Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Morfologi Bahasa Indonesia “

Disusun oleh :
1. Putri Nurasidah (E1E020163)
2. Retno Zulya Rahmi (E1E020173)
3. Riatulhilal (E1E020175)
4. Siswani (E1E020193)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “ Morfologi Bahasa Indonesia” ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari
makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan
inspirasi terhadap pembaca.

Mataram, 27 Februari 2021

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

Halaman Cover................................................................................................. ⅰ

KATA PENGANTAR...................................................................................... ⅱ

DAFTAR ISI.................................................................................................... ⅲ

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3

1. Pengertian Morfologi Bahasa Indonesi............................................ 3


2. Jenis-jenis Morfem dalam Bahasa Indonesia................................... 5
3. Jenis Proses Morfologi dalam Bahasa Indonesia............................. 6
4. Makna Kata Ulang........................................................................... 7
5. Jenis-jenis kata ulang....................................................................... 10

BAB III PENUTUP........................................................................................ 12

A. Kesimpulan...................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang wilayahnya sangat luas,
penduduknya terdiri dari berbagai suku bangsa dengan berbagai bahasa
daerah serta berbagai latar belakang budaya yang tidak sama. Oleh karna
alasan tersebut, Indonesia disebut Negara yang kaya akan budaya. Salah
satu diantara kekayaan budaya Indonesia adalah adanya bahasa daerah
karna itu masyarakat Indonesia adalah penutur yang bilingual atau
dwibahasa. dalam kajian morfologi biasanya dibedakan adanya beberapa
morfem berdasarkan kriteria tertentu, diantaranya morfem terikat dan
morfem bebas. Morfem bebas adalah morfem yang tanpa kehadiran
morfem lain dapat muncul dalam ujuran. Dalam bahasa Indonesia
misalnya bentuk pukul, ambil, potong dan gali termasuk dalam morfem
bebas dan juga salah satu bidang pengkajian bahasa Indonesia yang cukup
menarik adalah bidang tata bentukan atau morfologi. Bidang ini menarik
untuk dikaji karena perkembangan kata-kata baru yang muncul dalam
pemakaian bahasa sering berbenturan dengan kaidah-kaidah yang ada pada
bidang tata bentukan ini. Oleh karena itu perlu dikaji ruang lingkup tata
bentukan ini agar ketidak-sesuaian antara kata-kata yang digunakan oleh
para pemakai bahasa dengan kaidah tersebut tidak menimbulkan kesalahan
sampai pada tataran makna. Jika terjadi kesalahan sampai pada tataran
makna, hal itu akan mengganggu komunikasi yang berlangsung, bila
terjadi gangguan pada kegiatan komunikasi maka gugurlah fungsi utama
bahasa yaitu sebagai alat komunikasi. Hhal ini tidak boleh terjadi,
berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka kelompok kami
membahas makalah tentang morfologi bahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian morfologi bahasa Indonesia?
2. Apa saja jenis-jenis morfem dalam bahasa Indonesia?
3. Apa saja jenis proses morfologi dalam bahasa Indonesia?
4. Apa makna dari kata ulang?
5. Apa aja jenis kata ulang bahasa Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian morfologi bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis morfem dalam bahasa Indonesia.

1
3. Untik mengetahui jenis proses morfologi dalam bahasa Indonesia.
4. Untuk mengetahui makna kata ulang.
5. Untuk mengetahui jenis kata ulang bahasa Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Morfologi
Secara etimologi, morfologi berasal dari kata morphologie yang
terbentuk dari bahasa Yunani yaitu morph yang artinya bentuk, dan logos
yang artinya ilmu. Jadi morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
bentuk. Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang
berhubungan dengan bentuk kata dan sering juga disebut dengan istilah
tatabentuk. Kita tahu bahwa selain linguistik, ilmu biologi dan geologi
juga menggunakan istilah morfologi, ketiganya sama-sama mengkaji
tentang bentuk. Jika morfologi biologi membahas tentang bentuk makhluk
hidup, morfologi geologi tentang bentuk batuan bumi, maka morfologi
linguistik mempelajari tentang seluk-beluk perubahan bentuk kata serta
pengaruhnya terhadap golongan dan arti kata tersebut.

Morfologi menurut para ahli:

 Menurut Ramlan, morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang


mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta perubahan bentuk kata serta
perubahan bentuk kata terhadap arti dan golongan kata.
 Menurut Verhar, morfologi merupakan cabang linguistik yang
mempelajari bentuk-bentuk kata dalam penggunaan dan kontruksi yang
berbeda-beda.
 Menurut David Crystal, morfologi linguitik sebagai cabang tata bahasa
yang mempelajari struktur atau bentuk-bentuk kata, terutama melalui
penggunaan konstruksi morfem.
 Menurut Nida, morfologi adalah kajian terhadap morfem-morfem dan
penyusunannya dalam pembentukan kata.

Penggunaan istilah morfem dalam pendapat David Crystal dan


Nida berujuan untuk membedakan kajian morfologi dan fonologi.
Misalnya kata membaca disegmentasikan menjadi
/m//e//m//b//a//c//a/ , /mem//ba//ca/, atau {mem + baca} ? jawabanya tentu
saja yang terakhir, karena baik mem- ataupun baca sama-sama merupakan
sebuah morfem.

Setelah mengetahui tentang pengertian morfologi linguistik,


selanjutnya kita harus mengetahui di mana posisi morfologi dalam
linguistik. Morfologi bersama sintaksis merupakan cabang linguistik
dalam taraf gramatikal. Kita tahu bahwa taraf linguistik ada tiga yaitu
Fonologi, gramatikal, dan leksikal. Batas antara keduanya (Morfologi dan
Sintaksis) memang tidak begitu jelas karena “kata” yang notabennya

3
adalah satuan terbesar dalam morfologi, juga merupakan satuan terkecil
dalam sintaksis. Hal ini membuat keduanya tidak bisa saling dipisahkan,
sehingga untuk membedakannya perlu dipahami bahwa morfologi
mempelajari struktur internal kata, sedangkan sintaksis mempelajari
struktur eksternal kata.

Selain dengan sintaksis, morfologi juga dapat dikaitkan dengan fonologi.


Terdapat istilah morfofonemik yang melibatkan keduanya. Morfofonemik
ialah perubahan bunyi akibat proses morfologi. Contohnya “hari+an” jika
dibaca akan terdengar bunyi huruf y <hariyan>, selain itu pada
“jawab+an” juga terjadi perpindahan huruf <b> menjadi <ja-wa-ban>.

Sebelunya di atas juga telah disebutkan istilah morfem, sebenarnya


apa definisi dari morfem itu. Morfem merupakan bentuk kata yang paling
kecil atau bagian terkecil dari sebuah kata, satuan terkecil yang bermakna
yang akurat yang merupakan kata atau bagian kata. Morfem adalah satuan
bahasa atau gramatik terkecil yang bermakna, yang dapat berupa imbuhan
ataupun kata. Sebuah kata bisa terdiri dari satu atau lebih morfem,
misalnya kata “jalan” yang terdiri dari satu morfem, “berjalan” yang
terdiri dari dua morfem (ber- dan jalan), “jalan-jalan” yang terdiri dari dua
morfem, atau “menjalankan” yang terdiri dari tiga morfem (me-, jalan,
dan -kan).

Morfem dibedakan menjadi dua, yaitu morfem bebas, yang


memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri dalam satuan kalimat. dan
morfem terikat, yang tidak memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri
dalam kalimat. Ilmu yang mempelajari seluk beluk morfem disebut
morfologi. Sebelumnya perlu diketahu bahwa morfem sebenarnya adalah
barang abstrak atau dengan kata lain hanya ada dalam konsep kita.
Sedangkan yang konkret berada pada pertuturan adalah alomorf sehingga
Alomorf biasa disebut sebagai realisasi morfem. Misalnya pada morfem
{sapi} direalisasikan dalam bentuk leksikal yaitu Sapi. kemudian pada
morfem {Men-} direalisasikan dengan Men- dalam penuturan. pada
umumnya sebuah morfem hanya memiliki satu alomorf, misalnya {sapi}
alomorfnya sapi. Namun ada sebagian morfem yang memiliki beberapa
alomorf misalnya {ber-} alomorfnya ada ber-, be-, dan bel-.
Selain istilah morfem dan alormorf, terdapat juga istilah morf.
Morf adalah bentuk yang belum diketahui statusnya apakah sebagai
morfem atau alomorf. Wujud morf sebenarnya sama dengan alomorf, jadi
sering dikatakn juga bahwa morf termasuk alomorf. Contohnya pada kata
tandai , huruf {i} dalam kata tersebut merupakan sebuah morf, meskipun
hanya berupa satu huruf.

4
2. Jenis-Jenis Morfem
a. Berdasarkan kemampuan Berdistribusi
o Morfem bentuk bebas
o Morfem bentuk semi bebas
o Morfem bentuk terikat
o Morfem bentuk unik
b. Berdasarkan Produktivitasnya
Morfem initerbagi menjadi dua yaitu, morfem produk dan morfem
improduk.
c. Berdasarkan Relasi Antara Unsurnya
Diliat berdasarkan relasi antar morfem dibedakan menjadi dua, yaitu
morfem utuh dan morfem terbelah.
d. Berdasarkan Sumbernya
Morfem bahasa dikelompokkan atas morfem asli dan morfem
sarapan.,morfem asli: rumah,air,batu dan morfem sarapan: moperasi,
standard, dsb.
e. Berdasarkan Jumlah Fonem yang menjadi unsurnya
Dilihat dari jumlahnya, morfem berunsur satu fenom disebut
monofonemis. Dan morfem berunsur lebih dari satu disebut
polifonemis.
f. Berdasarkan Keterbukaanya
Dilihat dari distibusinya morfem dibedakan menjadi morfem tertutup
dan morfem terbuka. Morfem tertutup berarti tidak bisa di distribusi
dengan morfem lain. Sedangkan morfem terbuka bisa di distribusi
dengan morfem lain.
g. Berdasasarkan Makna
Dipandang dari maknanya, morfem dibedakan menjadi morfem
bermakna leksikal dan morfem bermakna gramatikal.

5
3. Jenis Proses Morfologi
Ditinjau dari bentuknya kata dapat dibagi menjadi dua yaitu kata asal dan
kata jadian. Kata asal bisa menjadi kata jadian melalui proses morfologi.
Proses morfologi sendiri merupakan proses pembentukan kata-kata dari
satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya, sederhananya yaitu proses
penggabungan dua morfem atau lebih. Ada tiga proses morfologi, yaitu:

a. Proses pembubuhan afiks (afiksasi)


Afiksasi merupakan proses menambahkan/membubuhkan afiks atau
imbuhan. Afiksasi terdiri dari:
 prefiks (awalan) : ber-, me-, pe-, per-, di-, ter-, ke-, se-
 sufiks (akhiran): -kan, -an, -i
 infiks (sisipan): -el, em, er
 konfiks (awalan dan akhiran): ber-kan, ber-an, per-an, per-im,
pe-an, di-kan, di-I, me-kan, ter-kan, ter-i, ke-an
 simulfiks: memper-kan, memper-I, diper-kan, diper-i

b. Proses pengulangan (reduplikasi)


Reduplikasi merupakan proses pembentukan kata ulang. Macam-
macam kata ulang yaitu:

 Dwipurwa: kata ulang atas suku awal, contoh: jaka → jajaka


→ jejaka.
 Dwilingga: kata ulang seluruh kata dasar, contoh: guru-guru,
siswa-siswa.
 Dwilingga salin: kata ulang berubah bunyi, contoh: sayur-
mayur, gerak-gerik.
 Kata ulang berimbuhan: kata ulang yang di dalamnya terdapat
perulangan kata dasar dengan memperoleh imbuhan, contoh:
tertawa-tawa, perumahan-perumahan.
 Kata ulang semu: kata ulang yang tidak memiliki bentuk dasar
yang diulang, contoh: kura-kura, kupu-kupu.

c. Proses komposisi (pemajemukan)

6
Proses pemajemukan atau komposisi merupakan proses penggabungan
dua kata atau lebih sehingga membentuk kata majemuk atau kata yang
memiliki arti baru. Macam-macam kata majemuk yaitu:
 Kata majemuk setara: kata majemuk yang unsur-unsurnya
sederajat, contoh: jual beli, tua muda.
 Kata mejemuk tak setara: kata majemuk yang unsur-unsurnya
tidak sederajat, contoh: saputangan, kamar kecil.
 Kata majemuk hibridis: kata majemuk yang merupakan
gabungan dari unsur bahasa Indonesia dengan bahasa asing,
contoh: tenis meja, bumi putra.
 Kata majemuk unik: kata majemuk yang salah satu unsurnya
hanya dapat bergabung dengan kata pasangannya itu, tidak
dapat bergabung dengan kata lain. Contoh: gegap gempita,
muda belia.

4. Makna Kata Ulang


Kata ulang adalah bentuk kata yang diperoleh melalui proses
reduplikasi atau pengulangan, baik secara keseluruhan, sebagian, maupun
perubahan. Kata berulang atau reduplikasi adalah pengulangan satuan
gramatik, baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi
fonem maupun tidak. Pengulangan dapat dilakukan terhadap kata dasar,
kata berimbuhan, maupun kata gabung. Jadi kata ulang adalah kata yang
telah mengalami proses reduplikasi. Untuk membedakannya dengan
bentuk ulang yang bukan kata ulang adalah bahwa kata ulang sebagai ciri
utamanya adalah pasti memiliki kata dasar.
Kata ulang mempunyai sejumlah jenis makna yang terkandung di
dalamnya. Adapun jenis-jenis makna yang terkandung dalam kata ulang
tersebut adalah sebagai berikut ini:
1. Bermakna Jamak
Makna kata ulang ini merupakan makna kata ulang yang menyiratkan
arti “makna jumlah yang banyak atau tidak menentu”. Adapun kata-
kata yang termasuk jenis makna kata ulang ini antara : lain buku-buku,
orang-orang, burung-burung, dan daun-daun.

7
2. Bermakna Macam-Macam atau Bermacam-Macam
Makna kata ulang ini merupakan makna kata ulang yang menyiratkan
arti “berbagai macam atau jenis”. Adapun kata-kata yang termasuk
makna ini antara lain : sayur-sayuran, tumbuh-tumbuhan, dan kacang-
kacangan.

3. Bermakna Menyerupai
Makna kata ulang yang ketiga ini mempunyai arti “menyerupai atau
diserupakan dengan sesuatu”. Adapun contoh jenis makna kata ulang
ini antara lain : kapal-kapalan, mobil-mobilan, dan robot-robotan.

4. Bermakna Melemahkan (Agak)


Makna kata ulang ini adalah makna kata ulang yang mengandung arti
“melemahkan sesuatu atau sesuatu yang agak…”. Kata-kata yang
tergolong makna ini antara lain: kebarat-baratan, kekanak-kanakan,
dan kewanita-wanitaan,

5. Bermakna Intensitas
Makna kata ulang yang satu ini memiliki arti ” tingkatan kualitas,
kuantitas, atau frekuensi suatu hal.” Kata-kata yang tergolong makna
ini adalah kuat-kuat, semaksimal-maksimalnya, dan secepat-cepatnya.

6. Bermakna Saling
Makna kata ulang yang satu ini menyiratkan arti “saling berbalas-
balasan antara satu pihak dengan pihak lainnya.” Contoh makna kata
ulang ini: bersalam-salaman, bersahut-sahutan, dan tuduh-menuduh.

7. Bermakna Kolektif
Makna kata ulang ini mempunyai arti “menyatakan jumlah kolektif
suatu bilangan.” Adapun beberapa contoh kata ulang yang
mengandung makna ini antara lain : satu-satu, dua-dua, dan tiga-tiga.

8. Bermakna Dalam Keadaan


Makna kata ulang ini mempunyai arti “sesuatu yang tengah berada
dalam keadaan tertentu.” Cpntoh kata ulang yang mengandung makna
kata ulang ini antara lain: mentah-mentah, masak-masak, dan panas-
panas.

9. Bermakna Walaupun
Makna kata ulang ini mempunyai arti “meskipun.” Adapun contoh-
contoh makna kata ulang ini adalah kecil-kecil, besar-besar, dan tinggi-
tinggi.

8
10. Bermakna Perihal
Makna kata ulang ini mempunyai arti “tentang suatu hal.” Adapun kata
ulang-kata ulang yang mempunyai makna ini antara lain : jahit-
menjahit, masak-memasak, dan tulis-menulis.

11. Bermakna Tindakan untuk Bersenang-Senang


Makna kata ini mempunyai arti “melakukan tindakan atau perilaku
dengan tujuan untuk bersenang-senang atau sekadar bersantai-santai.”
Beberapa kata ulang yang mengandung makna ini antara lain : tidur-
tiduran, malas-malasan, dan makan-makan.

12. Bermakna Agak


Sekilas, makna kata ulang ini sama dengan makna kata ulang nomor 4.
Bedanya, makna kata ulang ini tidak ada unsur pelemahan atas kata
ulang yang mengandung makna ini. Adapun beberapa contoh kata
ulang yang mengandung makna ini antara lain : kemerah-merahan,
kehitam-hitaman, dan kehijau-hijauan.

13. Bermakna Tindakan yang Dilakukan Berkali-Kali


Makna kata ulang ini mempunyai arti “suatu perbuatan yang dilakukan
terus-menerus.” Adapun beberapa kata ulang yang mengandung makna
ini adalah berkali-kali, dan berulang-ulang.

14. Bermakna Himpunan


Makna kata ulang ini mempunyai arti “kumpulan suatu hal (entah itu
waktu ataupun hal lainnya).” Adapun beberapa kata ulang yang
mengandung makna ini antara lain: berjam-jam, dan berhari-hari.

15. Bermakna Perbalasan (Pekerjaan)


Makna kata ulang yang terakhir ini mempunyai arti “kegiatan yang
tengah dilakukan secara berbalas-balasan.” Adapun beberapa kata
ulang yang menandung makna ini antara lain: kunjung-mengunjungi,
dan tusuk-menusuk.

9
5. Jenis Kata Ulang
Kata Ulang berdasarkan Bentuk.
a. Dwipurwa (Sebagian), Dwipurwa ialah kata ulang sebagian. Kata –
kata jenis ini mengalami suatu perulangan pada sebagian katanya saja,
misalnya yaitu leluasa, sesaji, dedaunan, leluhur, pepohonan dan lain
sebagainya.

Contoh:
 Dedaunan itu gugur setiap musim semi.
 Mereka menaruh sesaji di depan patung untuk acara adat
 Pepohonan diskitar bandar lampung tumbang akibat angin topan.

b. Dwilingga, Dwilingga ialah kata ulang menyeluruh. Kata ulang jenis


yang satu ini ialah kata yang mengalami suatu pengulangan secara
keseluruhan. misalnya yaitu bapak – bapak, anak – anak, laki-laki,
buku – buku, dan lain sebagainya.

Contoh Kalimat:
 Semua anak-anak kelas 1 SD senang ketika berenang
 Pasangan suami istri itu mempunyai anak laki-laki.

c. Kata ulang berubah bunyi,


Jenis kata ulang yang satu ini mengalami suatu perulangan disertai
dengan suatu perubahan bunyi pada sebagian kata. Misalnya yaitu teka
– teki, mondar – mandir, gotong – royong, sayur – mayur, dan lain
sebagainya.

Contoh Kalimat:
 Desa bangun rejo melakukan gotong royong untuk
membersihkan desanya.
 Ibu ke pasar membeli sayur mayur dan lauk pauk.

d. Kata ulang berimbuhan


Jenis kata ulang yang satu ini terjadi akibat suatu penambahan
imbuhan pada sebagian kata. Misalnya pada Tarik – menarik, maaf –
memaafkan, pukul – memukul, putar – memutar, dan lain sebagainya.

Contoh Kalimat :
 Antar sesama manusia wajib untuk saling tolong menolong.
 Dihari yang suci ini kita wajib saling maaf-memaafkan.

10
e. Kata ulang semu
Jenis kata ulang yang satu ini ialah kata yang mengalami suatu proses
pengulangan seluruhnya tetapi tidak bisa dipisahkan, misalnya pada
kupu – kupu, laba – laba, umang – umang, pura – pura, lain
sebagainya.

Contoh Kalimat :

 Andi pura-pura pingsan ketika upacara bendera


 Pada hari libur Ani berlibur ke taman kupu-kupu

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari sedikit penjelasan di atas tentang pengertian morfologi dan makna
kata ulang beserta pokok pembahasan lainya yang terkandung dalam
pengertian morfologi dan kata ulang, dapat ditarik sedikit kesimpulan
sebagai berikut :

1. Pengertian Morfologi atau imu bentuk kata adalah cabang linguistic


yang mengidentifikasikan satuan – satuan dasar bahasa sebagai satuan
gramatikal. Morfologi mempelajari seluk beluk bentuk kata serta
pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti
kata.
2. Didalam ilmu morfologi kita bisa membahas pengertian morfem, morf
dan almorf,serta pembahasan lain yang terkandung didalamnya.
3. Kata ulang atau reduflikasi adalah proses pengulangan kata atau unsur
kata. Reduflikasi juga merupakan proses penurunan kata dengan
perulangan utuh maupun sebagian. Contohnya : lelaki, sayur-mayur,
dan sebagainya.

B. Saran
Penulis sangat memahami bahwa makalah ini masih memiliki banyak
sekali kekurangan untuk diperbaiki dan bersumber dari data yang terbatas.
Penulis mengharapkan saran demi meningkatkan kualitas makalah
selanjutnya agar tersusun makalah yang lebih baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul . 2015 .Morfologi Bahasa Indonesia Pendekatan Proses . Jakarta :


PT RINEKA CIPTA .

Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia (pendekatan Proses). Jakarta:


Rieneka Cipta

Meriana, Ria dkk. 2017. Interferensi Morfologis Pada Gelar Wicara Mata Najwa
Periode Januari 2017 dan Implikasinya. Jurnal Kata: 2

Prof. Drs. M. Ramlan. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi Suatu Tinjauan
Deskriptik. Yogyakarta : CV. Karyono.

Sarwoko, Tri adi. 2003. Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Yogyakarta :


Andioffset.

http://tata-bahasa.110mb.com/Index.htm

13

Anda mungkin juga menyukai