METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah animal experimental dengan post test only control
group design yang didahului dengan penelitian pendahuluan. Pada awal penelitian
placebo dan dipapar sinar UV-B (Perlakuan 1). Kelompok kedua tikus Wistar
diberi ekstrak pegagan 50 mg oral dan dipapar sinar UV-B (Perlakuan 2).
Sedangkan kelompok ketiga tikus Wistar diberi vitamin C 9 mg oral dan dipapar
punggung tikus Wistar jantan untuk dibuat dalam bentuk blok parafin,
pembuatan preparat dan pengecatan dengan reagen Sirius Red dan penilaian
58
Lxxx
b. Variabel Tergantung
c. Variabel Kendali
Variabel kendali adalah variabel yang dapat dikendalikan antara lain jenis
4.4.2 Sampel
1. Tikus Wistar
3. Umur 10 – 12 minggu
4. Sehat
5. Jantan
Tikus Wistar diambil dengan cara diacak sederhana dibagi menjadi tiga
Kelompok 2 diberi ekstrak pegagan 50 mg (oral) setiap hari dengan dosis sekali
5. Sinar ultraviolet B adalah jumlah intensitas sinar UV-B yang diberikan berasal
dari mesin sinar UV-B buatan China, tipe KN-4003 B. Alat ini dapat
memancarkan sinar UV-B dengan besar dosis radiasi dapat diukur dengan UV
6. Jumlah kolagen adalah presentasi pixel jaringan kolagen yang diamati dan
warna picro Sirius Red, dibandingkan dengan pixel seluruh jaringan yang
tampak pada foto sediaan histologis dan dinyatakan dalam persen (%).
Penilaian dilakukan pada foto preparat dalam format JPEG yang diambil
mikroskop Olympus Bx51 dan pembesaran objektif 400 kali, yaitu sel
Lxxxvy
8. Tikus Wistar Jantan yang digunakan adalah tikus Wistar jantan sehat yang
berumur 10-12 minggu dengan berat 180-200 gram, diberi oral dengan alat
sonde. Dosis kontrol diberikan aquadest sesuai dengan berat badan tikus dan
dipapar sinar UV-B (Perlakuan I), ekstrak pegagan 50 mg oral diberikan sekali
sehari dan dipapar sinar UV-B (Perlakuan II), dan pemberian dosis vitamin C 9
mg oral diberikan sekali sehari lalu dipapar sinar UV-B (Perlakuan III).
kandang untuk tiap kelompok perlakuan yang berbeda tiap tikus, yaitu tiap
makanan ayam 30%, jagung giling 40% dan dedak 30%, sebanyak 12-25 gr/
ekor/ hari, diberikan secara ad libitum. Minuman yang diberikan secara tidak
pertukaran udara yang ekstrim harus dihindari. Aliran udara dalam ruangan
normal).
1. Ekstrak pegagan
2. Vitamin C
Lxxxvi
2. Timbangan analitik
3. Papan fiksasi
5. Sarung tangan
6. Labu erlemeyer
7. Alat cukur
8. Scalpel beserta dengan pisaunya
13. Optilab
Lxxxvii
2. Tiga puluh tikus Wistar jantan terlebih dahulu dilakukan adaptasi selama 7
hari.
3. Tiga puluh ekor tikus Wistar jantan yang sudah terbagi menjadi tiga kelompok
ekor dan diberikan makanan standar setiap hari selama 4 minggu ad libitum.
sebagai kontrol setiap hari selama 1 bulan secara oral (zoned lambung)
paparan sinar UV-B. Kelompok perlakuan kedua diberi ekstrak pegagan secara
oral sekali sehari dosis 50/200 mgBB tikus dan diberi paparan sinar UV-B.
Kelompok perlakuan ketiga diberi vitamin C secara oral sekali sehari dengan
minggu pertama, 70 mJ/cm2 pada minggu ke dua dan 80 mJ/cm2 pada minggu
Tabel 4.1
Minggu I
50 mJ/cm2 50 detik
Minggu II
70 mJ/cm2 70 detik
80 mJ/cm2 80 detik
7. Tikus Wistar jantan dibiarkan terlebih dahulu selama dua puluh empat jam
ketamin. Dengan dosis xylazine 4-8 mg/ kgBB IM dan Ketamin 22-44mg/ kgBB
IM (KNEPK, 2011).
9. Pembuatan sediaan histologis dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap fiksasi,
dehidrasi, clearing dan embeding. Jaringan kulit hasil biopsi kulit mencit
lxxxix
(n-1) x (t-1) ≥ 15
(n – 1) x 2 ≥ 15
n ≥ 7,5 + 1
n ≥8,5
10 ekor tikus Wistar sebagai kontrol dan dipapar sinar UV-B, kelompok kedua
dan dipapar sinar UV-B. Kelompok ketiga 10 ekor tikus Wistar dengan
a. Dari populasi dari populasi tikus Wistar diadakan pemilihan sampel berdasarkan
kriteria inklusi.
b. Dari jumlah sampel yang telah memenuhi syarat diambil secara acak (random)
Dari sampel yang telah dipilih kemudian dibagi menjadi 3 kelompok secara
aquadest secara oral dengan dosis 1 cc sekali sehari dan dipapar sinar UV-B
(Perlakuan 1). Kelompok perlakuan kedua tikus Wistar diberi ekstrak pegagan
secara oral dengan dosis 50/200 mgBB tikus sekali sehari dan dipapar sinar UV-B
(Perlakuan 2). Sedangkan kelompok ketiga tikus Wistar diberi secara oral
vitamin C dengan dosis 9/200 mgBB dan dipapar sinar UV-B (Perlakuan 3).
xcv