Anda di halaman 1dari 6

SEMINAR PROPOSAL

“ EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN


TEKNIK PROBLEM SOLVING UNTUK MENGURANGI PERILAKU
HEDONISME “

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Proposal

Dosen Pengampu : Asroful Kadafafi, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
Tegar Bagus Sadewa (1802103053)
7B

PROGRAM STUDI

BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja ialah masa perkembangan dan peralihan dari masa anak

– anak menuju masa dewasa. pada masa anak – anak, perkembangan yang

ditunjukkan terhadap orang lain ialah meniru perilaku atau sikap orang lain

yang mereka kenal. Masa remaja juga masih melakukan hal yang sama yaitu

mereka masih senang meniru orang lain, mulai dari gerak atau gestur tubuhnya,

cara berbicara, serta berpakaian. Hal ini bisa mempengaruhi kehidupan pribadi

mereka, lingkungan keluarga juga pada lingkungan masyarakat.

Banyak diantara para remaja yang melarikan diri dari persoalan

dengan bersenang - senang. kebiasaan seperti inilah yang dikemudian hari

menjadi kebudayaan dikalangan remaja. peserta didik ialah bagian dari

masyarakat yang termasuk pada kategori generasi penerus bangsa Indonesia di

masa depan. peran mereka sebagai generasi penerus bangsa menentukan

kemajuan serta kemampuan Indonesia untuk bersaing dengan negara lain

dalam segala bidang, baik ilmu pengetahuan, teknologi, informasi maupun

lainnya.

Pada media social, banyak sekali remaja yang senang akan trend yang

sedang viral. Cara mereka mengaplikasikan selera mereka terhadap trend yang

sedang banyak ditemukan pada media sosial ialah dengan mengupload foto

atau video ke jejaring media social seperti pada tiktok serta instragram. banyak
ditemukan pula circle atau lingkup pertemanan dari para remaja yang ada di

Indonesia senang memamerkan barang yang bermerek atau barang yang mahal.

Namun kondisi yang terjadi pada SMA Negeri 1 Kampak, para

peserta didik yang terdapat disana pula tak jarang sekali senang memamerkan

barang – barang mahal mereka ke media social demi untuk mengikuti trend

yang sedang terjadi sekarang. seperti halnya mengupload sepeda motor KLX

pada media sosial, berpacaran atau berkencan di kafe, belanja pakaian atau

kosmetik, serta masih banyak hal lainnya.

Para peserta didik yang ada di SMA Negeri 1 Kampak seharusnya

tidak terlalu terpaku pada hal yang akan mereka unggah ke media social.

Perubahan teknologi yang semakin terbaru membuat para peserta didik yang

ingin mempunyai barang – barang mewah semakin tinggi. Kesenjangan ssosial

tidak bisa dihindari, sebab perbedaan ekonomi dari keluarga masing – masing,

sebab kebanyakan mereka yang mempunya barang – barang mewah ialah asal

keluarga yang orang tuanya bekerja menjadi pengusaha serta keluarga yang

bekerja di luar negeri atau orang tuanya yang bekerja di luar provinsi.

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan guru BK di SMA

Negeri 1 Kampak diperoleh informasi bahwa kebanyakan peserta didik yang

senang mengupload barang – barang mewah tadi ingin dianggap penting atau

keren didepan teman – temannya. Hal itu membuat para peserta didik disana

menganut perilaku hedonisme.


Dalam sebuah kelompok pergaulan setiap anggota mempunyai

kedudukan serta peran yang cukup sama dan saling memiliki ikatan - ikatan

yang erat. Serorang individu dituntut untuk beradaptasi terhadap sikap -sikap

atau tingkah laku yang dianut oleh kelompok tersebut. oleh sebab itu,

kelompok pergaulan wajib benar-benar diperhatikan supaya para remaja tidak

salah bergaul. Hal ini juga yang mengakibatkan keluarnya perilaku hedonisme

pada remaja.

Hedonisme sendiri artinya sikap atau perilaku yang hanya memikirkan

kesenangan saja, sebab itu kesenangan diklaim paling penting dalam hidup.

seseorang yang sudah menganut paham perilaku hedonisme hanya akan

mencari kesenangan didalam hidup mereka baik itu kesenangan yg merugikan

diri sendiri maupun kesenangan yang mampu merugikan orang lain.

Orang yang menganut perilaku hedonisme ini cenderung tidak ingin

merasakan pahitnya hidup, mereka selalu berusaha mencari kenikmatan serta

kebahagiaan menggunakan cara apapun dengan mengesampingkan orang lain

disekitarnya. Jadi tidak dapat dipungkiri bahwa dampak dari perilaku

hedonisme itu selalu dianggap hal negative.

Dalam upaya menangani masalah ini, peneliti akan menggunakan

layanan konseling kelompok untuk mengatasi perilaku hedonisme dengan

teknik problem solving. Layanan konseling kelompok memungkinkan peserta

didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan serta pengentasan konflik

yang sedang dialaminya melalui dinamika kelompok. Metode atau teknik

problem solving sendiri artinya metode pembelajaran yang bisa digunakan


dalam mengembangkan dan mengimplementasikan kognitif siswa melalui

keaktifan dalam berpikir untuk menuntaskan suatu persoalan.

Berdasarkan deskripsi masalah di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul efektivitas layanan konseling kelompok

dengan teknik problem untuk mengurangi perilaku hedonisme di SMA Negeri

1 Kampak.

B. Batasan Masalah

Mengingat betapa luasnya ruang lingkup permasalahan dalam

penilitian ini maka permasalahan dalam penelitian kali ini dibatasi hanya

mengkaji tentang : “ Efektivitas Layanan Konseling Kelompok Dengan Teknik

Problem Solving Untuk Mengurangi Perilaku Hedonisme “, Khususnya pada

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kampak.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti menyusun

rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana keefektivitasan layanan konseling kelompok dengan

menggunakan teknik problem solving untuk mengurangi perilaku

hedonisme pada siswa ?

2. Bagaimana penurunan perilaku hedonisme pada setelah penerapan layanan

konseling kelompok dengan teknik problem solving ?


D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, peneliti menetapkan

tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa efektiv layanan konseling kelompok dengan

teknik problem solving untuk mengurangi perilaku hedonisme pada siswa.

2. Untuk mengetahui penuruan perilaku hedonisme setelah diberikan layanan

konseling kelompok dengan teknik problem solving.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a) Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang keilmuan bimbingan dan

konseling tentang penggunaan layanan konseling kelompok dengan teknik

problem solving untuk mengurangi perilaku hedonisme siswa.

b) Manfaat praktis

Memberikan data empiris akan keefektivan layanan konseling

kelompok teknik problem solving untuk mengurangi perilaku hedonism

siswa yang dapat digunakan oleh konselor di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai