli 2021 tercatat 166,68 ribu ton atau turun 56,78
persen dibanding impor Juni 2021 yang tercatat 385,66 ribu ton.
Selama periode Januari 2019 - Juli 2021, nilai impor Sulawesi Tenggara tertinggi tercatat
pada November 2020 dengan nilai mencapai US$341,77 juta dan terendah tercatat di
Maret 2019 yaitu US$28,75 juta. Sementara itu, volume impor tertinggi tercatat pada
November 2019 yang mencapai 1.707,17 ribu ton dan terendah di Januari 2019 dengan
volume 38,99 ribu ton.
Gambar 4.5. Struktur dan perubahan Nilai Impor Sulawesi Tenggara, Juli 2021
US$34,92 Juta
182,81%
Barang Modal
US$83,28 Juta
53,12%
Bahan Baku/Penolong
US$0,08Juta
id
27,98%
.
go
Barang Konsumsi
s.
Menurut golongan penggunaan barang, selama Juli 2021 golongan bahan baku/penolong
bp
memberikan peranan terbesar yaitu 70,41 persen dengan nilai US$83,28 juta. Dari sisi peranan
a.
terhadap total impor Januari-Juli 2021, Tiongkok merupakan negara asal barang utama
tr
terbesar dengan nilai impor US$463,76 juta (45,57 persen), diikuti Afrika Selatan dengan
ul
nilai US$205,03 juta (20,15 persen), dan Australia dengan nilai impor US$133,23 juta (13,09
//s
persen). Peranan ketiga negara asal barang utama tersebut mencapai 78,80 persen dari total
impor Sulawesi Tenggara pada Januari-Juli 2021.
s:
tp
Gambar 4.6. Nilai Impor Sulawesi Tenggara Menurut Negara Asal Impor Beserta
ht
Tiongkok
Turun 15,07%
US$463,76 Juta
dibanding Januari-Juli 2020
(45,57%)
Afrika Selatan
Naik 274,68%
US$205,03 Juta dibanding Januari-Juli 2020
(20,15%)
US$264,45 Juta
Nilai neraca perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara Juli 2021 mengalami surplus
sebesar US$264,45 juta. Sedangkan secara kumulatif, neraca perdagangan Sulawesi
Tenggara Januari-Juli 2021 mengalami surplus US$1.270,57 juta. Kondisi tersebut
sejalan dengan periode yang sama tahun lalu (Januari-Juli 2020), dimana nilai neraca
perdagangan Sulawesi Tenggara mengalami surplus US$127,04 juta.
id
Tabel 4.1. Neraca Nilai Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara, Januari-Juli 2020
.
go
dan 2021 (Juta US$)
Bulan Ekspor
s. Impor
Neraca
bp
Perdagangan
(1) (2) (3) (4)
a.
2020
tr
ul
2021
Januari 206,85 191,61 15,25
GLOSARIUM
Nilai ekspor adalah jumlah nilai Free on Board (FOB) seluruh barang-barang ekspor
yang keluar dari daerah pabean Sulawesi Tenggara baik melalui pelabuhan muat
wilayah Sulawesi Tenggara (Ekspor Langsung) maupun luar wilayah Sulawesi
Tenggara (Ekspor Tidak Langsung).
Free on Board (FOB) adalah nilai barang sampai di pelabuhan muat setelah barang
dimuat ke kapal.
Negara tujuan adalah negara tujuan akhir yang diketahui dimana barang tersebut
akan dikonsumsi atau diperdagangkan.
id
Total nilai impor adalah jumlah nilai Cost Insurance and Freight (CIF) seluruh barang
.
go
impor yang masuk ke wilayah pabean Sulawesi Tenggara.
s.
Cost Insurance and Freight (CIF) adalah nilai barang ketika sampai di pelabuhan
bp
bongkar (Indonesia), termasuk harga barang, ongkos angkut (freight) dan asuransi
a.
Data ekspor impor yang digunakan dan diulas pada publikasi ini adalah hasil kompilasi
//s
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
5
ul
//s
s:
tp
ht
. id
go
s.
bp
a.
tr
“
Nilai Tukar Petani
ul
//s
99,87 1,10%
dibandingkan
100,98 Mulai Januari
2020, NTP
menggunakan
Juli 2021 tahun dasar
(2018=100)
Gambar 5.1. Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Tenggara, Agustus 2020-Agustus
2021 (2018=100)
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) Agustus 2021 dibandingkan Juli 2021, mengalami
penurunan sebesar 0,07 persen. Indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,57
ht
persen sedangkan pada indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,64 persen. Hal
ini yang menyebabkan turunnya NTP subsektor tanaman pangan. Kenaikan Indeks harga
yang diterima petani disebabkan harga komoditas gabah, jagung, kacang hijau, kacang
tanah, dan ketela rambat .
NTP subsektor hortikultura (NTPH) pada Agustus 2021 mengalami kenaikan sebesar 1,47
persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani naik sebesar 2,26 persen
sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,77 persen. Naiknya indeks
harga yang diterima petani disebabkan naiknya harga komoditas bawang daun, buncis,
cabai hijau, cabai rawit, oyong/gambas, kacang panjang, kol/kubis, pare/paria, sawi
putih, sawi hijau, tomat, mangga, nanas, pisang, dan salak.
NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) pada Agustus 2021 mengalami
penurunan sebesar 2,21 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani
mengalami penurunan sebesar 1,45 persen dan kenaikan indeks harga yang dibayar
petani sebesar 0,79 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan
oleh turunnya harga komoditas kelapa, kakao/coklat biji, cengkeh, pala biji, pinang, dan
nilam.
97,14 0,07%
dibandingkan
0,57%
dibandingkan
0,64%
dibandingkan
Juli 2021 Juli 2021 Juli 2021
112,77 1,47%
dibandingkan
2,26%
dibandingkan
0,77%
dibandingkan
Juli 2021 Juli 2021 Juli 2021
. id
97,02 2,21% 1,45% 0,79%
go
dibandingkan dibandingkan dibandingkan
Juli 2021 s.
Juli 2021 Juli 2021
bp
NTP Peternakan (NTPT) It Peternakan Ib Peternakan
a.
104,57 1,04%
dibandingkan
1,49%
dibandingkan
0,44%
dibandingkan
Juli 2021 Juli 2021 Juli 2021
NTP Peternakan (NTPT) Agustus 2021 turun sebesar 2,44 persen. Hal ini disebabkan
indeks harga yang diterima petani turun sebesar 1,80 persen dan indeks harga yang
dibayar petani naik sebesar 0,65 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani
disebabkan oleh turunnya harga komoditas Sapi potong, kambing, ayam kampung/
buras, ayam ras pedaging, ayam ras petelur dan telur ayam ras.
NTP Perikanan (NTNP) Agustus 2021 naik sebesar 1,04 persen. Hal ini disebabkan
indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 1,49 persen dan
indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,44 persen. Naiknya indeks harga
yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks subkelompok penangkapan ikan
sebesar 2,21 persen. Naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya
indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,70 persen.
100,99 0,53%
dibandingkan
101,53
Juli 2021
98,02 0,49%
dibandingkan
106,49 1,99%
dibandingkan
id
Juli 2021 Juli 2021
.
go
NTUP Hortikultura (NTUPH) NTUP Nelayan dan Pembudidaya
Agustus 2021 s.Ikan (NTUPN) Agustus 2021
bp
dibandingkan dibandingkan
tr
98,16 1,60%
tp
dibandingkan
ht
Juli 2021
Gambar 5.2. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Sulawesi Tenggara,
Agustus 2020-Agustus 2021 (2018=100)
Untuk Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) pergerakannya sama dengan NTP karena
penghitungannya sama dengan NTP kecuali harga yang dibayar petani hanya mengcover
biaya produksi dan penambahan barang modal tidak mencakup indeks konsumsi.
Pada tabel terlihat bahwa Pada Agustus 2021 NTUP Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat
mengalami penurunan sebesar 0,53 persen. Hal ini disebabkan Indeks harga yang
diterima petani turun sebesar 0,41 persen lebih rendah dibandingkan indeks BPPBM
yang naik sebesar 0,12 persen. Turunnya NTUP gabungan juga disebabkan turunnya 2
(dua) subsektor pendukung NTUP, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar
1,60 persen dan subsektor peternakan sebesar 1,99 persen.
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
GLOSARIUM
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu data strategis Badan Pusat Statistik
(BPS) yang digunakan sebagai dasar penentuan kebijakan pemerintah dalam
bidang pertanian. NTP digunakan sebagai indikator dalam menggambarkan daya
tukar (terms of trade) dari nilai produk yang dihasilkan petani terhadap barang/ jasa
yang dikonsumsi dan biaya produksi yang dikeluarkan petani. NTP dihitung dengan
membandingkan antara Indeks Harga yang Diterima Petani (It) terhadap Indeks
Harga yang Dibayar Petani (Ib) dikalikan dengan 100.
id
NTP= It/Ib x 100
.
go
Formula atau rumus yang digunakan dalam penghitungan It dan Ib adalah formula
s.
Indeks Laspeyres yang dimodifikasi (Modified Laspeyres Indices). Pengumpulan data
bp
harga untuk penghitungan NTP dilakukan melalui Survei Harga Produsen Perdesaan
dan Survei Konsumen Perdesaan, dengan cakupan 34 provinsi di Indonesia yang
a.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan
ht
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) terhadap Indeks Harga yang Dibayar Petani
(Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang
Modal (BPPBM). Secara konseptual NTUP mengukur seberapa cepat perkembangan
Indeks Harga yang Diterima oleh petani dibandingkan dengan Indeks Harga Biaya
Produksi dan Penambahan Barang Modal.
Konsumsi rumah tangga merupakan salah satu komponen nilai yang dibayar oleh
rumah tangga petani. Perkembangan harga pada komponen konsumsi rumah
tangga yang meliputi berbagai barang dan jasa dari waktu ke waktu tercermin
melalui Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT). IKRT yang dihitung dengan tahun
dasar baru 2018=100 menggunakan klasifikasi pengeluaran konsumsi rumah tangga
berdasarkan modifikasi Classification of Individual Consumption According to
Purpose 2018 (COICOP 2018). COICOP 2018 merupakan referensi internasional untuk
klasifikasi pengeluaran konsumsi rumah tangga. Pengklasifikasian pengeluaran
konsumsi rumah tangga dengan COICOP 2018 terdiri dari 11 (sebelas) kelompok
pengeluaran. Sementara itu, pada tahun dasar sebelumnya yakni 2012=100,
pengklasifikasian pengeluaran konsumsi rumah tangga didasarkan pada 7 (tujuh)
kelompok pengeluaran berdasarkan modifikasi COICOP 1999.
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
. id
go
s.
bp
a.
tr
6
ul
//s
s:
tp
ht
. id
go
s.
bp
a.
“
tr
ul
Transportasi
//s
Penumpang Penumpang
(Penerbangan Domestik) (Pelayaran Dalam Negeri)
. id
5,73% 47,16%
go
dibanding Jan-Juli 2020 dibanding Jan-Juli 2020
Gambar 6.1.
s.
Perkembangan Jumlah Penumpang Angkutan Udara dan Laut Sulawesi
bp
Tenggara (Orang), Juli 2020, Juni 2021, dan Juli 2021
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Juli 2021 tercatat sebanyak 28.414
orang atau turun sebesar 73,17 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat
sebanyak 105.914 orang. Dan juga mengalami penurunan sebesar 39,03 persen jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Juli 2020) yang tercatat 46.605 orang.
Sedangkan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri pada Juli 2021 tercatat 263.367
orang atau mengalami penurunan sebanyak 25,66 persen dibanding bulan sebelumnya
yang tercatat sebanyak 354.277 orang. Dan mengalami peningkatan sebesar 11,22
persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Juli 2020) yang tercatat sebanyak
236.802 orang.
Penurunan jumlah penumpang angkutan udara di Sulawesi Tenggara pada Juli 2021
dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya sangat signifikan. Hal ini disebabkan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dimulai sejak
tanggal 3 Juli 2021 untuk menekan angka penularan Covid-19 menyebabkan beberapa
maskapai penerbangan mengurangi penerbangan dari dan ke Bandara Haluoleo,
sehingga pada Juli 2021, jumlah penumpang angkutan udara turun 73,17 persen.
Sementara itu, penurunan jumlah penumpang yang cukup dalam pada Juli 2021 juga
terjadi pada moda angkutan laut, yakni tercatat turun 25,66 persen dibanding bulan
sebelumnya. Penurunan jumlah penumpang tersebut juga merupakan imbas dari
diberlakukannya PPKM pada semua daerah, sehingga masyarakat membatasi mobilitas
untuk masuk maupun keluar dari wilayah tempat tinggalnya. Pandemi Covid-19 memang
membawa dampak yang luar biasa bagi sektor transportasi saat ini.
Gambar 6.2. Perkembangan Jumlah Penumpang Angkutan Udara dan Laut Sulawesi
id
Tenggara (Ribu Orang), Juli 2020-Juli 2021
.
go
Angkutan Udara
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
Angkutan Laut
Secara kumulatif Jumlah penumpang angkutan udara domestik tahun 2021 (Januari-Juli
2021) tercatat sebanyak 502.297 orang atau naik 5,73 persen dibandingkan periode
yang sama pada tahun sebelumnya (Januari-Juli 2020) yang tercatat sebanyak 475.086
orang.
Sedangkan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri tahun 2021 (Januari-Juli 2021)
tercatat sebanyak 2.198.179 orang atau naik sebesar 47,16 persen dibandingkan periode
yang sama pada tahun sebelumnya (Januari-Juli 2020) yang tercatat sebanyak 1.493.716
orang.
Barang Barang
(Penerbangan Domestik) (Pelayaran Dalam Negeri)
id
866 Ton
.
go
(Juli 2021) 389.435.557 Ton (Juli 2021)
Gambar 6.3. Perkembangan Lalu Lintas Barang Angkutan Udara dan Laut Sulawesi
s:
Jumlah barang yang diangkut dengan angkutan udara (Barang/Peti Kemas) pada Juli 2021
tercatat sebanyak 866 ton atau mengalami penurunan sebesar 31,65 persen dibanding
bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1.267 ton. Dan mengalami peningkatan sebesar
6,52 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Juli 2020 yang tercatat
sebanyak 813 ton.
Sedangkan jumlah barang yang diangkut dengan angkutan laut (Barang/Peti Kemas)
pada Juli 2021 tercatat sebanyak 389.435.557 ton atau naik sebesar 3,39 persen persen
dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 376.250.213 ton. Dan mengalami
penurunan sebesar 21,53 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Juli 2020)
yang tercatat sebanyak 496.277.125 ton.
Secara kumulatif Jumlah barang yang diangkut dengan angkutan udara (Barang/Bagasi/
Paket) tahun 2021 (Januari-Juli 2021) tercatat sebanyak 8.172 ton atau naik 50,64 persen
dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Januari-Juli 2020) yang
tercatat sebanyak 5.425 ton. Sedangkan jumlah barang yang diangkut dengan angkutan
laut (Barang/Peti Kemas) tahun 2021 (Januari-Juli 2021) tercatat sebanyak 2.434.115.408
ton atau naik sebesar 112,76 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun
sebelumnya (Januari-Juni 2020) yang tercatat sebanyak 1.144.041.037 ton.
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
GLOSARIUM
Data Angkutan Udara yang disajikan bersumber dari Kantor Otoritas Bandar Udara
Haluoleo Kendari, Kantor Otoritas Bandar Udara Betoambari Bau-Bau, Kantor
Otoritas Bandar Udara Matahora Wakatobi, Kantor Otoritas Bandar Udara Sangia
Ni Bandera Kolaka, dan Kantor Otoritas Bandar Udara Sugimanuru Muna. Kegiatan
administrasi rutin perusahaan umum angkutan udara ini meliputi jumlah penerbangan,
lalu lintas penumpang dan arus bongkar muat barang, bagasi dan paket pos udara.
Data Angkutan Laut yang disajikan diperoleh dari Kantor Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan (KSOP) se-Sulawesi Tenggara dan PT (Persero) Pelabuhan
Indonesia Cabang Kendari yang meliputi bongkar muat barang antar pulau dan
jumlah penumpang yang datang maupun yang berangkat.
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
. id
go
s.
bp
a.
tr
7
ul
//s
s:
tp
ht
Tingkat Penghunian
Kamar Hotel Bintang Juli
2021
id
Hotel Bintang
.
go
a. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di
s.
Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Juli 2021
bp
tercatat 25,38 persen atau mengalami penurunan
a.
Secara keseluruhan rata-rata lama menginap tamu asing dan dalam negeri
(domestik) Hotel Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara bulan Juli 2021 sebesar
1,52 hari, mengalami peningkatan sebesar 0,11 poin, dibandingkan dengan
rata-rata lama menginap tamu pada Juni 2021 (1,41 hari). Jika dibandingkan
antara tamu dalam negeri (domestik) dengan tamu asing maka rata-rata lama
menginap tamu dalam negeri (domestik) lebih rendah dari rata-rata lama
menginap tamu asing, yang pada bulan Juli 2021 masing-masing tercatat 1,52
hari dan 2,85 hari.
id
Turun 24,80 Poin dibanding Juni 2021
.
go
s.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
bp
Juli 2021 tercatat 25,38 persen, atau turun 22,20 poin dibandingkan TPK Juni 2021 yang
tercatat 47,58 persen. Kemudian jika dibandingkan dengan Juli 2020 yang tercatat 23,07
a.
Tingkat Pemakaian Tempat Tidur (TPTT) Hotel Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara
//s
pada bulan Juli 2021 tercatat 27,42 persen, mengalami penurunan sebesar 24,80
s:
poin bila dibandingkan dengan keadaan Juni 2021 yang tercatat 52,22 persen. Terjadi
tp
peningkatan sebesar 3,42 poin bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
tercatat 24,00 persen.
ht
Gambar 7.1. Perkembangan TPK Hotel Bintang di Sulawesi Tenggara, Juli 2020-Juli
2021
Sejak Juli 2020 sampai dengan Juli 2021 untuk TPK tertinggi terjadi pada bulan Juni 2021
yaitu tercatat 47,58 persen, sedangkan TPK terendah pada bulan Juli 2020 yang tercatat
23,07 persen.
Pada Juli 2021 terjadi penurunan TPK Hotel Bintang di Sulawesi Tenggara. sejalan
dengan sektor transportasi mengalami penurunan di bulan Juli 2021 akibat Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dimulai sejak tanggal 3 Juli 2021
untuk menekan angka penularan Covid-19 yang menyebabkan beberapa hotel tutup
sementara.
1,52 Hari
id
Naik 0,11 Poin dibanding Januari 2021
.
go
s.
Secara keseluruhan rata-rata lama menginap tamu asing dan dalam negeri (domestik)
bp
Hotel Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara bulan Juli 2021 sebesar 1,52 hari, mengalami
a.
peningkatan sebesar 0,11 poin, dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu
tr
pada Juni 2021 (1,41 hari). Jika dibandingkan antara tamu dalam negeri (domestik)
ul
dengan tamu asing maka rata-rata lama menginap tamu dalam negeri (domestik) lebih
//s
rendah dari rata-rata lama menginap tamu asing, yang pada bulan Juli 2021 masing-
masing tercatat 1,52 hari dan 2,85 hari.
s:
tp
Persentase perbandingan antara tamu asing dengan tamu dalam negeri (domestik) Hotel
ht
Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara di bulan Juli 2021 tercatat 99,68 persen adalah
tamu dalam negeri (domestik) dan sisanya 0,32 persen adalah tamu asing atau terjadi
pergeseran sebesar 0,21 poin.
Tabel 7.1. Rata-Rata Lama Tamu Menginap dan Persentase Jumlah Tamu Hotel, Juli
2020, Juni 2021, dan Juli 2021
Perubahan Juli
Perubahan Juli
2021 Terhadap
Indikator Juli 2020 Juni 2021 Juli 2021 2021 Terhadap
Juni 2021
Juli 2020 (poin)
(poin)
id
Rata-rata lama menginap tamu (asing dan dalam negeri) dari Juli 2020 sampai Juli 2021
.
go
tertinggi bulan Oktober 2020 yang tercatat 1,91 hari kemudian terendah pada bulan
Juni 2021 yaitu 1,41 hari.
s.
bp
a.
GLOSARIUM
tr
ul
//s
Data Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang diperoleh dari hasil Survei
s:
Hotel yang dilakukan setiap bulan terhadap seluruh hotel berklasifikasi bintang di
Sulawesi Tenggara. Data yang dikumpulkan meliputi jumlah kamar tersedia, jumlah
tp
kamar terpakai, jumlah tamu yang datang (menginap) serta jumlah tamu yang keluar
ht
Tingkat Pemakaian Tempat Tidur (TPTT) Hotel adalah perbandingan antara jumlah
tempat tidur hotel yang telah disewakan/digunakan dengan jumlah tempat tidur
yang tersedia di hotel itu.
Rata-rata lama tamu menginap adalah hasil bagi antara banyaknya malam tempat
tidur yang terpakai (malam tamu) dengan banyaknya tamu yang menginap di hotel
dan akomodasi lainnya.
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
. id
go
s.
bp
a.
tr
8
ul
//s
s:
tp
ht
Pola Distribusi
Perdagangan Komoditas
Strategis 2019
id
Pola utama distribusi perdagangan komoditas
.
go
strategis di Sulawesi Tenggara pada tahun 2019:
s.
a. Beras: Produsen - Pedagang Eceran - Konsumen
bp
Akhir.
a.
. id
go
Bawang Daging
Beras Cabai Merah Merah Ayam Ras
s.
bp
Komoditas Beras
a.
tr
Gambar 8.1. Pola Utama Distribusi Perdagangan Beras Sulawesi Tenggara, 2019
ul
//s
s:
tp
ht
Hasil Survei Poldis menunjukkan bahwa MPP total komoditas beras adalah 9,51 persen.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa kenaikan harga beras dari produsen sampai ke
konsumen akhir sebesar 9,51 persen. Berdasarkan provinsi, MPP total beras tertinggi
berada di Provinsi DKI Jakarta yaitu 37,67 persen dan terendah berada di Provinsi Nusa
Tenggara Barat yaitu 4,01 persen.
Gambar 8.2. Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) Total Komoditas Beras
Menurut Provinsi, 2019
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
Keterangan:
2 rantai
3 rantai
4 rantai
. id
go
Pola utama distribusi perdagangan cabai merah tahun 2019 memiliki jumlah rantai
yang sama seperti pola utama tahun sebelumnya, yakni 3 rantai. Pola utama distribusi
s.
perdagangan cabai merah tahun 2019 sama dengan 2018 yaitu sebagai berikut:
bp
Hasil Survei Poldis menunjukkan bahwa MPP Total komoditas cabai merah adalah 88,26
//s
persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kenaikan harga cabai merah dari produsen
sampai ke konsumen akhir sebesar 88,26 persen. Berdasarkan provinsi, persentase
s:
MPP Total cabai merah tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu 98,69
tp
Gambar 8.4. Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) Total Komoditas Cabai
Merah Menurut Provinsi, 2019
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
Keterangan:
2 rantai
3 rantai
4 rantai
. id
go
s.
bp
Pola utama distribusi perdagangan bawang merah tahun 2019 memiliki jumlah rantai
yang sama dengan pola utama tahun sebelumnya. Pola utama distribusi perdagangan
a.
■ Tahun 2019: Luar Provinsi - Pedagang Grosir - Pedagang Eceran - Konsumen Akhir
//s
Hasil Survei Poldis menunjukkan bahwa MPP Total komoditas bawang merah adalah
ht
124,90 persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kenaikan harga bawang merah
dari produsen sampai ke konsumen akhir sebesar 124,90 persen.Berdasarkan provinsi,
persentase MPP Total bawang merah tertinggi berada di Provinsi Papua Barat yaitu
134,78 persen dan terendah berada di Provinsi Jambi yaitu 16,34 persen.
id
Maluku 62.72
.
go
Sulawesi Barat 61.16
Bangka Belitung 60.43
Kalimantan Tengah
s.
bp
57.47
Kalimantan Barat 50.40
a.
Riau 39.77
tp
Bengkulu 37.46
ht
. id
go
s.
Pola utama distribusi perdagangan daging ayam ras tahun 2019 memiliki jumlah rantai
bp
yang sama dengan pola utama tahun sebelumnya. Pola utama distribusi perdagangan
beras tahun 2019 dan tahun 2018 adalah sebagai berikut:
a.
tr
Hasil Survei Poldis menunjukkan bahwa MPP total komoditas daging ayam ras adalah
tp
36,75 persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kenaikan harga daging ayam ras dari
ht
produsen sampai ke konsumen akhir sebesar 36,75 persen. Jika ditinjau berdasarkan
provinsi, MPP total daging ayam ras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Utara yaitu
82,96 persen dan terendah berada di Provinsi Sumatera selatan yaitu 17,60 persen.
Gambar 8.8. Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) Total Komoditas Daging
Ayam Ras Menurut Provinsi, 2019
id
DKI Jakarta 43.55
.
go
Gorontalo 43.40
Jawa Timur 42.11
Kalimantan Timur
s. 40.30
bp
Jambi 39.13
a.
Papua 36.38
s:
. id
go
s.
bp
a.
tr
9
ul
//s
s:
tp
ht
Indeks Pembangunan
Manusia 2020
“ . id
go
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
s.
bp
IPM Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2020
a.
Selama periode 2012 hingga 2020, secara rata-rata Angka Harapan Hidup
tumbuh sebesar 0,21 persen per tahun. Pada tahun 2012, Angka harapan
Hidup saat lahir di Sulawesi Tenggara sebesar 70,06 tahun, dan pada tahun
2020 telah mencapai 71,22 tahun.
Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan
Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus
meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2012 hingga 2020, Harapan
Lama Sekolah di Sulawesi Tenggara telah meningkat sebesar 1,20 tahun,
sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 1,28 tahun.
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua
aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum,
pembangunan manusia Sulawesi Tenggara terus mengalami kemajuan selama periode
2012 hingga 2020. IPM Sulawesi Tenggara meningkat dari 67,07 pada tahun 2012 menjadi
71,45 pada tahun 2020.
Selama periode tersebut, IPM Sulawesi Tenggara rata-rata tumbuh sebesar 0,80 persen
per tahun. Pada periode 2019-2020, IPM Sulawesi Tenggara tumbuh 0,35 persen. Selama
periode 2012 hingga 2020, IPM Sulawesi Tenggara menunjukkan kemajuan yang besar,
status pembangunan manusia Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan.
Selama periode 2012 hingga 2017 pembangunan manusia Sulawesi Tenggara telah
berstatus ”sedang”, sedang pada tahun 2018-2020 pembangunan manusia Sulawesi
Tenggara telah bersatus ”tinggi”
id
2019 2019
.
go
Harapan Lama Sekolah Pengeluaran per Kapita per
2020 s.
Tahun yang Disesuaikan 2020
bp
dibandingkan dibandingkan
tahun 2019
ribu rupiah
2019
ul
//s
s:
Gambar 9.2. Perkembangan Umur Harapan Hidup (UHH) Provinsi Sulawesi Tenggara,
2010-2020 (Tahun)
Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang
dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2012 hingga 2020,
Sulawesi Tenggara telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar
71,22 tahun. Selama periode tersebut, secara rata-rata Angka Harapan Hidup tumbuh
sebesar 0,21 persen per tahun. Pada tahun 2012, Angka harapan Hidup saat lahir di
Sulawesi Tenggara sebesar 70,06 tahun, dan pada tahun 2020 telah mencapai 71,22
tahun.
Dimensi Pengetahuan
Gambar 9.3. Perkembangan Harapan Lama Sekolah dan Rata-Rata Lama Sekolah
Provinsi Sulawesi Tenggara, 2010-2020 (Tahun)
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah
dan Rata-rata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun.
Selama periode 2012 hingga 2020, Harapan Lama Sekolah di Sulawesi Tenggara telah
meningkat sebesar 1,20 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 1,28 tahun.
Selama periode 2012 hingga 2020, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh
sebesar 1,16 persen per tahun. Meningkatnya Harapan lama Sekolah menjadi sinyal positif
bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Pada tahun 2020, Harapan Lama
Sekolah di Sulawesi Tenggara telah mencapai 13,65 tahun yang berarti bahwa anak-anak
usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA
atau D1.
Sementara itu, rata-rata Lama Sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas di Sulawesi
Tenggara tumbuh 1,93 persen per tahun selama periode 2012 hingga 2020. Pertumbuhan
yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Sulawesi
Tenggara yang lebih baik. pada tahun 2020, secara rata-rata lama sekolah penduduk
Sulawesi Tenggara usia 25 tahun ke atas mencapai 9,04 tahun, atau telah menyelesaikan
pendidikan hingga kelas IX (SMP kelas III) .
. id
go
s.
Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standar hidup layak yang
bp
direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2020,
pengeluaran per kapita masyarakat Sulawesi Tenggara mencapai 9,33 juta per tahun.
a.
selama periode 2012 hingga 2019, pengeluaran per kapita masyarakat meningkat, namun
tr
pada tahun 2020, pengeluaran perkapita menurun dibanding tahun 2019 sebesar 1,11
ul
Tenggara
ht
83,53
75,90
71,35 73,45 68,20 69,48 69,31 67,87 69,86
69,02 66,05 67,02 65,41 65,08 64,37 64,93
65,98
1,46 1,42
1,30
0,94 1,05 1,07 0,95
0,91
0,73 0,81 0,55 0,69 0,69 0,82 0,53
0,78 0,72
GLOSARIUM
id
hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidkan, dan
sebagainya.
.
go
s.
IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat,
pengetahuan, dan standar hidup layak.
bp
a.
Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Umur Harapan Hidup saat lahir
tr
(UHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir
ul
untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat
//s
Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama
tp
Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk
ht
usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah
(HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan
dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.
Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan,
yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli (purchasing
power parity).
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
. id
go
s.
bp
a.
tr
10
ul
//s
s:
tp
ht
Ketenagakerjaan
Februari 2021
. id
go
s.
“
bp
a.
Ketenagakerjaan
tr
ul
2020.
ht
Salah satu program pemerintah yang tertuang dalam Nawacita diantaranya meningkatkan
produktivitas rakyat dan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Sejalan dengan program pemerintah pusat,
agenda utama pembangunan Sulawesi Tenggara seperti tertuang dalam Program
Sultra Emas meliputi Sultra Berbudaya dan Beriman, Sultra Cerdas, dan Sultra Produktif.
Hal tersebut menunjukkan upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dan
kemandirian penduduk.
Dalam konteks pembangunan Sulawesi Tenggara, visi kemandirian yang dimaksud adalah
terciptanya kemampuan masyarakat Sulawesi Tenggara untuk memproduksi, mengolah
dan menghasilkan produk dengan teknologi tinggi dalam rangka meningkatkan nilai
id
tambah dengan berorientasi pada pasar regional, nasional, dan internasional.
.
go
Angkatan Kerja Februari 2021
s.
Bukan Angkatan Kerja Februari 2021
bp
1.381.479 2,25% poin 570.880 2,20% poin
orang orang
a.
2020
30.387 orang (2,25 persen poin) dibanding
ht
. id
go
Gambar 10.1. Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut
Jenis Kelamin, Februari 2020-Februari 2021
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau belum terserap
oleh pasar kerja. Selama setahun terakhir, TPT mengalami kenaikan yaitu dari 3,10 persen
pada Februari 2020 menjadi 4,58 persen pada Agustus 2020 dan di Februari 2021
menjadi 4,22 persen. Kenaikan TPT selama setahun terakhir ini merupakan bukti dari
dampak Covid-19 yang masih berlangsung. Penurunan TPT yang terjadi pada Februari
2021 jika dibandingkan dengan Agustus 2020, telah menandakan bahwa perekonomian
sudah mulai bangkit dan keadaan ketenagakerjaan yang mulai sedikit membaik.
Dilihat dari tingkat pendidikan pada Februari 2021, TPT untuk SMK paling tinggi di
antara tingkat pendidikan lainnya, yaitu sebesar 7,66 persen. TPT tertinggi berikutnya
terdapat pada tingkat pendidikan SMA sebesar 6,90 persen. Dengan kata lain, ada
penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat SMA dan SMK. Mereka
yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja. Oleh karena
id
itu, dapat dilihat dari TPT jenjang SD ke bawah yang ternyata paling kecil di antara semua
.
go
tingkat pendidikan (1,30 persen). untuk jenjang SMK, 0,34 persen poin untuk jenjang
Diploma I/II/III, dan 0,10 persen poin untuk jenjang Universitas.
s.
bp
Pandemi Covid-19 dan Ketenagakerjaan
a.
tr
Kondisi 1 dan 2 merupakan dampak pandemi Covid-19 pada mereka yang berhenti bekerja,
sedangkan kondisi 3 dan 4 merupakan dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan oleh
mereka yang saat ini masih bekerja.
id
orang Bekurang 1.445 orang dibanding Agustus 2020
.
go
Bukan Angkatan Kerja (BAK) Karena Covid-19 (Februari 2021)
s.
bp
6.072 Turun 75,02% poin dibanding Agustus 2020
a.
Keterangan:
Penghitungan dengan menggunakan penimbang proyeksi SUPAS 2015
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
Apabila dibandingkan Agustus 2020, dua lapangan usaha yang mengalami peningkatan
konstribusi terbesar adalah kategori I (Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum)
sebesar 0,68 persen poin dan kategori B (Pertambangan dan Penggalian) sebesar 0,53
persen poin. Selanjutnya, untuk lapangan usaha yang mengalami penurunan konstribusi
terbesar adalah Kategori F (Kontruksi), yaitu sebesar 0,82 persen poin.
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
Dari seluruh penduduk bekerja di Sulawesi Tenggara, status pekerjaan utama yang
ht
Berdasarkan identifikasi tersebut, maka penduduk bekerja pada Februari 2021 di Provinsi
Sulawesi Tenggara sebanyak 37,75 persen bekerja pada kegiatan formal dan 62,25
persen bekerja pada kegiatan informal. Pekerja formal pada Agustus 2020 sebesar
35,41 persen meningkat pada Februari 2021 menjadi sebesar 37,75 persen. Sedangkan
pekerja informal pada Agustus 2020 sebesar 64,59 persen kemudian pada Februari 2021
menurun menjadi 62,25 persen.
. id
go
s.
Tingkat pendidikan dapat mengindikasikan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Pada
Februari 2021, penduduk bekerja masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan
bp
rendah. Penduduk bekerja tamatan SD ke bawah merupakan yang paling banyak, yaitu
a.
sebanyak 31,73 persen. Untuk tenaga kerja yang berpendidikan tinggi memiliki kontribusi
tr
rendah, bahkan untuk Diploma dan Universitas masing-masing hanya sebesar 2,42 persen
ul
dan 14,78 persen. Kontribusi penduduk bekerja menurut pendidikan masih menunjukkan
//s
Untuk tamatan SD ke bawah, ada penurunan konstribusi sebesar 2,54 persen poin
terhadap Agustus 2020. Sementara itu, penurunan kontribusi untuk tamatan Diploma I/
II/III terhadap Agustus 2020 sebesar 0,32 persen poin.
Setengah pengangguran adalah mereka yang jam kerjanya dibawah jam kerja normal
(kurang dari 35 jam per minggu), dan masih mencari atau menerima pekerjaan lain.
Tingkat setengah pengangguran pada Februari 2021 adalah sebanyak 8,20 persen.
Hal ini berarti dari 100 penduduk bekerja terdapat sekitar delapan orang yang termasuk
Gambar 10.6. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja, Agustus 2020 dan
Februari 2021
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
GLOSARIUM
Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun
dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan
pengangguran.
Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15
tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan
kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.
id
TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja) adalah persentase penduduk usia 15
.
tahun keatas yang merupakan angkatan kerja.
go
s.
Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud
bp
memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling
sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk
a.
pola kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan
tr
ekonomi.
ul
//s
Punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja adalah keadaan dari seseorang
yang mempunyai pekerjaan tetapi selama seminggu yang lalu sementara tidak
s:
bekerja karena berbagai sebab, seperti: sakit, cuti, menunggu panenan, mogok dan
tp
sebagainya.
ht
Jumlah jam kerja seluruh pekerjaan adalah lamanya waktu dalam jam yang
digunakan untuk bekerja dari seluruh pekerjaan, tidak termasuk jam kerja istirahat
resmi dan jam kerja yang digunakan untuk hal-hal di luar pekerjaan selama seminggu
yang lalu.
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
. id
go
s.
bp
a.
tr
11
ul
//s
s:
tp
ht
Kemiskinan &
Ketimpangan Pengeluaran
Penduduk Maret 2021
“ Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tenggara pada
Maret 2021 mencapai 318,70 ribu orang (11,66 persen).
Dibandingkan September 2020, jumlah penduduk
miskin naik sebanyak 1,38 ribu orang. Sementara
dibandingkan dengan Maret 2020, jumlah penduduk
miskin naik sebanyak 16,88 ribu orang. Persentase
penduduk Miskin pada Maret 2021 tercatat sebesar
11,66 persen, turun sebesar 0,03 persen poin terhadap
id
September 2020 dan naik 0,66 persen poin terhadap
.
go
Maret 2020.
s.
bp
Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode September 2020 - Maret
2021, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebesar 1,83 ribu
a.
persen. Sementara itu di perdesaan turun dari 13,93 persen menjadi 13,89
//s
“
persen.
s:
tp
Perkotaan Perdesaan
. id
75,05 1,83 243,65 0,45
go
ribu orang ribu orang ribu orang ribu orang
(7,66%) dibanding September s.
(13,89%) dibanding September
2020
bp
2020
a.
13.93 13.86
11.69 11.66
s:
tp
7.62 7.66
ht
Jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tenggara pada Maret 2021 mencapai 318,70
ribu orang (11,66 persen). Dibandingkan September 2020, jumlah penduduk miskin
naik sebanyak 1,38 ribu orang. Sementara dibandingkan dengan Maret 2020, jumlah
penduduk miskin naik sebanyak 16,88 ribu orang. Persentase penduduk Miskin pada
Maret 20201 tercatat sebesar 11,66 persen, turun sebesar 0,03 persen poin terhadap
September 2020 dan naik 0,66 persen poin terhadap Maret 2020.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode September 2020 - Maret 2021, jumlah
penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebesar 1,83 ribu orang, sedangkan di daerah
perdesaan turun sebesar 0,45 ribu orang. Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari
7,62 persen menjadi 7,66 persen. Sementara itu di perdesaan turun dari 13,93 persen
menjadi 13,89 persen.
Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan, karena
penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per
bulan di bawah Garis Kemiskinan. Garis Kemiskinan pada Maret 2021 adalah sebesar Rp.
378.589,- per kapita per bulan. Dibandingkan September 2020, garis Kemiskinan naik
sebesar 2,73 persen. Sementara jika dibandingkan Maret 2020 terjadi kenaikan sebesar
6,21 persen.
.id
Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis
go
Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan-Makanan (GKBM), terlihat bahwa
s.
peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan
makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Besarnya sumbangan GKM
bp
terhadap GK pada Maret 2021 sebesar 74,86 persen.
a.
tr
Tabel 11.1. Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Sulawesi
ul
Jumlah
Kapita per Bulan) Persentase
Penduduk
tp
Daerah/Tahun Penduduk
Non Miskin (ribu
Miskin
Makanan Total orang)
ht
Makanan
Perkotaan
Maret 2020 264 082 101 982 366 063 76.93 7,14
September 2020 274 804 109 035 383 839 73.22 7,62
Maret 2021 281 207 112 976 394 183 75.05 7,66
Perdesaan
Maret 2020 271 154 78 865 350 019 224.89 13,50
Perkotaan+Perdesaan
Maret 2020 268 511 87 933 356 444 301.82 11,00
100 Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9 September 2021
Kemiskinan & Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Maret 2021
Pada Maret 2021, komoditi makanan memberikan sumbangan terbesar pada GK baik di
perkotaan maupun di perdesaan yaitu masing-masing sebesar 71,34 persen di perkotaan
dan 76,94 persen di perdesaan. Untuk jenis sub komoditi makanan, di wilayah perkotaan
yang memberi sumbangan terbesar pada GK perkotaan adalah beras, rokok kretek filter,
telur ayam ras, roti, tongkol/tuna/cakalang, kue basah, kembung , gula pasir, mie isntan
dan kue kering. Sedangkan di perdesaan memiliki komposisi yang hampir sama, yaitu
beras, rokok kretek filter, tongkol/tuna/cakalang, telur ayam ras, roti, kue basah, gula
pasir, mie instan, kembung dan kering/biskuit.
Tabel 11.2. Daftar Komoditi yang Memberi Kontribusi Besar terhadap Garis Kemiskinan
beserta Kontribusinya (persen), Maret 2021
id
(1) (2) (3) (4)
.
go
Makanan 71,34 Makanan 76,94
Beras 25,73
s.
Beras 27,50
bp
Rokok kretek filter 9,45 Rokok kretek filter 11,59
a.
Pakaian jadi perempuan dewasa 0,86 Pakaian jadi perempuan dewasa 0,61
Total Makanan dan Non Makanan 100,00 Total Makanan dan Non Makanan 100,00
Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9: September 2021 101
Kemiskinan & Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Maret 2021
Untuk jenis komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK
di perkotaan dan di perdesaan yaitu masing-masing sebesar 28,66 persen dan 23,06
persen. Sub komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK
di perkotaan yaitu perumahan, bensin, listrik, pendidikan, minyak tanah, perlengkapan
mandi serta angkutan. Sedangkan untuk di perdesaan yaitu perumahan, bensin, listrik,
pendidikan, perlengkapan mandi, perawatan kulit/muka/kuku/rambut dan sabun cuci.
Garis kemiskinan per rumah tangga adalah gambaran besarnya nilai rata-rata rupiah
minimum yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya
agar tidak dikategorikan miskin. Secara rata-rata, garis kemiskinan per rumah tangga
pada Maret 2021 adalah sebesar Rp. 1.961.091/ruta miskin.
id
2,157 0,556
.
go
0,075 dibanding September 0,115 dibanding September
2020 2020
persen poin
0,122 dibanding Maret
s. persen poin
0,026 dibanding Maret
bp
persen poin 2020 persen poin 2020
a.
Perkotaan Perkotaan
tr
1,328 0,321
ul
Perdesaan Perdesaan
2,620 0,687
0,075 dibanding September 0,016 dibanding September
persen poin 2020 persen poin 2020
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk
miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan
dari kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan
pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Indeks
keparahan kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran
diantara penduduk miskin.
Pada periode September 2020-Maret 2021, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penuruan. Indeks Kedalaman Kemiskinan
pada Maret 2021 sebesar 2,157, turun dibandingkan September 2020 yang sebesar
102 Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9 September 2021
Kemiskinan & Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Maret 2021
2,232. Demikian juga dengan Indeks Keparahan Kemiskinan pada periode yang sama
mengalami penurunan dari 0,617 menjadi 0,556.
Apabila dibandingkan berdasarkan daerah, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di daerah perdesaan lebih tinggi daripada di daerah
perkotaan. Pada maret 2021 nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk daerah
perkotaan sebesar 1,328, sedangkan di daerah pedesaan jauh lebih tinggi yaitu mencapai
2,620. Demikian pula untuk nilai Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di perkotaan adalah
sebesar 0,321, sedangkan di perdesaan lebih tinggi yaitu mencapai 0,687.
id
Maret 2021 Maret 2021
.
go
0,390 s. 16,97%
bp
0,002 poin 0,22 persen poin
a.
Distribusi
//s
Perkotaan
ht
0,411 15,73%
0,008 poin 0,85 persen poin
dibanding September 2020 dibanding September 2020
Distribusi
Gini Ratio Pengeluaran pada
Kelompok 40
Perdesaan persen Terbawah
Perdesaan
0,347 18,71%
0,001 poin 0,11 persen poin
dibanding September 2020 dibanding September 2020
Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9: September 2021 103
Kemiskinan & Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Maret 2021
0,411
0,390
. id
go
s.
bp
a.
tr
Selain Gini Ratio ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan adalah persentase
ul
pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah atau yang dikenal dengan
//s
ukuran ketimpangan Bank Dunia. Berdasarkan ukuran ini tingkat ketimpangan dibagi
s:
sedang jika angkanya berkisar antara 12-17 persen, serta ketimpangan rendah jika
ht
104 Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9 September 2021
Kemiskinan & Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Maret 2021
Perkotaan
Maret 2020 16,16 37,21 46,63 100
Perdesaan
Maret 2020 18,30 39,26 42,44 100
id
September 2020 18,82 38,64 42,54 100
.
go
Maret 2021 18,71 39,54 41,75 100
Perkotaan+Perdesaan
s.
bp
Maret 2020 16,63 37,50 45,87 100
a.
Dibanding dengan Gini Ratio nasional yang sebesar 0,386, nilai Gini Ratio Provinsi Sulawesi
s:
Tenggara termasuk salah satu provinsi yang di atas Gini Ratio nasional. Sementara itu,
tp
terdapat tujuh provinsi dengan angka Gini Ratio lebih tinggi dari pada Gini Ratio nasional,
yaitu Provinsi DI Yogyakarta (0,441), Jawa Barat (0,413), DKI Jakarta (0,409), Gorontalo
ht
Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9: September 2021 105
Kemiskinan & Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Maret 2021
GLOSARIUM
Kemiskinan
b. Garis Kemiskinan (GK) adalah total nilai pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan
minimum makanan dan nonmakanan. GK terdiri dari dua komponen, yaitu Garis
Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan-Makanan (GKBM).
id
padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacangkacangan,
.
go
buah-buahan, minyak dan lemak, dll).
s.
d. Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) adalah kebutuhan minimum untuk
bp
perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan
dasar nonmakanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis
a.
komoditi di perdesaan.
tr
ul
e. Garis Kemiskinan per rumah tangga adalah gambaran besarnya nilai rata-
rata rupiah minimum pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan
//s
per rumah tangga diperoleh dengan cara mengalikan rata-rata anggota rumah
ht
106 Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9: September 2021
Kemiskinan & Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Maret 2021
GLOSARIUM
Ketimpangan Pengeluaran
id
a. Gini Ratio adalah salah satu ukuran ketimpangan pengeluaran. Nilai Gini Ratio
.
go
berkisar antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai Gini Ratio yang semakin mendekati 1
mengindikasikan tingkat ketimpangan yang semakin tinggi.
s.
bp
b. Ukuran Bank Dunia adalah salah satu ukuran ketimpangan yang mengacu pada
besarnya jumlah pengeluaran (proksi pendapatan) pada kelompok 40 persen
a.
Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9 September 2021 107
Kemiskinan & Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Maret 2021
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
108 Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9 September 2021
Kemiskinan & Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Maret 2021
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9: September 2021 109
ht
tp
s:
//s
ul
tr
a.
bp
s.
go
. id
L u a s P a n e n & P r o d u k s i P a d i 2 0 2 0 ( A n g k a T e ta p )
. id
go
s.
bp
a.
tr
12
ul
//s
s:
tp
ht
Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9: September 2021 111
L u a s P a n e n & P r o d u k s i P a d i 2 0 2 0 ( A n g k a T e ta p )
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
“
tp
ht
112 Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9 September 2021
Luas Panen & Produksi Padi 2020 (Angka
Tetap)
Berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampling Area (KSA), realisasi panen padi sepanjang
Januari hingga Desember 2020 sebesar 133,70 ribu hektar, atau mengalami kenaikan
sekitar 1,35 ribu hektar (1,02 persen) dibandingkan 2019 yang mencapai 132,34 ribu
hektar. Puncak panen padi pada 2020 mengalami pergeseran dibanding 2019. Pada
2020, puncak panen terjadi pada bulan Oktober, yaitu mencapai 24,23 ribu hektar,
sementara puncak panen pada 2019 terjadi pada bulan Juli, yaitu sebesar 20,87 ribu
hektar.
Sementara itu, luas panen padi pada Januari 2021 mencapai 5,71 ribu hektar, dan potensi
panen sepanjang Juli hingga April 2021 diperkirakan seluas 31,60 ribu hektar. Dengan
id
demikian, total potensi luas panen padi pada subround Januari-April 2021 mencapai
.
go
37,30 ribu hektar, atau mengalami kenaikan sekitar 16,26 ribu hektar (77,24 persen)
dibandingkan subround Januari-April 2020 yang sebesar 21,05 ribu hektar.
s.
bp
Gambar 12.1. Perkembangan Luas Panen Padi di Sulawesi Tenggara (ribu hektar),
a.
2019-2021*
tr
Ribu
ul
Hektar
//s
30.00
s:
25.25
25.00 24.23
ht
23.17
20.00 19.63
20.87
16.78 16.40
15.00 13.35
12.05 13.34
14.58
10.00 8.49
8.89 8.71 10.00 7.54
7.42
8.31 5.00
3.93 8.23
5.00 5.71 6.19 5.48
3.26
3.08
2.32 1.12
0.00
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9: September 2021 113
L u a s P a n e n & P r o d u k s i P a d i 2 0 2 0 ( A n g k a T e ta p )
Gambar 12.2. Perkembangan Produksi Padi (GKG) di Sulawesi Tenggara (ribu ton-
GKG), 2019-2021*
Ribu
id
Ton
.
go
120.00 2019 2020 2021*
111.47 103.11
100.00
s.
bp
82.51 85.63
a.
80.00
tr
67.81
ul
44.28 59.52
40.97
50.79
s:
20.47 34.11
15.70 29.67 27.58
20.00
ht
Secara total luas panen padi pada 2020 meningkat dibandingkan 2019, produksi padi
berhasil ditingkatkan pada 2020. Jika dilihat menurut subround, terjadi peningkatan
produksi pada subround Juli-Agustus dan September-Desember 2020, yaitu masing-
masing sebesar 16,13 ribu ton GKG (8,34 persen) dan 27,77 ribu ton GKG (13,70 persen)
dibandingkan periode yang sama pada 2019. Kenaikan produksi tersebut disumbang
oleh kenaikan luas panen yang terjadi pada subround Juli-Agustus yang sebesar 2,41
ribu hektar (4,31 persen) dan pada subround September-Desember yang sebesar 8,50
ribu hektar (18,52 persen). Sementara itu, penurunan produksi padi hanya terjadi pada
subround Januari-April, yakni sebesar 30,83 ribu ton GKG (24,97 persen).
Jika dilihat menurut kabupaten/kota, kenaikan produksi padi yang relatif besar pada
2020 terjadi di Konawe, Bombana, dan Buton Utara. Tiga kabupaten/kota dengan total
114 Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9 September 2021
L u a s P a n e n & P r o d u k s i P a d i 2 0 2 0 ( A n g k a T e ta p )
produksi padi (GKG) tertinggi pada 2020 adalah Konawe, Kolaka Timur, dan Konawe
Selatan. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah adalah
Buton Selatan, Wakatobi, dan Buton Tengah
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi padi
ht
sepanjang Januari hingga Desember 2020 setara dengan 304,38 ton beras, atau
mengalami kenaikan sebesar 7,47 ribu ton (2,51 persen) dibandingkan 2019 yang sebesar
296,92 ton. Produksi beras tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan Oktober, yaitu sebesar
58,91 ton. Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada bulan Agustus, yaitu
sebesar 2,61 ribu ton. Sama dengan produksi beras pada 2020, produksi beras tertinggi
pada 2019 terjadi pada bulan Oktober, yaitu sebesar 48,92 ribu ton.
Sementara itu, produksi beras pada Januari 2021 sebesar 14,68 ribu ton beras, dan
potensi produksi beras sepanjang Juli hingga April 2021 sebesar 79,49 ribu ton beras.
Dengan demikian, potensi produksi beras pada subround Januari-April 2021 diperkirakan
mencapai 94,16 ribu ton beras, atau mengalami kenaikan sebesar 41,22 ribu ton (77,85
persen) dibandingkan dengan produksi beras pada subround yang sama pada 2020
yang sebesar 52,95 ribu ton.
Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9: September 2021 115
L u a s P a n e n & P r o d u k s i P a d i 2 0 2 0 ( A n g k a T e ta p )
Ribu
Ton
50.00 47.14
48.92
40.00 40.88 38.74
30.29 33.22
30.00 34.01
23.41 25.30
id
29.02 18.27
.
20.00 19.61 21.11 18.30
go
11.70 18.81
19.49 16.95 15.76
8.97 14.08
10.00 14.68
7.82
s.
bp
7.98
0.00 5.82 2.61
a.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
tr
ul
//s
s:
tp
ht
116 Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9 September 2021
L u a s P a n e n & P r o d u k s i P a d i 2 0 2 0 ( A n g k a T e ta p )
GLOSARIUM
Penjabaran KSA dalam estimasi produksi tanaman pangan dalam hal ini padi dalam
kegiatan ini diwujudkan dalam suatu pendekatan rancangan kerangka sampel area
berbasis titik pengamatan. Prinsip dasar pendekatan ini adalah estimasi luasan yang
id
didasarkan pada observasi langsung di lapangan terhadap tutupan lahan pada titik-
.
go
titik pengamatan yang sudah ditentukan di dalam sampel-sampel terpilih. Proporsi
tutupan lahan pada sampel segmen tersebut kemudian diekstrapolasikan untuk
s.
memperoleh luasan populasi setiap jenis tutupan lahan.
bp
a.
Luas panen merupakan luas panen pada saat survei ditambah dengan luas panen
tr
Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9 September 2021 117
L u a s P a n e n & P r o d u k s i P a d i 2 0 2 0 ( A n g k a T e ta p )
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
118 Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9 September 2021
L u a s P a n e n & P r o d u k s i P a d i 2 0 2 0 ( A n g k a T e ta p )
. id
go
s.
bp
a.
tr
ul
//s
s:
tp
ht
Indikator Statistik Terkini Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi 9: September 2021 119