Anda di halaman 1dari 4

Health Promotion Model

Nola J. Pender

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Falsafah Dan Teori Keperawatan

Dosen pengampu:
Sarwoko, S.Kep.,Ns.,M.Kes

Disusun Oleh:
1. Mariyana (22021039)
2. Ayu Rahmawati (22021045)

Program Studi S1 Keperawatan


STIKES ESTU UTOMO
TAHUN 2021/2022
1. Biografi Nola J. Pender
Nola J Pender lahir pada tanggal 16 Agustus 1941 di Langsing, Michingan. Ia
mendapatakan dukungan dari orang tuanya untuk bersekolah keperawatan di West
Suburban Hospital di Oak Park Illios dan mendapatkan gelar diploma keperawatan pada
tahun 1962. Pada tahun 1964 Nola J Pender menyelesaikan Pendidikan sarjana
keperawatan dan pada tahun 1965 mendapatkan gelar master dalam pertumbuhan dan
perkembangan manusia di Michigan State Universiti. Ia juga melanjutkan gelar doktor
dalam bidang psikologi dan pendidikan pada tahun 1969 disertai penelitian Nola J Pender
menginvestasikan perubahan perkembangan dalam proses pengodean jangka pendek
ingatan pada anak.

Pada tahun 1975 Nola J Pender menerbitkan A Conceeptual Modelnfor Preventive Health
Behavior sebagai basis individu membuat keputusan untuk pelayanan kesehatan dalam
sebuah konteks keperawatan. Health Promotion Model atau HPM merupakan metode
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang ditemukan untuk pencegahan penyakit. Pada
tahun 1998 Nola J Pender melakukan penelitian inter disiplin untuk meneliti perwujudan
perilaku yang mempromosikan individu melalui pemahaman bagaimana masa muda
dibangu. Program penelitian mencangkup bagaimana memahami keyakinan diri,
memahami peran diri dan respon aktif para remaja putri terhadap aktifitas fisik,
mengembangkan sebuah komputer interaktif sebagai sebuah interval untuk meningkatkan
aktifitas fisik pada remaja putri.

2. Pengertian Health Promotion Model


Health Promotion Model (HPM) adalah suatu cara untuk menggambarkan interaksi
manusia dengan lingkungan fisik dan interpersonalnya dalam berbagai dimensi. HPM
lahir dari penelitian tentang 7 faktor persepsi kognitif dan 5 faktor modifikasi tingkah
laku yang mempengaruhi dan meramalkan tentang perilaku kesehatan.

Teori Nola J Pender konsisten dan berfokus pada pentingnya promosi dan pencegahan
kesehatan untuk dilakukan, guna peningkatan kesehatan klien atau masyarakat yang lebih
baik dan optimal. Model ini menggabungkan dua teori yaitu dari Teori Nilai Pengharapan
(Expectancy Value theory) dan Teori Pembelajaran Sosial (Social Cognitive Theory)
dalam perspektif keperawtan manusia dilihat sebagai fungsi yang holistic.
1) Teori Nilai Pengharapan (Expectancy Value Theoty)
Menurut teori ini, perilaku sehat klien maupun individu secara pribadi bersifat
rasional dan ekonomis. Secara rasional individu akan bertindak sebagaimana
mestinya dalam mencapai apa yang mereka inginkan dan merekan akan
cenderung mempertahankannya ketika kenginan tersebut telah tercapai, yaitu
dengan cara:
a. Meningkatkan hasil yang ingin dicapai yang disebut sebgai nilai personal
yang positif.
b. Meningkatkan berdasarkan informasi yang tersedia untuk mencapai hasil
yang diinginkan. Individu tidak akan melakukan suatu tindakan yang tidak
berguna dan tidak bernilai bagi dirinya. Individu tidak akan melakukan
kegiatan walaupun kegiatan tersebut menarik bagi dirinya jika dirasakan
tidak mungkin kegiatan tersebut dicapainya.
2) Teori Pembelajaran social (Social Cognitive Theory)
Teori ini lebih cenderung sebagai model interaksi antara individu dengan
lingkungan, individu lain yang melibatkan perilaku sebagai suatu hal yang saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Dalam teori ini setiap individu harus
mampu mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang lebih dalam membina
hubungan dengan lingkungan sekitar untuk mendukung proses adaptif, sehingga
dalam hal ini mampu menjadi pencegahan dan promosi kesehatan yang dapat
dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya sakit.

3. Asumsi dari Health Promotion Model (HPM)


1) Manusia mencoba menciptakan kondisi agar tetap hidup dimana mereka dapat
mengekspresikan keunikannya.
2) Manusia mempunyai kapasitas untuk merefleksikan kesadaran dirinya, termasuk
penilaian terhadap kemampuannya.
3) Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai yang positif dan mencoba
mencapai keseimbangan antara perubahan dan stabilitas.
4) Setip individu secara aktif berusaha mengatur perilakunya.
5) Individu merupakan makhluk bio-psiko-sosial yang kompleks, berinteraksi dengan
lingkungannya secara terus menerus, menjelmakan lingkungan yang diubah secara
terus menerus.
6) Professional kesehatan merupakan bagian dari lingkungan interpersonal yang
berpengaruh terhadap manusia sepanjang hidupnya.
7) Pembentukan kembali konsep diri manusia dengan lingkungan adalah penting untuk
perubahan perilaku.

4. Proposisi Health Promotion Model


1) Perilaku sebelumnya dan karakteristik yang diperoleh mempengaruhi kepercayaan
dan perilaku untuk meningkatkan kesehatan.
2) Manusia melakukan perubahan perilaku dimana mereka mengharapkan keuntungan
yang bernilai bagi dirinya.
3) Rintangan yang dirasakan dapat menjadi penghambat kesanggupan melakukan
tindakan, suatu mediator perilaku sebagaimana perilaku nyata.
4) Promosi atau pemanfaatan diri akan menambah kemampuan untuk melakukan
tindakan dan perbuatan dari perilaku.
5) Pemanfaatan diri yang terbesar akan menghasilkan sedikit rintangan pada perilaku
kesehatan spesifik.
6) Pengaruh positif pada perilaku akibat pemanfaatan diri yang baik dapat menambah
hasil positif.
7) Ketika emosi yang positif atau pengaruh yang berhubungan dengan perilaku, maka
kemungkinan menambah komitmen untuk bertindak.
8) Manusia lebih suka melakukan promosi kesehatan ketika model perilaku itu menarik,
perilaku yang diharapkan terjadi dan dapat mendukung perilaku yang sudah ada.
9) Keluarga, kelompok dan pemberi layanan kesehatan adalah sumber interpersonal
penting yang mempengaruhi, menambah atau mengurangi keinginan untuk
berperilaku promosi kesehatan.
10) Pengaruh situasi pada lingkungan eksternal dapat menambah atau mengurangi
keinginan untuk berpartisipasi dalam perilaku promosi kesehatan.
11) Komitmen terbesar pada suatu rencana kegiatan yang spesifik lebih memungkinkan
perilaku promosi kesehatan dipertahankan untuk jangka waktu yang lama.
12) Komitmen pada rencana kegiatan kemungkinan kurang menunjukkan perilaku yang
diharapkan ketika seseorang mempunyai kontrol yang sedikit dan kebutuhan yang
diinginkan tidak tersedia. Komitmen pada rencana kegiatan kurang menunjukkan
perilaku yang diharapkan ketika tindakan-tindakan lain lebih atraktif dan juga lebih
suka pada perilaku yang dirapkan.
13) Seseorang dapat memodifikasi kognisi, mempengaruhi interpersonal dan lingkungan
fisik yang mendorong melakukan tindakan kesehatan.

5. Revisi Health Promotion Model (HPM)


Terdapat beberapa variabel HPM yaitu:
1) Sikap yang berhubungan dengan aktifitas
Setiap manusia mempunyai karakteristik yang unik dan pengalaman yang dapat
mempengaruhi tindakannya. Karakteristik individua atau aspek pengalaman dahulu
lebih fleksibel sebagai variasi karena lebih relevan pada perilaku kesehatan utama
atau sasaran populasi utama.
2) Komitmen pada rencana tindakan
3) Adanya kebutuhan yang mendesak

Anda mungkin juga menyukai