Anda di halaman 1dari 25

GIZ24A dan GIZ 241_2 (2-0)

JENIS DAN DETERMINAN


MASALAH LINGKUNGAN

Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB

Sem GJ 2021-2022
01 Pengertian masalah lingkungan
atau ketimpangan ekologi

Jenis dan besar masalah pangan


Outline 02 & gizi : bentuk ketimpangan
ekologi

03 Lingkungan sebagai determinan


ketimpangan ekologi
01. Pengertian Masalah Lingkungan/Ketimpangan Ekologi

Masalah : kesenjangan antara kondisi saat ini (aktual) dengan


yang seharusnya
(a) sasaran/target/rujukan yang telah ditetapkan
atau
(b) kondisi ideal yang diinginkan (standar/baku mutu)

Masalah Lingkungan Hidup = Besar masalah lingkungan


Ketimpangan ekologi hidup =
“ketimpangan yang terjadi dalam jumlah penduduk X jumlah
suatu ekosistem yang diakibatkan penggunaan SDA/orang X
oleh terputusnya siklus kerusakan yang
biogeokimia & informasi karena ditimbulkan/satuan
ada unsur ekosistem yang hilang” penggunaan
CONTOH target/baku mutu untuk menentukan masalah (1)

(b) Standar mutu konsumsi pangan penduduk Indonesia


untuk hidup sehat
(a) Target RPJMN 2019:
Energi % Skor
No Kelompok Pangan
(Kal/kap/hr) AKE* Bobot PPH
1. Padi-padian 1050 50 0.5 25.0
2. Umbi-umbian 126 6 0.5 2.5
3. Pangan hewani 252 12 2.0 24.0
4. Minyak & lemak 210 10 0.5 5.0
5. Bh/bj brminyak 63 3 0.5 1.0
6. Kacang2an 105 5 2.0 10.0
7. Gula 105 5 0.5 2.5
8. Sayur dan buah 126 6 5.0 30.0
9. Lain-lain 63 3 0.0 0.0
Jumlah 2100* 100 100

*AKE tahun 2018 (PMK 28/2019)


CONTOH target/baku mutu untuk menentukan masalah (2)

© Target penurunan emisi gas rumah kaca (E-GRK) per sektor

Sb : draf Perpres RAN_GRK, Des 2010


02. Jenis Masalah Lingkungan Hidup

kemerosotan
Perubahan keanekaragaman hayati
iklim_pemanasan global dan sumber daya alam

Masalah
lingkungan
hidup

Pencemaran lingkungan :
Kemiskinan, pangan, gizi
& kesehatan tanah, air, udara
(Tabel 5.12; BOX 1)
Bahan diskusi!!!

Bagaimana
keterkaitannya
dengan kemiskinan,
maupun masalah
pangan, gizi &
kesehatan
BOX 1

Nilai IPKLH :
• semakin besar (mendekati 1) → semakin tingginya tingkat
ketidakpedulian lingkungan di wilayah tersebut
• semakin kecil nilai IPKLH (mendekati 0)→ semakin rendah
tingkat ketidakpedulian (semakin peduli) lingkungan di
wilayah tersebut.
Situasi Pangan & Gizi → seberapa besar masalah terjadi? (1)
Pertumbuhan produksi pangan strategis, Perkembangan Tingkat Ketersediaan Pangan,
2014-2019 2014-2019

Perkembangan harga GKG di petani


& GKG di penggilingan, 2014-2019 Perkembangan harga beras, 2014-2019

Sumber : BKP
Situasi Pangan & Gizi → seberapa besar masalah terjadi? (2)

Perkembangan Tingkat konsumsi Energi, Perkembangan Kualitas Konsumsi Pangan,


2014-2019 2015-2018

Perkembangan Tingkat konsumsi Protein,


2014-2019
Persentase Kerawanan pangan

Sumber : BKP
Situasi Pangan & Gizi → seberapa besar masalah terjadi? (3)

Global Food Security Index (EIU) : Indonesia

Availability Access Quality and Safety Total


Year
Rank Score Rank Score Rank Score Rank Score

2015 - - - - - - 74 46.7

2016 66 54.1 70 50.3 87 42 71 50.6

2017 64 54.4 68 50.8 86 44.1 69 51.3

2018 58 58.2 63 55.2 84 44.5 65 54.8


Situasi Pangan & Gizi → seberapa besar masalah terjadi? (4)

TimbulandanDampakFLWtahun2000-2019

Timbulan FLW
Timbulan Food Loss and Waste
di Indonesia pada 2000-2019 yaitu
23-48 juta ton/tahun
setara dengan
115-184 kg/kapita/tahun
Dampak Ekonomi FLW

Kehilangan Gizi FLW


Kehilangan kandungan energi
Emisi GRK FLW

Selama 20 tahun, Kehilangan ekonomi dari FLW


total emisi GRK dari FLW pada tahun 2000-
tahun 2000-2019 adalah 2019 dapat memberi makan
dari FLW yaitu
213-551 Triliun Rupiah/Tahun 61-125 juta orang
1.702,9 yang setara dengan 4% - 5%
PDB Indonesia atau 29-47% populasi
Mt CO2-ek Indonesia
Situasi Pangan & Gizi → seberapa besar masalah terjadi? (4)

Sumber: Global Nutrition Report, 2018


Single burden double burden triple burden

22,2% balita di
dunia
7,5% 5,6% Countries with Stunting, Wasting & Overweight in Children
(150,8 juta)
(50,5 juta) (38,3 juta) under Age Five (Global Nutrition Report, 2014)

Stunting Wasting Overweight Indicator Group Countries


Stunting Only Vietnam, Guatemala,
37,2 Status Gizi Balita Indonesia (%) 2013-2018
(pendek) Uganda
30,8
Saudi Arabia, Sri Lanka,
Wasting Only (kurus)
Oman
12,1 10,2 11,9
8,0 Overweight Only
Kuwait, Mexico, Brazil
(gemuk)
Stunting Wasting Overweight Stunting, Wasting
Indonesia, Iraq, Libya
2013 2018 Overweight 13
Proses kurang gizi kini tengah berlangsung
di tengah masyarakat (korban 4,6 jt anak)
Keteledoran dalam
Apa yang bisa diharap
pembangunan gizi akan
dari generasi yang
mengakibatkan munculnya
sejak dini mempunyai
the lost generation (generasi
persoalan gizi?
yang hilang).

SDM kita di masa


depan mungkin Kebodohan mengakibatkan
dibangun oleh pondasi kemiskinan, dan kemiskinan
manusia yang rapuh menyebabkan kebodohan.
dan mudah ambruk.
03. Lingkungan alam & sosial sebagai determinan
ketimpangan ekologi (1)

Human nutrition is always an Lingkungan sbg indikator/ determinan


ecological problem : ketahanan pangan (Sudaryanto, 2000)
interacting factors in the 1. Ketersediaan pangan
community’s ecology (physical,
2. Aksesibilitas (menggambarkan
biological, social and cultural
kemampuan untuk menguasai
environments including economic
constrains & political priorities) pangan yang cukup)
(Sb : Jelliffe & Jelliffe, 1989. Community 3. Keamanan (diartikan sebagai
Nutritional Assessment. Oxford Univ Press) jaminan atas stabilitas SDAL)
a. kerentanan internal : penurunan
Lingkungan alam : tanah, air, produksi
udara, iklim, ekosistem & genetik b. kerentanan eksternal : flukuasi
Lingkungan Sosial : penduduk, perdagangan internasional
kemiskinan, kesehatan, pendidikan, 4. Keberlanjutan (kontinuitas
norma_tata nilai, kelembagaan/ ketersediaan, akses dan stabilitas
organisasi, kebijakan, regulasi, SDP) → keberlanjutan usahatani atau
infrastruktur kerawanan pangan transien/akut
03. Lingkungan alam & sosial sebagai determinan
ketimpangan ekologi (2)
03. Lingkungan alam & sosial sebagai determinan
ketimpangan ekologi (3)
Ketersediaan pangan Akses pangan Pemanfaatan pangan

Sumberdaya : Produksi : Pendapatan : Konsumsi : Status Gizi :


- Alam - Pertanian - Pertanian - Pangan -Anak
- Fisik - Non Pertanian - Non Pertanian - Non Pangan -Dewasa
- Manusia
Sumberdaya: Produksi : Pendapatan : Konsumsi : Status gizi :
Alam : •Luas tanam •Total Pendapatan •Total Pengeluaran •Antropometri
•Curah hujan •Luas lahan •Pendapatan dari •Pengeluaran •Kadar serum
•Kualitas tanah beririgasi tanaman pangan •Kesakitan
•Ketersediaan air •Akses & •Pengeluaran •Kematian
•Pendapatan dari ternak
•Akses sumberdaya hutan penggunaan input •Upah nonpangan •Kelahiran
Fisik : •Pola tanam •Harga pangan •Konsumsi pangan •Akses pelayanan
•Pemilikan ternak •Keragaman tanaman •Frekuensi pangan kesehatan
•Pasar
•Akses infrastruktur •Produksi pangan •Akses jalan •Akses air bersih
•Pemilikan sarana pertanian •Sumber pendapatan •Akses sanitasi
•Pemilikan tanah nonpertanian
Manusia :
•Rasio ketergantungan
•Pendidikan
•Besar keluarga Faktor Pengaruh Ketahanan Pangan (Chung 1997)
•Umur kepala keluarga
03. Lingkungan alam & sosial sebagai determinan
ketimpangan ekologi (4)
➢ Penduduk → konsep Malthus

Pertumbuhan Pangan Bagai Deret Hitung


Pertumbuhan Penduduk Bagai Deret Ukur

Kebutuhan pangan senantiasa meningkat,


seiring dengan peningkatan jumlah penduduk.
Jumlah, komposisi,
sebaran penduduk
→ permintaan jumlah
& jenis pangan
Kriteria miskin :
❖ BPS : pendapatan
sekitar
Rp345.000/kap/bl
❖ Standar Bank
Dunia $2 atau
Rp820.000 /kap/bl
Memahami kemiskinan
secara holistik
MISKIN :
▪ Sulit mengakses
pangan
▪ Derajat kesehatan
rendah
▪ Kendala akses
pendidikan
▪ Daya beli kurang

Hanum & Khomsan, 2012:


√ Keluarga miskin : jumlah balita stunting 40%
√ Keluarga tidak miskin : jumlah balita stunting 14,3%

→ Pemberian makanan tambahan (PMT)


untuk anak balita di posyandu akan
sangat membantu keluarga miskin
➢ Lahan
Luas lahan kritis (1000 ha) Th 2011, 2013, 2018 (Sb : KLHK, 2019)

Lahan kritis :
lahan yang berada di dalam dan di luar kawasan hutan, yang telah menurun
fungsinya sebagai unsur produksi dan media pengatur tata air daerah aliran
sungai/DAS (Permenhut No. P.9/menhut-II/2013 tentang Tata cara pelaksanaan, kegiatan
pendukung dan pemberian insentif kegiatan rehabilitasi hutan & lahan)
→ produksi pangan → rentan terhadap kerawanan pangan.
➢ Air
→ pencemaran air, akses air bersih, penyakit bawaan air;
akses air bersih → indikator kerentanan terhadap kerawanan pangan dan SDGs
DAFTAR PUSTAKA
1. Baliwati, Y.F; A. Khomsan; C.M Dwiriani (Ed). 2004.
Pengantar Pangan dan Gizi. Penebar Swadaya. Depok.
2. Baliwati, Y.F.; Madanijah, S. 2013. Ekologi Pangan dan Gizi.
Bahan Ajar. Departemen Gizi Masyarakat, Fema, IPB
3. Soemarwoto, O. 1985. Ekologi, Lingkungan dan
Pembangunan. Penerbit Djambatan. Jakarta.
4. International Union for the Conservation of Nature, United
Nations Environment Programme & World Wide Fund for
Nature. 1993. Bumi Wahana, Strategi Menuju Kehidupan
yang Berkelanjutan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
5. Wahlqvist, M.L; A.S Truswell; R. Smith; P.J Nestel (Ed). 1994.
Nutrition in a Sustainable Environment-Proceedings of the XV
International Congress of Nutrition : IUNS Adelaide. Smith
Gorgon & Nishimura

Anda mungkin juga menyukai