Revisi Laporan Water Tester - Maria Angelica Nesvita - Kelompok 6 - Ikm C
Revisi Laporan Water Tester - Maria Angelica Nesvita - Kelompok 6 - Ikm C
OLEH
1
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................ 1
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Konduktivitas atau Daya Hantar Listrik (DHL) merupakan
gambaran angka dari kemampuan air untuk menyalurkan atau meneruskan
aliran listrik. Semakin banyak garam-garam terlarut yang dapat terionisasi,
semakin tinggi pula nilai DHL. Konduktivitas dinyatakan dalam satuan
μmhos/cm atau Siemens/cm. Pengukuran daya hantar listrik (DHL) ini
bertujuan untuk mengukur kemampuan ion-ion dalam air untuk
menghantarkan listrik serta memprediksi kandungan mineral dalam air.
Nilai konduktivitas air yang layak untuk diminum berkisar antara 42-500
μmhos/cm. Nilai konduktivitas diatas 250 μmhos/cm tidak dianjurkan
karena dapat mengendap dan mengakibatkan rusaknya batu
ginjal(Khairunnas and Gusman, 2018).
5
(slighty saline)
3. 3.001 – 10.000 Sedang/payau
(moderately saline)
4. 10.001 – 100.000 Asin (saline)
5. >100.000 Sangat Asin (Brine)
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Siapkan sample air yang mau di ukur pada gelas beker (150-200 ml)
Masukkan alat ke dalam gelas beker hingga sensor terendam, usahakan sensor jangan
sampai mengenai dinding atau dasar gelas beker
Tekan tombol power untuk mematikan alat bila sudah selesai digunakan
7
3.2.2 Pengukuran Suhu
8
3.2.3 Pengukuran Salinitas
9
3.2.4 Pengukuran DHL
10
3.2.5 Pengukuran TDS
Tekan tombol ON
11
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
4.1.2 Suhu
Pengukuran di lakukan pada suhu ruang (25,5˚C)
4.1.3 DHL
No. Nama Larutan Hasil
1. Le Minerale 253
2. Air Galon 125,5
3. Air Keran 64,5
4.1.4 TDS
No. Nama Larutan Hasil
1. Le Minerale 166
2. Air Galon 82,3
3. Air Keran 111,6
4.1.5 Salinitas
No. Nama Larutan Hasil
1. Le Minerale 180
2. Air Galon 115
3. Air Keran 84,6
12
Lampiran Gambar
Pengukuran Salinitas
13
4.2 PEMBAHASAN
Air yang baik untuk dikonsumsi dapat dilihat dari beberapa
faktor penentu seperti derjata keasamannya, suhu, sifat konduktivitas
atau Daya Hantar Listrik (DHL), TDS, dan salinitasnya. pH yang baik
untuk air yang hendak dikonsumsi adalah jika pH nya berada pada pH
normal (7) dan suhu air adalah suhu ruang (25˚C). Untuk ukuran
konduktivitas yang baik pada air yang hendak dikonsumsi berada pada
rentang 42-250 μmhos/cm. Nilai TDS yang aman untuk dikonsumsi
adalah dibawah 1000 dan untuk salinitas, semakin tinggi nilai salinitas
semakin baik pula air tersebut.
Jika dilihat dari derajat keasamannya (pH), air yang paling baik
untuk dikonsumsi sehari-hari adalah air galon, karena air galon yang
pHnya paling mendekati pH netral (7), namun secara keseluruhan
semua air yang dijadikan sample masih tergolong aman untuk
dikonsumsi karena tidak ada yang terlalu asam ataupun terlalu basa,
semua sample derajat keasamannya masih berada pada angka 7. Jika
ditinjau dari suhu termasuk yang baik dikonsumsi karena berada pada
kisaran suhu ruang (25˚C).
Berdasarkan ketentuan tentang daya hantar listrik (DHL),
sample yang paling baik untuk dijadikan konsumsi sehari-hari adalah
air galon. Hal ini dikarenakan jika DHL lebih dari 250 akan terjadi
pengendapan yang akan menyebabkan rusaknya batu ginjal. Dan jika
DHL terlalu rendah juga tidak baik bagi tubuh manusia. Berdasarkan
pada pengujian TDS, semua sample baik karena semua sample
menuntujukan hasil dibawah angka 1000. Dan dari pengujian
salinitas, sample yang paling baik untuk dikonsumsi adalah air keran
karena semakin tinggi angka salinitas maka semakin banyak pula
kandungan ion-ion di dalam air tersebut.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum pengukuran air di Ruangan
Laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
menggunakan alat multiparameter, didapatkan kesimpulan:
1. Kualitas air yang dapat dikonsumsi dapat dinilai dari derjata
keasaman (pH), DHL (Daya Hantar Listrik), suhu air
tersebut, TDS dan besaran salinitasnya.
2. Berdasarkan pH dan suhunya, air yang paling netral adalah
air galon, karena angka dari pH nya paling dekat dengan pH
netral (7).
3. Berdasarkan DHLnya air yang paling baik untuk
dikonsumsi adalah air galon karena nilainya berada di
tengah, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
4. Berdasarkan pada TDS, air yang layak untuk dikonsumsi
adalah semua air, karena nilai TDS dari semua air berada
dibawah NAB yang telah dietapkan (1000).
5. Dari pengujian salinitas, air keran yang paling baik untuk
dikonsumsi karena semakin tinggi nilai salinitas suatu air
semakin banyak kandungan ion-ion dalam air tersebut.
15
DAFTAR PUSTAKA
Amani, f., & P. (2016) ‘Alat Ukur Kualitas Air Minum Dengan Parameter Ph,
Suhu, Tingkat Kekeruhan, Dan Jumlah Padatan Terlarut’, 14, pp. 49–62.
Mikrobiologi, M. (2016) ‘Gambaran Kualitas Air Minum dari Depot Air Minum
Isi Ulang di Kelurahan Ranotana-Weru dan Kelurahan Karombasan
Selatan Menurut Parameter Mikrobiologi.’, Jurnal Kedokteran Komunitas
Dan Tropik, 4(1).
16