Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nurul Aulyah

NIM : G041191065
Kelas : Teknik Irigasi dan Drainase A.
TUGAS PERTEMUAN KE-6
Sprinkler irrigation kinerja nya tergantung pada kecepatan angin dan juga arah angin dan Kecepatan angin ini mempengaruhi
sebaran daripada siraman irigasi sprinkler. Selain itu kinerja irigasi sprinkler juga dipengaruhi oleh eh tekanan operasi. Berapa
besar tekanan operasi yang bekerja pada sistem itu itu yang berpengaruh terhadap kinerja dari pada sprinkler. kemudian juga
spasinya Kalau tekanan tadi tekanan operasi akan berpengaruh pada radius atau jari-jari basah dari pada sprinkler, jadi jari-jari
basah nya itu pengaruh dari tekanan operasi kemudian. Spasinya juga spasi ini semakin rapat juga tidak bagus semakin renggang
juga tidak bagus, apabila semakin rapat akan mengakibatkan over irrigation dan apabila semakin renggang akan mengakibatkan
under irrigation atau irigasi yang kurang. Kemudian diameter yang lebih besar juga memberikan pengaruh pada intensitas
siraman semakin besar tentu saja semakin besar intensitasnya Namun demikian diameter yang besar memerlukan tekanan operasi
yang besar untuk menimbulkan kinerja yang lebih bagus. Kemudian selop atau kemiringan lahan, lahan yang datar tentu saja
memiliki sebaran siraman yang lebih baik dibandingkan dengan lahan yang miring.

Bentuk-bentuk daripada siraman irigasi seperti ini kalau siraman kalau kita lihat intensitas siraman bentuknya seperti ini itu
artinya tekanan kerja yang terlalu rendah tekanan yang baik kinerja yang baik seperti ini, kemudian apabila tekanan terlalu tinggi
bentuk siiramanya seperti dibawah

Indicator kinerja daripada sprinkler irrigation yang pertama adalah uniformity Indikator kinerja uniformity dalam hal ini
uniformity ada 2 distribution of uniformity dan koefisien of uniformity distribusi uniform dapat kita hitung dengan membagi rata
rata nilai rata-rata 4 nilai terendah dibagi dengan rata-rata yang ditangkap oleh Ken dikali 100% jadi 4 terendah terendah
kemudian dibagi dengan rata-rata keseluruhannya dikali dengan 100% adalah 100 kali 1 kurang Sigma x x dibagi dengan n x m
jadi 100 kali 1 kurang Sigma X dibagi dengan n * m m = Sigma Z dibagi dengan n Sigma set-set adalah nilai air yang ditangkap
oleh seluruhnya dibagi dengan kemudian n adalah Jumlah observasi atau jumlah itu itu untuk menghitung koefisien uniformity 
Contoh tata cara peletakan catch can seperti dibawah :

Data dibawah merupakan contoh dari pada data pengambilan, sebagaimana yang telah dijelaskan
bahwa rata-rata 4 terendah terendah ada 0,230, 22, 20, 20 jadi walaupun sama ini tetap dianggap
sebagai masukan data 4 terendah dibagi dengan rata dibagi dengan rata-rata keseluruhan nya
rata-rata keseluruhan nya ini 0,265 per jam jadi rata-rata keseluruhan 3,97 dibagi 15,265 per jam
rata-rata 4 terendah = 0,218 maka distribusi 100 * 0,218 / 0,265 * 100% artinya 82% dengan
menggunakan rumus tadi 100 * 1 kurang 0,51 / 3,79 = 87% ada rumus lain ini.
kemudian sistem-sistem ini = koefisien uniformity yang telah kita hitung dikali dengan 1 + PN
dibagi P ^ 0,5 / 2 PN ini tekanan maksimum dan tekanan rata-rata jadi kita melakukan
pengukuran berapa pascal dari tekanan rata-rata yang ada di dalam pipa sistem * 1 + 3 * p ^ p
dibagi P ^ 0,5 / 4

Anda mungkin juga menyukai