Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teologi Islam
Teologi menurut bahasa yunani yaitu theologia. Yang tersusun dari kata theos yang
berarti tuhan atau dewa, dan logos yang artinya ilmu. Sehingga teologi adalah pengetahuan
ketuhanan . menurut William L. Resse, Teologi berasal dari bahasa Inggris yaitu theology
yang artinya discourse or reason concerning god (diskursus atau pemikiran tentang tuhan)
dengan kata-kata ini Reese lebih jauh mengatakan, “teologi merupakan disiplin ilmu yang
berbicara tentang kebenaran wahyu serta independensi filsafat dan ilmu pengetahuan. Gove
mengatkan bahwa teologi merupakan penjelasan tentang keimanan, perbuatan, dan
pengalaman agama secara rasional.
Sedangkan pengertian teologi islam secara terminologi terdapat berbagai perbedaan.
Menurut abdurrazak, Teologi islam adalah ilmu yang membahas aspek ketuhanan dan
segala sesuatu yang berkait dengan-NYA secara rasional.
B. Sejarah Teologi Islam
Setelah Rasulullah S.A.W wafat beliau tidak mengangkat seorag pengganti, tidak pula
menentukan cara pemilihan penggantinya. Karenna itu antara sahbat Muhajirin dan Ansar
terdapat perselisihan, masing-masing menghendaki supaya pengganti Rasul dari pihaknya.
Ditengah kesibukan itu, Umar r.a membaiat Abubakr r.a menjadi khalifah d dan di ikuti
oleh sahaba lainnya. Sejak itu kaum muslimin terpcah-pecah menjadi beberapa partai yang
merasa sebagai pihak yang benar dan hanya calon dari pada yang menduduki piimpinan
negara. Ditambah lagi dengan peristiwa terbunuhnya Usma r.a dalam keadaan gelap.
Peristiwa itu sontak membuat anggapan yang berbeda. Terdapat pihak yang membenarkan
pembunuhan itu, karena sahabat Ustman r.a kafir dan ada juga yang berpendapat bahwa
yang membunuh itu kafir. Puncaknya saat terjadi perang Siffin. Dimana pihak sahabat Ali
r.a dituntut oleh Mu’awiyah agar melakuakan arbritase. Akan tetapi dari hal itu bukan
1
keputusan yang didapat. Akan tetapi menimbulkan golongan-golongan Jabariyah,
Qadariyah, Mu’tazilah, dan As’ariyah.
C. Sumber- sumber Teologi Islam
Adapun sumber pembahasan yang digunakan untuk membangun Ilmu Teologi Islam
menggunakan beberapa sumber, yaitu : a. Sumber yang ideal Sumber ideal adalah Qur’an
dan Hadits yang didalamnya dapat memuat data yang berkaitan dengan objek kajian dalam
Ilmu Tauhid. Misalnya, telah dimaklumi dalam ajaran agama, bahwa semua amal sholeh
yang dilakukan oleh ketulusan hanya akan diterima oleh Allah SWT apabila didasari
dengan akidah islam yang benar. Karena penyimpangan dari akidah yang benar berarti
penyimpangan dari keimanan yang murni dari Allah. Dan penyimpangan dari keimanan
berarti kekufuran kepada Allah SWT. Sedangkan Allah tidak akan menerima amal baik
yang dilakukan oleh orang kafir, berapapun banyaknya amal yang dia kerjakan. Dalam hal
ini Allah SWT berfirman: “Barangsiapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lau dia
mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat,
dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.” (QS. Al- Baqoroh : 217) b.
Sumber Historik Sumber historis adalah perkembangan pemikiran yang berkaitan dengan
objek kajian ilmu tauhid, baik yang terdapat dalam kalangan internal umat islam maupun
pemikiran eksternal yang masuk kedalam rumah tangga islam. Sebab, setelah Rosulullah
saw wafat, islam menjadi tersebar, dan ini memungkinkan umat islam berkenalan dengan
ajaran-ajaran, atau pemikiranpemikiran dari luar islam, misalnya dari Persia dan Yunani.
D. Aliran – aliran Teologi Islam
1. Khwarij
Kata khawarij adalah bentuk jamak dari kharij yang berarti orang-orang yang keluar.
Sebagian sejarawan berpendapat bahwa setiap orang yang memisahkan diri dari
pimpinannya disebut khwarij. Tetapi yang dimaksud dengan khwarij dalam tulisan ini
adalah golongan yang memisahkan diri dari kelompok Ali ibn Abi al-Thalib sesudah
terjadinya tahkim pada waktu perang Siffin. Dalam perkembangannya, aliran ini terpecah
2
menjadi beberapa sekte. Setiap sekte hampir sepakat mengatakan bahwa orang yang
berbeda pendapat dengan mereka adalah kafir.1
Aliran Khawarij muncul pertama kali pada saat terjadinya peperangan antara pasukan
Ali bin Abi Thalib dengan pasukan Muawiyah bin Abi Sufyan. Peperangan itu terjadi
karena adanya konflik antara keduanya. Pada awal kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
sebagai khalifah, ia berupaya untuk menata sistem pemerintahannya sesuai dengan yang ia
telah direncanakan. Salah satunya yaitu mengganti beberapa pejabat daerah gubernur yang
sebelumnya telah menjabat pada masa kekhalifajan Usman bin Affan.2
Meskipun aliran khwarij terpecah menjadi beberapa golongan , tetapi secara garis besar
ada hal-hal yang menjadi ajaran-ajaran pokok atau prinsip-prinsip diantara meraka yatu :
1) Khalifah negara tertinggi bukanlah hak orang-orang tertentu atau daerah tertentu,
tidak ada deskriminasi , tetapi boleh oleh siapa saja yang penting belaku adil, melaksanakan
syariat serta jauh dari kesalahan dan penyelewangan.3
2) Berasal dari aliran Najdah, pengangkatan khalifah tidak diperlukan jika masyarakat
dapat mennyelesaikan persoalan-persoalan dengan sendirinya.4
3) Mereka berpendapat bahwa mengerjakan shalat, puasa, haji dan ibadah-ibadah
lainnya serta menjauhi larangannnya adalah bagaian dari iman.
4) Al-Qur’an adalah makhluk dan menusia bebas memutuskan perbuatannya bukan
dari tuhan.
5) Setiap ummar Muhammad yang terus berbuat dosa besar sampai mati tidak
bertaubat, maka mereka dihukum “Kafir” serta kekal dineraka, sementara golongan Najdat,
mereka tidak mengkafirkan total kecuali sebagai “Kafir ni’mat” saja.5
1
Al-Iraqi, Manhaj., hal. 235.
2
Penj:Shaleh Mahfudz, cet.1, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1993), hal. 21.
3
Muchotob Hamzah dan Tim Aswaja Center UNSIQ,Pengantar Studi Aswaja An-Nahdliyah,cet. 3,
(Wonosobo: Unsiq Press,2018), hal. 10.
4
Imam Muhammad Abu Zahrah, ats-Tsaurah., hal. 69.
5
Muchotob Hamzah dan Tim Aswaja Center UNSIQ,Pengantar Studi Aswaja An-Nahdliyah,cet. 3,
(Wonosobo: Unsiq Press,2018), hal. 11.
3
6) Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim sehingga harus dibunuh.6
7) Orang yang berdosa adalah Kafir. Mereka tidak membedakan antara satu dosa
dengan dosa yang lain. Bagi mereka kesalahan pendapat saja merupakan dosa, jika
pendapat itu bertentangan dengan kebenaran. Hal inilah yang kemudian menjadikan
sebagai Khwarij keluar dari mayoritas islam.7
2. Syi’ah
Dari asal Syi’ah , ialah salah satu aliran atau mazhab teologi dalam islam. Syi’ah
menurut etimologi bahasa arab bermakna” pembela dan pengikut seseorang,”juga
bermakna “setiap kaum yang berkumpul di atas suatu perkara.”
Syi’ah mulai muncul sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut tampak
dari para keluarga, sahabat serta pengikut Ali yang percaya bahwa setelah Nabi wafat ,
jabatan khalifah dan kekuasaan islam berada di tangan Ali.8
(Anta minni bimangzalatu haruna min musa)
“Engkau bagiku seperti kedudukan Harun bagi Musa”.9
Adapun pemahaman atau ajaran pokok Syi’ah antara lain:
1) Al-Ismah yang mengajarkan atau meyakini bahwa imam bersifat ma’shum, seperti
Nabi.
2) Al-Mahdinah yaitu meyakini adanya imam mahdi yang masuk kedalam lorong, dan
akan muncul kembali.10
3) At-Taqiyyah (menyembunyikan faham), yakni menyembunyikan paham yang
sebenarnya dan menampakkan paham yang lain dari apa yang ada di dalam hatinya.11
6
Nurcholis Majid, Khazanah Intelektual Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1985), hal. 12.
7
Nurcholis Majid, Khazanah., hal.70.
8
Muchotob Hamzah dan Tim Aswaja Center UNSIQ,Pengantar Studi Aswaja An-Nahdliyah,cet. 3,
(Wonosobo: Unsiq Press,2018), hal. 12.
9
Sulaiman bin Shalih al-Kharasyi, Menimbang Ajaran Syi’ah: 188 Pertanyaan Kritis, Edisi. 4, (Jakarta,
Puastaka at-Tazkiyah, 2010), hal. 79.
10
Muchotob Hamzah dan Tim Aswaja Center UNSIQ,Pengantar Studi Aswaja An-Nahdliyah,cet. 3,
(Wonosobo: Unsiq Press,2018), hal. 14.
11
Arief Halim, Op.Cit., hal. 249.
4
4) Ar-Raj’ah mengajarkan dan percaya bahwa imam Mahdi kelak akan muncul di
tengah-tengah umat Islam.
5) Nikah Mut’ah (kawin kontrak) yang dibolehkan dalam aliran Syi’ah 12 (Syi’ah
Itsna Asyariyah).12
Aliran Syi’ah terdiri atas lima prinsip utama yang wajib dipercayai oleh penganutnya antar
lain:
a. At-Tawhid
Kaum Syi’ah mengimani sepenuhnya bahwa Allah itu ada (Wujud), Maha Esa (al-
ahad), tunggal (al-wahid), tempat bergantung segala makhluk(as-shamad),tidak beranak
dan tidak diperanakkan (lam yalid walam yulad), dan tidak seorangpun serupa dengannya
( lam yakun lahu kufuwwan ahad).
b. Al-Adl
Kaum Syi’ah mempunyai keyakinan bahwa Allah Maha Adil.
c. An-Nubuwwah
Menurut golongan Syi’ah, Allah mengutus para nabi dan rosul untuk membimbing umat
manusia.
d. Al-Imamah
Syi’ah berpendapat, imam adalah dasar dari ajaran islam, tidak sempurna iman
seseorang kecuali dia harus percaya kepada imam. Bagi mereka , imamah berarti
kepemimpinan dalam urusan agama dan dunia sekaligus.13
e. Al-Ma’ad
Kaum Syi’ah percaya bahwa hari kiamat itu pasti terjadi.14
f. Ba’da
12
Muchotob Hamzah dan Tim Aswaja Center UNSIQ,Pengantar Studi Aswaja An-Nahdliyah,cet. 3,
(Wonosobo: Unsiq Press,2018), hal. 14.
13
Muchotob Hamzah dan Tim Aswaja Center UNSIQ,Pengantar Studi Aswaja An-Nahdliyah,cet. 3,
(Wonosobo: Unsiq Press,2018), hal. 18.
14
Lihat, Yusran Asmuni, Ilmu Tauhid , hal. 131
5
Syi’ah meyakini bahwa Allah mampu mengubah peraturan atau keputusan yang
semula telah ditetapkan dan menggantinya dengan yang baru.
g. Taqiyah
Taqiyah merupakan tindakan menyembunyikan kebenaran dan menutupi
keyakinannya dari orang-orang yang berbeda dengan Syi’ah.
h. Raj’ah
Raj’ah berarti “ kembali atau pulang”. Mereka meyakini imam mereka akan kembali turun
ke muka bumi, untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di bumi.
i. Nikah Mut’ah
Mut’ah adalah kawin kontrak, sebuah pernikahan yang hanya berorientasi pada
kesenangan seksual semata.15
3. Murji’ah
Kata murji’ah diambil dari kata arja’a yang berarti menunda, melambatkan, dan
mengemudiankan.16 Jadi Murji’ah bisa berarti aliran yang mengemudiankan amal dari iman
dan ada juga yang menunda persoalan dosa itu sampai hari kiamat. 17 Golongan Murji’ah
muncul di Damaskus,pada akhir abad pertama hijrah. 18 Dalam perjalanan sejarahnya,aliran
ini terpecah menjadi dua kelompok , yaitu kelompok moderat dan kelompok ekstrim.
Kelompok Moderat mengatakan orang yang berdosa besar bukan kafir tetapi mukmin
dan tidak kekal dalam neraka. Mereka akan dihukum dalam neraka sesuai dengan besarnya
dosa yang mereka lakukan dan kemudian masuk surga. Ada kemungkinan Tuhan
mengampuni mereka sehingga mereka tidak masuk nerak sama sekali.19
15
Muchotob Hamzah dan Tim Aswaja Center UNSIQ,Pengantar Studi Aswaja An-Nahdliyah,cet. 3,
(Wonosobo: Unsiq Press,2018), hal. 19.
16
Al-Iraqi, al-Manhaj al-Naqd Fi Falsafah Ibn Rusyd, (Kairo: Dar al-Ma’arif, 1980), hal. 237.
17
Ibid.
18
A.Sahilun Nasir, Pemikiran Kalam(Teologi Islam), (Rajawali Pers: Jakarta: 2010), hal. 162.
19
Ibn Rusyd, Tujuh Perdebatan Utama dalam Teologi Islam, (Jakarta:Penerbit Erlangga,2006), hal.25.
6
Golongan Ekstrim , menurut Jahm, orang islam yang percaya kepada tuhan, kemudian
mengatakan kafir secara lisan, belumlah menjadi kafir karena iman dan kufur terleta dalam
hati,bukan dalam bagian lain dari tubuh manusia.20
4. Jabbaryah
Kata jabbariyyah berasal dari jabara yang berarti memaksa. Ali mudhafir mengartikan
jabbara dengan alazamatu fi fi’lih, berkewajiban dalam pekerjaan. 21 Sedangkan secara
istilah,jabbariyah adalah menolak adanya perbuatan dari manusia dan menyadarkan semua
perbuatan kepada Allah. Dengan kata lain adalah manusia mengerjakan perbuatan dalam
keadaan terpaksa(majbur).22
Mengenai kemunculan faham jabariyah, Abu Zahra (1898-1974 M) menuturkan
bahwa paham ini muncul sejak zaman sahabat dan masa Bani Umayyah. Ketika itu para
ulama membicarakan tentang masalah qadar dan kekuasaan manusia ketika berhadapan
dengan kekuasaan mutlak Tuhan.23
Menurut Asy-Syahratsani,Jabariyah
Dapat dikelompokan menjadi dua aliran, yakni aliran Ekstrim dan Moderat.
a. Aliran ekstrim
Pemikiran yang ekstrim mengatakan bahwa manusia tidak menciptakan perbuatannya.
Perbuatan itu hanya pada Allah. Manusia tidak mempunyai perbuatan karena dia tidak
mempunyai kemampuan (istitha’ah) untuk berbuat. Oleh karena itu, manusia berbuat bukan
dalam arti sebenarnya tetapi dalam arti majasi.24
b. Aliran Moderat
Berpendapat bahwa tuhan memang menciptakan perbuatan manusi, baik yang baik
maupun yang jahat, tetapi manusia mempunyai andil dalam mewujudkan perbuatan itu.
20
Ibid.
21
Qosim, Ibn Rusyd, hal.83.
22
Rosihan Anwar,Ilmu Kalam, cet.2,(Bandung: Pustaka Setia, 2006), hal. 63.
23
Tim Penulis , Enseklopedia Islam, “Jabariyah” (Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1997), cet ke-4, hal.239.
24
Ibn Sina,al-Najah fi al-Hikmah al-Manthiqiyyah, (Kairo: Mustafa al-Babi al-Halabi, 1938), h. 224-225.
7
Inilah yang disebut kasb, dengan arti perolehan bagi manusia karena yang mewujudkan
perbuatan bukan manusia tapi tuhan.25
5. Qodariyah
Qodariyah secara etomologi, berasal dari bahasa Arab, yaitu qadara yang “bermakna
kemampuan dan kekuatan.” Adapun secara terminologi adalah suatu aliran yang percaya
bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh Allah.26
Seperti jabbariyyah,qodariyah juga mencurahkan perhatian kepada perbuatan Allah
dan perbuatan manusia. Tidak diketahui ,kapan dan bagaimana qodariyah muncul didunia
islam. Menurut pendapat sebagian ahli ilmu kalam, orang pertama mambawa paham
qodariyah adalah Ma’bad al-Juhani(w. 80 H / 699 M) dan ghaylan al-Dimasyqi(w. 105 H /
722 M).27 Menurut dua tokoh ini, manusia berkuasa atas perbuatannya,mempunyai
kebebasan dalam menentukan perjalannan hidupnya, dan mempunyai kekuatan sendiri
untiuk mewujudkan perbuatannya.28
6. Mu’tazilah
Kata Mu’tazilah berasal dari kata i’tazala dengan makna (naha’an) yang berarti
menjauhkan atau memisahkan diri dari sesuatu.29 Artinya bahwa nama mu’tazilah lebih
mengacu pada subtansi ajarannya,bukan peristiwa perginya Washil bin Atha’(700-748 M/
81- 131 H) dari majelis Hasan al-bashri(642-728 M/21-110 H),gurunya.30
Ciri utama yang membedakan Mu’tazilah dari aliran teologi islam lainnya adalah
adalah pandangan teologisnya lebih banyak ditunjang oleh dalil-dalil aqilah (akal;rasio)dan
lebih bersifat filosofis,sehingga sering disebut aliran rasional Islam.31
25
Ibn Rusyd, Manahaj ,h.23 & 144.
26
Rosihan Anwar , Ilmu Kalam., hal 70; Abudin Nata, Ilmu Kalam ., hal. 36;Hadariansyah,Op. Cit.hal.68,
Nasution, Teologi Islam., hal. 31.
27
Ibn Rusyd, Manahij, h. 36.
28
Ibn Rusyd, Tujuh Perdebatan Utama dalam Teologi Islam, (Jakarta:Penerbit Erlangga,2006), hal.29.
29
Shubhi al-Shalih, Mabahits fi Ulum al-Qur’am, (Beirut: Dar al-Ilm li al-Malayin, 1988). Hal.282.
30
Muchotob Hamzah dan Tim Aswaja Center UNSIQ,Pengantar Studi Aswaja An-Nahdliyah,cet. 3,
(Wonosobo: Unsiq Press,2018), hal. 31.
31
Harun Nasution, Teologi Islam., hal 38.
8
Mu’tazilah memiliki lima dasar yang disebut dengan al-ushul al-khamsah.32
Penjelasan kelima prinsip ajaran mu’tazilah sebagai berikut:
a. Al-Tawhid (Kemaha Esa-an Tuhan)
At-tawhid merupakan inti paham Mu’tazilah Tuhan, dalam paham mereka,akan betul-
betul Maha Esa hanya kalau Tuhan merupakan suatu zat yang unik, tidak ada yang serupa
dengan Dia.
b. Al-adl (Keadilan Tuhan)
Mu’tazilah yang dipandang sebagai aliran kalam rasional mengatakan,sebagaimana
yang dijelaskan oleh Abdul Jabbar, bahwa keadilan Tuhan mengandung arti,Tuhan tidak
berbuat dan memilih yang buruk, tidak melalaikan kewajiban-kewajiban-Nya kepada
manusia, dan segala perbuatannya adalah baik.33
c. Al-Wad wa al-Wai’d (Janji dan Ancaman)
Janji dan Ancaman adalah pokok ajaran yang ketiga bagi kaum mu’tazilah. Ini
merupakan lanjutan daripada ajara tentang keadilan Allah.34
d. Al-Manzilah baina al-Manzilatain
Doktrin keempat ini dikenal sebagai penengah diatara pendapat dan hukum atas pelaku
dosa besar yang menyebabkan mereka berbeda pendapat dengan Murji’ah dan Khawarij.35
e. Amar Ma’ruf Nahyi Munkar
Golongan Mu’tazilah telah sepakat untuk menyeru dan menunjukkan pada kebajikan
dan mencegah ke arah perbuatan keji dan munkar.36
7. Asy’ariyyah
32
Abdul Abd al-Jabbar, Syrah al-Ushul al-Khamsah (Kairo, Dar al-Qalam, tt),hal.196.
33
Ibn Ahmad, Abdul Jabar, Syarh al-Ushul al-Khamsah, Ed Abdul Karim Usma, (Kairo: Ma’tabah Wahbah,
1996), hal. 301.
34
Sahilun A. Nasir, Op.Cit., hal.113.
35
Ibid., hal. 76.
36
Ahmad Mahmud Shubhi, Fi’Ilm al-kalam, Juz. 1, (t.tp:al- Thab’at at- Thaniyat Dar al- Kutub al-
Jami’at, 1976 M/1395 H), hal. 174.
9
Banyak alasan yang dikemukakan orang,mengapa asy’ariyyah meninggalkan
mu’tazilah. Alasan paling kuat adalah karena Asy’ari memerhatikan kepentingan umat
yang saat itu sudah pecah.37
Jadi al-asy’ari adalah peletak dasar aliran Asy’ariyya,tetapi aliran ini berkembang
ditangan murid-muridnya. Salah satu muridnya yang terkenal adalah muhammad ibn
Thayyib ibn Muhammad Abu bakr al-baqillani (w. 403 H/1013 M).38
8. Maturidiyyah
Seperti Asy’ariyyah,Maturidiyyah juga muncul sebagai reaksi terhadap pemikiran
Mu’tazilah. Sebenarnya aliran ini terdiri atas dua kelompok, yaitu Maturidiyyah yang
berkembang di Samarkand yang dibawa oleh Abu Manshur al-Maturidi dan Maturidiyyah
yang berkembang di Bukhara yang dibawa oleh al-Bazdawi.39
E. Manfaat Teologi Islam
Teologi Islam merupakan salah satu dari tiga pondasi Islam dan pemahamanya harus
ada dalam diri manusia yang beriman. Sedangkan iman itu di nyatakan pertama nutqun bil
lisan (menyatakan keislam secaralisan) harus berlandaskan ilmu yang kuat yang di
antaranya adalah ilmu kalam ini. Kedua, a’malu bil arkan(melaksanakan keislaman secara
fisik) dengan berlandaskan ilmu yang hak di antaranya ilmu fiqh. Ketiga tashdiqu bil qolbi
(membenarkan islam dengan hatinya). Harus berpangkkal dengan ilmu batin yang benar
dan yang membenarkan adalah ilmu tasawuf. Dari itu, mempelajari ilmu teologi sangat
penting karena dapat memberikan landasan kuat bagi kebenaran keyakina atau
keberagamaan seseorang. Dalam hal ini menjadi kekuatan keimanan seseorang muslim.
Aspek lain, ketuhanan merambah dan mengisi pada berbagai organisasi tertentu sehingga
menyebabkan timbulnya konflik, dengan ilmu teologi ini mengkaji tentang kebenaran
37
Ibn Rusyd, Tujuh Perdebatan Utama dalam Teologi Islam, (Jakarta:Penerbit Erlangga,2006), hal.34.
38
M.Said, Kamus Filsafat Islam, Terjemahan dari A Dictionary of Muslim Philosophy oleh
Machmud Husein (Jakarta: Rajawali Press, 1991), Cetakan ke-1, hal. 37.
39
Ibn Rusyd, Tujuh Perdebatan Utama dalam Teologi Islam, (Jakarta:Penerbit Erlangga,2006), hal.36.
10
tentang ketuhanan sehingga konflik tersebut dapat di atasi, dan tidak mendiskriminasikan
antara satu aliran dengan aliran yang lain.
11
BAB III
KESIMPULAN
Teologi merupakan disiplin ilmu yang menerangkan tentang pribadi ketuhanan. Baik
sifat – sifat nya maupun tindak lakunya. Di dalam islam sering dinamakan ilmu kalam,
yang merupakan cabang dari ilmu tauhid. Dimana ilmu kalam memberikan porsi naqli
terhadap adanya Alloh S.W.T. Umumnya ilmu ini digunakan untuk menguatkan dalil naqli
(syar’i) yang terdapat pada nash ( Al-Qur’an dan Hadis ). Akan tetapi terdapat sekte-sekte
yang memberikan porsi lebih pada akal oleh Mu’tazilah, Khawarij, dan Syiah. Sementara
yang tidak menyetujui hal itu adalah As’ariyah, Maturidiya. Teologi bukan muncul karena
bukan hanya gejola politik pada masa khalafa rasyidin, akan tetapi muncul karena
perbedaan pemikiran antar imam, antar guru dan murid. Maka dari itu memang perbedaan
adalah rahmatan lil’alamin. Salah satu kasih sayang dari Alloh S.W.T kepada umatnya,
agar mereka beragam dalam menjalani kehidupan di dunia fana dan demi mendapatkan
ridha-Nya. Amin.
12
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal M. 2006. Tujuh Perdebatan Utama dalam Teologi Islam. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
13