Disusun oleh :
1. Putri Nurasidah (E1E020163)
2. Retno Zulya Rahmi (E1E020173)
3. Riatulhilal (E1E020175)
4. Siswani (E1E020193)
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “ Morfologi Bahasa Indonesia” ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari
makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan
inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
Halaman Cover................................................................................................. ⅰ
KATA PENGANTAR...................................................................................... ⅱ
DAFTAR ISI.................................................................................................... ⅲ
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Kesimpulan...................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang wilayahnya sangat luas,
penduduknya terdiri dari berbagai suku bangsa dengan berbagai bahasa
daerah serta berbagai latar belakang budaya yang tidak sama. Oleh karna
alasan tersebut, Indonesia disebut Negara yang kaya akan budaya. Salah
satu diantara kekayaan budaya Indonesia adalah adanya bahasa daerah
karna itu masyarakat Indonesia adalah penutur yang bilingual atau
dwibahasa. dalam kajian morfologi biasanya dibedakan adanya beberapa
morfem berdasarkan kriteria tertentu, diantaranya morfem terikat dan
morfem bebas. Morfem bebas adalah morfem yang tanpa kehadiran
morfem lain dapat muncul dalam ujuran. Dalam bahasa Indonesia
misalnya bentuk pukul, ambil, potong dan gali termasuk dalam morfem
bebas dan juga salah satu bidang pengkajian bahasa Indonesia yang cukup
menarik adalah bidang tata bentukan atau morfologi. Bidang ini menarik
untuk dikaji karena perkembangan kata-kata baru yang muncul dalam
pemakaian bahasa sering berbenturan dengan kaidah-kaidah yang ada pada
bidang tata bentukan ini. Oleh karena itu perlu dikaji ruang lingkup tata
bentukan ini agar ketidak-sesuaian antara kata-kata yang digunakan oleh
para pemakai bahasa dengan kaidah tersebut tidak menimbulkan kesalahan
sampai pada tataran makna. Jika terjadi kesalahan sampai pada tataran
makna, hal itu akan mengganggu komunikasi yang berlangsung, bila
terjadi gangguan pada kegiatan komunikasi maka gugurlah fungsi utama
bahasa yaitu sebagai alat komunikasi. Hhal ini tidak boleh terjadi,
berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka kelompok kami
membahas makalah tentang morfologi bahasa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian morfologi bahasa Indonesia?
2. Apa saja jenis-jenis morfem dalam bahasa Indonesia?
3. Apa saja jenis proses morfologi dalam bahasa Indonesia?
4. Apa makna dari kata ulang?
5. Apa aja jenis kata ulang bahasa Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian morfologi bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis morfem dalam bahasa Indonesia.
1
3. Untik mengetahui jenis proses morfologi dalam bahasa Indonesia.
4. Untuk mengetahui makna kata ulang.
5. Untuk mengetahui jenis kata ulang bahasa Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Morfologi
Secara etimologi, morfologi berasal dari kata morphologie yang
terbentuk dari bahasa Yunani yaitu morph yang artinya bentuk, dan logos
yang artinya ilmu. Jadi morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
bentuk. Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang
berhubungan dengan bentuk kata dan sering juga disebut dengan istilah
tatabentuk. Kita tahu bahwa selain linguistik, ilmu biologi dan geologi
juga menggunakan istilah morfologi, ketiganya sama-sama mengkaji
tentang bentuk. Jika morfologi biologi membahas tentang bentuk makhluk
hidup, morfologi geologi tentang bentuk batuan bumi, maka morfologi
linguistik mempelajari tentang seluk-beluk perubahan bentuk kata serta
pengaruhnya terhadap golongan dan arti kata tersebut.
3
adalah satuan terbesar dalam morfologi, juga merupakan satuan terkecil
dalam sintaksis. Hal ini membuat keduanya tidak bisa saling dipisahkan,
sehingga untuk membedakannya perlu dipahami bahwa morfologi
mempelajari struktur internal kata, sedangkan sintaksis mempelajari
struktur eksternal kata.
4
2. Jenis-Jenis Morfem
a. Berdasarkan kemampuan Berdistribusi
o Morfem bentuk bebas
o Morfem bentuk semi bebas
o Morfem bentuk terikat
o Morfem bentuk unik
b. Berdasarkan Produktivitasnya
Morfem initerbagi menjadi dua yaitu, morfem produk dan morfem
improduk.
c. Berdasarkan Relasi Antara Unsurnya
Diliat berdasarkan relasi antar morfem dibedakan menjadi dua, yaitu
morfem utuh dan morfem terbelah.
d. Berdasarkan Sumbernya
Morfem bahasa dikelompokkan atas morfem asli dan morfem
sarapan.,morfem asli: rumah,air,batu dan morfem sarapan: moperasi,
standard, dsb.
e. Berdasarkan Jumlah Fonem yang menjadi unsurnya
Dilihat dari jumlahnya, morfem berunsur satu fenom disebut
monofonemis. Dan morfem berunsur lebih dari satu disebut
polifonemis.
f. Berdasarkan Keterbukaanya
Dilihat dari distibusinya morfem dibedakan menjadi morfem tertutup
dan morfem terbuka. Morfem tertutup berarti tidak bisa di distribusi
dengan morfem lain. Sedangkan morfem terbuka bisa di distribusi
dengan morfem lain.
g. Berdasasarkan Makna
Dipandang dari maknanya, morfem dibedakan menjadi morfem
bermakna leksikal dan morfem bermakna gramatikal.
5
3. Jenis Proses Morfologi
Ditinjau dari bentuknya kata dapat dibagi menjadi dua yaitu kata asal dan
kata jadian. Kata asal bisa menjadi kata jadian melalui proses morfologi.
Proses morfologi sendiri merupakan proses pembentukan kata-kata dari
satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya, sederhananya yaitu proses
penggabungan dua morfem atau lebih. Ada tiga proses morfologi, yaitu:
6
Proses pemajemukan atau komposisi merupakan proses penggabungan
dua kata atau lebih sehingga membentuk kata majemuk atau kata yang
memiliki arti baru. Macam-macam kata majemuk yaitu:
Kata majemuk setara: kata majemuk yang unsur-unsurnya
sederajat, contoh: jual beli, tua muda.
Kata mejemuk tak setara: kata majemuk yang unsur-unsurnya
tidak sederajat, contoh: saputangan, kamar kecil.
Kata majemuk hibridis: kata majemuk yang merupakan
gabungan dari unsur bahasa Indonesia dengan bahasa asing,
contoh: tenis meja, bumi putra.
Kata majemuk unik: kata majemuk yang salah satu unsurnya
hanya dapat bergabung dengan kata pasangannya itu, tidak
dapat bergabung dengan kata lain. Contoh: gegap gempita,
muda belia.
7
2. Bermakna Macam-Macam atau Bermacam-Macam
Makna kata ulang ini merupakan makna kata ulang yang menyiratkan
arti “berbagai macam atau jenis”. Adapun kata-kata yang termasuk
makna ini antara lain : sayur-sayuran, tumbuh-tumbuhan, dan kacang-
kacangan.
3. Bermakna Menyerupai
Makna kata ulang yang ketiga ini mempunyai arti “menyerupai atau
diserupakan dengan sesuatu”. Adapun contoh jenis makna kata ulang
ini antara lain : kapal-kapalan, mobil-mobilan, dan robot-robotan.
5. Bermakna Intensitas
Makna kata ulang yang satu ini memiliki arti ” tingkatan kualitas,
kuantitas, atau frekuensi suatu hal.” Kata-kata yang tergolong makna
ini adalah kuat-kuat, semaksimal-maksimalnya, dan secepat-cepatnya.
6. Bermakna Saling
Makna kata ulang yang satu ini menyiratkan arti “saling berbalas-
balasan antara satu pihak dengan pihak lainnya.” Contoh makna kata
ulang ini: bersalam-salaman, bersahut-sahutan, dan tuduh-menuduh.
7. Bermakna Kolektif
Makna kata ulang ini mempunyai arti “menyatakan jumlah kolektif
suatu bilangan.” Adapun beberapa contoh kata ulang yang
mengandung makna ini antara lain : satu-satu, dua-dua, dan tiga-tiga.
9. Bermakna Walaupun
Makna kata ulang ini mempunyai arti “meskipun.” Adapun contoh-
contoh makna kata ulang ini adalah kecil-kecil, besar-besar, dan tinggi-
tinggi.
8
10. Bermakna Perihal
Makna kata ulang ini mempunyai arti “tentang suatu hal.” Adapun kata
ulang-kata ulang yang mempunyai makna ini antara lain : jahit-
menjahit, masak-memasak, dan tulis-menulis.
9
5. Jenis Kata Ulang
Kata Ulang berdasarkan Bentuk.
a. Dwipurwa (Sebagian), Dwipurwa ialah kata ulang sebagian. Kata –
kata jenis ini mengalami suatu perulangan pada sebagian katanya saja,
misalnya yaitu leluasa, sesaji, dedaunan, leluhur, pepohonan dan lain
sebagainya.
Contoh:
Dedaunan itu gugur setiap musim semi.
Mereka menaruh sesaji di depan patung untuk acara adat
Pepohonan diskitar bandar lampung tumbang akibat angin topan.
Contoh Kalimat:
Semua anak-anak kelas 1 SD senang ketika berenang
Pasangan suami istri itu mempunyai anak laki-laki.
Contoh Kalimat:
Desa bangun rejo melakukan gotong royong untuk
membersihkan desanya.
Ibu ke pasar membeli sayur mayur dan lauk pauk.
Contoh Kalimat :
Antar sesama manusia wajib untuk saling tolong menolong.
Dihari yang suci ini kita wajib saling maaf-memaafkan.
10
e. Kata ulang semu
Jenis kata ulang yang satu ini ialah kata yang mengalami suatu proses
pengulangan seluruhnya tetapi tidak bisa dipisahkan, misalnya pada
kupu – kupu, laba – laba, umang – umang, pura – pura, lain
sebagainya.
Contoh Kalimat :
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari sedikit penjelasan di atas tentang pengertian morfologi dan makna
kata ulang beserta pokok pembahasan lainya yang terkandung dalam
pengertian morfologi dan kata ulang, dapat ditarik sedikit kesimpulan
sebagai berikut :
B. Saran
Penulis sangat memahami bahwa makalah ini masih memiliki banyak
sekali kekurangan untuk diperbaiki dan bersumber dari data yang terbatas.
Penulis mengharapkan saran demi meningkatkan kualitas makalah
selanjutnya agar tersusun makalah yang lebih baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Meriana, Ria dkk. 2017. Interferensi Morfologis Pada Gelar Wicara Mata Najwa
Periode Januari 2017 dan Implikasinya. Jurnal Kata: 2
Prof. Drs. M. Ramlan. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi Suatu Tinjauan
Deskriptik. Yogyakarta : CV. Karyono.
http://tata-bahasa.110mb.com/Index.htm
13