Anda di halaman 1dari 26

D

I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nama Mahasiswa : Roy Rizky Pami Kristanto Simamora
_210211500015
Dosen Pengampu : Ibu Dr.techn Andi Abidah., S.T., M.T
Mata Kuliah : Pengantar Arsitektur
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
ARSITEK PROFESIONAL DAN PERANNYA DALAM DUNIA KERJA

Banyaknya lulusan sarjana arsitektur di Indonesia, lapangan kerja yang makin menyempit
serta persaingan dengan tenaga kerja arsitek asing yang makin banyak dijumpai, mengingat dunia
kerja nantinya akan lebih cenderung mempersyaratkan standar-standar kemampuan dari sebuah
profesi professional macam arsitek.

Selain itu, para lulusan baru ini juga dapat bergabung dengan konsultan pengawas serta
perusahaan pengembang perumahan (Real Estates development) yang secara kangsung sangat
memerlukan keahlian para arsitek.

Untuk itu sangat penting mulai dari sekarang mahasiswa arsitektur yang nantinya
berkeinginan untuk menjadi arsitek professional mengetahui langkah-langkah menjadi arsitek
professional serta perannya dalam dunia kerja.

Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) merupakan Lembaga resmi tertinggi dalam dunia
arsitektur profesional yang mengatur tata laku profesi arsitek Indonesia. IAI didirikan secara
resmi pada tanggal 17 September 1959 di Bandung. Pada usianya yang ke-46, IAI telah
beranggotakan lebih dari 9000 arsitek yang terdaftar melalui 26 kepengurusan daerah dan 2
kepengurusan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pada bulan April 1959, Menteri mengadakan suatu Konferensi Nasional di Jakarta untuk
membentuk Gabungan Perusahaan Perencanaan dan Pelaksanaan Nasional (GAPERNAS).
Konferensi ini dihadiri oleh beberapa arsitek, baik tua maupun muda (baru lulus) dari berbagai
lingkup kegiatan.

Dalam konferensi tersebut, para arsitek yang mewakili bidang perencanaan merasa sangat
tidak puas karena mereka berpendapat bahwa kedudukan perencanaan dan perancangan tidaklah
sama dan tidak juga setara dengan pelaksanaan.

Fungsi adanya arsitek yang paling mudah dikenali adalah membuat rancangan sebuah
bangunan. Tanpa adanya arsitek, maka bangunan yang diinginkan client akan sulit diaplikasikan
secara langsung, karena tidak ada gambaran detail nya.

Client sangat membutuhkan informasi terkait biaya yang dibutuhkan untuk membangun
gedung yang diinginkan. Oleh sebab itu, penggunaan arsitek berfungsi untuk melakukan
perincian dan prediksi dana yang akan dibutuhkan hingga proyek selesai.

Dengan adanya arsitek, maka proses konstruksi bisa dikelola dengan baik, karena teknik
yang dilakukan dalam pembangunan bisa diketahui dengan adanya arsitek. Selain itu, beberapa
permintaan konstruksi yang diinginkan bisa disampaikan arsitek untuk disetujui atau tidak terkait
keamanannya.

Jika sebuah gedung dibangun tanpa adanya desain yang jelas, maka rentan terjadi
kesalahan konstruksi saat proses kerja dilakukan. Dengan bantuan arsitek, maka detail bentuk,
letak, hingga ukuran yang akan dibangun bisa diketahui secara rinci sehingga tidak mudah terjadi
kesalahan konstruksi.

Perencana/Konsultan Perencana adalah perorangan atau badan hukum yang


melaksanakan tugas konstruksi dalam bidang perencanaan karya bangunan atau perencanaan
lingkungan beserta kelengkapannya.

Adapun tugas konsultan perencana adalah :

- Membuat skema/konsep pemikiran awal (maksud & tujuan).

- Membuat desain pra-rencana (situasi, denah, tampak & potongan).

- Membuat gambar pelaksanaan lapangan, gambar detail dan bestek

- Mengikuti penjelasan gambar rencana dan bestek pekerjaan (Aanwijsing).

- Mengikuti proses pelelangan pekerjaan (tender).

- Melakukan pengawasan berkala (kesesuaian bestek pada pelaksanaan pekerjaan di


lapangan, dan kesesuaian dari sudut arsitektur)

. Lingkup Pekerjaan Pokok Konsultan Perencana dan Perancangan menurut “ Pedoman


Hubungan Kerja Antara Arsitek dan Pemberi Tugas Ikatan Arsitek Indonesia tahun 1991 “ :
Tahap Konsepsi Perancangan Pemberi tugas diharapkan untuk memberikan informasi dan data-
data kepada arsitek tentang maksud dan tujuan proyek.

Arsitek akan mengolah data-data serta informasi yang diterimanya dan menyusun suatu
Program Rancangan yang akan digunakan sebagai dasar perancangan setelah diperiksa dan
disetujui oleh Pemberi Tugas. Tahap Pra-perancangan Tahap Penyusunan Pra-Rancangan ini
arsitek akan mencari konsepsi dasar desain/rancangan yang terbaik yang mampu memenuhi
persyaratan Program Rancangan.

Pola dan bentuk arsitektur bangunan diwujudkan dalam bentuk gambar dan nilai
fungsional dalam bentuk diagram-diagram. Informasi penggunaan bahan dan system, biaya dan
waktu pelaksanaan pembangunan disajikan dalam bentuk laporan tertulis.

Tahap Rancangan Pelaksanaan Sasaran rancangan pelaksanaan adalah :

- Untuk memastikan dan menguraikan ukuran serta wujud karakter proyek secara
menyeluruh dan terpadu.

- Untuk mematangkan konsepsi desain/rancangan secara keseluruhan, terutama ditinjau


dari keselarasan system yang terkandung di dalamnya baik dari segi kelayakan dan
fungsi, estetika dan ekonomi bangunan.

- System konstruksi/struktur bangunan dan instalasi teknik mekanikal dan elektrikal


dipertimbangkan kelayakan baik secara tersendiri maupun secara menyeluruh.

Tahap Pembuatan Dokumen Pelaksanaan Sasaran pembuatan dokumen pelaksanaan :


- Untuk memperoleh kejelasan teknik pelaksanaan pembangunan, agar supaya konsep
desain/rancangan yang tercermin dalam rancangan tetap diwujudkan secara fisik dengan baik.

- Untuk memperoleh kejelasan kuantitatif, agar supaya biaya dan waktu pelaksanaan
pembangunan dapat dihitung dengan seksama dan dapat dipertanggungjawabkan.

- Untuk melengkapi kejelasan teknis dalam bidang administrasi pelaksanaan


pembangunan dan memenuhi persyaratan juridis yang terkandung dalam Dokumen Pelelangan
dan Dokumen Kontrak.

Arsitek akan menyajikan Dokumen Pelaksanaan dalam bentuk gambar kerja dan tulisan
spesifikasi dan syarat-syarat teknik pembangunan yang jelas, lengkap dan teratur. Tahap
Pelelangan Sasaran pelelangan :

- Untuk memperoleh penawaran biaya dan waktu pelaksanaan pembangunan yang wajar
dan memenuhi syarat sehingga pelaksanaan pembanguna dapat dilakukan dengan baik.

Tahap Pengawasan Berkala Sasaran pengawasan berkala adalah :

- Untuk membantu pemberi tugas dalam merumuskan kebijakan pada waktu pelaksanaan
pembangunan, khususnya masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rancangan
yang dibuat oleh arsitek.

- Untuk membantu Pelaksana, Pengawasan terpadu yang ditunjuk pemberi tugas


khususnya dalam menghadapi masalah pelaksanaan pembangunan yang erat
hubungannya dengan rancangan yang dibuat oleh arsitek.

- Untuk ikut memastikan bahwa pelaksanaan pembangunan dilakukan sesuai dengan


ketentuan kualitatif yang terkandung dalam rancangan yang dibuat oleh arsitek.

Posisi arsitek di dalam suatu konsultan perencana adalah sebagai konseptor dasar dari
suatu proyek. Pada pelaksanaan proyek sendiri arsitek bertindak sebagai team leader yang
membawahi beberapa divisi dari bidang keilmuan selain arsitektur.

Misal membawahi bag. Sipil, Mechanical Engineering, dll. Keahlian yang dibutuhkan
arsitek dalam suatu konsultan perencana adalah :

- Keahlian dalam manajemen pribadi dikarenakan arsitek akan bertindak sebagai team
leader suatu proyek. - Mengetahui tentang peraturan yang berlaku serta melaksanakan
kode etik dan kaidah tata laku profesi arsitek.

- Mampu mengeksplorasi dan menampilkan ide-ide kreatif dalam hal desain tanpa
melupakan lingkungan binaan di sekitarnya.

Konsultan Pengawasan adalah badan hukum/perusahaan yang bergerak dalam


pengawasan menyeluruhan dari awal sampi akhir pelaksanaan pembangunan dan meliputi seluruh
bidang-bidang keahlian yang diperlukan.
Pemborong meliputi penelitian kemampuan teknis keuangan maupun administrasi dari
yang bersangkutan. Menetapkan, meyediakan dan mengkoordinir tenaga ahli khusus meliputi
bidang keahlian yang diperlukannya untuk melaksanakan tugas pengawasan tersebut.

Meminta keputusan arsitek perencana tentang hal-hal yang menyangkut estetika dan
perubahan-perubahan yang perlu dilakukan. Meminta penjelasan tentang hal-hal yang kurang
jelas dalam rancangan kepada perancang.

Pengawasan Teknik :

1. Melakukan pengawasan kualitas atas bahan, tenaga, peralatan, hasil pekerjaan, serta
waktu dan cara pelaksanaan sesuai dengan perjanjian pemborongan.

2. Melakukan pengawasan kualitas atas bagian-bagian pekerjaan sesuai dengan perjanjian


pemborongan. Posisi arsitek dalam konsultan pengawasan bertindak sebagai pimpinan pada
pelaksanaan proyek di lapangan.

Pandangan mengenai arsitek profesional Wujud profesional seorang arsitek ditunjukkan


melalui eksistensi dalam karya-karyanya serta tergabung dalam asosiasi resmi arsitek Indonesia
dalam hal ini IAI. Selalu mengembangkan diri melalui karya-karyanya dan menambah ilmu di
bidang arsitektur.

Seorang arsitek profesional menjalankan profesi dilandasi oleh prinsip-prinsip etika yang
menuntut seorang profesional memelihara tata laku standar yang ditetapkan oleh hukum. Arsitek
profesional harus mampu terus berkarya dab tergabung dalam asosiasi arsitek dan dibatasi oleh
kode etik dan kaidah tata laku profesi arsitek.

Arsitek profesional harus memiliki kemampuan meng-exposure dirinya serta dilengkapi


dengan aspek-aspek pendukung semacam persyaratan legal formal dalam bentuk sertifikasi
keahlian dari asosiasi arsitek. Pandangan mengenai kepuasan kerja menjadi arsitek profesional
Mampu mengungkapkan kebenaran kepada pemberi tugas dalam hal ini pemerintah.

Keahlian dalam manajemen pribadi dikarenakan arsitek akan bertindak sebagai team
leader suatu proyek. Mengetahui tentang peraturan yang berlaku serta melaksanakan kode etik
dan kaidah tata laku profesi arsitek. Mampu mengeksplorasi dan menampilkan ide-ide kreatif
(selalu berkarya) dalam hal desain tanpa melupakan lingkungan binaan di sekitarnya.

Tugas arsitek dalam Konsultan Pengawas : Pengendalian umum atas pelaksanaan


pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemborong. Pengelolaan di dalam organisasi pemborong
bukan menjadi tanggungjawab Pengawas. Pengesahan Sub. Pemborong meliputi penelitian
kemampuan teknis keuangan maupun administrasi dari yang bersangkutan.

Menetapkan, meyediakan dan mengkoordinir tenaga ahli khusus meliputi bidang


keahlian yang diperlukannya untuk melaksanakan tugas pengawasan tersebut. Meminta
keputusan arsitek perencana tentang hal-hal yang menyangkut estetika dan perubahan-perubahan
yang perlu dilakukan. Meminta penjelasan tentang hal-hal yang kurang jelas dalam rancangan
kepada perancang.
Hak dan Wewenang Konsultan Pengawas : Segala bentuk komunikasi antara Pemberi
Tugas atau Perancang dengan pemborong harus melalui Pengawas. Mengeluarkan perintah-
perintah, teguran dan peringatan kepada Pemborong. Menentukan Penilaian Mutu atas bahan-
bahan, tenaga, peralatan dan pekerjaan Pemborong.

Tugas arsitek dalam Developer : Merencana suatu kawasan ( perumahan ) secara umum
beserta fasilitas penunjang lainnya. Pengawasan terhadap pelaksanaan proyek dari tahap awal
sampai akhir. Arsitek dapat bertindak sebagai marketing, dalam hal ini untuk mempresentasikan
produk perumahan kepada calon pembeli. Setelah berproses dalam kariernya seorang arsitek juga
dapat menduduki sebagai Project Manager / General Manager yang bertugas sebagai team leader
dalam perusahaan developer.

Selain itu juga bertanggung jawab terhadap keseluruhan divisi – divisi lain dalam
perusahan developer tersebut. Keahlian yang diperlukan seorang arsitek yang bekerja di
perusahaan Developer : Keahlian dalam mendesain suatu kawasan beserta fasilitas penunjangnya.
Selain itu juga harus memperhatikan lingkungan binaan di sekitarnya. Keahlian dalam komunikasi
dengan calon pembeli. Ilmu ini diterapkan bagi arsitek yang bekerja pada divisi marketing. Ini
dikarenakan arsitek harus mempresentasikan produknya kepada calon pembeli. Keahlian di
bidang manajemen bagi arsitek yang menempati posisi sebagai Project Manager / General
Manager.

Kaidah Dasar Satu : Kewajiban Umum


Standar Etika :

1.Pengabdian Diri

2.Pengetahuan dan Keahlian

3.Standar Keunggulan

4.Warisan Alam, Budaya, dan Lingkungan

5.Nilai Hak Asasi Manusia

6.Arsitektur, Seni, dan Industri Konstruksi

Kaidah Dasar Dua : Kewajiban Terhadap masyarakat


Standar Etika :
1.Tata Laku

2.Pelayanan untuk Kepentingan Masyarakat Umum

Kaidah Dasar Tiga : Kewajiban kepada Pangguna jasa


Standar Etika :
1. Kompetensi
2. Kerahasiaan
3. Kejujuran dan Kebenaran
4. Perbedaan Kepentingan

Kaidah Dasar Empat : Kewajiban Kepada Profesi


Standar Etika :

1. Kejujuran dan Keadilan


2. Citra Dan Integritas
3. Pengembangan diri
4. Kemitraan

Kaidah Dasar Lima : Kewajiban Terhadap Sejawat


Standar Etika :

1. Semangat Kesejawatan
2. Pengakuan Kesejawatan
3. Imbalan Jasa Sepadan
4. Partisipasi Dalam Sayembara
5. Penilaian Atas arsitek Lain

Kesimpulan Seorang arsitek profesional harus bergabung dalam asosiasi resmi arsitek
dalam hal ini IAI. Ini menunjukkan adanya setifikasi legalitas seorang arsitek untuk mendapat
ijin berkerja sebagai arsitek profesional. Peran Arsitek dalam dunia kerja arsitektur dapat
berada di Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, Developer.
Arsitek,IAI dan TantanganKODE ETIK Dunia PROFESI

Arsitek di dalam berkarya, selalu menerapkan taraf profesional tertinggi disertai


integritas dan kepeloporannya untuk mempersembahkan karya terbaiknya kepada pengguna
jasa dan masyarakat, memperkaya lingkungan, dan khasanah budaya.

Profesiarsitekmengacukemasadepandanbersamaanggota profesi lainnya selalu


memelihara dan memacuperkembangan kebudayaandanperadabannya demikeberlanjutanhabitatnya.

Sebagai profesional, arsitek selalu menaati perangkat etika, yang bersumber pada nilai
luhur keyakinan spiritual yang dianutnya, sebagai pedoman berpikir, bersikap, dan berperilaku
dalam menunaikan kewajiban dan tanggung jawab profesionalnya.

Kaidah Dasar, merupakan kaidah pengarahan secara luas sikap beretikaseorangarsitek yang
mencakup lima kelompok yaitu:
1. Kewajiban Umum,
2. Kewajiban terhadapMasyarakat,
3. Kewajiban kepada Pengguna Jasa,
4. Kewajiban kepada Profesi, dan
5. Kewajiban terhadapSejawat

Kaidah dalam Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek
IAI mencakup Kaidah Dasar, Standar Etika, Kaidah Tata Laku Profesi, dan Uraian, sehingga
kode etik dan kaidah tata laku ini tersusun dalam tiga tingkat

 KAIDAH DASAR, merupakan kaidah pengarahan secara luas sikap ber-etika seorang
arsitek
 STANDAR ETIKA, merupakan tujuan yang lebih spesifik dan baku yang harus ditaati
dan siterapkan oleh anggota dalam bertindak dan berptofesi
 KAIDAH TATA LAKU, bersifat wajib untuk ditaati, pelanggaran terhadap kaidah tata
laku akan dikenakan tindakan, sanksi keorganisasian IAI. Adapun kaidah tata laku ini,
dalam beberapa kondisi/situasi merpakan penerapan akan satu atau lebih kaudah
maupun standar etika
 Uraian pada beberapa kaidah tata laku, dimaksudkan untuk mengklarifikasi atau
menjelaskan intisari suatu kaidah yang dimaksud.

KEWAJIBAN UMUM Para arsitek menguasai pengetahuan dan teori mengenai seni-
budaya, ilmu, cakupan kegiatan,dan keterampilan arsitektur, yang diperoleh dan dikembangkan
baik melalui pendidikan formal, informal, maupun nonformal.
Proses pendidikan, pengalaman, dan peningkatan ketrampilan yang membentuk
kecakapan dan kepakaran itu dinilai melalui pengujian keprofesian di bidang arsitektur. Hal itu
dapat memberikan penegasan kepada masyarakat, bahwa seseorang bersertifikat keprofesian
arsitek dianggap telah memenuhi standar kemampuan memberikan pelayanan penugasan
profesionalnya di bidang arsitektur dengan sebaik-baiknya.

Secara umum, para arsitek memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk selalu
menjunjung tinggi dan meningkatkan nilai-nilai budaya dan arsitektur, serta menghargai dan ikut
berperan serta dalam mempertimbangkan segala aspek sosial dan lingkungan untuk setiap
kegiatan profesionalnya, dan menolak hal-hal yang tidak profesional.

 Standar Etika 1.1 PENGABDIAN DIRI Arsitek melakukan tugas profesinya sebagai
bagian dari pengabdiannya kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan mengutamakan
kepentingan negara dan bangsa.

 Standar Etika 1.2 PENGETAHUAN DAN KEAHLIAN Arsitek senantiasa berupaya


meningkatkan pengetahuan dan keahlian serta sikap profesionalnya sesuai dengan nilai-
nilai moral maupun spiritual.

 Kaidah Tata Laku 1.201 Dalam berkarya, arsitek wajib menampilkan kepakaran dan
kecakapannya secara taat asas. Uraian: Tuntutan akan ketaatasasan terhadap pencapaian
taraf standar kompetensi ini diharapkan dapat meningkatkan disiplin seorang anggota
untuk senantiasa mampu mencapai taraf profesional yang tertinggi.

 Standar Etika 1.3 STANDAR KEUNGGULAN Arsitek selalu berupaya secara terus
menerus untuk meningkatkan mutu karyanya, antara lain melalui pendidikan, penelitian,
pengembangan, dan penerapan arsitektur.

 Standar Etika 1.4 WARISAN ALAM, BUDAYA, DAN LINGKUNGAN Arsitek


sebagai budayawan selalu berupaya ikatan arsitek
indonesia http://www.iai.or.id Menggunakan Joomla! Generated: 10 March, 2009, 07:38
mengangkat nilai-nilai budaya melalui karya, serta wajib menghargai dan membantu
pelestarian, juga berupaya
meningkatkan kualitas lingkungan hidupnya yang tidak semata–mata menggunakan
pendekatan teknis-ekonomis, tetapi juga menyertakan asas pembangunan berkelanjutan.
 Kaidah Tata Laku 1.401 Arsitek berkewajiban berperan aktif
dalam pelestarian bangunan/arsitektur dan/atau kawasan bersejarah yang bernilai tinggi.

 Kaidah Tata Laku 1.402 Arsitek berkewajiban meneliti secara cermat sebelum melakukan
rencana peremajaan, pembongkaran bangunan/kawasan yang dinilai memiliki potensi
untuk dilestarikan sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik sebagian maupun
seluruhnya. Uraian: Yang dimaksud memiliki potensi berdasarkan peraturan yang
berlaku dan/atau penilaian para pakar. Kaidah

 Tata Laku 1.403 Arsitek berkewajiban memberitahukan dan memberikan saran–saran


kepada Pengurus IAI Daerah/Cabang untuk diteruskan kepada yang berwenang, apabila
mengetahui ada rencana perombakan, peremajaan, pembongkaran bangunan dan/atau
kawasan yang perlu dilestarikan di daerahnya.
 Kaidah Tata Laku 1.404 Arsitek mengusahakan penggunaan sumber daya secara efisien,
meningkatkan mutu sumber daya manusia, mempertahankan dan memperkaya keanekaan
hayati serta kelestarian lingkungan, khususnya pembangunan berkelanjutan.

 Standar Etika 1.5 NILAI HAK ASASI MANUSIA Arsitek wajib menjunjung tinggi hak–
hak asasi manusia dalam setiap upaya menegakkan profesinya.

 Kaidah Tata Laku 1.501 Dalam menjalankan kegiatan profesionalnya, arsitek bersikap
tidak membeda-bedakan seseorang/golongan atas dasar penilaian ras/suku, agama,
kebangsaan, cacat, atau orientasi gender.

 Standar Etika 1.6 ARSITEKTUR, SENI, DAN INDUSTRI KONSTRUKSI Arsitek


bersikap terbuka dan sadar untuk memadukan arsitektur dengan seni-seni terkait dan
selalu berusaha menumbuh-kembangkan ilmu dan pengetahuan dalam memajukan proses
dan produk industri konstruksi.

(1) Integritas dan Objektivitas Untuk menjaga dan memperluas kepercayaan masyarakat
umum, arsitek berkewajiban memperlihatkan tanggung jawabnya dengan menghasilkan karya-
karya yang memperlihatkan integritas, semangat ke-Indonesiaan, dan nilai-nilai spiritual.

Dalam menampilkan setiap karyanya, arsitek juga berkewajiban untuk setiap saat
menjaga objektifitas, menahan diri untuk tidak terlibat dalam hal-hal yang mungkin akan
menyebabkan kepedulian dan kompetensi beretikanya diragukan.Seorang arsitek juga harus
menghindari perbuatan yang mungkin menyebabkan pihak lain salah paham atau merasa
dipecundangi.

(2) Kemampuan Profesional Menyajikan suatu hasil karya, memerlukan tingkatan


kompetensi tertentu, seperti: pengetahuan, keahlian teknis, sikap, dan juga pengalaman. Oleh
karena itu, seorang profesional sepatutnya hanya menangani pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan profesionalnya.

Sejalan dengan hal ini, seorang profesional wajib mengikuti perkembangan pengetahuan
dan teknik-teknik baru di bidangnya, peningkatkan serta mengasah keterampilan dan tingkat
kompetensinya, dan berperanserta dalam suatu program pendidikan yang berkesinambungan
sepanjang hayatnya.

(3) Solidaritas dan Kemampuan Bekerja Sama Setiap tenaga profesional berkewajiban
untuk mendukung organisasi/asosiasi profesionalnya. Setiap anggota berkewajiban untuk
mengutamakan kepentingan bersama dari profesi, di atas kepentingan atau ambisi perorangan.

Melalui solidaritas, kerja sama, dan organisasi/asosiasi profesi yang padu, setiap anggota
juga berkewajiban mencermati praktik-praktik etika dan senantiasa mengupayakan
pengembangan profesi serta memperbesar/mendalami tanggung jawab sosial kepada masyarakat
umum.
(4) Tanggung Jawab Sebagai Bagian dari Masyarakat dan Warga Negara Seorang
profesional harus selalu menunaikan tugas profesinya bagi kepentingan bersama masyarakat luas.
Oleh karena itu, seorang profesional berkewajiban melayani klien/pemberi tugas dan masyarakat
umum dengan pertimbangan profesi dan rasa tanggung jawabnya. Sebagai warga negara, seorang
profesional yang bertanggung jawab, dia berkewajiban memberikan sumbangsihnya kepada
bangsa dan negara.

(5) Daya Saing Global Setiap tenaga profesional harus senantiasa siap menghadapi
tantangan yang semakin dinamis akibat globalisasi. Dia seyogyanya berupaya untuk mencapai
standar kelas dunia dan mempertahankan tingkat kualitas praktik profesinya setara dengan
tingkat kualitas praktik kelas dunia yang terbaik.

(6) Kesamaan Hak Setiap Profesi Seorang profesional berkewajiban memperlakukan


koleganya dengan hormat dan selalu berupaya melakukan kesepakatan kerja sama yang adil.

Keanekaragaman latar belakang sosialbudaya Indonesia merupakan kekayaan yang harus


dihormati dan dijaga, tetapi keanekaragaman tingkat kapasitas dan kepentingan profesi arsitek
yang masih ada hendaknya dihadapi dengan semangat silih asah, asih, dan asuh yang merupakan
kekuatan moral dan budaya yang dapat mengurangi atau menghilangkan berbagai kesenjangan
profesional itu.

Tidak ada satu pun kelompok profesi yang lebih penting, superior, atau di atas lainnya.
Dalam melayani masyarakat, seluruh profesi harus mampu tampil bersama dengan kekhasannya
masing-masing. Dalam pandangan keprofesian, semua profesi sama dan karena itu setiap orang
harus memperlakukan profesi lainnya dengan hormat dan adil.

ORGANISASI DEWAN KEHORMATAN IAI

(1) Dewan Kehormatan IAI terdiri atas dewan kehormatan nasional dan
daerah.

(2) Dewan kehormatan pada setiap tingkatan bertanggung jawab kepada musyawarah anggota
IAI pada tingkatannya masing-masing (munas, musda).

(3) Keanggotaan Dewan Kehormatan IAI adalah sebagai berikut.

a. Untuk tingkat nasional ditetapkan dalam munas dengan jumlah sebanyak-banyaknya 9


(sembilan) orang, atau berjumlah ganjil dan sekurang-kurangnya 5 (lima) orang.

b. Untuk tingkat daerah ditetapkan dalam musda dengan jumlah sebanyakbanyaknya 7 (tujuh)
orang, atau berjumlah ganjil dan sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang.

c. Nama-nama calon anggota dewan dipilih dan direkomendasikan oleh rakernas/rakerda yang
diadakan sebelum munas/musda.
TEKNOLOGI DIGITAL DALAM DUNIA ARSITEKTUR

Arsitek sebagai desainer lingkungan binaan tentunya merupakan profesi yang harus
mempertimbangkan desain arsitektur dari aspek-aspek kompleks seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Penggunaan teknologi digital secara umum di Indonesia saat ini masi populer sebatas visualisasi model 3d
virtual/digital. Dengan keterbatasan yang ada, potensi penggunaan teknologi digital dalam bidang arsitektur
masih belum sepenuhnya teraplikasikan. Menurut Szalapaj (2005) beberapa peran dari penggunan teknologi
digital dalam bidang arsitektur adalah sebagai berikut :

 Sebagai alat bantu merepresentasikan desain arsitektur


 Sebagai alat bantu simulasi
 Sebagai alat bantu evaluasi
 Sebagai jembatan antara proses perancangan ke tahap konstruksi
 Sebagai penerjemah informasi digital ke dalam proses manufacturing/pembangunan

Mengacu dari perannya di atas, maka analisa, eksplorasi, simulasi dan applikasi desain arsitektur
dapat dilakukan oleh desainer pada tahapan proses desain arsitektur, dari mulai desain konseptual hingga
proses konstruksi. Di mana gubahan desain arsitektur tersebut termanifestasikan dalam gubahan geometri
berupa 3 dimensi model digital pada ruang virtual.

Building Information Modeling atau yang biasa disebut dengan istilah BIM merupakan suatu
proses perencanaan dan perancangan pada suatu bangunan dengan mengelola seluruh informasi
bangunan kemudian mensimulasikannya lewat digital 3D model.

Metode BIM ini sudah mulai banyak digunakan di Indonesia karena mampu menghemat
waktu, biaya dan juga tenaga kerja. Hal ini dikarenakan BIM dapat menjadi sebuah platform
digital, yaitu memudahkan kita dalam berbagi data secara online sehingga data bisa di akses oleh
banyak pihak dimanapun. BIM digunakan oleh banyak pihak baik developer, konsultan, dan juga
kontraktor. BIM juga dapat menjadi sebuah analisa digital, yaitu memberikan informasi yang
lebih detail dan akurat seputar RAB, kebutuhan material, estimasi biaya, performa bangunan, dsb.

Rika Sjoekri, arsitek pendiri Noesis, dalam seminar BCL 2018 kemarin menjabarkan
tingkatan-tingkatan BIM, yang meliputi: Level 0, di saat kita membuat desain 2D di aplikasi
CAD, seperti autoCAD; Level 1, yaitu saat kita sudah bisa menampilkan desain secara 3D di
aplikasi SketchUp maupun 3ds Max; Level 2, di saat kita sudah menghasilkan RAB dan detail
data analisa dari 3D model tersebut; serta Level 3, yaitu pada saat kita sudah berkolaborasi
penuh dan semua pihak dapat mengakses secara online. Pada tahap ini data seputar estimasi
biaya, penjadwalan konstruksi, dsb sudah harus ada.

Erick Budhi Yulianto yang merupakan pembicara kedua dalam seminar BCL 2018 adalah
salah satu arsitek yang sudah memanfaatkan BIM. BE Studio yang dikepalai oleh Budiarti
Prananingrum dan Erick Budhi Yulianto sendiri hanya terdiri dari beberapa unit kecil, tetapi hal
itu tidak menjadi halangan bagi mereka untuk bekerja dengan produktif, terus bereksplorasi dan
mengerjakan banyak projek besar. Dengan bantuan BIM, mereka justru bisa mengoptimalisasi
platform dengan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan banyak disiplin lainnya. Menurutnya,
BIM adalah salah satu alat yang sangat efektif, karena data dapat dengan mudah diakses
dimanapun.
Selain mudah untuk diakses, kesalahan pun bisa diminimalisir karena visualisasi model
sudah lebih detail sehingga sangat menghemat waktu dan tenaga. Visualisasi model ini
juga menambah user experience. BIM akan lebih memudahkan klien untuk memahami dan
membayangkan proyek yang tersedia dalam model 3D yang dilengkapi banyak informasi yang
lengkap dan detail.

Hal ini juga akan berpengaruh terhadap keputusan klien yang akan menjadi lebih cepat
sehingga BIM bisa dikatakan juga meningkatkan revenue dan profit. Itulah mengapa menurut
Erick Budhi Yulianto software adalah tools yang penting untuk masa depan karena banyak
keuntungan yang akan didapat.

Anggie Amalia, salah satu arsitek dari MNC Land yang juga merupakan pembicara ketiga
dalam seminar BCL 2018 juga menjelaskan kelebihan BIM yang bisa membantu kita untuk
menganalisa dengan lebih detail performa dari bangunan, mulai dari prediksi; impact bangunan;
efek terhadap angin; cahaya; beban yang diterima; sustainability; maintenance; dsb yang
mengakibatkan munculnya banyak opsi desain dari analisa yang telah dilakukan.

Dengan BIM, banyaknya desain opsi bisa disimulasikan dengan mudah tanpa membuang
banyak biaya. Selain menghemat biaya dan menghemat waktu, BIM bisa menghasilkan bangunan
yang ramah lingkungan dan hemat energi berdasar analisa yang telah dilakukan.

Dengan adanya perkembangan teknologi bukan berarti tingkat kreativitas kita akan
terbatas, tetapi hal ini justru semakin membantu kita untuk lebih mengembangkan kemampuan
dan tingkat kreativitas kita lewat bantuan aplikasi-aplikasi yang sudah tersedia. Kita akan memiliki
peluang yang lebih besar dalam mengeksplorasi desain.

Penguasaan teknologi adalah salah satu hal penting bagi para arsitek masa kini maupun
yang akan datang untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan bersaing dalam praktik
arsitektur global. Namun, baik Rika Sjoekri, Erick Budhi Yulianto, maupun Anggie Amalia
menegaskan bahwa banyaknya aplikasi yang tersedia di zaman ini bukan berarti kita harus
menguasai semuanya, tetapi cukup menguasai aplikasi sesuai kebutuhan dan tujuan yang hendak
kita capai. Kuasai apa yang masing-masing dari kita senangi sehingga kita bisa meng-
explore sesuatu tanpa beban.

Dampak Positif Dan Negatif Dari Teknologi Arsitektur

1. Dampak Positif

- dapat memberikan pemecahan masalah pada letak bangunan atau kota

- dapat memperhatikan kondisi lahan yang di bangun

- dapat mengukur masa sebuah bangunan yang di bangun

- menghemat waktu dan tenaga

2. Dampak Negatif

- terkadang aplikasi kurang akurat sehingga banyak kejadian bangunan yg roboh akibat kurang
nya perhitungan dan hanya mengandal kan teknologi
- lingkungan hijau yang semakin habis sebab semakin maju nya teknologi dan di permudah
perkejaan, manusia semakin rakus untuk membangun dan membangun tanpa memikir kan fauna
dan flora

Dengan dukungan teknologi yang memudahkan aktivitas manusia, diskusi tentang


percepatan produksi pun merambah ke bidang desain, termasuk arsitektur. Banyak im di seluruh
dunia terus berusaha menciptakan teknologi terobosan baru untuk mempercepat membangun
bangunan. Misalnya, pembangunan gedung 10 lantai dalam waktu 48 jam di Mohali, India. Juga
konstruksi proyek Mini Sky City dengan pembangunan gedung 57 lantai selama 19 hari di
Changsha, Tiongkok.

Umumnya, seorang arsitek dan kontraktor merancang bangunan mulai dari awal hingga
tahap akhir membutuhkan waktu berbulan-bulan. Berbagai metode dilakukan untuk
menghasilkan bangunan dengan waktu tersingkat yang merupakan upaya penurunan harga
produksi. Hal ini akan menguntungkan baik kepada pemilik maupun pengguna bangunan.

Pemanfaatan teknologi dalam bidang arsitektur sangat dibutuhkan karena dukungan


teknologi kinerja arsitektur menjadi mudah dan cepat. Dalam pembuatan sketsa awal dan
visualisasi warna selama ini menggunakan cara tradisional atau sketsa tangan. Sedangkan dengan
memanfaatkan teknologi pembuatan sketsa dapat dikerjakan melalui media telepon pintar,
komputer notebook dan komputer serta berbagai pengolahan data dengan software yang berkaitan
dengan arsitektur.

Teknologi terbukti memberikan kemudahan dan keuntungan dalam bidang arsitektur,


seperti pembelajaran lebih efektif dan efisien, komputasi lebih mudah, memperingan biaya untuk
membangun fasilitas lab fisik yang mahal dan pengadaan buku-buku referensi impor.

Berikut ini merupakan software dalam bidang arsitektur :

- AutoCAD
Perangkat lunak computer CAD untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang
dikembangkan oleh Autodesk. Pada makalah ini kami hanya akan membahas lebih mendalam
mengenai software AutoCad utuk bidang arsitektur.
- 3d Studio Max
Sering digunakan sebagai software animasi, baik animasi arsitektur maupun grafis seperti
animasi film.
- Revit Arsitektur
Software ini merupakan software gabungan dari AutoCAD dan 3dMax, karena produk
ini bias membuat tampilan 2D dan 3D secara bersamaan.
- ArchiCad
Software ini memiliki kesamaan sistem dengan revit, namun untuk masalah rendering
sistem masih jauh berbeda dengan revit.
- Google SketchUp
Google SketchUp memiliki fasilitas gudang gambar 3d yang menyediakan beberapa library desian
3D yang berasal dari pengguna Google SketchUp lain di seluruh dunia.
AUTOCAD

AutoCAD adalah salah satu program desain gambar dengan bantuan komputer yang
cukup canggih. Secara perlahan namun pasti AutoCAD mengalami otomatisasi gambar,
menggantikan fungsi manual yang selama ini mendominasi pekerjaan di segala bidang.
Kompatibilitasnya yang tinggi memungkinkan gambar-gambar AutoCAD dapat diterima oleh
sebagian besar program menggambar lain dan dapat dicetak dengan menggunakan hampir semua
alat pencetakan. AutoCAD memiliki fasilitas yang cukup komplit untuk membuat gambar –
gambar dua dimensi dan tiga dimensi.

Keuntungan Menggunakan Autocad:


· Akurasi
Dengan tingkat presisi hingga 13 digit, AutoCAD memiliki tingkat akurasi jauh lebih
sempurna dan terjamin dibanding dengan menggambar manual.

· Kepraktisan, Kemudahan, dan Kecepatan


Fasilitas penggambaran dan pengeditan yang semakin sempurna menjadikan AutoCAD
mampu menghasilkan jauh lebih cepat dibandingkan cara manual.

· Kebersihan dan Kerapian


Dengan perintah pengeditan yang dimiliki AutoCAD, memungkinkan kita untuk merevisi
dan memeriksa hasil gambar sebelum benar – benar dicetak, sehingga dihasilkan gambar yang
bersih dan sempurna tanpa bekas – bekas pengeditan, penghapusan dan keringat atau kertas
lecek seperti yang didapatkan pada gambar manual.

· Ruang Kerja Tak Terbatas


AutoCAD memiliki ruang kerja tak terbatas. Koordinat tertinggi yang dapat dimasukkan
adalah 1099. Sehingga kita dapat membuat gambar sebesar dan sebanyak apapun dalam ruang
yang sama.

· Fleksibilitas Skala
AutoCAD memungkinkan satu gambar dicetak berkali – kali dengan skala yang berbeda
– beda tanpa harus membuat ulang gambar tersebut.

· Dokumentasi
Dengan sistem penyimpanan file, hasil gambar akan tersimpan secara permanen.

Arsitektur adalah ilmu yang digunakan dalam membuat sebuah bangunan baik itu skala
besar maupun kecil. Pemanfaatan teknologi informasi di dalam bidang arsitektur dirasa sangat
dibutuhkan karena dengan dukungan teknologi dapat mempermudah serta meningkatkan kinerja
arsitektur. Seperti dalam Pembuatan Sketsa Awal, dahulu para desainer dan arsitek dalam
membuat konsep menggunakan sketsa tangan, dan visualisasi warna menggunakan, pencil warna,
spidol, cat air, cat minyak, sedangkan dengan memanfaatkan teknologi pembuatan sketsa dapat
dikerjakan melalui media smart phone, net book dan computer serta berbagai pengolahan data
dengan software-software yang berkaitan dengan desain interior.

Dengan adanya dukungan teknologi dalam bidang arsitektur dapat mempermudah kerja
serta memberikan keuntungan seperti Pembelajaran lebih efektif dan efisien, komputasi lebih
mudah, menekan biaya untuk pengadaan peralatan lab fisik yang mahal dan pengadaan buku-
buku referensi impor yang mahal.
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI DAN RENCANA

• Dalam perancangan arsitektur, fungsi bangunan harus menjadi prioritas. Misalnya


bangunan itu untuk apa, aktivitas apa yang hendak dilakukan oleh pengguna bangunan, sehingga
perencanaan bangunan tersebut sejalan dengan fungsinya dan melahirkan bangunan yang
fungsional.

• Arsitektur harus dapat mengisi pikiran dan hasil dari pemikiran dan konsepsinya yang
apabila diterapkan dalam bangunan, dapat memperkaya dan menyemarakkan tata-kehidupan
manusia secara sehat dan wajar.

Bentuk (Form) dalam arstektur, banyak mengacu pada bentuk-bentuk geometri seperti:
Segi empat, segi tiga, bundar, dll. Bentuk dalam arsitektur adalah suatu elemen yang tertuju
langsung terhadap mata. Bendanya (MATTER) adalah suatu elemen, yang tertuju kepada jiwa
dan akal budi manusia.

Unity adalah suatu nilai dari suatu objek yang terwujud secara kesatuan dan pasti. Sifat
unity ini harus dipunyai oleh setiap bangunan yang baik, apakah itu berwujud suatu kelompok
dari banyak bangunan ataupun hanya beberapa, atau komponen dari satu bangunan.

Elemen-elemen yang yang berbeda-beda harus tetap merupakan satu kesatuan (unity) dan
tidak mengakibatkan kebingungan atau kekacau-balauan. Bangunan memerlukan pintu-pintu,
jendela-jendela, atap, kolom, dinding, dsb tetapi harus tetap merupakan satu kesatuan yang
organik, dan kesatuan di dalam keserba-corakan ini perlu untuk mencapai keindahan.

Persoalan inilah yang harus diselesaikan oleh para arsitek, yaitu memadukan berbagai
macam elemen yang berbeda-benda menjadi satu keatuan, melahirkan satu karya yang bernilai
estetika.

Ritme dari suatu bangunan dihasilkan oleh adanya pengulangan disana-sini dari suatu
elemen yang mempunyai karakter ritme yang kuat. Umpamanya, kelompok jendela yang
diletakkan dengan jarak yang sama besar, deretan kolom yang bentuk dan ukurannya sama, dan
sering juga dengan ornamen-ornamen yang diulang-ulang kesemuanya menciptakan suatu nada
dari ritme sebagai bentuk keseluruhan dari bangunan tersebut.

Proporsi adalah skala perbandingan panjang, lebar, dan tinggi bangunan. Proporsi yang
baik dari suatu bangunan umumnya adalah mutu yang dimiliki oleh bangunan itu, yang sanggup
memberikan impressi menyenangkan, yaitu adanya skala perbandingan panjang lebar dan tinggi
yang serasi.

Prinsip proporsi adalah adanya syarat skala . Proporsi yang baik adalah syarat untuk
mendapatkan skala yang baik pula. Skala dalam arsitektur adalah nilai-nilai dari konsepsi yang
ditangkap oleh yang melihatnya dari ukuran yang sesungguhnya.
Harmoni dari bentuk arsitektur adalah persoalan yang lebih sulit. Harmoni adalah nilai-
nilai yang diciptakan secara penuh kejujuran sesuai dengan bahan material struktur yang
digunakan. Misalnya, konstruksi rangka baja dipakai untuk menyatakan kelangsingan dan
kerampingan konstruksi, pasangan bata yang massif menyatakan bentuk-bentuk yang mantap,
pasti, dan kokoh.

. Arsitektur tradisional

Pendukung arsitektur Tradisonal, umumnya adalah masyarakat agraris yang hidup


mengelompok sebagai suku bangsa yang mendiami wilayah (region) tertentu.

Pada Zaman dahulu, mereka hidup terisolir dan jarang berhubungan dengan kelompok
suku bangsa lain, akibat dari perang antar suku yang membuat mereka menutup diri dan
membangun kekuatan sendiri untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Kelompok yang
lemah, kadang-kadang mengungsi ke tempat-tempat yang sulit dijangkau, seperti wilayah
pegunungan atau pulau-pulau terpencil.

Di tempat inilah mereka membangun komunitasnya dan dengan pengalaman empiris


mereka mengembangkan kebudayaan yang mereka bawa dari tempat asalnya, serta pengaruh
alam sekitar termasuk dalam merekayasa alam (berarsitektur) sebagai wadah aktivitas mereka.

Struktur dan konstruksi bangunan, umumnya mereka memakai system ikat dan pasak
atau struktur tumpuk dengan ikatan-ikatan tradisional atau dengan pengikat dari bahan alam
seperti rotan dan sebagainya. Penggunaan besi seperti paku dan lain-lain adalah tabu. Tetapi
namun demikian, system struktur yang mereka ciptakan sangatlah kuat.

Arsitektur klasik berasal dari Yunani dan Roma kuno, dan dicirikan oleh simetri, kolom,
jendela persegi panjang, dan marmer, untuk beberapa nama. Selama berabad-abad, arsitek telah
menarik pengaruh dari peradaban ini dan memasukkan cita-cita tradisional ke dalam gaya
arsitektur selanjutnya.

Konstruksi Klasik paling ikonik adalah kuil batu besar yang dibangun di atas fondasi
kesimetrian dan keteraturan. Dengan demikian, ada tradisi lama arsitek yang melihat kembali
sejarah arsitektur ini dan menghidupkan kembali nilai-nilai dan cita-cita dunia kuno

Arsitektur klasik adalah gaya desain yang menunjukkan arsitektur yang secara sadar
berasal dari prinsip-prinsip arsitektur Yunani dan Romawi kuno, atau kadang-kadang dari karya-
karya Vitruvius.

Arsitektur Klasik umumnya dipelopori oleh orang-orang yang berkuasa dan berpengaruh
dalam masyarakat atau suatu bangsa, seperti raja-raja, pemimpin-pemimpin spiritual, tokoh-tokoh
agama, dan sebagainya.

Ciri-ciri arsitektur klasik, umumnya dalam bentuk arsitektur yang monumental sebagai
lambang kebesaran dari penguasa yang membangunnya, atau sebagai lambang keagungan atau
kebesaran dari dewa (Tuhan) yang disembah oleh penganut agama tertentu yang membangunnya,
atau sebagai monument tanda peringatan terhadap orang-orang berpengaruh yang telah
meninggal.
Material struktur yang digunakan, pada umumnya memakai batuan-batuan alam yang
berukuran besar, dikombinasi dengan bahan-bahan alam lainnya seperti kayu yang juga dalam
dimensi yang besar serta bahan-bahan lainnya yang juga berdimensi besar. Penggunaan bahan
logampun bukan persoalan. Pokoknya hampir seluruh material struktur yang tersedia pada zaman
itu, dapat digunakan.

Sebagai bahan perekat, umumnya mereka memakai bahan puzzolan baik yang berasal dari
alam, yaitu semen puzzolan yang ditambang di pulau portland (Inggris), ataupun memakai semen
dari batu merah yang ditumbuk halus, dan dijadikan bahan perekat setelah disiram dengan air.
Bahkan ada mitos yang mengatakan bahwa bahan perekatnya dari zat putih telur, walaupun
secara rational hal ini kurang dapat diterima oleh akal sehat.

Dalam perhitungan struktur dan konstruksi, ilmu pengetahuan seperti matematik, fisika,
kimia, dan lain-lain telah digunakan secara luas. Perhitungan mekanika teknik telah merupakan
dasar yang harus dipatuhi dalam membangun. Walaupun ciri khasnya penuh dengan ornament-
ornamen sebagai wujud keindahan (Estetika), tetapi semuanya harus didasakan pada perhitungan
struktur dan konstruksi yang mantap.

Arsitektur modern

Arsitektur modern berkembang pada abad XIV dan XIX yang merupakan
perkembangan dari arsitektur Klasik. Perbedaannya adalah dari segi fungsi bangunan. Umumnya
rancangan arsitektur dilakukan untuk wadah aktivitas manusia modern, sehingga fungsi bangunan
merupakan hal yang utama yang harus diperhatikan.

Perkembangan arsitektur modern ini, sangat pesat setelah terjadinya Revolusi Industri di
perancis pada abad XIX, yang mendorong ditemukannya berbagai material struktur baru yang
modern dan dapat diproduksi secara missal di berbagai industri, seperti semen, besi baja, besi
beton, bahan-bahan tembaga, aluminium, yang semuanya dapat digunakan untuk material
struktur.

Ada perjalanan panjang dari sejarah arsitektur modern ini. Melansir dari Archi Soup,
arsitektur modern adalah pergerakan perubahan yang diawali pada akhir abad ke-19. Selama
periode tersebut terjadi revolusi teknologi, material bangunan, dan mesin. Akibatnya ada
pergeseran dari konstruksi bangunan tradisional menjadi bangunan yang fungsional dengan
teknologi baru.

Kemunculan ini diawali dari Gedung pencakar langit yang berada di Amerika Serikat.
Menjadi bentuk respon cepat terhadap biaya konstruksi tinggi dan kurangnya lahan di kota-kota
Amerika yang sedang berkembang pesat. Serta adanya penggunaan teknologi rangka baja tahan
api dan elevator keselamatan. Pertama kali adalah Gedung Asuransi yang dibangun di Chicago
dengan rangka baja besi karya William Le Baron Jenney tahun 1883.

Kemudian mulailah muncul Gedung lainnya di awal tahun 1900an yang membawa
arsitektur lama dengan dekorasi dan gaya Neo-gothic, Neo-renaissance dan Beaux Arts. Selama
masa itu juga masih terjadi perang dan muncul arsitektur modern. Ada dua kemungkinan
kebangkitan arsitektur modern di periode tersebut, yaitu kekurangan bahan bangunan baja
sehingga digantikan dengan bahan baru (aluminium) dan kedua kehancuran wilayah akibat
perang dan perlunya pembangunan kembali.

Ada pun yang membuat arsitektur modern menjadi berbeda dari arsitektur lainnya. Anda
bisa melihatnya dari ciri khas secara umumnya. Masih melansir dari Archi Soup, inilah beberapa
ciri khas arsitektur modern yang perlu Anda ketahui.

a. Sedikit Ornamen dan Dekorasi

Berbeda dari bangunan tradisional yang menggunakan banyak ornamen, motif dan dekorasi,
justru arsitektur modern menggunakan sedikit ornamen saja. Arsitektur ini menganggap bahwa
ornamen bukan bagian yang penting dalam desain modernis.

b. Penerapan Garis Vertikal dan Horizontal, Serta Model Bangunan Kotak

Desain arsitektur bergaya modern memiliki ciri khas, yaitu banyaknya penggunaan garis vertikal
dan horizontal, serta model bangunan yang didominasi bentuk kotak.

c. Sistem Modern dan Penggunaan Material

Sudah lebih berkembang, ciri khas lainnya dari arsitektur modern adalah penggunaan sistem
modern dari teknologi seperti smart home dan material yang diciptakan dengan teknologi
konstruksi modern.

d. Penggunaan Cahaya Natural dan Jendela Kaca

Memaksimalkan fungsi menjadi bagian penting dari arsitektur ini. Dengan menggunakan cahaya
natural (matahari) dan jendela kaca yang besar akan menyatukan rumah dengan alam secara
langsung. Orang yang berada didalam bangunan atau rumah bisa tetap mendapatkan sinar
matahari alami meskipun berada di dalam.

e. Memiliki Ruang Terbuka

Dalam rancangan arsitektur modern selalu ada ruang terbuka dalam bangunan tersebut.
Tujuannya agar rumah tetap bisa merasakan suasana yang nyaman, tenang, dan alami. Selain itu
juga ruang terbuka dapat memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam.

f. Desain Asimetris

Ada yang berbeda dari model bangunan modernis. Tidak memiliki model aturan tertentu, justru
bangunan ini memiliki bentuk asimetris yang menjadi ciri khas dari arsitektur modern.
Dikarenakan yang terpenting bukan desain bangunannya namun fungsi dari bangunan itu sendiri.

g. Koneksi dengan Alam

Selain dibuat fungsional, arsitektur modern dibuat agar bangunan bisa terkoneksi dengan alam.
Maksudnya adalah bangunan dibuat agar ramah lingkungan, asri, dan sehat. Salah satu
penerapannya adalah taman di dalam rumah.
h. Penggunaan Material Modern dan Tradisional

Meskipun arsitektur modern sudah menggunakan teknologi konstruksi yang canggih namun
dalam prosesnya masih menggunakan material tradisional. Karena kualitas material tradisional
lebih baik dibandingkan modern dari segi ketahanan dan kualitasnya. Untuk mendapatkan
efisiensi digabunglah kedua penggunaan material jenis tersebut.

i. Memaksimalkan Fungsi Ruangan

Fungsional sangat menjadi pertimbangan utama saat membangun arsitektur ini. Tidak heran jika
semua ruangan memiliki fungsi-fungsinya sendiri.

Setiap desain pasti memiliki prinsip-prinsip yang digunakan sebagai pedomannya. Begitu
juga dalam arsitektur modern ini. Berikut adalah dua prinsip utama dan umum arsitektur modern.

a. Bentuk Mengikuti Fungsi Bangunan (Fungsional)

Prinsip utama arsitektur modern adalah fungsional. Artinya bangunan dibuat dengan tujuan
utamanya, yaitu memaksimalkan fungsi dari keseluruhan area. Prinsip ini dibuat melalui
perencanaan fungsi dari masing-masing area yang akan dibuat. Setelah itu barulah bentuk
bangunan mengikuti fungsi yang sudah direncanakan tersebut. Teori ini pertama kali diciptakan
oleh arsitektur Amerika Louis Sullivan.

b. Material Tradisional dan Ekspos

Material bangunan harus ditempatkan ditempat yang sesuai tanpa harus memikirkan karakter dan
tampilan dari material tersebut. Benar-benar mengekspos material apa adanya. Contohnya semen
yang tidak dicat, kayu yang tidak dipoles agar terlihat alami dan natural. Teori ini diungkapkan
oleh Bauhaus dan menjadikan hal tersebut menjadi prinsip utamanya.

Arsitektur merupakan seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian lebih luas,
arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level
makro yaitu perencanaan kota, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan,
desain perabot dan desain produk.
Arsitektur modern ini dimulai dengan sejumlah gaya bangunan karakteristik serupa,
terutama penyederhanaan bentuk dan penghapusan ornamen yang pertama muncul sekitar tahun
1900. Pada 1940-an, gaya-gaya ini sebagian besar dikonsolidasikan dan telah diidentifikasi sebagai
Gaya Internasional. Karakteristik dan asal mula arsitektur modern yang sebenarnya masih
terbuka untuk interpretasi dan debat.

Selama karirnya, Le Corbusier mengembangkan seperangkat prinsip-prinsip arsitektur


yang didikte secara teknis, yang ia sebut “The Five Points of a New Architecture” dan paling
jelas dalam Villa Savoye yang ia desain. Lima poin tersebut adalah:

Pilotis ;Penggantian dinding pendukung dengan grid kolom beton bertulang yang
menyandang beban struktural yang merupakan dasar dari estetika baru.
The free designing of the ground plan (Perancangan bebas pada ground plan) ;Tidak
adanya dinding pendukung yang berarti rumah bersifat tidak terkendali dalam penggunaan
internalnya.

The free design of the façade (Desain bebas pada fasad); Memisahkan bagian luar
bangunan dari struktur fungsi-set-nya fasad bebas dari kendala struktural.

The horizontal window (Jendela horizontal);Memotong di seluruh panjang fasad


bangunan, sehingga pencahayaan dalam ruangan sama.

Roof gardens (Taman Atap);Taman di atap datar dapat melayani tujuan domestik
sementara memberikan perlindungan penting untuk atap beton.

Ciri Ciri Arsitektur Modern


 Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam)
Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.

 Berupa khayalan, idealis


 Bentuk tertentu, fungsional
Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.

 Less is more
Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.

 Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak


Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki
fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya
perang dunia II.

 Singular (tunggal)
Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan
antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).

 Nihilism
Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca
lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan.

Arsitektur pada puncak modern hadir tidak hanya 1 macam rupa arsitektur, tetapi ada empat
aliran besar, yaitu.

 Alvar Aalto yang tradisionalis


 Lee Corbusier yang seniman
 Frank Lloyd Wright yang naturalis
 Mies Van Der Rohe yang fungsionalis
KOMPUTER DALAM ARSITEKTUR

Arsitektur Komputer adalah perangkat yang dipakai untuk pengolah data sesuai dengan
perintah-perintah yang diberikan. Kata komputer sebenarnya berasal dari orang yang
pekerjaannya melakukan perhitungan aritmatika. Tetapi sekarang ini komputer modern bisa
dipakai untuk berbagai keperluan, tidak hanya melakukan perhitungan saja, melainkan melakukan
berbagai tugas yang berat termasuk bisa juga digunakan untuk permainan.

Pada pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan tentang arsitektur komputer. Di
antaranya adalah konsep arsitektur komputer, klasifikasi arsitektur komputer, berbagai bagian
arsitektur komputer, cara transformasi arsitektur komputer, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi arsitektur komputer melalui pembahasan yang lengkap dan mudah dipahami.
Untuk lebih jelasnya, silakan simak komentar di bawah ini dengan cermat.

Arsitektur komputer menekankan pada konsep sistem komputer, dan implementasi


rencana akan fokus pada setiap bagian terutama pekerjaan CPU, cara mengakses data dan alamat
dari RAM dan cache, cache dan lain sebagainya. Dalam arsitektur komputer, atribut sistem
komputer dipelajari, yang secara langsung mempengaruhi eksekusi logika program.

Bangunan Von Neumann adalah salah satu jenis arsitektur paling populer yang diciptakan
oleh John Von Neumann dari tahun 1930 sampai 1957. Pada arsitektur mesin Von Neumann
(Von Neumann) komputer diartikan memiliki 4 bagian utama yaitu unit aritmatika dan logika,
perangkat input, memori, unit kontrol dan hasil I / O, kemudian semua melewati kabel “bus”.

Level adalah suatu tingkatan bahasa dan mesin virtual yang mencerminkan tingkat
kemudahan komunikasi antara manusia sebagai pemrogram dengan komponen sirkuit elektronik
dalam sebuah komputer sebagai pelaksana instruksi sebuah pemrograman.

Bahasa atau level yang terletak paling bawah adalah yang paling sederhana dan dapat
diproses dengan cepat oleh mesin komputer, tetapi sulit untuk dipahami oleh manusia. Bahasa
atau level yang paling atas adalah yang paling rumit dan mesin akan lebih lama melakukan proses
instruksinya karena memerlukan interpreter, tetapi manusia lebih mudah memahami bahasa level
tersebut.

Pada level 1 – 3 merupakan bahasa mesin bersifat numerik. Program-program


didalamnya terdiri dari deretan angka yang panjang, yang tidak menjadi masalah untuk mesin tapi
merupakan persoalan untuk manusia. Mulai pada level 4 bahasa berisi kata / singkatan yang
mempunyai arti bagi manusia.

Komputer dirancang sebagai suatu rangkaian level, dimana setiap level dibangun diatas
level sebelumnya. Setiap level memiliki abstraksi berbeda, dengan objek-objek dan operasi yang
juga berbeda. Kumpulan jenis data, operasi dan sifat dari setiap level disebut arsitektur dari level
tersebut. Sifat-sifat yang dipahami oleh programmer,seperti berapa besar memori yang tersedia,
adalah bagian dari arsitektur.
Sedangkan aspek implementasi seperti jenis teknologi chip apa yang digunakan untuk
mengimplementasikan memori bukan bagian dari arsitektur.

Studi tentang cara merancang bagian-bagian suatu sistem komputer yang terlihat oleh
programmer disebut arsitektur komputer. Dalam praktik umum, arsitektur dan organisasi
memiliki arti yang sama.

Saat ini, kebanyakan komputer yang beredar menggunakan arsitektur yang dibuat oleh
John Von Neumann pada tahun 1903-1957. Dalam teknik komputer, pengertian arsitektur
komputer memilik arti suatu ilmu yang tujuannya untuk merancang sistem komputer. Arsitek-tur
komputer sekarang ini dibagi menjadi 4 bagian utama, yaitu:

Arithmetic Logic Unit (ALU)

Control Unit

Memory

Input and Output

Arsitek-tur komputer tidak hanya ada satu jenis saja, melainkan ada beberapa jenis arsitek
komputer yang ada di dunia ini. Berikut jenis arsitek-tur komputer adalah:

SISD

SIMD

MISD

MIMD

Komputer MISD

MISD adalah kepanjangan dari Multiple Instruction Single Data merupakan jenis arsitek
komputer dimana memiliki fungsi dalam melakukan eksekusi data yang bisa diproses oleh
processor yang berbeda-beda. Jika dilihat secara struktur, komputer MISD tidak ada beda jauh
dengan komputer SISD, hanya saja perbedaanya dari processor yang digunakan lebih dari satu
unit.

Komputer MIMD

Jenis arsitek komputer yang kedua adalah MIMD, MIMD adalah kepanjangan dari
Multiple Instruction Multiple Data. Komputer MIMD adalah komputer yang memiliki beberapa
processor yang diatur secara parallel dengan menggunakan unit pengontrol.

Selain itu dalam menjalankan perintah bisa dijalankan meskipun berbeda-beda


perintahnya.MIMD ini termasuk komputer yang bisa menjalankan aplikasi yang membutuhkan
kinerja processor yang tinggi.
Komputer SISD

SISD (Single Instruction Single Data) adalah jenis arsitek komputer buatan dari Von
Neumann dengan ciri khas processor yang digunakan hanya satu buah saja. Komputer ini bekerja
dengan skema aritmatika dan logika, dimana semua dilakukan dengan satu perhitungan saja.
Sebab saat terjadi instruksi, sistem yang ada di komputer akan membaca sekali saja kemudian
melakukan apa instruksi tersebut. Contohnya bisa ditemui pada komputer mini dan PC.

Komputer SIMD

Jenis komputer yang terakhir adalah SIMD atau Single Intruction Multiple Data yaitu
jenis komputer yang dibuat secara parallel. Jadi komputer ini bisa mengendalikan banyak
processor dari satu sistem kendali saja. Contohnya adalah ILC, Star-100, DRAY-1.

Arsitektur von Neumann adalah arsitektur yang digunakan oleh kebanyakan komputer
saat ini. Penemu model ini adalah matematikawan John Von Neumann (John Von Neumann,
1903-1957). Ciri-ciri mesin Von Neumann adalah sebagai berikut:

Terdiri dari beberapa komponen, antara lain: memori utama (digunakan untuk
menyimpan data atau instruksi), unit logika aritmatika (digunakan untuk mengolah data), unit
kontrol, peralatan I / O (digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungan luar).

Dalam membuat arsitek komputer yang handal, terdapat beberapa faktor yang
berpengaruh besar terhadap arsitek komputer. Apa saja itu? Berikut pembahasannya.

Manfaat dari arsitektur komputer

Ada 4 manfaat besar dari arsitek komputer yaitu applicability, malleability, expandability
dan compatible.

Kinerja sistem

Untuk mengukur seberapa bagus kinerja sistem, ada beberapa program yang dijadikan
standart dalam pengukuran kinerja komputer, seperti berikut ini:

MIPS (Million Instruction Per Second)

MFLOP (Million Floating Point Per Second)

VUP (VAZ Unit of Performance)


Ukuran kinerja untuk Input Output sistem:

Sistem Operasi Bandwidth

Operasi Input Output perdetik

Ukuran kinerja untuk memory komputer:

Memory bandwidth

Waktu akses memory

Ukuran besar memory

Biaya sistem

Faktor yang ketiga adalah mengenai biaya sistem yang bisa diukur dengan
beberapa cara berikut:

Reabilitas komputer

Kemudahan dalam perbaikan

Komsumsi daya listrik

Berat hardware

Kekebalan

Interface sistem software

Bagian Pokok Arsitek Komputer

Ada dua bagian pokok pada arsitek komputer, yakni:

Instructure Set Arhitecture adalah spesifikasi yang menjadi penentu bagaimana


programmer bahasa mesin berinteraksi terhadap komputer

Hardware System Architecture adalah subsistem perangkat keras dasar yaitu: CPU,
memori dan OS.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan arsitek-tur komputer,


diantaranya:

Manfaat arsitek-tur komputer dapat diukur dari beberapa aspek, antara lain: penerapan,
kompatibilitas, fleksibilitas, dan skalabilitas.

Performa sistem dievaluasi oleh serangkaian program standar yang berjalan di komputer.
Program standar ini memiliki pengukuran performa CPU, termasuk: juta bilangan floating point
per detik, juta instruksi per detik, dan unit kinerja VAX. Pengukuran performa I / O sistem,
termasuk operasi I / O per detik dan bandwidth sistem operasi Indikator kinerja memori,
termasuk bandwidth memori, ukuran memori, waktu akses memori Biaya sistem dapat diukur
dengan keandalan, konsumsi daya, dan antarmuka perangkat lunak sistem.

Kualitas arsitektur komputer

Keserbagunaan adalah ukuran dari total rentang aplikasi yang dapat diterapkan pada
arsitek-tur dan komputer, terutama untuk aplikasi bisnis dalam penghitungan desimal.

Efisiensi mengacu pada jumlah rata-rata perangkat keras yang dapat terus digunakan
komputer selama penggunaan normal. Inti dari arsitektur yang efisien adalah cenderung relatif
sederhana. Pasti sangat sulit untuk merancang sistem yang kompleks, sehingga kebanyakan
komputer memiliki komputer inti yang efisien dan sederhana, CPU

Kemudahan penggunaan menjadi ukuran bagi programmer saat mengembangkan atau


membuat software untuk arsitektur ini (misalnya saat menjalankan sistem operasi).

Skalabilitas adalah ukuran bagi perancang aplikasi untuk mengimplementasikan berbagai


arsitek-tur komputer.

Swellability adalah ukuran keterampilan arsitektur pengembangan programmer (seperti


ukuran memori maksimum atau kemampuan aritmatika).

Ada beberapa cara membuat transformasi di arsitektur yakni:

 Merancang array prosesor


 Mengaplikasikan proses pipelining
 Membuat komputer dengan multiprosesor
 Membuat komputer dengan arsitek-tur yang lain
 Atribut yang dipakai untuk mengukur kualitas dari Arsitek Komputer
Terdapat atribut yang dipakai untuk mengukur kualitas dari arsitek komputer adalah:

 Generalitas
 Applicability atau daya serap
 Efisiensi
 Mudahnya dalam pemakaian
 Maleability atau daya tempa
 Expandibility atau daya kembang
Perkembangan aplikasi dipengaruhi oleh arsitek-tur komputer. Arsitek-tur komputer
sangat membantu programmer (terminologi programmer) dalam membuat aplikasi atau
perangkat lunak baru yang dibutuhkan.
Keberadaan arsitek-tur komputer sangat penting dalam komputer. Banyak fungsi dalam
arsitek-tur komputer menyediakan sistem komputer dengan atribut yang membantu pemrogram
mengembangkan program.

Anda mungkin juga menyukai