Anda di halaman 1dari 3

Jarang Terekspos!!!

Inilah 5 Kerajaan Kuno Pra Islam di Jazirah Arab

Jazirah Arab adalah kawasan di Timur Tengah yang terdiri dari beberapa Negara yaitu
Arab Saudi, Kuwait, Yaman, Oman, Uni Emirat Arab, Qatar dan Bahrain.

Sebelum Islam menyinari Jazirah Arab, ternyata cukup banyak peradaban kuno yang
berpengaruh sehingga berhasil membentuk pemerintahan kerajaan.

Adapun kerajaan-kerajaan kuno yang ada di Jazirah Arab sebelum datangnya Islam
yang dilansir dari berbagai sumber antara lain…

1. Kerajaan Kedar (Abad ke-9 SM)

Bangsa Kedar adalah suku nomaden yang tinggal di kawasan Yordania dan utara Arab
Saudi. Diyakini bahwa nama bangsa ini diambil dari putra kedua nabi Ismail as yang
bernama Qaidar.

Ibukota satu-satunya adalah Adumattu (sekarang Dumat al-Jandal)

Ketika kekaisaran Assyria benar-benar hancur pada akhir abad ke-7 SM, bangsa Persia
tiba dan menjadikan Kedar sebagai negara klien pada abad ke-9 SM.

Selama perjalanannya, kerajaan ini memiliki relasi yang sangat kompleks dengan
negeri-negeri tetangganya. Tanah Kedar kembali dijajah ketika Kekaisaran Assyria
berhasil bangkit dari keterpurukan, selanjutnya kerajaan ini dikuasai oleh Yunani Kuno,
bangsa Lihyan, dan terakhir Kerajaan Nabatea pada abad ke-2 SM.

2. Kerajaan Lihyan (Abad ke-7 SM)

Fase awal peradaban Lihyan diperikirakan berkembang sekitar akhir abad ke-7 SM.
Pada awalnya orang-orang yang tinggal di wilayah Dedan atau sekarang Oasis Al-‘Ula
di barat laut Jazirah Arab, semakin maju dan berkembang sehingga membentuk
kerajaan Lihyan yang beribu kota di Dedan.

Dedan merupakan tempat perdagangan yang terkenal, dimana di kota ini


memperdagangkan gading gajah, kayu hitam dan pelana.

Kerajaan ini diyakini cukup makmur dan maju karena ditemukannya koin-koin buatan
lokal di dekat Al-‘Ula , serta ratusan prasasti dan grafiti dalam beberapa bahasa kuno
(Dedan, Aram, Minaean, dan Thamudik).
Berbagai penemuan tersebut, khususnya prasasti dan grafiti, membuktikan orang-orang
di sana memiliki literasi yang tinggi. Salah satu bentuk peninggalan lain Kerajaan
Lihyan adalah kuil ritual keagamaan kuno. 

Pada abad pertama SM, Kerajaan Nabatea dari utara (Yordania) berhasil menguasai
Kerajaan Lihyan. Hegra dijadikan pusat perkotaan mereka yang baru di dekat Oasis
Al-‘Ula. 

3. Kerajaan Saba’ (Abad ke-8 SM)


Kerajaan Saba’ diyakini berkembang sejak abad ke-8 SM, meskipun ada yang
menganggap sejak abad ke-12 SM.

Kerajaan Saba’ beribukota di Sharwah.

Kerajaan Saba’ dikenal sebagai kerajaan dengan hasil alamnya yang melimpah.
Kesuburan tanah Kerajaan Saba’ disebabkan karena keberadaan bendungan Ma’rib.

Selain itu, Negeri Saba’ sangat makmur disebabkan oleh Incense Route atau jalur
perdagangan kemenyan yaitu jalur perdagangan darat dan laut yang menghubungkan
wilayah Mediterania dengan wilayah-wilayah timur dan selatan.

Perdagangan jalur darat andalan Saba’ terancam setelah dominasi Mesir sejak abad
ke-4 SM yang mengutamakan perdagangan laut.

Kerajaan saba’ runtuh pada tahun 275 Masehi setelah dijajah oleh bangsa Himyar yang
semakin kuat pengaruhnya di kawasan Yaman. 

4. Kerajaan Hadramaut (abad ke-8 SM)


Para peneliti menduga Kerajaan Hadramaut sudah ada sejak abad ke-8 SM. 

Hadrami adalah suku besar yang tinggal di bagian selatan Jazirah Arab dan sekaligus
sebagai pendiri kerajaan Hadramaut.

Ibukota pertama bangsa Hadrami adalah Shabwa.

Pada abad ke-3 SM kerajaan ini dikuasai oleh Kerajaan Himyar yang semakin kuat dan
berpengaruh di Yaman. Dan menjadikan Shibam sebagai ibukota penggantinya.

5. Kerajaan Himyar (Abad ke-4 SM)

Kerajaan Himyar diyakini didirikan pada abad ke-4 SM.

Himyar adalah bangsa asli yang tinggal di kawasan barat daya Yaman. Bangsa ini
dapat berkembang pesat setelah kejatuhan Kerajaan Saba, Kerajaan Hadramaut, dan
yang lainnya.
Ibukota pertama kerajaan Himyar adalah Zafar, kemudian dipindahkan ke Sana'a
(sekarang ibukota Yaman) pada abad ke-4 M. Sejak saat itu, agama Kristen dan Yahudi
masuk dan bertumbuh di tanah Himyar.

Kerajaan ini berada di posisi yang strategis karena menjadi tempat lalu lalang kapal-
kapal dagang dari India, Afrika Timur, dan negara-negara Mediterania.

Hubungan bangsa Himyar dengan Kekaisaran Romawi sangat baik karena ekspor
gading, barang berharga dan penting bagi para bangsawan di Roma. 

Sayangnya, berbagai permasalahan internal dan perubahan rute perdagangan


menjatuhkan politik dan ekonomi Kerajaan Himyar.

Kerajaan himyar runtuh setelah di serang oleh kerajaan aksum dan menjajah negeri ini. 

Wallahu’alam Bissawab 

Anda mungkin juga menyukai